Anda di halaman 1dari 16

Kontrak Lumpsum

Pekerjaan Jasa Konsultansi


Disampaikan pada :

Sosialisasi Pelaksanaan Pekerjaan Kontraktual TA 2014


(Pusat Kajian Strategis)
Jakarta 07 April 2014

BIDANG ADMINISTRASI KONTRAK


PUSAT PEMBINAAN PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI

Latar Belakang
Perbedaan Persepsi di lapangan tentang jenis Kontrak

Lump Sum untuk Jasa Konsultansi antara Penyedia Jasa,


Pengguna Jasa dan Instansi Pemeriksa
Diharapkan dapat terjadi persamaan persepsi antara

Penyedia Jasa, Pengguna Jasa dan Institusi Pemeriksa

Penetapan Jenis Kontrak (Pasal 50 Perpres 54/2010)


Kontrak Pengadaan Barang/Jasa meliputi :

1. Kontrak berdasarkan cara pembayaran;


2. Kontrak berdasarkan pembebanan Tahun Anggaran;
3. Kontrak berdasarkan sumber pendanaan; dan
4. Kontrak berdasarkan jenis pekerjaan.
Kontrak Pengadaan Barang/Jasa berdasarkan cara
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, terdiri atas:
1. Kontrak Lump Sum;
2. Kontrak Harga Satuan;
3. Kontrak gabungan Lump Sum dan Harga Satuan;
4. Kontrak Persentase; dan
5. Kontrak Terima Jadi (Turnkey).

pembayaran

Kontrak

Pengadaan Barang/Jasa berdasarkan pembebanan Tahun


Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, terdiri atas:
1. Kontrak Tahun Tunggal; dan
2. Kontrak Tahun Jamak.
Kontrak Pengadaan Barang/Jasa berdasarkan sumber pendanaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c, terdiri atas:
1. Kontrak Pengadaan Tunggal;
2. Kontrak Pengadaan Bersama; dan
3. Kontrak Payung (Framework Contract).
Kontrak Pengadaan Barang/Jasa berdasarkan jenis pekerjaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d, terdiri atas:
1. Kontrak Pengadaan Pekerjaan Tunggal; dan
2. Kontrak Pengadaan Pekerjaan Terintegrasi.

Definisi Kontrak Lumpsum

Penjelasan Pasal 21 ayat (1) PP No. 29/2000 tentang

Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, tertulis :

Pada pekerjaan dengan bentuk Lump Sum, dalam hal


terjadi pembetulan perhitungan perincian harga
penawaran, karena adanya kesalahan aritmatik maka
harga penawaran total tidak boleh diubah.
Perubahan dan semua resiko akibat perubahan karena
adanya koreksi aritmatik menjadi tanggung jawab
sepenuhnya Penyedia Jasa, selanjutnya harga penawaran
menjadi harga kontrak/harga pekerjaan

Pasal 51 Perpres No. 54/2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah JO


Perpres No. 70/2012 tentang Perubahan Kedua atas Perpres No. 54/2010
tertulis :

Kontrak Lump Sum merupakan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa atas


penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu sebagaimana
ditetapkan dalam Kontrak, dengan ketentuan sebagai berikut:
1. jumlah harga pasti dan tetap serta tidak dimungkinkan
penyesuaian harga;
2. semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia Barang/Jasa;
3. pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang
dihasilkan sesuai dengan isi Kontrak;
4. sifat pekerjaan berorientasi kepada keluaran (output based);
5. total harga penawaran bersifat mengikat; dan
6. tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang

Kontrak Lump Sum cocok diterapkan pada pekerjaan

dengan budget tertentu yang terdiri dari multi item


pekerjaan, yang sangat berisiko bagi pemberi tugas atas
terjadinya unpredictable cost seperti adanya claim
Penyedia akibat adanya ketidak sempurnaan dari
batasan lingkup pekerjaan. Dengan kontrak lumpsum,
unpredictable cost bisa diminimalkan, sebab harga
yang mengikat adalah TOTAL HARGA KONTRAK,
sedangkan volume yang tercantum dalam daftar
penawaran harga bersifat tidak mengikat.

Kebijakan mengenai Kontrak Lumpsum sesuai Permen


PU No. 07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi
Pasal 9 ayat (3) berbunyi :

Kontrak pekerjaan konstruksi dan jasa konsultansi dapat


menggunakan:
a. Pekerjaan konstruksi kontrak Lump Sum, Harga Satuan,
Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan untuk
pekerjaan tunggal atau terintegrasi.

b. Jasa konsultansi kontrak Lump Sum didasarkan atas


produk/keluaran (Output based) yang harus dihasilkan
konsultan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja/TOR. Jenis
pekerjaan pada kelompok ini seperti feasibility study, design,
study, evaluasi, kajian, telaah, pedoman, petunjuk, produk
hukum, sertifikasi, dan lainnya.
Kontrak Harga Satuan Jasa Konsultansi didasarkan atas input
(tenaga ahli dan biaya-biaya langsung terkait termasuk
perjalanan dinas) yang harus disediakan konsultan (Input
based) untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
Kerangka Acuan Kerja/TOR. Jenis pekerjaan pada kelompok
ini seperti supervisi/pengawasan pekerjaan fisik, monitoring
dan evaluasi, manajemen kontrak, survey, dan lainnya

Jenis-Jenis Pekerjaan Konsultansi yang dapat


Menggunakan Kontrak Lump Sum
Studi: Pra Studi Kelayakan, Studi Kelayakan, Baseline Study, Sistem

Informasi, Studi Lingkungan /Kawasan, AMDAL, Identifikasi Program,


Studi /Kajian/Telaah, Evaluasi, Produk Hukum, Pedoman, Petunjuk,
Sertifikasi, dan lainnya
Perencanaan Umum dan Perencanaan Teknis: Master Plan, Pra
Design, Basic Design, Concept Design, Design Development, Detail
Engineering Design, Final Engineering Design, Review Design, Quantity
Surveyor
Survei: Pemetaan / Foto Udara, Pengukuran Topografi, Bathymetri,
Hydrologi, Soil Investigation /Geoteknik, Sosial Ekonomi, Survei Lalu
Lintas dan O- D, Survei Kondisi Jalan/Jembatan, Leger Jalan, Survei
lainnya

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Kontrak Lump Sum


1.
2.

3.
4.
5.

6.

Kerangka Acuan Kerja (TOR) harus jelas tujuan/spesifikasi yang ingin


dicapai
Jumlah tenaga ahli tidak harus divantumkan dalam TOR
Jenis dan kulaifikasi Tenaga Ahli dicantumkan dalam TOR
Penggunaan Daftar Kuantitas digunakan sebagai acuan penyedia dalam
menawar yang bersifat tidak mengikat
Dalam aanwijzingharus ditegaskan bila tardapat perbedaan antara
volume pada Bill of quantity dengan penawaran peserta, diacu adalah
penawaran peserta
Untuk sinkronisasi antara data di daftar kuantitas dan Harga dengan
pembayaran berdasar laporan dalam penawaran dibuat bar chart
sumber daya yang digunakan per jenis laporan

Prosedur Pembayaran untuk Pekerjaan


Jasa Konsultansi yang Menggunakan
Kontrak Lumpsum
Pembayaran Prestasi Pekerjaan dapat dilakukan dengan cara bulanan/termin/sekaligus
Ketentuan pembayaran harus disebutkan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak

Misalnya :
Pembayaran secara termin, laporan pendahuluan 20%, laporan antara 40%, dan
laporan akhir 40%.
Dokumen utama yang disyaratkan untuk mengajukan tagihan pembayaran prestasi
pekerjaan:
a.
Berita Acara Prestasi Pekerjaan,
b.
Berita Acara Serah Terima Produk dan produk Laporannya,
c.
. [sebutkan dan uraikan yang dibutuhkan sesuai kontrak lumpsum]
Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk mengajukan tagihan pembayaran
prestasi pekerjaan ;
a.
Absensi pembahasan
b.
Notulensi Pembahasan Rapat
c.
Dokumentasi / Foto kegiatan
d.
dokumen lain diisyaratkan dalam KAK
e.
[sebutkan dan uraikan yang dibutuhkan sesuai kontrak
lumpsum]
Dokumen yang disyaratkan tersebut di atas tidak perlu dilampirkan rincian bukti-bukti
pengeluaran biaya

Contoh cara penilaian untuk pembayaran kontrak lumpsum


Paket Prastudi Kelayakan Jalan A
1. Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Pembayaran dilaksanakan sebagai berikut:
Laporan pendahuluan 30%
Laporan Antara
30%
Laporan Akhir
40%
2. Cara Pembayaran
Laporan Antara terdiri dari :
1. Laporan survey lalu lintas

Cara Penilaian
Isi laporan yang dinilai, seperti :
a)
apakah tahapan survey sudah sesuai TOR?
b) Apakah output survey seperti jumlah titik survey, sudah sesuai
dengan TOR?
c) Apakah hasil/output survey sudah mewakili?
d) Dokumentasi survey
Apabila dipenilaian ini ada yang kurang, maka pembayaran laporan
antara tidak bisa dilakukan
3.

a)
b)
c)

Tidak perlu dinilai, seperti :


Time sheet tenaga ahli
Peralatan yang digunakan
Bahan/material yang digunakan

Jenis Daftar Kuantitas dan Harga


Biaya Langsung Personil, seperti :
1. Tenaga Ahli
2. Asisten Tenaga Ahli
II. Biaya Langsung Non-Personil, seperti :
1. Biaya perkantoran
2. Biaya perjalanan/transportasi
3. Biaya oprasional
4. Biaya pelaporan

I.

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


Jalan Pattimura No. 20 - Kebayoran Baru - Jakarta 12110 Telp (021) 724 4040 - Fac (021) 7251058

Anda mungkin juga menyukai