Mengenal Komposisi Fotografi
Mengenal Komposisi Fotografi
1 of 8
http://jakartaphotoclub.com/forum/topic-949.php
>> Topic
Mengenal Komposisi
Page [1] 2
Author
Next
Message
Tulisan ini hanya bermaksud untuk sharing saja disamping sebagai dokumentasi atas apa yang saya ketahui sejauh ini tentang komposisi.
Mudah-mudahan ada manfaatnya buat rekan-rekan pemula dan mudah-mudahan rekan-rekan senior ada yang mau mengkoreksi dan
melengkapi...
8 Member online
alexandra christie (3586) , harris
tanu (2478) , hendra aprillianto
(335) , Klaas Stoppels
(97561) , lu jian xing (3860) , Nazli
Gustian (330) , neno tresno (3098)
, Yan Manarsar
(17726)
(17726) , Sakaria
New Member
Erwin Rizaldi
(37115)
Menurut kamus bahasa, komposisi (composition) berarti sebuah proses penggabungan beberapa elemen menjadi satu kesatuan yang utuh.
Dalam fotografi komposisi merupakan sebuah proses yang sangat vital karena dari komposisi itulah sebuah foto bisa becerita, dari komposisi
pula sebuah foto terlihat indah dan enak dipandang untuk dinikmati. Berbeda dengan seni lukis yang memulai komposisi dari bidang kosong,
kemudian menambahkan elemen-elemen yang dirasa perlu agar pesan lukisannya bisa sampai ketika dilihat orang lain. Komposisi dalam
fotografi dimulai dari bidang yang penuh, kemudian satu-persatu elemen yang tidak perlu disingkirkan untuk mencapai tujuan yang sama.
Komposisi sangat berkaitan dengan estetika, untuk itu tidak ada peraturan yang mengikatnya, kalaupun ada hanyalah sebatas panduan yang
boleh diikuti dan boleh juga tidak dikuti. Untuk itu ada istilah following the rule dan breaking the rule. Tetapi bagaimanapun panduan-panduan
dalam menentukan komposisi ini sudah melalui proses studi yang cukup panjang sehingga sangat sesuai dengan indera penglihatan manusia
dalam menikmati karya visual ini. Untuk itu tidak ada salahnya panduan ini dipelajari dan dikuasai betul, setelah itu baru putuskan apakah akan
mengikutinya atau tidak karena esensi dunia seni sangat tidak terbatas. Sebagai bahan masukan juga, setiap lomba foto formal selalu
mendasarkan salah satu penilaiannya pada panduan komposisi ini.
Buatlah simple (Simplicity)
Pada forum-forum kritik foto, sering kita dengar komentar-komentar seperti ini: simple tapi menarik, atau backgroundnya terlalu ramai
sehingga POI kurang menonjol dan lain-lain. Tujuan komposisi ini adalah memberikan penonjolan pada object utama foto (point of interest
POI)agar langsung terlihat secara utuh tanpa gangguan elemen-elemen lain yang tidak diperlukan. Karena itu saat melihat sebuah object
yang hendak difoto, pastikan benar bahwa elemen-elemen yang masuk kedalam frame kamera adalah elemen-elemen yang benar-bener
diperlukan. Cobalah zoom lebih dekat atau cari sudut pandang lain jikalau hal itu terjadi. Perhatikan contoh berikut :
Statistik
Total Member : 5203
Total Visitor Today: 814
Total Visitor Online: 24
Total Photo: 28425
Total Photo Uploaded Today: 21
Gambar 1
9/27/2008 4:13 PM
2 of 8
http://jakartaphotoclub.com/forum/topic-949.php
Gambar 2
Perhatikan gambar 1, object utama tidak terlalu menonol karena penglihatan akan terbagi ke beberapa aspek lainnya yang sama menonjol
atau kurang menonjol tapi punya implikasi untuk mengalihkan perhatian. Struktur kayau dermaga yang kompleks bisa menyaingi object
utama karena porsi dan intensitas cahayanya seimbang dengannya. Orang-orang yang terlihat di background juga punya andil yang cukup
besar untuk mengalihkan perhatian karena orang akan merasa penasaran dengan aktivitas yang sedang dilakukannya.
Perhatikan gambar 2. Seluruh tumpuan penglihatan hanya tertuju kepada object utama karena tidak ada bagian lain yang akan menarik
perhatian yang melihatnya. Semua elemen yang berpotensi mengganggu sudah dihilangkan. Contoh ini menunjukan bahwa zooming atau
memfokuskan ke frame hanya ke object utama akan menghasilkan gambar yang simple tapi tepat sasaran.
Gambar 3
Gambar 4
Pada gambar 3, object utama duduk di dermaga dengan background kapal-kapal yang sedang bersandar. Background dibutuhkan untuk
memberikan cerita dan suasana di dermaga. Masalahnya adalah background terlalu ramai sehingga perhatian akan terpecahkan dan object
utamanya sendiri menjadi agak kurang menonjol. Gambar 4, memperbaiki kondisi tersebut tanpa menghilangkan suasana dermaganya, porsi
kapal hanya diberi sedikit sehingga object utama menjadi lebih menonjol. Contoh ini memperlihatkan bahwa hanya dengan menggeser sudut
pengambilan gambar, simplicity bisa didapatkan.
Hindari penumpukan object (merger)
Penumpukan object akan sangat mengganggu object utama (POI) karena bisa merusak keindahannya dan mengurangi rasa nikmat dalam
melihatnya. Perhatikan contoh berikut :
Gambar 5
9/27/2008 4:13 PM
3 of 8
http://jakartaphotoclub.com/forum/topic-949.php
Gambar 6
Perhatikan gambar 5, posisi kamera tepat sejajar dengan kepala object utama bahkan terkesan menyatu dengan bagian rambut karena tidak
ada pemisah. Kondisi ini adalah salah satu yang bisa dikategorikan sebagai penumpukan. Model yang harusnya terlihat cantik akan terganggu
oleh keberadaan elemen kamera yang tidak pada tempatnya. Gambar 6, diambil dari sudut tembak yang lain dan memperbaiki kondisi yang
ada. Bisa dilihat gambar 6 terlihat lebih menarik dibandingkan dengan gambar 5.
Rule of Third
Panduan komposisi rule of third mungkin yang paling populer dan paling sering diterapkan. Pada prinsipnya panduan ini adalah menempatkan
object utama tidak pada tengah frame tetapi pada salah satu dari 1/3 bagian sisi pojok foto, lihat grafik berikut.
Gambar 8
9/27/2008 4:13 PM
4 of 8
http://jakartaphotoclub.com/forum/topic-949.php
Gambar 9
Gambar 10
Gambar 11
Perhatikan gambar 8, pada gambar ini object utama tepat berada di tengah frame, foto seperti ini biasanya dihasilkan dari para pemula yang
melakukan snap shot. Begitu melihat object, langsung ditempatkan pada tengah frame mengikuti titik focus tengah lalu jepret tanpa berfikir
untuk melakukan rekomposisi atau menggunakan bagian titik focus sisi yang lain (pada kamera-kamera terbaru). Hasilnya dikenal dengan
sebutan dead center. Foto seperti ini terlihat tidak dinamis.
Gambar 9, 10 dan 11 memperlihatkan contoh komposisi yang sesuai dengan rule of third. Penempatan object utama dan object lain
diposisikan pada setiap titik persilangan garis. Pada gambar 9, si anak diposisikan pada titik kanan bawah dan sepeda diposisikan pada kiri
bawah. Foto ini menjadi lebih dinamis dan enak untuk dilihat karena posisinya tersebut. Gambar 10, mempelihatkan nelayan di atas rakit
yang diposisikan pada titik kiri atas dan gambar 11, memperlihatkan bayi yang menangis yang menjadi object utama foto ini dan diposisikan
pada titik kiri atas.
Mengikuti rule of third sangatlah mudah, cukup membayangkan empat titik tersebut saat membidik lalu putuskan pada titik mana object
utama akan ditempatkan.
Golden Mean
Golden mean juga dikenal dengan golden section adalah sebuah panduan komposisi yang didasarkan pada perhitungan matematika yang
unik.
9/27/2008 4:13 PM
5 of 8
http://jakartaphotoclub.com/forum/topic-949.php
9/27/2008 4:13 PM
6 of 8
http://jakartaphotoclub.com/forum/topic-949.php
dalam adalah panduan komposisi golden mean. Golden mean sangat cocok untuk portrait wajah karena point of interestnya ada pada bagian
mata dan sangat sesuai dengan besaran rasionya. Perhatikan juga gambar 15 untuk contoh lainnya.
Balance
Dalam fotografi balance berarti mengisi frame dengan porsi yang kurang lebih seimbang, bisa oleh elemen object, warna ataupun contrast.
Sebuah foto dengan komposisi yang balance akan terasa saat kali pertama dilihat begitu juga sebaliknya.
Perhatikan contoh berikut;
Gambar 16
Pada gambar 16, satu bagian terisi oleh elemen object yaitu seorang wanita cantik, meskipun pandangan menyapu kearah kiri sehingga
kesan dinamis terlihat, foto ini tetap timpang, tidak balance. Bagian kosong dalam frame ini telalu lebar sehingga terasa ada sesuatu yang
kurang ketika melihatnya.
Gambar 17
Pada gambar 16, kekosongan ruang yang mengakibatkan foto terasa tidak seimbang diperbaiki dengan hanya menambah satu elemen kecil
saja yaitu sebuah lilin yang menyala. Jadi balance tidak perlu elemen yang sama besar, yang terpenting adalah jangan sampai membiarkan
ada kekosongan yang terlalu besar dalam frame foto tersebut.
Gambar 18
Pose juga bisa menjadikan sebuah komposisi menjadi balance atau tidak balance. Gambar 18 adalah contoh pose yang memberikan kesan
balance pada foto. Shape/bentuk pose yang membentuk segitigalah (triangle shape) yang menjadikan kesan balance tersebut. Banyak
contoh-contoh lain dan Kasus yang lain yang bisa dijadikan contoh, namun karena keterbatasan resource tampaknya contoh diatas bisa
dijadikan panduan tentang bagaimana sebuah komposisi yang balance. Sekali lagi yang terpenting adalah jangan sampai ada kekosongan
yang terlalu luas dalam sebuah frame.
Framing
Dalam komposisi, framing adalah memberikan elemen-elemen tertentu diantara object utama sehinga membuat kesan object utama
tersebut berada dalam sebuah bingkai/frame. Frame tersebut bisa berbentuk apa saja, bisa dedaunan, bisa bidang gelap, bisa jendela ruma,
kaca pecah dan lain-lain yang tidak terbatas jumlahnya. Diperlukan pemikiran kreatif memang untuk mendapatkan komposisi framing yang
menawan. Perhatikan contoh berikut:
9/27/2008 4:13 PM
7 of 8
http://jakartaphotoclub.com/forum/topic-949.php
Gambar 19
Gambar 20
Gambar 21
Gambar 19, 20 dan 21 adalah contoh komposisi dengan menggunakan framing. Sekali lagi contohnya sangat luas, yang saya coba tampilkan
di sini adalah contoh-contoh yang saya miliki saja. Pada gambar 20, meskipun daunnya tidak begitu banyak, tetap saja kesan yang diberikan
seakan object utamanya berada dalan frame daun tersebut. Gambar 21, object utama berada dalam bingkai yang berupa cermin. Banyak hal
bisa menarik kalau kita cermat menjadi sesuatu sebagai frame dan kabar baiknya adalah modal yang dibutuhkan hanyalah kreatifitas.
Line & Curve
Komposisi ini berdasarkan pada garis dan curve yang membentuk arah penglihatan menuju object utama. Secara tidak sadar mata kita selalu
mengikuti arah garis jika melihat sebuah foto yang memang ada garisnya, untuk itu sebagai fotografer kita dituntut untuk bisa
memanfaatkan garis ini semaksimal mungkin untuk menggiring mata yang melihat foto yang kita ciptakan ke object utama. Garis bisa berupa
apa saja, bisa jalan, sungai, pagar, tali atau bahkan bayangan. Garis adalah hal yang setiap hari bisa kita temui di mana saja, ia bisa
menggabungan beberapa elemen menjadi satu kesatuan atau bisa memisahkannya menjadi bagian-bagian yang berdiri sendiri.
Komposisi line & curve bisa berupa komposisi diagonal, vertical, horizontal dan kurva atau garis lengkung yang masing-masing bisa
9/27/2008 4:13 PM
8 of 8
http://jakartaphotoclub.com/forum/topic-949.php
membentuk mood tersendiri. Vertical biasa digunakan untuk kesan kuat yang diterapkan pada cityscape. Horizontal bisa memberikan mood
kedamaian, biasanya diterapkan pada landscape, diagonal memberikan mood pergerakan dan kurva memberikan mood elegan seperti yang
sering diterapkan pada portrait wanita dengan menggunakan S-curve. Perhatikan contoh-contoh berikut:
Gambar 22
Gambar 23.
2008-08-05 15:55:32
| Quote
tatag azzakky
(2)
Nathanael Tezar
(12500)
| Quote
selama ini saya tidak tau apa itu Rule of Third.. katrok sekali saya.. banyak2 terimakasih dah sama om Erwin.. saya merasa dapat
pencerahan yang sangat bermanfaat ni om.. salam ^_^
2008-08-07 00:17:15
| Quote
Fachroni (3684)
hehhe..thanks om Erwin..
God Bless You!!
2008-08-08 12:24:19
christian (6470)
| Quote
Page [1] 2
Next
New Post
Message
Image :
Max 475 x 475 px, 125 kB
Home | About JPC | Gallery | My Gallery | Photo Review | Competition | Forum | Bursa | Member
News | Articles | Policy | Logout | Upload | Comment In
Copyright 2006 Jakarta Photo Club. All Rights Reserved. Development by Proweb
9/27/2008 4:13 PM