Anda di halaman 1dari 9

Adisty Caesari

0907133150
Tugas Kewirausahaan
1. Kekuatan apa yang mendorong ledakan kewirausahaan di Indonesia dan seluruh di dunia?
a. Wirausahawan sebagai pahlawan
b. Pendidikian kewirausahaan
c. Faktor ekonomi dan demografi
d. Pergeseran ke ekonomi jasa
e. Kemajuan teknologi
f. Gaya hidup bebas
g. e-commerce dan world wide web
2. Apakah wiraushawan itu? Berikan deskripsi singkat mengenai profil seorang
wirausahawan?
Wirausahawan adalah orang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko
dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan mengidentifikasi
peluang yang signifikan dan menggabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga
sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan.
Deskripsi singkat mengenai profil seorang wirausahawan:
a. Hasrat akan tanggung jawab
b. Lebih menyukai resiko menengah
c. Meyakinkan kemampuannya untuk sukses
d. Hasrat untuk mendapatkan umpan balik yang sifatnya segera
e. Tingkat energi yang tinggi
f. Orientasi masa depan
g. Keterampilan mengorganisasi
h. Menilai prestasi lebih tinggi daripada uang
3. Majalah Inc. Mengatakan, kewirausahaan lebih sederhana daripada yang sering
digambarkan ... Anda tidak perlu menjadi seseorang dengan kewibawaan mistis agar dapat
sangat, sangat berhasil membangun perusahaan. Apakah anda setuju?
Setuju, karena seorang wirausahawan seharusnya menggeluti usaha tidak sekedar ala
kadarnya, akan tetapi dengan keberanian, kegigihan sehingga usahanya tumbuh,
bersahabat dengan ketidakpastian, menjalankan usaha yang RIIL, bukan spekulatif
4. Apa manfaat utama dari kepemilikan bisnis?
Manfaat utama dari kepemilikan bisnis:
a. Peluang untuk menentukan nasib anda sendiri
b. Peluang untuk melakukan perubahan
c. Peluang untuk mencapai potensi sepenuhnya
d. Peluang untuk meraih keuntungan yang menakjubkan

e. Peluang untuk berperan dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usaha
anda
f. Peluang untuk melakukan sesuatu yang anda sukai dan bersenang-senang dalam
mengerjakannya
5. Apa saja potensi kelemahan yang paling utama dalam kepemilikan bisnis?
Potensi kelemahan yang paling utama dalam kepemilikan bisnis:
a. Ketidakpastian pendapatan
b. Resiko kehilangan seluruh investasi
c. Kerja lama dan kerja keras
d. Kualitas hidup yang rendah sampai bisnis mapan
e. Tingkat stress yang tingggi
f. Tanggung jawab penuh
g. Keputusasaan
6. Uraikan secara ringkas peran kelompok-kelompok berikut dalam kewirausahaan:
perempuan, minoritas, imigran, wirausahawan paruh waktu, wirausahawan rumahan,
bisnis keluarga, bisnis keluarga, wirasutri, karyawan yang terkena PHK, dan karyawan
yang mengundurkan diri!
a. Wirausahawan perempuan
Perempuan menyadari bahwa cara terbaik untuk menembus hambatan-hambatan tak
kentara yang menghambat peningkatan karier mereka untuk mencapai ke puncak
organisasi adalah memulai bisnis mereka sendiri. Wirausahaan perempuan bahkan
telah menerobos rintangan dunia komik. Meskipun bisnis yang telah dibukan oleh
perempuan cenderung lebih kecil dibandingkan dengan bisnis yang dibuka oleh lakilaki, dampaknya sama sekali tidak kecil. Walaupun bisnis mereka cenderung tumbuh
lebih lambat daripada bisnis yang dimiliki oleh laki-laki, bisnis perempuan memiliki
tingkat hidup yang lebih tinggi daripada kesluruhan bisnis. Saat ini, wirausahawan
perempuan lebih berpendidikan tinggi dan memiliki pengalaman manajerial di industri
tempat mereka mengembangkan perusahaanya.
b. Minoritas
Perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan kaum minoritas memiliki populasi bisnis
yang juga berkembang dengan cepat. Angka bisnis yang dibuka kaum minoritas
mencapai 1,5 kali angka rata-rata nasional. Diskriminasi merupakan hambatan mereka
dalam mengakses ke dunia kewirausahaan. Namun, bisnis mereka telah mengalami
kemajuan selama dasawarsa terakhir dan terus meningkat.
c. Imigran
Imigran dari berbagai negara saat ini telah memiliki pendidikan dan pengalaman yang
lebih baik. Walaupun ada yang datang ke negara lain tanpa berbekal banyak harta,

dedikasi dan keinginan mereka untuk berhasil membuat mereka dapat meraih impianimpia kewirausahaan mereka.
d. Wirausahawan waktu paruh
Wirausaha paruh waktu mendapatkan yang terbaik dari kedua dunianya: mereka dapat
masuk kedunia bisnis tanpa mengorbankan keamanan pendapatan dan fasilitas tetap
dari pekerjaan utamanya. Dengan berkembangnya usaha mereka, para pengusaha
paruh waktu akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk berwirausaha sampai
akhirnya terbentuk bisnis yang sepenuhnya.
e. Bisnis rumahan
Bisnis di rumah(home base business) berkembang dengan sanagat cepat, dimana para
wirausaha di Amerika menjalankan lebih dari 27,1 juta bisnis dari rumah-rumah
mereka (oleh para ahli pemasaran kecenderungan ini diistilahkan sebagai Home
Coming),dan peringkat mereka tumbuh dengan sangat cepat dimana secara rata-rata
bisnis rumah tangga baru lahir tiap 11 detik. Meningkatnya jumlah wirausaha wanita
dan paruh waktu akan terus menumbuhkan bisnis-bisnis yang bertempat dirumah,
seiring dengan kemajuan teknologi (computer dan peralatan komunikasi) yang
megubah rumah sederhana menjadi pondok elektronik. Penelitian dari Link
Resources Corporation menunjukkan tingginya tingkat keberhasilan usaha di rumah
dimana ternyata 85% dari perusahaan-perusahaan jenis ini masih beroperasi setelah
tiga tahun.
f. Bisnis keluarga
Bisnis dengan pengendalian keuangan dilakukan oleh satu atau lebih anggota keluarga.
Bisnis ini merupakan bagian integral dari perekonimian dan melekat dalam nilai-nilai
keluarga. Kemilau uang jangka pendek diganti oleh perencanaan jangka panjang.
Hanya 30% dari perusahan keluarga yang dapat bertahan hingga generasi kedua, hanya
12% yang sampai pada generasi ketiga, dan hanya 3% yang dapat bertahan sampai
generasi keempat dan seterusnya. Untuk menghindari penghancuran tanpa akal sehat
terhadap harta yang sangat berharga ini, pendiri bisnis keluarga harus mengembangkan
rencana suksesi manajemen jauh sebelu masa pensiun mereka datang.
g. Wirasutri
Wirasutri (copreneurs) adalah pasangan suami istri wirausaha yang bekerja bersama
sebagai rekan kerja dalam bisnis mereka. Tidak seperti Mom dan Pop yang bekerja
secara tradisional (suami sebagai atasan dan istri sebagai bawahan), wirasutri
menciptakan pembagian kerja berdasarkan keahlian dan bukan berdasarkan gender.

Wirasutri yang berhasil, belajar membangun landasan hubungan kerja yang sukses
sebelum mereka mendirikan bisnis. Beberapa sifat yang mereka andalkan mencakup:
- Membuat penilaian apakah kepribadian mereka akan menjadi sebuah sinergi yang baik
atau malah menjadi sebuah konflik dalam lingkup bisnis
- Saling menghotmati bakat masing-masing
- Tujuan bisnis yang sesuai dengan tujuan hidup yang menjadi sebuah visi bersama
dimana posisi mereka adalah sejajar bukan atasan atau bawahan
- Keterampilan bisnis yang saling melengkapi yang diakui dan dihargai oleh masingmasing pihak dan mengarah pada identitas bisnis yang unik pada masing-masing
pasangan
- Kemampuan menjaga jalur komunikasi tetap terbuka, berbicara dan mendengarkan
masalah-masalah baik pribadi maupun bisnis
- Pembagaian peran dan wewenang yang jelas, idealnya berdasarkan pada keterampilan
dan kemampuan masing-masing pasangan, untuk meminimumkan konflik dan
perebutan pengaruh
- Kemampuan untuk saling mendorong semangat masing-masing dan mengangkat
pasangan yang kurang bersemangat
- Ada batas antara kehidupan bisnis dan kehidupan pribadi agar yang satu tidak
mengganggu yang lain
- Adanya rasa humor dalam mengelola bisnis ini bersama
h. Karyawan yang terkena PHK
Dengan berkonsentrasi dalam mengatasi kelebihan karyawan yang kehilangan
fleksibilitas dan kecepatan mereka, banyak korporasi besar di negara-negara
melakukan perampingan dalam usaha agar tetap memperoleh kembali daya saingnya
dengan cara memutuskan hubungan kerja karyawan. Mereka yang terkena PHK oleh
perusahaan-perusahan ini telah menjadi sumber penting bagi aktivitas kewirausahaan.
Sekitar 20% manajer perusahaan yang dirumahkan telah menjelma sebagai
wirausahawan dan rekan-rekan kerja mereka juga akan terjun ke dunia kewirausahaan.
Banyak diantara mereka yang terkena PHK memutuskan untuk membuat gebrakan
kewirausahaan.
i. Karyawan yang mengundurkan diri dari perusahaan
Adanya proses restrukturisasi perusahaan dan krisis kepercayaan mengakibatkan
jumlah karyawan yang keluar dari perusahaan semakin tinggi dan menjadi seoran
wirausahawan. Walaupun jam kerja mereka menjadi lebih panjang dan pendapatan
mereka menyusut, mereka yang keluar atas kemauan sendeiri sering kali mendapatkan
bahwa pekerjaan mereka lebih menghasilkan dan lebih memuaskan, karena mereka

melakukan apa yang mereka sukai. Latar belakang yang tinggi, pengetahuan bisnis,
dan

pengalaman

manajemen

selama

bertahun-tahun

diperlukan

agar

dapat

mempertahankan usahanya.
7. Apakah bisnis kecil itu? Apa kontribusi bisnis kecil terhadap perekonomian?
Bisnis kecil adalah perusahaan yang memperkerjakan kurang dari 100 orang. Mereka
berkembang pesat dalam semua industri, walaupun

mayoritas perusahaan kecil

berkonsentrasi pada industri jasa dan ritel. Kontribusi bisnis kecil terhadap perekonomian
tidaklah kecil misalnya saja perusahaan ini memperkerjakan 51% dari angkatan kerja sektor
swasta amerika serikat, walaupun mereka memiliki kurang dari seperempat total aset bisnis.
Hampir 90% perusahaan kecil mempekerjakan kurang dari 20 pekerja. Karena pada dasarnya
mereka padat karya, perusahaan kecil sesungguhnya menciptakan lebih banyak pekerjaan
dibandingkan dengan yang diciptakan ileh perusahaan besar. Kenyataannya, perusahaan kecil
telah menciptakan dua pertiga sampai tiga perempat dari pekerjaan baru dalam perekonomian
AS.
8. Uraikan tingkat kegagalan bisnis kecil!
-

Ketidakmampuan Menajemen
Kebanyakan dari perusahaan kecil memiliki menajemen yang buruk dan tidak

memiliki kemampuan untuk menjalankan dengan baik. Dari kepemimpinan pemiliknya


dalam mengolah, mempertimbangkan dan pengetahuan yang kurang dalam menjalankan
bisnis.
-

Kurang Pengalaman
Manajer untuk perusahaan kecil perlu memiliki pengalaman dalam bidang yang ingin

dimasukinya. Misalnya untuk membuka bisnis ritel pakaian, pertama harus sudah bekerja di
toko pakaian. Hal ini akan memberikan pengalaman praktis dan pengetahuan mengenai
seluk-beluk bisnis tersebut dan dapat membandingkan kerugian dan keuntungan dalam
bidang tersebut. Seharusnya calon wirausahawan harus memiliki kemampuan teknis yang
memadai (pengetahuan kerja atas berbagai operasi fisik usaha tersebut dan kemampuan
konseptual yang memadai); kekuatan untuk memvisualisasikan, mengkoordinasi, dan
mengintegrasikan berbagai operasi usaha ke dalam sebuah sinergi yang utuh; serta
kemampuan untuk mengelola orang-orang didalam perusahaannya dan memotivasi mereka
untuk mencapai kinerja pada tingkat yang lebih tinggi.
- Pengendalian Keuangan yang Buruk

Keberhasilan bisnis memerlukan modal dalam jumlah yangcukup pada awalnya.


Kurangnya modal merupakan penyebab umum kegagalan bisnis karena perusahaan
kekurangan modal sebelum mereka mampu menghasilkan arus kas yang positif.Banyak
pemilik perusahaan kecil membuat kesalahan pada awal bisnis dengan hanya bermodal kecil
yang dapat menjadi kesalahan fatal. Wirausahawan cenderung sangat optimis dan sering salah
menilai uang yang dibutuhkan.Akibatnya, walaupun permodalannya memadai tidak akan
pernah tercapai mengingat perusahaan mereka memerlukan banyak uang kas untuk mendanai
pertumbuhannya.Mengelola arus kas yang memadai untuk membayar tagihan tepat waktu
merupakan tantangan bagi wirausahawan terutama pada fase awal yang masih tidak menentu.
- Lemahnya Usaha Pemasaran.
Membangun basis pelanggan yang terus berkembang memerlukan usaha pemasaran
tanpa kenal leleah dan kreatif. Mempertahankan mereka agar terus kembali diperlukan usaha,
yaitu dengan menyediakan nilai, kualitas, kenyamana pelayanan dan kegembiraan serta
melakukannya dengan segera. Wirausahawan kreatif menemukan cara untuk memasarkan
bisnis mereka secara efektif kepada pelanggan sasaran mereka tampa harus melakukan hal
yang negatif.
- Kegagalan Mengembangkan Perencanaan Strategis
Banyak manager perusahaan kecil mengabaikan proses perencanaan strategis, karena
mereka mengira hal tersebut hanya bermanfaat bagi perusahaan besar. Waktu dan
menganggap dirinya terlalu kecil dalam mengembangkan perencanaan strategis adalah
alasannya.

Tanpa

strategi

yang

jelas,

perusahaan

tidak

memiliki

dasar

yang

berkesinambungan untuk menciptakan dan memelihara persaingan dipasar. Membangun


perencanaan yang strategis memaksa wirausahawan untuk menilai secara realistis potensi
bisnis yang direncanakan.
- Pertumbuhan yang Tak Terkendali
Pertumbuhan merupakan sesuatu uag alamiah sehat, dan didambakan oleh semua
perushaaan, tetapi pertumbuhan haruslah terencana dan terkendali. Pakar menajemen Peter
Drucker menyatakan bahwa perusahaan yang baru berdiri dapat diperkirakan mengalami
pertumbuhan terlalu pesat dibandingkan dengan bisnis modal mereka apabila penjualan
meningkat 40-50%.
- Lokasi yang Buruk
Untuk bisnis apapun, pemilihan lokasi yang tepat merupakan seni dan juga ilmu.
Beberapa pemilik nisnis baru memilih lokasi hanya karena ada tempat kosong. Akan tetapi,
masalah lokasi terlalu riskan untuk dilakukan secara untung-untungan.
- Pengendalian Persedianaan yang Tidak Tepat

Tingkat persediaan yang tidak mencukupi akan mengakibatkan kekurangan dan


kehabisan stok,mengakibatkan pelanggan kecewa dan pergi. Yang sering terjadi pemilik tidak
memiliki persediaan berlebih selain itu juga persediaan dengan salaj jenis.
- Penetapan Harga yang Tidak Tepat
Menetapkan harga yang akan menghasilkan laba berarti bahwa pemilik perusahaan
harus memahami besarnya biaya untuk membuat, memasarkan, serta mendistribusikan
produk dan jasa mereka. Tahap pertama dalam menetapkan harga yang akurat adalah dengan
mengetahui biaya pembuatan atau penyediaan produk dan jasa. Pemilik bisnis menetapkan
harga tentu saja dengan memperhatiakn persaiangan.
- Ketidakmampuan Membuat Transisi Kewirausahaan
Berhasil melewati tahap awal kewirausahaan tidak menjamin kesuksesan
perusahaan. Setelah beridir, pertumbuhan biasanya memerlukan perubahan drastis gaya
menejemen, satu hal yang tidak dapat dilakukan dengan baik oleh wirausahawan.
Pertumbuhan

mengharuskan

wirausahawan

untuk

mendelegasikan

wewenang

dan

melepaskan kegiatan pengendalian sehari-hari dan mendorong untuk mengambil keputusan


sendiri daripada harus melibatkan pihak lain.
9. Jelaskan secara garis besar sebab sebab kegagalan bisnis kecil. Masalah apa yang terutama
menyebabkan kegagalan bisnis ?
Terdapat setidaknya 10 masalah yang menjadi penyebab kegagalan bisnis kecil yaitu ;
-

Jangan terlalu yakin dengan produk atau jasa yang dimiliki sehingga lupa

memperhitungkan apakah pelanggan dapat membayarnya.


Wirausahawan cenderung terlalu optimis dalam penjualan, laba dan perkiraan arus kas
terutama ditahap awal tanpa meyadari beratnya merebut pangsa pasar walaupun hanya

sedikit.
Seringnya mengabaikan pembuatan perencanaan strategis yang mendefinisikan

beberapa
titik perbedaan perusahaan anda.
Terlalu banyak wirausahaawan yang masuk kedalam bisnis yang memiliki ide murah
dan mudah dilaksanakan dan sedang dalam zamannya sehingga persaingan menjadi

tidak sehat.
Banyak wirausahawan yang tidak memiliki rencana yang matang dalam memikirkan

cukup modal dalam mendirikan perusahaan.


Wirausahawan mendirikan dan menjalankan bisnis hanya dengan dasar satu perkiraan
saja. Pastikan paling sedikit memiliki 3 perkiraan yaitu pesismis,realistis, dan

optimistis serta memiliki rencana cadangan untuk setiap rencana.


Jangan menjadi korban keberhasilan sendiri, wirausahawan harus memiliki hubungan
yang berkesinambungan dengan sumber keuangan yang tangguh.

Jangan membodohi diri sendiri ! Jika bisnis dibiarkan sendiri, maka akan mengarah

ke arah kemerosotan.
Jangan salah paham mengenai uang dan laba. Kelola dengan baik laba maupun uang

tunai.
Adanya kecenderungan untuk menguras uang dari bisnis untuk hal hal yang tidak
perlu dikeluarkan.

10. Bagaimana wirausahawan memandang kemungkinan terjadinya kegagalan bisnis ?


Para wirausahawan memandang bahwa kegagalan adalah bagian alami dari proses
kreatif dan mereka menggunakan kegagalan sebagai alat ntuk memfokuskan kembali usaha
bisnis mereka agar berhasil. Wirausahawan yang sukses memiliki sikap bahwa kegagalan
hanyalah batu loncatan yang ada disepanjang jalan untuk mencapai kesuksesan.
11. Bagaimana pemilik perusahaan dapat mengatasi batu sandungan umum yang sering kali
mengakibatkan kegagalan bisnis ?
Salah satu sikap wirausahawan dalam mengatasi batu sandungan yang sering timbul
dalam bisnis adalah dengan cara memperlajari secara seksama alasan dan penyebab dari
kegagalan sehingga dapat menghindari kegagalan akibat kesalahan yang sama. Mereka tahu
bahwa keberhasilan perusahaan tidak bergantung pada kemampuan mereka menghindari
kesalahan, tetapi pada sifat terbuka terhadap pelajaran yang diperoleh dari setiap kesalahan
dan membuat kegagalan tersebut sebagai bahan bakar untuk mendorong mereka lebih dekat
pada target akhir mereka.
12. Mengapa kita perlu meneliti tingkat kegagalan bisnis kecil dan penyebab kegagalan
bisnis ?
Sebagai seorang wirausahawan, kegagalan merupakan salah satu proses, yang apabila
muncul tidak akan bisa terhindarkan. Sudah seharusnya menjadi sifat dan karakteristik dari
seorang wirausahawan untuk dapat memperhitungkan semua kemungkinan kemungkinan
yang dapat menjadi penyebab kegagalan bisnis. Selain penyebab penyebabnya, seorang
wirausahawan juga harus memiliki kemampuan untuk memperhitungkan tingkat kegagalan
dan resiko resiko yang mungkin timbul demi menghindari kegagalan dan kerugian yang tidak
diinginkan.
13. Jelaskan sikap khas wirausahawan terhadap resiko !

Menempatkan kegagalan kedalam perpektif yang tepat. Para wirausahaan menyadari


bahwa kegagalan adalah bagian alami dari proses kreatif. Kewirausahaan yang sukses
memiliki sikap bahwa kegagalan hanyalah batu loncatan yang ada sepanjang jalan menuju
sukses dan mereka tidak mau lumpuh oleh rasa takut akan kegagalan.

14. Apakah anda tertarik untuk suatu hari membuka bisnis kecil ? Bila ya, kapan? Jenis bisnis
apa ? Uraikan ! Apa yang dapat anda lakukan untuk menjamin keberhasilannya?
Iya, jika saya sudah memiliki modal yang cukup. Jenis usaha yang akan saya jalankan adalah
menjual es krim goreng. Semua orang di dunia ini umumnya pasti suka dengan es krim. Baik
di kalangan anak-anak maupun dewasa, es krim menjadi favorit sebagai makanan ringan
yang nikmat. Terutama di daerah tropis seperti Pekanbaru ini, makanan/minuman yang dingin
menjadi target utama dalam hal kuliner. Namun untuk tampil lebih beda, saya memiliki ide
untuk membuat usaha es krim goreng dimana es krim tersebut dibalut dengan roti. Untuk itu,
saya merasa usaha ini cukup menguntungkan. Untuk menjamin keberhasilan usaha ini, saya
akan menjamin dan menjaga kualitas rasa dengan harga yang dapat dijangkau oleh semua
kalangan.

Anda mungkin juga menyukai