INFRASTRUKTUR TERHADAP
PENDAPATAN PERKAPITA
MELALUI PERTUMBUHAN
EKONOMI DI KAWASAN
MEBIDANGRO
Uswatun Hasanah
137018014
PRESENTATION
INDEX
PENDAHULUAN
TINJAUAN
PUSTAKA
LATAR
BELAKANG
MASALAH
TEORI
PERTUMBUHAN
EKONOMI
RUMUSAN
MASALAH
INFRASTRUKTU
R
TUJUAN
PENELITIAN
HUBUNGAN
INFRASTRUKTU
R TERHADAP
PEREKONOMIA
NPENDAPATAN
PERKAPITA
MANFAAT
PENELITIAN
,
KERANGKA
TEORITIS
HIPOTESIS
PENELITIAN
METODE
PENELITIAN
JENIS
PENELITIAN
HASIL DAN
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
DAN SARAN
GAMBARAN
UMUM
MEBIDANGRO
SOLUSI
TEMUAN
EMPIRIS
ANALISIS
DATA
PERKEMBANGA
N VARIABEL
PENELITIAN
RUMUSAN
KEBIJAKAN
DEFINISI
OPERASIONAL
HASIL ANALISIS
DATA
SUMBER DATA
PEMBAHASAN
TEMUAN
EMPIRIS
LATAR
MASALAH
BELAKANG
INFRASTRUKTUR
Infrastruktur merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam perkembangan ekonomi, oleh sebab
itu peran infrastruktur dapat dikatakan sebagai lokomotif pembangunan nasional dan daerah. (Kwik Kian
Gie 2002) menyatakan bahwa secara ekonomi makro ketersediaan dari jasa pelayanan infrastruktur
mempengaruhi marginal productivity of private capital. keberadaan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan,
bandara, sistem penyediaan tenaga listrik, irigasi serta penyediaan air bersih, sanitasi dsb memiliki
keterkaitan yang sangat kuat terhadap perkembangan suatu wilayah
MEBIDANGRO
Mebidangro merupakan
metropolitan
ketiga
terbesar
di
Indonesia,
setelah
Jabodetabek
dan
Gerbangkertasusila. Kedudukan wilayah ini sangat strategis bagi pusat perkonomian di wilayah Barat
Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara-negara tetangga. Mebidangro merupakan salah satu
kawasan yang terletak di Sumatera Utara yang merupakan perpaduan dari beberapa Kabupaten/Kota yakni
Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Kabupaten Karo. Dengan infrastruktur yang baik dimasing-masing Kota
maka akan meningkatkan peran Mebidangro sebagai ekonomi kota modern dan dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi Mebidangro.
RUMUSAN MASALAH
MEDAN
RUMUSAN MASALAH
BINJAI
RUMUSAN MASALAH
DELI
SERDANG
RUMUSAN MASALAH
KAR
O
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
PENELITIAN
1
TUJUAN
PENELITIAN
1
TUJUAN
PENELITIAN
1
TUJUAN
PENELITIAN
1
MANFAAT
PENELITIAN
Bagi pemerintah
Dapat menjadi informasi untuk dijadikan acuan dalam
membuat kebijakan ekonomi agar lebih dapat
meningkatkan peran kawasan Mebidangro terhadap
pendapatan perkapita masing-masing Kabupaten/Kota
melalui pertumbuhan ekonomi perekonomian baik
Mebidangro maupun Sumut.
Bagi Akademis
Diharapkan dapat menjadi informasi serta referensi
bagi mahasiswa dan peneliti selanjutnya terutama
dibidang yang sama.
Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan serta ilmu pengetahuan
khususnya tentang peran infrastruktur terhadap
pendapatan perkapita masing-masing Kabupaten/Kota
melalui pertumbuhan perekonomian Mebidangro
TINJAUAN
PUSTAKA
Teori
Pertumbuhan
Ekonomi (solow
model)
Infrastrukt
ur
Pendapatan
perkapita
Hubungan
infrastruktur
terhadap
perekonomian
Penelitian
Terdahulu
METODE
PENELITIAN
JENIS
PENELITIAN
JENIS DAN
SUMBER DATA
Explanatory
research
TEKHNIK
ANALISIS DATA
Uji Kesesuaian
Path Analysis
+ PZ1X3 + + e1...
..(i)
Y1 = PY1X1+PY1X2+PY1X3+ PY1Z1+ e2....
(ii)
AIR
LISTRIK
Panjang
Jalan
PENGARUH
LANGSUNG
Pertumbuhan
Ekonomi
Mebidangro
PDP KOTA
MEDAN
PENGARUH TIDAK
LANGSUNG
PENGARUH
TOTAL
+ PZ2X6 + e3.....
(iii)
Y2 = PY2X4+PY2X5+PY2X6 + PY2Z2+ e4....
(iv)
AIR
LISTRIK
Panjang
Jalan
PENGARUH
LANGSUNG
Pertumbuhan
Ekonomi
Mebidangro
PDP KOTA
BINJAI
PENGARUH TIDAK
LANGSUNG
PENGARUH
TOTAL
PENGARUH
LANGSUNG
DELI SERDANG
Z3 =PZ3X7+ PZ3X8+ PZ3X9+
e5........(v)
Y3=PY3X7+PY3X8+PY3X9+PY3Z+e6..
(vi)
AIR
LISTRIK
Panjang
Jalan
Pertumbuhan
Ekonomi
Mebidangro
PDP KAB.
DELI
SERDANG
PENGARUH TIDAK
LANGSUNG
PENGARUH
TOTAL
PENGARUH
LANGSUNG
KABUPATEN
KARO
AIR
LISTRIK
Panjang
Jalan
Pertumbuhan
Ekonomi
Mebidangro
PKP
KAB.KARO
PENGARUH TIDAK
LANGSUNG
PENGARUH
TOTAL
Uraian
Jumlah Kecamatan
Jumlah Desa/Kelurahan
Aktivitas
Kota Medan
Kota
Binjai
Kabupaten
Deli Serdang
Kabupaten
Karo
265.10
90.23
249.77
2.127
2.191.140
261.490
1984.598
382.622
21
22
13
151
37
394
259
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan dan
dan Jasa
dan Jasa
Jasa
Pertanian
GAMBARAN UMUM
MEBIDANGRO
ERKEMBANGAN VARIABEL
600,000
500,000
400,000
300,000
200,000
100,000
0
MEDAN
BINJAI
DELI SERDANG
KARO
Pelanggan Listrik
Listrik merupakan infrastruktur keras yang tidak memiliki bentuk fisik yang nyata/jelas namun berguna
dalam mendukung keberadaan infrastruktur keras lainnya dapat dirasakan kegunaannya ketika
digabungkan ataupun digunakan bersama-sama dengan infrastruktur lainnya. Disini infrastruktur listrik
diukur dengan adanya jumlah pelanggan listrik baik rumah tangga, industri besar maupun industri kecil.
Kebutuhan akan lisrtik semakin meningkat yang sudah pasti akan mengakibatkan persediaan jumlah listrik
juga akan menurun, akibatnya adalah pihak PLN sering melakukan pemadaman secara bergilir, pada saat
terjadi hal yang demikian maka saat itu kegiatan ekonomi berhenti, saat kegiatan ekonomi terhenti maka
ERKEMBANGAN VARIABEL
200,000
180,000
160,000
140,000
120,000
100,000
80,000
60,000
40,000
20,000
-
MEDAN
BINJAI
DELI SERDANG
KARO
AIR
Air merupakan salah satu infrastruktur publik dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, semakin
tinggi pengaruh positif dari infrastruktur air maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara
signifikan. Didalam penelitian ini infrastruktur air diukur dengan banyaknya volume air yang
disalurkan dalam m3 baik untuk rumah tangga, industri kecil maupun industri besar.
ERKEMBANGAN VARIABEL
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
MEDAN
BINJAI
DELI SERDANG
KARO
JALAN
Panjang jalan yang digunakan adalah jalan yang termasuk dalam kondisi baik, dan tergolong dalam
jalan kota. Jalan kota adalah jalan yang dikategorikan jalan umum dengan sistem jaringan jalan
sekunder yang menghubunkan antar pusta pelayanan dalam kota, hubungan pusat pelayanan
tersebut dengan persil, menghubungkan antar persil, dan juga menghubungkan antara pusat-pusat
permukiman yang berada didalam kota. Untuk itu apabila kondisi jalan dalam keadaan rusak dan
rusak berat akan memiliki nilai ekonomis yang sedikit atau tidak ada sama sekali
ERKEMBANGAN VARIABEL
8,000.00
7,000.00
6,000.00
5,000.00
4,000.00
3,000.00
2,000.00
1,000.00
-
MEDAN
BINJAI
DELI SERDANG
KARO
PENDAPATAN PERKAPITA
Hubungan antara pendapatan perkapita dan infrastrktur memiliki pengaruh langsung maupun tidak
langsung terhadap produksi maupun konsumsi. Jika infrastruktur baik maka akan meningkatkan
pendapatan perkapita. Pendapatan perkapita dari sisi produksi merupakan penjumlahan seluruh
nilai tambah bruto yang dapat menjadi nilai tambah bruto dari berbagai aktivitas produksi, dari sisi
pendapatan ,
LANGSUNG
-0.190
X2
Z1
0.341
Y1
PENGARUH TIDAK
LANGSUNG
X3
Persamaan Struktur II
ersamaan Struktur I
Y1 X = 0.305 X1 - 0.190 X2 + 0.244 X3 + 0.557 Z1
= 0.273 X1 + 0.341 X2 + 0.472
3
t-sig
(0.01)
(0.06)
(0.04)
(0.00)
sig
(0.106)
(0.016)
(0.007)
Adjusted
R-Square
=
85,7%
djusted R-Square = 63%
F-sig = 0,000
sig = 0,000
PENGARUH TOTAL
LANGSUNG
0.352
X4
9
0.3
0.3
3
X5
Y2
Z2
0.048
0.237
PENGARUH TIDAK
LANGSUNG
20
0.5
X6
0 .1
93
Persamaan Struktur II
Persamaan Struktur I
Y2 X=6 0.352 X4 + 0.335 X5 + 0.193 X6 + 0.237 Z2
Z2 = 0.398 X4 + 0.048 X5 + 0.520
t-sig
(0.001)
(0.000)
(0.04)
(0.03)
-sig
(0.024)
(0.752)
(0.002)
Adjusted
R-Square
=
93,8%
Adjusted R-Square = 72,2%
F-sig = 0,000
F-sig = 0,000
PENGARUH TOTAL
X7
0,255
0
,0
-0
2
X8
Y3
Z3
0.479
0.126
X9
20
0,7
PENGARUH TIDAK
LANGSUNG
40
0.0
Persamaan Struktur II
Persamaan Struktur I
Y3
Z3
= -0.02 X7 + 0,126 X8 + 0.720
X=9 0.325 X7 + 0.255 X8 + 0.040 X9 + 0.479 Z3
t-sig
(0.003)
(0.008)
(0.705)
(0.000)
-sig
(0.994)
(0.559)
(0.002)
Adjusted R-Square = 93,6%
Adjusted R-Square = 60,8%
F-sig = 0,000
-sig = 0,000
PENGARUH TOTAL
Pada persamaan I pengaruh infrastruktur air, listrik dan panjang jalan di Kabupaten
Deli Serdang terhadap pertumbuhan ekonomi Mebidangro dapat diketahui bahwa
variabel air memiliki tingkat signifikansi > 5% yang berarti bahwa variabel air tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Mebidangro, arah
koefisien juga bernilai negatif yakni 0,994, sehingga semakin rendah nilai dari
variabel air, maka akan diikuti menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi
Mebidangro, begitupun sebaliknya apabila semakin tinggi nilai dari variabel air maka
akan diikuti dengan meningkatnya tingkat pertumbuhan ekonomi Mebidangro.
Temuan empiris ini hampir mirip dengan Kota Medan yakni penggunaan ketersediaan
air di Kabupaten Deli Serdang yang terbatas untuk menunjang aktivitas penduduk
Kabupaten Deli Serdang yang juga beragam, temuan empiris kedua banyak dari
Kecamatan di Kabupaten Deli Serdang yang masih menggunakan air sumur bor yang
tidak tercatat di penelitian ini sehingga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
Mebidangro secara negatif dari persamaan I dan pada pengaruh langsung dan secara
total. Hasil ini didukung oleh penelitian Hapsari (2010) dengan hasil penelitian
elastisitas air terlalu kecil dikarenakan masih banyak daerah yang menggunakan air
10
-0.015
3
0.7
9
X11
X12
Y4
Z4
0.460
61
0.0
0.880
0 .3
05
PENGARUH TIDAK
LANGSUNG
ersamaan Struktur I
= 0.739 X10 - 0.460 X11 - 0.061 X12
4
sig
(0.000)
(0.008)
(0.755)
Persamaan Struktur II
djusted R-Square = 53,8%
Y4
= -0,035 X10 0.015 X11 + 0.305 X12 + 0,880 Z4
sig = 0,000
t-sig
(0.759)
(0.868)
(0.004)
(0.000)
Adjusted R-Square = 89,6%
F-sig = 0,000
PENGARUH TOTAL
KESIMPULA
N
KESIMPULA
N
KESIMPULA
N
Untuk Kabupaten Deli Serdang, pada persamaan I variabel air berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Mebidangro artinya semakin rendah nilai
dari variabel air, maka akan diikuti menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi
Mebidangro, hal ini karena volume timpangnya permintaan dan penawaran (supply dan
demand) air, atau tingkat kebocoran teknis perpipaan, atau dikarenakan masih banyak
Kecamatan di Kabupaten yang belum menggunakan air dari PDAM melainkan
menggunakan air penggalian (sumur bor) yang tidak tercatat dalam penelitian ini. Pada
persamaan II, variabel jalan tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan perkapita
Kabupaten Deli Serdang namun memiliki arah koefisien positif, hal ini disebabkan masih
banyaknya ditemukan jalan dalam keadaan rusak sedang, dan rusak berat. Terutama di
wilayah Kabupaten Deli Serdang bagian selatan yakni Sibolangit, Pancur batu, Pagar
Merbau, Bangun Purba, Namorambe, Patumbak, Gunung Meriah, Hamparan Perak,
Batang Kuis, Percut Sei Tuan. Pada pengaruh langsung dan tidak langsung variabel air
(X7), berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Mebidangro, sesuai dengan
penjelasan pada persamaan I sebelumnya bahwa variabel air (X7) berpengaruh negatif
karena volume timpangnya permintaan dan penawaran (supply dan demand) air, atau
tingkat kebocoran teknis perpipaan, atau dikarenakan masih banyak Kecamatan di
Kabupaten yang belum menggunakan air dari PDAM melainkan menggunakan air
penggalian (sumur bor) yang tidak tercatat dalam penelitian ini.
KESIMPULA
N
Untuk Kabupaten Karo, pada persamaan I variabel listrik (X11), berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Mebidangro artinya semakin tinggi dan banyak
pelanggan listrik maka akan menurunkan pertumbuhan ekonomi Mebidangro, ini ada
kaitannya dengan tingkat pemadaman listrik yang tinggi sehingga dapat mengurangi
produktivitas pada pertumbuhan ekonomi Mebidangro itu sendiri, variabel jalan (X 12)
memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi sehingga
semakin rendah nilai dari variabel jalan, maka akan diikuti menurunnya tingkat
pertumbuhan ekonomi Mebidangro hal ini disebakan banyaknya jalan yang belum baik
masih berbahan dasar tanah dan beberapa Kecamatan yang memiliki kondisi jalan yang
rusak seperti Kecamatan Mardingding, Lubaleng, Tigapanah, Juhar, Merek, Kutabuluh dan
Munteh. Pada persamaan II, variabel air (X10), berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan
ekonomi itu artinya semakin rendah nilai varabel air maka semakin menurun pendapatan
perkapita, variabel listrik (X11) berpengaruh negatif dan tidak sinifikan terhadap
pendapatan perkapita artinya semakin rendah nilai variabel listrik maka semakin
menurun pendapatan perkapita. Pada pengaruh tidak langsung variabel listrik (X 11) dan
panjang jalan (X12) berpengaruh negatif terhadap pendapatan perkapita Kabupaten Karo
melalui pertumbuhan ekonomi Mebidangro, variabel jalan berpengaruh neatif karena
banyaknya jalan yang belum baik masih berbahan dasar tanah dan beberapa Kecamatan
yang memiliki kondisi jalan yang rusak seperti Kecamatan Mardingding, Lubaleng,
KESIMPULA
N
Untuk Kabupaten Karo, pada persamaan I variabel listrik (X11), berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Mebidangro artinya semakin tinggi dan banyak
pelanggan listrik maka akan menurunkan pertumbuhan ekonomi Mebidangro, ini ada
kaitannya dengan tingkat pemadaman listrik yang tinggi sehingga dapat mengurangi
produktivitas pada pertumbuhan ekonomi Mebidangro itu sendiri, variabel jalan (X 12)
memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi sehingga
semakin rendah nilai dari variabel jalan, maka akan diikuti menurunnya tingkat
pertumbuhan ekonomi Mebidangro hal ini disebakan banyaknya jalan yang belum baik
masih berbahan dasar tanah dan beberapa Kecamatan yang memiliki kondisi jalan yang
rusak seperti Kecamatan Mardingding, Lubaleng, Tigapanah, Juhar, Merek, Kutabuluh dan
Munteh. Pada persamaan II, variabel air (X10), berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan
ekonomi itu artinya semakin rendah nilai varabel air maka semakin menurun pendapatan
perkapita, variabel listrik (X11) berpengaruh negatif dan tidak sinifikan terhadap
pendapatan perkapita artinya semakin rendah nilai variabel listrik maka semakin
menurun pendapatan perkapita. Pada pengaruh tidak langsung variabel listrik (X 11) dan
panjang jalan (X12) berpengaruh negatif terhadap pendapatan perkapita Kabupaten Karo
melalui pertumbuhan ekonomi Mebidangro, variabel jalan berpengaruh negatif karena
banyaknya jalan yang belum baik masih berbahan dasar tanah dan beberapa Kecamatan
yang memiliki kondisi jalan yang rusak seperti Kecamatan Mardingding, Lubaleng,
S
A
R
A
N
S
A
R
A
N
S
A
R
A
N
TERIMA KASIH