Korelasi Nilai Matematika Dengan Nilai Fisika Pada Siswa Man Cikarang Tahun Pelajaran 2007 - 2008
Korelasi Nilai Matematika Dengan Nilai Fisika Pada Siswa Man Cikarang Tahun Pelajaran 2007 - 2008
AR
AN
G
AN
C
IK
KARANGAN ILMIAH
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
Tugas Diklat Profesi Guru Bidang Studi Matematika
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohiim
Puji syukur kehadirat Allah SWT, kami dapat menyelesaikan pembuatan
karangan ilmiyah ini tanpa mengalami hambatan yang berarti, meskipun masih jauh
AR
AN
G
dari kesempurnaan.
Penulis menyadari, masih banyak kekurangandan kesalahan oleh karenanya
mohon kritik dan saran guna perbaikan.
Akhirnya, karangan ilmiyah ini kami persembahkan sebagai salah satu tugas
DIKLAT PROFESI GURU BIDANG STUDI MATEMATIKA PROPINSI JAWA
BARAT.
Bekasi,
Februari 2008.
Penulis
AN
selaku guru.
C
IK
MAN CIKARANG
ii
ABSTRAK
JAJAY SUHARTO, S.Pd
AR
AN
G
C
IK
pelajaran Matematika yang nantinya dapat mempengaruhi mata pelajaran lain, salah
satunya Fisika. Adapun hipotesis yang diajukan adalah siswa yang memiliki
penguasaan yang baik terhadap pelajaran Matematika akan memiliki kemampuan
yang baik pula dalam pelajaran Fisika.
AN
moment.
yang diperoleh siswa untuk pelajaran Matematika dengan nilai yang diperoleh untuk
pelajaran Fisika, dengan nilai korelasi sebesar 0,99. Selain itu pengaruh variabel
bebas (nilai pelajaran Matematika) terhadap variabel terikat (niai pelajaran Fisika)
terlihat besar, yaitu dengan nilai 98,01%. Ini berarti bahwa kemampuan atau
penguasaan siswa terhadap pelajaran Matematika sangat mendukung kemampuan
siswa untuk menguasai materi pelajaran Fisika.
MAN CIKARANG
iii
DAFTAR ISI
ii
ABSTRAK ...............
iii
iv
AR
AN
G
KATA PENGANTAR..............
A. Korelasi ...............
11
13
13
15
16
C
IK
18
22
A. Kesimpulan ............................................................................
22
B. Saran ......................................................................................
22
23
24
AN
MAN CIKARANG
iv
BAB. I
PENDAHULUAN
AR
AN
G
Atas dasar itu, diasumsikan bahwa siswa yang memiliki penguasaan yang
baik terhadap pelajaran Matematika akan memiliki kemampuan yang baik pula
dalam pelajaran Fisika.
C
IK
AN
MAN CIKARANG
menentukan suatu kelompok siswa yang dijadikan sampel adalah siswa kelas XII
IPA MAN Cikarang Tahun pelajaran 2007 2008 yang berjumlah 49 orang.
Data yang digali dari penelitian adalah nilai mata pelajaran Matematika dan
Fisika, sedangkan sumber data adalah dekumentasi yang memuat nilai mata pelajaran
AR
AN
G
Matematika dan Fisika, yaitu buku raport ( laporan penelitian hasil belajar madrasah
C
IK
XY
X 2 .Y 2
AN
MAN CIKARANG
vi
BAB. II
TINJAUAN TEORITIK
A. Korelasi.
Menurut Rasjidin, korelasi adalah keeratan hubungan antara dua kejadian
AR
AN
G
C
IK
modal, nilai ujian dengan lama belajar, produksi dengan biaya, investasi dengan
tingkat suku bunga, volume penjualan dengan promosi (Syafril, 2001:107).
Sedangkan menurut Arifin, korelasi adalah suatu kenyataan yang
menunjukan keeratan hubungan dua variabel atau lebih serta besarnya hubungan
AN
antara variabel tersebut yang didasarkan pada penelitian ilmiyah (Arifin, 2000:62).
Sementara menurut Sugeng, korelasi adalah dua kejadian atau variabel yang
saling berhubungan satu sama lain. Hubungan antara dua variabel tersebut dapat
bersifat positif dan negatif. Hubungan yang positif artinya perubahan searah, yaitu
apabila nilai variabel x tinggi, maka nilai variabel y juga tinggi. Sedangkan
hubungan negatif artinya apabila nilai variabel x tinggi, maka nilai variabel y rendah
(Sugeng, 1994:46).
MAN CIKARANG
vii
AR
AN
G
dengan variabel lain, padahal sebenarnya antara variabel tersebut sama sekali
tidak ada hubungan. Dengan demikian, korelasi anatar variabel tersebut
merupakan korelasi semu. Contoh: hubungan antara kenaikan
peningkatan kualitas SDM.
gaji dengan
C
IK
(sembako).
AN
MAN CIKARANG
viii
AR
AN
G
C
IK
AN
Garis lurus dalam garis lengkung yang ditarik diantara titik titik di dalam
diagram scatter digunakan untuk memperkirakan besar kecilnya variabel yang satu
berdasarkan besar kecilnya variabel yang lain. Yang disebut Garis Regresi
(regression line atau estimating line). Garis regresi yang berbentuk garis lurus
disebut garis regresi linier sedangkan garis regresi yang berbentuk garis lengkung
disebut garis regresi non linier (Arifin, 2000:62).
y
y
x
xy
xy
xy
xy
y
x
x
d). Tidak ada korelasi tetapi sulit ditemukan
AR
AN
G
C
IK
bahwa naik turunnya x tidak secara teratur diikuti oleh y. Pada gambar d terlihat
bahwa kenaikan x tidak diikuti kenaikan y ( Hutabarat, 1994:168).
Diagram pencar (scatter diagram) menyatakan hubungan antara variabel x
AN
dan variabel y yang ditunjukkan oleh titik-titik pada diagram. Apabila letak titik-titik
(x1,y1) cenderung mengikuti garis lurus yang condong ke kiri atau ke kanan, maka
hubungan antara variabel x dan y dikatakan erat atau kuat, dan hal itu ditunjukkan
y
x
MAN CIKARANG
y
x
(ii)Kuat Negatif
x
(iii) -Sempurna Positif
-Sempurna Negatif
Apabila letak titik-titik (x1, y1) berbentuk lingkaran elips, maka hubungan
antara variabel x dan y lemah. Sedangkan apabila titik-titik (x1, y1) pada garis lurus
yang mendatar atau yang tegak, maka antara variabel x dan variabel y tidak ada
hubungan.
y
AR
AN
G
(iv) Lemah
(Soetarno, 1999:1)
C
IK
dua variabel/lebih.
Dalam perhitungan koefisien korelasi, hal lain yang perlu diketahui adalah
koefisien determinasi => r (coefisien of determination), yaitu suatu bilangan yang
dinyatakan dalam persen, yang digunakan untuk menunjukkan besarnya pengaruh
AN
variabel bebas (x) atau (independent variabel) terhadap variabel terikat (y)
(dependent variabel). Hal lainnya adalah koefisien non-determinasi => k2
MAN CIKARANG
xi
AR
AN
G
kedua variabel tersebut diukur melalui sebuah bilangan yang disebut koefisien
korelasi. Jika variabel x dan y berkorelasi, maka letaknya pada sistem koordinat
dapat ditentukan dengan menggunakan sumbu koordinat, yaitu garis yang saling
berpotongan tegak lurus.
Garis horizontal disebut sumbu x dan garis vertical disebut sumbu y. Titik
potong dari kedua sumbu tersebut dinamakan titik asal. Sumbu koordinat tidak harus
berpotongan di (0,0). Pada gambar 1 titik asal sistem koordinat x1,y1 adalah (x,y).
C
IK
AN
II
III
x1
IV
x1 dan y1 positif
MAN CIKARANG
xii
AR
AN
G
Hasil hitungan berupa suatu angka yang disebut koefisien korelasi dan
besrnya terletak antara -1 dan 1 atau dapat ditulis -1 < r x y < 1. Apabila besarnya
koefisien korelasi mendekati 1, dapat diartikan bahwa hubungan antara variabel x
C
IK
dan y erat dan perubahannya searah. Artinya, Jika variabel x bertambah besar, maka
variabel y juga akan bertambah besar. Kalau besarnya koefisien korelasi mendekati
-1 dapat diartikan bahwa hubungan antara variabel x dan y erat dan perubahannya
AN
berlawanan arah. Artinya, jika variabel x bertambah besar, maka variabel y akan
menjadi semakin kecil. Sedangkan, kalau koefisien korelasi sama dengan nol dapat
diartikan bahwa variabel x tidak mempunyai hubungan dengan variabel y, dan jika
mendekati nol dapat diartikan bahwa variabel x hubungannya dengan variabel y tidak
erat (Syafril, 2001:508).
B. Macam-macam Korelasi.
Korelasi dapat dibedakan menjadi beberap macam, yaitu:
MAN CIKARANG
xiii
AR
AN
G
C
IK
AN
mengakibatkan perubahan pada variabel terikat (y) lebih kecil dari 100%.
Untuk mengetahui tingkat hubungan antara variabel berdasarkan
MAN CIKARANG
xiv
3. Jika nilai koefisien korelasi r = -1, maka besar pengaruh variabel bebas (x)
terhadap variabel terikat (y) adalah (-1)2 x 100% = 100%, artinya bahwa
antara variabel bebas (x) dengan variabel terikat (y) ada korelasi negativf
sempurna.
4. jika nilai koefisien korelasi r = + 1, maka besar pengaruh variabel bebas (x)
AR
AN
G
terhadap variabel terikat (y) adalah (1)2 x 100% = 100%, artinya antara
variabel bebas (x) dengan variabel terikat (y) terdapat korelasi positif
sempurna (Arifin, 2000:4).
(a) Bila nilai r mendekati 1, maka hubungan antara dua variabel semakin erat
positif (searah).
(b) Bila nilai r mendekati -1, maka hubungan antara dua variabel semakin
erat tetapi negative (berlawanan arah/berkebalikan).
C
IK
(c) Bila nilai r = 1 atau r = -1, maka hubungan antara dua variabel sempurna.
(d) Bila nilai r = 0, maka antara dua variabel tidak ada hubungan (Soetarno,
1999:2).
AN
bebas (x) dan data-data variabel terikat (y) dapat digunakan rumus (Arifin,
2000:64).
1) Carl Peason.
r
n. xy ( x)( y )
{n. x ( x) 2 }{n. y 2 ( y ) 2 }
2
2) Product moment.
r
xy
x2 y2
MAN CIKARANG
xv
Keterangan:
R = Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
n = banyaknya data observasi (banyaknya pasangan x dan y)
x,y = Data observasi
r 1
6 D2
n(n 2 1)
Keterangan :
AR
AN
G
3. Spearman/Rank correlation
D =
rank x rank y
x =
xy
y =
yy
n =
C
IK
AN
Agar koefisien korelasi ini mempunyai nilai antara -1 dan 1, nilai ratarata ini dibagi dengan nilai deviasi standar x dan deviasi standar y. Pengukuran
tersebut dirumuskan sebagai berikut (Hutabarat, 1994:168).
xiyi6 D 2
Sx.Sy
i 1
n
1
n
1
n
y)
( xi - ~
x)( yi - ~
Sx.Sy
i 1
n
Sxy
Sx.Sy
n. xy x. y
yi =
data observasi y
xi =
xi x
yi =
yi y
Sx =
Standar deviasi x
Sy =
Standar deviasi y
n. x 2 ( x) 2 . n. y 2 ( y ) 2
MAN CIKARANG
xvi
Tingkat hubungan
Sangat rendah
Rendah
Cukup
Tinggi
Sangat tinggi
Tingkat hubungan
C
IK
AR
AN
G
(Soetarno, 1999:2).
AN
berarti belajar atau hal yang dipelajari. Matematika dalam bahasa Belanda
disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran.
Ciri utama Metematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep
atau pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya
sehingga kaitan antar konsep atau pernyataan dalam Matematika bersifat
konsisten.
MAN CIKARANG
xvii
AR
AN
G
C
IK
Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,
sehingga sains bukan pengusaan kumpulan pengetahuan yang berupa faktafakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu
proses penemuan. Pendidikan sains di sekolah menengah diharapkan dapat
AN
menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar,
serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkan di kehidupan
sehari-hari.
MAN CIKARANG
xviii
Mata pelajaran Fisika adalah salah satu mata pelajaran dalam rumpun
sains yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir analistis induktif dan
deduktif dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam
sekitar, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif dengan menggunakan
Matematika, serta dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
AR
AN
G
C
IK
juga
berfungsi
mengembangkan
kemampuan
AN
MAN CIKARANG
xix
AR
AN
G
menyampaikan
informasi
atau
C
IK
4) Mengembangkan
AN
MAN CIKARANG
xx
percobaan,
merancang
dan
merakit
instrument
percobaan,
AR
AN
G
C
IK
AN
berbagai
MAN CIKARANG
xxi
BAB. III
HASIL PENELITIAN
Setelah dilakukan penelitian melalui sumber data dokumentasi berupa buku
raport dan daftar nilai diperoleh data sebagai berikut:
MAN CIKARANG
Nilai Matematika
8
8
9
7
8
8
7
8
9
8
8
8
8
7
7
7
7
7
8
7
8
7
8
7
8
7
7
7
7
7
7
8
7
7
7
7
7
7
7
Nilai Fisika
8
8
9
7
7
8
7
9
8
8
8
9
9
8
8
7
8
7
7
8
8
7
8
7
7
8
7
7
8
8
7
9
8
7
8
8
7
8
8
AR
AN
G
C
IK
Nama
Ahmad Septa Ismail
Ahmad Zaki
Ali Agung
Angga
Anggara Putri Anggun
Ani Yuliani
Ari Ernawati
Budiman Riyadi
Devia Indriani
Diana Alamsyah
Eka Dahlia
Elisa
LestariHalimatussadiah
Herlina Gusparni
Hilda Fauziah
Humaenah
Ika Putri
Imam Sukasa
Karwasih
Kaspiatul Zulfiah
Kholilah
M.Zulkarnaen
M. Hunaif Bakri
Maskurullah
Meira Rizky Utami
Neneng Wahyuni
Nurakilah
Nurdiansyah
Nurkomalasari
Ninik Nirwanti
Nurmahmudah
Nurul Alfian
Rahayu Efendi
Ratna Wulansari
Restika Dewi
Retno Utari
Selvi Wadia Rahmah
Siti Ana yuliana
Siti Julaeha
AN
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
xxii
Siti Nuraini
Siti Nuraisyah
Siti Nurfadilah
Siti Robiah
Siti Yunia Ekawati
Sumiyati
Titi Fatimah
Wiwin Winarsih
Winda Sri Rahayu
Wahyu Imron
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
8
8
8
8
7
8
AR
AN
G
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
x2
y2
xy
64
64
81
49
64
64
49
64
81
64
64
64
64
49
49
49
49
49
64
49
64
49
64
49
64
49
49
49
49
49
49
64
64
81
49
49
64
49
81
64
64
64
81
81
64
64
49
64
49
49
64
64
49
64
49
49
64
49
49
64
64
49
64
64
81
49
56
64
49
72
72
64
64
72
72
56
56
49
56
49
56
56
64
49
64
49
56
56
49
49
56
56
49
AN
C
IK
Nilai
Nilai Fisika (y)
Matematika (x)
8
8
8
8
9
9
7
7
8
7
8
8
7
7
8
9
9
8
8
8
8
8
8
9
8
9
7
8
7
8
7
7
7
8
7
7
8
7
7
8
8
8
7
7
8
8
7
7
8
7
7
8
7
7
7
7
7
8
7
8
7
7
MAN CIKARANG
xxiii
9
8
7
8
8
7
8
8
7
7
7
7
8
8
8
8
7
8
378
64
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
2675
81
64
49
64
64
49
64
64
49
49
49
49
64
64
64
64
49
64
2936
72
56
49
56
56
49
56
56
49
49
49
49
56
56
56
56
49
56
2793
AR
AN
G
8
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
361
y = 378
x2 = 2675 y2 = 2936
C
IK
n = 49
xy = 2793
x 2 . y 2
AN
2793
2675 x 2936
2793
7853800
2793
2802,46
r 0,99
Dari harga r di atas dapat dihitung pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
sebagai berikut:
Kp = r 2 x 100%
= (0,99)2 x 100%
= 0,9801 x 100%
= 98,01 %
MAN CIKARANG
xxiv
AR
AN
G
AN
Fisika.
C
IK
MAN CIKARANG
25
BAB. IV
PENUTUP
1. Kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan tingginya tingkat korelasi nilai yang
diperoleh siswa untuk pelajaran Matematika dengan nilai yang diperoleh untuk
AR
AN
G
pelajaran Fisika, dengan nilai korelasi sebesar 0,99 selain itu, pengaruh variabel
bebas (nilai pelajaran Matematika) terhadap variabel terikat ( nilai pelajaran Fisika)
terlihat besar, yaitu dengan nilai 98,01%. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa kemampuan atau penguasaan siswa terhadap pelajaran Matematika sangat
mendukung kemampuan siswa untuk menguasai materi pelajaran Fisika.
2. Saran.
C
IK
AN
MAN CIKARANG
26
DAFTAR PUSTAKA
Sri Rahayu Pudjiastuti. 2006. Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: STKIP
Kusuma Negara.
Arifin, E. Zaenal. 1998. Dasar-dasar Penulisan Karangan Ilmiah, Jakarta: Grasindo.
AR
AN
G
C
IK
AN
Syah, Mubidin. 2003. Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Logos Wacana ilmu.
MAN CIKARANG
27
BIOGRAFI PENULIS
:
NIP
AGAMA
ISLAM
ALAMAT
AR
AN
G
NAMA
RIWAYAT PENDIDIKAN:
C
IK
AN
PENGALAMAN MENGAJAR:
MAN CIKARANG
28