Anda di halaman 1dari 29

HUBUNGAN SIFAT FISIK TANAH

DENGAN AIR TANAH


(runi_asmaranto@ub.ac.id)

AIR TANAH
SIFAT FISIK TANAH
Beberapa hal yang penting tentang tanah
yang terkait aliran air tanah adalah:
1. Klasifikasi tanah
2. Kerapatan relatif
3. Ukuran butiran (efektif dan rata-rata)
Sifat-sifat tanah berbutir halus (silt dan clay)
biasanya
ditentukan
berdasarkan
sifat
plastisitasnya.

Ukuran butiran tanah


Jenis Tanah

Ukuran

1. Lempung (clay)

< 0.002 mm (< 2 m)

2. Lanau (silt)

0.002 0.060 mm

fine silt

0.002 0.006 mm

medium silt

0.006 0.020 mm

coarse silt

0.020 0.060 mm

3. Pasir (sand)

0.060 2.00 mm

Fine sand

0.060 0.200 mm

Medium sand

0.20 0.60 mm

Coarse sand

0.60 2.00 mm

4. Kerikil (gravel)

2.0 60 mm

5. Batuan (cobbles)

60 -200 mm

6. Bongkahan (boulders)

> 200 mm

Sumber : canadian foundation engineering.

Macam-macam Klasifikasi Tanah :


1. USDA (United state of department
agricultural)
2. USCS (unified soil clasification system)
3. AASHTO (American association of
State Highway and transportation
officals

Tabel. 2.1. Batasan-batasan ukuran golongan tanah


Sumber : Das (1987)

Ukuran Butiran (mm)


Kerikil Pasir
Lanau Lempung

Nama Golongan
Massachussets
Technology (MIT)

Institute

of

>2

2 - 0,06

0,06 - 0,002

< 0,002

U.S. Departement of Agriculture


(USDA)

>2

2 - 0,05

0,05 - 0,002

< 0,002

American Association of and


Transportation Officals (AASHTO)

76,2 -2

2 - 0,075

0,075-0,002

< 0,002

Unified Soil Classification System 76,2- 4,75


(U.S Bureau of Reclamation)

4,75-0,075 Halus (yaitu lanau


lempung < 0,075)

dan

KLASIFIKASI -- USDA

Klasifikasi USCS (unified)

Klasifikasi AASHTO

Untuk tanah berbutir kasar (sand dan gravel)


digunakan istilah Kerapatan Relatif (Dr)

e
e max
e min

= angka pori dari contoh tanah yang bersangkutan


= angka pori terbesar yang bisa dicapai di lab. Dengan contoh tanah tersebut
(angka pori dalam keadaan paling tidak padat)
= angka pori terkecil yang bisa dicapai di lab dengan contoh tanah (dalam
kondisi paling padat/dipadatkan)

Kondisi :
Loose (lepas)
Dr = 0 0.33
Medium (sedang)
Dr = 0.33 0.67
Padat (dense)
Dr = 0.67 1.0
Kerapatan relatif sangat erat dengan kekuatan geser dan kompresibilitas tanah
burbutir kasar. Bahkan dengan kerapatan relatif yang rendah bisa menyebabkan gejala
LIQUIFACTION (proses menjadi cair) bilamana terkena getaran mesin atau gempa
bumi.

Ukuran butiran efektif (d10)


Menunjukkan ukuran butiran dimana 10% dari berat
material yang ada lebih kecil daripada ukuran butiran
tersebut.
ukuran butiran ini biasanya dipakai sebagai standar untuk
kepentingan yang terkait dengan mekanika tanahdan aliran
air tanah. Sebagai contoh untuk perhitungan hidraulik
konduktivity (K)
Ukuran Butiran Rata-rata (dm)
Menunjukkan ukuran butiran yang bersesuaian dengan 50%
prosentase lolos.
Koefisien keseragaman
Cu = d60 / d10

Formula K terkait sifat fisik tanah


Formula Hazen (1911)
K = C. D102
dimana; K = dalam cm/detik
d10 = ukuran butiran efektif (mm)
C = konstanta (1/cm.detik) dengan harga 40
150
Untuk berbagai jenis tanah pasir, nilai C adalah:
40 80
pasir sangat halus sampai pasir halus gradasi
buruk
80 120
pasir medium sampai pasir kasar gradasi buruk
120 150
pasir kasar gradasi baik

Persamaan konduktivitas hidrolik berdasarkan


diameter butiran, kerapatan air dan viskositas:
K = { g /}. Cd102
persamaan ini berlaku untuk jenis tanah yang
seragam, jika tanah tidak seragam maka d harus
diganti dengan dm yaitu diameter butiran ratarata. C merupakan koefisien yang tergantung
bentuk butiran. K berbanding terbaik dengan
viskositas dinamik fluida, semakin besar
viskositasnya (fluida semakin kental) maka nilai K
menjadi kecil.

Persamaan Kozeny-Carman (1937)


Dimana:
= kerapatan air (kg/m3)
= viskositas air (pascal detik)
N = porositas (%)
Dm = rata-rata ukuran butiran (mm)

Porositas (kesarangan)
Kesarangan adalah semua lubang yang tidak
terbatas ukurannya pada suatu massa,
kemungkinan bisa teriri oleh air (suharyadi,
1984)
Das, BM mendifinisikan porositas sebagai
perbandingan antara volume pori dengan
volume total tanah ( n = vv/vt)

Hal-hal yang mempengaruhi


kesarangan
1. Pemadatan (kompaksi). Lempung
mempunyai kesarangan 80% - 90%, namun
setelah ditimbun dengan material lain akan
mengalami pemadatan dan kesarangannya
dapat berkurang menjadi 30% - 40%
2. Sementasi , dapat memperkecil kesarangan
2% - 3%
3. Bentuk, ukuran, sortasi
4. Susunan butir

Kesarangan efektif
Adalah perbandingan antara volume pori (rongga) yang
saling berhubungan dengn volume total batuan dinyatakan
dalam persen (%) atau disebut kesarangan relatif.
Berikut nilai kesarangan menurut TODD (suharyadi, 1984)
No

Material

Kesaranga
n (%)

No.

Material

Kesaranga
n (%)

1.
2.
3.
4.

Tanah (soil)
Lempung
Lumpur (silt)
Pasir sedang dan
kasar
Pasir Seragam

50 60
45 55
40 50
35 40

6.

30 35

30 - 40

9.
10.
11.

Pasir halus dan


sedang
Kerikil
Kerikil dan
pasir
Batu pasir
Shale
Batugamping

5.

7.
8.

30 40
20 35
10 20
1 10
1 - 10

Kesarangan (n) pada batuan endapan (sedimentary rock) menurut Walton


No

Material

Kesarangan
(%)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Lempung
Pasir
Kerikil
Pasir dan Kerikil
Batupasir
Shale
Batugamping

45 55
35 40
30 40
20 35
10 20
1 10
1 10

Kesarangan besar jika, n 20%


Kesarangan sedang, n = 5 20%
Kesarangan kecil < 5%

Penyebaran Vertikal Air Tanah


SOIL WATER
Zone of aeration
(unsaturated)

PELLICULAR &
(GRAVITATIONAL
WATER)
CAPILLARY WATER
MUKA AIR TANAH

(saturation zone)

GROUNDWATER
(AIR TANAH)

Penyebaran Vertikal AirTanah

SUSPENDED
WATER (VADOSE
WATER)

Pada zone of aeration lubang-lubangnya


sebagian terisi oleh air dan sebagian lainnya terisi
oleh udara (belum jenuh)
Airnya disebut suspended water (vadose)
Pada zone of saturation lubang porositas sudah
terisi oleh air dan punya tekanan hidrostatis.
Airnya disebut groundwater (air tanah). Batas
kedua zone tersebut adalah bidang phreatic
mungkin berupa muka air tanah (water table)
apabila tidak ada lapisan kedap air.

Zone tidak jenuh air (zone of aeration)


Air pada zone ini dibagi tiga, yaitu :
1. Soil water zone:
2. Intermediate vadose zone
3. Capillary zone
Air pada soil water zone kurang jenuh , kecuali
ada air hujan dan atau irigasi yang meresap.
Zone ini terletak mulai permukaan tanah sampai
pada zone perakaran tumbuh-tumbuhan.

Ketebalan zone ini bervariasi tergantung jenis tanah


dan tumbuh-tumbuhannya. Pada zone ini sangat
penting artinya bagi ahli-ahli pertanian dan ahli tanah.
Dibawahnya ada zone intermediate vadose zone
ketebalannya bervariasi dari 0 (yang mempunyai muka
air tanah dangkal) sampai lebih 100m (daerah yang
mukaair tanah sangat dalam). Air di zone ini bergerak
vertikal turun.
Pada zone intermediate vadose zone terdapat 2
macam air yang disebut pellicular water, airnya tidak
bergerak sebab tertahan oleh gaya higroskopis dan
daya kapiler. Sedangkan yang lainnya bergerak vertikal
turun karena adanya gaya berat disebut Gravitational
water.
Zone terbawah disebut capillary Zone yang
mempunyai ketebalan dari muka air tanah ke atas
sampai batas kenaikan air.

Peristiwa kapilaritas pada suatu tabung kapiler (Fredlund dan Rahardjo,


1993) dikutip dari asmaranto (2001)

2r.Ts cos = r 2 hc w

hc = 2 Ts cos / r w

Ts = tegangan permukaan (surface tension)


= sudut kontak antara dinding tabung kapiler dengan Ts
w = berat volume air

Struktur air meniskus pada tanah tidak jenuh (Hilf, 1975) dikutip dari
asmaranto (2001)

Zone Jenuh Air (Saturation zone)


Pada zone ini seluruh lubang pori terisi air
Air didalam kesarangan (pori) tidak seluruhnya
dapat diambil (dipompa)
Sebagian air akan tertinggal disebut sebagai
retained water yang disebabkan adanya
tenaga molekuler dan tegangan permukaan
Air yang tertinggal dapat dinyatakan dengan
spesific retention (Sr)

Specific retention adalah perbandingan air yang


tertahan dalam tanah yang jenuh setelah diadakan
pemompaan dibandingkan volume total batuan atau
tanah dinyatakan dalam persen (%)
Sr = (Wr / V) x 100%
Kebalikan dari spesific retention disebut sebagai
specific Yield, (Sy) atau kesarangan efektif ialah
perbandingan dalam persen (%) volume air yang dapat
diambil dari tanah atau batuan yang jenuh air
dibandingkan dengan volume total batuan atau tanah.
Sy = (Wy/V) x 100%

Nilai Specific Yiled & berbagai macam batuan


(TODD, et al. 1980)
No.

Material

Sy (%)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14

Kerakal kasar
Kerakal
Kerikil
Pasir Kasar
Pasir Sedang
Pasir Halus
Lumpur
Lempung
Batupasir Halus
BatuPasir sedang
Batu Gamping
Sanddune
Sekis
Tuf

23
24
25
27
28
23
8
3
21
27
14
38
26
21

Specific Yield & berbagai macam batuan (Walton wc, 1970)


No.

Material

Sy

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Lempung
Pasir
Kerikil
Pasir dan Kerikil
Batupasir
Shale
Batu gamping

1 10
10 30
15 30
15 25
5 15
0.5 5
0.5 - 5

Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya specific yield adalah :


1. Pemadatan (harga Sy biasanya berkurang seiring dengan kedalaman)
2. Besar Butir
3. Bentuk pori

Hasil fotomikrografi tanah Mojokerto silty loam (asmaranto, 2011)

1,50
1,50
1,40

1,40

1,30

1,30

1,20

1,20

1,10

e 1,10

1,00

1,00

0,90

0,90

0,80
10

20

w30c
(%)

40

50

100
90
80
70
60
50
40
30
20

0,80
60

10

11

100

12
d
(kN/m3)

13

14

90
80

Sr 70
(%)60
50
40

C
10

20

30

40

50

30
60

20
10

11

12

13

14

60
50

wcSiklus
(%) 1x
Siklus 2x
Siklus 4x
Siklus 6x

d
(kN/m3)

40

wc
(%)30
20

10
10

11

12

13

14

Hubungan sifat fisik tanah (asmaranto, 2011)

Anda mungkin juga menyukai