S DAN
LUKA
PERITONITIS
1.
2.
3.
4.
5.
Rheka hernanda
Siti aisyah
Ulil maftukhah
PENGERTIAN
trombus.
Tromboflebitis
merupakan
inflamasi
KLASIFIKASI
Tromboflebitis Femoralis
Tromboflebitis Pelvik
ETIOLOGI
a.
b.
c.
Obesitas
FAKTOR PREDISPOSISI
Obesitas
Berusia 30 tahun lebih dan pada saat persalinan berada pada posisi stir
up untuk waktu yang lama
PATOFISIOLOGI
Terjadinya trombus
a.
LANJUTAN
b.
MANIFESTASI KLINIS
a.
Pelvio tromboflebitis
Nyeri yang terdapat pada perut bagian bawah dan atau perut bagian
samping, timbul pada hari ke-2-3 masa nifas dengan atau tanpa panas.
b.
Menggigil berulang kali, menggil inisial terjadi sangat berat (30-40 menit)
dengan interval hanya beberapa jam saja dan kadang-kadang 3 hari pada
waktu menggigil penderita hampir tidak panas.
Suhu badan naik turun secara tajam (36oC menjadi 40oC) yang diikuti
penurunan suhu dalam 1 jam (biasanya subfebris seperti pada endometritis).
LANJUTAN
a.
Tromboflebitis femoralis
Keadaan umum tetap baik, suhu badan subfebris selama 7-10 hari,
kemudian suhu mendadak naik kira-kira pada hari ke-10-20 yang
disertai dengan menggigil dan nyeri sekali.
b.
Pada salah satu kaki yang terkena, biasanya kaki kiri akan memberikan
tanda-tanda sebagai berikut:
Kaki sedikit dalam keadaan fleksi dan rotasi keluar serta sukar
bergerak, lebih panas dibandingkan dengan kaki lainnya.
Seluruh bagian dari salah satu vena pada kaki terasa tegang dan keras
pada paha bagian atas.
Nyeri pada betis, yang terjadi spontan atau dengan memijat betis atau
dengan meregangkan tendo akhiles (tanda homan positif).
KOMPLIKASI
Tromboflebitis pelvica
Komplikasi potensial dari tromboflebitis pelvica antara lain
adalah:
a.
b.
Septikemia
c.
emfisema
Tromboflebitis femoralis
Komplikasi potensial dari tromboflebitis femoralis yang paling
serius adalah emboli paru.
DIAGNOSA BANDING
Tromboflebitis pelvica
Diagnosa banding dari tromboflebitis pelvica antara lain adalah:
a.
apendiktis akut
b.
c.
Hematoma
d.
ligamentum lantum
e.
abses pelvis
f.
g.
infeksi luka.
LANJUTAN
Tromboflebitis femoralis
Diagnosa banding dari tromboflebitis femoralis antara lain adalah:
a.
Selulitis
b.
vena varikosa
c.
d.
Limfangitis
e.
artritis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan hematokrit
Mengidentifikasi Hemokonsentrasi
Pemeriksaan Koagulasi
Menunjukkan hiperkoagulabilitas
Biakan darah
Pemeriksaan Baik aerob maupun anaerob dapat membantu. Organisme
yang penting untuk di antisipasi meliputi Streptokokus aerob dan
anaerob. Staphilokokus aureus ,Eschercia coli dan Bakteriodes
Venografi
Bahan kontras disuntikkankedalam sistem vena untuk memberikan
gambaran pada vena-vena di ekstrimitas bawah dan pelvis.
PENATALAKSANAAN
a.
Pelvio tromboflebitis
Lakukan pencegahan terhadap endometritis dan tromboflebitis dengan
menggunakan teknik aseptik yang baik
b.
c.
d.
Terapi operatif : pengikatan vena kava inferior dan vena ovarika jika
emboli septik terus berlangsung sampai mencapai paru-paru; meskipun
sedang dilakukan hipernisasi, siapkan untuk menjalani pembedahan.
Tromboflebitis femoralis
a.
b.
c.
Pasien
untuk
tidak
berada
pada
posisi
litotomi
dan
menggantung kaki lebih dari 1 jam, dan pastikan untuk memberikan alas
pada penyokong kaki guna mencegah adanya tekanan yaang kuat pada
betis.
d.
e.
f.
g.
h.
Berikan anti koagulan, analgesik, dan anti biotik sesuai dengan resep.
i.
Berikan alat pamanas seperti lampu. Atau kompres hangat basah sesuai
instruksi, pastikan bahwa berat dari kompres panas tersebut tidak
menekan kaki Pasien sehingga aliran darah tidak terhambat.
j.
k.
Ukur diameter kaki pada bagian paha dan betis dan kemudian
bandingkan pengukuran tersebut dalam beberapa hari kemudian untuk
melihat adanya peningkatan atau penurunan ukuran.
l.
m.
n.
o.
p.
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY S P10001 POST PARTUM HARI KE 4
PATOLOGIS DENGAN TROMBOPHLEBITIS
SUBJEKIF
Identitas
Nama Istri : Ny S
Umur
Agama : Islam
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: S1
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Guru
Suku
: Jawa
Suku
: Jawa
: 24 Tahun
: 26 Tahun
Agama
: Islam
Alamat
: Jl. Dahlia
Keluhan utama
Ibu mengatakan sejak 4 hari yang lalu (1 November 2007)
mengeluh badannya terasa panas, nyeri pada betis, kaki kiri
bengkak dan kemerahan.
Riwayat persalinan
Ibu melahirkan pada tanggal 1 November 2007 pukul 19.00 WIB
Riwayat KB
Ibu mengatakan tidak menggunakan KB apapun karena ini adalah
kehamilan yang pertama
a.
.
b. Eliminasi
c. Istirahat
d. Aktifitas
e. Personal Hygiene
Keadan Psikologis
Ibu mengatakan saat ini merasa bahagia dengan kelahiran bayinya
karena sudah lama menantikannya dan jenis kelaminnya sesuai
dengan yang diinginkannya, namun ibu agak cemas tidak bisa
merawat bayinya dengan baik karena ini pengalamannya yang
pertama. Suami dan keluarga sangat senang dengan kelahiran
bayinya. Ibu takut bergerak karena terasa nyeri, Ibu menyusui
bayinya dan ibu ingin KB setelah melahirkan untuk menunda
kehamilan selanjutnya.
keluarga
tidak
(HIV/AIDS,hepatitis,TBC)
menahun (jantung,asma).
ada
menurun(DM,
penyakit
hipertensi)
menular
dan
OBYEKTIF
Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum
Kesadaran
BB sebelum hamil
Hamil aterm
Setelah melahirkan : 58 Kg
TB : 157 Cm
Tanda-tanda vital
TD : 110/70 nnHg
Nadi
Temperatur : 37,5 oC
: Baik
: Composmentis
: 56 Kg
: 64 Kg
: 80x / menit
ASSESSEMENT
Ny S P10001 post partum hari ke-4 dengan Tromboflebitis
femoralis
PENATALAKSANAAN
Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang keadaan ibu saaat ini
yaitu mengalami tromboflebitis femoralis sehingga kaki ibu bengkak
dan tegang dan terasa nyeri, suhu tubuh 37,5 C
E/ Ibu mengerti dengan penjelasan bidan tentang kondisinya saat ini
Menjelaskan pada ibu untuk tidak berada pada posisi litotomi dan
tidak menggantung kaki lebih dari 1 jam dan memberi alas
penyokong kaki guna mencegah adanya tekanan yang kuat pada
betis.
E/ Ibu mengerti dengan penjelasan dari bidan dan bersedia
melakukan anjuran dari bidan
1.
tirah
baring
dan
mengangkat
bagian
kaki
yang
terkena
tromboflebitis
2.
3.
4.
Megobservasi
apakah
ibu
sudah
dapat
nengurangi
nyeri,
Memberikan
terapi
antipiretik
parasetamol
mengatasi demam
E/ Ibu sudah diberikan terapi
3x1mg
untuk
LUKA PERITONITIS
PENGERTIAN
Peritonitis adalah inflamasi peritoneum- lapisan
membrane serosarongga abdomen
Peritonitis merupakan sebuah proses
peradangan pada membraneserosa yang
melingkupi kavitas abdomen dan organ yang
terletakdidalamnya
Padawanita sangat dimungkinkan peritonitis
terlokalisasi pada ronggapelvis dari infeksi tuba
falopi atau rupturnya kista ovari
PENYEBAB
KLASIFIKASI
1. PeritonitisBakterialPrimer
Merupakan peritonitis akibat kontaminasi
bakterial secarahematogen pada cavum
peritoneum dan tidak ditemukan fokusinfeksi
dalam abdomen. Penyebabnya bersifat
monomikrobial,biasanya E. Coli, Sreptococus
atau Pneumococus. Peritonitisbakterial primer
dibagi menjadi dua, yaitu:
Spesifik
: misalnya Tuberculosis
Non spesifik: misalnya pneumonia non tuberculosis
an Tonsilitis.
2. PeritonitisBakterialAkutSekunder (Supurativa).
Peritonitis yang mengikuti suatu infeksi akut atau perforasi
tractusigastrointestinal atau tractus urinarius. Pada
umumnya organismtunggal tidak akan menyebabkan
peritonitis yangfatal. Sinergismedari multipel organisme
dapat memperberat terjadinya infeksi
ini.Bakteriianaerob,khususnya spesies Bacteroides,
dapatmemperbesar pengaruh bakteri aerob dalam
menimbulkaninfeksi.
Luka/trauma penetrasi, yang membawa kuman dari luar
masukke dalam cavum peritoneal.
Perforasi organ-organ dalam perut, contohnya peritonitis
yangdisebabkanoleh bahankimia, perforasi usus sehingga feces
keluar dari usus.
Komplikasi dari proses inflamasi organ-organ intra
abdominal,misalnyaappendisitis.
3. Peritonitis tersier
Peritonitis yang disebabkan oleh jamur. Peritonitis
yang sumber kumannya tidak dapat
ditemukan.Merupakan peritonitis yang disebabkan
oleh iritan langsung,sepertii misalnya empedu,
getah lambung, getah pankreas, danurine.
4. Peritonitis Bentuk lain dari peritonitis:
Aseptik/steril
peritonitis
Granulomatous peritonitis
Hiperlipidemik peritonitis
Talkum peritonitis
KOMPLIKASI
Eviserasi Luka
Pembentukan abses
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Test laboratorium
Leukositosis
Hematokrit
meningkat
Asidosis metabolik
X. Ray
Foto polos abdomen 3 posisi (anterior, posterior,
lateral),didapatkan :Illeus merupakan
penemuan yang tak khas pada peritonitis.Usus
halus dan usus besar dilatasi.Udara bebas dalam
rongga abdomen terlihat pada kasusperforasi.
ASUHAN KEBIDANAN
Pada Ny T P1OOO1 7 Hari Post Partum Dengan
Infeksi Nifas (Peritonitis)
SUBJEKTIF
Tanggal : 1 januari 2016
Jam : 18.00 wib
Identitas
Keluhan Utama :
Ibu mengatakan merasa sakit pada daerah perut kanan
bagian bawah dan masih merasakan mules, ibu takut jika
mau cebok, ibu kurang istirahat.
Status Perkawinan :
Kawin ke : 1
Usia kawin
: 19 tahun
Lama Kawin : 11 tahun
Riwayat Menstruasi :
Menarche : 11 tahun
Siklus : 30 hari
Lama : 5 hari
Warnanya : Merah Kehitaman
Baumya
:Khas anyir
Jumlahnya
:2-3 pembalut/hari
Dismenorhea : kadang-kadang
Flour Albus
: Tidak ada
Nutrisi
Eliminasi
Sebelum melahirkan : Ibu mengatakan biasa tidur 7-8 jam / hari, 1 jam tidur siang.
Sesudah melahirkan : Ibu mengatakan sulit tidur karena nyeri pada betisnya, sehingga hanya tidur 5-6
jam / hari, tidur siang jam.
Aktifitas
Istirahat
Sebelum melahirkan : Ibu makan 3x sehari, dengan porsi satu piring nasi, sayur, tempe/ikan, buah. Ibu
minum 8-12 gelas / hari dan minum susu 2 gelas / hari
Sesudah melahirkan : Ibu mengtakan tidak begitu nafsu makan, dua kali sehari dengan porsi 1 piring nasi,
sayur, tempe, ikan, telur, buah. Ibu telah banyak minum 12-14 gelas / hari. Dan minum susu 2 gelas/hari
Sebelum melahirkan : Ibu mengatakan melakukan tugas rumah tangga sendiri, melakukan kegiatan
sehari-hari sendiri tanpa bantuan.
Sesudah melahirkan : Ibu belum melakukan banyak aktifitas, namun sudah bisa ke kamar mandi sendiri.
Personal Hygiene
Sebelum melahirkan : Baik, Ibu mandi 2x sehari, ganti pakaian 2x sehari, cuci rambut 2 hari sekali, cuci
tangan sesudah BAK dan BAB, cuci tangan sebelum dan sesudah makan.
Sesudah melahirkan : Baik, Ibu mandi 2x sehari, ganti pakaian 2x sehari, cuci rambut 2 hari sekali, ganti
pembalut 3x sehari, cuci tangan sesudah BAK dan BAB, cuci tangan sebelum dan sesudah makan.
OBJEKTIF
umum
: Cukup
Kesadaran
: composmentis
Tanda-tanda Vital:
TD
: 120/70 mmHg
Nadi
: 100x/menit
Suhu
: 38C
RR
: 28x/menit
Pemeriksaan
Fisik Khusus
Kepala : Tidak ada benjolan dan lesi
Rambut : Berwarna hitam, lurus, bersih
Wajah : Tidak ada chloasma gravidarum, tidak ada odema
Mata : Fungsi penglihatan baik, konjungtiva pucal, sklera tidak iklerik
simetris kanan dan kiri
Hidung : Fungsi penciuman baik, kebersihan baik, mukosa berwana
merah mudatidak ada peradangan, polip tidak ada.
Telinga : Fungsi pendengaran baik, kebersihan baik, tidak ada
pengeluaran serum, daun telinga ada.
Mulut dan gigi : Fungsi pengecap baik kebersihan cukup, gigi lengkap
tidak ada stomatitis dan tidak ada caries
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan pembengkakan vena
jugularis
Dada : Simetris kanan-kiri gerakan dada saat inspirasi dan ekspirasi
seirama, tidak terdengar ronchi, tidak terdengar bunyi wheezing, suara
nafas baik, jantung tidak ada mur-mur.
Pemeriksaan Lab :
Hematokrit
:45%
Leukosit
: 20.000/l
Kulturabses :e.Coli,bakteroidefragile,
viridiansstreptococci, enterococci
ASSESSMENT
Ny T P10001 7 hari post partum dengan infeksi
nifas (peritonitis).
PENATALAKSANAAN
Menganjurkan ibu untuk tetap melakukan personal hygen, menganjurkan ibu untuk
terus menjaga personal hygen yaitu selalu menjaga perawatan payudara dengan
membersihkannya saat mandi serta menjaga kebersihkan kemaluannya setelah dari
kamar mandi untuk menghindarkan diri dari berbagai bakteri yg dapat masuk ke
dalam tubuh.
e/ Ibu dan keluarga mengerti dengan jelas dan akan berusaha melakukannya.
Menganjurkan ibu untuk tetap memberi asi kepada bayinya selama 6 bulan ekslusif
karena sangat baik bagi pertumbuhan bayi dan membantu pemulihan rahim ibu (masa
involusi) setelah melahirkan.
e/ Ibu mengerti dengan jelas dan sampai saat ini ibu mengaku selalu memberikan asi
ekslusif kepada bayi.
Memberitahu cara mengatasi rasa nyeri tekan pada perut, memberitahu ibu cara
mengatasi keluhan rasa nyeri tekan pada perut dengan cara mengurangi aktifitas atau
pekerjaan rumah sehari-hari, dan belajar nafas yg teratur dgn menarik nafas panjang
dan mengeluarkannya perlahan lewat mulut untuk merelaksasikan otot perut saat
terasa sakit.
e/ Ibu mengerti dan akan mengurangi aktivitas atau pekerjaan rumah dan berusaha/
mengikuti anjuran yg diberikan.
Melakukan kolaborasi dgn SPOG dalam pemberian obat antibiotik, analgetik serta
vitamin untuk memulihkan kondisi ibu saat ini, serta berkolaborasi dalam deteksi
lanjut untuk melakukan USG
e/ kolaborasi telah di lakukan
Memberikan