Anda di halaman 1dari 5

Kuliah Ke 4

FORAMINIFERA BESAR
Deskripsi : Ciri-ciri umum, klasifikasi,morfologi cangkang, genus-genus penting dan
aplikasi
Relevansi : sebagai dasar untuk penentuan umur dan lingkungan pengendapan secara
lokal
TIK

: Mahasiswa dapat membedakan genus dari fosil-fosil Foraminifera Besar

BACAAN WAJIB
1.

Adisaputra, MK,1992, Penentuan umur berdasarkan biometri dan lingkungan


pengendapan Foraminifera Besar Tersier- Kuarter, P3G Bandung

2.

Pringgoprawiro P, Kapid R, Barmawidjaya, D.M, 1994, Foraminifera, Mikrofosil

Buku
Panduan Kuliah Mikropaleontologi Umum. Lab Mikropal Jurusan Teknik Geologi ITB
3.

Moore & Lalicker ,1952, Invertebrate fosil, Mc Graw Hill, New York

BACAAN ANJURAN (BA)


1. Adam, C.G, 1970, A reconsideration of the east Indian Letter Clasification of tertiary
Bulletin of British Museum (natural History) Geology vol 19 No 3
2. Wagner,C.W,1964, Manual of Larger Foraminifera, BIPMN V, The Hague
Istilah Foraminifera besar mengacu pada jenis foraminifera yang hanya bisa
diidentifikasi

melalui sayatan tipis. Namun sering juga kita membandingkannya dari segi

ukuran serta ada tidaknya struktur dalam yang membedakannya dari foraminifera kecil
(planktonik maupun bentik) . Selain preparasi yang khusus (dengan sayatan tipis),
observasinya pun khusus pula yaitu dengan menggunakan mikroskop transmisi.
Foraminifera besar berukuran 600 mikron- 20 cm, namun yang sering dijumpai ratarata berdiameter

5- 20 mm.

Biasanya hidup bersimbiosis dengan diatom dan algae.

Bentuk cangkang dari foraminifera besar berupa fusiform, lenticular, discoidal dan stelate.
Foraminifera besar dalam klasifikasi Ordo Foraminifera
(dalam Moore, 1952) terdiri dari 5
berikut ini )
Ordo

Foraminifera

menurut Loebuch et al

sub ordo ( untuk lebih jelasnya lihat tabel klasifikasi

Sub ordo
Allogromina
Textularina
Miliolina
Famili Soritidae ( orbitolites)
Famili Alveolinidae
Fusulina

: alveolina, fasciolites

: fusulinid , scwagerinid

Rotalina
Super famili Orbitoidacea
Famili

Lepidocylinidae

Lepidocyclina

Discocyclinidae

Discocyclina

Camerinidae

Numulites, Operculina
Cyclocypeus, Heterostegina,
Spirocypeus

Myogipsinidae

Miogypsina, Miogypsinoides

Super famili Rotalliaceae : foraminifera bentonik kecil, seperti uvigerima, lagena,


nodosaria dll
Dalam pengamatan Foraminifera besar yang perlu diperhatikan adalah jenis sayatan
tipis yang dilakukan pada saat preparasi. Karena jenis sayatan sangat mempengaruhi
kenampakan fisik kamar-kamar bagian dalam dari fosil tersebut. Beberapa jenis sayatan
tipis yang mungkin terdapat dalam observasi
1. Sayatan horizontal

Foraminifera besar adalah :

: sayatan yang melalui

bagian tengah secara horizontal,

biasanya berbentuk lingkaran


2. Sayatan vertikal : sayatan bagian tengah yang dipotong secara vertikal, biasanya
membentuk ellips yang cembung dibagian tengah
3. Sayatan obliq, adalah sayatan sembarang yang tidak melalui bagian tengah
fosil,biasanya membentuk ellips yang asimetri
4. Sayatan tangensial : adalah sayatan yang sejajar dengan sayatan horizontal, tetapi
tidak melalui bagian tengahnya, biasanya berbentuk lingkaran yang lebih kecil dari
sayatan horizontal.
Dari kenampakan sayatan yang terlihat pada foraminifera besar, identifikasi lebih
mudah dilakukan pada kenampakan horizontal dan vertikal, karena semua kamarkamarnya dapat terlihat.
Morfologi cangkang
1.

Famili Lepidocyclinidae

Kelompok

ini mempunyai test besar, lenticular/discoidal, biconcave, berkamar

banyak dimana hubungan antar kamar-kamarnya dilakukan dengan stolon (pori-pori yang
berbentuk tabung), dinding lateralnya berpori dan tebal, dimana terdapat kamar-kamar
lateral dan pilar. Yang termasuk golongan ini adalah : Lepidorbitoides, Orbitocyclina,
Lepidocyclina.
Struktur dalam yang dapat diamati adalah :
a. Kamar Embrionik/Initial Chamber
Merupakan kamar permulaan yang tersusun dari beberapa inti. Terdapat dua
bentuk yaitu kamar embrionik mikrosfer (kamar berbentuk spiral kecil) dan kamar
embrionik megalosfer (kamar berbentuk bilocular/multilukular). Berdasarkan jumlah dan
kedudukan inti-inti tersebut dapat dibedakan beberapa bentuk yang akan membedakan
penamaan sub-genusnya.
Dari susunan inti-intinya, kamar embrionik dapat berbentuk :
1. Bilocular : terdiri dari protoconch dan deuteroconch
2. Trilocular: terdiri dari 3 kamar embrionik

ciri dari genus Orbitoides

3. Quadrilocular : terdiri dari 4 kamar embrionik


b.Kamar Tambahan
Merupakan kamar-kamar yang mengelilingi kamar embrionik , terletak antara
kamar embrionik dan kamar ekuator. Untuk tiap spesies jumlahnya berbeda
c.Kamar Ekuator
Merupakan kamar-kamar yang terbentuk setelah kamar tambahan. Pada sayatan
horizontal, kamar ini dapat mempunyai bentuk yang bermacam-macam yaitu arcuate,
ogival, rhombic, spatulate dan hexagonal.
d. Kamar Lateral
Merupakan rongga-rongga yang letaknya teratur, berada di atas dan dibawah
lapisan tengah (median layer). Pada genus Lepidocyclina, kamar lateral ini dapat
berbentuk melensa, menyudut atau membulat
2. Famili Discocyclinidae
Dicirikan oleh

bentuk test

discoidal atau lenticular. Susunan kamar-kamarnya

terdiri dari satu lapis kamar ekuatorial dan dua lapis kamar lateral. Bentuk yang mikrosfer
mempunyai
embrioniknya

kamar-kamar
bilocular,

embrio

dengan

planispiral,
protoconch

sementara
sebagian

bentuk

atau

megalosfer

seluruhnya

kamar

diselubungi

deuteroconch. Kamar ekuator terbagi-bagi oleh septa sekunder yang berbentuk segi empat
Termasuk kelompok ini antara lain Dyscocyclina, Actinocyclina serta Asterocyclina

3. Famili Camerinidae
a.Sub Famili Camerininae
Bentuk cangkang

pada umumnya besar,lenticular,discoidal,planispiral dan

simetri bilateral, Cangkang terbuat dari zat-zat gampingan yang tersusun secara radial.
Morfologi yang penting adalah putaran (coiling), septal filamen

dan pilar. Macam

putaran penting untuk klasifikasi. Ada dua macam putaran involut dan evolut. Pada
putaran involut, bagian tepinya

meluas menutupi

ke dua kutub, perpanjangan ini

diberi nama alar prolong. Pada sayatan vertikal rongga kamar alar prolong menyerupai
huruf V terbalik.
- Septal filament
Dinding luar test dinamakan spiral laminae yang terbentuk karena pertumbuhan yang
berturut-turut dari lapisan cangkang. Bagian yang penting dari spiral laminae ini adalah
septal filament, yang dapat disamakan dengan rongga sutura. Septal filament ini dapat
dilihat

pada permukaan cangkang apabila lapisan luarnya dikupas atau hilang.

Gambaran atau pola dari septal filamen ini penting untuk taksonomi.
Terdapat 5 jenis septal filament yaitu
1. Septal filament radial ; terdiri dari garis-garis lurus atau sedikit melengkung yang
terpancar dari kutub ke periphery
2. Septal filament sigmoidal; terdiri dari garis-garis yang membentuk huruf menyerupai
S yang merupakan kelanjutan sepatl filamen radial
3. Septal filament meandrine ;terdiri dari serabut-serabut yang tidak keluar dari kutub
tetapi dari filament sebelahnya
4. Septal filament subreticulate; terdiri dari serabut yang tidak beraturan dan
berhubungan satu sama lain
5. Septal filament reticulate ; terdiri dari serabut-serabut yang kusut.
- Pilar
Beberapa jenis numulitidae mempunyai pilar yang terbentuk radial dan
muncul dipermukaan

sebagai pustulen. Pilar-pilar yang tersusun teratur membentuk

spiral dinamakan cross lamellar, bentuk ini pada sayatan vertical berbentuk seperti baji
yang puncaknya mengarah ke proloculus.
Beberapa genus yang penting dalam kelompok ini adalah Nummulites,
Assilina, Pellatispira dan Operculina/Operculinoides
b. Sub Famili Heterostegininae
Bentuk cangkang

umumnya lenticular, discoidal, planispiral. Dinding licin,

kadang kadang granulated. Genus-genus tertentu tidak mempunyai kamar-kamar


lateral.

Termasuk

dalam

kelompok

ini

adalah

Heterostegina,

Spiroclypeus,

Cycloclypeus.
4. Famili Miogypsinidae
Bentuk cangkang pipih, segitiga atau asimetris. Kamar embrionik bilocular terletak di
pinggir (eksentris) atau di puncak (apical) terdiri dari protoconch dan deuteroconch yang
hampir sama besarnya. Kamar embrionik seluruhnya dikelilingi oleh kamar tambahan.
Kamar ekuator

berbentuk rhombik atau hexagonal yang memanjang. Pilar dapat telihat

jelas
Pada sayatan vertical , untuk genus Miogypsina terdapat kamar lateral, sementara
pada Miogypsinoides tidak ada .
Kelompok ini terdiri atas Miogypsina dan Miogypsinoides.
Catatan : gambar-gambar sayatan terdapat dalam panduan Tugas Mandiri
Aplikasi Foraminifera Besar
Foraminifera besar tertua yang pernah ditemukan berasal dari jenis Astrorhidae dan
Lituolidae yang terkandung dalam batugamping di Oklahoma (Amerika) yang berumur
Ordovisium
Studi Foraminifera Besar yang berkembang di Indonesia berasal dari jenis Tersier
karena pada jaman tersebut baik jenis maupun jumlahnya beragam. Yang dominan berasal
dari superfamili Orbitoidacea
Stratigrafi Tersier Indonesia berdasarkan Foraminifera besar telah disusun oleh Van
de Vlerk dan Umbgrove (1927) dan dinyatakan dalam klasifikasi huruf.
Ta : munculnya Assilina dan flosculina bersama dengan Pellatispira, Camerina, Dyscocylina
dan Alveolina
Tb : Terdiri dari Pellatispira, Camerina, Dyscocylina dan Alveolina dan hilangnya Assilina
dan flosculina
Tc : masih mengandung Camerina, tapi jenis tersier tua sudah hilang
Td : Terdiri dari Camerina bersama dengan Lepidocyclina dan Alveolina
Te : Dicirikan oleh Lepidocyclina, Myogypsina, Trillinhowchini, Alveolina
Tf : dibedakan dari Te oleh berkurangnya Alveolina dan bertambahnya Flosculinella dan
Alveolinella

Sementara itu dalam penentuan lingkungan pengendapan,

Foraminifera besar

merupakan salah satu penyusun /unsur pembentuk batugamping/gamping terumbu. Dengan


demikian untuk studi tentang batuan karbonat klastik kasar maka foraminifera besar memegang
peranan cukup penting dalam penentuan lingkungan pengendapannya.
LF/27903

Anda mungkin juga menyukai