Anda di halaman 1dari 48

ANALISIS PENGARUH

INFRASTRUKTUR TERHADAP
PENDAPATAN PERKAPITA
MELALUI PERTUMBUHAN
EKONOMI DI KAWASAN
MEBIDANGRO
Uswatun Hasanah
137018014

PRESENTATION
INDEX
PENDAHULUAN

TINJAUAN
PUSTAKA

LATAR
BELAKANG
MASALAH

TEORI
PERTUMBUHAN
EKONOMI

RUMUSAN
MASALAH

INFRASTRUKTU
R

TUJUAN
PENELITIAN

HUBUNGAN
INFRASTRUKTU
R TERHADAP
PEREKONOMIA
NPENDAPATAN
PERKAPITA

MANFAAT
PENELITIAN
,

KERANGKA
TEORITIS
HIPOTESIS
PENELITIAN

METODE
PENELITIAN

JENIS
PENELITIAN

HASIL DAN
PEMBAHASAN

KESIMPULAN
DAN SARAN

GAMBARAN
UMUM
MEBIDANGRO

SOLUSI
TEMUAN
EMPIRIS

ANALISIS
DATA

PERKEMBANGA
N VARIABEL
PENELITIAN

RUMUSAN
KEBIJAKAN

DEFINISI
OPERASIONAL

HASIL ANALISIS
DATA

SUMBER DATA

PEMBAHASAN
TEMUAN
EMPIRIS

LATAR
MASALAH

BELAKANG

INFRASTRUKTUR
Infrastruktur merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam perkembangan ekonomi, oleh sebab
itu peran infrastruktur dapat dikatakan sebagai lokomotif pembangunan nasional dan daerah. (Kwik Kian
Gie 2002) menyatakan bahwa secara ekonomi makro ketersediaan dari jasa pelayanan infrastruktur
mempengaruhi marginal productivity of private capital. keberadaan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan,
bandara, sistem penyediaan tenaga listrik, irigasi serta penyediaan air bersih, sanitasi dsb memiliki
keterkaitan yang sangat kuat terhadap perkembangan suatu wilayah

MEBIDANGRO
Mebidangro merupakan

metropolitan

ketiga

terbesar

di

Indonesia,

setelah

Jabodetabek

dan

Gerbangkertasusila. Kedudukan wilayah ini sangat strategis bagi pusat perkonomian di wilayah Barat
Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara-negara tetangga. Mebidangro merupakan salah satu
kawasan yang terletak di Sumatera Utara yang merupakan perpaduan dari beberapa Kabupaten/Kota yakni
Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Kabupaten Karo. Dengan infrastruktur yang baik dimasing-masing Kota
maka akan meningkatkan peran Mebidangro sebagai ekonomi kota modern dan dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi Mebidangro.

RUMUSAN MASALAH

MEDAN

Apakah infrastruktur air, listrik, panjang jalan di Kota


Medan berpengaruh secara langsung terhadap
pertumbuhan ekonomi Mebidangro?

Apakah infrastruktur air, listrik, panjang jalan di Kota


Medan berpengaruh secara langsung terhadap
pendapatan perkapita Kota Medan?

Apakah pertumbuhan ekonomi berpengaruh secara


langsung terhadap pendapatan perkapita Kota
Medan?
Apakah infrastruktur air, listrik, dan panjang jalan
berpengaruh secara tidak langsung terhadap
pendapatan perkapita Kota Medan melalui
pertumbuhan ekonomi Mebidangro?

Apakah infrastruktur air, listrik dan panjang jalan


berpengaruh secara total terhadap pendapatan
perkapita Kota Medan melalui pertumbuhan ekonomi
Mebidangro

RUMUSAN MASALAH

BINJAI

Apakah infrastruktur air, listrik, panjang jalan di Kota


Binjai berpengaruh secara langsung terhadap
pertumbuhan ekonomi Mebidangro?

Apakah infrastruktur air, listrik, panjang jalan di Kota


Binjai berpengaruh secara langsung terhadap
pendapatan perkapita Kota Binjai?

Apakah pertumbuhan ekonomi berpengaruh secara


langsung terhadap pendapatan perkapita Kota Binjai

Apakah infrastruktur air, listrik, dan panjang jalan


berpengaruh secara tidak langsung terhadap
pendapatan perkapita Kota Binjai melalui
pertumbuhan ekonomi Mebidangro?

Apakah infrastruktur air, listrik dan panjang jalan


berpengaruh secara total terhadap pendapatan
perkapita Kota Binjai melalui pertumbuhan ekonomi
Mebidangro

RUMUSAN MASALAH

DELI
SERDANG

Apakah infrastruktur air, listrik, panjang jalan di Kab


Deli Serdang berpengaruh secara langsung terhadap
pertumbuhan ekonomi Mebidangro?

Apakah infrastruktur air, listrik, panjang jalan di Kab


Deli Serdang berpengaruh secara langsung terhadap
pendapatan perkapita Kab.Deli Serdang?

Apakah pertumbuhan ekonomi berpengaruh secara


langsung terhadap pendapatan perkapita Kab.Deli
Serdang?
Apakah infrastruktur air, listrik, dan panjan jalan
berpengaruh secara tidak langsung terhadap
pendapatan perkapita Kab.Deli Serdang melalui
pertumbuhan ekonomi Mebidangro?

Apakah infrastruktur air, listrik dan panjang jalan


berpengaruh secara total terhadap pendapatan
perkapita Kab. Deli Serdang melalui pertumbuhan
ekonomi Mebidangro

RUMUSAN MASALAH

KAR
O

Apakah infrastruktur air, listrik, panjang jalan di Kab.


Karo berpengaruh secara langsung terhadap
pertumbuhan ekonomi Mebidangro?

Apakah infrastruktur air, listrik, panjang jalan di


Kab.Karo berpengaruh secara langsung terhadap
pendapatan perkapita Kab Karo?

Apakah pertumbuhan ekonomi berpengaruh secara


langsung terhadap pendapatan perkapita Kota Karo

Apakah infrastruktur air, listrik, dan panjan jalan


berpengaruh secara tidak langsung terhadap
pendapatan perkapita Kab Karo melalui pertumbuhan
ekonomi Mebidangro?
Apakah infrastruktur air, listrik dan panjang jalan
berpengaruh secara total terhadap pendapatan
perkapita Kab.Karo melalui pertumbuhan ekonomi
Mebidangro

RUMUSAN MASALAH

TUJUAN
PENELITIAN
1

Untuk menganalisis besarnya pengaruh


secara lansung infrastruktur air, listrik,
panjang jalan di Kota Medan, terhadap
pertumbuhan ekonomi Mebidangro

Untuk menganalisis besarnya pengaruh secara


langsung infrastruktur air, listrik, panjang jalan di
Kota Medan , terhadap pendapatan perkapita Kota
Medan

Untuk menganalisis besarnya pengaruh secara


langsung pertumbuhan ekonomi Mebidangro
terhadap pendapatan perkapita Kota Medan

Untuk menganalisis besarnya pengaruh secara


tidak langsung infrastruktur ar, listrik dan panjang
jalan terhadap pendapatan perkapita Kota Medan
melalui pertumbuhan ekonomi Mebidangro

Untuk menganalisis besarnya pengaruh secara


total infrastruktru air, listrik, dan panjang jalan
terhadap pendapatan perkapita Kota Medan
melalui pertumbuhan ekonomi Mebidangro

TUJUAN
PENELITIAN
1

Untuk menganalisis besarnya pengaruh


secara lansung infrastruktur air, listrik,
panjang jalan di Kota Binjai, terhadap
pertumbuhan ekonomi Mebidangro

Untuk menganalisis besarnya pengaruh secara


langsung infrastruktur air, listrik, panjang jalan di
Kota Binjai, terhadap pendapatan perkapita Kota
Binjai

Untuk menganalisis besarnya pengaruh secara


langsung pertumbuhan ekonomi Mebidangro
terhadap pendapatan perkapita Kota Binjai

Untuk menganalisis besarnya pengaruh secara


tidak langsung infrastruktur ar, listrik dan panjang
jalan terhadap pendapatan perkapita Kota Binjai
melalui pertumbuhan ekonomi Mebidangro

Untuk menganalisis besarnya pengaruh secara


total infrastruktru air, listrik, dan panjang jalan
terhadap pendapatan perkapita Kota Binjai
melalui pertumbuhan ekonomi Mebidangro

TUJUAN
PENELITIAN
1

Untuk menganalisis besarnya pengaruh


secara lansung infrastruktur air, listrik,
panjang jalan di Kabupaten Deli Serdang,
terhadap pertumbuhan ekonomi Mebidangro

Untuk menganalisis besarnya pengaruh secara


langsung infrastruktur air, listrik, panjang jalan di
Kabupaten Deli Serdang, terhadap pendapatan
perkapita Kabupaten Deli Serdang

Untuk menganalisis besarnya pengaruh secara


langsung pertumbuhan ekonomi Mebidangro
terhadap pendapatan perkapita Kabupaten Deli
Serdang

Untuk menganalisis besarnya pengaruh secara


tidak langsung infrastruktur ar, listrik dan panjang
jalan terhadap pendapatan perkapita Kabupaten
Deli Serdang melalui pertumbuhan ekonomi
Mebidangro

Untuk menganalisis besarnya pengaruh secara


total infrastruktru air, listrik, dan panjang jalan
terhadap pendapatan perkapita Kabupaten Deli
Serdang melalui pertumbuhan ekonomi
Mebidangro

TUJUAN
PENELITIAN
1

Untuk menganalisis besarnya pengaruh


secara lansung infrastruktur air, listrik,
panjang jalan di Kabupaten Karo, terhadap
pertumbuhan ekonomi Mebidangro

Untuk menganalisis besarnya pengaruh secara


langsung infrastruktur air, listrik, panjang jalan di
Kabupaten Karo, terhadap pendapatan perkapita
Kabupaten Karo

Untuk menganalisis besarnya pengaruh secara


langsung pertumbuhan ekonomi Mebidangro
terhadap pendapatan perkapita Kabupaten Karo

Untuk menganalisis besarnya pengaruh secara


tidak langsung infrastruktur ar, listrik dan panjang
jalan terhadap pendapatan perkapita Kabupaten
Karo melalui pertumbuhan ekonomi Mebidangro

Untuk menganalisis besarnya pengaruh secara


total infrastruktru air, listrik, dan panjang jalan
terhadap pendapatan perkapita Kabupaten Karo
melalui pertumbuhan ekonomi Mebidangro

MANFAAT
PENELITIAN

Bagi pemerintah
Dapat menjadi informasi untuk dijadikan acuan dalam
membuat kebijakan ekonomi agar lebih dapat
meningkatkan peran kawasan Mebidangro terhadap
pendapatan perkapita masing-masing Kabupaten/Kota
melalui pertumbuhan ekonomi perekonomian baik
Mebidangro maupun Sumut.

Bagi Akademis
Diharapkan dapat menjadi informasi serta referensi
bagi mahasiswa dan peneliti selanjutnya terutama
dibidang yang sama.

Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan serta ilmu pengetahuan
khususnya tentang peran infrastruktur terhadap
pendapatan perkapita masing-masing Kabupaten/Kota
melalui pertumbuhan perekonomian Mebidangro

TINJAUAN
PUSTAKA
Teori
Pertumbuhan
Ekonomi (solow
model)

Infrastrukt
ur

Pendapatan
perkapita

Hubungan
infrastruktur
terhadap
perekonomian

Penelitian
Terdahulu

METODE
PENELITIAN

JENIS
PENELITIAN

JENIS DAN
SUMBER DATA

Explanatory
research

Data sekunder BPS


dari tahun 19902014

TEKHNIK
ANALISIS DATA

Uji Kesesuaian

Path Analysis

Uji t, uji F, uji R


Square

TEKNIK ANALISIS DATA


KOTA
MEDAN
Z = PZ X + PZ X
1

+ PZ1X3 + + e1...

..(i)
Y1 = PY1X1+PY1X2+PY1X3+ PY1Z1+ e2....
(ii)

AIR

LISTRIK

Panjang
Jalan

PENGARUH
LANGSUNG

Pertumbuhan
Ekonomi
Mebidangro

PDP KOTA
MEDAN

PENGARUH TIDAK
LANGSUNG

PENGARUH
TOTAL

TEKNIK ANALISIS DATA


KOTA
BINJAI
Z = PZ X + PZ X
2

+ PZ2X6 + e3.....

(iii)
Y2 = PY2X4+PY2X5+PY2X6 + PY2Z2+ e4....
(iv)

AIR

LISTRIK

Panjang
Jalan

PENGARUH
LANGSUNG

Pertumbuhan
Ekonomi
Mebidangro

PDP KOTA
BINJAI

PENGARUH TIDAK
LANGSUNG

PENGARUH
TOTAL

TEKNIK ANALISIS DATA

PENGARUH
LANGSUNG

DELI SERDANG
Z3 =PZ3X7+ PZ3X8+ PZ3X9+
e5........(v)
Y3=PY3X7+PY3X8+PY3X9+PY3Z+e6..
(vi)

AIR

LISTRIK

Panjang
Jalan

Pertumbuhan
Ekonomi
Mebidangro

PDP KAB.
DELI
SERDANG

PENGARUH TIDAK
LANGSUNG

PENGARUH
TOTAL

TEKNIK ANALISIS DATA

PENGARUH
LANGSUNG

KABUPATEN
KARO

Z4= PZ4X10+ PZ4X11+ PZ4X12 +


e7.....(vii)
Y4=PY4X10+PY4X11+PY4X12+PY4Z4+ e8......(viii))

AIR

LISTRIK

Panjang
Jalan

Pertumbuhan
Ekonomi
Mebidangro

PKP
KAB.KARO

PENGARUH TIDAK
LANGSUNG

PENGARUH
TOTAL

Uraian

Luas Wilayah (km2)

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Jumlah Kecamatan

Jumlah Desa/Kelurahan

Aktivitas

Kota Medan

Kota
Binjai

Kabupaten
Deli Serdang

Kabupaten
Karo

265.10

90.23

249.77

2.127

2.191.140

261.490

1984.598

382.622

21

22

13

151

37

394

259

Perdagangan

Perdagangan

Perdagangan dan

dan Jasa

dan Jasa

Jasa

Pertanian

GAMBARAN UMUM
MEBIDANGRO

ERKEMBANGAN VARIABEL
600,000
500,000
400,000
300,000
200,000
100,000
0

MEDAN

BINJAI

DELI SERDANG

KARO

Pelanggan Listrik
Listrik merupakan infrastruktur keras yang tidak memiliki bentuk fisik yang nyata/jelas namun berguna
dalam mendukung keberadaan infrastruktur keras lainnya dapat dirasakan kegunaannya ketika
digabungkan ataupun digunakan bersama-sama dengan infrastruktur lainnya. Disini infrastruktur listrik
diukur dengan adanya jumlah pelanggan listrik baik rumah tangga, industri besar maupun industri kecil.
Kebutuhan akan lisrtik semakin meningkat yang sudah pasti akan mengakibatkan persediaan jumlah listrik
juga akan menurun, akibatnya adalah pihak PLN sering melakukan pemadaman secara bergilir, pada saat
terjadi hal yang demikian maka saat itu kegiatan ekonomi berhenti, saat kegiatan ekonomi terhenti maka

ERKEMBANGAN VARIABEL
200,000
180,000
160,000
140,000
120,000
100,000
80,000
60,000
40,000
20,000
-

MEDAN

BINJAI

DELI SERDANG

KARO

AIR
Air merupakan salah satu infrastruktur publik dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, semakin
tinggi pengaruh positif dari infrastruktur air maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara
signifikan. Didalam penelitian ini infrastruktur air diukur dengan banyaknya volume air yang
disalurkan dalam m3 baik untuk rumah tangga, industri kecil maupun industri besar.

ERKEMBANGAN VARIABEL
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0

MEDAN

BINJAI

DELI SERDANG

KARO

JALAN
Panjang jalan yang digunakan adalah jalan yang termasuk dalam kondisi baik, dan tergolong dalam
jalan kota. Jalan kota adalah jalan yang dikategorikan jalan umum dengan sistem jaringan jalan
sekunder yang menghubunkan antar pusta pelayanan dalam kota, hubungan pusat pelayanan
tersebut dengan persil, menghubungkan antar persil, dan juga menghubungkan antara pusat-pusat
permukiman yang berada didalam kota. Untuk itu apabila kondisi jalan dalam keadaan rusak dan
rusak berat akan memiliki nilai ekonomis yang sedikit atau tidak ada sama sekali

ERKEMBANGAN VARIABEL
8,000.00
7,000.00
6,000.00
5,000.00
4,000.00
3,000.00
2,000.00
1,000.00
-

MEDAN

BINJAI

DELI SERDANG

KARO

PENDAPATAN PERKAPITA

Hubungan antara pendapatan perkapita dan infrastrktur memiliki pengaruh langsung maupun tidak
langsung terhadap produksi maupun konsumsi. Jika infrastruktur baik maka akan meningkatkan
pendapatan perkapita. Pendapatan perkapita dari sisi produksi merupakan penjumlahan seluruh
nilai tambah bruto yang dapat menjadi nilai tambah bruto dari berbagai aktivitas produksi, dari sisi
pendapatan ,

PENGARUH AIR, LISTRIK, PANJANG JALAN DI KOTA MEDAN TERHADAP


PENDAPATAN PERKAPITA KOTA MEDAN MELALUI PERTUMBUHAN EKONOMI
MEBIDANGRO
.
PENGARUH
X1

LANGSUNG

-0.190

X2

Z1
0.341

Y1

PENGARUH TIDAK
LANGSUNG

X3

Persamaan Struktur II
ersamaan Struktur I
Y1 X = 0.305 X1 - 0.190 X2 + 0.244 X3 + 0.557 Z1
= 0.273 X1 + 0.341 X2 + 0.472
3
t-sig
(0.01)
(0.06)
(0.04)
(0.00)
sig
(0.106)
(0.016)
(0.007)
Adjusted
R-Square
=
85,7%
djusted R-Square = 63%
F-sig = 0,000
sig = 0,000

PENGARUH TOTAL

HASIL DAN PEMBAHASAN INFRASTRUKTUR KOTA MEDAN TERHADAP


PENDAPATAN PERKAPITA KOTA MEDAN MELALUI PERTUMBUHAN
EKONOMI MEBIDANGRO
Pada persamaan I pengaruh infrastruktur air, listrik dan panjang jalan di Kota Medan
terhadap pertumbuhan ekonomi Mebidangro dapat diketahui bahwa variabel air memiliki
tingkat signifikansi > 5% yang berarti bahwa variabel air tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Mebidangro, tetapi memiliki arah koefisien
yang positif yakni 0,273, sehingga semakin tinggi nilai dari variabel air maka akan diikuti
dengan meningkatnya tingkat pertumbuhan ekonomi Mebidangro, temuan empiris
menunjukkan bahwa air memberikan dampak yang positif tapi tidak signifikan, hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya penggunaan ketersediaan air di Kota
Medan yang terbatas untuk menunjang aktivitas penduduk Kota Medan yang beragam,
temuan empiris kedua volume timpangnya permintaan dan penawaran (supply dan
demand) banyaknya cluster perumahan baru di Kota Medan mengakibatkan sistem
perpipaan dialihkan ke daerah cluster perumahan, akibatnya Kota Medan sering
mengalami gangguan aliran air seperti air mati, temuan empiris ketiga, tingkat
kebocoran yang bisa saja besar, kebocoran tersebut dikarenakan oleh kebocoran teknis
(rusaknya water meter, atau pipa bocor). Hal ini sesuai dengan penelitian Margono
(2009), air merupakan salah satu infrastruktur penting walaupun pengaruhnya tidak
begitu besar, namun dapat menopang pertumbuhan ekonomi, namun ada faktor-faktor
tertentu mengakibatkan air tidak berpengaruh signifikan, karena ketimpangan distribusi
air, volume air tidak begitu besar berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, dan

HASIL DAN PEMBAHASAN INFRASTRUKTUR KOTA MEDAN TERHADAP


PENDAPATAN PERKAPITA KOTA MEDAN MELALUI PERTUMBUHAN
EKONOMI MEBIDANGRO
Tingkat signifikansi listrik < 5% yang berarti bahwa variabel listrik berpengaruh
secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Mebidangro dengan arah
koefisien yang juga positif yakni 0,341 artinya semakin tinggi nilai variabel listrik
maka akan diikuti meningkatnya tingkat pertumbuhan ekonomi Mebidangro.
Namun pada pengaruh langsung dan pada persamaan II variabel listrik memiliki
pengaruh negatif terhadap pendapatan perkapita Kota Medan, variabel listrik
memiliki tingkat signifikansi > 5% dengan arah koefisien negatif yakni -0,190
yang mempunyai arti bahwa semakin rendah nilai variabel listrik, maka akan
diikuti oleh dengan menurunkan tingkat pendapatan perkapita Kota Medan, hal ini
dikarenakan kebutuhan listrik semakin meningkat sementara persediaan jumlah
listrik semakin menurun dan berimbas pemadaman listrik bergilir di Kota Medan,
temuan empris kedua pemadaman listrik secara bergilir dikarenakan terjadi
kesalahan teknis seperti kerusakan pada UPS (uninterruptible power supply) atau
kesalahan teknis pada SUTET (saluran udara tegangan ekstra tinggi) atau
kerusakan pada gardu. Temuan ini sesuai dengan penenlitian Atmaja (2013)
dengan penelitian mengenai pengaruh peningkatan infrastruktur di Kota Sibolga,
listrik berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pendapatan perkapita

HASIL DAN PEMBAHASAN INFRASTRUKTUR KOTA MEDAN TERHADAP


PENDAPATAN PERKAPITA KOTA MEDAN MELALUI PERTUMBUHAN
EKONOMI MEBIDANGRO

Tingkat signifikansi variabel jalan < 5% yang berarti bahwa variabel


jalan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
Mebidangro dengan arah koefisien positif yakni 0,752 artinya semakin
tinggi nilai variabel jalan di Kota Binjai maka akan semakin meningkat
pula tingkat pertumbuhan ekonomi Mebidangro. Dari hasil analisis
data persamaan II, pengaruh langsung, tidak langsung dan total
pengaruh infrastruktur terhadap pendapatan perkapita Kota Binjai,
menunjukkan arah yang positif, artinya apabila kondisi jalan baik
maka akan meningkatkan pendapatan perkapita Kota Binjai. Hal ini
juga sesuai dengan penelitian-penelitian sebelumnya yakni penelitian
Atmaja (2013) dengan hasil penelitian jalan berpengaruh positif
terhadap peningkatan pendapatan perkapita, apabila semakin tinggi
nilai variabel jalan maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi
begitu sebaliknya.

PENGARUH AIR, LISTRIK, PANJANG JALAN DI KOTA MEDAN TERHADAP


PENDAPATAN PERKAPITA KOTA BINJAI MELALUI PERTUMBUHAN EKONOMI
MEBIDANGRO
.
PENGARUH

LANGSUNG

0.352

X4
9
0.3

0.3
3

X5

Y2

Z2

0.048

0.237

PENGARUH TIDAK
LANGSUNG

20
0.5

X6
0 .1

93

Persamaan Struktur II
Persamaan Struktur I
Y2 X=6 0.352 X4 + 0.335 X5 + 0.193 X6 + 0.237 Z2
Z2 = 0.398 X4 + 0.048 X5 + 0.520
t-sig
(0.001)
(0.000)
(0.04)
(0.03)
-sig
(0.024)
(0.752)
(0.002)
Adjusted
R-Square
=
93,8%
Adjusted R-Square = 72,2%
F-sig = 0,000
F-sig = 0,000

PENGARUH TOTAL

HASIL DAN PEMBAHASAN INFRASTRUKTUR KOTA BINJAI TERHADAP


PENDAPATAN PERKAPITA KOTA BINJAI MELALUI PERTUMBUHAN
EKONOMI MEBIDANGRO

Pengaruh infrastruktur air, listrik dan panjang jalan di Kota Binjai


terhadap pertumbuhan ekonomi Mebidangro dapat diketahui bahwa
variabel air memiliki tingkat signifikansi < 5% yang berarti bahwa
variabel air berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi Mebidangro. Pada persaman II pengaruh air terhadap
pendapatan perkapita juga berpengaruh positif dan signifikan, begitu
juga pada pengaruh secara langsung, tidak langsung dan pengaruh
secara total juga memiliki pengaruh yang positif, penelitian ini sama
dengan penelitian-penlitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rindang
(2009), Wylie (1996), Herranz-Loncan (2008), Agenor dan Moreno
Dodson (2009) yang menyatakan bahwa air memiliki hubungan positif
terhadap pertumbuhan ekonomi dikarenakan adanya kaitan antara
infrastruktur publik dan pertumbuhan ekonomi.

HASIL DAN PEMBAHASAN INFRASTRUKTUR KOTA BINJAI TERHADAP


PENDAPATAN PERKAPITA KOTA BINJAI MELALUI PERTUMBUHAN
EKONOMI MEBIDANGRO

Tingkat signifikansi listrik > 5% yang berarti bahwa variabel


listrik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi Mebidangro namun memiliki arah
koefisien yang bernilai positif yakni 0,355 artinya semakin
tinggi nilai variabel listrik maka akan diikuti meningkatnya
tingkat pertumbuhan ekonomi Mebidangro begitu sebaliknya.
Namun untuk pengaruh langsung serta tidak langsung dan
pengaruh secara total listrik di Kota Binjai berpengaruh
signifikan
terhadap
pendapatan
perkapita
melalui
pertumbuhan ekonomi Mebidangro

HASIL DAN PEMBAHASAN INFRASTRUKTUR KOTA BINJAI TERHADAP


PENDAPATAN PERKAPITA KOTA BINJAI MELALUI PERTUMBUHAN
EKONOMI MEBIDANGRO

Tingkat signifikansi variabel jalan < 5% yang berarti bahwa variabel


jalan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
Mebidangro dengan arah koefisien positif yakni 0,752 artinya semakin
tinggi nilai variabel jalan di Kota Binjai maka akan semakin meningkat
pula tingkat pertumbuhan ekonomi Mebidangro. Dari hasil analisis data
persamaan II, pengaruh langsung, tidak langsung dan total pengaruh
infrastruktur terhadap pendapatan perkapita Kota Binjai, menunjukkan
arah yang positif, artinya apabila kondisi jalan baik maka akan
meningkatkan pendapatan perkapita Kota Binjai. Hal ini juga sesuai
dengan penelitian-penelitian sebelumnya yakni penelitian Atmaja
(2013) dengan hasil penelitian jalan berpengaruh positif terhadap
peningkatan pendapatan perkapita, apabila semakin tinggi nilai
variabel jalan maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi begitu

PENGARUH AIR, LISTRIK, PANJANG JALAN DI KABUPATEN DELI


SERDANG TERHADAP PENDAPATAN PERKAPITA KABUPATEN
DELI SERDANG MELALUI PERTUMBUHAN EKONOMI
MEBIDANGRO PENGARUH
.
LANGSUNG
0.325

X7

0,255

0
,0
-0
2

X8

Y3

Z3

0.479

0.126

X9

20
0,7

PENGARUH TIDAK
LANGSUNG

40
0.0

Persamaan Struktur II
Persamaan Struktur I
Y3
Z3
= -0.02 X7 + 0,126 X8 + 0.720
X=9 0.325 X7 + 0.255 X8 + 0.040 X9 + 0.479 Z3
t-sig
(0.003)
(0.008)
(0.705)
(0.000)
-sig
(0.994)
(0.559)
(0.002)
Adjusted R-Square = 93,6%
Adjusted R-Square = 60,8%
F-sig = 0,000
-sig = 0,000

PENGARUH TOTAL

HASIL DAN PEMBAHASAN INFRASTRUKTUR KABUPATEN DELI


SERDANG TERHADAP PENDAPATAN PERKAPITA KABUPATEN DELI
SERDANG MELALUI PERTUMBUHAN EKONOMI MEBIDANGRO
.

Pada persamaan I pengaruh infrastruktur air, listrik dan panjang jalan di Kabupaten
Deli Serdang terhadap pertumbuhan ekonomi Mebidangro dapat diketahui bahwa
variabel air memiliki tingkat signifikansi > 5% yang berarti bahwa variabel air tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Mebidangro, arah
koefisien juga bernilai negatif yakni 0,994, sehingga semakin rendah nilai dari
variabel air, maka akan diikuti menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi
Mebidangro, begitupun sebaliknya apabila semakin tinggi nilai dari variabel air maka
akan diikuti dengan meningkatnya tingkat pertumbuhan ekonomi Mebidangro.
Temuan empiris ini hampir mirip dengan Kota Medan yakni penggunaan ketersediaan
air di Kabupaten Deli Serdang yang terbatas untuk menunjang aktivitas penduduk
Kabupaten Deli Serdang yang juga beragam, temuan empiris kedua banyak dari
Kecamatan di Kabupaten Deli Serdang yang masih menggunakan air sumur bor yang
tidak tercatat di penelitian ini sehingga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
Mebidangro secara negatif dari persamaan I dan pada pengaruh langsung dan secara
total. Hasil ini didukung oleh penelitian Hapsari (2010) dengan hasil penelitian
elastisitas air terlalu kecil dikarenakan masih banyak daerah yang menggunakan air

HASIL DAN PEMBAHASAN INFRASTRUKTUR KABUPATEN DELI


SERDANG TERHADAP PENDAPATAN PERKAPITA KABUPATEN DELI
SERDANG MELALUI PERTUMBUHAN EKONOMI MEBIDANGRO
.

Tingkat signifikansi listrik > 5% pada persamaan I yang berarti


bahwa variabel listrik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi Mebidangro namun arah koefisien positif
yakni 0,126 artinya semakin tinggi nilai variabel listrik maka akan
diikuti meningkatnya tingkat pertumbuhan ekonomi Mebidangro.
Listrik
tidak
berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi
Mebidangro karena kebutuhan listrik semakin meningkat sementara
persediaan jumlah listrik semakin menurun dan berimbas
pemadaman listrik bergilir di Kabupaten Deli Serdang Margono
(2009) dengan hasil penelitian permintaan listrik yang begitu besar
namun penawaran listrik yang tidak sebesar permintaan listrik maka
terjadi pemadaman listrik secara bergilir.

HASIL DAN PEMBAHASAN INFRASTRUKTUR KABUPATEN DELI


SERDANG TERHADAP PENDAPATAN PERKAPITA KABUPATEN DELI
SERDANG MELALUI PERTUMBUHAN EKONOMI MEBIDANGRO
.

Tingkat signifikansi variabel jalan > 5% pada persamaan I


tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi Mebidangro Hal ini tidak sesuai dengan teori
ekonomi bahwa jalan merupakan infrastruktur penunjan
palin penting untuk mobilitas pekerja,distribusi barang dan
aktivitas lainnya, karena jalan di Kabupaten dekat dengan
Kota Medan maka akses Kabupaten Deli Serdang sering
dilewati oleh Kota Medan, banyaknya jalan yang rusak di
Kabupaten Deli Serdang bagian selatan mengakibatkan jalan
tidak
berpengaruh
terhadap
pertumbuhan
ekonomi
Mebidangro.

PENGARUH AIR, LISTRIK, PANJANG JALAN DI KABUPATEN KARO


TERHADAP PENDAPATAN PERKAPITA KABUPATEN KARO
MELALUI PERTUMBUHAN EKONOMI MEBIDANGRO
PENGARUH
.
LANGSUNG
X
-0.03
5

10

-0.015

3
0.7
9

X11

X12

Y4

Z4

0.460
61
0.0

0.880
0 .3

05

PENGARUH TIDAK
LANGSUNG

ersamaan Struktur I
= 0.739 X10 - 0.460 X11 - 0.061 X12
4
sig
(0.000)
(0.008)
(0.755)
Persamaan Struktur II
djusted R-Square = 53,8%
Y4
= -0,035 X10 0.015 X11 + 0.305 X12 + 0,880 Z4
sig = 0,000
t-sig
(0.759)
(0.868)
(0.004)
(0.000)
Adjusted R-Square = 89,6%
F-sig = 0,000

PENGARUH TOTAL

HASIL DAN PEMBAHASAN INFRASTRUKTUR KABUPATEN KARO


TERHADAP PENDAPATAN PERKAPITA KABUPATEN KARO MELALUI
PERTUMBUHAN EKONOMI MEBIDANGRO
.

Pada persamaan I pengaruh infrastruktur air, listrik dan panjang jalan di


Kabupaten Karo terhadap pertumbuhan ekonomi Mebidangro dapat
diketahui bahwa variabel air memiliki tingkat signifikansi < 5% yang
berarti bahwa variabel air di Kabupaten Karo berpengaruh secara
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Mebidangro, arah koefisien
juga bernilai positif yakni 0,739, variabel lsitrik berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Mebidangro, temuan empiris
diduga variabel listrik berpengaruh negatif karena adanya tingkat
pemadaman listrik yang tinggi sehingga mengakibatkan produktivitas
menurun, atau dengan kata lain supply tidak mampu lagi memenuhi
demand, perlu diketahui bahwa . Saat terjadi pemadaman listrik, maka
operasional pompa di Sumber Air Lau Melas maupun sumur bor di PDAM
Tirtanadi Cabang Berastagi menggunakan genset, namun karena genset
tidak sebanding dengan daya listrik terpasang, serta genset tidak dapat

HASIL DAN PEMBAHASAN INFRASTRUKTUR KABUPATEN KARO


TERHADAP PENDAPATAN PERKAPITA KABUPATEN KARO MELALUI
PERTUMBUHAN EKONOMI MEBIDANGRO
.

Variabel jalan juga berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi


Mebidangro, hal ini disebakan banyaknya jalan yang belum baik masih
berbahan dasar tanah dan beberapa Kecamatan yang memiliki kondisi
jalan yang rusak seperti Kecamatan Mardingding, Lubaleng, Tigapanah,
Juhar, Merek, Kutabuluh dan Munteh.
Secara tidak langsung listrik, air berpengaruh negatif terhadap
pendapatan perkapita, temuan empiris didasarkan oleh faktor sistem
perpiaan dan non perpipaan, kebutuhan air masyarakat Kabupaten Karo
dilayani oleh PDAM Tirta Malem, PDAM Tirtanadi, dan SPAM IKK, namun
kondisi ini sering mengalami fluktuasi tergantung pada kondisi alam dan
faktor lainnya. Beberapa sumber lainnya menggunakan sumur bor dan
pompanisasi dari Mata Air Lau Bawang, dan Lau Berneh, pada dasarnya
sumber mata air di Kabupaten Karo adalah sebanyak 53 sumber mata
air, 30 terpasang dengan baik dan sisanya 23 belum terpasang.

KESIMPULA
N

Untuk Kota Medan, pada persamaan I infrastruktur di Kota Medan terhadap


pertumbuhan ekonomi Mebidangro dapat diketahui hanya variabel air (X 1)
yang tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Mebidangro, namun
memiliki arah koefisien positif arah koefisien yang positif yakni 0,273,
sehingga semakin tinggi nilai dari variabel air maka akan diikuti dengan
meningkatnya tingkat pertumbuhan ekonomi Mebidangro, hal ini karena
volume timpangnya permintaan dan penawaran (supply dan demand) atau
tingkat kebocoran teknis perpipaan. Pada persamaan II pengaruh variabel
listrik (X2) terhadap pendapatan perkapita Kota Medan, variabel listrik
memiliki tingkat signifikansi > 5% dengan arah koefisien negatif yakni
adalah (-0,190) yang mempunyai arti bahwa semakin rendah nilai variabel
listrik, maka akan diikuti oleh dengan menurunkan tingkat pendapatan
perkapita Kota Medan hal ini karena kebutuhan listrik semakin meningkat
sementara persediaan jumlah listrik semakin menurun dan berimbas
pemadaman listrik bergilir di Kota Medan, atau kerusakan teknis pada UPS
dan SUTET listrik. Sementara untuk pengaruh langsung, tidak langsung dan
total seluruh variabel berpengaruh positif.

KESIMPULA
N

Untuk Kota Binjai, pada persamaan I infrastruktur di Kota Binjai


terhadap pertumbuhan ekonomi Mebidangro dapat diketahui bahwa
variabel (X5) listrik tidak berpengaruh sinifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi Mebidangro, namun memiliki arah koefisien
positif yakni 0,048 itu artinya apabila nilai variabel listrik
bertambah, maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Mebidangro pula. Pada persamaan II, seluruh variabel berpengaruh
positif dan signifikan terhadap pendapatan perkapita Kota Binjai.
Secara langsung semua variabel yakni variabel air (X 4), variabel
listrik (X5), variabel jalan (X6) berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan ekonomi Mebidangro, dan berpengaruh positif
terhadap pendapatan perkapita Kota Binjai, begitupun pada
pengaruh tidak langsung dan total keseluruhan variabel
berpengaruh positif terhadap pendapatan perkapita melalui

KESIMPULA
N

Untuk Kabupaten Deli Serdang, pada persamaan I variabel air berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Mebidangro artinya semakin rendah nilai
dari variabel air, maka akan diikuti menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi
Mebidangro, hal ini karena volume timpangnya permintaan dan penawaran (supply dan
demand) air, atau tingkat kebocoran teknis perpipaan, atau dikarenakan masih banyak
Kecamatan di Kabupaten yang belum menggunakan air dari PDAM melainkan
menggunakan air penggalian (sumur bor) yang tidak tercatat dalam penelitian ini. Pada
persamaan II, variabel jalan tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan perkapita
Kabupaten Deli Serdang namun memiliki arah koefisien positif, hal ini disebabkan masih
banyaknya ditemukan jalan dalam keadaan rusak sedang, dan rusak berat. Terutama di
wilayah Kabupaten Deli Serdang bagian selatan yakni Sibolangit, Pancur batu, Pagar
Merbau, Bangun Purba, Namorambe, Patumbak, Gunung Meriah, Hamparan Perak,
Batang Kuis, Percut Sei Tuan. Pada pengaruh langsung dan tidak langsung variabel air
(X7), berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Mebidangro, sesuai dengan
penjelasan pada persamaan I sebelumnya bahwa variabel air (X7) berpengaruh negatif
karena volume timpangnya permintaan dan penawaran (supply dan demand) air, atau
tingkat kebocoran teknis perpipaan, atau dikarenakan masih banyak Kecamatan di
Kabupaten yang belum menggunakan air dari PDAM melainkan menggunakan air
penggalian (sumur bor) yang tidak tercatat dalam penelitian ini.

KESIMPULA
N

Untuk Kabupaten Karo, pada persamaan I variabel listrik (X11), berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Mebidangro artinya semakin tinggi dan banyak
pelanggan listrik maka akan menurunkan pertumbuhan ekonomi Mebidangro, ini ada
kaitannya dengan tingkat pemadaman listrik yang tinggi sehingga dapat mengurangi
produktivitas pada pertumbuhan ekonomi Mebidangro itu sendiri, variabel jalan (X 12)
memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi sehingga
semakin rendah nilai dari variabel jalan, maka akan diikuti menurunnya tingkat
pertumbuhan ekonomi Mebidangro hal ini disebakan banyaknya jalan yang belum baik
masih berbahan dasar tanah dan beberapa Kecamatan yang memiliki kondisi jalan yang
rusak seperti Kecamatan Mardingding, Lubaleng, Tigapanah, Juhar, Merek, Kutabuluh dan
Munteh. Pada persamaan II, variabel air (X10), berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan
ekonomi itu artinya semakin rendah nilai varabel air maka semakin menurun pendapatan
perkapita, variabel listrik (X11) berpengaruh negatif dan tidak sinifikan terhadap
pendapatan perkapita artinya semakin rendah nilai variabel listrik maka semakin
menurun pendapatan perkapita. Pada pengaruh tidak langsung variabel listrik (X 11) dan
panjang jalan (X12) berpengaruh negatif terhadap pendapatan perkapita Kabupaten Karo
melalui pertumbuhan ekonomi Mebidangro, variabel jalan berpengaruh neatif karena
banyaknya jalan yang belum baik masih berbahan dasar tanah dan beberapa Kecamatan
yang memiliki kondisi jalan yang rusak seperti Kecamatan Mardingding, Lubaleng,

KESIMPULA
N
Untuk Kabupaten Karo, pada persamaan I variabel listrik (X11), berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Mebidangro artinya semakin tinggi dan banyak
pelanggan listrik maka akan menurunkan pertumbuhan ekonomi Mebidangro, ini ada
kaitannya dengan tingkat pemadaman listrik yang tinggi sehingga dapat mengurangi
produktivitas pada pertumbuhan ekonomi Mebidangro itu sendiri, variabel jalan (X 12)
memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi sehingga
semakin rendah nilai dari variabel jalan, maka akan diikuti menurunnya tingkat
pertumbuhan ekonomi Mebidangro hal ini disebakan banyaknya jalan yang belum baik
masih berbahan dasar tanah dan beberapa Kecamatan yang memiliki kondisi jalan yang
rusak seperti Kecamatan Mardingding, Lubaleng, Tigapanah, Juhar, Merek, Kutabuluh dan
Munteh. Pada persamaan II, variabel air (X10), berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan
ekonomi itu artinya semakin rendah nilai varabel air maka semakin menurun pendapatan
perkapita, variabel listrik (X11) berpengaruh negatif dan tidak sinifikan terhadap
pendapatan perkapita artinya semakin rendah nilai variabel listrik maka semakin
menurun pendapatan perkapita. Pada pengaruh tidak langsung variabel listrik (X 11) dan
panjang jalan (X12) berpengaruh negatif terhadap pendapatan perkapita Kabupaten Karo
melalui pertumbuhan ekonomi Mebidangro, variabel jalan berpengaruh negatif karena
banyaknya jalan yang belum baik masih berbahan dasar tanah dan beberapa Kecamatan
yang memiliki kondisi jalan yang rusak seperti Kecamatan Mardingding, Lubaleng,

S
A
R
A
N

Untuk permasalahan listrik diajukan saran agar dilakukan


pembangunan transmisi listrik berdaya lebih besar untuk
menopang kebutuhan konsumsi listrik yang semakin besar
pula untuk Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Deli Serdang
maupun Karo, namun karena pembangunan transmisi baru
membutuhkan perizinan dan sulitnya ketersediaan lahan
kosong, bisa dilakukan dengan menyambung aliran listrik dari
Kota Palembang, Kota ini dipilih sebagai saran pada penelitian
ini karena Kota Palembang merupakan lumbung listrik
Nasional. Selain itu, untuk mengatasi permasalahan listrik
jangka pendek bisa dilakukan pemenuhan tambahan energi
listrik dari PT Inalum, atau pemeliharaan rutin untuk
gangguan pembangkit di PLTGU di Belawan.

S
A
R
A
N

Untuk permasalahan air di Kota Medan adalah dapat dilakukan


dangan beberapa cara pertama peningkatan akses air minum
perpipaan untuk wilayah Medan Utara seperti Belawan, kedua
sebaiknya PDAM memberikan pelayanan untuk kendalakendala air yang sering mati dengan cara meningkatkan
kapasitas pompa air, ketiga meningkatkan debit air dengan
cara menemukan sumber air baru, hal ini dapat dilakukan
dengan cara mempercepat pembangunan waduk lau sememe
untuk kapasitas pasokan debit air, percepatan pembangunan
waduk lau sememe bukan hanya mengatasi masalah air di
Kota Medan, juga dapat megatasi masalah air di Kabupaten
Deli Serdang dan Kota Binjai. Untuk Kabupaten Deli Serdang
sebaiknya
beberapa
Kecamatan
yang
masih
belum
menggunakan air PDAM masih menggunakan (sumur bor) di
survei ulang agar mengunakan air PDAM guna meningkatkan
pertumbuhan
ekonomi
Mebidangro.
Untuk
mengatasi
permasalahan air di Kabupaten Karo melakukan pembangunan
sistem perpipaan untuk sumber-sumber air yang berpotensi

S
A
R
A
N

Untuk jalan di Kota Medan, agar meningkatkan kualitas jalan


dan memperbaiki jalan yang rusak di Kota Medan. Untuk jalan
di Kota Binjai sebaiknya juga meningkatkan kualitas dan
memperbaiki jalan yang rusak khususnya di Kecamatan Binjai
Selatan, dan Kecamatan Binjai Barat. Untuk jalan di Kabupaten
Deli Serdang juga memperbaiki kualitas jalan untuk daerah
Kabupaten Deli Serdang bagian Selatan. Sementara untuk
Kabupaten Karo meningkatkan kualitas jalan agar dapat
memperlancar sistem pengangkutan dan distribusi hasil
pertanian
guna
meningkatkan
pertumbuhan
ekonomi
Mebidangro dan pendapatan perkapita.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai