Anda di halaman 1dari 43

PSAK 13

PROPERTI INVESTASI

Agenda
1

Ruang Lingkup dan Definisi

Klasifikasi Properti investasi

3
4
5

Pengakuan dan Pengukuran


Perolehan dan Pelepasan
Pengungkapan

Perubahan 2011
Properti dalam proses pembangunan dan
pengembangan

PSAK 13 (revisi 2007) diakui sebagai aset tetap


sampai aset tersebut selesai dibangun setelah itu aset
tersebut direklasifikasi menjadi properti investasi.
PSAK 13 (revisi 2011), diakui sebagai properti
investasi sejak proses pembangunannya. Entitas
memiliki pilihan menggunakan nilai wajar sejak
properti investasi tersebut dibangun apabila memang
nilai wajarnya dapat ditentukan secara andal.
Penerapan properti investasi dalam proses
pembangunan secara prospektif.

Ikhtisar Perbedaan

PERIHAL
Definisi

PSAK 13 (revisi 2011)


Tidak mengatur definisi
tentang penghentian
pengakuan

properti
Diakui sebagai properti
investasi dalam
investasi
proses
pebangunan dan
pengembangan

PSAK 13 (revisi
2007)
Mengatur definisi
tentang penghentian
pengakuan
Diakui sebagai aset
tetap dan perlakuannya
mengacu ke PSAK 16:
Aset Tetap sampai
properti investasi
selesai dibangun.

Ikhtisar Perbedaan
PERIHAL
Ketidakmampua
n menetapkan
nilai wajar yang
andal

PSAK 13
(revisi 2011)

PSAK 13
(revisi 2007)

Jika
memilih
menggunakan tidak diatur
metode nilai wajar:
-

Diukur pada harga perolehan


sampai nilai wajarnya dapat
ditentukan secara andal atau
sampai
proses
pembangunan
dan
pengembangan
selesai
(mana yang lebih dahulu)

Pada pengakuan awal


langsung dapat diukur
sebesar nilai wajarnya jika
dapat ditentukan secara
andal

Tujuan

Mengatur perlakuan akuntansi untuk


properti investasi dan pengungkapan
yang terkait.
Diterapkan dalam pengakuan,
pengukuran dan pengungkapan
properti investasi.

Lingkup
PSAK ini tidak mencakup hal-hal yang diatur dalam
PSAK 30 Sewa :
1. Klasifikasi sewa pembiayaan dan sewa operasi;
2. Pengakuan penghasilan sewa dari properti investasi;
3. Pengukuran hak atas sewa operasi dalam laporan
keuangan lessee;
4. Pengukuran investasi neto atas sewa pembiayaan dalam
laporan keuangan lessor;
5. Akuntansi atas transaksi jual dan sewa-balik; dan
6. Pengungkapan sewa pembiayaan dan sewa operasi.

PSAK ini tidak berlaku untuk:


1. Aset biologis; and
2. Hak penambangan dan reservasi tambang.

Klasifikasi Properti Investasi

Properti Investasi adalah:


properti (tanah atau bangunanatau bagian dari
bangunanatau keduanya) yang dikuasai (oleh
pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan)
untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan
nilai, atau kedua-duanya, dan tidak untuk:
1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan
barang atau jasa atau untuk tujuan
administratif; atau
2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

Klasifikasi Properti Investasi


Untuk
dapat
mengklasifikasikan
suatu properti sebagai properti
investasi, harus memenuhi kedua
kriteria berikut:

Mode
Mode of
of
Usage
Usage

1. Tujuan penggunaan (rental dan/atau


kenaikan nilai), dan

Mode
Mode of
of
Ownership
Ownership

2. Jenis kepemilikan (dimiliki sendiri atau


melalui sewa pembiayaan).

1-2 Juni 2010

Klasifikasi Properti Investasi


PSAK 13 membedakan antara properti
investasi
dengan
properti
yang
digunakan sendiri.
Properti
yang
digunakan
sendiri
mengacu pada PSAK 16 Aset Tetap.
Properti yang digunakan sendiri adalah:
Properti yang dukuasai (oleh pemilik atau
lessee melalui sewa pembiayaan) untuk
digunakan dalam produksi atau penyediaan
barang atau jasa atau untuk tujuan
administratif.

10

Mode
Mode of
of
Usage
Usage

Klasifikasi Properti Investasi

Untuk memenuhi kriteria properti investasi,


properti haruslah :

Dikuasai oleh pemilik, atau


Dikuasai oleh entitas dalam sewa
pembiayaan

Implikasinya, properti yang dikuasai lessee


dalam
sewa
operasi
tidak
dapat
diklasifikasikan sebagai properti investasi.
Amandemen IAS 40 Desember 2003
membolehkan properti yang dikuasai lessee
dalam sewa operasi sebagai properti
investasi, jika dan hanya jika memenuhi
definisi properti investasi dan lessee
menggunakan model revaluasi, bahkan
untuk semua properti investasinya.

Mode
Mode of
of
Ownership
Ownership

11

Klasifikasi Properti Investasi

Example
Example
PSAK mana?
PSAK 16

Contoh yang BUKAN properti investasi


Properti yang digunakan sendiri
Properti (selesai / dalam pembangunan) yang
diniatkan untuk dijual
Properti yang dibangun atas nama pihak ketiga
Properti yang diswakan pada pihak lain dalam sewa
pembiayaan
Properti dalam proses konstruksi / pengembangan
yang akan digunakan sebagai properti investasi

PSAK 14
PSAK 34
PSAK 30
PSAK 13

Properti yang sudah diklasifikasikan sebagai


properti investasi namun dalam pengembangan
ulang.
masih
masih Properti
Properti Investasi
Investasi
12

Klasifikasi Properti Investasi


Dalam satu properti sebagian memenuhi kriteria properti
investasi dan sebagian lain TIDAK meneuhi kriteria properti
investasi.
Jika dua bagian tersebut:
Dapat
Dapat dijual
dijual
terpisah
terpisah
Tidak
Tidak dapat
dapat
dijual
dijual terpisah
terpisah

Atau disewakan terpisah dalam sewa pembiayaan


Entitas mencatatnya secara terpisah
Properti adalah properti investasi hanya jika
bagian yang bukan properti investasi
jumlahnya tidak signifikan

13

2. Klasifikasi Properti Investasi


Entitas memiliki properti yang disewakan kepada, dan
digunakan oleh, induk atau anak perusahaan lain, maka :
properti bukan properti investasi dalam laporan
Consolidate
keuangan konsolidasi, karena properti dimiliki sendiri Consolidate
d
d
dalam perspektif grup.
Namun, jika memenuhi kriteri properti investasi,
lessor mengakui sebagai properti investasi dalam
laporan keuangan individualnya.

14

Individual
Individual

Contoh Properti Investasi

Tanah yang dikuasai dalam jangka panjang untuk kenaikan


nilai dan bukan untuk dijual jangka pendek dalam kegiatan
usaha sehari-hari.
Tanah yang dikuasai saat ini yang penggunaannya di masa
depan belum ditentukan. (Apabila entitas belum
menentukan penggunaan tanah sebagai properti yang
digunakan sendiri atau akan dijual jangka pendek dalam
kegiatan usaha sehari-hari, maka tanah tersebut diakui
sebagai tanah yang dimiliki dalam rangka kenaikan nilai.)
Bangunan yang dimiliki oleh entitas (atau dikuasai oleh
entitas melalui sewa pembiayaan) dan disewakan kepada
pihak lain melalui satu atau lebih sewa operasi.
Bangunan yang belum terpakai tetapi tersedia untuk
disewakan kepada pihak lain melalui satu atau lebih sewa
operasi
Properti dalam proses pembangunan atau pengembangan
15
yang di masa depan digunakan sebagai properti investasi.

Contoh bukan Properti Investasi

Properti yang dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan


usaha-sehari-hari atau sedang dalam proses pembangunan
atau pengembang untuk dijual Persediaan Properti (lihat
PSAK 14)
Properti dalam proses pembangunan atau pengembangan
atas nama pihak ketiga kontrak konstruksi
Properti yang digunakan sendiri ,termasuk properti yang
dikuasai untuk digunakan di masa depan sebagai properti
yang digunakan sendiri, properti yang dimilik untuk
pengembangan di masa depan dan penggunaan selanjutnya
sebagai properti yang digunakan sendiri, properti yang
digunakan oleh karyawan
Properti dalam proses konstruksi atau pengembanganyang
di masa depan digunakan sebagai properti investasi.
Properti yang disewakan kepada entitas lain dengan cara
sewa pembiayaan.

16

Pengakuan
Kriteria Pengakuan sama dengan PSAK 16
Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya
perolehan. Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal
tersebut.

Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai dengan cara sewa
dan dikelompokkan sebagai properti investasi yang harus dicatat sebagai
sewa pembiayaan seperti diatur paragraf16 daiam PSAK 30. Sewa,dalam
hal ini harus diakui pada jumlah mana yang lebih rendah antara nilai wajar
dan nilai kini dari Pemb ayaran sewa minimum. Jumlah.yang setara harus
diakui sebagai kewajiban sesuai dengan ketentuan paragraf yang sama.

17

Pengukuran Awal
Sama dengan PSAK 16
Biaya perolehan awal hak atas properti
yang dikuasai secara sewa dan
dikelompokkan
sebagai
properti
investasi mengacu pada PSAK 30 Sewa,
dimana aset diakui pada jumlah mana
yang lebih rendah antara:
Nilai wajar properti, dan
Nilai kini dari pembayaran sewa
minimum.
18

Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Properti yang dikuasai dalam sewa operasi
Tidak ada pilihan,
yang diklasifikasikan sebagai properti Investasi hanya fair value
model
Properti investasi yang menjadi agunan kewajiban
yang menghasilkan imbalan yang terkait langsung
dengan nilai wajar dari, atau imbalan dari, aset Pilih salah satu
model untuk
tertentu termasuk properti investasi
semua properti
Properti investasi yang nilai wajarnya tidak
dapat ditentukan secara andal atas dasar
Tidak ada pilihan,
berkelanjutan
hanya cost model

19

Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Properties held to earn rental
or capital appreciation or
both?
Any property held under
operating lease?

Use PSAK 13 to account for


one or more such properties?

Properties not
under PSAK 13

Not within PSAK 13

Properties
under PSAK 13

Fair value model


under PSAK 13

Cost model under


PSAK 13

20

Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Fair
Fair Value
Value Model
Model

Nilai wajar properti investasi harus mencerminkan


kondisi pasar pada tanggal neraca
Properti investasi tidak disusutkan.
Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai
wajar atas properti investasi harus diakui dalam
laporan laba rugi pada periode terjadinya.

21

5. Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Example
Example

Fair value model (PSAK


13)

Revaluation model (PSAK


16)

Menggunakan
Menggunakan nilai
nilai wajar
wajar

Menggunakan
Menggunakan nilai
nilai wajar
wajar

Perubahan
Perubahan nilai
nilai wajar
wajar diakui
diakui
dalam
dalam laporan
laporan laba
laba rugi
rugi pada
pada
periode
periode terjadinya.
terjadinya.
Tidak
Tidak ada
ada penyusutan.
penyusutan.

Perubahan
Perubahan nilai
nilai wajar
wajar diakui
diakui
dalam
dalam laporan
laporan laba
laba rugi
rugi
(penurunan
(penurunan nilai)
nilai) atau
atau ekuitas
ekuitas
(surplus)
(surplus)
Penyusutan.
.Penyusutan.
.

Mencerminkan
Mencerminkan kondisi
kondisi pasar
pasar
pada
pada tanggal
tanggal neraca.
neraca.

Tidak
Tidak spesifik,
spesifik, hanya
hanya
mengharuskan
mengharuskan secara
secara reguler.
reguler.

22

Nilai wajar
Nilai wajar adalah nilai pada tanggal tertentu.
Karena kondisi pasar dapat berubah, jumlah yang
dilaporkan berdasarkan nilai wajar mungkin salah
atau tidak tepat jika diestimasi pada waktu yang
berbeda.
Definisi nilai wajar mengasumsikan pertukaran
dan penyelesaian secara serempak dari kontrak
penjualan tanpa perbedaan harga juga dapat
terjadi dalam suatu transaksi yang wajar antara
pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki
pengetahuan memadai seandainya pertukaran
dan penyelesaian tersebut tidak dilakukan secara
serempak.
23

Nilai wajar
Nilai wajar properti investasi mencerminkan,
antara lain, penghasilan rental dari sewa yang
sedang berjalan dan asumsi-asumsi yang layak
dan rasional yang mencerminkan keyakinan
pihak-pihak yang berkeinginan bertransaksi dan
memiliki pengetahuan memadai mengenai asumsi
tentang penghasilan rental dari sewa di masa
depan dengan mengingat kondisi sekarang.
Dengan dasar pemikiran yang sama, nilai wajar
juga mencerminkan arus kas keluar (termasuk
pembayaran rental dan arus keluar Iainnya) yang
dapat diperkirakan sehubungan dengan properti
tersebut.
24

Nilai wajar
Pedoman nilai wajar terbaik mengacu pada harga
kini dalam pasar aktif untuk properti serupa
dalam lokasi dan kondisi yang sarna dan
berdasarkan pada sewa dan kontrak lain yang
serupa.
Entitas harus memperhatikan adanya perbedaan
dalam sifat, lokasi,atau kondisi properti, atau
ketentuan yang disepakati dalam sewa dan
kontrak lain yang berhubungan dengan properti.

25

Nilai wajar

Tidak tersedianya harga kini dalam pasar aktif yang sejenis,


suatu entitas harus mempertimbangkan informasi dari
berbagai sumber, termasuk:
Harga kini dalam pasar aktif untuk properti yang memiliki sifat,
kondisi dan lokasi berbeda (atau berdasarkan pada sewa
ataukontrak.lain yang berbeda), disesuaikan untuk
mencerrninkan perbedaan tersebut;
harga terakhir properti serupa dalam pasar yang kurang aktif,
dengan penyesuaian untuk mencerminkan adanya perubahan
dalam kondisi ekonomi sejakt anggal transaksi terjadi pada
hargat ersebut,dan
proyeksi arus kas diskontoan berdasarkan estimasi arus kas di
masa depan yang dapat diandalkan,didukung dengan
syarat/klausul yang terdapat dalam sewa dan kontrak lain
yang ada dan (jika mungkin) dengan bukti ekstemal seperti
pasar kini rental untuk properti serupa dalam lokasi dan
kondisi yang sama, dan penggunaan tarif diskonto yang
26
mencerrninkan penilaian pasar kini dari ketidakpastian dalam

Nilai wajar

Dalam menentukan nilai wajar properti investasi, entitas


tidak melakukan penghitungan ganda atas aset atau
kewajiban yang diakui sebagai aset atau kewajiban
terpisah.
peralatan seperti lift atau pendingin ruangan sering kali menjadi satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dari bangunan dan biasanya
dimasukkan dalam nilai wajar properti investasi, dari pada diakui
secara terpisah sebagai peralatan (aset tetap);
jika kantor disewakan termasuk dengan fumiturnya, nilai wajar kantor
umumnya memasukan nilai wajar furnitur, karena penghasilan rental
jugaterkait dengan fumitur yang digunakan. Apabila fumitur termasuk
dalam nilai wajar properti investasi, entitas tidak mengakui furnitur
tersebut sebagai aset terpisah;
nilai wajar properti investasi tidak termasuk biaya dibayar di muka
atau penghasilan sewa operasi akruan (accrued operating lease
income), karenaentitas mengakui hal tersebut secar aterpisah sebagai
aset atau kewajiban;
nilai wajar properti investasi yang dikuasai dengan cara sewa
27
mencerminkan adanya arus kas yang diharapkan

Transfer
Transfer ke, atau dari properti invetasi dapat dilakukan jika, dan hanya
jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan:
Perubahan Penggunaan

Transfer dari properti investasi

a) Dimulainya penggunaan
oleh pemilik
b) Dimulainya pengembangan
untuk dijual
Perubahan Penggunaan

Persediaan
Persediaan

Properti
Properti
Investasi
Investasi

Transfer ke properti investasi

a) Berakhirnya pemakaian
oleh pemilik
b) Dimulainya sewa operasi ke
pihak lain
c) Berakhirnya pembangunan
atau pengembangan
Pengukuran
Pengukuransaat
saattransfer?
transfer?

Properti
Properti yang
yang
dimiliki
sendiri
dimiliki sendiri

Properti
Properti yang
yang
dimiliki
dimiliki sendiri
sendiri
Persediaan
Persediaan

Properti
Properti
Investasi
Investasi

Akhir
Akhir masa
masa
konstruksi
konstruksi

Tergantung model yang digunakan


28

Transfer
Ketika entitas menggunakan Cost
Cost Model
Model

transfer TIDAK mengubah jumlah tercatat


properti yang ditransfer dan
TIDAK mengubah biaya properti untuk
tujuan pengukuran dan pengungkapan.

29

Transfer
Untuk transfer dari properti investasi yang dicatat
dengan menggunakan nilai wajar
Fair
Fair Value
Value Model
Model
Perubahan Penggunaan
investasi
a) Dimulainya penggunaan
oleh pemilik

Transfer dari properti


Properti
Properti yang
yang
dimiliki
dimiliki
sendiri
sendiri

Properti
Properti
Investasi
Investasi

b)Dimulainya
Persediaan
Persediaan
pengembangan untuk
dijual
Nilai properti untuk akuntansi berikutnya sesuai dengan
ketentuan dalam PSAK 16 dan 14 adalah nilai wajar pada
tanggal perubahan penggunaan.

30

Transfer
Untuk transfer ke properti investasi yang dicatat dengan
menggunakan nilai wajar
Fair
Properti
Fair Value
Value Model
Model
Properti
yang
Properti
yang
Properti
dimiliki
Investasi
dimiliki
Investasi
sendiri
sendiri

Terapkan PSAK 16 hingga tanggal


Revaluation reserve is
perubahan
frozen and accounted
Memperlakukan perbedaan antara
for in accordance with
IAS 16 subsequently
Jumlah tercatat menurut PSAK 16, dan
Nilai wajar
dengan cara yang sama seperti revaluasi
PSAK 16
Perbedaan antara
Persediaan
Persediaan
Nilai wajar properti pada
Properti
Properti
tanggal perubahan, dan
Investasi
Investasi
Nilai tercatat
Akhir
Akhir masa
masa
diakui dalam laporn laba rugi
konstruksi
konstruksi
31

Transfer
Example
Example

GV has adopted PSAK13 and stated its


investment properties at fair value even the
properties are held under operating leases.
On 1 Mar. 2008, freehold property B stated at
revalued amount of $1 million (originally used
as its own office) has been leased out to
derive rental income.
Revaluation surplus recognised for B was
$300,000 while Bs fair value at that date
should be $1,200,000.
What is the accounting implication on the
decision?

32

Transfer

Example
Example

Property
PropertyBBwould
wouldbe
bereclassified
reclassifiedas
asinvestment
investmentproperty.
property.
In
Inaccordance
accordancewith
withPSAK
PSAK13,
13,GV
GVshould
shouldapply
applyPSAK
PSAK16
16on
onBBup
upto
to
the
thedate
dateof
ofchange
changein
inuse
useand
andtreat
treatany
anydifference
differenceat
atthat
thatdate
date
between
betweenits
itscarrying
carryingamount
amountunder
underPSAK
PSAK16,
16,and
andits
itsfair
fairvalue
valuein
in
the
thesame
sameway
wayas
asaarevaluation
revaluationunder
underPSAK
PSAK16.
16.
Thus,
Thus,aarevaluation
revaluationsurplus
surplusof
of$200,000
$200,000would
wouldbe
befurther
further
recognised.
recognised.
Total
Totalrevaluation
revaluationreserves
reserveswould
wouldbecome
become$500,000
$500,000($200,000
($200,000+
+
$300,000)
$300,000)

The
Therevaluation
revaluationreserves
reservesof
of$500,000
$500,000would
wouldbe
befrozen
frozenand
and
accounted
accountedfor
forin
inaccordance
accordancewith
withPSAK16
PSAK16subsequently.
subsequently.
Dr
Dr Property,
Property,plant
plantand
andequipment
equipment $200,000
$200,000
Cr
Revaluation
$200,000
Cr
Revaluationreserves
reserves
$200,000
To
Torecognise
recognisethe
theadditional
additionalrevaluation
revaluationsurplus.
surplus.
Dr
Dr Investment
Investmentproperty
property $1,200,000
$1,200,000
Cr
Property,
$1,200,000
Cr
Property,plant
plantand
andequipment
equipment
$1,200,000
33
To reclassify the property from PPE to investment property.

Pelepasan
Properti investasi harus dihentikan pengakuannya
(dikeluarkan dari neraca) pada saat:
1. Pelepasan atau
2. Ketika properti investasi tidak digunakan lagi secara
permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa
depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasan.

Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau


pelepasan properti investasi ditentukan dari
selisih antara:
1. Hasil neto dari pelepasan dan
2. Jumlah tercatat aset,
dan diakui dalam laporan laba rugi (kecuali sale and
leaseback) dalam priode terjadinya.
34

Penurunan nilai
Penurunan nilai atau rugi, pembayaran
kompensasi, pembelian adalah peristiwa ekonomi
terpisah dan dicatat secara terpisah:
penurunan nilai properti investasi diakui sesuai PSAK 48
penghentian atau pelepasan properti investasi diakui
sebagai pelepasan menurut PSAK ini
kompensasi dari pihak ketiga atas penurunan nilai,
hilang atau diserah diakui dalam laporan laba rugi ketika
kompensasi tersebut telah menjadi piutang; dan
biaya dari aset yang direnovasi, dibeli atau dibangun
sebagai penggantian ditentukan sesuai dengan
ketentuan perolehan awal dalam PSAK ini.

35

Pengungkapan

apakah entitas tersebut menerapkan model nilai wajar atau


model biaya;
Jika menerapkan nilai wajar, apakah, dan dalam keadaan
bagaimana, hak atas properti yang dikuasai dengan cara sewa
operasi diklasifikasikan dan-dicatat sebagai propertiinvestasi;
apabila pengklasifikasian ini sulit dilakukan kriteria yang
digunakan untuk membedakan properti investasi dengan properti
yang digunakan sendiri dan dengan properti yang dimiliki untuk
dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari;
metode dan asumsi signifikan yang diterapkan dalam
menentukan nilai wajar dari properti investasi,
sejauhmana penentuan nilai wajar properti investasi didasarkan
atas penilaian oleh penilai independen yang diakui dan memiliki
kualifikasi profesional yang relevan serta memiliki pengalaman
mutakkht di lokasi dan kategori properti investasi yang dinilai.
36

Pengungkapan
jumlah yang diakui dalam Iaporan laba rugi untuk:
penghasilan rental dari properti investasi;
beban operasi langsung yang timbul dari properti investasi yang
menghasilkan rental
beban operasi Iangsung investasi yang tidak menghasilkan
pendapatan rental selama periode tersebut; dan
perubahan kumulatif dalam nilai wajar yang diakui dalam laporan
laba rugi atas penjualan properti investasi

eksistensi dan jumlah pembatasan atas realisasi dari


properti investasi atau pembayaran penghasilan dan
hasil pelepasan;
kewajiban kontraktual untuk membeli, membangun
atau mengembangkan properti investasi atau untuk
perbaikan, pemeliharaan atau peningkatan.
37

Pengungkapan
Nilai
Nilai Wajar
Wajar
Mengungkapkan rekonsiliasi antara jumlah tercatat properti
investasi pada awal dan akhir periode, yang menunjukkan halhal berlkut:
penambahan, pengungkapan terpisah untuk penambahan
yang dihasilkan dari akuisisi dan penambahan yang
dihasilkan dari pengeluaran setelah perolehan yang diakui
dalam jumlah tercatat aset;
penambahan yang dihasilkan dari akuisisi melalui
penggabungan usaha;
aset yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual atau
masuk dalam kelompok aset yang akan dilepaskan yang
diklasifikasikan sebagai dimlliki untuk dijual dan pelepasan
lain;
laba atau rugi neto dari penyesuaian terhadap nilai wajar;
perbedaan nilai tukar neto yang timbul pada
penjabaran laporan keuangan dari mata uang fungsional
transfer ke dan dari persediaan dan properti yang digunakan

38

Pengungkapan
Nilai
Nilai Wajar
Wajar

Ketika suatu penilaian terhadap properti investasi disesuaikan


secara signifkan untuk tujuan pelaporan keuangan, maka entitas
tersebut mengungkapkan rekonsiliasi antara penilaian tersebut
dan penilaian yang telah disesuaikan yang dilaporkan dalam
laporan keuangan, dengan menunjukkan seeara terpisah jumlah
agregat dari pengakuan kewajibansewayang telah ditambahkan
kembali, dan penyesuaian signijikan lain.
Pengungkapan tambahan :
uraian mengenai properti investasi tersebut;
penjelasan mengapan nilai wajar tidak dapat ditentukan secaraandal;
apabila mungkin, kisaranestimasidi mananilai wajar kemungkinan
besar berada dan
untuk pelepasan properti .investasiyang tidak dicatat dengan nilai
wajar:
fakta bahwa entitas tersebut telah melepaskan properti
investasiyang tidakdicatat dengan nilai wajar;
jumlah tercatatproperti investasipada saat dijual; dan
jum/ah .Iaba ataurugi yang dlakui:
39

Pengungkapan
Nilai
Nilai Biaya
Biaya

Metode penyusutan yang digunakan;


masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;
Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (agregat
dengan akumulasi rugi penurunan nilai) pada awal
danakhir.periode;
Rekonsiliasi jumlah tercatat properti investasi pada awal
dan. akhir periode, yang menunjukkan:

Penambahan
Penambahan dari akuisisi dan penggabungan usaha
Aset diklasifikasikan untuk dijual
Penyusutan
Penurunan nilai
Transfer ke klasifikasi lain

Nilai wajar properti investasi dalam kasus dikecualikan


40

Ilustrasi - Investasi Properti


Entitas memiliki gedung 20 lantai. 10 lantai
digunakan untuk kegiatan entitas,
sedangkan sisanya disewakan. Aktivitas
utama entitas bukan menyewakan gedung.

Bagian gedung yang digunakan sebagai


aset tetap, bagian gedung yang disewakan
disajikan sebagai properti investasi
Alokasi dapat dilakukan berdasarkan
jumlah lantai

Ilustrasi - Investasi Properti

PT, Melati membeli tanah dan bangunan pada 1 Januari 2012


senilai 4.500juta. Berdasarkan informasi, harga beli tanah saja
2.000 dan bangunan saja 3.000. Perusahaan menggunakan
metode fair value untuk penilaian properti investasi tersebut. Nilai
wajar tanah dan bangunan dapat dilihat dalam tabel berikut:
31/12/2012

Tanah

31/12/2013

2.000

2.100

Bangunan 3.000

2.800

Properti Investasi
4.500
Kas
4.500
Properti Investasi
500
Keuntungan peningkatan nilai 500
Kerugian penurunan nilai
100
Properti investasi
100

Akuntan

TERIMA
KASIH

Profesi untuk
Mengabdi pada
Negeri
Dwi Martani
081318227080
martani@ui.ac.id atau d
wimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/

Anda mungkin juga menyukai