BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nifas atau puerperium adalah periode waktu atau masa dimana organ-organ
reproduksi kembali kepada keadaan tidak hamil. Masa ini membutuhkan waktu
sekitar 6 minggu (Varney, Helen, 2001:225). Dari definisi lain menyebutkan, Masa
nifas atau masa puerperium mulai setelah partus selesai dan berakhir setelah kira-kira
6 minggu (Wiknjosastro, Hanifa,1999:237).
Infeksi nifas adalah keadaan yang mencakup semua peradangan alat-alat genitalia
dalam masa nifas. (Adele Pillitteri, 2007). Salah satu infeksi pada masa nifas adalah :
Tromboflebitis merupakan inflamasi permukaan pembuluh darah disertai
pembentukan pembekuan darah. Tromboflebitis cenderung terjadi pada periode pasca
partum pada saat kemampuan penggumpalan darah meningkat akibat peningkatan
fibrinogen, dilatasi vena ekstremitas bagian bawah disebabkan oleh tekanan kepala
janin kerena kehamilan dan persalinan, dan aktifitas pada periode tersebut yang
menyebabkan penimbunan, statis dan membekukan darah pada ekstremitas bagian
bawah (Adele Pillitteri, 2007).
Perlu dibutuhkan pemantauan khusus terhadap ibu nifas yang mengalami keluhan-
keluhan yang diperkirakan akan mengarah ke gejala patologis masa nifas.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Memahami Apa yang dimaksud dengan nifas dan infeksi yang mungkin timbul.
b. Memahami klasifikasi Tromboflebitis.
2. Tujuan Khusus
a. Pentingnya penangganan yang baik pada masa nifas.
b. Ibu mampu mendeteksi secara dini penyakit atau infeksi yang mungkin timbul
setelah persalinan.
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Meningkatkan pengetahuan tentang asuhan kebidanan masa nifas.
b. Menerapkan pengetahuan yang diperoleh dan menerapkanya dalam asuhan
sesungguhnya di lapangan.
2. Bagi Masyarakat
Mengetahuai apa yang dimaksud tromboflebitis femoralis, dan hendaknya kerjasama
dengan petugas kesehatan.
3. Bagi Instusi
Memberikan tambahan referensi serta bahan acuan dalam penyusunan asuhan
kebidanan pada masa nifaskhusunya tromboflebitis femoralis.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Tromboflebitis merupakan inflamasi permukaan pembuluh darah disertai
pembentukan pembekuan darah. Tromboflebitis cenderung terjadi pada periode pasca
partum pada saat kemampuan penggumpalan darah meningkat akibat peningkatan
fibrinogen, dilatasi vena ekstremitas bagian bawah disebabkan oleh tekanan kepala
janin kerena kehamilan dan persalinan, dan aktifitas pada periode tersebut yang
menyebabkan penimbunan, statis dan membekukan darah pada ekstremitas bagian
bawah (Adele Pillitteri, 2007).
Tromboflebitis adalah perluasan atau invasi mikroorganisme patogen yang mengikuti
aliran darah di sepanjang vena dan cabang-cabangnya (Pelayanan Kesehatan
Maternal Dan Neonatal, 2002).
B. Klasifikasi
Tromboflebitis dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Pelvio tromboflebitis
Pelvio tromboflebitis mengenai vena-vena dinding uterus dan ligamentum latum,
yaitu vena ovarika, vena uterina dan vena hipograstika. Vena yang paling sering
terkena ialah vena overika dekstra karena infeksi pada tempat implantasi plasenta
terletak dibagian atas uterus, proses biasanya unilateral. Perluasan infeksi dari vena
ovarika dekstra, mengalami inflamasi dan akan menyebabkan perisalpingo-ooforitis
dan peridiapendisitis. Perluasan infeksi dari vena uterna ialah ke vena iliaka komunis.
Biasanya terjadi sekitar hari ke-14 atau ke-15 pasca partum.
2. Tromboflebitis femoralis
Tromboflebitis femoralis mengenai vena-vena pada tungkai, misalnya vena
vemarolis, vena poplitea dan vena safena. Sering terjadi sekitar hari ke-10 pasca
partum (Abdul Bari SAifudin, dkk., 2002).
C. Penyebab
1. Perluasan infeksi endometrium
2. Mempunyai varises pada vena
3. Obesitas
4. Pernah mengalami tramboflebitis
5. Berusia 30 tahun lebih dan pada saat persalinan berada pada posisi stir up untuk
waktu yang lama
6. Memiliki insidens tinggi untuk mengalami tromboflebitis dalam keluarga. (Adele
Pillitteri, 2007)
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN DATA
A. Data Subyektif
1. Identitas
Nama Pasien : Ny.”N” Nama Suami : Tn.”Y”
Umur : 30 Tahun Umur : 31 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Jawa/ Indonesia Suku/ Bangsa : Jawa/ Indonesia
Pendidikan : SD Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani Pekerjaan : Petani
Penghasilan : ± Rp 300.000,- Penghasilan : ± Rp 500.000,-
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan, nyeri hebat pada daerah paha dan kaki sebelah kiri sulit di gerakkan,
badan terasa panas disertai menggigil.
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit menurun dengan gejala
sering makan, sering minum, sering kencing (DM), nyeri pada ulu hati (Hipertensi),
menahun seperti jantung berdebar-debar (jantung), menular seperti batuk tidak
sembuh-sembuh (TBC).
b. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun dengan gejala sering
makan, sering minum, sering kencing (DM), nyeri pada ulu hati (Hipertensi),
menahun seperti jantung berdebar-debar (jantung), menular seperti batuk tidak
sembuh-sembuh (TBC).
c. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menurun dengan
gejala sering makan, sering minum, sering kencing (DM), nyeri pada ulu hati
(Hipertensi), menahun seperti jantung berdebar-debar (jantung), menular seperti
batuk tidak sembuh-sembuh selama 2 minggu dan berdarah (TBC), kencing seperti
teh (Hepatitis).Dalam keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat keturunan kembar
baik dari ibu maupun suami.
4. Data Kebidanan
a. Riwayat menstruasi
Menarche : Umur 14 tahun
Siklus : 28 hari, teratur
Lamanya : 7 hari
Keluhan : -
Jenis : Cair kadang bergumpal
Warna : Merah segar
Bau : Anyir
HPHT : 14 Februari 2010
HPL : 21 November 2010
b. Status perkawinan
Pasien Suami
Umur kawin : 23 Tahun Umur kawin: 28 Tahun
Lama kawin : 7 Tahun Lama kawin: 7 Tahun
Perkawinan ke : 1 Perkawinan ke : 1
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
BB sekarang : 56 kg
BB sebelumnya : -
TB : 157 cm
LILA : 25 cm
b. Tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 88x /menit
Suhu : 38 oC
Rr : 22x /menit
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Simetris, tidak ada benjolan.
Rambut : Bersih, tidak rontok, tidak ada ketombe, warna rambut hitam, penyebaran
merata.
Muka : Pucat, tidak tampak oedema, tidak sembab, tidak pada muka terdapat cloasma
gravidarum.
Mata : Simetris, sklera putih, konjungtiva palpebra merah muda.
Hidung : Simetris, bersih, tidak ada polip, tidak ada secret.
Telinga : Bersih, simetris, tidak ada serumen.
Gigi dan Mulut : Bersih, tidak ada karies gigi, gusi tidak berdarah, bibir pucat, tidak
ada stomatitis.
b. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe, dan pembesaran vena
jugularis.
c. Dada : Simetris, pernafasan teratur.
d. Payudara : Pembesaran payudara, hiperpigmentasi mammae dan papila, putting
susu menonjol, colostrum sudah keluar dan mengeluarkan ASI.
e. Axila : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
f. Abdomen : Bersih, fundus tidak teraba, tidak ada luka bekas operasi, terdapat striae
albican.
g. Genetalia : Bersih, tidak ada jaringan parut, mengeluarkan cairan kekuningan, tidak
berbau, vulva kebiruan, tidak ada varises, tidak ada condiloma acuminata (bintil-bintil
cairan) maupun condiloma matalata (jengger ayam).
h. Anus : Bersih, Tidak ada haemorhoid.
i. Ekstermitas :
Atas : Simetris, tidak ada kelainan fungsi anatomi, gerak bebas.
Bawah : Ada oedema, kaki kiri bengkak dan kemerahan, nyeri pada betis, jari-jari
lengkap, kaki kiri sulit digerakkan, simetris kanan-kiri.
3. Pemeriksaan Penunjang
Hb : 11 gr%
VI. IMPLEMENTASI
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa keadaan ibu baik.
2. Menjelaskan kepada ibu penyebab rasa nyeri hebat pada daerah paha
dan kaki, merupakan inflamasi permukaan pembuluh darah disertai pembentukan
pembekuan darah. Tromboflebitis cenderung terjadi pada periode pasca partum pada
saat kemampuan penggumpalan darah meningkat akibat peningkatan fibrinogen dan
dilatasi vena ekstremitas bagian bawah yang disebabkan oleh tekanan kepala janin
karena kehamilan dan persalinan, dan aktifitas pada periode tersebut yang
menyebabkan penimbunan, statis dan membekukan darah pada ekstremitas bagian
bawah.
Cara mengatasi:
a. Tirah baring dan mengangkat bagian kaki yang terasa nyeri.
b. Mengompres kaki yang nyeri dengan air hangat
3. Jelaskan pada ibu tentang kebutuhan dasar nifas meliputi:
a) Personal hygiene,
b) Istirahat,
c) Eliminasi,
d) Hubungan seksual, dan
e) Perawatan payudara
4. Memberikan vitamin A, vitamin C, dan tablet Fe kepada ibu.
5. Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi nutrisi secara adekuat.
VII. EVALUASI
S : Ibu mengatakan sudah mengerti tentang informasi dan penjelasan dari petugas
kesehatan, ditandai dengan ibu dapat mejelaskan kembali sebagian dari informasi
tersebut.
O:
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 88x /menit
Suhu : 38 oC
Rr : 22x /menit
A : Ny.”N” usia 30 tahun P30003 post partum 12 hari dengan tromboflebitis
femoralis
P:
1. Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi untuk ibu
nifas.
2. Menganjurkan ibu untuk melibatkan keluarga dalam kegiatan-kegiatan ibu.
3. Menganjurkan ibu untuk melakukan perawatan payudara
4. Memberi terapi amoksilin 500 mg 3x1
5. vitamin C 15 mg 3x1, B Comp 10 mg 3x1, Parasetamol 500 mg (bila demam).
6. Anjurkan ibu untuk datang kembali pada tanggal 06 Desember 2010 atau bila ada
keluhan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Nifas atau puerperium adalah periode waktu atau masa dimana organ-organ
reproduksi kembali kepada keadaan tidak hamil. Masa ini membutuhkan waktu
sekitar 6 minggu (Varney, Helen, 2001:225).
Tromboflebitis merupakan inflamasi permukaan pembuluh darah disertai
pembentukan pembekuan darah. Tromboflebitis cenderung terjadi pada periode pasca
partum pada saat kemampuan penggumpalan darah meningkat akibat peningkatan
fibrinogen, dilatasi vena ekstremitas bagian bawah disebabkan oleh tekanan kepala
janin kerena kehamilan dan persalinan, dan aktifitas pada periode tersebut yang
menyebabkan penimbunan, statis dan membekukan darah pada ekstremitas bagian
bawah (Adele Pillitteri, 2007).
B. Saran
Pengetahuan tentang kehamilan bagi masyarakat sangatlah penting, serta mencari
penolong yang tepat untuk proses kelahiran. Penolong yang tepat dalam proses
kelahiran akan membantu ibu dalam mengatasi gejala maupun infeksi yang mengarah
ke patologi persalinan maupun patologi masa nifas.
DAFTAR PUSTAKA
Bari, Saifuddin Abdul dkk. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatol. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirotarjo
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC
Pillitteri, Adele. 2007. Perawatan Kesehatan Ibu Dan Anak. Jakarta : EGC
Wikhajosastro, Hanifa .2005. IlmuKebidanan . Jakarta. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo.