Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

TA4221 TEKNIK TEROWONGAN


PERBEDAAN TEROWONGAN TAMBANG DENGAN TEROWONGAN
KONSTRUKSI SIPIL

Oleh

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
SEMESTER II 2013/2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Terowongan merupakan suatu konstruksi lubang bukaan yang penting untuk
sarana transportasi baik di lingkungan sipil maupun lingkungan tambang. Terowongan
sipil dan terowongan tambang memiliki persamaan jika ditinjau dari tujuan utama
dibuatnya terowongan, yaitu untuk menjamin transportasi langsung dari barang atau
penumpamng atau material lainnya menembus rintangan alam dan aktivitas manusia.
Akan tetapi, terowongan sipil tentu memiliki banyak perbedaan jika dibandingkan dengan
terowongan tambang. Terowongan sipil dibuat untuk kebutuhan transportasi masyarakat
umum, sedangkan terowongan tambang dibuat untuk mengambil bahan galian di bawah
tanah.
Perbedaan antara terowongan sipil dengan terowongan tambang penting untuk
diketahui karena menyangkut masalah keamanan, kenyamanan, dan biaya konstruksi
terowongan itu sendiri.
1.2 Tujuan
a. Mengetahui fungsi terowongan
b. Mengetahui klasifikasi terowongan
c. Mengetahui Perbedaan terowongan tambang dengan terowongan konstruksi sipil

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Terowongan


Terowongan adalah lubang bukaan mendatar atau sedikit miring yang dibuat di bawah
tanah, gunung, sungai, laut, daerah industri, bahkan pemukiman padat penduduk. Terowongan
umumnya tertutup di seluruh sisi kecuali di kedua ujungnya yang terbuka pada lingkungan
luar. Ada dua tujuan utama manusia membuat terowongan. Terowongan yang dibuat untuk
mengambil bahan galian di bawah tanah, dikenal dengan terowongan tambang. Terowongan
yang dibuat untuk menembus rintangan alam atau rintangan yang dibuat oleh manusia disebut
terowongan sipil. Beberapa ahli teknik sipil mendefinisikan terowongan sebagai sebuah
tembusan di bawah permukaan yang memiliki panjang minimal 0.1 mil, dan yang lebih
pendek dari itu lebih pantas disebut underpass.
Terowongan umumnya dibuat melalui berbagai jenis lapisan tanah dan bebatuan sehingga
metode konstruksi pembuatan terowongan tergantung dari keadaan tanah. Metode konstruksi
yang lazim digunakan dalam pembuatan terowongan antara lain :
Cut and Cover System, Pipe Jacking System (Micro Tunneling), Tunneling Bor Machine
(TBM), New Austrian Tunneling Method (NATM), dan Immersed-Tube Tunneling System.

2.2 Klasifikasi Terowongan


Terowongan dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai kriteria. Kriteria yang paling dasar
adalah mengklasifikasikan terowongan menjadi terowongan sipil dan terowongan tambang.
Kriteria ini menyangkut faktor keamanan, kenyamanan, serta biaya yang sangat berpengaruh
dalam perancangan sebuah terowongan.
A.

Terowongan sipil dan terowongan tambang

Banyak kriteria yang membedakan antara terowongan sipil dengan terowongan tambang.
Perbedaan-perbedaan yang mendasar adalah sebagai berikut:
Terowongan sipil
Karena
biasanya
digunakan
untuk
infrastruktur, terowongan sipil dibuat
permanen.
Diperuntukkan untuk masyarakat umum.
Tidak terlalu panjang.

Terowongan tambang
Bersifat
sementara
tergantung
pada
kandungan mineral yang akan di tambang.
Hanya untuk kegiatan pertambangan.
Terowongan tambang biasanya sangat
panjang, karena mineral-mineral yang akan
diambil sangat jauh di dalam tanah.

Ditempatkan pada batuan atau daerah yang Keadaan batuan (Ground condition) dalam
memerlukan eksplorasi lebih terperinci.
pertambangan lebih teridentifikasi karena
aktivitas penambangan sudah berlangsung
selama bertahun-tahun.
Terowongan sipil biasanya dibangun pada Umumnya sangat dalam.
kedalaman 500m.
Kondisi tegangan bersifat statis.
Kondisi tegangan bersifat dinamis, karena
pada
tambang,
kegiatan
penggalian
berlangsung secara terus-menerus sehingga
perubahan tegangan pada batuan selalu
berubah-ubah.
Lokasi diusahakan pada kondisi tanah/batuan Lokasi ditentukan oleh daerah-daerah yang
yang baik.
mengandung mineral tambang.
Biaya penyelidikan terowongan sipil jauh lebih besar karena tuntutan masalah keamanan.
B.

Klasifikasi terowongan berdasarkan fungsinya

Ditinjau berdasarkan kegunaan terowongan, Made Astawa Rai (1988) membagi


terowongan menjadi 2 bagian, yaitu :
1) Terowongan lalu lintas ( traffic tunnel )
o Terowongan kereta api, adalah terowongan yang merupakan terowongan paling
penting di antara terowongan lalu lintas.
o Terowongan jalan raya, terowongan yang dibangun untuk kendaraan bermotor karena
pesatnya pertambahan lalu lintas jalan raya bersamaan dengan berkembangnya
industri kendaraan bermotor.
o Terowongan pejalan kaki, terowongan ini termasuk dalam grup terowongan jalan (road
tunnel) tetapi penampangnya lebih kecil, jari jari belokannya pendek dan
kemiringannya besar (lebih besar dari 10%). Terowongan ini biasanya digunakan
dibawah jalan raya yang ramai atau dibawah sungai dan kanal sebagai tempat
menyebrang bagi pejalan kaki.
o Terowongan navigasi, terowongan ini dibuat untuk kepentingan lalu-lintas air di kanalkanal dan sungai-sungai yang menghubungkan satu kanal atau sungai ke kanal lainnya.
Disamping itu juga dibuat untuk menembus daerah pegunungan untuk memperpendek
jarak dan memperlancar lalu lintas air.
o Terowongan transportasi dibawah kota, biasanya terowongan ini dibangun di bawah
kota yang penduduknya padat sebagai alternatif jalan raya.
o Terowongan transportasi ditambang bawah tanah, terowongan ini dibuat sebagai jalan
masuk kedalam tambang bawah tanah yang digunakan untuk lalu lintas para pekerja
tambang, mengangkut peralatan tambang, mengangkut batuan dan bijih hasil
penambangan.

2) Terowongan angkutan
o Terowongan stasiun pembangkit listrik air, air dialihkan atau dialirkan dari sungai atau
reservoir untuk digunakan sebagai pembangkit listrik di sebuah stasiun pembangkit
yang letaknya lebih rendah. Terowongan ini dapat dikategorikan pada suatu grup
utama berdasarkan kegunaannya.
o Terowongan penyediaan air, terowongan ini hampir sama dengan terowongan stasiun
pembangkit listrik air, perbedaannya hanya pada fungsi kedua terowongan tersebut.
Fungsi dari terowongan penyediaan air adalah menyalurkan air dari mata air ketempat
penyimpanan air di dalam kota atau membelokkan air ke tempat penyimpanan tersebut.
o Terowongan untuk saluran air kotor, terowongan ini dibuat untuk membuang air kotor
dari kota atau pusat industri ke tempat pembuangan yang sudah disediakan.
o Terowongan yang digunakan untuk kepentingan umum, terowongan ini biasanya
dibuat di daerah perkotaan untuk menyalurkan kabel listrik dan telepon, pipa gas dan
air, dan juga pipa pipa lainnya yang penting, dibuat dibawah saluran air, jalan raya,
jalan kereta api, blok bangunan untuk memudahkan inspeksi secara kontinyu,
pemeliharaan dan perbaikan sewaktu waktu kalau ada kerusakan.

C.

Klasifikasi terowongan berdasarkan lokasinya


Berdasarkan lokasinya terowongan dibagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut:

D.

Underwater Tunnels, terowongan yang dibangun di bawah dasar muka air. Pada
umunnya dibangun di bawah dasar dan sungai atau laut. Perhitungannya lebih
kompleks, selain ada tekanan tanah.juga terdapat tekanan air yang besar.
Mountain Tunnels, terowongan jenis ini adalah salah satu terowongan yang
mempunyai peran penting ketika suatu daerah memiliki topografi yang beragam,
sehingga perlu adanya terowongan yang dibangun menembus sebuah bukit maupun
gunung.
Tunnels at Shallow Depth and Water City Streets, jaringan transportasi di Negaranegara maju seperti Amerika, Inggris, dan Jepang banyak yang menerapkan tipe
terowongan ini. Terowongan jenis ini sangat cocok untuk dibangun di perkotaan. Baik
itu untuk transportasi maupun saluran drainase kota.
Klasifikasi terowongan berdasarkan kedalamannya

Menurut kedalamannya terowongan dibedakan menjadi dua jenis yakni terowongan


dalam dan terowongan dangkal. Suatu terowongan dianggap dalam jika kedalaman
terowongan lebih besar dari 20 kali jari-jari terowongan.

Pada terowongan dalam, kondisi tegangan dianggap sama disegala arah. Hal ini
disebabkan karena kedalaman terowongan sehingga perbedaaan antara tegangan vertikal dan
tegangan horizontal semakin kecil. Jika kita membuka lubang galian bulat di tempat yang
dalam, maka kenyataan yang terjadi adalah respon deformasi yang sama pada seluruh dinding
lubang galian.
Pada terowongan dangkal, perbedaan antara tegangan vertikal dengan tegangan horizontal
masih sangat berpengaruh pada perilaku tanah. Hal in menyebabkan adanya perbedaaan
perilaku bagian atas, tengah dan bawah terowongan. Pengaruh dari beban permukaan juga
menjadi pertimbangan tersendiri, sehingga dapat kita simpulkan bahwa analisis pada
terowongan dangkal lebih rumit daripada terowongan dalam.

E.

Klasifikasi terowongan berdasarkan material yang dipakai

Berdasarkan material yang dipakai, Paulus P Raharjo (2004) menjelaskan terdapat 3 jenis
terowongan, yaitu:
Terowongan Batuan (Rock Tunnels), terowongan batuan dibuat langsung pada batuan
massif dengan cara pemboran atau peledakan. Terowongan batuan umumnya lebih
mudah dikonstruksikan daripada terowongan melalui tanah lunak karena pada
umumnya batuan dapat berdiri sendiri kecuali pada batuan yang mengalami fracture.
Terowongan melalui tanah lunak (Soft Ground Tunnels), terowongan melalui tanah
lunak dibuat melalui tanah lempung atau pasir atau batuan lunak (soft rock) . Karena
jenis material ini runtuh bila digali, maka dibutuhkan suatu dinding atau atap yang kuat
sebagai penahan bersamaan dengan proses penggalian. Umumnya digunakan shield
(pelindung) untk memproteksi galian tersebut agar tidak runtuh. Teknik yang umum
digunakan pada saat ini adalah shield tunneling Pada terowongan melalui tanah lunak
ini, lining langsung dipasang dibelakang shield bersamaan dengan pergerakan maju
dari mesin pembor terowongan (Tunnel Boring Machine).
Terowongan gali timbun (Cut and Cover Tunnel), terowongan ini dibuat dengan cara
menggali sebuar trench pada tanah, kenudian dinding dan atap terowongan
dikonstruksikan di dalam galian. Sesudah itu galian ditimbun kembali dan seluruh
struktur berada dibawah timbunan tanah.
F.Klasifikasi menurut material lokasi dibangunnya terowongan.
Dalam pembangunan terowongan, terdapat dua material utama lokasi pembangunan yakni
tanah dan batuan. Kondisi ini memberikan perbedaaan dalam metode perancangan dan
pelaksanaan terowongan. Beberapa perbedaaan yang muncul dapat kita tinjau dari segi :
1. Metoda Pelaksanaan

Terowongan yang dibangun pada tanah lunak biasanya bisa digali dengan
menggunakan tenaga manusia, dengan metode cut and cover dan dengan menggunakan
jacking. Sedangkan pada batuan penggalian terowongan harus dilakukan dengan bantuan
peralatan-peralatan khusus. Penggunaan bahan peledak, pemboran dengan menggunakan
road header, ataupun menggunakan Tunnel Boring Machine merupakan beberapa alternatif
dalam pembangunan terowongan pada batuan.
2. Material lokasi dibangunnya terowongan
Secara umum kita ketahui bahwa batuan lebih kuat dari tanah. Kekuatan batuan selain
ditentukan oleh materialnya sendiri juga ditentukan oleh kondisi geologinya. Kondisikondisi seperti rekahan, patahan, dan retakan akan membentuk bidang-bidang lemah pada
struktur batuan. Sedangkan untuk tanah, karena tidak memiliki karakteristik seperti batuan,
maka kekuatannya hanya ditentukan oleh material penyusun tanah itu sendiri.
3. Keadaaan tegangan awal
Batuan memiliki keadaaan tegangan yang lebih kompleks daripada tanah. Selain tegangan
overburden pada batuan juga ditemukan tegangan tektonik dan tegangan sisa (residual
stress). Pada tanah biasanya yang diperhitungkan adalah tegangan overburden saja.
4. Pengalaman desain empiris
Dalam pertambangan jenis-jenis batuan telah diklasifikasikan berdasarkan pengalaman
empiris. Klasifikasi ini disebut dengan Klasifikasi Massa Batuan. Klasifikasi massa batuan
merupakan cikal bakal dari pendekatan rancangan empiris yang secara luas digunakan
pada rekayasa batuan. Dalam kenyataannya, klasifikasi digunakan sebagai dasar praktis
untuk merancang struktur bawah tanah yang kompleks. Untuk terowongan pada tanah,
karena masih jarang dilakukan sehingga dalam pelaksanaannya, para pelaksananya harus
melakukan beberapa test dan analisis untuk memodelkan kondisi tanah dimana
terowongan itu akan dibangun.

2.3 Contoh-contoh Terowongan

A. Contoh-contoh Terowongan Sipil di Dunia


1. Metro Madrid L-7 (Madrid, Spanyol)

Terowongan ini mempunyai tipe metro-rapid transit,Di bangun mulai tahun 1974 sampai
dengan tahun 2007 dan di oprasikan pada tahun 1974 menghubungkan Pueblo Nuevo dan
Las Musas.dan tahun-tahun berikutnya terowongan ini di perpanjang lagi hingga mencapai
rute dari Pueblo Nuevo ke Avenida de America.memiliki 7 line dan melayani sembilan
kereta api bawah tanah dari Las Musas ke San Fernando. Panjang Terowongan ini sendiri
sekitar 32,919 meter.

2. Lotschberg BaseTunnel (Bernese Alps, Switzerland)


Dengan Panjang: 34,577 meter, sebelum Gotthard Base Tunnel selesai
dibangun,Terowongan ini adalah yang terpanjang di Swiss.tapi tetap masih yang
terpanjang untuk Terowongan di atas tanah.terowongan ini mempunyai tipe Railway (rel
kereta).di bangunan pada tahun 2007.

3. Medvedkovo Novoyasenevskaya (Moskow, Rusia)


Dengan mempunyai Panjang: 37,600 meter,pembangunan,pembangunan terowongan ini
memakan waktu 32 tahun,antara tahun 1958 sampai tahun1990. Menempatkan
Terowongan tertua kedua di dunia sekaligus terowongan kereta cepat (rapid
transit)terpanjang kedua dunia. Sampai saat ini,dan memiliki 25 stasiun.

4. Tocho-mae-Shiodome - Hikarigaoka (Tokyo, Jepang)


Terowongan bawah tanah ini melayani jalur subway di Ibukota Jepang. Dan saat ini sudah
berusia 10 tahun, Toei Oedo Line hari ini melayani 38 stasiun dari Tochomae hinggake
Hikarigaoka. Memerlukan waktu hampir 9 tahun untuk menyeleseikan terowongan ini,dari
dari tahun 1991 sampai tahun 2000.jembatan dengan tipe metro ini Memiliki Panjang
sekitar 40,700 meter.

5. Metro Madrid L-12 (metro sur) (Madrid, Spanyol)


Jembatan tipe metro ini mempunyai Panjang sekitar 40,900 meter,hanya memerlukan
waktu 4 tahun untuk pembangunan terowongan yang panjang ini,di bangunan dari
tahun1999 sampai pada tahun 2003.Line-12 menghubungkan lima kota pinggiran dan satu
desa kecil di bagian selatan Madrid. Melewati 28 stasiun, Metro Sur (sebutan untuk Line12).

6. Altufyevo - Bulvar Dmitriya Donskogo(Line-9) (Moskow, Metro,Rusia)


Terowongan ini adalah yang terpanjang di Rusia,menangani 25 stasiun di
Moskow,memiliki Panjang 41,500 meter. Terowongan yang memiliki tipe rapid transit ini
hampir menghabiskan 14tahun pembangunannya,rentang waktu tahun 1983 sampai tahun
2002.sejak dibuka pada tahun 1983 Terowongan ini terus melakukan pengembangan
hingga tahun 2002.

7. Seoul Subway Line-5 (Seoul, Korea Selatan)


Terowongan ini memiliki tipe metro line5 dengan Panjang sekitar 47,600 meter.di bangun
pada tahun 1995.yang unik dari terowongan ini adalah penumpang akan merasakan sensasi
rute dari Banghwa sampai Sangil-dong tanpa sinar matahari selama perjalanan dan juga
akan melewati bawah sungai Han yang legendaris.

8. Channel Tunnel (Inggris Prancis)


Terowongan Channel adalah sebuah terowongan rel sepanjang 50,5-km di bawah Selat
Inggris (tepatnya di Selat Dover) yang menghubungkan Cheriton, Kent , di selatan Britania
Raya, dan Coquelles, Calais di utara Perancis .Proyek berbiaya besar ini awalnya dimulai
dengan beberapa kesalahan, dan akhirnya selesai dibangun pada 1994 .Channel merupakan
terowongan rel terpanjang ketiga di dunia setelah Terowongan Seikan di Jepang gotthard
swis. Terowongan ini dioperasikan oleh Eurotunnel plc.Terowongan ini adalah yang
terpopuler di dunia,ada banyak predikat untuk terowongan yang satu ini. Selain
terowongan bawah air terpanjang di dunia, Channel Tunnel juga layak disebut terowongan
internasional terpanjang.

9. Seikan Tunnel (Tsugaru Strait Jepang)


Sementara ini, Seikan,Jembatan yang memiliki panjang 53,850 meter ini masih menjadi
terowongan terpanjang di dunia (setelah Gotthard Base Swiss yang saat ini belum di
operasikan).Sama halnya dengan Channel, terowongan ini juga dibangun di bawah air
laut.Terowongan ini melayani melayani rute dari Honshu hingga ke Hokkaido. Di balik
kemegahannya, Seikan memakan 34 korban tewas dalam pembangunannya yang
disebabkan sulitnya kondisi geologi di bawah Tsugaru Strait.di bangun tahun 1988.

10. Terowongan Gotthard Base ( Alps, Switzerland )


Terowongan terpanjang yang memiliki jarak 57,104 meter ini rencananya Baru
dijadwalkan beroperasi pada tahun 2017. Gotthard Base yang memiliki tipe Railway dan
di bangun dari tahun 1996-2010 ini akan melayani rute Erstfeld hingga ke Bodio dengan
kereta api.Belum di ketahui ada berapa stasiun yang akan dilaluinya. Namun dipastikan
kereta di terowongan ini berkecepatan 250 km/jam.dan menjadi yang terpanjang di Dunia.

B. Contoh-contoh Terowongan Tambang di Dunia


1. Terowongan Tambang Daxing Colliery
Xingning, Guangdong, China
Sebuah terowongan tambang batubara. Tambang-tambang di Cina dianggap sebagai
tempat paling mematikan di dunia, dengan keselamatan seringkali menjadi taruhan demi
memasok bahan bakar yang mendorong pertumbuhan cepat industri dan ekonomi di
negara tersebut. Cina mencatat sekitar 2.700 kematian yang berkaitan dengan tambang
pada pertengahan pertama tahun ini akibat ledakan-ledakan, robohnya terowongan,
kebakaran dan kecelakaan lain.
2. Terowongan Big Goosan
Freeport, Papua Barat, Indonesia
Untuk merealisasikan tambah bawah tanah, Freeport akan membuat terowongan
pertambangan terbesar di dunia. Demi ambisinya itu, Freeport rela merogoh USD 9,8
miliar. Pembuatan terowongan sepanjang 1.000 km akan dilakukan selama 10 tahun mulai
dari 2012-2021. "80 persen di underground. Saat ini, terowongan tersebut sudah terealisasi
400 km.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
a. Fungsi dibuatnya terowongan adalah untuk menjamin transportasi langsung dari
barang atau penumpang atau material lainnya menembus rintangan alam dan aktifitas
manusia.
b. Klasifikasi terowongan dapat di bedakan menjadi :
i. Berdasarkan kegunaanya : Terowongan lalu lintas dan terowongan angkutan.
ii. Berdasarkan Lokasinya : Underwater tunnels, mountain tunnels, Tunnels at
Shallow Depth and Water City Streets.
iii. Berdasarkan Material : Rock tunnels, soft ground tunnels, cut and cover tunnels.
c. Perbedaan antara terowongan tambang dengan terowongan sipil dapat dilihat dari
beberapa kriteria antara lain sifat pembuatannya dari segi waktu, keperluan
penngunaannya, ukuran panjang terowongan, keadaan batuan tempat dibangunnya
terowongan, kedalaman terowongan, kondisi tegangan dan biaya pembuatan
terowongan.

3.2 Saran
Pencarian referensi sebaiknya juga menggunakan buku-buku yang berhubungan dengan
terowongan dan tidak hanya bersumber dari internet agar informasi lebih akurat dan lengkap.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Terowongan (diakses pada 23 Januari 2014)

________http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/jbptitbpp-gdl-andarhtamp-27221-3-2007ta2.pdf (diakses pada 23 Januari 2014)


http://khabuka.blogspot.com/2012/04/10-terowongan-terpanjang-di-dunia.html (diakses pada
25 Januari 2014)

Anda mungkin juga menyukai