Pendahuluan
Thalassemia adalah kelainan herediter dari sintesis Hb akibat dari
gangguan produksi rantai globin. Talasemia merupakan penyakit darah
resesif autosomal yang diwariskan atau diturunkan dan masuk dalam
kelompok hemoglobinopati. Thalassemia terbahagi pada dua yaitu dan
. Talasemia disebabkan karena adanya mutasi dari salah satu atau
seluruh globin rantai alpha yang ada. Manakala Talasemia terjadi jika
terdapat mutasi pada satu atau dua rantai globin yang ada. Pada
pemeriksaan laboratorium menunjukkan anemia mikrositik hipokrom yang
mana dapat didiagnosis bandingkan dengan anemia defisiensi besi,
anemia et causa penyakit kronik dan anemia sideroblastik. Talasemia
diakibatkan adanya variasi atau hilangnya gen ditubuh yang membuat
hemoglobin. Ada tiga pengobatan yang paling sering digunakan oleh
dokter dan pengobatan untuk penyakit thalasemia tergantung pada tipe
thalasemia-nya dan berat tidaknya thalasemia yang diderita. Ketiganya
itu antara lain transfusi darah, terapi khelasi besi (iron chelation), dan
suplemen asam folat.
Anamnesis1
Anamnesis adalah cara pemeriksaan yang dilakukan dengan wawancara,
baik langsung kepada pasien (autoanamnesis) maupun kepada orang tua
atau sumber lain (alloanamnesis) misalnya ibu bapa atau pengantar.
Dalam kasus ini, dilakukan anamnesis secara alloanamnesis. Anamnesis
merupakan
bagian
terpenting
untuk
menentukan
diagnosis
dan
pemeriksaan klinis.
Identitas
Identitas pasien diperlukan untuk memastikan bahwa benar-benar anak
tersebut yang dimaksudkan dan tidak keliru. Bermula dengan nama anak,
sebaiknya dicantumkan dengan nama orang tua. Seterusnya umur, jenis
kelamin, nama orang tua, alamat, pekerjaan orang tua, agama dan suku.
Keluhan utama atau riwayat penyakit sekarang
Biasanya ditanyakan keluhan utama yaitu keluhan yang menyebabkan
pasien datang berobat. Untuk kasus ini, yaitu anak perempuan 2 tahun
datang dengan keluhan perut membesar sejak beberapa bulan yang lalu,
terlihat pucat. Oleh itu, dokter bisa menanyakan gejala yang dialami
pasien, sama ada lemah, malaise, sesak nafas, nyeri dada atau tanpa
gejala. Riwayat perjalanan penyakit harus diketahui dengan jelas.
Umumnya, mencakup lamanya keluhan, bagaimana terjadinya keluhan;
mendadak,
perlahan-lahan,
terus-menerus,
hilang
timbul
atau
kehilangan
darah
seperti
feces
melena,
berwarna
kehitaman,muntah darah, dan apakah cukup asupan besi (Fe) pada anak.
Riwayat penyakit terdahulu
Dokter bisa menanyakan apakah pasien pernah mengalami penyakit
gejala kronis sebelumnya, apakah ada tanda-tanda kegagalan sumsum
tulang seperti mermar, perdarahan dan infeksi yang tidak lazim, apakah
2
apakah
dengan
pasien
ada
kehilangan
mengkonsumsi
obat-obatan
darah
obat
seperti
yang
antiinflamasi
Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital2
Tanda vital termasuk pemeriksaan fisik yaitu dengan mengukur suhu,
nadi, tekanan darah dan frekuensi pernafasan. Suhu tubuh anak lebih labil
daripada orang dewasa dan dapat meningkat secara rutin pada waktu
menjelang sore, aktivitas berlebihan, kegirangan atau bahkan pada
makan. Suhu oral normal anak sama dengan dewasa, biasanya berkisar
37oC. Suhu rektal sekitar 1 derajat lebih tinggi dan suhu axilla 1 derajat
lebih rendah. Seorang bayi atau anak kecil dapat memiliki suhu 39,4 oC
sampai 40,5oC walaupun hanya menderita infeksi ringan.
Untuk frekuensi nadi bagi anak lebih tua usianya, pergelangan
tangan merupakan tempat palpasi yang optimal. Denyut nadi bayi baru
lahir antara 120-160x/menit tetapi menurun sejajar pertumbuhan. Pada
anak yang lebih kecil, lebih akurat untuk menghitung pernafasan pada
waktu tidurnya dan anak yang lebih tua, frekuensi nafas dapat dihitung
langsung dengan mengamati pergerakan dadanya. Normal untuk anak
usia belajar berjalan adalah 20-40 x/menit dan pada anak usia sekolah
menurun pada 15-25 x/menit.
Tekanan darah pada anak normalnya adalah pada umur 1 tahun 102
mmHg/55 mmHg, pada umur 5 tahun 112 mmHg/69 mmHg dan pada
umur 10 tahun 119 mmHg/78 mmHg.
Inspeksi1
Untuk inspeksi, bila dilihat pasien ketika pasien datang, apakah pasien
lemah, sesak nafas, malaise, apakah nampak pucat, tanda-tanda anemia.
Bisa dinilai di konjungtiva anemis dan telapak tangan yang pucat. Dilihat
apakah ada hepatomegaly, splenomegaly atau massa abdomen, tandatanda icterus, apakah ada koilonikia, kuku seperti sendok atau keilitis
4
angularis seperti yang ditemukan pada pasien defisiensi besi dan apakah
ada tanda-tanda kelainan pada trombosit seperti mermar atau petekia.
Dilihat apakah ada tanda-tanda infeksi, kerusakan leukosit, tanda-tanda
keganasan seperti berat badan menurun, jari tabuh atau limfadenopati.
Selain itu, dilihat apakah anak ada tanda-tanda neuropati perifer yang
menunjukkan defisiensi B12 dan asam folat.
Pemeriksaan Penunjang
Tes haemoglobin total3
Hemoglobin total digunakan untuk mengukur jumlah Hb yang ditemukan
dalam setiap dL atau 100 mL dari darah lengkap. Konsentrasi Hb
berhubungan
erat
dengan
hitung
sel
darah
merah
(SDM)
dan
darah
tepi
tampak
eritrosit
bervariasi
ukurannya
disebut
5
jenis
leukosit
dimulai
dari
basophil/eosinophil/
Per L
leukosit
Basofil
Eosinofil
Batang
Segmen
0-1
1-3
1-5
50-
0-100
50-300
50-500
2.500-
Limfosit
70
20-
7.000
1.000-
Monosit
40
1-6
4.000
50-600
Hitung retikulosit
Retikulosit adalah sel darah merah (SDM) yang tidak berinti dan belum
matang, serta tetap berada dalam darah perifer selama 24 jam sampai 48
jam pada saat pematangan SDM terjadi. Retikulosit umumnya lebih besar
daripada SDM yang matang. Pada hitung retikulosit, retikulosit dalam
sampel darah lengkap dihitung dan ditunjukkan dalam persentase dari
hitung SDM total. Tujuannya adalah untuk membantu dalam membedakan
anemia hipoproliferatif dari anemia hiperproliferatif dan untuk membantu
menilai kehilangan darah, respons sumsum tulang terhadap anemia dan
terapi anemia. Nilai rujukan retikulosit yaitu 0,5 sampai 2,5% (SI 0,0050,025) dari SDM total.
6
(makrositik)
atau
normal
(normositik).
MCH,
rasio
Hb-SDM,
Zat besi adalah zat yang penting pada pembentukan dan fungsi
haemoglobin sebagaimana gabungan hem dan nonhem lainnya. Sesudah
diabsorbsi
oleh
usus,
besi
kemudian
dissalurkan
ke
barbagai
diagnosis
hemokromatosis
dan
membantu
dalam
Perempu
an
Besi Serum
(Serum Iron)
60-170 g/dL
[SI 10,7-30,4
mol/L]
50-130 g/dL
[SI 9-23,3 mol/L]
Saturasi
300-360 g/dL
[SI 54-64 mol/L]
20-50%
[SI 0,2-0,5]
Pada defisiensi besi, kadar besi serum menurun dan TIBC meningkat,
menurunkan saturasi. Dalam kasus peradangan kronis seperti artritis
rematoid, besi serum mungkin rendah jika simpanan tubuh memadai.
Akan
tetapi
TIBC
mungkin
tidak
berubah
atau
menurun
untuk
Elektroforesis
haemoglobin
(Hb)
mungkin
merupakan
metode
HbF
Persentase dari Hb
Total
95-100% [SI 0,951,0]
4-5,8% [SI 0,040,059]
1,5-3% [SI 0,0150,03]
<1,5% [SI <0,015]
<1% [SI <0,01]
2-5% [SI 0,02-0,05]
10-90% [SI 0,10-0,9]
5-15% [SI 0,05-0,15]
5-35% [SI 0,05-0,35]
Talasemia minor
Normal
Penyakit HbH
Normal
Talasemia minor
Talasemia mayor
Talasemia minor
Menetapnya Hb janin yang
diturunkan secara heterozigot.
[Heterozygous hereditary
persistence of fetal Hb {HPFH}]
HPFH homozigot
HbS homozigot
Penyakit sel bulan sabit
Penyakit HbC
Implikasi Klinis
Diagnosis Kerja
Thalasemia
Thalassemia adalah kelainan herediter dari sintesis Hb akibat dari
gangguan produksi rantai globin. Talasemia merupakan penyakit darah
resesif autosomal yang diwariskan atau diturunkan dan masuk dalam
kelompok hemoglobinopati.
Klasifikasi talasemia
Penderita talasemia diklasifikasikan menurut rantai mana dari molekul
hemoglobinnya yang terkena. Pada penderita thalassemia, produksi
rantai globin itulah yang mempunyai kelainan, sedangkan pada
talasemia produksi rantai globin-nya yang mempunyai kelainan.
Talasemia
Talasemia disebabkan karena adanya mutasi dari salah satu atau
seluruh globin rantai alpha yang ada. Talasemia dibagi menjadi 4
sindrom yaitu; pertama, Silent Carrier State dengan genotip -,/,.
Merupakan gangguan pada satu rantai globin . Pada keadaan ini
mungkin tidak timbul gejala sama sekali pada penderita atau hanya
terjadi sedikit kelainan berupa sel darah merah yang tampak lebih pucat.
Kadar Hb A2 dan Hb F normal, tidak terjadi anemia tetapi nilai eritrosit
rata-rata bisa turun. Kedua, thalassaemia trait dengan genotip /- atau
-,-/,. Merupakan gangguan pada dua rantai globin . Penderita mungkin
hanya mengalami anemia kronis yang ringan dengan sel darah merah
yang tampak pucat dan lebih kecil dari normal.
Ketiga, pada Hb H Disease dengan genotip -,/-,-, terjadi gangguan
pada tiga rantai globin . Gambaran klinis penderita dapat bervariasi dari
tidak ada gejala sama sekali hingga anemia yang berat disertai dengan
splenomegali. Keempat, yaitu Thalasemia Major, Hidropsfetalis-
dengan genotip -,-/-,- berarti gen nihil. Secara klinis, bayi tampak pucat
akibat anemia berat, bengkak, abdomen membesar, hepatosplenomegali,
terjadi hemopoiesis ekstramoduler, dan lain-lain. Fetus yang menderita
10
Minor
10-14
Intermedia
6-10
Major
<6
60-80
28-32
Normal
50-70
22-28
Sedikit
meningkat
Moderate
50-60
16-22
Meningkat
Moderate
Anisositosis
Sangat
sedikit
-
Poikilositosis
Moderate
Sel target
Jelas dan
tampak
Jelas dan
tampak
Jelas dan
tampak
+
Mild
Moderate
Severe
11
Manifestasi Klinis
Pasien dengan thalassemia minor, biasanya asimptomatik dengan
pemeriksaan fisik normal. Pada thalassemia major, pada neonates
tampak normal tapi pada anak satu tahun, anemia kelihatan. Jika tidak
dirawat dengan transfuse darah, anak akan mengalami risiko untuk
organomegali yaitu hepatosplenomegali dan penipisan korteks tulang.
Tulang akan berubah pada anak-anak yang gizinya buruk sehingga
mukanya memperlihatkan fasies mongoloid. Jumlah retikulosit dalam
darah meningkat.
Pada hapusan darah tepi akan didapatkan gambaran anisositosis,
mikrositik hipokrom, poikilositosis, sel target yaitu sel fragmentosit dan
banyak sel normoblas. Kadar besi dalam serum (SI) meningkat dan daya
ikat serum terhadap besi (IBC) menjadi rendah dan dapat nol. Selain itu
kadar feritin serum dan timbunan ferum tidak turun. Pada umumnya
secara fisik anemia mempunyai tanda-tanda kelesuan, bibir, lidah, tangan,
kaki dan bahagian lain berwarna pucat dan sesak nafas.
4,5
12
MCV N
MCH N
Anemia
mikrositik
hipokrom
Anemia
makrositik
Anemia
normositik
normokrom
Besi
Serum
Norma
l
Menuru
n
TIBC
Ferritin
MCV>7
5
MCH>2
Ferritin
normal
TIBC
Ferritin /N
Besi
sumsum
tulang (-)
Anemia
defisiensi besi
Elektrofores
is Hb
Besi
sumsum
tulang (+)
Ring sideroblast
dalam sumsum
tulang
Hb A2
Hb F
Anemia akibat
penyakit kronik
Thalassemia
Anemia
sideroblastik
Diagnosis Banding
Anemia Defisiensi Besi
Anemia defisiansi besi merupakan anemia yang disebabkan kurangnya zat
besi untuk sintesis hemoglobin. Zat besi (Fe) diperlukan untuk pembuatan
heme dan hemoglobin (Hb). Kekurangan Fe mengakibatkan kekurangan
Hb.
Walaupun
pembuatan
eritrosit
juga
menurun,
tiap
eritrosit
13
kronik
atau
berulang
yaitu
epistaksis,
hematemesis,
ankilostomiasis.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan anak tampak lemas, sering
berdebar-debar, lekas lelah, pucat, sakit kepala, iritabel dan konjungtiva
akular. Anak tidak kelihatan sakit karena perjalanan penyakit bersifat
menahun.
Selain
itu,
tidak
disertai
ikterus,
organomegali
dan
normokrom-normositik
dan
kadang-kadang
didapatkan
Anemia Sideroblastik
Anemia sideroblastik merupakan kelompok anemia hipokrom mikrositik
yang disebabkan oleh defek metabolisme heme. Kadar besi serum
meningkat. Anemia ini dapat disebabkan oleh herediter iaitu sebagai trait
resesif terikat-X, obat-obatan (timah, alkohol, isoniazid, kloramfenikol) dan
keganasan (gangguan mielodisplastik). Free Erythrocyte Porphyrin (FEP)
tidak meningkat dan ditemukan cincin sideroblas dalam sumsum tulang,
yaitu sel darah merah berinti perinuklear granula hemosiderin kasar yang
menggambarkan mitokondria yang sarat akan besi serta terdapat
splenomegali.7
Tabel 6. Perbedaan Thalassemia dengan Anemia Defisiensi Besi, Anemia
Et Causa Penyakit Menahun dan Anemia Sideroblastik.4,5,7
Tipe
Thalassemi
a
Anemia
Defisiensi
Besi
Anemia
RinganSedang
<70
Mikrositik
Hipokrom
dengan sel
target
RinganSedang
<80
Normal,
Mikrositik
hipokrom sel
target
<2,5
<2,5
<2,5
RinganSedang
<80
Mikrositik
hipokrom
dengan
cincin
sideroblas
<2,5
Meningkat
Rendah
Rendah
Meningkat
Rendah/Norm
al
Meningkat
Meningkat
Rendah
Menurun
Meningkat
Absent
Meningkat/No rmal
Normal
Meningkat
Normal
Rendah/Norm
Meningkat
MCV (fL)
Morfologi
Indeks
Retikulosi
t (Rt)
Besi
Serum
TIBC
Saturasi
Simpanan
Besi di
sumsum
tulang
Serum
Anemia Et
Causa
Penyakit
Menahun
RinganSedang
80-95/ <80
Normal,
Mikrositik
hipokrom
Anemia
Sideroblasti
k
Normal
15
Ferritin
Organome
gali
al
Tidak ada
Etiologi
Talasemia diakibatkan adanya variasi atau hilangnya gen ditubuh yang
membuat hemoglobin. Hemoglobin adalah protein sel darah merah (SDM)
yang membawa oksigen. Orang dengan talasemia memiliki hemoglobin
yang kurang dan SDM yang lebih sedikit dari orang normal.yang akan
menghasilkan suatu keadaan anemia ringan sampai berat.
Ada
banyak
kombinasi
genetik
yang
mungkin
menyebabkan
Menurut
North
American
Thalassemia
Clinical
Research
16
Patofisiologi
Tipe thalassemia biasanya membawa nama dari rantai yang
tereduksi . Thalassemia merupakan kelainan herediter yang resesif
mungkin karena mutasi. Mutasi yang sering dikaitkan adalah point
mutation berbanding mutasi delesi. . Mutasi ini akan mengakibatkan
terminasi rantai premature atau gangguan pada transkripsi RNA sehingga
menyebabkan rantai- berkurang (+) atau tiada (0). Konsekuensi dari
gangguan produksi rantai globin mengakibatkan berkurangnya deposisi
Hb pada sel darah merah yaitu dinamakan hipokromatik. Defisiensi Hb
menyebabkan sel darah merah menjadi lebih kecil, yang mengarah ke
gambaran klasik thalassemia yaitu anemia hipokromik mikrositik. Hal ini
berlaku hampir pada semua bentuk anemia yang disebabkan oleh adanya
gangguan produksi dari salah satu atau kedua komponen Hb : heme atau
globin. Namun hal ini tidak terjadi pada silent carrier, karena pada
17
penderita ini jumlah Hb dan indeks sel darah merah berada dalam batas
normal.
Pada tipe trait thalassemia- yang paling umum, level Hb A2 (2/2)
biasanya meningkat. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya penggunaan
rantai oleh rantai bebas yang eksesif, yang mengakibatkan terjadinya
kekurangan rantai adekuat untuk dijadikan pasangan. Gen , tidak
seperti gen dan , diketahui memiliki keterbatasan fisiologis dalam
kemampuannya untuk memproduksi rantai yang stabil yaitu dengan
berpasangan dengan rantai , rantai memproduksi Hb A2 (kira-kira 2,53% dari total Hb). Sebagian dari rantai yang berlebihan digunakan untuk
membentuk Hb A2, dimana sisanya (rantai ) akan terpresipitasi di dalam
sel, bereaksi dengan membran sel, mengintervensi divisi sel normal, dan
bertindak sebagai benda asing sehingga terjadinya destruksi dari sel
darah merah. Tingkat toksisitas yang disebabkan oleh rantai yang
berlebihan bervariasi berdasarkan tipe dari rantai itu sendiri (misalnya
toksisitas dari rantai pada thalassemia- lebih nyata dibandingkan
toksisitas rantai pada thalassemia-). Dalam bentuk yang berat, seperti
thalassemia- mayor atau anemia Cooley, berlaku patofisiologi yang sama
dimana terdapat adanya substansial yang berlebihan. Kelebihan rantai
bebas yang signifikan akibat kurangnya rantai akan menyebabkan
terjadinya pemecahan prekursor sel darah merah di sumsum tulang
(eritropoesis inefektif).
Penatalaksanaan8-10
Pengobatan untuk penyakit thalasemia tergantung pada tipe thalasemianya dan berat tidaknya thalasemia yang diderita. Penderita dengan
thalasemia yang ringan atau bersifat asimtomatik biasanya hanya
mendapat
sedikit
perawatan/pengobatan
bahkan
tidak
mendapat
18
Medikamentosa8,9
Terapi supportif yaitu transfusi darah yang teratur perlu dilakukan untuk
mempertahankan haemoglobin di atas 10 g/dL setiap saat. Hal ini
biasanya membutuhkan 2-3 unit tiap 4 hingga 6 minggu. Darah segar,
yang telah disaring untuk memisahkan leukosit, menghasilkan eritrosit
dengan ketahanan yang terbaik dan reaksi paling sedikit. 8 Komplikasi
dalam transfuse darah adalah kelebihan besi. Tanda kelebihan besi adalah
nyeri abdomen, diare berdarah, emesis, peningkatan tingkat kesadaran,
syok dan asidosis metabolik.9 Asam folat diberikan secara teratur
misalnya 5 mg/hari jika asupan diet buruk.10
Terapi khelasi besi digunakan untuk mengatasi kelebihan besi.
Deferoksamin dapat diberikan melalui infus kerana tidak aktif jika diberi
secara oral, diberi sebanyak 1 hingga 2 g untuk tiap unit darah yang
ditransfusikan dan melalui infus subkutan 20-40 mg/kg dalam 8 hingga 12
jam, 5 hingga 7 hari seminggu. Hal ini dilaksanakan pada bayi setelah
pemberian transfuse 10-15 unit darah. Besi yang terkhelasi oleh
deferoksamin diekskresi dalam urine dan tinja. Jika pasien patuh dengan
regimen
khelasi
besi
yang
intensif
ini,
harapan
hidup
penderita
dapat
memperbaiki
kerusakan
jantung
yang
disebabkan
oleh
penimbunan besi. Namun, terapi ini mahal dan mempunyai efek samping,
khususnya pada anak yang kadar ferritin serumnya relative rendah, yaitu
tuli
nada
tinggi,
kerusakan
retina,
kelainan
tulang
dan
retardasi
sumsum
tulang
alogenik
memberi
prospek
20
Komplikasi
Splenomegali bisa terjadi karena penimbunan besi dan eritrosit abnormal,
leukosit dan trombosit. Anak dengan thalassemia mayor dengan
transfuse yang tidak adekuat dapat menyebabkan pertumbuhan kurang
dan mudah terinfeksi, hepatosplenomegali, penipisan cortex tulang dan
mudah fraktur. Hemosiderosis adalah akibat transfuse jangka panjang
yang tidak dapat dihindari karena setiap 500 mL darah membawa kirakira 200mg besi ke jaringan yang tidak dapat diekskresikan secara
fisiologis. Siderosis miokardium merupakan factor penting yang ikut
berperan
dalam
kematian
awal
penderita.
Hemosiderosis
dapat
dan
menghentikan
kehamilan
bila
janin
dinyatakan
sebagai
membawa
sifat
thalassemia
beta.
Karena
frekuensi
bergantung
pada
tipe
dan
tingkat
keparahan
dari
22
Daftar Pustaka
1. Gleadle J. Anemia. At A Glance Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisik.
Trans Rahmalia A. Jakarta. Erlangga Medical Series (EMS); 2007; pp
84-5.
2. Schwartz MW. Pedoman Klinis Pediatri. Trans Pendit BU, Hartawan B,
Iqbal M, Yurita. Clinical Handbooks of Pediatrics. Jakarta; Penerbit
Buku Kedokteran (EGC); 2005; pp 1-9.
3. Holmes HN. Bartelmo JM, Jones WH, Kowalak JP, Welsh W. (eds)
Handbook of Diagnostic Tests. Trans Jaya DP, Mandera LI. Uji
Diagnostik.
Edisi
3.
Cetakan
2010.
Jakarta;
Penerbit
Buku
10. Permono B., IDG Ugrasena, Mia RA. Talasemia. 2006. Diunduh dari
http://www.pediatrik.com/isi03.php?
page=html&hkategori=pdt&direktori=pdt&filepdf=0&pdf=&html=0
7110-vmrg238.htm. Diunduh pada 20 April 2011.
24