Anda di halaman 1dari 107

DOSEN : Dr.HASMIN.SE.M.

Si
TUGAS
METODE PENELITIAN

NAMA : HAMZAH
NIM
: P15010170
KLS
: A 11

PASCA SARJANA STIE AMKOP MAKASSAR


2016

BAB 6
ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA
A.ANALISIS DATA DAN PENULISAN TEORI
KONSEP ANALISIS DATA
Analisis data kualitatif (bogdan dan biklen, 1982 ) adalah upaya yang dilakukan dengan
jalan bekerja dengan data,mengorganisasikan data,memilih-milihnya menjadi satuan
yang dapat dikelola ,memsistensikannya,mencari dan menemukan pola , menemukan
apa yang penting dan apa yang dipelajari , dan memutuskan apa yang dapat diceritakan
oleh orang lain
Dipihak lain , analisis data kualitati (seiddel ,1998) prosesnya berjalan sebagai berikut :

Mencatat dan menghasilkan catatan lapangan ,dengan hal itu diberi kode agar

agar sumber datanya tetap dapat ditelususi


Mengumpulkan
,memilah-milah,mengklasifikasi,membuat

membuat indeksnya.
Berfikir,dengan jalan

membuat

agar

kategori

data

ikstisar
itu

dan

mempunyai

makna,menacari dan menemukan pola dan membuat temuan-temuan umum


Selanjutnya,menurut janice mcdrury ( collaborative group analysis of data ,1999
) tahapannya adalah sebagai berikut
1. Membaca atau mempelajari data ,menandai kata kata kunci atau gagasan
yang ada dalam data
2. Mempelajari kata kata kunci itu , berupaya menemukan tema tema dalam
kata kunci itu
3. Menuliskan model yang ditemukan
4. Koding yang telah dilakukan
PEMROSESAN SATUAN
1. Tipologi satuan
Satuan atau unit adalah sauan suatu latar sosial.pada dasanya satuan itu
merupakan alat untuk menghaluskan pencatatan data.
Sehubungan dengan hal itu , patton ( 1987:306-310) memebedakan dua jenis
tipe satuan (1) tipe asli dan (2) tipe hasil asli konstruksi analisis .patton menyatakan
bahwa tipe asli inilah yang menyatakan preseptif emik dalam antorpologi hal ini di
dasakan atas asumsi bahwa perilaku sosial dan kebudayaan hendaknya dipelajari
dari segi pandangan dari dalam dan definisi perilaku manusia.jadi, konseptulisasi
satuan hendakya ditemukan dengan menganalisis proses kognitif dan struktur
kognitif orang orang yang diteliti , bukan dari segi etnoterisme peneliti.

Sebagai contoh dikemukakan pengalaman penilitian yanga dilakukan


oleh patton .penilitiannya bersikar pada upaya mengurangi drop out .setelah
mengadakan wawancara dan pengamatan di sekolah tertentu , ia berusaha
memahami apa yang difikrkan oleh gur-guru stermaksud juga bagaimana cara
membedakan siswa
Pada stiap penelitian akan ada kosa kata khusus yang digunakan para
subjek untuk membedakan stiap jenis kegiatan ,membedakan para peserta,gaya
berperan serta dan lain lain .
2. Penyusunan satuan
Satuan itu tidak lain bagian terkecil yang menganung makna yang bulat
yang dapat berdiri sendir terlepas dari bagian yang lain.menurut lincoln dan guba
( 1985:345)karakteristiknya ada dua macam yaitu : pertama , satuan itu harus
heuristik artinya mengarah pada suatau penertian atau suatu tindakan yang
diperlukan oleh peneliti atau akan dilakukannya dan saatuan itu hendaknya juga
menarik.kedua,satuan itu hendaknya merupakan sepotong informasi yang dapat
berdiri sendri ,artinya atuan itu dapat ditafsirkan tanpa informasi tambahan selain
pengertian umum dlam konteks latar penelitian.
Setiap kartu indeks harus diberi kode .kod kode itu dapat berupa :
1. Penandaan sumber saat satuan seprti catatan lapangan ,dokumen
,lapangan dan satuan .halaman pada suber itu harus dicantumkan pula
2.
3.
4.
5.

agar memudahkan analisis dalam menelusuri apabila diperlukan.


Penandaan jenis responden ,misalnya GSD = guru SD
Penandaan jenis responden misalnya LR= lokasi rumah
Penandaan cara pengumpulan data misalnya W=wawancara
Jika tugas penyusunan satuan itu telah dapat diselesaikan ,berarti
langkah kategorisasi sudah dapat dimulai

B.KATEGORISASI
Kategorisasi dalam artian ini atas (1) fungsi dan prinsip kategorisasi langkah-langkah yang
diuraikan yang diuraikan berikut ini
Kategorisasi berarti penyusunan kategori tidak lain adalah salah satu tumpukan dari
seperangkat tumpukan atas dasar pikiran dan intiusi ,pendapat atau kriteria terntentu.tugas
pokok kategorinasasi adalah : (1) meneelompokkan kartu kartu yang telah dibuat ke dalam isi
isi yang secara jelas berkaitan (2) merumuskan aturan dan inklusi setiap kartu pada kategori
an juga sebagai dasar untuk pemeriksaan keabsahan data dan (3) menjaga agar setiap kategori

yang telah di susun satu dan lainnya mengikuti prinsip taat asas.sebagai catatan dapat
dikemukakan bahwa sejumlah kategori yang muncul tidak dapat dikatakan seperangkat
kategori.yang dihasilkan seorang analis ialah seperangkat yang menyadiakan konstruksi data
yang beralasan
2..langkah langkah kategorisasi
1)pilihlah kartu pertama diantara yang telah disusun pada penyusunan asatuan,bacalah kartu
itu dan catatlah isinya.kertu ini mewakili entri pertama dari kategori yang akan diberi nama
kemudian.tempatkanlah kartu itu pada sisi tertentu .
2) pilihlah kartu kedua ,baca dan catat pula isinya .buatlah keputusan atas dasar pengetahuan
anda atau atas dasar instusi,apakah kartu kedua ini tampak sama dengan kartu
pertama.tampak sama seperti isinya itu benar-benar sama .jika demikian,tempatkanlah kartu
ke tempat yang sama dengan kartu pertama.
3) lanjutkanlah kartu kartu dengan berikutnya .untuk setiap kartu tetapkanlahh apakah kartu
itu tampak atau dirasakan sama dengan kartu kartu yang ditempatkan di dalam kategori yang
mantap ataukah kartu itu mewakili kartu baru.
4) sesudah beberapa kartu di proses ,analis akan merasakan bahwa ada ssatu kartu baru yang
tidak cocok untu ditempatkan pada kartu kartu yang telah ditempatkan pada kategori
sebelumnya ataupun tidak cocok pada kategori baru
5) ambil kartu kartu yang telah terkumpul di dalam kategori dengan ukuran yang kritis.buat
dan susunlah sekarang peftanyaan pertanyaan dala bentuk propesional tentang kawasan
kawasan yang merupakan ciri kartu yang sisa.berilah kategori nama atau judul yang
didalamnya yang berisi esesnsi aturan itu untuk memudahkan pengelompokan berikutnya dan
untuk mencatat seceepatnya isi setiap kaategori dalam hal hal tertentu penelahan yang
dilakukan ini mengarah kepada revisi secepatnya atas aturan itu sendiri dan untuk
memantapkan kartu kartu padatempatnya yang telah sesuai.
6)lanjutkan dengan mengikti langkah ketiga dan keempat ,dan kelima jika ada kategori yang
mendekati ukuran kritis sampai seluruh kartu telah daapat diselesaikan apabila ada kartu yang
telah ditumpukkan dalam satu kategori tertentu dalam mengikuti aturan tetap yang telah
ditentukan,kartu itu hendaknya dimasukkan atau dikeluarkan bukan atas dasar tampak atau
dirasakan sama,melainkan atas dasar kesesuainnya dengan aturan itu .
7) apabila tumpukan kartu satuan sudah selesai diproses ,keseluruan perangkat kategori haru
ditelaah lagi
1. Perhatian hendaknya diberikan pada kartu kartu yang ditumpukkan kedalam
tumpukan lain lain,kalau kalau ada diantara kartu itu yang dapat ditumpukkan ke

dalam kategori lainnya.namaun, ada juga kartu kartu yang belum dapat dipastikan
masuk ke mana . biasanya kartu kartu itu berkisar 5-7 % dari jumlah keseluruhan .
jika jauh melebihi jumlah itu , barangkali sistem dan aturan kategorisasi tersebut ada
kelemahan kelemahannya
2. Kategori kategori harus di telaah untu memeriksa adanya tumpang tidih.satu
tumpukan kartu yang memebentuk kategori dipandang tidk memenuhi jika ada
ambiguitas

atau

keraguan

tentang

bagaimana

suatu

kartu

itu

dapat

dikategorisasikan.jika terjadi demikian , kartu itu hendaknya ditulis kembali kedalam


dua buah kartu sehingga keraguan demikian itu hilang
3. Perangkat kategori itu harus diuji untuk menemukan hubungan diantara
sesamanya.ada perlu ketegori yang masih perlu yang dipisah menjadi kategori lain
atau beberapa kategori hilang sebagai konsekuensi logis dari ssistem kategori secara
keseluruhan.

8 )kategori masih memerlukan data lainnya dapat dilakaukan dengan mengikuti strategi
berikut :
a)perluasan : peneliti memulai dengan butir atau butir yang diketahui tentang informasi .data
di bangun atas dasar hal itu,jadi pengumpulan informasi itu dilakukan dari yang diketahui
kemampuan bergerak ke arah yang tidak diketahui kemudian bergerak ke arah yang tidak
diketahui
b) pengaitan : peneliti memulai dengan beberapa hal yang diketahui ,tetapi jelas jelas terputus
sebagai butir butir informasi .terputus disini berarti bahwa hubungan itu tidak dipahami.
c)pengangan : setelah peeliti makin mengenal latar penelitian ,ia daapat mengumpulkan
informasi yang dapat ditemukan di lapangan dan kemudian memperivikasi keberadaanya
.proses pengampunan ini dinamakan prosos pembentukan hipotesis atau sama dengan proses
menyarankan kategori baru segera setelah subjek dari kategori yang dikenal ditemukan
karena tuntutan logis situasi yang menghendakinya
9) akhirnya,ada 4 kriteria yang dapat digunakan untuk memberikan informasi guna
menghentikan pembuatan keputusan demikian yaitu :
a) Kehabisan sumber walaupun sumber dpat di manfatkan berulang-ulang

b) Kejenuhan kategori,pengumpulan kategori hanya menghasilkan sdikit tambahan


informasi baru tambahan dibandingkan dengan usahaa dengan dilakukan
c) Munculnya keteraturan ,rasa inteegrasi dilakukan walaupun harus berhati hati jangan
sampai menarik kesimpulan yang keliru karena adanya keteraturaan dengan caa amat
sederhana
d) Terlalu diperluas,perasaan peneliti terhadap banyaknya iromasi yang digali yang
terlalu banyak dipindahkan dari inti kategori cocok dan pantas yang telah muncul
10)terakhir , analisis harus menelaah sekali lagi seluruhh kategori agar jangan sampai yang
terlupakan.selain

selesai

dianalisis,sebelum

menafsirkan

penulis

wajib

menafsirkan penulis wajib mengadakan pemeriksaan itu dapat dilakukan dengan


menggunakan teknik.pemeriksaan keabsahan data yang diuraikan pada bab 5
sehingga tidak dikemukakan lagi disini.
1. Tujuan penafsiran data
Pada tujuan deskripsi semata mata, analisis menerima dan menggunakan teori
rancangan organisasional yang telah ada dalam suatu di siplin. Dengan hasil
analisis suat data, analisis menafsirkan data itu dengan jalan menemukan
kategori kategori (istilah

mereka ialah clasess, penulis) dalam data yang

berkaitan dengan yang biasanya di manfaatkan dalam disiplin atau dalam cara
becakap cakap.

Atas dasar itu, penulis menyusunya dengan jalan

menghubungkan kategori kategorinya ke dalam kerangka sistem kategori yang


diperoleh dari data.
Pada deskripsi analitik rancangan organisasional di kembangkan dari kategori
kategori yang di temukan dan hubungan hubungan yang di sarankan atau yang
muncul dari data. Denga demikian deskripsi baru yang perlu di perhatikan
dapat di capai. Dengan pengembangan lebih lanjut menurut proses analitik,
teori subtantif akan menjadi kenyataan. Dengan kata lain dalam penafsiran
data, tujuannya belum sepenuhnya mengarah pada penyusunan teori subtantif.
2. Proses umum penafsiran data
Pada dasarnya sukar memisahkan analisis data dari penafsiran data. Data di
tafsirkan mmenjadi kategori yang berarti sudah menjadi bagian dari teori dan
di lengkapi dengan penyusunan hipotesis kerjanya sebagai teori yang nantinya
di formulasikan baik secara deskriptif maupun secara porfosional.

Namun masih ada juga penelitian yang melihat dari kaca mata subjek secra
bagian dan sebagaian lagi dari sisi pandangannya sendiri. Peneliti yang
menggunakan cara ini, dengan sendirinya sistem penuyusunan satuan dan
sistem kategorinya sudah ada dan sudah di persiapkan terlebih dahulu. Setelah
analisis menemukan data yang tiddak termasuk ke dalam golongan sistem
satuan dan kategori itu, barulah di tumpukkan ke dalam golongan sistem
satuan maupun ke dalam suatu kategori baru, mungkin hipotesis kerja baru,
jadi penemuan baru. Para penganjur penelitian alamiah terutama Egon Guba,
sangat mengharapkan agar peneliti kualitatif melakukan cara dan pendekatan
pertama. Alasannya ialah paradigma alamiah yang di pegang tidak dapat
dicampur baurkan dengan pardigma lainnya.
3. Peranan hubungan kunci dalam penafsiran data
Langkah pertama penafsiran data ialah menemukan kategori dengan
kawasannya seperti yang sudah di uraikan di atas. Langkah ini merupakan
suatu langkah fundamental dalam penelitian kualitatif. Proses ini berlansung
sepanjang penelitian berjalan. Kategori dan hubungannya di beri label dengan
pernyataan sederhana berupa proposisi yang menunjukkan hubungan. Proses
ini diteruskan hingga di peroleh hubungan yang cukup padat, yaitu sampai
analisis menemukan petunjuk metafota atau kerangka berpikir umum.
Akhhiiornya ia meenemukan hubungan kunci, yaitu suatu metafora, model,
kerangka umum, pola yang menolak, atau garis riwayat. Hubungan kunci di
manfaatkannya untuk menghaluskan hubungan dan menghubung hubungkan
suatu kategori dengan kategori lainnya. Hubungan kunci itu berfungsi sebagai
aturan untuk di gunakan sebagai kriteria inklusi ekslusi.
4. Dengan adanya modal hubungan kunci berarti segala sesuatu yang di harapkan
dapat muncul dari data. Menurut Schlzman dan Strauss (1973:120) analisis
tidak dapat menceritakan data apa yang harus di ungkapkannya. Jalan ampuh
yang dapat di tempuh ialah mengadakan introgasi terhadap data. Introgasi
terhadap data berarti mengajukan seperangkat pertanyaan pada data hingga
terungkaplah banyak persoalan. Dari data sendiri.
Cara mengajukan pertanyaan secara logis berarti cara yang biasa di lakukan
dalam ilmu pengetahuan seperti eksprimental, komparasi, historis ,berpikir
analogis, dan proses bekerja. Cara ini memberikan perbedaan yang cukup

berarti dalam perspektif maupun dalam operasi dan membantu analisis


menghasilkan ide yang mengaitkan satu data dengan data lainnya dalam
suatu konfigurasi.
Kedua cara itu jelas membantu tetapi sekali lagi diperingatkan jika peneliti
paradigma alamiah hendaknya jangan dipertukargantikan dengan paradigma
lainnya. Cara kedua itu jelas jelas lebih banyak memanfaatkan paradigma
lainnya.
5. Langkah lagkah penafsiran data dengan menggunakan metode analisis
komparatif dalam rangka penyusunan teori subtantif.
Penyusuna teori yang berasal dari data yang di lakukan melalui analisis
komparatif seperti yang dikemukakan oleh Glaser dan Sttrauss (1980) berikut
ini. Analisis komparatif adalah metode umum seperti halnya metode
eksprimen dan statistik. Metode ini pada mulanya di kembangkan oleh Weber,
Durkheim, dan Manheinn. Pada mulanyan analisis komparatif hanya di
gunakan untuk menganalisis satuan sosial berskala besar seperti organisasi,
bangsa, lembaga. Namun jelas analisis komparatif tersebut dapat juga di
gunakan untuk satuan sosial berukuran besar maupun kecil.
Peranan sesungguhnya dari analisis komperatif ini dapat dilihat pada ujuan
berikut.
1) Ketetapan kenyataan
Pada tingkat faktual bukti yang dipperoleh dari suatu kelompok
tertentu dapat digunakan untuk mengecek apakah bukti awal itu sudah
benar.ada pertanyaan terkenal yaitu : apakah fakta itu benar benar fakta
? jadi, fakta itu direplakisan melalui perbandigan bukti bukti dan
dilakukan secara internal(dalam studi itu sendiri) maupun secara
eksternal (diluar studi itu sendiri) atau kedua-duanya.pada umumnya
para ahli sepakat bahwa replikasi itu meerupakan alat yang ampu untuk
memvelidasikan fakta
2) Genrealisasi empiris
Salah satu tujuan yang hendak dicaapai melalui analisi perbandingan
ialah generaisasi suatu fakta.ada beberapa peertanyaan yang dapat
dikemukakan

sehubungan

dengan

hal

itu.apakah

taboo

incestuous(hubungan seksual diantara anggota satu keluarga) berlaku


bagi seluruh masyarakat? Apakah sluruh perawat itu wanita ? pada
penelitian tradisional,pertanyaan inilah yang secara khas dicarikan
jawabannya,yaitu peneliti bermaksud memperoleh harapan apakah
brlaku juga bagi seeluruh kehidupan manusia tanpa mengindahkan
kebudaayaaan dan masyarakatnya
3) Penetaapan konsep
Penggunaan lain dari analisi komperatif adalah untuk menetapkan unit
atau satuan kajian suatu kasus studi.hal ini dilakukan dengan jalan
mengkhusukan dimensi konsep yang menghasilkan satuan .Contoh :
ada peneliti yang membangdingkan ciri kehidupan politik salah ssatu
gerakan buru dengan karakteristik grakan buruh lainnya untuk
menemukan sikap memberontaknya.
Dua tujuan lainnya ialah previkasi teori dan penyusulan teori baru yang
diuraikan secara khusu pada bagian lain.
a. Pembandingan kejadian-kejadian yang aplikatif terhadap setiap
kategori peneliti mulai dengan memberikan
Kode pada stiap kejadian dari datanya kedalam sebanyaak mungkin kategori
sejak kategori muncul dan data yang muncul cocok dengan kategori
Kode itu dapat diberikan atau dituliskan pada bagian tepi catatan lapangan
Sewaktu memperoleh teeori usahakan memberikan catatan atau tanggapan
pada catatan lapangan yang akan memberikan gambaran tentang suatu
ide.sehubungan dengan pemberan catatan khusus untuk mendapat ide tersebut
lincoln dan guba (1985:340) menyaarankan untuk mempertimbangkan
pemakaian bidang atau kategori semantik atau kategori sebagai yang
digunakan oleh spedly(1979) bidag samantik itu adlah :

Termaksud X adalah sejenis dengan Y


Tempat X adalah tempat di Y;X; adlah sebab dari Y
Sebab-akibat-X adalah akibat Y,X adalah sebab dari Y.
Alasan-X besar adalah alasan melakukan Y .
Lokasi untuk tindakan-X adalah tempat melakukan Y.
Fingsi-X digunakan untuk Y.
Cara-tujuan-X dalah cara melakukan Y
Tata-urutan-X adalah langkah atau tahap dalam Y.
Ciri-ciri-Xadalah ciri-ciri Y

b.Integrasi kategori dan kawasannya

pemberian kode diteruskan,sementara itu pembandingan antara satu kejadian dengan kejadian
lainnyaterus dikerjakan.pada saat tertentu akan terjadi pembandingan antara kejadian dengan
kawasan tertentu.pembandingan secara tetap demikian akan menghasilkan akumulasi
pengetahuan yang berkenaan dengan kawasan suatu kategoi dengan yang sudah siap
diintegerasikan.integrssi terjadi karena kawasan itu berkaitan dalam beberpa hal dan
menghasilkan suatu kesatuan utuh
c.Pembatasan teori
pembatasan teori dilakukan dalam 2 tingkatan,yaitu pada tingkatan kateegori dan teori.setiap
kali penelitian membandingkan kejadian dengan kategori,pada mulanya akan sering terjadi
modofikasi,namun lama kelamaan modifikasi itu akan berkurang.dengan demikian teori akan
menjadi padat berisi.modifikasi terakhir nantinyadilakukan dalam rangka menata kejelasan
logika yang dilakukan.hal tersebut dilakukan dengan jalan mengeluarkan kawasan yang tidak
relevan , mengintegrasi kawasan yang kecil-kecil kedlam kerangka kategori-karegori yang
berkaitan,dan akhirnya peneliti akan mengajari hal terpentig dinamakan reduksi.
Reduksi dalam hai ini adalah cara memformulasikan teori kedlam seperangkat konsep yang
tinggi tingkatan abstraksinya atas dasar keragaman dari seperangkat kategori dn
kawasannya.al itu membatasi peristilahan dan uraiannya.
d.penulisan teori pada tahap ini peneliti telah memperoleh data ang teelah diberi kode
,sejumlah catatan,dan teori.sekarang peneliti perlu membuat uraian dalam catatan yang akan
memberikan isi pada data kategori,dan hal itu nantinya menjadi tema pokok teori yang
dituliskannya nanti pada buku atau laporan penelitiannya.
Pada saat terakhir,kerangka analisis peneliti itu sudah terbntuk teori substantif yang disusun
dalam pernyataan yang secara proposional dan yang beralasan tepathal itu berarti sudah
dalam bentuk kerangka teeori yang tepat dilakukan oleh peneliti lainnya daalam bidang yang
sama.jika hal itu sudah tercapai dan peneliti sudah dapat mempublikasinkannya hasil
penelitiannya.
A. Modus analisis data
a) Modus analisis
Tiga pendekatan modus analis data : hermeneustis,semiotik,naratif, dan metafor
1.hermeneutik

Pada dasarnya hermeneutik adalah landasan filosopi dan merupakan juga modus analis
data.sebagai filosopi pada pemahaman manusia,hal itu menyedikan landasan filosofi untuk
intrepetativisme.sabagai modus analis hal itu berkaitan engan pengertiaan data tekstual
Gagasan suatu lingkaran hermaneutik adalah dialektik antara pemahaman teks secara
menyeluruh dan intreepetsi bagian-bagiannya,yang deskripsinnya diharapkan membawa
makna dengan bimbingan oleh penjelasan yang dipekirakan.berdaasarkan hal itu berarti kita
merupakan hubungan silkuler.antispasi makna dalam rangka keseluruhan merupakan makna
menjadi pengertian ekspilit dari bagian-bagiannya,dan hal itu ditentukan oleh keeluruhan ,
dan bagian bagian itu sendiri menentukan kseluruhan itu.intrepestasi adalah kerangka perfikir
yang memperjelas pengertian tresembunyi menjadi suatu makna yang jelas.
2.Semiotik
Semiotik terutama berkitan dengan makna dari tada dan simbol dalam bahasa.gagasan
penting adalah makna-makna atau tanda dapat ditugaskan terutama kepada kategori
konseptual dan kategori ini merepsentasikan aspek penting dari suatu teori yang akan di
uji.pentingnya ide tu adalah mengungkapkan frekuensi yang muncul dalam teks.
Bentuk semiotik adalah analisis wacana analisi wacan dibangun dari analisi konten dan
analisi perkataan ,maka diasumsikan bahwa makna itu dipertajam dalam kontek
percakapan .peneliti itu sendri tenggelam dalam situasi untuk mengungkapkan latar belakang
penerapannya.
Bentuk ketiga semiotik adalah analisi wacana .analisi wacana dibangun dari analisi konten
dan analisis perakapan.tetapi fokusnya pada permainan bahasa.permainan bahasa adalah
suatu interaksi satuan satuan yang terdefinikan dalam bahsa baik terdiri atas urutan gerak
vverbal yang berubah menjadi frasa-frasa,yaitu penggunaan metamor dan alegori yang
dimainkan peranan peenting.
3.Narasi dan metafora
Narasi diartikan sebagai dongen,cerita,tanyangan fakta,yang diceritakan pada orang
peertama.ada berbagai macam cara narasi , ada narasi lisan sampai narasi sejarah.metafora
adalah aplikasi nama atau deskripsi frasa atau istilah pada sesuatu objek atau tindakan yang
diaplikasikan secara sebenarnya.
Narasi dan metafora sejak lama menjadi istilah kunci dalam diskusi bahasa dan
analisisnya.pada akhir akhir ini telah banyak pemahaman mengenai pemahaman mereka
memainkan dalam berbagai jenis pemikiran prakter sosial.

C.Tahap analisis data secara umum


Pada bagian ini di bahas prinsip pokok tetapi tidak akan dirinci bagaimana cara ada analisi
data itu dilakukan karena ada bagian khusus yang mempersoalkannya. Yaitu (1) konsep
dasar(2) menemukan tema dan meneruskan hipotesis kerja(3) bekerja dengan hipotesis kerja.
Bogdan taylor (1975:79) mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha
secara formal dan menemukan tema dan merumuskan hipotesiss kerja seperti yang
disaraankan oleh data dan sebaagai usaha untuk meberikan tema pada dan hipotesis kerja
itu.dengan dmikian definisi tersebut analisi dat mengorganisasikan dan mengurutkan data ke
dalam pola,urutan kategori dan satuan urutan sehingga dapat ditemukan tema dan dirumuskan
hipoteesis kerja seperti yang disarankan oleh data.
Dari rumusan tersebut dia tas bahwa analisi data bermaksud pertama tama mengorganisasikan
data.data yang terkumpul banyak dan terdirindari catatan lapangan dan peneliti,gambar dan
foto dokumen berupa laporan,biografi dan artike.pekerjaan analisis data data dalam hal ini
ialah mengatur,mengrutkan dan ,mengelompokan memberikan kode data tersebut bertujuaan
memnemukan data daan hipoteesis kerja yang akhirnya iangkat menjdi teori subtansif
Menemukan tema dan merumuskan hipotesis keerja
Sejak menganisi data di lapangan , peneliti sudah mulai menemukan tema dan hipotesis
kerja.pada aanalisi yang dilakukan secar lebih intensif , tema dan hipotesis kerja lebih
diperkya,diperdlam dan lebih ditelaah lagi dengan menggbungkan data dari sumber
lainnya.sebennarnya tidak ada formula yang dapata digunakan untuk merumuskan hipotesis
kerja .bogdan dan taylor (197:82-85)mengajukan beberaa petunjuk untu diikuti sperti
dikemukakan berikut ini
a) Bacalah dengan teliti catatan lapangan anda
Seluruh data,baik yang berasal dri pengamatan berperanserta,wawancara,tanggapan peneliti
sendiri , gambar atau foto dokumen hendaknya dibaca dan di tellah secara mendalam seluruh
bagaiannya merupaka potensi yang sama kuattnya dalam menghasikan sesuatu yang dicari
b) Berilah kode pada beberapa judul pembbicaraan tertentu
Jika peneliti menelaah meneliti,ada judul ttertentu yag akan kembali dan dan berulah kali
muncul.setelah membaca seluruhnya dan memperoleh kesan tertentu sebaaiknya peneliti
mulai memberi nomor-nomor tertentu pada judul judul tertentu yang muncul.catatan lapangan
hendaknya dicopy diberi nomor pada bagian tepinya.potonglah dan beri halaman.kopi asli
jangan dipotong,biarkan sebagai aslinya karena digunaka sebagai petunjuk urutan catatan

c) Sususnlah menurut tipologi kerangka klafikasi atau tipologi


bermanfat dalam menemukan tema dan penyusunan hipotesis kerja.baca dan pelajari kembali
data itu.buatlah catatan tentang bagaimana subjek penelitian pengemlompokan orang orang
dan perilaku merekaapa dan bagaimana perbedaanya.pegelompokan demikian jagan dibuat
kaku,tetapi perlu dibuat dengan tepat
d) Bacalah kepustakaan yang ada dengan maslaah dan latar penelitian
Selama dan sesudah pengumpulan data, kepustakan dan yang berkaitan dan relevan dengan
maslah studi hendaknya dipelajari.maksudnya ialah untu menbandingkan apa yang ditemukan
dari data dengan apa yang dikatakan dalam kepustakaaan profesionnal.konsep,model, dan
paradigma dengan paradigma dengan orang lain dapat pul dimanfaatkan untuk
membaandingkan hasil penemuan dari data.suatu hal yang perlu ditetapkan di dasari ialah
bahwa apa yang dipelajari dan di baca dari kepustakaan semuanya hendaknya dilihat dari
preseptif paradigma dan asumsi peneliti sendiri
Menganalisis berdasarkan hipotesis keja
Sesudah memformulasikan hipotesis kerja,peneliti mengalihkan pekerjaan anaalisisnya
dengan mencri dan menemukan apakah hipotesis kerja itu di dukung dan di kerja oleh data
dan

apakah

haal

itu

benar.dalam

hal

dmikian

peneliti

barangkali

akan

mengubah,menggabungkan,dan membuang beberapa hipotesis krja.


Pekerjaan mencari dan menemukan data yang menunjang atau tidak menunjang hipotesis kerj
pada dasarnya memerlukan seprangkat kriteria tertentu.kriteria ini perlu didasarkan atas
pengalaman,pengetahuan atau teori tertentu dapat membantu pekerjaan ini.kriteria itu dapat
ditetapkan secaara kasar sementara sudah mulai masuk dan ditetapkan pada saat mnetapkan
pemberian kode pada data.
a.Apakah data menunjang hipotesis kerja ?
setelah dataa dikelompokkan mennurut hipotesis kerja,tibalah sekaarang waktunya bagi
peneliti untuk menguji apakah butir butir pada ddata yang di kode itu benar benar menunjang
hiipotesis kerja itu.proses ini merupaka usaha untuk membandingkan data yang menunjang
dengan yang tidk menungjang.pada tahap ini peeneeliti mengharapkan bahwa cukup banyak
yang mengharapkan bahwa cukup banyak yang menunjang ataupun yang tidak menunjng
suatu hipotesis.mungkinakan yang lebih banyaak yang tidak menunjang dan jika tidak
demikian , tentu saja jangan sampai menbuang hipotesis yang sudah dirumuskan

b.apakah data yang benar yang dikumpulkan atau bukan ?


peneliti hendaknya meneliti apakah dta yang tercatatat pada pada catatan lapangan itu benar
benar data yang dikumpulkan atau tercampur dengan pandangan peneliti atau juga sesuatu yg
berasal dari subjek tetapi bukan asli pernyataan subjek.hal itu hendaknya benar benar diuji
sehingga peneliti memperoleh data yang benar-banar asli.
c.Apakah anda pengaruh peneliti terhadap latar penilitian ?
C.apakah ada pengaruh peniliti terhadap latar penelitian ?
Walaupun sedikit ,barangkali akan ada pengaruh peneliti terhadap latar penelitian.hal itu
mungkin sekali terjadi pada saat pertama penelitian memsuki lapangan karena subjek masih
curiga atas kehadiran peneliti yang asing itu.pada saat pertengahan mungkin hal demikian
sudah jauh berkurang,malah barangkali sudah tidak ada sama sekali.dengan kata lain,pada
permulaan pengumpulan data ,peneliti mempengaruhi latar penelitian.
Pengaruh seperti itu perludiuji oleh peneliti ,apakah suasana waktu memperoleh data ini
cukup menyenangkan sewaktu saya mulai memasuki latar penelitian ?apakah dengan
munculnya peneliti para subjek mengubah perilakunya?selain itu,pada tanggapan peneliti
perlu diberikan gambaran tentang subjek sesudah diamatiatau diwawancarai tentang
perangainya,apakah biasa-biasa saja malu-malu ,bebas menjawab,merasa tertekan dan
sebagainya.
D.Adakah orang lain yang hadir ?
Catatan atau tanggapan peneliti perlu pula diberikan dalam catatan lapangan ,apakah sewaktu
diadakan pengamatan atau wawancara ada pihak ketiga yang hadir.c atatan demikian
hendaknya secara tegas membedakan apakah ada perubahan pada sikap subjek sewaktu ia
sendrian dibandingkan dengan kehadiran orang lain.kategori data hendaknya dikelompokkan
diantara adanya kehadiran orang lain sendiri agar benar benar diperoleh data yang murni.
E.Pertanyaan langsung ataukah kesimpulan tidak langsung ?
Dalam memeberikan kode terhadap butir-butir data,peneliti hendaaknya membedakan mana
yang menunjang secara langsung ,mana yang menunjang secara tidak langsung,mana yang
tidak menunjang sama sekali.pada tahap analisis intensif hendaknya secara khusus dilakukan
butir-butir yang menunjang secara langsung dan secara tidak langsung.seandainya yang
menunjang adalah yang terbanyak dan yang tidak menunjang sedikit,hipotesis kerja itu dapat
dipertahankan.

F.Siapa yang mengatakan dan siapa yang melakukan apa ?


Barangkali peneliti akan menarik kesimpulan dan mengatakannya pada semua objek ata
dasaryang

dibuat

sesorangatau

beberapa

orang

.untuk

itu

peneliti

hendaknya

mengelompkokkan data atas dasarhipotesis kerjan yang hendaknya ditunjang hanya oleh
seorang dan yang ditunjang oleah beberapa orang.jika sbagian besar subjek mengatakn atau
melakukan hal yang sama .hal itu sangat diharapkan
G.Apakah subjek mengatakan yang benar
Jika subjek pada pertanyaan yang harus dijawabnya terutama tentang perasaan atu masa lalu
yang kelabu,biasanya ia menghindari menjawab atau mengatakan sesuatu yang tidak
sebenarnya.
Teknik mengdan pemeriksaan terhadap keabsahan data dapat mengatasi persoalan sepserti ini
dengan jalan mengeceknya keapada subjek lainnya atau dengan laporan atau dokumen yang
relevan atau mengadakan trianggulasi hal demikian harus diperhatikan sekali olehpeneliti
pada saat menganalisis menunjang tidkanya data itu pada hipotesis kerja
D.Tiga model analisis data
1. metode perbandingan tetap
dinakan metode perbandingan tetap atau constant comperativ method karena dalam analisis
data ,secara teteap membandingkan satu datum dengan datum yang lain ,dan secara tetap
membandingkan kategori dan kategori lainnya
secara umum proses anaisi data mencakup : reduksi data , ketegorisasi data,sintesisasi dan
diakhiri dengan menyusun hipotesis data.
1) Reduksi data
a) Identifikasi satuan.pada mulanya diidentifkasi adanya satuan yaitu bagaian terkecil
yang ditemukan dalam data yang memilki makna jika dikaitkan dengan focus dan
masalah penelitian

b) Sesudah satuan diperoleh ,langkag berikutnya adalah membuat koding.membuat


koding berarti memberikan satuan ,agar supaya satuan tetap dapaat ditelusuri data dan
satuan berasal dari sumber mana
2. Kategorisasi
a) Menysusn kategori.ketegorisasi adalah upaya memilah-milah setiap satuan
kedalam bagian yang memiliki kesamaan
b) Setiap kategori diberi nama yang disebut label
3. Sintesisasi
a) Mengisentasikan berarti mencari kaitan antara satu ketegori dengan lainnya
b) Kaitan satu kategori dengan kategori lainnyadi beri nama atau label.
4. Menysun hipoesis kerja
Hai

ini

dilakukan

dengan

jalan

jalan

merumuskan

suatu

pernyataan

yang

proposional.hipotesisi kerja ini sudah merupakan teori subtantif (yaitu teori yang berasal
dan terkait dengan data)
Menurut ian delay 1993 langkah-langkah analisis data dikemukakan sebagai berikut
Apa analisis data kualitatif ?
Inti

analisis

terletak

pada

proses

yang

berkaitan

yaitu

mendeskripsikan

fenomena,mengklasifikasikannya,dan melihat bagaimana konsep-konsep yang muncul itu


satu dengan yang lainnya berkaitan.proses itu merupakan proses siklikal.untuk menunjukkan
bahwa ketiganya berkaitan satu dengan lainnya.tetapi karena analisis kualitatif merupakan
proses iteratif,penulis juga menyajikan ketiganya dalam spiral literatif.
Langkah pertama dalam analisis kualitatif adalah mengembangkan deskripsi yang
kompherensif dan teliti dari hasil penilitian penelitian lainnya dimanakan penelitian tebal
Klasifikasi merupakan langkah kedua dalam analisis data kualitatif.tanpa klasifikasi data
adlaah tidaka ada jalan untuk mengetahui apa yang kita analisis selain itu kita juga bias
membuat perbandingan yang bermakna antara setiap bagian dari data.jadi,klasifikasi dta
merupakan bagian integral dari analisis.selanjutnya landasan konseptual di dalam mana
interpretasi dan penjelan didasarkan pada hal itu.
Analisis data kualitatif dapat dilakukan computer sebagai hal utama dalam hal ini ada
beberapa askep yang di bantu oleh computer dalam menganalisis data.aplikasi secara rinci
dijelskan pada penulis.cara analisis data dan computer itu dapat digunakan untuk setiap jenis
analisis data untuk bermacam-macam penelitian.
Menemukan focus
Menemukan focus adalah langkah pertama dalam analisis.hal itu tentu saja tidak
dikemukakan pada akhir pemikiran tentang penelitian itu tetapi kita telah bergelut dengan
penelitian kita dan mulai menghasilkan data.proses itu merupakan yang dilakukan pada aal

sewaktu kita menekuni proyek penelitian kita .dalam upaya menemukan focus seorang ahli
menyarankan agar kita bertindak sebagai mangkok kososng jagan penuh dengan pandangan
dan spekulasi kita
Mengelolah data
Analisis yang baik adalah memerlukan data yang dilakukan secara efisien karena itu kita
harus mencatat data dalam format yang memudahkan analisisnya .dalam hal ini computer
memegang peranan penting untuk menjajagi maksud ini.komputer memiliki kapasitas untuk
mencari

lokasi

dan

mengeluarkan

kembali

informasi

yang

melebihi

standar

manusia.komputer dapat pula memperbaiki efesiensi kita dalam mengolah data.


Membaca dan menganotasi
Tujuan untuk membaca data adalah untuk memepersiapkan landasan analisis.membca itu
sendiri tidaklah paaif tetapi interaktif.babagimana menbaca data secara interaktif ? ian dey
mengemukakan beberapa teknik
1. Dengan jalan mengajuka pertanyaan siapa,apa,bilama,dimna dan mengapa?
Pertanyaan-pertanyaan berikut dapat mengarah pada berbagai jurusan ,membuka hal
menarik utuk menjajagi data
2. Daftar cek dan subtantif
3. Mentransformasikan data dan membuat perbandingan
Menciptakan kategori
Pada dasarnya kegiatan ini tidak diciptakan pada dasar kegiatan-kegiatan sebelumnya.agar
makain jelas penulis ini membuatnya berbeda.pada tingkat mempraktek kegiatan ini
memasukkan untuk mentransfer bagian bagian dari data suatu konteks kepadayang lain
Splitting dan slicing
Sesudah menciptakan dan menyusun kategori ,sekarang analisis harus mencipakan cara-cara
yang lebih halus untuk memperhalus dan lebih memfokus analisis kita
Pemisahan/pemotongan adalah proses mengidentifikasi kaitan secara formal diantara
kategori-kategori.dalam hal ini analisis memusatkan perhatiannya pada kategori sentral yang
muncul dari analisi sebelumnya
Mengait-ngaitkan data
Dalam memilah-milah data ,kita kehilangan informasi tentang kaitan antara bagian data.kita
juga kehilangan rasa proses tentang berbagai hal berkaitan satu dan lainnya.untuk
memperoleh data kita harus mengaitkan data dan kategori juga kita dapat menggunakan
computer untu menciptakan bebagai kegiatan.untuk memperleh hasil yang baik kita perlu

member nama atau label kaitan kaitan itu menggunakan daftar untuk memperjelas dan
kostistensi.
Membuat hubungan
Ada baiknya jika melihat perbedaan antar kaitan dan hubungan sebagai yang digambarkan di
bawah ini
Kaitan
Hubungan
Ada 2 cara dalam membuat hubungan : menghubungkan atas dasar asosiasi dan
menghubungkan dengan data terkait.pada hal pertama ,kita mencari korelasi antara kategorikategori sedang yang kedua seorang mengidentifikasikan hakikat kaitan diantara bagian
bagian data
Peta dan matriks
Hubungan-hubungan diantara kategori dari data kita sering menjadi rumit atau kompleks.utuk
mengatasi hal itu peneliti menggunakan diagram menggunaka matriks dan matriks itu
digunakan untuk membuat perbandingan diantara kasus-kasus dan peta digunakan untuk
menyajikan bentuk dan lingkup konsep konsep dan hubungan dalam analisis
Kejadian koroborasi (corroborating accidence)
Bukti kejadian koroborasi adalah prosodur dimana secara kritis kita berfikir tentang kualitas
dari data.kita coba mengumpulkan data dan mengecek kualitasnya.dalam hal computer dapat
membantu tugas ini.misalnya computer dapat membantu bagian bagian data dengan jalan
yang mudah untuk mencari kejadian yang bertentangan.
Menghasilkan sesuatu yang dicari (producing an account)
Ian dey mengatakan apa yang dapat anda jelaskan kepada orang lain,sedang anda sendri tidak
memahaminya ?
Hal itu berarti menghasilkan yang dicari bukan menghasilkaan sesuatu untuk audience
kita,tetapi juga untuk diri kita sendiri.dengan upaya menantang dengan mengajukan

penjelasan sendiri kepada orang lain,kita dapat memperjelas dan menginegrasikan konsep
konsep dan hubungan yang kita temukan dalam analisis.
Pada bagian akhir ini ,kita menemukan isu genaralisasi.ada 2 aspek yaitu inferensi dan
aplikasi .ian dey mengemukakan bahwa peneliti lebih baik menyimpulkan generalisasi
inferensi dari pada mengaplikasikannya.
5.Analisis data kualitatif menggunakan pendekatan induktif umum(Thomas:1997)
Contoh-contoh analisis data kualitatif secara induktif
1. Transkrip dibaca bebeapa kali untuk menemukan tema-tema dan kategorikategori.secara khusus transkrip dibaca oleh AJ dan satu substansbel dibaca
oleh JO.sesudah mendeskripsikan kerangka kdong dikembangkan transkip itu
di kode oleh AJ
2. Tema-tema yang munculdikembangkan melalui transkip-transkip berulangulang dengan mampertimbangkan kemungkinan makna dan bagaimana hal itu
sesuai dengan tema-tema yang dikembangkan
3. Kerangka koding awal yang secara sederhana didasarkan pada topik-topikyang
diduskusika dalam wawancara,misalnya kajian satuan dikode atas dasar
apakah hal itu mendiskusika satu atau lebih topic.
4. Pembacaan yang teliti dan sistematik dan koding transkip-transkip
memungkingkan adanya tema umum yang muncul.segmen yang ada dalam
wawancara dikode yang memungkingkan analisis segmen wawancara pada
suatu tema tertentu ,dokumentasi dai hubungan-hubungan diantara tema-tema
dengan identiikasi tema tema yang peting bagi pemeran serta.
1. Maksud umum dan pendekatan induktif
Maksud umu dan pendekatan induktif memungkingkan temuan-temuan penelitian muncul
dari keadaan umum,tema-tema dominan dan signifikan yang ada dalam data,tanpa
mengabaikan hal-hal yang muncul oleh struktur meteorologinya.
Pada tema berikut ditemukan tujuan tujuan khusus yang ada dalam penembangan seperangkat
standar dari prosedur analis data,sebagai yang diistisarkan dalam pendekatan induktif umum
1. Untuk memanpatkan teks kasar yang banyak dan brvarisi kedalam format
yang singkat dan berbentuk ikhtisar.

2. Untuk membangun hubungan yang jelas dengan tujuan penelitian dengan


ikhtisar temuan yang akan diperoleh dari data mentah dan untuk mematikan
hubungan tersebut bahawa itu adalah transparan
3. Untuk mengembangkan model atau teori tentang struktur fenomena yang ada
didalamnya atau proses yang jelas ada dalam teks.
2. Asumsi yang melatar belakanginya
1. Analisi data ditentukan baik tujuan penelitian dan jamak serta intrepetasi dari
data mentah.jadi temuan-temuan dperoleh dari tujuan penelitian yang
diikhtisarkan oleh para peneliti dan temuan temuan yang muncul langsung dari
analisis data mentah.
2. Modus utama analisis adalah pengembangan kategori kedalam model
kerangka yang mengiktisarkan data mentah dan mencari tema-tema kunci dan
proses.
3. Hasil temuan penelitian dari intrepetensi jamak yang dibuat dari data mentah
oleh para peneliti yang mengkode data.temuan-temuan itu mau tidak mau
dipengaruhi oleh prespektif ,asumsi dan pengalaman para peneliti yang
menyelenggarakan penelitian yang melaksanakan analisis data.
4. Bahwa peneliti yang berbeda cenderungmenghasilkan temuan-temuan yang
tampaknya tidak identik dan tidak dapat kompene-kompene yang tumpang
tidih
5. Bahwa kepercayaan data terhadap temuan dapatlah dievaluasi oleh sejauh
mata konsistensi terkait.
3. Proses koding indukif
Proses koding induktif dimulai dengan pembacaan yang teliti tentang teks dan pertimbangan
dri makna jamak yang terdapat dalam teks.peneliti kemudian mengidentifikasikan segmen
teks yang berisi satuan makna dan menciptakan lebeluntuk kategori baru kedalam segmen
teks yang diberikan
4. Menyelenggarakan pemeriksaan keabsahan
Pengecekan konsistensi (misalnya mengadakan pangkode dalam mendeskripsikankategori
dan menemukan teks yang ada dalam kategori itu)dapat digunakan dalam usaha memeriksa
keabsahan analisis data di samping itu diganakan sebagai validasi atau pengecekan oleh
stakeholders.
Beberapa contoh pemeriksaan kemungkinan konsistensi dikemukakan di bwah ini :

a) Misalkan pangkode yang bebas terhadap tujuan penelitian,kategori-kategori dengan


deskripsi dari setiap kategori(tanpa konsep dasar dilampirkan)
b) Berikan kepada pangkode bebas tujuan penelitian dan beberapa teks kasar dan dari
padanya anda telah mengembangkan kategori dan menanyakan kepadanya untu
menciptakan kategori dari teks kasar.
c) Berikan kepada pangkode bebas baik kategori-kategori anda dan beberapa yang
diperoleh dari teks kepada ketegori-kategori itu.
5. Ciri-ciri kode kategori
Ketegori yang dikategorikan adalah inti dari analisis induktif ,yang secara potensial memiliki
cirri-ciri utama.ciri-ciri utamanya adalah seperti berikut :
Lima kunci utama dari kategori yang dikode

KOMPONEN

DESKRIPSI

Label kategori

Kata atau frasa singkat digunakan untuk


menunjuk kepada kategori.

Deskripsi kategori

Deskripsi dari makana kategori termaksud


cirri-ciri kunci ruang lingkup dan imitasi
Contoh-contoh dari teks yang di kode kedalam

Teks atau data yang berkaitan dengan kategori

kategori

yang

menggambarkan

makna,asosiasi,dan peseptif berkaitan dengan


kategori
Setiap kategori barangkali mempunyai kaitan
Kaitan-kaitan

atau hubungan dengan kategori lainnya.


System kategori bias diliat sebagai salah satu
dari beberapa jenis model,teori atau kerangka

Jenis atau model di mana kategori itu dibatasi

Contoh kode kategori

kerja

KOMPONEN

CONTOH

Label kategori

Kompetensi

secara

teknik,medioker

atau

kurang

pengasuhan secara klinis.tingkat minimum dari tindakan


perawat dari integrasi pengayoman,cukup untuk pesien
yang

memendangnya

sendiri

sebagai

kurang

bertanggung jawab,tidak cukup tinggi tingkatannya pada


kesahihan.
secukupnya
Teks atau data berkaitan dengan

perfect,secara

teknks

tidak

menggambarkan perasaan,sensitivitas, atau kesabaran


barangkali perawat yang sangat baik pasti secara klinik

kategori

total mesuk dalam waktu hanya melakukan tugasnya


Teliti dengan kegiatan tangan adalah salah sau dari 4
kategori yang dikembangkan dari deskripsi pasien dari
jenis-jenisnya pelayanan keperawatan yang dialaminya

Kaitan

Model narafit dengan hirarki implicit

Jenis dari model yang kategorinya


ditaman
Demikian pemaparan analis data secara induktif yang dengan sendrinya membiarkan
gambaran yang lebih menyeluruh tentang analisi data menurut metode perbandingan tetap.
2. analisis data model spradley
Analisi data menurut model spadley ini tidak terlepas dari keseluruhan model
penelitian.adapun

proses

penelitian

terdiri

ataspengamatan,deskriptif,analisi

domein,pengamatan terfokus,analisis taksonomipengamatan terpilih,analisi kompenesial,dan


dikhiri dengan analisis tema

Hubungan semantik
Sewaktu mengadkan analisi data,analisi perlu menggunakan analisis semantik .hubungan
semantic ini dikaitkan dengan masalah penelitian .sewaktu melaksanakan pengamat deskriif
seluruh hubungan biasanya teridentifikasikan.adapun hubungan semantic termaksud adalah
sebagai berikut
HUBUNGAN

BENTUK

CONTOH

Termaksud

X adalah termaksud Y

Saksi ahli(adalah sejenis)saksi

X adala satu tempat di Y


Spasial

Ruang
X adalah hasil Y

juri

agung

adalah

tempat

dipengadilan negeri

Sebab-sebab
Melayani juri agung adalah hasil dari
bukan karena pilihan

Rasional melakukan Y

X adalah alasan untuk

Sejumlah besar kasus adalah


alasan menggelar pengadilan
secara cepat.

Ruang

Lokasi
X adalah tempat melakukan Y
Tempat

juri

agung

adalah

tempat untuk mendengarkan


kasus-kasus

bertindak

Saksi
X digunakan untuk Y

diguanakan

untuk

menyajikan bukti

fungsi
Bersupah adalah cara untuk
X adalah cara melakukan Y
alat-tujuan

melambangkan tugas suci jari


Mengujunungi penjara adalah
tingkat dalam kegiatan juri

adalah

langkah-langkah agung

melakukan Y

Otoritas adalah atribut dari

urutan

jaksa cirri-ciri dari Y


X adalah pemberian atribut

materi atribut

Jika dilihat dari segi system analis maka analisis data kualitatif menurut model spreadley ini
mengikuti alur seperti ini
SISTEM ANALISIS DATA
(didasarkan pada pendapat speadley)

INPUT
Instrumental/latar penelitian

PROSES
pengamatan deskriptif

Catatan lapangan-1

analisis domein

Focus atau beberapa domain

pengamatan terfokus

Catatan lapangan-2

analisis taksonomi

Taksonomi

pengamatan terpilih

Domein tertentu

analisiskomponen

Komponen terpilih

analisis tema

OUTPUT
Catatan lapangan-1

tema-tema/toeri subtansif

Isis format lembar analisis domain


Catatan lapangan
Taksomi
Lembar aalisi pengamatan taksonomi
Analisis-analisi tersbut dapatlah dikemukakan seperti berikut ini (dikutip dari tulisan G.K
Garanng)
1. Analisis domain
Analisis

domaein

dilakukan

terhadap

data

yang

diperoleh

dari

pengamatan

berperanserta/wawancara atau pengamatan deskriptif yang terdapat dalam catatan


lapangan,yang dapata dilihat di buku lampiran.
Contoh lembar analisi domein adalah sebagai berikut terlihat di bawah ini
Lembar analisis domein 1
Hubungan semantic : termaksud
Bentuk

: X sejenis Y

Contoh

: meranti adalah sejenis pohon

Istilah bagian

hubungan semantic

Adalah sejenis
_________________

istilah bagian

2. Analisis taksonomi
setelah analisis domein ,dilakukan pengamatan dan wawancara terfokus berdasarkan
yang sebelumnya telah dipih oleh peneliti.
Tujuh langkah yang dilakukan dalam analisis taksonomi yaitu
1. Memilih satu domein untuk dianalisis
2. Mencari kesamaan atas adasar hubungan semantic yang sama digunakan untuk
domein itu
3. Mencari tambahan istilag bagian
4. Mencari domein yang lebih besar dan lebih inklusif yang dpat dimasukkan sebagai
sub bagian dari domein yang sedang dianalisis
5. Membentuk tasnomi sementara
6. Mngadakan wawancara terfokus untuk mencek analisis yang telah dilakukan
7. Membanguntaksonomi secara lengkap

c. Analisis komponen
8 langkah yang dilakukan dalam analisis komponen yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Memilih domein yang akan dianalisis


Mengidentifikasikan seluruh kontrak yang telah ditemukan
Menyiapkan lembar paradigm
Mengindentifikasi dimensi kontras yang memiliki dua nilai
Menggabungkan dimensi kontras yang berkaitan erat menjadi satu
Menyiapkan pertanyaan kontras untuk cirri yang tidak ada
Mengadakan pengamatan terpilih untuk melengkapi data
Menyiapkan paradigma lengkap
d. Analisis tema

tujuh cara untu menemukan tema yaitu :


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Melebur diri
Melakuka analisis komponen terhadap istilah acuan
Persepektif yang lebih luas melalui pencarian domein dalam pemandangan budaya
Menguji dimensi kontras seluruh domein yang telah dianalisis
Mengidentifikasi domein terorganisir
Membuat gambar untuk menvisualisasi hubungan antar domain
Mencari tema universal,dipilih satu dari enam topic.sesuai dengan masalah penelitian
maka yanga dipilih adalah memecahkan masalah

3. Analisis data kualitatif model miles dan huberman


Pada dasarnya analisis data ini didasrkan pada pandangan paradigmanya yang positivsme.hal
ii ditegaskan oleh kedua penulis itu pada pendahuluannya

Analisis data dapat dilakukan dengan mendasar diri pada penelitian lapangan apakah : satu
atau lebih dari satu situs.jadi seorang analisis sewaktu hendak menadakan analsisi data harus
menelaah terlebih dahulu apakah pengumpulan data yang telah dilakukannya satu situs ayau
lebih dari lainnya.atas dasr pemahaman tentang adanya situs penelitian itu kemudian
diakdakan pemetaah atau deskripsis tentang data itu kedalam apa yang dimanakan matriks.
e. Analisis data kualitatif dengan computer
analisis data dengan computer menggunakan banyak model namun yang relative banyak
digunakan dan cukup populer adalah yang dinamakan NUD*IST.QSR NUD*IST (NON
NUMERAL UNSTRUCTURE

DATA INDEXING

SEARCHING

AND

THEORY

BUILDING) adalah system software yang fungsional yang befungsi jamak untuk
pengambangan ,menunjang dan management proyek analisis data kualitatif.
QSR NUD*IST digunakan untuk keperluan barbagai pekerjaan dari konstruksi dan
pengetasan teori yang rumit sampai kepada analisis materi teks yang kecil sampai kepada
ikstisar kelompok focus atau jawaban terhadap pertanyaan terbuka pada survey.
Bagaimana rupa dari proyek QSR NUD*IST ?
1. Non-numerical unstructures data
System dokumen , untuk menyimpan dokumen yang digunakan dalam
penelitian.dokumen yang digunakan dalam import sebagai file teks sedeharna

(tanpa pembatas format),atau dokumen eksternal dari jenis apa saja


Alat untuk pengelolaah system dokumen dan koding,dan alat untuk pencarian teks

dan koding hasil ,dan display margin untuk koding


Alat untuk editing , memasukkan teks baru dan menahan pada teks dokumen
Menulis dan melaksanakan file komando untuk mengotomatisi hamper seluruh
aspek dari pekerjaan NUD*IST

2. Indexing
System indeks adalah untuk menyimpan kategori data yang anda embangkan
dalampenelitian ,gagasan yang anda simpan tentang kategori itu kedalam memo

dan mengkode kepadanya


Alat untuk memanipulasi system indeks,termaksud peranan grafis dari kategori
sebagai yang anda ciptakan,browsing interaktif dari teks yang dikode pada
kategori

dengan

kemampuan

untuk

melompat

kepada

kode,mengubah kode-kode dan melihatnya mereviewnya

sumber

kode-

Alat untuk mengelolah kategori indeks dalam bidang-bidang yang terpisah untuk
tidak mengaitkan free nodes dan mengaitkannya dan hirearki pohon untuk
merefleksi dan mencari secara berulang hubungan kategori.

3. Mencari dan menteorisasi


Alat pencari teks : membantu pencarian sederhana atau rumit dari teks pada
dokumen yang diimpor dan menyimpanya kedalam kategori indeks yang

secukupnya,jadi memungkinkan adanya koding otomatis dari dokumen


Alat untuk menanyakan berbagai pertanyaan tentang pola-polakoding dan

menyajikan pola-pola.
Hasil dari menanyakan pertanyaan oleh pencarian teks atau indeks disimpan

sebagai kategori baru yang segera tersedia untuk pertanyaan baru


Banyak cara menyimpan tentang gagasan dan teori sewaktu dikembangkan
Mengekspor kategori untuk penyusunan model software khusus dikaitkan
NUD*IST.

4.

Dua database dalam NUD*IST


a. System dokumen data

Anda dapat mengidentifikasi dan menganalisis berapapun jumlah dan jenis dokumen
seperti :file teks,buku,foto,music
Tidak ada pembatas jumlah dan ukuran yang apat ditangani suatu objek.dokumen terdiri atas
teks yang dapat digunakan online dan dapat diritrival dan computer akan memaparkan bagian
teks.fasilitas system closur yang kuat dan elegan memperbolehkan kita mencari pencarian
teks yang nantinya disimpan pada system indeks pada kategori indeks
b. System indeks
System indeks adalah desain untuk bekerja secara sederhana dan secara kecil dan
sederhana,namun karena struktur hirarkisnya hal itu dpat bertumbuh secara tidak terbatas
dengan proyek anda tanpa mengorganisasinya.manager dari proyek raksasa menumbuhkan
bahwa indeks terstruktur merupakan hal yang praktis untuk mengorganisasikan kategori yang
ratusan jumlahnya
5. Penampakan pekerjaan dalam NUD*IST
NUD*IST adala berdasar grafik penuh menggunakan window jamak dan untuk membuka
layar kedalam penampilan desktop yang kaya,seluruh data yang anda harapkan :

Dokumen tampakkan,dengan informasi header,dalam explore window da dengan


klik moude sederhana membuat anda dapat membuat laporan

System indeks,dengan titik-titik yang bebas atau struktur pohon sebagai yang
dimintakan,dan informasi di dalamnya dapat dipaparkan dengan gaya explore

interaktif atau pada window grafik jamak


Setiap window,termaksud penampilan pohon,dapat juga dicetak.
Kotak-kotak dialaog sederhana memimbing penggunaan melalui kedalam operasi

yang sangat kuat


Cirri-ciri point and clikc mouse membantu anda untuk bergerak sekitar indeks pohon ,

dan mencari dan mengubah isinya


Koding document dapat dilakukan secara langsung pada layar dalam document atau

dalam cara pengisisan data jika anda menandai dokumen sebelumnya.


Operasi jenis clipboard cut and paste memperbolehkan data diubah sekitar system

indeks dengan cara mudah


Seluruh retrivals bias muncl sebagai yang diedit,laporan yang dapat dicetak pada

window dlam multi window interface


Jika hal itu bermakna,laporan menyedikan data statis pada isinya.
Statis tentang proyek secara langsung dapat selalu dipaparkan
NUD*IST4 secara langsung dapat mengedit dan mengekspor data dari table pada

software static
Hamper seluruh operasi dapat diselenggarakan dengan menggukan file komando yang

ditulis oleh peneliti daripada menggunakan yang interaktif


Editor file komando dan pengecekan komando membantu peneliti untuk menulis dan
memperivikasi koando-komando fasilitas file log menyediakan analisis dari

pelaksanaan file komando


Untuk belajar bagaimana menggukan NUD*IST ,tutorial manager online dapat
membantu anda melalui pengembangan dari keseluruhan sampai proyek,memfasilitasi
belajarnya secara cpat dengan teknik NUD*IST .
RANGKUMAN
Pertama,analisis daa dikaitkan dengan penulisan teori.bagian ini mempersoalkan
pertama-tama

konsep

analisis

data

diikut

dengan

pemrosesan

satuan,kategorisasi,penafsiran data
Kedua,mempersoalka modus analisis data yang terdiri atas hermeneutric,semiotic,dan
narasi dan metafora.
Ketiga ,mempersoalkan tahap analisis data secara umum.hal ini menjelaskan
tentang:menemukan tema,dan merumuskan hipotesis kerja berdasarkan hipotesisi
kerja
Keempat,menjelaskan adanya tiga model analisis data yaitu metode peerbandingan
tetap,analisis data model spredley dan analisis data model miles dan huberman

Kelima,mempersoalkan analisis data secar induktif yang menjelaskan maksud


pendekatan asumsinya,proses,pemeriksaan keabahan data,dan cirri-ciri kode kategori
Keenam analisis data dengan computer.pada bagian ini dikemukakan non-numerical
unstructured data ,indexing mencari mentaerosasi dua database dalam UND*IST dan
terakhir pekerjaan dalam NUD*IST

BAB 7
KRITERIA DAN TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA
A. Alasan dan acuan
Yang dimaksud dengan keabsahan daa adalah bahwa setiap keadaan harus memenuhi :
1. Mendemostrasikan nilai yang benar
2. Menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan
3. Memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari
prosudurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan-kepuusannyan
Dibawah ini dikemukakan perbandingan antara penelitian kualitatif dilihat dari segi
konstruknya
KONSTRUK
Nilai benar aplikasibilitas

KUANTITATIF
Validitas internal,eksternal

KUALITATIF
Kredibilitas
transferbilitas(keteralihan)

Konsistensi

Realibitas
Dependalibilitas

netralitaritas

objektivitas

(kebergantungan)
Konfirmasibilitas (kepastian)

Mula-mula hal hal dapat dilihat dari segi criteria yang digunakan oleh non kualitatif.istilaha
yang digunakan oleh mereka antara lainialah validalitas internal dan eksternal dan reabilitas

Pertama,validitas internal yang dinyatakan sebagai variasi terikat dapat ditanai sejauh variasi
pada variable terikat dapat ditandai sejauh variasi pada variable bebas dapat control.karena
banyak factor yang mungkin berpengaruh dalam suatu hubungan sebab akibat,maka
digunakan control atau randominas sebagai upaya mengisolasi variable bebasnya.
Kedua,validitas eksternal ,nemurut cook dan Campbell (1967:37) ialah perkiraan validitas
yang diidentifikasikan berdasarkan hubungan seba akibat yang di duga terjadi,dapat
digeneralisasikan pada dan diantara ukuran alternative sebab akibat dan diantara jenis orang
,latar dan waktu.
Ketiga,reliabilitas

menunjuk

kepada

keatasan

pengakukura

dan

ukuran

yag

digunakan.pengetesan reabilitas biasanya dilakukan melalui replica sebagaimana yang


dilakukan terhadap pengukuran butir-butir ganjil dan genap dengan tes-retes atau dalam
bentuk pararel.teknik ini harus betul betul dilakukan jika menginginkan alat pengukuran yang
benar-benar realibel.
Uraian tersebut diatas memberikan kesan bahwa dari segi validalitas dan reabilitas ,bila tidak
dilakukan dengan tepat dan benar serta secara lebih berhati-hati ,ancaman terhadap
pengotoran hasil penelitian akan benar-benar menjadi kenyataan
B. Criteria dan keabsahan
Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan.ada 4 kriteria yang
digunakan yaitu derajat kepercayaan ,keteralihan, kebergantungan dan kepastian
Penerapan criteria derajat kepecayaan pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal
dari nonkualitatis.kriterium ini berfungsi :

Melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya

dapat dicapai
Mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil penemuan dengan jelas pembkitian oleh
peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti

Keriterium keralihan berbeda dengan validitas eksternal dan kumulatf.konsep validitas itu
menyatakan bahwa generalisasi suatu penemuan dapat berlaku atau diterapkan pada semua
konteks dalam populasi yang sama atas dasar penemuan yang diperoleh pada stempel yang
secara repsentatif mewakili populasi itu.
Kriterium kebergantungan merupakan subsitusi istilah rabilitas dalam penelitian yayng nonkumulatif pada cara non-kumulatif ,reabilitas ditunjukkan dengan jalan mengadan replikasi
studijika 2 atau beberapa kali diadakan pengulangan suatu studi dalam suatu kondisi yang
sama dan hasilnya secara esensial sama,maka dikatakan reabilitasnya tercapai.

Kriterium kepastian berasal dari konsep objective menurut nonkualitatif.nonkualitatif


menerapkan objectivitas dari egi kesepakatan antar subjek.disini pemastian bahwa sesuatu itu
objective

atau

tidak

bergantung

pada

persetujuan

beberapa

orang

terhadap

pandangan,pendapat dan penemuan seseorang.dapatlah dikatakan bahwa pengalaman seorang


itu subjektiv sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau banyak orang,berulah dapat
dikatakan objektif.

C. Teknik pemeriksaan keabsahan data


Sebelum masing-masing teknik pemeriksaan diuraikan terlebih dahulu ikstisarnya
dikemukakan.ikstisar itu terdiri dari criteria yang diperiksa dengan satu atau beberapa teknik
pemeriksaan tertentu.ikstisar tersebut dikemukakan dalam 4 tabel berikut ini
KRITERIA
Kredibilitas(derajat kepercayaan)

Kepastian

TEKNIK PEMERIKSAAN
1) Perpanjangan keikutsertaan
2) Ketekunan pengamatan
3) Triangulasi
4) Pengecekan sejawat
5) Kecukupan referensial
6) Kajian kasus negative
7) Pengecekan anggota
8) Uraian rinci

Kebergantungan

9) Audit kebergantungan

Kepastian

10) audit kepastian

1. perpanjangan keikutsertaan
sebagai mana sudah dikemukakan ,peneliti dalam penelitian kualitatif adalah instrument itu
sendiri.keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data.keikutsertaan
tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat ,tetapi memerlukan perpanjangan
keikutsertaan pada latar penelitian
perpanjangan keikutsertaan peneliti tinggal dilpangan samapai kejenuhan pengumpulan data
tercapai.jika hal itu dilakukan maka akan membatasi :
1) membatasi gangguan dari dampak peneliti pada konteks
2) membatasi kekeliruan peneliti
3) mengkonpensasikan pegaruh dari kejadian-kejadian yang tidak biasa atau pengaruh
sesaat

2. ketekukan atau keajegan pengamat


keajegan pengamat berarti mencari secara konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam
kaitannya dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan atau
tentative.mencari apa yang dapat diperhitungkan dan apa yang tidak dapat.
Kekurangtekunan pengamatan terletak pada perngamatan terhadap persoalan yang dilakukan
secara terlalu awal.hal itu mungkin dapat ditegaskan oleh tekanan subjek atu sponsor atau
barangkali juga karena ketidaktoleransian subjek atau sebaliknya peneliti terlalu cepat
menarahkan

focus

penelitiannya

walaupun

tampaknya

belum

dapat

dilakukan

demikian.persoalan itu bias terjadi pada situasi ketika subjek berdusta,menipu,atau berpurapura sedangkan peneliti sudah sejak awal mengarahkan fokusnya padahal barangkali belum
waktunya berbuat demikian.
3. Triangulasi
Triangulsi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang
lain.diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagian pembanding terhadap data
itu.teknik tringulasi yang paling banyak digunakan ialah melalui sumber lainnya.denzim
(1979) membedakan 4 macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan
penggunaan sumber,metode,penyelidik, dan teori
Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan denga mengecek balik derajat kepercayaa
suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian
kualitatif.
Pada tringulasi dengan metode ,menurut patton terdapat 2 strategi yaitu : pengecekan derajat
kepercayaan penemua hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan penegecekan
derajat kepercayan beberapa sumber data dengan metode yang sama.
Triangulasi dengan teori menurut Lincoln dan guba berdasarkan anggapan bahwa fakta tidak
dpat diperiksa derajat keperccayaanya deengan satu atau lebih teori.dipihak lain patton
berpendapat lain ,yaitu penjelasan bahwa hal itu dapat dilaksanakan dan hal itu
dinamakannya penjelas banding.
Jadi tringulasi berarti cara untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan
yang ada dalam konteks studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan
hubungan dari berbagai pandangan .untuk itu maka peneliti dapat melakukannya dengan jalan
:
1) Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan
2) Mengecek dengan berbagai sumber data
3) Memnfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan dapat dilakukan

4. Pemeriksaan sejawat melalui diskusi


Teknik ini mengandung beberapa maksud sebagai salah satu teknik pemeriksaan keabsahan
data
Pertama, untuk membuat agar peneliti mempertahankan sikpa terbuka dan kejujuran dalam
diskusi analitik tersebut kemelencengan peneliti di singkap dan pengertian lebih mendalam
ditelaah yang nantinya menjadi dasar bagi klarifikasi penafsiran .
Kedua,diskusi dengan sejawat ini memberikan suatu kesempatan awal yang baik untuk mulai
menjajaki dan menguji hipotesis kerja yang muncul dalam benak peneliti.ada kemungkinan
hipotesis yang muncul dalam benak peneliti sudah dpat dikonfirmasi ,tetapi dalam diskuksi
analitik ini mungkin sekali dapat terungkap segi-segi lainnya yang justru membongkar
pemikiran peneliti
Dengan demikian pemeriksaan sejawat berarti pemeriksaan yang dilakukan dengan jalan
mengumpulkan rekan-rekan sebaya ,yang memiliki pengetahuan umum yang sama tentang
apa yang sedang di teliti ,sehingga bersama mereka peneliti depat me-review persepsi
,pandangan dan analisis yang sedang dilakukan.jika hal itu dilakukan maka hasilnya adalah :
1.
2.
3.
4.
5.

Menyediakan pandangan krisis


Mengetes hipotesis kerja
Membantu mengembangkan langkah berikutnya
Melayani sebagai pembanding
Analisis kasus negative

Teknik analisis kasusu negative dilakukan dengan mengumpulkan contoh dan kasusu yang
tidak sesuai dengan pola dan kecenderungan informasi yang telah dikumpulkan dan
digunakan

sebagai

bahan

pembanding.dalam

suatu

latihan

kepemimpinan

peerusahaan,sebagai peserta berhasi dengan baik.peserta yang tidak menyelesaikan program


dan meninggalkan latihan sebelum waktunya diambil sebagai kasus untuk meneliti
kekurangan program latihan tersebut.kasus negative demikian digunakan sebagai kasus
negaiv untuk menjelaskan hipotesis kerja alternative sebagai upaya meningkatkan
argumentasi penemuan
6. Pengecekan anggota
Pengecekan anggota baik dilakukan secara formal maupun informal .banyak kesempatan
yang tersedia untuk mengadakan pengecekan anggota ,yaitu setiap hari pada waktu peneliti
bergaul dengan para subjeknya misalnya iksisar wawancara dapat diperlihatkan untu
dipelajari oleh satu atau beberapa anggota yang terlibat ,dan mereka diminta pendapatnya

.demikian pula pendapat suatu kelompok dapat pula dicek dengan pendapat kelompok
lain,misalnya kelompok guru dicek dan dimintakan tanggapannya dari kelompok pimpinan
sekolah.
Pengecekan secara informal demikian dapat bermanfaat dalam hal-hal sebagai berikut :

Mnyediakan kesempatan untuk mempelajari secara sengaja apa yang dimaksudkan


oleh responden dengan jalan bertindak dan berlaku secara tertentu atau memberikan

informasi tertentu
Memberikan kesempatankepada responden untuk memperbaki kesalahan dari data

menantang suatu penefsiran yang barangkali salah.


Memberikan kesempatan bagi peneliti untuk mengihtisarkan hasil perolehan
sementaranya yang memudahkannya untuk melangkah kepada analisis.

Dapat diihtisarkan bahwa pengecekan anggota berarti peneliti mengumpulkan para peserta
yang telah diikuti menjadi sumber data dan mengecek kebenarannya dan interpertasinya.hal
itu dilakukan dengan jalan:
1)
2)
3)
4)

Penelian dilakukan oleh responden


Mengoreksi kekeliruan
Menyediakan tambahan informasi secara sukarela
Memasukkan responden dalam kencah penelitian menciptakan kesempayan untuk

mengihtisarkan sebagai langkah awal analisis


5) Menilai kecukupan menyeluruh data yang dikumpulkan
7. Uraian rinci
Teknik ini menuntut peneliti agar melaporkan penelitiannya sehingga uraiannya itu dilakukan
setliti dan secermat mungkin yang menggambarkan konteks penelitian diselenggarakan.jelas
laporan itu harus mengacu pada focus penelitian.uraiannya harus mengungkapkan secara
khusus sekali segala sesuatu yang dibutuhkan oleh pembaca agar ia dapa memahami temuan
yang diperoleh.temuan itu sendiri tentunya bukan bagian dari uraian rinci,melainkan
penafsirannya yang dilakukan dalam bentuk rinci dengan segala macam pertanggungjawaban
berdasarkan kejadian nyata.
8. Auditing
Auditing adalah konsep bisnis,khususnya di bidang fiscal yang dimanfaatkan untuk
memeriksa kebergantungan dan kepastian data.hal itu dilakukan baik terhadap proses maupun
terhadap hasil atau keluaran
Proes auditing dapat mengikuti langkah-langkah seperti yang disarankan oleh harpen yaitu
:pra-entri,penetapan hal-hal yang dapat diaudit ,kesepakatan formal,dan terakhir penetuan
keabsahan data

Pada tahan praentri sejumlah temuan diadakan oleh auditor da berakhir pada usaha
meneruskan ,mengubah seperlunya ,atau menghentikan pelaksanaan usulan auditing.sesudah
itu auditi memilih auditor yang potensial untuk melaksanakan auditing itu
Pada tahap penetapan dapat tidaknya di audit ,tugas auditi ialah menyediakan segala macam
pencatatan yang diperlukan dan bahn-bahan penelitian yang tersedia seperti yang sudah
dikemukakan klasifikasinya .selain itu hendaknya menyediakan waktu secukupnya untuk
keperluan mengadalkan konsultasi jika hal itu diperlukan.
Tahap berikutnya dinamakan persetujuan atau kesepakatan resmi antara auditor dengan
auditi.pada tahap ini auditor dengan auditi mengadakan persetujuan tertulis tentang apa yang
telah dicapai oleh auditor persetujuan yang dilakukan hendaknya mencakup batas waktu
pelaksanannya

tujuan

pelaksanaan

auditi

berkaitan

dengan

kebergantungan

atau

kepastian,penjabaran peranan yang akan dimaikan,aik oleh auditor maupun oleh auditi .
Tahap berikutnya ialah penetuan keabsahan.tahap ini merupakan tahap terpenting
.penulusuran audit merupakan pemeriksaan terhadap kepastian mamupun terhadap
kebergantungan .pemeriksaan terhadap criteria kepastian terdiri atas beberapa langkah kecil
Tahap terakhir rentetan auditing ini ialah mengakhiri auditing itu sendriri .pada tahap ini ada
2 hal yang perlu dikerjakan oleh auditor yaitu meberikan umpan balik dan berunding denan
auditi yaitu si peneliti itu sendri dan menuliskan laporan hasil pemeriksanya.sebelum seluruh
hasil penelusuran laporan diakhiri ,sesuai dengan haknya audit berhak mempelajari isi
laporan tersebut terlebih dahulu .hasil penelahan auditi dibicarakan dan dibahas besama .
Pemanfaatan pemeriksan keabsaha data dalamproposal dan dalam skripsis ,tesis dan
disertasi
Sewaktu menulisis proposal penelitian bagi para peneliti kualitatif pemeriksaan keabsahan
data ini sudah harus dinyatakan pada bagian akhir proposal.hal ini penting karena
pertanggungjawaban kepercayaan data terletak pada criteria dan teknik pemeriksaan
keabsahan data.jadi sejak proposal penelitian pemerikaan keabsahan data ini sudah harus
dinyatakan dan direncanakan teknik apa saja uang digunakan
RANGKUMAN
Bab ini menyajikan criteria dan teknik pemeriksaan keabsaha data yang sebagaimana sudah
dikemukakan pada pendahluan,merupakan factor yang menentukan dalam penelitian
kualitatif.3 pokok persoalan yang dibahas ialah alasan dan acuan ,criteria dan teknik
pemeriksaan keabshan data.bagian alasan dan acuan mengapa diperlukan pemeriksaan

keabsahan data dengan menyajikan diperlukan pemeriksaa keabsahan data dengan


menyajikan kelemahan validas dan reabilitas data secara konvensial.uraian tentang teknik
keabsahan data mengacu pada konsep baru untuk memperbaikinya dan mengacu pada teknik
yang disosdorkan oleh ahli inkuiri almiah.
Pemeriksaan keabsahan data didasarkan atas criteria tertentu.kriteria itu terdiri atas derajat
kepercyaan ,keteralihan,kebergantungan,dan kepastian.masing masing criteria menggunakan
terknik pemeriksaan sendiri-sendiri.kriteria derajat keprayaan pemeriksaan datanya dilakukan
dengan teknik perpanjangan keikutsertaan,ketekunan pengamatan,triangulasi,pengecekan
anggota.

BAB 8
TEKNIK PENULISAN LAPORAN PENELITIAN
A. Fungsi,jenis, dan bentuk laporan hasil penelitian
Setiap

selesai

mengadakan

penelitian

biasanya

peneliti

membuat

laporan

hasil

penelitian.penulisan laporan hasil penelitian itu berfungsi untuk memenuhi beberapa


keperluan.pertama-tama ,yang banyak dikenal diperguruan tinggi laporan hasil penelitian itu
dimanfaatkan untuk keperluan studi akedemis.setiap kali mahasiswa akan mengakhiri
studi,salah satu tuntutan akedemisnya ialah diwajibkan mengadakan penelitian dan menyusun
tesisi untuk studi S1 dan S2 serta disertasi untuk S3.penyusunan itu dilakukan di bawah
bimbingan dosen mata kuliah keahlian dan mata kuliah meteolodi penelitian.
Adapula penelitian yang dikarenakan keperluan lembaga masyarakat,lembaga pemerintahan
atau lembaga bisnis tertentu.dengan kata lain,penelitian demikian dilakukan untuk keperluan
suatu lembaga tertentu.karena penelitian itu dilakukan atas pesanan ,mak penyusunan laporan
dengan sendrinya disusun dengan keperluan pesanan tersebut.ada bahaya yang megancam
bagi penelitian pesanan yaitu,apabila pemesana ikut mengatur scenario hasil penelitian yang
dilakukan.dengan kata lain hasil penelitiannya akhirnya dipenuhi oleh pemesanan penelitian
mungkin untuk keperluan politik tertentu ,keperluan strategi dagang dana seacamnya.dalam
hal ini peneliti hendaknya tetap berpegang pada etika penelitian sihingga ia membuat
penelitian apa adanya,jadi penelitian hendaknya objektuf walaupun dalam banyak hal ia akan
mengahdapi kesukaran.
Terakhir,penulisan hasil penelitian dapat pula dimanfaatkan untuk keperluan publikasi
ilmiah.hal ini ada kaitannyya dengan fungsi penulisan laporan untuk pengembangan ilmu
pengetahuan.namun,fungsi terakhir ini lebih mengarah pada publikasi ilmiah karena suatu
dorongan tertentu.seorang penelitian yang bekerja dilmbaga penelitian atau seorang dosen
sangat

memerlukan

butir

kredit

untuk

keperluan

mengembangkan

karier

profesionalnya.motivasi itu dapat dicapai secara efektif dan efisien jika seorang peneliti atau
dosen melakukan penelitian dan mempublikasikannya dalam majalah ilmiah
Fungsi penulisan laporan tersebut di atas sangat erat kaitanyya dengan jenis dan bentuk
paoran itu sendri.jenis laporan pertama ialah jenis laporan yang dilakukan dengan mahasiswa
S1 apda akhir studnya dan mahasiswa S2 untuk menulis tesis.bersamaan dengan itu
,mahasiswa tingkat studi S3 diwajibkan menyusun disertasi.tesis maupun disertasi
mempunyai bentuk khusus yang biasanya mengikuti aturan dan model tertentu yang
ditetapkan oleh suatu perguruan tinggi.

Jenis bentuk yang kedua ialah publikasi yang dilakukan oleh peneliti pada majalah ilmiah
seperi jurnal.tesis leh peneliti pada majalah mempunyai tata aturan yang ketat dan kaku
dalam pola dan cara penulisannya.pada bentuk publikasi ilmiah aturan itu cukup longgar dan
penyusun laporan hasil laporan cukup luwes untuk menentukan sendri gaya penulisannya
,mislanya dengan menyesuaikan dengan target audience atau pembacanya
Jenis dan bentuk ketiga ialah,laporan penelitian yang ditunjukkan kepada para pembuat atau
kebijaksanaan.bentuk demikian oleh penulis dinamakan bentuk eksekutif.bentuk ini agak lain
dibandingkan dengan bentuk pertama karena pembacanya sekaligus akan pemakaian hasil
penelitian ,sedangkan waktu dan kesibukan kegiatan para pemakai hasil penelitian tersebut
menyita hamper seluruh kehidupan profesionalnya.oleh karena itu,laporan bentuk seperti itu
harus disajikan secara singkat,namun tetap pada berisi ,tidak boleh dipenuhi dengan jargonjargon ilmiahyang bagi mereka bias membosankan ,diusahakan agar tetap bersifat
argumentasi dan persuasive.
Bentuk terakhir ialah bentuk tulisan sebagai hasil penelitian yang dilemparkan kepada
masyarakat awam.yang demikian biasanya dimuat sebagi artikel dalam Koran.bentuk ini
menuntut cara penyajian tersendiri kerena pembacanya terdiri atas orang awam sehingga
penyajiannya hendak dilakukan secara ilmiah populer.cara penyajian demikian menuntut
agar bias dilakukan secara sederhana,mudah dipahami,singkat,namun harus diusahakan agar
inti hasil pemenuan tetap dapat terkomunikasi kepada para pembacanya.
Fungsi dn bentuk laporan tersebut seharusnya dapat digambarkan secara singkat dalam
kerangka laporan.namun,pada bagian berikut pembahasan tentang kerangka dan isi laporan
penelitian hanya akan dibatasi pada laporan penelitian bentuk tesis atau disertai dalam hal-hal
tertentu dapat dimanfaatkan untuk publikasi ilmiah pada umumnya.
B. Kerangka dan isi laporan
Bagian ini menyajikan 2 kerangka dan laporan sebuah kerngka lainnya yang terutama
berkenan dengan bentuk tesis atau disertasi.jal itu disebabkan oleh keterbatsan buku ini
sehingga bentuk lainnya tidak dipersoalkan.dengan memnfaatkan prinsip tertentu,ketiga
kerangka tersenut disintesiskan sebagai suatu model yang barangkali dapat dimanfaatkan oleh
para peneliti
Pertama-tama,patton1987:340-343)

menyusun

kerangka

untuk

keperluan

penelitian

evaluatifdan oleh para penulis buku ini dimodikifasi ke dalam penelitian kualitatif biasa yang
disajikan sebagi berikut

KERANGKA LAPORAN PENELITIAN


1. Tujuan penelitian
A. Konteks penelitian
1) Bagaimana asal mula penelitian dilakukan?
2) Untuk apa penelitian itu ?
3) Bagaimana penelitian itu di biayai?
4) Bagaimana penentuan penelitian?
B. Focus penelitian
1) Pertanyaan apakah yang dijawab dalam penelitian ini?
2) Mengapa pertanyaan-pertanyaan ini ?
3) Tindakan-tindakan apakah yang diperkirakan atau keputusa apakah
yang akan diambil sebagi hasil dari penelitian ini.
II keputusan keputusan tentang metode
A. Ketetapan metode
1) Bagaimana caranya sehingga metode yang digunakan mengikuti
pertanyaan pertanyan yang diajukan ?
2) Kelenihan dan kekurangan apakah yang ada pada metode yang
digunakan sehubungan dengan tujuan penelitian ?
B. Keputusan-keputusan desain dan sampling apakah yang telah dibuat , apa
alasannya,dan apa kosekuensinya ?
1) Situasi yang disampel
2) Periode waktu yang disampel
3) Orang-orang yang disampel
III persentasi data
A. Deskripsi informasi tentang program
1) Riwayat dan asal0usul program penelitian
2) Kegiata program,proses dan tujuan
3) Cirri-ciri subjek
B. Deskripsi pemenuan yang diorganisasikan di sekitar pertanyaan penelitian dan
pemakaian informasi
1) Informasi deskriptif atas dasar pengmatan atau wawancara.apa yang
terjadi ?apa yang dikatakan ?
2) Sediakan informasi apa saj yang diperlukan pembaca ke dalam situasi
yang diuraikan dan teliti.
C. Analisis data
1) Penyajian pola,tema,kecenderungan,dan motivasi yang muncul dari
data
2) Penyajian kategori ,system klasifikasi dan tipologi
a) Tipologi yang disusun oleh subjek untuk menjelaskan dunianya
b) Tipologi yang disusun oleh peneliti
D. Penafsiran dan penjelasan
1) Kaitan-kaitan antara kategori dan dimensinya

2) Hubungan-hubungan antara hal-hal yang berkaitan dan bagian-bagian


yang bebas
3) Persoalan yang berkaitan dengan sebab dan konsekuensinya,termaksud
hipotesis tentang hubungan antara proses dan hasil
IV validasi dan penemuan
A. Rincian tentang pelaksanaan metode dan pelaporan pada setiap tingkatan awal
dari prosedur yang diharapkan
Bagaimana studi itu dilakukan?
Bagaimana penegumpulan data sebenarnya?
B. Derajat keercayaan penemuan
1) Pembatasan tentang hipotesis alternative dan alternative pembahasan
2) Analisis kasus-kasus negarif yang menunggu
3) Triangulasi :metode,sumber,peneliti
4) Pengaruh peneliti-peranan pribadi dan perspektif peneliti
5) Salinan setiap reaksi subjek atau lainnya yang telah menelaah jalannya
studi
V. kesimpulan dan rekomendasi (atas permintaan tertentu,bagian ini kadang-kadang
ditempatkan

pada

bagia

pertama

laporan

agar

pengambil

keputusan

langsung

memperhatikannya).
A. Apa sajakah penemuan-penemuan penting ?
B. Apa saja implikasi dari penemuan-penemuan tersebut ?
C. Apa sajakah rekomendasi yang diajukan ?
1) Rekomendasi dari pihak subjek
2) Rekomendasi dari pihak peneliti
Kerangka tersebut di atas sudah berbicara tentang isinya sehingga tidak perlu dipersoalkan
lagi.di pihak lain,ada juga penulisan yang mengungkapkan kerangka penelitian.walaupun
tidak lengkap ,sebagaimana yang dikemukakan berikut ini.
Lincoln dan guba dalam buku mereka tidak mengemukakan kerangka lengkap sewaktu
membahas tentang pelaporan studi kasus.mereka menyajikan kerangka 2 dimensi penting
yang harus ada dalam laporan,yaitu bagian substantive dan metodoligis.kerangka dasar kedua
dimensi tersebut diperlihatkan dalam table
ISI LAPORAN STUDI KASUS
ASPEK-ASPEK
Pertimbang subtantif
-masalah,
evaluan,atau

pilihan

MAKSUD

PELAKSANAAN

MODIFIKASI

kebijaksanaan
-konteks atau latar
-transaksi
-hal-hal

yang

menonjol
-hasil
Pertimbangan
metedologis
-peneliti
-metode

keabsahan

data
Maksud,pelaksanaan,dan modikikasi dalam kolom kolom pada table tersebut menunjukkan
adanya sesuatu yang diharapkan semula dari segi unsure-unsur substantive maupun
metodologi.harapan itu dilaksanankan pada latar penelitian yang sebenarnya dan ,bila ada
perbaikan-perbaikan tertentu ,disajikan pada kolom terakhir.selanjutnya ,menurut kedua
penulis bagian substantive berisi hal-hal sebagai berikut :

Rumusan masalah,evaluen,atau pilihan kebijaksanaan yang terjadi dalam studi


Rumusan secara telititentang konteks atau latar tentang penelitian diadakan dan

tempat inkuiri diadakannya.


Pembahasan tentang hal-hal yang menonjol yang ditemukan dilapangan ialah tentang

unsur-unsur yang ditemukan sebagai hal penting dan yang diteliti secara mendalam.
Diskusi tentang hasil penelitian sebagai bahan pelajaran yang dapat dipelajari dari
penelitian.pembaca hendaknya memperhatikan bahwa pelajaran itu bukan merupakan
beneralisasi melainkan hipotesis kerjayang menghubungkannya dengan arah
pengertian dengan tempat penelitian

Begian metodologi yang dapat dimaskkan dalam isi maupun pada lampiran berisi hal-hal
sebagai berikut:

Uraian secara teliti tentang derajat kepercayaan peneliti .jika memang manusia
peneliti itu bertindak sebagai alat penelitian ,maka menjadi hak pembaca untuk
mengetahuinya informasi tentang alatitu sebagaimana layaknya pada penelitian

konvesional.
Uraian secara teliti tentang metode-metode yang digunakan mencakup hakikatnya

upaya membukadesain.
Uraian secara teliti tentang ukuran-ukuran yang digunakan untuk meningkatkan
kemungkinan keabsahan data penelitian yang derajat keabsahan datanya dikaitkan

dengan berbagai tempat,dan akhirnya pemeriksaan secara khusus ,dilakukan dengan


pengecekan anggota dan auditing.
KERANGKA LAPORAN PENELITIAN
1) Latar belakang ,masalah,dan tujuan penelitian
A. Latar belakang penelitian
1) Asal mula diselenggarakannya penelitian
2) Alasan diadakannya penelitian
3) Penelitian ini diadakan oleh siapa
4) Apakah penelitian ini di adakan secar perseorangan atau oleh tim
peneliti ,siapa dan bagaimana penentuannya?
B. Masalah dan pebatasan penelitian
1) Focus sebagai pembatasan penelitian
2) Pertanyaan-pertanyaan penelitian
3) Alasan (untuk menjawab mengapa pertanyaan pertanyaan ini
diajukan )
C. Tujuan,kegunaan dan prospek penelitian
1) Tujuan penelitian
2) Kegunaan pelaksanaan dan hasil penelitian
3) Prospek penelitian (berupa tindakan yang diperkirakan atau kepustaankepustaan yang akan diambil sebagai akibat hasil penelitian ini )
II. ACUAN TEORI
A. .(judulnya sesuai focus penelitian)
1) (subjudulnya sesuai sub-fokus 1 )
2) ..(subjudulnya sesuai subfokus 2)
3) ..petunjuk untuk studi ini
III.METODOLOGI
A. Deskripsi latar penelitian ,entri,dan kehadiran peneliti
1) Deskripsi latar penelitian
2) Tahap-tahap dan jadwal waktu penelitian
3) Sampling,situasi dan subjek
B. Deskripsi peneliti sebagai alat dan metode yang digunakan
C. Tahap-tahap penelitian dan sampling
1) Tahap-tahap dan jadwal waktu penelitian tertentu
2) Sampling,situasi dan subjek
D. Proses pencatatan dan sampling
1) Proses pencatatan data
2) Proses analisis data
IV. penyajian data
A. Deskripsi penemuan (yang diorganisasikan di sekitar pernyataan-pernyataan
penelitian dan pemakai informasi)
1) Deskripsi informasi lainnya (berasal dari dokumen,foto dan lain-lain

2) Deskripsi informasi lainnya (berasal dari dokumen ,fota dan lain-lain)


B. Deskripsi hasil analisis data
1) Penyajian pola,tema,kecenderungan dan motivasi yang muncul dari
data
2) Penyajian kategori,system klasifikasi,dan tipologi
C. Penafisran dan penjelasan
1) Hipotesis kerja:kaitan antara ketegori dengan dimensi antara konsep
dengan konsep
2) Persoalan yang berkaitan dengan sebab dankosekuensinya
V.Teknik pemeriksaan dan keabsahan data
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.

Perpanjangan kehadirat keamatan


Diskusi rekan sejawat
Analisis kasusu negative
Kecukupan referensial
Triangulasi,metode,sumber,peneliti
Pengecekan angota
Auditing

VI.Kesimpulan dan rekomendasi


A. Apa sajakah penemuan penting ?
B. Apa sajakah implikasi dan penemuan tersebut?
C. Apa sajakah rekomendasi-rekomendasi yang diperlukan?
1) Rekomendasi dari pihak subjek
2) Rekomendasi dari pihak peneliti
C. Teknik dan strategi penulisan laporan
Sudah disingung di atas bahwa peneliti dituntut untuk mengusai kemampuan menyusun
laporan.dengan demikian ,jika akan memenuhi tuntutan itu,mempelajari kerangka sebagai
yang dikemukakan di atas belumlah cukup.persoalan lain yang perlu dipahami ialah
bagaimana teknik dan strategi penulisan laporan.
Pembahasan mengenai teknik dan strategi dalam penulisan laporan dalam bagian ini
mencakup langkah-langkah penulisan dan teknik penulisan.
1. Langkah-langkah penelitian laporan
Lincoln dan guba membagi langkah-langkah penulisan itu ke dalam dua tahap besar ,yaitu
tahap awal dan tahap penulisan sebenarnya.kedua penulisan itu menambahkan tahapa awal
itu sebagai tugas organisasi.ada 2 kelompok tugas organisasional yang perlu dilakukan.

Pertama ialah menusun materi data sehingga bahan-bahan itu dapat secepatnya tersedia
apabila diperlukan.tugas ini hendaknya dapat diselesaikan selama pemrosesan data
berlangsung.kategori-kategori yang telah ditemukan dan dituliskan dalam kartu dapat
dipergunakan untuk keperluan penelahan data.yang bersumber dari dokumen,buku,dan
lainnya.
Kedua,penyusunan kerangka laporan.kerangka laporan itu hendaknya dipersiapkan dalam
rangka konsep yang ditemukan dari data.penulisan hendaknya menyadari bahwa kerangka
yang disusun secara awal ini akan beberapa kali mengalami perbahan.yang penting dalam hal
ini agar peneliti mengusahakan supaya seluruh data dapat tercakup dalam kerangka itu.
Ketiga,mengadakan uji silang antara indeks bahan data dengan kerangka yang baru
disusun.pekerjaan ini membosankan,tetapi harus dilakukan Karen hasilnya akan menjadi
dasar penulisan.jika indeks yang disusun terlalu banyak,penulis hendaknya membuat
ikhtisarnya agar mudah di uji silangkan.ui silang dilakukan dengan jalan menelaah indeks
bahan data satu demi satu,kemudian dipertanyakan apakah hal itu sesuai dengan kerangka.
2. Teknik penulisan laporan
Dalam hal ini mencakup tiga hal yaitu car penulisan,gaya penulisan,dan diakhiri dengan
petunjuk umum penulisan.

TUGAS METODE PENELITIAN

DOSEN: DR.HASMIN

NAMA: MUH.DANIAL
NIM

: P15010153

KLS

: A 11

PASCA SARJANA STIE AMKOP MAKASSAR


2016

BAB 5
TEKNIK PENELITIAN
A. SUMBER DAN JENIS DATA
Menurut Lofland (1984:47) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata
kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain
lain.berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya di bagi kedalam kata kata
dan tindakan, sumber data tertulis, foto, dan statistik.
1. Kata kata dan tindakan

Kata kata dan tindakan orang orang yang diamati atau di wawancarai merupakan
sumber data utama. Sumber data utama di catat melalui catatan tertulis atau
melalui perekaman video/audio tapes, pengambilan vfoto, atau film.
Pencatatan sumber data utama melalui wawancara atau pengamatan berperan serta
merupakan hasil usaha gabungan dari kegiatan melihat, mendengar dan bertanya.
Manakah diantara ketiga kegiatan yang dominan, jelas akan berpariasi dari satu
waktu ke waktu lain dan dari situasi satu ke situasi lainnya. Misalnya, jika peneliti
merupakan pengamat tak diketahui pada tempat tempat umum, jelas bahwa
melihat dan mendengar merupakan alat utama, sedangkan bertanya akan terbatas
sekali. Sewaktu peneliti memanfaatkan wawancara mendalam, jelas bahwa
bertanya dan mendengar akan merupakan kegiatan pokok.
Jika peneliti menjadi pengamat berperan serta pada suatu latar penelitian tertentu,
keegiatan tersebut akan dapat di manfaatkan sebesar besarnya tergantung pada
suasana dan keadaan yang di hadapi. Pada dasarnya, ketiga kegiatan tersebut
adalah kegiatan yang biasa di lakukan oleh semua orang, namun pada penelitian
kualitatif kegiatan kegiatan ini di lakukan secra sadar, terarah, dan senantiasa
bertujuan memperoleh suatu informasih yang diperlukan.
Hal tersebut di lakukan secara sadar dan terarah karena memang di rencanakan
oleh peneliti. Tearah karena memang dari pelbagai macam informasi yag tersedia
tidak seluruhnya akan di gali oleh peneliti senantiasa bertujuan karena peneliti
mempunyai seperangkat tujuan penelitian yang diharapkan di capai untuk
memecahkan sejumlah masalah penelitian.
Di bagian depan tidak di paparkan bahwa peumusan masalah yang baik akan
membatasi studi. Membatasi studi di sini sebenarnya adalah membatasi kata kata
dan tindakan yang akan di jaring dari orang orang yang mebjadi subjek penelitian.
Dengan seperangkat petunjuk seperti yang telah diungkapkan di muka kiranya
peneliti akan dapat menjaring kata kata dan tindakan yang rrelevan saja terutama
dengan memanfaatkan kriteria inklusi- ekslusi. Jika hal tersebut tidak di
manfaatkan peneliti akan pulang ke kandangnya dengan satu truk data, tetapi
barngkali hanya sebagian kecil yang akan bermanfaat. Jadi seyogyanyan seorang
peneliti yang baik merancang secara matang terrlebih dahulu apa strategi dan

taktik menjaring informasi yang diperlukan. Apabila hal itu sudah di lakukan,
akan banyak bergantung pada orang sebagai instrumen peneliti.
Situasi situasi tertentu di lapangan sering memperhadapkan peneliti sehingga ia
berusaha pula mencari data tambahan lainnya seperti sumber tertulis dan
sebagainya.
2. Sumber tertulis
Walaupun di katakan bahwa sumber di luar kata dan tindakan merupakan sumber
kedua, jelas hal itu tidak bisa diabaikan. Di lihat dari segi sumber data, bahan
tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat di bagi atas sumber buku dan
majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi, dan dokumen resmi.
Sumber berupa buku dan majalah ilmiah juga termasuk kategori ini. Buku, di
sertasi atau tesis, biasanya tersimpan di perpustakaan. Perpustakaan terdapat buku
riwayat hidup, buku terbitan pemerintah, majalah majalah ilmiah, seperti jurnal
tempat menerbitkan penemuan penemuan hasil penelitian. Buku, disertasi dan
karya lainnya, dan majalah ilmiah sangat berharga bagi peneliti, guna menjajaki
keadaan perseorangan atau masyarakat di tempat penelitian di lakukan. Selain itu ,
buku penerbitan resmi pemerintah pun dapat merupakan sumber yang sangat
berharga
Sumber tertulis lainnya adalah dokumen pribadi, yaitu tulisan tentang diri
seseorang yang ditulisnya sendiri. Dokumen pribadi itu bisa berupa surat, buku
harian, anggaran penerimaan atau pengeluaran diri atau rumah tangga, surat surat,
cerita sesorang tentang keadaan lokal, pepatah, lagu daerah, drama lokal, dan
sebagainya. Sewaktu penelitian sedang berjalan, barangkali peneliti meminta
kepada subjeknya, untuk menulis sesuatu tentang pengalaman kongretnya. Kedaan
suatu perristiwa pandangan, sikap dan lain lain. Ada peneliti yang meminta
kepada mahasiswa subjek penelitiannya untuk membuat jurnal mahasiswa, yaitu
catatan yang dibuat mahasiswa setiap minggu tentang apa saja mengenai ekpresi
perasaannya pendapat dan pandangan hidup, sikap dan sebagainya.
3. Foto
Ada dua kategori foto yang dapat di manfaatkan dalam penelitian kualitatif, yaitu
foto yang di hasilkan oarang dan foto yang di hasilkan peneliti sendiri. Foto tentag

dan latar penelitian, jika di cari, biasanya banyak tersedia. Album foto keluarga,
album foto instansi, dan sekolah biasanya tersedia. Latar penelitian dalam foto
dapat diamati dengan teliti, demikian pula foto dapat memberikan gambaran
tentang perjalanan, sejarah orag orang yang ada di dalamnya. Hal itu dapat juga
dapat juga memberikan gambaran tentang posisi duduk di kelas misalnya, keadaan
duduk santai dan gembira ria. Jadi, foto dapat memberikan gambaran tentang
distribusi penduduk, geografis, sistem persekolahan dan lain lain. Dianjurkan
agar fot dianalisis bersama sumber sumber lainnya. Selain itu barangkali foto itu
memberikan gambaran yang bertentangan dengan apa yang di persoalkan dalam
masalah penelitian.

Foto di gunakan pula oleh peneliti untuk memahami

bagaimana para subjek memandang dunianya. Sesuatu yang bagus, baik, berguna,
berkesan suatu saat, dan mempunyai nilai historis cenderung diabadikan dalam
foto dan sebaginya.
Penggunaaan foto untuk melengkapi sumber data jelas besar sekali manfaatnya.
Hanya perlu di beri catatan khusus tentang keadaan dalam foto yang biasanya,
apabila diambil secara sengaja, sikap dan keadaan dalam foto menjadi sesuatu
yang sudah di poles, sehingga tidak menggambarkan keadaan sebenarnya. Peneliti
harus menyadari hal ini. Selain itu, hubungan peneliti dan subjek jangan sampai
terganggu. Dengan usaha untuk mengambil foto.seyogyanya pengambilan foto
sudah di ketahui oleh subjek. Dan subjek tidak berkeberatan serta merelakan
dirinya di foto. Pengambilan foto sebaiknya dalam keadaan tidakl di buat buat.
Pengambilan foto oleh peneliti

tentu saja dapat di lakukan dengan meminta

bantuan orang lain, misalnya untuk melihat dan respon subjek sewaktu
berhadapan dengan peneliti. Sesudah foto diproses dan pelihatkan pada subjek
saat mereka memperhatikan foto diri mereka merupakan moment yang tepat pula
untuk mengamati subjek.
4. Data statistik
Peneliti kualitatif sering juga menggunakan data statistik yang telah tersedia
sebagai sumber data tambahan bagi keperluannya. Statistik misalnya dapat
membantu memberi gambaran tentang kecenderungan subjek pada latar
penelitian. Misalnya statistik dapat memberikan gambaran tentang kecederungan
bertambah atau berkurannya bayi yang lahir di suatu desa di kitkan dengan
intensifikasi program keluarga berencana, tentang kecenderungan kematian orang

tua, penerimaan siswa di sekolah setiap tahun naik atau turun. Demikian pula
statistik dapat membantu peneliti mempelajari komposisi distribusi penduduk
dilihat dari segi usia, jenis kelamin, agama dan kepercayaan, mata pencaharian,
tingkat kehidupan sosial ekonomi, pendidikan dan lain sebagainya.
Mempelajari statistik dapat membantu peneliti memahami persepsi subjeknya.
Masuknya koran ke desa X misalnya telah meningkatkan kesadaran penduduk
desa untuk secara intensif mempelajari program belajar paket A.
Keseluruhan sumber dan jenis dan data yang di uraikan diatas pada dasarnya
banyak bergantung pada peneliti sehinnga yang di harapkan itu saja yang dapat di
jangkau. Dengan kata lain peranan manusia sebagai alat atau instrumen penelitian
besar sekali dalam penelitian kualitatif.
B. Peranan Manusia Sebagai Instrumen Penelitian
1. Pengamatan berperan serta
Pengamatan berperan serta menceritakan kepada peneliti apa yang dilakukan oleh
orang orang dalam situasi peneliti mempereoleh kesempatan mengadakan
pengamatan. Sering terjadi peneliti lebih mnghendaki suatu informasih lebih dari
sekedar mengamatinya. Ia barangkali ingin mengetahui suatu peristiwa, apakah
sering terjadi dan apa yang dikatakan orang tentang hal itu. Peneliti ingin
mengetahui apakah tanpa kehadirannya para subjek berprilaku tetap atau menjadi
berbeda, dan sebagainya. Jadi pengamatan berperan serta pada dasarnya berarti
mengadakan pengamatan dan mendengakan secermat mungkin sampai pada yang
sekecil kecilnya. Bogdan (1972:3) mendefenisikan secara tepat pengangamatan
berperan serta sebagai peneliti yang bercirikan interaksi sosial yang memakan
waktu cukup lama antara peneliti dan subjek dalam lingkungan subjek. Dan
selama itu data dalam bentuk catatan lapangan di kumpulkan secara sistematis
dan berlaku tanpa gangguan.
Sebagai contoh, seorang peneliti yang tertarik untuk meneliti anak anak
berkelainan mental harus pergi ke latar sekolah anak anak yang berkelainan menta
itu secara reguler untuk waktu yang cukup lama. Ia perlu berkenalan dengan guru
gurunya, kepala sekolah dan staf sekolah lainnya, seperti psikolog. Kemudian ia
mengamati anak anak mental itu bagaimana mereka berinteraksi satu dengan
lainnya.

Sebagai pengamat, peneliti berperan serta dalam kehidupan sehari hari subjeknya
pada setiap situasi yang diinginkannya untuk dapat dipahaminya. Jadi jelas tidak
pada seluruh peristiwa ia perlu berperan serta. Dengan kata lain ada seperangkat
acuan tertentu yang membimbingnya berperan serta. Bila ia telah berada pada
latar itu, ia berbicara dengan subjeknya berkelakar dengan mereka menunjukkan
perasaan simpatinya pada mereka. Cara berkomunikasi dan berteraksi yang cukup
lama dengan subjeknya dalam situasi tertentu memberikan peluang bagi peneliti
untuk dapat memandang kebiasaan, komplik, dan perubahan yang terjadi dalam
diri subjek dan keterkaitannya dengan lingkungannya.
Persoalan peneliti memperkecil perasaan etnosentrisme pada dasarnya mudah di
katakan, tetapi dalam kenyataaan sukar di realisasikan. Crane dan Anggersino
(1984:2-5) menganjurkan agar peneliti pertama tama mengenal secara mendalam
dirinya sendiri. Mengenal dirinya sendiri bararti mengenal kesehatan fisik,
persiapan psikis dam mental, dan sebagainya. Mengenal diri sendiri pada dasarnya
merupakan bagian penting dari persiapan peneliti agar benar benar siap di
lapangan, terutama kerena akan bertindak sebagai instrumen. Salah satu unsur
terpenting dari segi pengenalan diri sendiri ialah kemampuan peneliti untuk
berpisah dari etnosentrisme. Etnosentrisme tidak lain adalah pusat dalam melihat
segala sesuatu dari segi diri dan kebudayaan sendiri, moral, etika, sosial,
kebiasaan, kepercayaan dan sebagainya. Jika kecenderungan peneliti tidak bisa
memisahkan diri dari etnisentrisme, ia akan mengalami kesukaran, bahkan akan
mengalami kejutan budaya ( cultural shok). Untuk mengatasinya peneliti
hendaknya mengembangkan relativisme budaya, yaitu usaha untuk memahami
setiap sifat dan sikap dalam rangka keseluruhan kebudayaan. Implikasi dari
konsep relativisme buadaya itu adalah bahwa peneliti hendaknya mempelajari
kebuadayaan secara menyeluruh dengan pengertian bahwa kebudayaan orang
oarang di tempat penelitian meruakan kebudayaan yang sesuai dengan keperluan
dan aturan mainya. Konsep ini tidak menghendaki di terapkan atau di kenakannya
keputusan nilai peneliti pada lingkungan kebudayaan tempat kebudayaannya.
Bagi mereka yang pertama kali terjun dalam bidang ini, biasanya pengalaman hari
hari pertama merupakan ujian mental dan ujian kemampuan. Penliti demikian di
anjurkan mengikuti beberapa petunjuk sebagaimana yang di kemukakan oleh
Bogdan Taylor (1975:127) sebagai berikut:

Jangan mengambil sesuatu dari lapangan secara pribadi


Renacanakan kunjungan pertama untuk menemuai
seorang perantara yang nantinya akan memperkenalkan

peneliti.
Jangan berambisi untuk mendapatkan sebanyak mungkin
informasih pada hari hari pertama di lapangan. Ciptakan
kemudahan

diri

sendiri

di lapangan

persingkat

kunjungan pertama sampai sekitar satu jam atau kurang.


Bertindaklah secara pasip. Tunjukkan perhatian dan
kesungguhan tentang apa yang di pelajari oleh peneliti dan
jangan dulu mengajukan terlalu banyak pertanyaan yang
khusus

tertama

dalam

bidang

yang

barangkali

bertentangan.
Bertindaklah dengan lemah lembut. Sewaktu peneliti di
perkenalkan kepada orang orang dan tersenyumlah dan
tunjukkan kesopanan yang dapat di terimah, tegurlah

orang yang bertemu di suatu tempat.


2. Manusia Sebagai Instrumen Penelitian
a. Ciri ciri umum manusia sebagai instrumen
Ciri ciri umum manusia sebagai instrumen mencakup segi reponsip, dapat
menyesuaikan diri, menekankan keutuhan, mendasarkan diri atas pengetahuan,
memproses dan mengihtisarkan, dan memamfaatkan kesempatan mencari
respon yang tidak lazim atau idiosikratik.
1. Responsif: manusia sebagai instumen terhadap lingkungan dan terhadap
pribadi pribadi yang menciptakan lingkungan. Sebagai manussia yang
bersifat interakrif terhadap orang

dan lingkungannya ia tidak hanya

responsif terhadap tanda tanda tetapi ia juga menyediakan tanda tanda


kepada orang oarang
2. Dapat menyesuiakan diri: manusia sebaagi instrumen

hampir tidak

terbatas dapat meyesuaikan diri pada keadaan dan situasi pengumpulan


data.
3. Menekankan keutuhan: manusia sebagai instrumen memanfaatkan
imajnasi dan kreatifitasnya dan memandang dunia ini sebagai suatu
keutuhan, jadi sebagai kontes yang berkesinambungan di mana mereka

memandang diriya sendiri dan kehidupannya sebagai sesuatu riil, benar,


dan mempunyai arti.
4. Mendasarkan diri atas perluasan pengetahuan: sewaktu peneliti melakukan
fungsinya sebagai pengumpul data dengan mengguanakan berbagai
metode tentu saja ia sudah dibekali dengan pengetahuan dan mungkin
latihan latihan yang diperlukan.
5. Memproses data secepatnya: kemampuan lain yang ada pada manusia
sebagai instrumen ialah memproes data. Secepatnya setelah di perolehnya,
menysunnya kembali, mengubah arah inkuiri atas dasar penemuannya,
merumuskan hipotesis kerja sewaktu berada di lapangan. Dan mengetes
hipotesis kerja itu pada respondenya.
6. Memanfaatkan kesempatan untuk mengklarifikasikan dan mengihtisarkan:
manusian

sebagai

instrumen

memilki

kemampuan

lainnya

yaitu

kemampuan untuk menjelaskan sesuatu yang kurang di pahami oleh


subjek atau responden.
7. Memanfaatkan kesempatan untuk mencari repson yang tidak lazim dan
idiosikratif: manusia sebagai instrumen memilki pula kemampuan untuk
menggali informasih yang lain dari yang lain, yang tidak direncanakan
semula, yang tidak di duga terlebih dahulu, atau yang tidak lazim terjadi.
b. Kualitas yang di harapkan
Peneliti kualitatif akan senantiasa berhubungan dengan subjeknya. Hubungan
yang memerlukan kualitas pribadi terutama pada waktu proses wawancara
terjadi. Kualitas pribadika yang bagaimana di harapkan dari peneliti agar
proses wawancara itu berlansung dengan lancar dan seluruh informasih yang
di harapkan dapat di jaring secara suka rela oleh yang di wawancarai.
Peneliti hendaknya memiliki pula perasaan ingin tahu terhadap segala sesuatu
dan senantiasa mengharapkan bahwa informasi yang di perlukannya dapat
datang dari sesuatu yang tidak di harapkan.ia hendaknya mudah bergaul,
gampang menyesuaikan diri dengan segala macam situasi, menampakkan
simpati secara jujur dan tidak di buat buat, menghargai perasaan dan pendapat
dan subjeknya, dan tentang menghadapi situasi krisis sekalipun.
c. Peningkatan kemampuan peneliti sebagai instrumen
Kemampuan peneliti sebagai instrumen dapat di tingkatkan dengan jalan
pertama tama peneliti hendaknya selalu pergi kepada situasi baru untuk
memperoleh pengalaman. Ciri lain adalah melatih kemampuan kemampuan

seperti di maksudkan diatas secara khusus dalam situasi buatan atau situasi
klimis.
C. Pengamatan
Beberapa pokok persoalan yang di bahas di sini mencakup :
1. Alasan pemanfaatan pengamatan
Ada beberapa alasan mengapa dalam penelitian kualitatif, pengamatan di
manfaatkan sebesar besarnya seperti yang di kemukakan oleh Gubah dan Lincoln
(1981:191-193) sebagai berikut:
Pertama, teknik pengamatan ini didasarkan atas pengalaman secara lansung jika
suatu data diperoleh kurang meyakinkan biasanya peneliti ingin menanyakannya
pada subjek, tetapi karena ia hendak memperoleh keyakinan tentang keabsahan
data tersebut, jalan yang ditempuhnya adalah mengamati sendiri yang berarti
mengalami lansung peristiwanya.
Kedua, teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamaati sendiri,
kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan
yang sebenarnya.
Ketiga , pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi
yang berkaitan dengan pengetahuan proposisional maupun pengetahuan yang di
lansung di peroleh dari data.
Keempat, sering terjadi ada keraguan pada peneliti jangan jangan pada data yang
di jaringnya ada yang keliru atau bias.
Kelima teknik pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi
situasi yang rumit.
Enam , dalam kasus kasus tertentu di mana teknik komunikasi lainnya tidak di
mungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang sangat bermamfaat.
2. Macam macam pengamatan dan derajat pengamat
a. Berperan serta secara lengkap
Pengamat dalam hal ini menjadi anggota penuh dari kelompok yang
diamatinya.
b. Pemeran serta sebagai pengamat
Peranan peneliti sebagai pengamat dalam hal ini tidak sepenuhnya sebagai
pemeran serta tetapi melakukan fungsi pengamatan.

c. Pengamat sebagai pemeran serta


Peraanan pengamat secara terbuka di ketahui oleh umum bahkan mungkin ia
atau mereka di sponsori oleh subjek.
d. Pengamat penuh
Biasanya hal ini terjadi pada pengamatan sesuatu eksprerimen di laboratorium
yang menggunakan kaca sepihak (one way screen).
3. Yang jelas, manusia tidak mungkin mengamati segala sesuatu.
Manusia sebagai pengamat tidak sama dengan kamera film 8 mm atau 16 mm.
Kamera filmpun harus diarahakan dengan tepat untuk mengambil film tentang
suatu peristiwa yang terjadi. Kamera film saja pun terbatas dalam

bidang

penyerotannya dan hanya akan mengambil film pada sesuatu yang di sorotnya.
Baik manusia sebagai pengamat ataupun kamera film, keduanya harus
mempunyai fokus (Patto 1980:137).
Fokus dalam pengamatan penelitian kualitatif pada dasarnya sudah dirumuskan
sejak study itu di rancang dan merupakan satu unsur study yang penting
pengamat yang telah berpengalaman mengarahkan perhatian pengamatannya
pada jenis kegiatan dan peristiwa tertentu yang memeberikan informasih dan
pandangan yang benar benar berguna.
Sehubungan dengan kepekaan perasaan tersebut S.C.Hasman dan Straus
(1973:53) mengingatkan bahwa kepekaan itu akan memudar sesudah mengalami
masa masa permulaan pengalaman. Kepekaan perasaan itu dalam diri pengamat
selain itu menurut Patton (1980:137) ada yang di namakan konsep yang di
rasakan (sentizing consept) dalam metodologi kualitatif.
Guna melengkapi apa yang seharusnya diamati, Patton (1980:138) menyatakan
bahwa hal itu bergantung pada jenis dan variasi pendekatan pengamatan yang di
perangakan oleh pengamat itu sendiri. Ada lima dimensi pada suatu kontinuun.
Pertama, di tinjau dari segi pengamat yang diamati. Peranan pengamat itu ialah
pada latar pengamatan sebagian atau pengamatan oleh orang luar.
Kedua, di tinaju dari segi gambaran peranan peeneliti terhadap yang lainnya.
Pada pengamatan terbuka, subjek mengetahui persis bahwa pengamatan sedang di
lakukan oleh seorang pengamat.
Ketiga, berkenaan dengan gambaran maksud pengamat terhadap lainya. Pada sisi
yang satu, kepada seluruh subjek di beritahukaan maksud dan tujuan pengaamat.

Keempat, dimensi ini berkenaan dengan lamanya pengamaatan di lakukan.


Pengamatan di lakukan hanya pada saat yang singkat misalnya satu jam,
barangkali secara berulang.
Terakhir, fokus suatu pengamatan, di satu sisi fokus studi untuk keperluan
pengamatan sangat sempit, di pihal lain fokus studi itu secara meluas yaitu dari
segi pandangan keutuhan (holistik) jadi mencakup seluruh latar dan unsur
unsurnya.
4. Pengamatan dan pencacatan data
1. Buatlah catatan lapangan: catatan lapangan adalah alat yang umum di gunakan
oleh para pengamat dalam situasi pengamatan tak bereperan serta.
2. Buku harian pengalaman lapangan: buku harian di buat dalam bentuk yang
lebih terorganiasasi dan harus diisi setiap hari
3. Catatan tentang satuan satuan tematis: jika peneliti tertarik terhadap suatu tema
tertentu maka ia perlu membuat catatan yang rinci tentag tema tema yang
sesuai, dan muncul.
4. Catatan kronologis: catatan kronologis di lakukan secara rinci dan kronologis
dari waktu ke waktu.
5. Peta konsteks: para konteks bisa berupa peta, sketsa, diagram, tentang latar
penelitian, misalnya latar kelas tempat bermain, tempat menyimpang alat.
6. Taksonomi dan sistim kategori: catatan demikian biasanya di buat pada
pengamatan terstruktur yang kategorinya secara taksonomi di buat mewakili
hipotesis kerja yang telah disusun terlebih dahulu.
7. Jadwal: jadwal pengamatan berisi waktu secara rinci tentang apa yang di
lakukan, dimaana, bila mana, apa yang diamatinya
8. Sosiometrik: sosiometrik adalah diagram hubungan pembicaraan para subjek,
siapa berbicara dengan siapa, siapa berbicara tentang apa, dan siapa bermain
dengan siapa.
9. Panel: pengamatan yang di lakukan secara berkala terhadap seseorang atau
sekelompok orang, misalnya di lakukan setiap minggu atau setiap bulan.
10. Balikon melalui kuisioner: kuisioner di buat untuk diisi oleh pengamat, bukan
oleh subjek.
11. Balikan melalui pengamat lainnya : pengalaman pengamat hal itu dapat saling
dipertukarkan dengan pengamat sendiri
12. Daftar cek: daftar cek yang dibuat untuk mengingatkan pengamat apakah
seluruh aspek informasih sudah dipreoleh atau belum.
13. Alat elektronikah yang disembunyikan dapat pula di pergunakan jika
situasinya membuat peneliti tidak dapat mengadakan pengamatan sama sekali,
misalnya video camera yang terselubung.

14. Alat yang di namakan topeng steno: alat perekam suara dihubungkan secara
tersembunyi dari tubuh pengamat dengan tape recorder sehingga tidak
mengganggu suasana yang diamati.
5. Pengamat yang di amati
Ada dua macam kemungkinan :
Pertama peranan pengangamat, pasif,

diam,

hanya

mencatat,dan tidak

memperlihatkan ekspresi muka apa-apa.kedua,sebaliknya sebagai manusia


biasanya pengamat bertindak aktif tidak hanya mengamati,tetapi dalam keadaan
tertentu berbicara,berkelakar,dan sebagainya.jika kehadirannya aktif ia sendiri
sebagai pengamat diamati juga oleh para subjek,dan hal itu diharapkan akan
mempengaruhi

pekerjaannya.namun,pada

dasarnya

pekerjaan

pengamatan

hendaknya dilakukan dengan bersikap dan bertingkah laku yang baik,dan dengan
tindakan yang memadai baru lah daata yang diharapkan dapat terjaring
sepenuhnya(schaltzman dan strauss, 1973:63-64).
Dalam menghadapi persoalan demikian hendaknya

peneliti

beertindak

wajar,manusiawi,dan

jangan

berkelebihan(overakting).berbicaralah,tersenyumlah,dan

berkelakarlah

sebagai

mana adanya.menurut salzman srtauss (1974:64),dalam kaitannya dengan hal itu


peneliti memasukkan peran dalam subjeknnya kedalam dirimu.
6. Beberapa kelemahan pengamatan
Pada pelaksanaan pengamatan,baik dari segi praktisnya maupun dari segi
pengamat sendiri terdapat beberapa kelemahan yang dikemukakan berikut ini
Dari segi teknik pelaksanaan,kelemahan pengamatan terletak pada beberapa
hal.pertama,pengamat terbatas dalam mengamati karena kedudukannya dalam
kelompok,hubungannnya dengan anggota,dan semacamnya.kedua,pengamatan
yang berperan serta sering sukar dalam memisahkan diri walaupun hanya sesaat
untuk memebuat catatan hasil pengamatannya.ketiga,hasil pengamatan berupa
sejumlah besar data sering suka dan sangat memakan waktu untuk
menganalisisnya.
Kelemahan kelemahan pelaksanaan yang diungkapkan di atas tentu saja jangan
sampai melemahkan tekad peneliti untuk memanfaatkan teknnik yang baik
ini.dengan

mengetahui

kelemahannya

justru

seorang

peneliti

menyadarinya,kemudian menciptakan strategi dan takti untu mengatasinya apabila


sudah berada di lapangan penelitian
D.Wawancara

1. Pengertian dan macam-macam wawancara


Wawancara adalaah percakapan dengan maksud tertentu percakapan itu dilakukan
oleh dua pihak,yaitu pewawancara (interviewer)yang mengajukan pertanyaan dan
terwawancara(interviewe) yang memberikan jawaban atas jawaban itu.maksud
mengadakan

wawancara,seperti

gobah(1985:266),antara

lain

ditegaskan

oleh

.mengonstruksi

orang,kejadian,organisasi,perasaan,motivasi,kepedulian

dan

lincoln

dan

mengenai
lain

lain

kebulatan;merekonstruksi kebulatan kebulatan ddemikian sebagai yang dialami


masa lalu;memproyeksikan kebulatan kebulatan sebagai yang diharapkan untuk
dialami pada masa yang akan datang;memprevikasi,mengubah,dan memperluas
informasi yang diperoleh dai orang lain baik manusia maupun bukan manusia
(triamulasi);dan memprevikasi,mengubah dan memperluas kontruksi yang di
kembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota.
Cara pembagian pertama dikemukaka oleh pakton(1980:197)sebagai berikut:
a.wawancara pembiaraan informal
pada jenis wawancara ini pertanyaan yang diajukan sangat bergantung pada
pewawancara itu sendiri,jai bergantung pada spontanisasinya dalam mengajukan
pertanyaan kepada terwawancara.
b.pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara
jenis wawancara ini mengharuskan pewawancara membat kerangka dan garis
besar pakok pokok yang dirumuskan tidak perlu ditanyakan secara beruruan
c.wawancara baku terbuka
jenis wawancara ini adalah yang menggunaka seperagkat pertanyaan baku.urutan
prtanyaan,kata

katanya

dan

cara

penyajiannya

pun

sama

untuk

setiap

responding.keluesan mengadakan pertanyaan,pedalaman(probin)terbatas,dan hal itu


bergantung pada situasi wawancara dan kecakapan pewawancara
pembagian lain dikemukun oleh gubah lincoln(1981;160-170).
a.wawancara team atau panel
wawancara oleh team berarti wawancara dilakukan tidak hanya oleh satu
orang,tetapi oleh dua orang atau lebih terhadap seorang yang diwawancarai
cara prtama baik diunakan dalam latihan dengan seorang ahli lagi pula
berpengalaman yang menjadi model pewawancara
b.wawancra tertutup dan wawancara terbuka(copert and opert interview)
pada wawancara tertutup biasaya diwawancarai tidak mengetahui dan tidak
menyadari bahwa mereka diwawancarai.
c.wawancara riwayat secara lisan
wawancara semacam ini dilakukan sedemikian rupa sehingga terwawancara
berbicara terus menerus,sedangkan pewawancara duduk mendekngarkan dengan

baik diselingi dengan sekalikali mengajukan pertanyaan.mereka yang tertatik


kepada pelaksanaaan wawanara demikian dapat mengikuti petunjuk petunjuk
berikut
Buatlah dan ajukanlah pertanyaan yang sangat terbuka.
Karena maksud utama adalah mengkonstruksi

peristiwa

masa

lalu,pewawancara hendaknya jangan menginterupsi.


Inngat bahwa diam itu bermanfaat untuk memberi kesempatan

terwawancara untuk mengingat film yang dulu diperankannya


Gunakanlah dokumen atau bahan bacaan yang berkenaan dengan peristiwa

dengan maksud untu memicu dan memberi api pada ceritranya


Memanfaatkan jaringan informasi agar banyak sekali yang dapat digali

dari orang yang dangat penting.


Asumsikan bahwa semua yang dikemukakan penting dan tidak akan
dirumuskan serta di tata kembali

D.wawacara terstruktur dan wawancara tak terstruktur


Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan
sendiri masalah dan pertaanyaan yang akan diajukan
Wawancara tak terstruktur dilakukan pada keadaan berikut:

Bila pewawancara berhubungan dengan orang penting


Jika pewawancara ingin menanyakaan sesuatu secara lebih mendalam

lagi pada seorang subjek tertentu;


Apabila pewawancra menyelenggaran

kegiatan

yang

bersifat

penemuan;jika ia tertarik untuk mempersoalkan bagian bagian tertentu


yng tak normal;jiak ia tertarik untuk berhubungan langsung dengan

salah seorang responden;


Apabila ia tertarik untuk mengungkapkan motivasi,maksud,atau

penjelasan dari responden;


Apabila ia mau mencoba

mengungkapkan

pengertian

suatu

peristiwa,situasi,dan keadaan tertentu


2.bentuk bentuk pertanyaan
a.pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman atau perilaku
pertanyaan ini berkaitan dengan apa yang dibuat dan telah diperbuat seseorang
b.pertanyaan yang berkaitan dngan pendapat atau nilai
petanyaan jenis ini ditujukan untuk memahami proses kognitif dan interpretatif dan subjek
c.pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan

pertanyaan demikian ditujukan untuk dapat memahami responemosional seseoran


sehubungan dengan pengalam dan pemikirannya.
D.pertanyaan tentang pengetahuan
Pertanyaan tentang pengetahuan diajukan untuk memperoleh pengengetahuan faktual yang
dimiliki responden dengan asumsi bahwa suatu hal dipandang dapat diketahui.
e.pertanyan yang berkaitan dengan indra
pertanyaan ini dengan apa yang dilihat,di dengar,diraba,dan di cium.
f.pertanyaan yang berkaitan dengan latar belakang atau demografi
ada cara lain untuk mengklsifikasikan pertaanyaan yang akan dilakukan oleh wawancara.hal
itu dikemukakan oleh gubah dan lincoln(1980:178)sepeti berikut
1.(pertanyaan hipotetis atau pertanyaan bagaimana bila)
2.pertayaan yang mempersoalkan perilaku yang ideal
3.pertanyaan yang menanyakan dan menantang responden untuk merespon dengan cara
memberikan hipotesis alternatif dan penjelasan
4.pernyataan iterpreratif yang menyarankan kepada responden agar memeberikan intr
pretasinya tentang kejadian atau peristiwa
5.pertanyaan yang memeberikan saran
6.pertanyaan tentang alasan mengapa ia mengarahkan responden memberikan penjelasan
tentang kejadian atau perasaan
7.pertanyaan tipe argumen yang berusaha mengajar responden untuk menystskn peraaan atau
menunjukkan sikap yang,apabila pewawancar tidak berada disitu
8.pertanyaan tentang sumber yang berusaha mengungkapkan sumber tambahan,informasi asli
dan data atau dokumen tambahan.
9.pertanyaan yang mengharapkan jawaban ya atau tidak
10.pertanyaaan yang mengarahkan,dalam hal ini rresponden diminta untuk memberikan
keterangan tambahan informasi yang disdiakan
Pertanyaan pendalaman secara langsung menurut gubah dan lincoln (1981:179),bermaksud
menggali lebih dalam untuk keperluan:
1.klarifikasi
2.kesadaran kritis
3.penjelasan
4.refokus
5.informasi
3. penata urutan pertanyaan

Ada 3 cara penata urutan pertanyaan menurut gubah dan lincoln(1981:180-183),yaitu (a)
bentuk cerobong,(b)kebalikan bentuk cerobon(c) rencana kuintanisional.pada tata urutan
bentuk cerobng pertanyaan pertanyaan dimulai dari segi umum mengarah pada yang khusus
setiap pertanyaan beriktnya berkaitan dengan pertanyaan sebelummnya dengan bentuk yang
semaki menyimpit dan makin menghusuh contoh : (1) menurut saudara,(2) bagaiana pula
pendapat anda tentang hubungan negaara kita dengan RRC ? (3) menurut pendapat saudaara
apakah hubungan kita sekarang perlu diperbaiki ? (4) jika ya,apa yang kita seharusnya
perbuat?(5) ada yang berpendapat bahwa kita seharusnya lebih aktif memperbaiki cemilan itu
.
4.perencanaan wawancara
Persiapan wawancara tak terstruktur dapat deselanggaran menurut tahap tahap tertentu.tahap
pertama ialah menemukan siapa yang akan diwawancarai.langkah keuda ialah mencari tahu
bagaimana cara sebaiknya untuk mengadakan kontak dengan respondeen langkah ketiga ialah
mengadakan persiapan yang matang untuk persiapan wawancara
5.pelaksanaan dan kegiatan sesudah wawancara
a.pelaksanaan wawancara
pelaksanaan

awancara

menyangkut

pewawancara

dengan

terwawancara.keudanya

berhubungan dengan mengadakan percakapan,dan pewawancara yang berkepentingan dan


terwawancara dengan berkepentingan sedangkan terwawancara bersifat membntu
b.strategi dan taktik berwawancara
pertama,kadang kadang terwawancara ia agak sukar misalnya ia memberikan jawaban yang
tidak berkaitan dengan pertanyaaan ,jadi tidak relevan dengan pokok persoalan,kasar dalam
tutur kata,sering menghindari pertanyaan dan semacamnya.
Wawancara memepunyai keunikan yang menguntungkan,yaitu tdak memerlukan kesimpulan
tetapi memerlukan kelanjutan.usahakan jangan mengewakna terwawancara .oleh karena
itu,minta kepadanya agar kegiatan wawancara dapat disambung pada kesempatan
lain.usahakan agar akhirnya meninggalkan kesan yang baik sekali setelah selesai
mengadakan wawancara sehingga teteap akan dikenang dengan responden apabila ia tidak
sibuk dengan pekerjaanya.kesan yang baik yang ditinggalkan dapat bersumber pada
hubungan akrab yang telah terbina
c.pecatatan data wawancara
pecacatan data selama wawancara penting sekali karna data yang akan dianalisis didasarkan
atas kutipan hasil wawancara.perekaman data melalui tap rocorder hendaknya dilakukan dan

memperoleh persetujuan terwwancara terlebih dahulu.diseamping itu selama perekaman


dengan tap recorder sebaiknya pewawancara juga membuat catatan.
d.kegiatan sesudah wawancara
kegiatan sesudah wawaancara berakhir cukup penting artinya bagi pewawancara dalam
rangka pengecekan keabsahandata.selain itu , pewawancara menggunakan waktu itu untuk
mengecek kualitas datanya.dengan menggunakan pertanyaan tertentu sebagai acuan ada
kalanya pemeriksaan terhadap hal hal yang diperlukan,seperti : apakah seluruh informasi
yang diperlukan dalam wawancar semuaya telah terjaring ? jika belum,apa persoalannya ?
apakah perumusan dan pengajuan kurang memadai ? apakah pertanyaan dirumuskan secara
salah atauka pengajuannya yang tidak tepat.
E.catatan lapangan
1.pengertian dan kegunaan
Penelitian kualitatif mengadakaan pengamatan dan wawancaraa dalam pengumpulan data
dilapangan catatan itu berupa coretan seperlunya yag sangat dipersingkat,berisi kata-kata
kunci , perasa, pokok pokok isi pembicaraan atau pengamatan, mungin gambar, sketsa,
sosiogram,diagram , dan lain lain.
2.bentuk
Halaman pertama : setiap catatan lapangan diberi judul informasi yang dijaring waktu yang
terdiri dari tanggal dan jam dilakukannya pengamatan dan waktu penyusunan catatan
lapangan,tempat dilaksanakannya pengamatan itu,dan nama subjek penelitian yang dalam hal
ini dinamakan identitas
Alinea dan batas sepi : alineaa atau paragraf dan catatan lapangan memegang peranan khusu
dalam kaitannya dengan alanisis data .
3.isi catatan lapangan
Pada dasarnya catatan lapangan berisi 2 bagian.pertama,bagian deskriptif yaitu yang berisi
gambaran tentang latar pengamatan orang , tindakan dan pembicaraan.keuda,bagian rekleptip
yang berisi kerangka berfikir dan pendapat peneliti,gagasan,dan kepeduliannya (bokdan dan
biklen,1982:84-89)
Bagian deskriptif:bagian ini adalah bagian terpanjang yang berisi semua peristiwa dan
pengalaman yang di dengar dan diliht serta dicatat selengkap dan seobjektip mungkin
Bagian replektip pada bagian ini disediakan tempat khusus untuk menggambarkan sesuatu
yang berkaitan dengan pengamat itu sendiri

BAB 6
ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA
A.ANALISIS DATA DAN PENULISAN TEORI
KONSEP ANALISIS DATA
Analisis data kualitatif (bogdan dan biklen, 1982 ) adalah upaya yang dilakukan dengan
jalan bekerja dengan data,mengorganisasikan data,memilih-milihnya menjadi satuan
yang dapat dikelola ,memsistensikannya,mencari dan menemukan pola , menemukan
apa yang penting dan apa yang dipelajari , dan memutuskan apa yang dapat diceritakan
oleh orang lain
Dipihak lain , analisis data kualitati (seiddel ,1998) prosesnya berjalan sebagai berikut :

Mencatat dan menghasilkan catatan lapangan ,dengan hal itu diberi kode agar

agar sumber datanya tetap dapat ditelususi


Mengumpulkan
,memilah-milah,mengklasifikasi,membuat

membuat indeksnya.
Berfikir,dengan jalan

membuat

agar

kategori

data

ikstisar
itu

dan

mempunyai

makna,menacari dan menemukan pola dan membuat temuan-temuan umum


Selanjutnya,menurut janice mcdrury ( collaborative group analysis of data ,1999
) tahapannya adalah sebagai berikut
5. Membaca atau mempelajari data ,menandai kata kata kunci atau gagasan
yang ada dalam data
6. Mempelajari kata kata kunci itu , berupaya menemukan tema tema dalam
kata kunci itu
7. Menuliskan model yang ditemukan
8. Koding yang telah dilakukan
PEMROSESAN SATUAN
3. Tipologi satuan
Satuan atau unit adalah sauan suatu latar sosial.pada dasanya satuan itu
merupakan alat untuk menghaluskan pencatatan data.
Sehubungan dengan hal itu , patton ( 1987:306-310) memebedakan dua jenis
tipe satuan (1) tipe asli dan (2) tipe hasil asli konstruksi analisis .patton menyatakan
bahwa tipe asli inilah yang menyatakan preseptif emik dalam antorpologi hal ini di
dasakan atas asumsi bahwa perilaku sosial dan kebudayaan hendaknya dipelajari
dari segi pandangan dari dalam dan definisi perilaku manusia.jadi, konseptulisasi

satuan hendakya ditemukan dengan menganalisis proses kognitif dan struktur


kognitif orang orang yang diteliti , bukan dari segi etnoterisme peneliti.
Sebagai contoh dikemukakan pengalaman penilitian yanga dilakukan
oleh patton .penilitiannya bersikar pada upaya mengurangi drop out .setelah
mengadakan wawancara dan pengamatan di sekolah tertentu , ia berusaha
memahami apa yang difikrkan oleh gur-guru stermaksud juga bagaimana cara
membedakan siswa
Pada stiap penelitian akan ada kosa kata khusus yang digunakan para
subjek untuk membedakan stiap jenis kegiatan ,membedakan para peserta,gaya
berperan serta dan lain lain .
4. Penyusunan satuan
Satuan itu tidak lain bagian terkecil yang menganung makna yang bulat
yang dapat berdiri sendir terlepas dari bagian yang lain.menurut lincoln dan guba
( 1985:345)karakteristiknya ada dua macam yaitu : pertama , satuan itu harus
heuristik artinya mengarah pada suatau penertian atau suatu tindakan yang
diperlukan oleh peneliti atau akan dilakukannya dan saatuan itu hendaknya juga
menarik.kedua,satuan itu hendaknya merupakan sepotong informasi yang dapat
berdiri sendri ,artinya atuan itu dapat ditafsirkan tanpa informasi tambahan selain
pengertian umum dlam konteks latar penelitian.
Setiap kartu indeks harus diberi kode .kod kode itu dapat berupa :
6. Penandaan sumber saat satuan seprti catatan lapangan ,dokumen
,lapangan dan satuan .halaman pada suber itu harus dicantumkan pula
agar memudahkan analisis dalam menelusuri apabila diperlukan.
7. Penandaan jenis responden ,misalnya GSD = guru SD
8. Penandaan jenis responden misalnya LR= lokasi rumah
9. Penandaan cara pengumpulan data misalnya W=wawancara
10. Jika tugas penyusunan satuan itu telah dapat diselesaikan ,berarti
langkah kategorisasi sudah dapat dimulai

B.KATEGORISASI
Kategorisasi dalam artian ini atas (1) fungsi dan prinsip kategorisasi langkah-langkah yang
diuraikan yang diuraikan berikut ini

Kategorisasi berarti penyusunan kategori tidak lain adalah salah satu tumpukan dari
seperangkat tumpukan atas dasar pikiran dan intiusi ,pendapat atau kriteria terntentu.tugas
pokok kategorinasasi adalah : (1) meneelompokkan kartu kartu yang telah dibuat ke dalam isi
isi yang secara jelas berkaitan (2) merumuskan aturan dan inklusi setiap kartu pada kategori
an juga sebagai dasar untuk pemeriksaan keabsahan data dan (3) menjaga agar setiap kategori
yang telah di susun satu dan lainnya mengikuti prinsip taat asas.sebagai catatan dapat
dikemukakan bahwa sejumlah kategori yang muncul tidak dapat dikatakan seperangkat
kategori.yang dihasilkan seorang analis ialah seperangkat yang menyadiakan konstruksi data
yang beralasan
2..langkah langkah kategorisasi
1)pilihlah kartu pertama diantara yang telah disusun pada penyusunan asatuan,bacalah kartu
itu dan catatlah isinya.kertu ini mewakili entri pertama dari kategori yang akan diberi nama
kemudian.tempatkanlah kartu itu pada sisi tertentu .
2) pilihlah kartu kedua ,baca dan catat pula isinya .buatlah keputusan atas dasar pengetahuan
anda atau atas dasar instusi,apakah kartu kedua ini tampak sama dengan kartu
pertama.tampak sama seperti isinya itu benar-benar sama .jika demikian,tempatkanlah kartu
ke tempat yang sama dengan kartu pertama.
3) lanjutkanlah kartu kartu dengan berikutnya .untuk setiap kartu tetapkanlahh apakah kartu
itu tampak atau dirasakan sama dengan kartu kartu yang ditempatkan di dalam kategori yang
mantap ataukah kartu itu mewakili kartu baru.
4) sesudah beberapa kartu di proses ,analis akan merasakan bahwa ada ssatu kartu baru yang
tidak cocok untu ditempatkan pada kartu kartu yang telah ditempatkan pada kategori
sebelumnya ataupun tidak cocok pada kategori baru
5) ambil kartu kartu yang telah terkumpul di dalam kategori dengan ukuran yang kritis.buat
dan susunlah sekarang peftanyaan pertanyaan dala bentuk propesional tentang kawasan
kawasan yang merupakan ciri kartu yang sisa.berilah kategori nama atau judul yang
didalamnya yang berisi esesnsi aturan itu untuk memudahkan pengelompokan berikutnya dan
untuk mencatat seceepatnya isi setiap kaategori dalam hal hal tertentu penelahan yang
dilakukan ini mengarah kepada revisi secepatnya atas aturan itu sendiri dan untuk
memantapkan kartu kartu padatempatnya yang telah sesuai.
6)lanjutkan dengan mengikti langkah ketiga dan keempat ,dan kelima jika ada kategori yang
mendekati ukuran kritis sampai seluruh kartu telah daapat diselesaikan apabila ada kartu yang
telah ditumpukkan dalam satu kategori tertentu dalam mengikuti aturan tetap yang telah

ditentukan,kartu itu hendaknya dimasukkan atau dikeluarkan bukan atas dasar tampak atau
dirasakan sama,melainkan atas dasar kesesuainnya dengan aturan itu .
7) apabila tumpukan kartu satuan sudah selesai diproses ,keseluruan perangkat kategori haru
ditelaah lagi
4. Perhatian hendaknya diberikan pada kartu kartu yang ditumpukkan kedalam
tumpukan lain lain,kalau kalau ada diantara kartu itu yang dapat ditumpukkan ke
dalam kategori lainnya.namaun, ada juga kartu kartu yang belum dapat dipastikan
masuk ke mana . biasanya kartu kartu itu berkisar 5-7 % dari jumlah keseluruhan .
jika jauh melebihi jumlah itu , barangkali sistem dan aturan kategorisasi tersebut ada
kelemahan kelemahannya
5. Kategori kategori harus di telaah untu memeriksa adanya tumpang tidih.satu
tumpukan kartu yang memebentuk kategori dipandang tidk memenuhi jika ada
ambiguitas

atau

keraguan

tentang

bagaimana

suatu

kartu

itu

dapat

dikategorisasikan.jika terjadi demikian , kartu itu hendaknya ditulis kembali kedalam


dua buah kartu sehingga keraguan demikian itu hilang
6. Perangkat kategori itu harus diuji untuk menemukan hubungan diantara
sesamanya.ada perlu ketegori yang masih perlu yang dipisah menjadi kategori lain
atau beberapa kategori hilang sebagai konsekuensi logis dari ssistem kategori secara
keseluruhan.

8 )kategori masih memerlukan data lainnya dapat dilakaukan dengan mengikuti strategi
berikut :
a)perluasan : peneliti memulai dengan butir atau butir yang diketahui tentang informasi .data
di bangun atas dasar hal itu,jadi pengumpulan informasi itu dilakukan dari yang diketahui
kemampuan bergerak ke arah yang tidak diketahui kemudian bergerak ke arah yang tidak
diketahui
b) pengaitan : peneliti memulai dengan beberapa hal yang diketahui ,tetapi jelas jelas terputus
sebagai butir butir informasi .terputus disini berarti bahwa hubungan itu tidak dipahami.
c)pengangan : setelah peeliti makin mengenal latar penelitian ,ia daapat mengumpulkan
informasi yang dapat ditemukan di lapangan dan kemudian memperivikasi keberadaanya
.proses pengampunan ini dinamakan prosos pembentukan hipotesis atau sama dengan proses

menyarankan kategori baru segera setelah subjek dari kategori yang dikenal ditemukan
karena tuntutan logis situasi yang menghendakinya
9) akhirnya,ada 4 kriteria yang dapat digunakan untuk memberikan informasi guna
menghentikan pembuatan keputusan demikian yaitu :
e) Kehabisan sumber walaupun sumber dpat di manfatkan berulang-ulang
f) Kejenuhan kategori,pengumpulan kategori hanya menghasilkan sdikit tambahan
informasi baru tambahan dibandingkan dengan usahaa dengan dilakukan
g) Munculnya keteraturan ,rasa inteegrasi dilakukan walaupun harus berhati hati jangan
sampai menarik kesimpulan yang keliru karena adanya keteraturaan dengan caa amat
sederhana
h) Terlalu diperluas,perasaan peneliti terhadap banyaknya iromasi yang digali yang
terlalu banyak dipindahkan dari inti kategori cocok dan pantas yang telah muncul
10)terakhir , analisis harus menelaah sekali lagi seluruhh kategori agar jangan sampai yang
terlupakan.selain

selesai

dianalisis,sebelum

menafsirkan

penulis

wajib

menafsirkan penulis wajib mengadakan pemeriksaan itu dapat dilakukan dengan


menggunakan teknik.pemeriksaan keabsahan data yang diuraikan pada bab 5
sehingga tidak dikemukakan lagi disini.
6. Tujuan penafsiran data
Pada tujuan deskripsi semata mata, analisis menerima dan menggunakan teori
rancangan organisasional yang telah ada dalam suatu di siplin. Dengan hasil
analisis suat data, analisis menafsirkan data itu dengan jalan menemukan
kategori kategori (istilah

mereka ialah clasess, penulis) dalam data yang

berkaitan dengan yang biasanya di manfaatkan dalam disiplin atau dalam cara
becakap cakap.

Atas dasar itu, penulis menyusunya dengan jalan

menghubungkan kategori kategorinya ke dalam kerangka sistem kategori yang


diperoleh dari data.
Pada deskripsi analitik rancangan organisasional di kembangkan dari kategori
kategori yang di temukan dan hubungan hubungan yang di sarankan atau yang
muncul dari data. Denga demikian deskripsi baru yang perlu di perhatikan
dapat di capai. Dengan pengembangan lebih lanjut menurut proses analitik,
teori subtantif akan menjadi kenyataan. Dengan kata lain dalam penafsiran
data, tujuannya belum sepenuhnya mengarah pada penyusunan teori subtantif.

7. Proses umum penafsiran data


Pada dasarnya sukar memisahkan analisis data dari penafsiran data. Data di
tafsirkan mmenjadi kategori yang berarti sudah menjadi bagian dari teori dan
di lengkapi dengan penyusunan hipotesis kerjanya sebagai teori yang nantinya
di formulasikan baik secara deskriptif maupun secara porfosional.
Namun masih ada juga penelitian yang melihat dari kaca mata subjek secra
bagian dan sebagaian lagi dari sisi pandangannya sendiri. Peneliti yang
menggunakan cara ini, dengan sendirinya sistem penuyusunan satuan dan
sistem kategorinya sudah ada dan sudah di persiapkan terlebih dahulu. Setelah
analisis menemukan data yang tiddak termasuk ke dalam golongan sistem
satuan dan kategori itu, barulah di tumpukkan ke dalam golongan sistem
satuan maupun ke dalam suatu kategori baru, mungkin hipotesis kerja baru,
jadi penemuan baru. Para penganjur penelitian alamiah terutama Egon Guba,
sangat mengharapkan agar peneliti kualitatif melakukan cara dan pendekatan
pertama. Alasannya ialah paradigma alamiah yang di pegang tidak dapat
dicampur baurkan dengan pardigma lainnya.
8. Peranan hubungan kunci dalam penafsiran data
Langkah pertama penafsiran data ialah menemukan kategori dengan
kawasannya seperti yang sudah di uraikan di atas. Langkah ini merupakan
suatu langkah fundamental dalam penelitian kualitatif. Proses ini berlansung
sepanjang penelitian berjalan. Kategori dan hubungannya di beri label dengan
pernyataan sederhana berupa proposisi yang menunjukkan hubungan. Proses
ini diteruskan hingga di peroleh hubungan yang cukup padat, yaitu sampai
analisis menemukan petunjuk metafota atau kerangka berpikir umum.
Akhhiiornya ia meenemukan hubungan kunci, yaitu suatu metafora, model,
kerangka umum, pola yang menolak, atau garis riwayat. Hubungan kunci di
manfaatkannya untuk menghaluskan hubungan dan menghubung hubungkan
suatu kategori dengan kategori lainnya. Hubungan kunci itu berfungsi sebagai
aturan untuk di gunakan sebagai kriteria inklusi ekslusi.
9. Dengan adanya modal hubungan kunci berarti segala sesuatu yang di harapkan
dapat muncul dari data. Menurut Schlzman dan Strauss (1973:120) analisis
tidak dapat menceritakan data apa yang harus di ungkapkannya. Jalan ampuh
yang dapat di tempuh ialah mengadakan introgasi terhadap data. Introgasi

terhadap data berarti mengajukan seperangkat pertanyaan pada data hingga


terungkaplah banyak persoalan. Dari data sendiri.
Cara mengajukan pertanyaan secara logis berarti cara yang biasa di lakukan
dalam ilmu pengetahuan seperti eksprimental, komparasi, historis ,berpikir
analogis, dan proses bekerja. Cara ini memberikan perbedaan yang cukup
berarti dalam perspektif maupun dalam operasi dan membantu analisis
menghasilkan ide yang mengaitkan satu data dengan data lainnya dalam
suatu konfigurasi.
Kedua cara itu jelas membantu tetapi sekali lagi diperingatkan jika peneliti
paradigma alamiah hendaknya jangan dipertukargantikan dengan paradigma
lainnya. Cara kedua itu jelas jelas lebih banyak memanfaatkan paradigma
lainnya.
10. Langkah lagkah penafsiran data dengan menggunakan metode analisis
komparatif dalam rangka penyusunan teori subtantif.
Penyusuna teori yang berasal dari data yang di lakukan melalui analisis
komparatif seperti yang dikemukakan oleh Glaser dan Sttrauss (1980) berikut
ini. Analisis komparatif adalah metode umum seperti halnya metode
eksprimen dan statistik. Metode ini pada mulanya di kembangkan oleh Weber,
Durkheim, dan Manheinn. Pada mulanyan analisis komparatif hanya di
gunakan untuk menganalisis satuan sosial berskala besar seperti organisasi,
bangsa, lembaga. Namun jelas analisis komparatif tersebut dapat juga di
gunakan untuk satuan sosial berukuran besar maupun kecil.
Peranan sesungguhnya dari analisis komperatif ini dapat dilihat pada ujuan
berikut.
4) Ketetapan kenyataan
Pada tingkat faktual bukti yang dipperoleh dari suatu kelompok
tertentu dapat digunakan untuk mengecek apakah bukti awal itu sudah
benar.ada pertanyaan terkenal yaitu : apakah fakta itu benar benar fakta
? jadi, fakta itu direplakisan melalui perbandigan bukti bukti dan
dilakukan secara internal(dalam studi itu sendiri) maupun secara
eksternal (diluar studi itu sendiri) atau kedua-duanya.pada umumnya

para ahli sepakat bahwa replikasi itu meerupakan alat yang ampu untuk
memvelidasikan fakta
5) Genrealisasi empiris
Salah satu tujuan yang hendak dicaapai melalui analisi perbandingan
ialah generaisasi suatu fakta.ada beberapa peertanyaan yang dapat
dikemukakan

sehubungan

dengan

hal

itu.apakah

taboo

incestuous(hubungan seksual diantara anggota satu keluarga) berlaku


bagi seluruh masyarakat? Apakah sluruh perawat itu wanita ? pada
penelitian tradisional,pertanyaan inilah yang secara khas dicarikan
jawabannya,yaitu peneliti bermaksud memperoleh harapan apakah
brlaku juga bagi seeluruh kehidupan manusia tanpa mengindahkan
kebudaayaaan dan masyarakatnya
6) Penetaapan konsep
Penggunaan lain dari analisi komperatif adalah untuk menetapkan unit
atau satuan kajian suatu kasus studi.hal ini dilakukan dengan jalan
mengkhusukan dimensi konsep yang menghasilkan satuan .Contoh :
ada peneliti yang membangdingkan ciri kehidupan politik salah ssatu
gerakan buru dengan karakteristik grakan buruh lainnya untuk
menemukan sikap memberontaknya.
Dua tujuan lainnya ialah previkasi teori dan penyusulan teori baru yang
diuraikan secara khusu pada bagian lain.
b. Pembandingan kejadian-kejadian yang aplikatif terhadap setiap
kategori peneliti mulai dengan memberikan
Kode pada stiap kejadian dari datanya kedalam sebanyaak mungkin kategori
sejak kategori muncul dan data yang muncul cocok dengan kategori
Kode itu dapat diberikan atau dituliskan pada bagian tepi catatan lapangan
Sewaktu memperoleh teeori usahakan memberikan catatan atau tanggapan
pada catatan lapangan yang akan memberikan gambaran tentang suatu
ide.sehubungan dengan pemberan catatan khusus untuk mendapat ide tersebut
lincoln dan guba (1985:340) menyaarankan untuk mempertimbangkan
pemakaian bidang atau kategori semantik atau kategori sebagai yang
digunakan oleh spedly(1979) bidag samantik itu adlah :

Termaksud X adalah sejenis dengan Y


Tempat X adalah tempat di Y;X; adlah sebab dari Y
Sebab-akibat-X adalah akibat Y,X adalah sebab dari Y.
Alasan-X besar adalah alasan melakukan Y .
Lokasi untuk tindakan-X adalah tempat melakukan Y.

Fingsi-X digunakan untuk Y.


Cara-tujuan-X dalah cara melakukan Y
Tata-urutan-X adalah langkah atau tahap dalam Y.
Ciri-ciri-Xadalah ciri-ciri Y

b.Integrasi kategori dan kawasannya


pemberian kode diteruskan,sementara itu pembandingan antara satu kejadian dengan kejadian
lainnyaterus dikerjakan.pada saat tertentu akan terjadi pembandingan antara kejadian dengan
kawasan tertentu.pembandingan secara tetap demikian akan menghasilkan akumulasi
pengetahuan yang berkenaan dengan kawasan suatu kategoi dengan yang sudah siap
diintegerasikan.integrssi terjadi karena kawasan itu berkaitan dalam beberpa hal dan
menghasilkan suatu kesatuan utuh
c.Pembatasan teori
pembatasan teori dilakukan dalam 2 tingkatan,yaitu pada tingkatan kateegori dan teori.setiap
kali penelitian membandingkan kejadian dengan kategori,pada mulanya akan sering terjadi
modofikasi,namun lama kelamaan modifikasi itu akan berkurang.dengan demikian teori akan
menjadi padat berisi.modifikasi terakhir nantinyadilakukan dalam rangka menata kejelasan
logika yang dilakukan.hal tersebut dilakukan dengan jalan mengeluarkan kawasan yang tidak
relevan , mengintegrasi kawasan yang kecil-kecil kedlam kerangka kategori-karegori yang
berkaitan,dan akhirnya peneliti akan mengajari hal terpentig dinamakan reduksi.
Reduksi dalam hai ini adalah cara memformulasikan teori kedlam seperangkat konsep yang
tinggi tingkatan abstraksinya atas dasar keragaman dari seperangkat kategori dn
kawasannya.al itu membatasi peristilahan dan uraiannya.
d.penulisan teori pada tahap ini peneliti telah memperoleh data ang teelah diberi kode
,sejumlah catatan,dan teori.sekarang peneliti perlu membuat uraian dalam catatan yang akan
memberikan isi pada data kategori,dan hal itu nantinya menjadi tema pokok teori yang
dituliskannya nanti pada buku atau laporan penelitiannya.
Pada saat terakhir,kerangka analisis peneliti itu sudah terbntuk teori substantif yang disusun
dalam pernyataan yang secara proposional dan yang beralasan tepathal itu berarti sudah
dalam bentuk kerangka teeori yang tepat dilakukan oleh peneliti lainnya daalam bidang yang
sama.jika hal itu sudah tercapai dan peneliti sudah dapat mempublikasinkannya hasil
penelitiannya.
B. Modus analisis data

b) Modus analisis
Tiga pendekatan modus analis data : hermeneustis,semiotik,naratif, dan metafor
1.hermeneutik
Pada dasarnya hermeneutik adalah landasan filosopi dan merupakan juga modus analis
data.sebagai filosopi pada pemahaman manusia,hal itu menyedikan landasan filosofi untuk
intrepetativisme.sabagai modus analis hal itu berkaitan engan pengertiaan data tekstual
Gagasan suatu lingkaran hermaneutik adalah dialektik antara pemahaman teks secara
menyeluruh dan intreepetsi bagian-bagiannya,yang deskripsinnya diharapkan membawa
makna dengan bimbingan oleh penjelasan yang dipekirakan.berdaasarkan hal itu berarti kita
merupakan hubungan silkuler.antispasi makna dalam rangka keseluruhan merupakan makna
menjadi pengertian ekspilit dari bagian-bagiannya,dan hal itu ditentukan oleh keeluruhan ,
dan bagian bagian itu sendiri menentukan kseluruhan itu.intrepestasi adalah kerangka perfikir
yang memperjelas pengertian tresembunyi menjadi suatu makna yang jelas.
2.Semiotik
Semiotik terutama berkitan dengan makna dari tada dan simbol dalam bahasa.gagasan
penting adalah makna-makna atau tanda dapat ditugaskan terutama kepada kategori
konseptual dan kategori ini merepsentasikan aspek penting dari suatu teori yang akan di
uji.pentingnya ide tu adalah mengungkapkan frekuensi yang muncul dalam teks.
Bentuk semiotik adalah analisis wacana analisi wacan dibangun dari analisi konten dan
analisi perkataan ,maka diasumsikan bahwa makna itu dipertajam dalam kontek
percakapan .peneliti itu sendri tenggelam dalam situasi untuk mengungkapkan latar belakang
penerapannya.
Bentuk ketiga semiotik adalah analisi wacana .analisi wacana dibangun dari analisi konten
dan analisis perakapan.tetapi fokusnya pada permainan bahasa.permainan bahasa adalah
suatu interaksi satuan satuan yang terdefinikan dalam bahsa baik terdiri atas urutan gerak
vverbal yang berubah menjadi frasa-frasa,yaitu penggunaan metamor dan alegori yang
dimainkan peranan peenting.
3.Narasi dan metafora
Narasi diartikan sebagai dongen,cerita,tanyangan fakta,yang diceritakan pada orang
peertama.ada berbagai macam cara narasi , ada narasi lisan sampai narasi sejarah.metafora

adalah aplikasi nama atau deskripsi frasa atau istilah pada sesuatu objek atau tindakan yang
diaplikasikan secara sebenarnya.
Narasi dan metafora sejak lama menjadi istilah kunci dalam diskusi bahasa dan
analisisnya.pada akhir akhir ini telah banyak pemahaman mengenai pemahaman mereka
memainkan dalam berbagai jenis pemikiran prakter sosial.
C.Tahap analisis data secara umum
Pada bagian ini di bahas prinsip pokok tetapi tidak akan dirinci bagaimana cara ada analisi
data itu dilakukan karena ada bagian khusus yang mempersoalkannya. Yaitu (1) konsep
dasar(2) menemukan tema dan meneruskan hipotesis kerja(3) bekerja dengan hipotesis kerja.
Bogdan taylor (1975:79) mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha
secara formal dan menemukan tema dan merumuskan hipotesiss kerja seperti yang
disaraankan oleh data dan sebaagai usaha untuk meberikan tema pada dan hipotesis kerja
itu.dengan dmikian definisi tersebut analisi dat mengorganisasikan dan mengurutkan data ke
dalam pola,urutan kategori dan satuan urutan sehingga dapat ditemukan tema dan dirumuskan
hipoteesis kerja seperti yang disarankan oleh data.
Dari rumusan tersebut dia tas bahwa analisi data bermaksud pertama tama mengorganisasikan
data.data yang terkumpul banyak dan terdirindari catatan lapangan dan peneliti,gambar dan
foto dokumen berupa laporan,biografi dan artike.pekerjaan analisis data data dalam hal ini
ialah mengatur,mengrutkan dan ,mengelompokan memberikan kode data tersebut bertujuaan
memnemukan data daan hipoteesis kerja yang akhirnya iangkat menjdi teori subtansif
Menemukan tema dan merumuskan hipotesis keerja
Sejak menganisi data di lapangan , peneliti sudah mulai menemukan tema dan hipotesis
kerja.pada aanalisi yang dilakukan secar lebih intensif , tema dan hipotesis kerja lebih
diperkya,diperdlam dan lebih ditelaah lagi dengan menggbungkan data dari sumber
lainnya.sebennarnya tidak ada formula yang dapata digunakan untuk merumuskan hipotesis
kerja .bogdan dan taylor (197:82-85)mengajukan beberaa petunjuk untu diikuti sperti
dikemukakan berikut ini
e) Bacalah dengan teliti catatan lapangan anda
Seluruh data,baik yang berasal dri pengamatan berperanserta,wawancara,tanggapan peneliti
sendiri , gambar atau foto dokumen hendaknya dibaca dan di tellah secara mendalam seluruh
bagaiannya merupaka potensi yang sama kuattnya dalam menghasikan sesuatu yang dicari

f) Berilah kode pada beberapa judul pembbicaraan tertentu


Jika peneliti menelaah meneliti,ada judul ttertentu yag akan kembali dan dan berulah kali
muncul.setelah membaca seluruhnya dan memperoleh kesan tertentu sebaaiknya peneliti
mulai memberi nomor-nomor tertentu pada judul judul tertentu yang muncul.catatan lapangan
hendaknya dicopy diberi nomor pada bagian tepinya.potonglah dan beri halaman.kopi asli
jangan dipotong,biarkan sebagai aslinya karena digunaka sebagai petunjuk urutan catatan
g) Sususnlah menurut tipologi kerangka klafikasi atau tipologi
bermanfat dalam menemukan tema dan penyusunan hipotesis kerja.baca dan pelajari kembali
data itu.buatlah catatan tentang bagaimana subjek penelitian pengemlompokan orang orang
dan perilaku merekaapa dan bagaimana perbedaanya.pegelompokan demikian jagan dibuat
kaku,tetapi perlu dibuat dengan tepat
h) Bacalah kepustakaan yang ada dengan maslaah dan latar penelitian
Selama dan sesudah pengumpulan data, kepustakan dan yang berkaitan dan relevan dengan
maslah studi hendaknya dipelajari.maksudnya ialah untu menbandingkan apa yang ditemukan
dari data dengan apa yang dikatakan dalam kepustakaaan profesionnal.konsep,model, dan
paradigma dengan paradigma dengan orang lain dapat pul dimanfaatkan untuk
membaandingkan hasil penemuan dari data.suatu hal yang perlu ditetapkan di dasari ialah
bahwa apa yang dipelajari dan di baca dari kepustakaan semuanya hendaknya dilihat dari
preseptif paradigma dan asumsi peneliti sendiri
Menganalisis berdasarkan hipotesis keja
Sesudah memformulasikan hipotesis kerja,peneliti mengalihkan pekerjaan anaalisisnya
dengan mencri dan menemukan apakah hipotesis kerja itu di dukung dan di kerja oleh data
dan

apakah

haal

itu

benar.dalam

hal

dmikian

peneliti

barangkali

akan

mengubah,menggabungkan,dan membuang beberapa hipotesis krja.


Pekerjaan mencari dan menemukan data yang menunjang atau tidak menunjang hipotesis kerj
pada dasarnya memerlukan seprangkat kriteria tertentu.kriteria ini perlu didasarkan atas
pengalaman,pengetahuan atau teori tertentu dapat membantu pekerjaan ini.kriteria itu dapat
ditetapkan secaara kasar sementara sudah mulai masuk dan ditetapkan pada saat mnetapkan
pemberian kode pada data.
a.Apakah data menunjang hipotesis kerja ?
setelah dataa dikelompokkan mennurut hipotesis kerja,tibalah sekaarang waktunya bagi
peneliti untuk menguji apakah butir butir pada ddata yang di kode itu benar benar menunjang

hiipotesis kerja itu.proses ini merupaka usaha untuk membandingkan data yang menunjang
dengan yang tidk menungjang.pada tahap ini peeneeliti mengharapkan bahwa cukup banyak
yang mengharapkan bahwa cukup banyak yang menunjang ataupun yang tidak menunjng
suatu hipotesis.mungkinakan yang lebih banyaak yang tidak menunjang dan jika tidak
demikian , tentu saja jangan sampai menbuang hipotesis yang sudah dirumuskan
b.apakah data yang benar yang dikumpulkan atau bukan ?
peneliti hendaknya meneliti apakah dta yang tercatatat pada pada catatan lapangan itu benar
benar data yang dikumpulkan atau tercampur dengan pandangan peneliti atau juga sesuatu yg
berasal dari subjek tetapi bukan asli pernyataan subjek.hal itu hendaknya benar benar diuji
sehingga peneliti memperoleh data yang benar-banar asli.
c.Apakah anda pengaruh peneliti terhadap latar penilitian ?
C.apakah ada pengaruh peniliti terhadap latar penelitian ?
Walaupun sedikit ,barangkali akan ada pengaruh peneliti terhadap latar penelitian.hal itu
mungkin sekali terjadi pada saat pertama penelitian memsuki lapangan karena subjek masih
curiga atas kehadiran peneliti yang asing itu.pada saat pertengahan mungkin hal demikian
sudah jauh berkurang,malah barangkali sudah tidak ada sama sekali.dengan kata lain,pada
permulaan pengumpulan data ,peneliti mempengaruhi latar penelitian.
Pengaruh seperti itu perludiuji oleh peneliti ,apakah suasana waktu memperoleh data ini
cukup menyenangkan sewaktu saya mulai memasuki latar penelitian ?apakah dengan
munculnya peneliti para subjek mengubah perilakunya?selain itu,pada tanggapan peneliti
perlu diberikan gambaran tentang subjek sesudah diamatiatau diwawancarai tentang
perangainya,apakah biasa-biasa saja malu-malu ,bebas menjawab,merasa tertekan dan
sebagainya.
D.Adakah orang lain yang hadir ?
Catatan atau tanggapan peneliti perlu pula diberikan dalam catatan lapangan ,apakah sewaktu
diadakan pengamatan atau wawancara ada pihak ketiga yang hadir.c atatan demikian
hendaknya secara tegas membedakan apakah ada perubahan pada sikap subjek sewaktu ia
sendrian dibandingkan dengan kehadiran orang lain.kategori data hendaknya dikelompokkan
diantara adanya kehadiran orang lain sendiri agar benar benar diperoleh data yang murni.
E.Pertanyaan langsung ataukah kesimpulan tidak langsung ?

Dalam memeberikan kode terhadap butir-butir data,peneliti hendaaknya membedakan mana


yang menunjang secara langsung ,mana yang menunjang secara tidak langsung,mana yang
tidak menunjang sama sekali.pada tahap analisis intensif hendaknya secara khusus dilakukan
butir-butir yang menunjang secara langsung dan secara tidak langsung.seandainya yang
menunjang adalah yang terbanyak dan yang tidak menunjang sedikit,hipotesis kerja itu dapat
dipertahankan.
F.Siapa yang mengatakan dan siapa yang melakukan apa ?
Barangkali peneliti akan menarik kesimpulan dan mengatakannya pada semua objek ata
dasaryang

dibuat

sesorangatau

beberapa

orang

.untuk

itu

peneliti

hendaknya

mengelompkokkan data atas dasarhipotesis kerjan yang hendaknya ditunjang hanya oleh
seorang dan yang ditunjang oleah beberapa orang.jika sbagian besar subjek mengatakn atau
melakukan hal yang sama .hal itu sangat diharapkan
G.Apakah subjek mengatakan yang benar
Jika subjek pada pertanyaan yang harus dijawabnya terutama tentang perasaan atu masa lalu
yang kelabu,biasanya ia menghindari menjawab atau mengatakan sesuatu yang tidak
sebenarnya.
Teknik mengdan pemeriksaan terhadap keabsahan data dapat mengatasi persoalan sepserti ini
dengan jalan mengeceknya keapada subjek lainnya atau dengan laporan atau dokumen yang
relevan atau mengadakan trianggulasi hal demikian harus diperhatikan sekali olehpeneliti
pada saat menganalisis menunjang tidkanya data itu pada hipotesis kerja
D.Tiga model analisis data
5. metode perbandingan tetap
dinakan metode perbandingan tetap atau constant comperativ method karena dalam analisis
data ,secara teteap membandingkan satu datum dengan datum yang lain ,dan secara tetap
membandingkan kategori dan kategori lainnya
secara umum proses anaisi data mencakup : reduksi data , ketegorisasi data,sintesisasi dan
diakhiri dengan menyusun hipotesis data.
2) Reduksi data

c) Identifikasi satuan.pada mulanya diidentifkasi adanya satuan yaitu bagaian terkecil


yang ditemukan dalam data yang memilki makna jika dikaitkan dengan focus dan
masalah penelitian
d) Sesudah satuan diperoleh ,langkag berikutnya adalah membuat koding.membuat
koding berarti memberikan satuan ,agar supaya satuan tetap dapaat ditelusuri data dan
satuan berasal dari sumber mana
6. Kategorisasi
c) Menysusn kategori.ketegorisasi adalah upaya memilah-milah setiap satuan
kedalam bagian yang memiliki kesamaan
d) Setiap kategori diberi nama yang disebut label
7. Sintesisasi
c) Mengisentasikan berarti mencari kaitan antara satu ketegori dengan lainnya
d) Kaitan satu kategori dengan kategori lainnyadi beri nama atau label.
8. Menysun hipoesis kerja
Hai

ini

dilakukan

dengan

jalan

jalan

merumuskan

suatu

pernyataan

yang

proposional.hipotesisi kerja ini sudah merupakan teori subtantif (yaitu teori yang berasal
dan terkait dengan data)
Menurut ian delay 1993 langkah-langkah analisis data dikemukakan sebagai berikut
Apa analisis data kualitatif ?
Inti

analisis

terletak

pada

proses

yang

berkaitan

yaitu

mendeskripsikan

fenomena,mengklasifikasikannya,dan melihat bagaimana konsep-konsep yang muncul itu


satu dengan yang lainnya berkaitan.proses itu merupakan proses siklikal.untuk menunjukkan
bahwa ketiganya berkaitan satu dengan lainnya.tetapi karena analisis kualitatif merupakan
proses iteratif,penulis juga menyajikan ketiganya dalam spiral literatif.
Langkah pertama dalam analisis kualitatif adalah mengembangkan deskripsi yang
kompherensif dan teliti dari hasil penilitian penelitian lainnya dimanakan penelitian tebal
Klasifikasi merupakan langkah kedua dalam analisis data kualitatif.tanpa klasifikasi data
adlaah tidaka ada jalan untuk mengetahui apa yang kita analisis selain itu kita juga bias
membuat perbandingan yang bermakna antara setiap bagian dari data.jadi,klasifikasi dta
merupakan bagian integral dari analisis.selanjutnya landasan konseptual di dalam mana
interpretasi dan penjelan didasarkan pada hal itu.
Analisis data kualitatif dapat dilakukan computer sebagai hal utama dalam hal ini ada
beberapa askep yang di bantu oleh computer dalam menganalisis data.aplikasi secara rinci
dijelskan pada penulis.cara analisis data dan computer itu dapat digunakan untuk setiap jenis
analisis data untuk bermacam-macam penelitian.

Menemukan focus
Menemukan focus adalah langkah pertama dalam analisis.hal itu tentu saja tidak
dikemukakan pada akhir pemikiran tentang penelitian itu tetapi kita telah bergelut dengan
penelitian kita dan mulai menghasilkan data.proses itu merupakan yang dilakukan pada aal
sewaktu kita menekuni proyek penelitian kita .dalam upaya menemukan focus seorang ahli
menyarankan agar kita bertindak sebagai mangkok kososng jagan penuh dengan pandangan
dan spekulasi kita
Mengelolah data
Analisis yang baik adalah memerlukan data yang dilakukan secara efisien karena itu kita
harus mencatat data dalam format yang memudahkan analisisnya .dalam hal ini computer
memegang peranan penting untuk menjajagi maksud ini.komputer memiliki kapasitas untuk
mencari

lokasi

dan

mengeluarkan

kembali

informasi

yang

melebihi

standar

manusia.komputer dapat pula memperbaiki efesiensi kita dalam mengolah data.


Membaca dan menganotasi
Tujuan untuk membaca data adalah untuk memepersiapkan landasan analisis.membca itu
sendiri tidaklah paaif tetapi interaktif.babagimana menbaca data secara interaktif ? ian dey
mengemukakan beberapa teknik
4. Dengan jalan mengajuka pertanyaan siapa,apa,bilama,dimna dan mengapa?
Pertanyaan-pertanyaan berikut dapat mengarah pada berbagai jurusan ,membuka hal
menarik utuk menjajagi data
5. Daftar cek dan subtantif
6. Mentransformasikan data dan membuat perbandingan
Menciptakan kategori
Pada dasarnya kegiatan ini tidak diciptakan pada dasar kegiatan-kegiatan sebelumnya.agar
makain jelas penulis ini membuatnya berbeda.pada tingkat mempraktek kegiatan ini
memasukkan untuk mentransfer bagian bagian dari data suatu konteks kepadayang lain
Splitting dan slicing
Sesudah menciptakan dan menyusun kategori ,sekarang analisis harus mencipakan cara-cara
yang lebih halus untuk memperhalus dan lebih memfokus analisis kita
Pemisahan/pemotongan adalah proses mengidentifikasi kaitan secara formal diantara
kategori-kategori.dalam hal ini analisis memusatkan perhatiannya pada kategori sentral yang
muncul dari analisi sebelumnya
Mengait-ngaitkan data

Dalam memilah-milah data ,kita kehilangan informasi tentang kaitan antara bagian data.kita
juga kehilangan rasa proses tentang berbagai hal berkaitan satu dan lainnya.untuk
memperoleh data kita harus mengaitkan data dan kategori juga kita dapat menggunakan
computer untu menciptakan bebagai kegiatan.untuk memperleh hasil yang baik kita perlu
member nama atau label kaitan kaitan itu menggunakan daftar untuk memperjelas dan
kostistensi.
Membuat hubungan
Ada baiknya jika melihat perbedaan antar kaitan dan hubungan sebagai yang digambarkan di
bawah ini
Kaitan
Hubungan
Ada 2 cara dalam membuat hubungan : menghubungkan atas dasar asosiasi dan
menghubungkan dengan data terkait.pada hal pertama ,kita mencari korelasi antara kategorikategori sedang yang kedua seorang mengidentifikasikan hakikat kaitan diantara bagian
bagian data
Peta dan matriks
Hubungan-hubungan diantara kategori dari data kita sering menjadi rumit atau kompleks.utuk
mengatasi hal itu peneliti menggunakan diagram menggunaka matriks dan matriks itu
digunakan untuk membuat perbandingan diantara kasus-kasus dan peta digunakan untuk
menyajikan bentuk dan lingkup konsep konsep dan hubungan dalam analisis
Kejadian koroborasi (corroborating accidence)
Bukti kejadian koroborasi adalah prosodur dimana secara kritis kita berfikir tentang kualitas
dari data.kita coba mengumpulkan data dan mengecek kualitasnya.dalam hal computer dapat
membantu tugas ini.misalnya computer dapat membantu bagian bagian data dengan jalan
yang mudah untuk mencari kejadian yang bertentangan.
Menghasilkan sesuatu yang dicari (producing an account)

Ian dey mengatakan apa yang dapat anda jelaskan kepada orang lain,sedang anda sendri tidak
memahaminya ?
Hal itu berarti menghasilkan yang dicari bukan menghasilkaan sesuatu untuk audience
kita,tetapi juga untuk diri kita sendiri.dengan upaya menantang dengan mengajukan
penjelasan sendiri kepada orang lain,kita dapat memperjelas dan menginegrasikan konsep
konsep dan hubungan yang kita temukan dalam analisis.
Pada bagian akhir ini ,kita menemukan isu genaralisasi.ada 2 aspek yaitu inferensi dan
aplikasi .ian dey mengemukakan bahwa peneliti lebih baik menyimpulkan generalisasi
inferensi dari pada mengaplikasikannya.
5.Analisis data kualitatif menggunakan pendekatan induktif umum(Thomas:1997)
Contoh-contoh analisis data kualitatif secara induktif
5. Transkrip dibaca bebeapa kali untuk menemukan tema-tema dan kategorikategori.secara khusus transkrip dibaca oleh AJ dan satu substansbel dibaca
oleh JO.sesudah mendeskripsikan kerangka kdong dikembangkan transkip itu
di kode oleh AJ
6. Tema-tema yang munculdikembangkan melalui transkip-transkip berulangulang dengan mampertimbangkan kemungkinan makna dan bagaimana hal itu
sesuai dengan tema-tema yang dikembangkan
7. Kerangka koding awal yang secara sederhana didasarkan pada topik-topikyang
diduskusika dalam wawancara,misalnya kajian satuan dikode atas dasar
apakah hal itu mendiskusika satu atau lebih topic.
8. Pembacaan yang teliti dan sistematik dan koding transkip-transkip
memungkingkan adanya tema umum yang muncul.segmen yang ada dalam
wawancara dikode yang memungkingkan analisis segmen wawancara pada
suatu tema tertentu ,dokumentasi dai hubungan-hubungan diantara tema-tema
dengan identiikasi tema tema yang peting bagi pemeran serta.
6. Maksud umum dan pendekatan induktif
Maksud umu dan pendekatan induktif memungkingkan temuan-temuan penelitian muncul
dari keadaan umum,tema-tema dominan dan signifikan yang ada dalam data,tanpa
mengabaikan hal-hal yang muncul oleh struktur meteorologinya.

Pada tema berikut ditemukan tujuan tujuan khusus yang ada dalam penembangan seperangkat
standar dari prosedur analis data,sebagai yang diistisarkan dalam pendekatan induktif umum
4. Untuk memanpatkan teks kasar yang banyak dan brvarisi kedalam format
yang singkat dan berbentuk ikhtisar.
5. Untuk membangun hubungan yang jelas dengan tujuan penelitian dengan
ikhtisar temuan yang akan diperoleh dari data mentah dan untuk mematikan
hubungan tersebut bahawa itu adalah transparan
6. Untuk mengembangkan model atau teori tentang struktur fenomena yang ada
didalamnya atau proses yang jelas ada dalam teks.
7. Asumsi yang melatar belakanginya
6. Analisi data ditentukan baik tujuan penelitian dan jamak serta intrepetasi dari
data mentah.jadi temuan-temuan dperoleh dari tujuan penelitian yang
diikhtisarkan oleh para peneliti dan temuan temuan yang muncul langsung dari
analisis data mentah.
7. Modus utama analisis adalah pengembangan kategori kedalam model
kerangka yang mengiktisarkan data mentah dan mencari tema-tema kunci dan
proses.
8. Hasil temuan penelitian dari intrepetensi jamak yang dibuat dari data mentah
oleh para peneliti yang mengkode data.temuan-temuan itu mau tidak mau
dipengaruhi oleh prespektif ,asumsi dan pengalaman para peneliti yang
menyelenggarakan penelitian yang melaksanakan analisis data.
9. Bahwa peneliti yang berbeda cenderungmenghasilkan temuan-temuan yang
tampaknya tidak identik dan tidak dapat kompene-kompene yang tumpang
tidih
10. Bahwa kepercayaan data terhadap temuan dapatlah dievaluasi oleh sejauh
mata konsistensi terkait.

8. Proses koding indukif


Proses koding induktif dimulai dengan pembacaan yang teliti tentang teks dan pertimbangan
dri makna jamak yang terdapat dalam teks.peneliti kemudian mengidentifikasikan segmen
teks yang berisi satuan makna dan menciptakan lebeluntuk kategori baru kedalam segmen
teks yang diberikan
9. Menyelenggarakan pemeriksaan keabsahan

Pengecekan konsistensi (misalnya mengadakan pangkode dalam mendeskripsikankategori


dan menemukan teks yang ada dalam kategori itu)dapat digunakan dalam usaha memeriksa
keabsahan analisis data di samping itu diganakan sebagai validasi atau pengecekan oleh
stakeholders.
Beberapa contoh pemeriksaan kemungkinan konsistensi dikemukakan di bwah ini :
d) Misalkan pangkode yang bebas terhadap tujuan penelitian,kategori-kategori dengan
deskripsi dari setiap kategori(tanpa konsep dasar dilampirkan)
e) Berikan kepada pangkode bebas tujuan penelitian dan beberapa teks kasar dan dari
padanya anda telah mengembangkan kategori dan menanyakan kepadanya untu
menciptakan kategori dari teks kasar.
f) Berikan kepada pangkode bebas baik kategori-kategori anda dan beberapa yang
diperoleh dari teks kepada ketegori-kategori itu.
10. Ciri-ciri kode kategori
Ketegori yang dikategorikan adalah inti dari analisis induktif ,yang secara potensial memiliki
cirri-ciri utama.ciri-ciri utamanya adalah seperti berikut :
Lima kunci utama dari kategori yang dikode

KOMPONEN

DESKRIPSI

Label kategori

Kata atau frasa singkat digunakan untuk


menunjuk kepada kategori.
Deskripsi dari makana kategori termaksud

Deskripsi kategori

cirri-ciri kunci ruang lingkup dan imitasi


Contoh-contoh dari teks yang di kode kedalam

Teks atau data yang berkaitan dengan kategori

kategori

yang

menggambarkan

makna,asosiasi,dan peseptif berkaitan dengan


kategori
Setiap kategori barangkali mempunyai kaitan
atau hubungan dengan kategori lainnya.

Kaitan-kaitan

System kategori bias diliat sebagai salah satu


dari beberapa jenis model,teori atau kerangka
Jenis atau model di mana kategori itu dibatasi

kerja

Contoh kode kategori


KOMPONEN

CONTOH

Label kategori

Kompetensi

secara

teknik,medioker

atau

kurang

pengasuhan secara klinis.tingkat minimum dari tindakan


perawat dari integrasi pengayoman,cukup untuk pesien
yang

memendangnya

sendiri

sebagai

kurang

bertanggung jawab,tidak cukup tinggi tingkatannya pada


kesahihan.
secukupnya
Teks atau data berkaitan dengan

perfect,secara

teknks

tidak

menggambarkan perasaan,sensitivitas, atau kesabaran


barangkali perawat yang sangat baik pasti secara klinik

kategori

total mesuk dalam waktu hanya melakukan tugasnya


Teliti dengan kegiatan tangan adalah salah sau dari 4
kategori yang dikembangkan dari deskripsi pasien dari
jenis-jenisnya pelayanan keperawatan yang dialaminya

Kaitan

Model narafit dengan hirarki implicit

Jenis dari model yang kategorinya


ditaman
Demikian pemaparan analis data secara induktif yang dengan sendrinya membiarkan
gambaran yang lebih menyeluruh tentang analisi data menurut metode perbandingan tetap.
2. analisis data model spradley
Analisi data menurut model spadley ini tidak terlepas dari keseluruhan model
penelitian.adapun

proses

penelitian

terdiri

ataspengamatan,deskriptif,analisi

domein,pengamatan terfokus,analisis taksonomipengamatan terpilih,analisi kompenesial,dan


dikhiri dengan analisis tema
Hubungan semantik

Sewaktu mengadkan analisi data,analisi perlu menggunakan analisis semantik .hubungan


semantic ini dikaitkan dengan masalah penelitian .sewaktu melaksanakan pengamat deskriif
seluruh hubungan biasanya teridentifikasikan.adapun hubungan semantic termaksud adalah
sebagai berikut
HUBUNGAN

BENTUK

CONTOH

Termaksud

X adalah termaksud Y

Saksi ahli(adalah sejenis)saksi

X adala satu tempat di Y


Spasial

Ruang
X adalah hasil Y

juri

agung

adalah

tempat

dipengadilan negeri

Sebab-sebab
Melayani juri agung adalah hasil dari
bukan karena pilihan

Rasional melakukan Y

X adalah alasan untuk

Sejumlah besar kasus adalah


alasan menggelar pengadilan
secara cepat.

Ruang

Lokasi
X adalah tempat melakukan Y
Tempat

juri

agung

adalah

tempat untuk mendengarkan


kasus-kasus

bertindak

Saksi
X digunakan untuk Y

diguanakan

untuk

menyajikan bukti

fungsi
Bersupah adalah cara untuk
X adalah cara melakukan Y
alat-tujuan

melambangkan tugas suci jari


Mengujunungi penjara adalah
tingkat dalam kegiatan juri

adalah

langkah-langkah agung

melakukan Y

Otoritas adalah atribut dari

urutan

jaksa cirri-ciri dari Y


X adalah pemberian atribut

materi atribut

Jika dilihat dari segi system analis maka analisis data kualitatif menurut model spreadley ini
mengikuti alur seperti ini
SISTEM ANALISIS DATA
(didasarkan pada pendapat speadley)

INPUT
Instrumental/latar penelitian

PROSES
pengamatan deskriptif

Catatan lapangan-1

analisis domein

Focus atau beberapa domain

pengamatan terfokus

Catatan lapangan-2

analisis taksonomi

Taksonomi

pengamatan terpilih

Domein tertentu

analisiskomponen

Komponen terpilih

analisis tema

OUTPUT
Catatan lapangan-1

tema-tema/toeri subtansif

Isis format lembar analisis domain


Catatan lapangan
Taksomi
Lembar aalisi pengamatan taksonomi
Analisis-analisi tersbut dapatlah dikemukakan seperti berikut ini (dikutip dari tulisan G.K
Garanng)
4. Analisis domain
Analisis

domaein

dilakukan

terhadap

data

yang

diperoleh

dari

pengamatan

berperanserta/wawancara atau pengamatan deskriptif yang terdapat dalam catatan


lapangan,yang dapata dilihat di buku lampiran.
Contoh lembar analisi domein adalah sebagai berikut terlihat di bawah ini
Lembar analisis domein 1
Hubungan semantic : termaksud
Bentuk

: X sejenis Y

Contoh

: meranti adalah sejenis pohon

Istilah bagian

hubungan semantic

Adalah sejenis
_________________

istilah bagian

5. Analisis taksonomi
setelah analisis domein ,dilakukan pengamatan dan wawancara terfokus berdasarkan
yang sebelumnya telah dipih oleh peneliti.
Tujuh langkah yang dilakukan dalam analisis taksonomi yaitu
8. Memilih satu domein untuk dianalisis
9. Mencari kesamaan atas adasar hubungan semantic yang sama digunakan untuk
domein itu
10. Mencari tambahan istilag bagian
11. Mencari domein yang lebih besar dan lebih inklusif yang dpat dimasukkan sebagai
sub bagian dari domein yang sedang dianalisis
12. Membentuk tasnomi sementara
13. Mngadakan wawancara terfokus untuk mencek analisis yang telah dilakukan
14. Membanguntaksonomi secara lengkap

c. Analisis komponen
8 langkah yang dilakukan dalam analisis komponen yaitu :
9. Memilih domein yang akan dianalisis
10. Mengidentifikasikan seluruh kontrak yang telah ditemukan
11. Menyiapkan lembar paradigm
12. Mengindentifikasi dimensi kontras yang memiliki dua nilai
13. Menggabungkan dimensi kontras yang berkaitan erat menjadi satu
14. Menyiapkan pertanyaan kontras untuk cirri yang tidak ada
15. Mengadakan pengamatan terpilih untuk melengkapi data
16. Menyiapkan paradigma lengkap
d. Analisis tema
tujuh cara untu menemukan tema yaitu :
8. Melebur diri
9. Melakuka analisis komponen terhadap istilah acuan
10. Persepektif yang lebih luas melalui pencarian domein dalam pemandangan budaya
11. Menguji dimensi kontras seluruh domein yang telah dianalisis
12. Mengidentifikasi domein terorganisir
13. Membuat gambar untuk menvisualisasi hubungan antar domain
14. Mencari tema universal,dipilih satu dari enam topic.sesuai dengan masalah penelitian
maka yanga dipilih adalah memecahkan masalah
6. Analisis data kualitatif model miles dan huberman
Pada dasarnya analisis data ini didasrkan pada pandangan paradigmanya yang positivsme.hal
ii ditegaskan oleh kedua penulis itu pada pendahuluannya

Analisis data dapat dilakukan dengan mendasar diri pada penelitian lapangan apakah : satu
atau lebih dari satu situs.jadi seorang analisis sewaktu hendak menadakan analsisi data harus
menelaah terlebih dahulu apakah pengumpulan data yang telah dilakukannya satu situs ayau
lebih dari lainnya.atas dasr pemahaman tentang adanya situs penelitian itu kemudian
diakdakan pemetaah atau deskripsis tentang data itu kedalam apa yang dimanakan matriks.
e. Analisis data kualitatif dengan computer
analisis data dengan computer menggunakan banyak model namun yang relative banyak
digunakan dan cukup populer adalah yang dinamakan NUD*IST.QSR NUD*IST (NON
NUMERAL UNSTRUCTURE

DATA INDEXING

SEARCHING

AND

THEORY

BUILDING) adalah system software yang fungsional yang befungsi jamak untuk
pengambangan ,menunjang dan management proyek analisis data kualitatif.
QSR NUD*IST digunakan untuk keperluan barbagai pekerjaan dari konstruksi dan
pengetasan teori yang rumit sampai kepada analisis materi teks yang kecil sampai kepada
ikstisar kelompok focus atau jawaban terhadap pertanyaan terbuka pada survey.
Bagaimana rupa dari proyek QSR NUD*IST ?
6. Non-numerical unstructures data
System dokumen , untuk menyimpan dokumen yang digunakan dalam
penelitian.dokumen yang digunakan dalam import sebagai file teks sedeharna

(tanpa pembatas format),atau dokumen eksternal dari jenis apa saja


Alat untuk pengelolaah system dokumen dan koding,dan alat untuk pencarian teks

dan koding hasil ,dan display margin untuk koding


Alat untuk editing , memasukkan teks baru dan menahan pada teks dokumen
Menulis dan melaksanakan file komando untuk mengotomatisi hamper seluruh
aspek dari pekerjaan NUD*IST

7. Indexing
System indeks adalah untuk menyimpan kategori data yang anda embangkan
dalampenelitian ,gagasan yang anda simpan tentang kategori itu kedalam memo

dan mengkode kepadanya


Alat untuk memanipulasi system indeks,termaksud peranan grafis dari kategori
sebagai yang anda ciptakan,browsing interaktif dari teks yang dikode pada
kategori

dengan

kemampuan

untuk

melompat

kepada

kode,mengubah kode-kode dan melihatnya mereviewnya

sumber

kode-

Alat untuk mengelolah kategori indeks dalam bidang-bidang yang terpisah untuk
tidak mengaitkan free nodes dan mengaitkannya dan hirearki pohon untuk
merefleksi dan mencari secara berulang hubungan kategori.

8. Mencari dan menteorisasi


Alat pencari teks : membantu pencarian sederhana atau rumit dari teks pada
dokumen yang diimpor dan menyimpanya kedalam kategori indeks yang

secukupnya,jadi memungkinkan adanya koding otomatis dari dokumen


Alat untuk menanyakan berbagai pertanyaan tentang pola-polakoding dan

menyajikan pola-pola.
Hasil dari menanyakan pertanyaan oleh pencarian teks atau indeks disimpan

sebagai kategori baru yang segera tersedia untuk pertanyaan baru


Banyak cara menyimpan tentang gagasan dan teori sewaktu dikembangkan
Mengekspor kategori untuk penyusunan model software khusus dikaitkan
NUD*IST.

9.

Dua database dalam NUD*IST


c. System dokumen data

Anda dapat mengidentifikasi dan menganalisis berapapun jumlah dan jenis dokumen
seperti :file teks,buku,foto,music
Tidak ada pembatas jumlah dan ukuran yang apat ditangani suatu objek.dokumen terdiri atas
teks yang dapat digunakan online dan dapat diritrival dan computer akan memaparkan bagian
teks.fasilitas system closur yang kuat dan elegan memperbolehkan kita mencari pencarian
teks yang nantinya disimpan pada system indeks pada kategori indeks
d. System indeks
System indeks adalah desain untuk bekerja secara sederhana dan secara kecil dan
sederhana,namun karena struktur hirarkisnya hal itu dpat bertumbuh secara tidak terbatas
dengan proyek anda tanpa mengorganisasinya.manager dari proyek raksasa menumbuhkan
bahwa indeks terstruktur merupakan hal yang praktis untuk mengorganisasikan kategori yang
ratusan jumlahnya
10. Penampakan pekerjaan dalam NUD*IST
NUD*IST adala berdasar grafik penuh menggunakan window jamak dan untuk membuka
layar kedalam penampilan desktop yang kaya,seluruh data yang anda harapkan :

Dokumen tampakkan,dengan informasi header,dalam explore window da dengan


klik moude sederhana membuat anda dapat membuat laporan

System indeks,dengan titik-titik yang bebas atau struktur pohon sebagai yang
dimintakan,dan informasi di dalamnya dapat dipaparkan dengan gaya explore

interaktif atau pada window grafik jamak


Setiap window,termaksud penampilan pohon,dapat juga dicetak.
Kotak-kotak dialaog sederhana memimbing penggunaan melalui kedalam operasi

yang sangat kuat


Cirri-ciri point and clikc mouse membantu anda untuk bergerak sekitar indeks pohon ,

dan mencari dan mengubah isinya


Koding document dapat dilakukan secara langsung pada layar dalam document atau

dalam cara pengisisan data jika anda menandai dokumen sebelumnya.


Operasi jenis clipboard cut and paste memperbolehkan data diubah sekitar system

indeks dengan cara mudah


Seluruh retrivals bias muncl sebagai yang diedit,laporan yang dapat dicetak pada

window dlam multi window interface


Jika hal itu bermakna,laporan menyedikan data statis pada isinya.
Statis tentang proyek secara langsung dapat selalu dipaparkan
NUD*IST4 secara langsung dapat mengedit dan mengekspor data dari table pada

software static
Hamper seluruh operasi dapat diselenggarakan dengan menggukan file komando yang

ditulis oleh peneliti daripada menggunakan yang interaktif


Editor file komando dan pengecekan komando membantu peneliti untuk menulis dan
memperivikasi koando-komando fasilitas file log menyediakan analisis dari

pelaksanaan file komando


Untuk belajar bagaimana menggukan NUD*IST ,tutorial manager online dapat
membantu anda melalui pengembangan dari keseluruhan sampai proyek,memfasilitasi
belajarnya secara cpat dengan teknik NUD*IST .
RANGKUMAN
Pertama,analisis daa dikaitkan dengan penulisan teori.bagian ini mempersoalkan
pertama-tama

konsep

analisis

data

diikut

dengan

pemrosesan

satuan,kategorisasi,penafsiran data
Kedua,mempersoalka modus analisis data yang terdiri atas hermeneutric,semiotic,dan
narasi dan metafora.
Ketiga ,mempersoalkan tahap analisis data secara umum.hal ini menjelaskan
tentang:menemukan tema,dan merumuskan hipotesis kerja berdasarkan hipotesisi
kerja
Keempat,menjelaskan adanya tiga model analisis data yaitu metode peerbandingan
tetap,analisis data model spredley dan analisis data model miles dan huberman

Kelima,mempersoalkan analisis data secar induktif yang menjelaskan maksud


pendekatan asumsinya,proses,pemeriksaan keabahan data,dan cirri-ciri kode kategori
Keenam analisis data dengan computer.pada bagian ini dikemukakan non-numerical
unstructured data ,indexing mencari mentaerosasi dua database dalam UND*IST dan
terakhir pekerjaan dalam NUD*IST
BAB 7
KRITERIA DAN TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA
D. Alasan dan acuan
Yang dimaksud dengan keabsahan daa adalah bahwa setiap keadaan harus memenuhi :
4. Mendemostrasikan nilai yang benar
5. Menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan
6. Memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari
prosudurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan-kepuusannyan
Dibawah ini dikemukakan perbandingan antara penelitian kualitatif dilihat dari segi
konstruknya
KONSTRUK
Nilai benar aplikasibilitas

KUANTITATIF
Validitas internal,eksternal

KUALITATIF
Kredibilitas
transferbilitas(keteralihan)

Konsistensi

Realibitas
Dependalibilitas

netralitaritas

objektivitas

(kebergantungan)
Konfirmasibilitas (kepastian)

Mula-mula hal hal dapat dilihat dari segi criteria yang digunakan oleh non kualitatif.istilaha
yang digunakan oleh mereka antara lainialah validalitas internal dan eksternal dan reabilitas
Pertama,validitas internal yang dinyatakan sebagai variasi terikat dapat ditanai sejauh variasi
pada variable terikat dapat ditandai sejauh variasi pada variable bebas dapat control.karena
banyak factor yang mungkin berpengaruh dalam suatu hubungan sebab akibat,maka
digunakan control atau randominas sebagai upaya mengisolasi variable bebasnya.
Kedua,validitas eksternal ,nemurut cook dan Campbell (1967:37) ialah perkiraan validitas
yang diidentifikasikan berdasarkan hubungan seba akibat yang di duga terjadi,dapat
digeneralisasikan pada dan diantara ukuran alternative sebab akibat dan diantara jenis orang
,latar dan waktu.

Ketiga,reliabilitas

menunjuk

kepada

keatasan

pengakukura

dan

ukuran

yag

digunakan.pengetesan reabilitas biasanya dilakukan melalui replica sebagaimana yang


dilakukan terhadap pengukuran butir-butir ganjil dan genap dengan tes-retes atau dalam
bentuk pararel.teknik ini harus betul betul dilakukan jika menginginkan alat pengukuran yang
benar-benar realibel.
Uraian tersebut diatas memberikan kesan bahwa dari segi validalitas dan reabilitas ,bila tidak
dilakukan dengan tepat dan benar serta secara lebih berhati-hati ,ancaman terhadap
pengotoran hasil penelitian akan benar-benar menjadi kenyataan
E. Criteria dan keabsahan
Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan.ada 4 kriteria yang
digunakan yaitu derajat kepercayaan ,keteralihan, kebergantungan dan kepastian
Penerapan criteria derajat kepecayaan pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal
dari nonkualitatis.kriterium ini berfungsi :

Melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya

dapat dicapai
Mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil penemuan dengan jelas pembkitian oleh
peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti

Keriterium keralihan berbeda dengan validitas eksternal dan kumulatf.konsep validitas itu
menyatakan bahwa generalisasi suatu penemuan dapat berlaku atau diterapkan pada semua
konteks dalam populasi yang sama atas dasar penemuan yang diperoleh pada stempel yang
secara repsentatif mewakili populasi itu.
Kriterium kebergantungan merupakan subsitusi istilah rabilitas dalam penelitian yayng nonkumulatif pada cara non-kumulatif ,reabilitas ditunjukkan dengan jalan mengadan replikasi
studijika 2 atau beberapa kali diadakan pengulangan suatu studi dalam suatu kondisi yang
sama dan hasilnya secara esensial sama,maka dikatakan reabilitasnya tercapai.
Kriterium kepastian berasal dari konsep objective menurut nonkualitatif.nonkualitatif
menerapkan objectivitas dari egi kesepakatan antar subjek.disini pemastian bahwa sesuatu itu
objective

atau

tidak

bergantung

pada

persetujuan

beberapa

orang

terhadap

pandangan,pendapat dan penemuan seseorang.dapatlah dikatakan bahwa pengalaman seorang


itu subjektiv sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau banyak orang,berulah dapat
dikatakan objektif.
F. Teknik pemeriksaan keabsahan data

Sebelum masing-masing teknik pemeriksaan diuraikan terlebih dahulu ikstisarnya


dikemukakan.ikstisar itu terdiri dari criteria yang diperiksa dengan satu atau beberapa teknik
pemeriksaan tertentu.ikstisar tersebut dikemukakan dalam 4 tabel berikut ini
KRITERIA
Kredibilitas(derajat kepercayaan)

Kepastian

TEKNIK PEMERIKSAAN
11) Perpanjangan keikutsertaan
12) Ketekunan pengamatan
13) Triangulasi
14) Pengecekan sejawat
15) Kecukupan referensial
16) Kajian kasus negative
17) Pengecekan anggota
18) Uraian rinci

Kebergantungan

19) Audit kebergantungan

Kepastian

20) audit kepastian

5. perpanjangan keikutsertaan
sebagai mana sudah dikemukakan ,peneliti dalam penelitian kualitatif adalah instrument itu
sendiri.keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data.keikutsertaan
tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat ,tetapi memerlukan perpanjangan
keikutsertaan pada latar penelitian
perpanjangan keikutsertaan peneliti tinggal dilpangan samapai kejenuhan pengumpulan data
tercapai.jika hal itu dilakukan maka akan membatasi :
4) membatasi gangguan dari dampak peneliti pada konteks
5) membatasi kekeliruan peneliti
6) mengkonpensasikan pegaruh dari kejadian-kejadian yang tidak biasa atau pengaruh
sesaat
6. ketekukan atau keajegan pengamat
keajegan pengamat berarti mencari secara konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam
kaitannya dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan atau
tentative.mencari apa yang dapat diperhitungkan dan apa yang tidak dapat.
Kekurangtekunan pengamatan terletak pada perngamatan terhadap persoalan yang dilakukan
secara terlalu awal.hal itu mungkin dapat ditegaskan oleh tekanan subjek atu sponsor atau
barangkali juga karena ketidaktoleransian subjek atau sebaliknya peneliti terlalu cepat
menarahkan

focus

penelitiannya

walaupun

tampaknya

belum

dapat

dilakukan

demikian.persoalan itu bias terjadi pada situasi ketika subjek berdusta,menipu,atau berpura-

pura sedangkan peneliti sudah sejak awal mengarahkan fokusnya padahal barangkali belum
waktunya berbuat demikian.
7. Triangulasi
Triangulsi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang
lain.diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagian pembanding terhadap data
itu.teknik tringulasi yang paling banyak digunakan ialah melalui sumber lainnya.denzim
(1979) membedakan 4 macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan
penggunaan sumber,metode,penyelidik, dan teori
Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan denga mengecek balik derajat kepercayaa
suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian
kualitatif.
Pada tringulasi dengan metode ,menurut patton terdapat 2 strategi yaitu : pengecekan derajat
kepercayaan penemua hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan penegecekan
derajat kepercayan beberapa sumber data dengan metode yang sama.
Triangulasi dengan teori menurut Lincoln dan guba berdasarkan anggapan bahwa fakta tidak
dpat diperiksa derajat keperccayaanya deengan satu atau lebih teori.dipihak lain patton
berpendapat lain ,yaitu penjelasan bahwa hal itu dapat dilaksanakan dan hal itu
dinamakannya penjelas banding.
Jadi tringulasi berarti cara untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan
yang ada dalam konteks studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan
hubungan dari berbagai pandangan .untuk itu maka peneliti dapat melakukannya dengan jalan
:
4) Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan
5) Mengecek dengan berbagai sumber data
6) Memnfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan dapat dilakukan
8. Pemeriksaan sejawat melalui diskusi
Teknik ini mengandung beberapa maksud sebagai salah satu teknik pemeriksaan keabsahan
data
Pertama, untuk membuat agar peneliti mempertahankan sikpa terbuka dan kejujuran dalam
diskusi analitik tersebut kemelencengan peneliti di singkap dan pengertian lebih mendalam
ditelaah yang nantinya menjadi dasar bagi klarifikasi penafsiran .
Kedua,diskusi dengan sejawat ini memberikan suatu kesempatan awal yang baik untuk mulai
menjajaki dan menguji hipotesis kerja yang muncul dalam benak peneliti.ada kemungkinan

hipotesis yang muncul dalam benak peneliti sudah dpat dikonfirmasi ,tetapi dalam diskuksi
analitik ini mungkin sekali dapat terungkap segi-segi lainnya yang justru membongkar
pemikiran peneliti
Dengan demikian pemeriksaan sejawat berarti pemeriksaan yang dilakukan dengan jalan
mengumpulkan rekan-rekan sebaya ,yang memiliki pengetahuan umum yang sama tentang
apa yang sedang di teliti ,sehingga bersama mereka peneliti depat me-review persepsi
,pandangan dan analisis yang sedang dilakukan.jika hal itu dilakukan maka hasilnya adalah :
9. Menyediakan pandangan krisis
10. Mengetes hipotesis kerja
11. Membantu mengembangkan langkah berikutnya
12. Melayani sebagai pembanding
13. Analisis kasus negative
Teknik analisis kasusu negative dilakukan dengan mengumpulkan contoh dan kasusu yang
tidak sesuai dengan pola dan kecenderungan informasi yang telah dikumpulkan dan
digunakan

sebagai

bahan

pembanding.dalam

suatu

latihan

kepemimpinan

peerusahaan,sebagai peserta berhasi dengan baik.peserta yang tidak menyelesaikan program


dan meninggalkan latihan sebelum waktunya diambil sebagai kasus untuk meneliti
kekurangan program latihan tersebut.kasus negative demikian digunakan sebagai kasus
negaiv untuk menjelaskan hipotesis kerja alternative sebagai upaya meningkatkan
argumentasi penemuan
14. Pengecekan anggota
Pengecekan anggota baik dilakukan secara formal maupun informal .banyak kesempatan
yang tersedia untuk mengadakan pengecekan anggota ,yaitu setiap hari pada waktu peneliti
bergaul dengan para subjeknya misalnya iksisar wawancara dapat diperlihatkan untu
dipelajari oleh satu atau beberapa anggota yang terlibat ,dan mereka diminta pendapatnya
.demikian pula pendapat suatu kelompok dapat pula dicek dengan pendapat kelompok
lain,misalnya kelompok guru dicek dan dimintakan tanggapannya dari kelompok pimpinan
sekolah.
Pengecekan secara informal demikian dapat bermanfaat dalam hal-hal sebagai berikut :

Mnyediakan kesempatan untuk mempelajari secara sengaja apa yang dimaksudkan


oleh responden dengan jalan bertindak dan berlaku secara tertentu atau memberikan

informasi tertentu
Memberikan kesempatankepada responden untuk memperbaki kesalahan dari data
menantang suatu penefsiran yang barangkali salah.

Memberikan kesempatan bagi peneliti untuk mengihtisarkan hasil perolehan


sementaranya yang memudahkannya untuk melangkah kepada analisis.

Dapat diihtisarkan bahwa pengecekan anggota berarti peneliti mengumpulkan para peserta
yang telah diikuti menjadi sumber data dan mengecek kebenarannya dan interpertasinya.hal
itu dilakukan dengan jalan:
6)
7)
8)
9)

Penelian dilakukan oleh responden


Mengoreksi kekeliruan
Menyediakan tambahan informasi secara sukarela
Memasukkan responden dalam kencah penelitian menciptakan kesempayan untuk

mengihtisarkan sebagai langkah awal analisis


10) Menilai kecukupan menyeluruh data yang dikumpulkan
15. Uraian rinci
Teknik ini menuntut peneliti agar melaporkan penelitiannya sehingga uraiannya itu dilakukan
setliti dan secermat mungkin yang menggambarkan konteks penelitian diselenggarakan.jelas
laporan itu harus mengacu pada focus penelitian.uraiannya harus mengungkapkan secara
khusus sekali segala sesuatu yang dibutuhkan oleh pembaca agar ia dapa memahami temuan
yang diperoleh.temuan itu sendiri tentunya bukan bagian dari uraian rinci,melainkan
penafsirannya yang dilakukan dalam bentuk rinci dengan segala macam pertanggungjawaban
berdasarkan kejadian nyata.
16. Auditing
Auditing adalah konsep bisnis,khususnya di bidang fiscal yang dimanfaatkan untuk
memeriksa kebergantungan dan kepastian data.hal itu dilakukan baik terhadap proses maupun
terhadap hasil atau keluaran
Proes auditing dapat mengikuti langkah-langkah seperti yang disarankan oleh harpen yaitu
:pra-entri,penetapan hal-hal yang dapat diaudit ,kesepakatan formal,dan terakhir penetuan
keabsahan data
Pada tahan praentri sejumlah temuan diadakan oleh auditor da berakhir pada usaha
meneruskan ,mengubah seperlunya ,atau menghentikan pelaksanaan usulan auditing.sesudah
itu auditi memilih auditor yang potensial untuk melaksanakan auditing itu
Pada tahap penetapan dapat tidaknya di audit ,tugas auditi ialah menyediakan segala macam
pencatatan yang diperlukan dan bahn-bahan penelitian yang tersedia seperti yang sudah
dikemukakan klasifikasinya .selain itu hendaknya menyediakan waktu secukupnya untuk
keperluan mengadalkan konsultasi jika hal itu diperlukan.

Tahap berikutnya dinamakan persetujuan atau kesepakatan resmi antara auditor dengan
auditi.pada tahap ini auditor dengan auditi mengadakan persetujuan tertulis tentang apa yang
telah dicapai oleh auditor persetujuan yang dilakukan hendaknya mencakup batas waktu
pelaksanannya

tujuan

pelaksanaan

auditi

berkaitan

dengan

kebergantungan

atau

kepastian,penjabaran peranan yang akan dimaikan,aik oleh auditor maupun oleh auditi .
Tahap berikutnya ialah penetuan keabsahan.tahap ini merupakan tahap terpenting
.penulusuran audit merupakan pemeriksaan terhadap kepastian mamupun terhadap
kebergantungan .pemeriksaan terhadap criteria kepastian terdiri atas beberapa langkah kecil
Tahap terakhir rentetan auditing ini ialah mengakhiri auditing itu sendriri .pada tahap ini ada
2 hal yang perlu dikerjakan oleh auditor yaitu meberikan umpan balik dan berunding denan
auditi yaitu si peneliti itu sendri dan menuliskan laporan hasil pemeriksanya.sebelum seluruh
hasil penelusuran laporan diakhiri ,sesuai dengan haknya audit berhak mempelajari isi
laporan tersebut terlebih dahulu .hasil penelahan auditi dibicarakan dan dibahas besama .
Pemanfaatan pemeriksan keabsaha data dalamproposal dan dalam skripsis ,tesis dan
disertasi
Sewaktu menulisis proposal penelitian bagi para peneliti kualitatif pemeriksaan keabsahan
data ini sudah harus dinyatakan pada bagian akhir proposal.hal ini penting karena
pertanggungjawaban kepercayaan data terletak pada criteria dan teknik pemeriksaan
keabsahan data.jadi sejak proposal penelitian pemerikaan keabsahan data ini sudah harus
dinyatakan dan direncanakan teknik apa saja uang digunakan
RANGKUMAN
Bab ini menyajikan criteria dan teknik pemeriksaan keabsaha data yang sebagaimana sudah
dikemukakan pada pendahluan,merupakan factor yang menentukan dalam penelitian
kualitatif.3 pokok persoalan yang dibahas ialah alasan dan acuan ,criteria dan teknik
pemeriksaan keabshan data.bagian alasan dan acuan mengapa diperlukan pemeriksaan
keabsahan data dengan menyajikan diperlukan pemeriksaa keabsahan data dengan
menyajikan kelemahan validas dan reabilitas data secara konvensial.uraian tentang teknik
keabsahan data mengacu pada konsep baru untuk memperbaikinya dan mengacu pada teknik
yang disosdorkan oleh ahli inkuiri almiah.
Pemeriksaan keabsahan data didasarkan atas criteria tertentu.kriteria itu terdiri atas derajat
kepercyaan ,keteralihan,kebergantungan,dan kepastian.masing masing criteria menggunakan
terknik pemeriksaan sendiri-sendiri.kriteria derajat keprayaan pemeriksaan datanya dilakukan

dengan teknik perpanjangan keikutsertaan,ketekunan pengamatan,triangulasi,pengecekan


anggota.

BAB 8
TEKNIK PENULISAN LAPORAN PENELITIAN
C. Fungsi,jenis, dan bentuk laporan hasil penelitian
Setiap

selesai

mengadakan

penelitian

biasanya

peneliti

membuat

laporan

hasil

penelitian.penulisan laporan hasil penelitian itu berfungsi untuk memenuhi beberapa


keperluan.pertama-tama ,yang banyak dikenal diperguruan tinggi laporan hasil penelitian itu
dimanfaatkan untuk keperluan studi akedemis.setiap kali mahasiswa akan mengakhiri
studi,salah satu tuntutan akedemisnya ialah diwajibkan mengadakan penelitian dan menyusun
tesisi untuk studi S1 dan S2 serta disertasi untuk S3.penyusunan itu dilakukan di bawah
bimbingan dosen mata kuliah keahlian dan mata kuliah meteolodi penelitian.
Adapula penelitian yang dikarenakan keperluan lembaga masyarakat,lembaga pemerintahan
atau lembaga bisnis tertentu.dengan kata lain,penelitian demikian dilakukan untuk keperluan
suatu lembaga tertentu.karena penelitian itu dilakukan atas pesanan ,mak penyusunan laporan
dengan sendrinya disusun dengan keperluan pesanan tersebut.ada bahaya yang megancam
bagi penelitian pesanan yaitu,apabila pemesana ikut mengatur scenario hasil penelitian yang
dilakukan.dengan kata lain hasil penelitiannya akhirnya dipenuhi oleh pemesanan penelitian
mungkin untuk keperluan politik tertentu ,keperluan strategi dagang dana seacamnya.dalam
hal ini peneliti hendaknya tetap berpegang pada etika penelitian sihingga ia membuat
penelitian apa adanya,jadi penelitian hendaknya objektuf walaupun dalam banyak hal ia akan
mengahdapi kesukaran.
Terakhir,penulisan hasil penelitian dapat pula dimanfaatkan untuk keperluan publikasi
ilmiah.hal ini ada kaitannyya dengan fungsi penulisan laporan untuk pengembangan ilmu
pengetahuan.namun,fungsi terakhir ini lebih mengarah pada publikasi ilmiah karena suatu
dorongan tertentu.seorang penelitian yang bekerja dilmbaga penelitian atau seorang dosen
sangat

memerlukan

butir

kredit

untuk

keperluan

mengembangkan

karier

profesionalnya.motivasi itu dapat dicapai secara efektif dan efisien jika seorang peneliti atau
dosen melakukan penelitian dan mempublikasikannya dalam majalah ilmiah

Fungsi penulisan laporan tersebut di atas sangat erat kaitanyya dengan jenis dan bentuk
paoran itu sendri.jenis laporan pertama ialah jenis laporan yang dilakukan dengan mahasiswa
S1 apda akhir studnya dan mahasiswa S2 untuk menulis tesis.bersamaan dengan itu
,mahasiswa tingkat studi S3 diwajibkan menyusun disertasi.tesis maupun disertasi
mempunyai bentuk khusus yang biasanya mengikuti aturan dan model tertentu yang
ditetapkan oleh suatu perguruan tinggi.
Jenis bentuk yang kedua ialah publikasi yang dilakukan oleh peneliti pada majalah ilmiah
seperi jurnal.tesis leh peneliti pada majalah mempunyai tata aturan yang ketat dan kaku
dalam pola dan cara penulisannya.pada bentuk publikasi ilmiah aturan itu cukup longgar dan
penyusun laporan hasil laporan cukup luwes untuk menentukan sendri gaya penulisannya
,mislanya dengan menyesuaikan dengan target audience atau pembacanya
Jenis dan bentuk ketiga ialah,laporan penelitian yang ditunjukkan kepada para pembuat atau
kebijaksanaan.bentuk demikian oleh penulis dinamakan bentuk eksekutif.bentuk ini agak lain
dibandingkan dengan bentuk pertama karena pembacanya sekaligus akan pemakaian hasil
penelitian ,sedangkan waktu dan kesibukan kegiatan para pemakai hasil penelitian tersebut
menyita hamper seluruh kehidupan profesionalnya.oleh karena itu,laporan bentuk seperti itu
harus disajikan secara singkat,namun tetap pada berisi ,tidak boleh dipenuhi dengan jargonjargon ilmiahyang bagi mereka bias membosankan ,diusahakan agar tetap bersifat
argumentasi dan persuasive.
Bentuk terakhir ialah bentuk tulisan sebagai hasil penelitian yang dilemparkan kepada
masyarakat awam.yang demikian biasanya dimuat sebagi artikel dalam Koran.bentuk ini
menuntut cara penyajian tersendiri kerena pembacanya terdiri atas orang awam sehingga
penyajiannya hendak dilakukan secara ilmiah populer.cara penyajian demikian menuntut
agar bias dilakukan secara sederhana,mudah dipahami,singkat,namun harus diusahakan agar
inti hasil pemenuan tetap dapat terkomunikasi kepada para pembacanya.
Fungsi dn bentuk laporan tersebut seharusnya dapat digambarkan secara singkat dalam
kerangka laporan.namun,pada bagian berikut pembahasan tentang kerangka dan isi laporan
penelitian hanya akan dibatasi pada laporan penelitian bentuk tesis atau disertai dalam hal-hal
tertentu dapat dimanfaatkan untuk publikasi ilmiah pada umumnya.
D. Kerangka dan isi laporan
Bagian ini menyajikan 2 kerangka dan laporan sebuah kerngka lainnya yang terutama
berkenan dengan bentuk tesis atau disertasi.jal itu disebabkan oleh keterbatsan buku ini
sehingga bentuk lainnya tidak dipersoalkan.dengan memnfaatkan prinsip tertentu,ketiga

kerangka tersenut disintesiskan sebagai suatu model yang barangkali dapat dimanfaatkan oleh
para peneliti
Pertama-tama,patton1987:340-343)

menyusun

kerangka

untuk

keperluan

penelitian

evaluatifdan oleh para penulis buku ini dimodikifasi ke dalam penelitian kualitatif biasa yang
disajikan sebagi berikut
KERANGKA LAPORAN PENELITIAN
2. Tujuan penelitian
C. Konteks penelitian
5) Bagaimana asal mula penelitian dilakukan?
6) Untuk apa penelitian itu ?
7) Bagaimana penelitian itu di biayai?
8) Bagaimana penentuan penelitian?
D. Focus penelitian
4) Pertanyaan apakah yang dijawab dalam penelitian ini?
5) Mengapa pertanyaan-pertanyaan ini ?
6) Tindakan-tindakan apakah yang diperkirakan atau keputusa apakah
yang akan diambil sebagi hasil dari penelitian ini.
II keputusan keputusan tentang metode
C. Ketetapan metode
3) Bagaimana caranya sehingga metode yang digunakan mengikuti
pertanyaan pertanyan yang diajukan ?
4) Kelenihan dan kekurangan apakah yang ada pada metode yang
digunakan sehubungan dengan tujuan penelitian ?
D. Keputusan-keputusan desain dan sampling apakah yang telah dibuat , apa
alasannya,dan apa kosekuensinya ?
4) Situasi yang disampel
5) Periode waktu yang disampel
6) Orang-orang yang disampel
III persentasi data
E. Deskripsi informasi tentang program
4) Riwayat dan asal0usul program penelitian
5) Kegiata program,proses dan tujuan
6) Cirri-ciri subjek
F. Deskripsi pemenuan yang diorganisasikan di sekitar pertanyaan penelitian dan
pemakaian informasi
3) Informasi deskriptif atas dasar pengmatan atau wawancara.apa yang
terjadi ?apa yang dikatakan ?
4) Sediakan informasi apa saj yang diperlukan pembaca ke dalam situasi
yang diuraikan dan teliti.
G. Analisis data

3) Penyajian pola,tema,kecenderungan,dan motivasi yang muncul dari


data
4) Penyajian kategori ,system klasifikasi dan tipologi
c) Tipologi yang disusun oleh subjek untuk menjelaskan dunianya
d) Tipologi yang disusun oleh peneliti
H. Penafsiran dan penjelasan
4) Kaitan-kaitan antara kategori dan dimensinya
5) Hubungan-hubungan antara hal-hal yang berkaitan dan bagian-bagian
yang bebas
6) Persoalan yang berkaitan dengan sebab dan konsekuensinya,termaksud
hipotesis tentang hubungan antara proses dan hasil
IV validasi dan penemuan
C. Rincian tentang pelaksanaan metode dan pelaporan pada setiap tingkatan awal
dari prosedur yang diharapkan
Bagaimana studi itu dilakukan?
Bagaimana penegumpulan data sebenarnya?
D. Derajat keercayaan penemuan
6) Pembatasan tentang hipotesis alternative dan alternative pembahasan
7) Analisis kasus-kasus negarif yang menunggu
8) Triangulasi :metode,sumber,peneliti
9) Pengaruh peneliti-peranan pribadi dan perspektif peneliti
10) Salinan setiap reaksi subjek atau lainnya yang telah menelaah jalannya
studi
V. kesimpulan dan rekomendasi (atas permintaan tertentu,bagian ini kadang-kadang
ditempatkan

pada

bagia

pertama

laporan

agar

pengambil

keputusan

langsung

memperhatikannya).
D. Apa sajakah penemuan-penemuan penting ?
E. Apa saja implikasi dari penemuan-penemuan tersebut ?
F. Apa sajakah rekomendasi yang diajukan ?
3) Rekomendasi dari pihak subjek
4) Rekomendasi dari pihak peneliti
Kerangka tersebut di atas sudah berbicara tentang isinya sehingga tidak perlu dipersoalkan
lagi.di pihak lain,ada juga penulisan yang mengungkapkan kerangka penelitian.walaupun
tidak lengkap ,sebagaimana yang dikemukakan berikut ini.
Lincoln dan guba dalam buku mereka tidak mengemukakan kerangka lengkap sewaktu
membahas tentang pelaporan studi kasus.mereka menyajikan kerangka 2 dimensi penting
yang harus ada dalam laporan,yaitu bagian substantive dan metodoligis.kerangka dasar kedua
dimensi tersebut diperlihatkan dalam table

ISI LAPORAN STUDI KASUS


ASPEK-ASPEK
Pertimbang subtantif

MAKSUD

PELAKSANAAN

MODIFIKASI

-masalah,
evaluan,atau

pilihan

kebijaksanaan
-konteks atau latar
-transaksi
-hal-hal

yang

menonjol
-hasil
Pertimbangan
metedologis
-peneliti
-metode

keabsahan

data
Maksud,pelaksanaan,dan modikikasi dalam kolom kolom pada table tersebut menunjukkan
adanya sesuatu yang diharapkan semula dari segi unsure-unsur substantive maupun
metodologi.harapan itu dilaksanankan pada latar penelitian yang sebenarnya dan ,bila ada
perbaikan-perbaikan tertentu ,disajikan pada kolom terakhir.selanjutnya ,menurut kedua
penulis bagian substantive berisi hal-hal sebagai berikut :

Rumusan masalah,evaluen,atau pilihan kebijaksanaan yang terjadi dalam studi


Rumusan secara telititentang konteks atau latar tentang penelitian diadakan dan

tempat inkuiri diadakannya.


Pembahasan tentang hal-hal yang menonjol yang ditemukan dilapangan ialah tentang

unsur-unsur yang ditemukan sebagai hal penting dan yang diteliti secara mendalam.
Diskusi tentang hasil penelitian sebagai bahan pelajaran yang dapat dipelajari dari
penelitian.pembaca hendaknya memperhatikan bahwa pelajaran itu bukan merupakan
beneralisasi melainkan hipotesis kerjayang menghubungkannya dengan arah
pengertian dengan tempat penelitian

Begian metodologi yang dapat dimaskkan dalam isi maupun pada lampiran berisi hal-hal
sebagai berikut:

Uraian secara teliti tentang derajat kepercayaan peneliti .jika memang manusia
peneliti itu bertindak sebagai alat penelitian ,maka menjadi hak pembaca untuk

mengetahuinya informasi tentang alatitu sebagaimana layaknya pada penelitian

konvesional.
Uraian secara teliti tentang metode-metode yang digunakan mencakup hakikatnya

upaya membukadesain.
Uraian secara teliti tentang ukuran-ukuran yang digunakan untuk meningkatkan
kemungkinan keabsahan data penelitian yang derajat keabsahan datanya dikaitkan
dengan berbagai tempat,dan akhirnya pemeriksaan secara khusus ,dilakukan dengan
pengecekan anggota dan auditing.

KERANGKA LAPORAN PENELITIAN


2) Latar belakang ,masalah,dan tujuan penelitian
D. Latar belakang penelitian
5) Asal mula diselenggarakannya penelitian
6) Alasan diadakannya penelitian
7) Penelitian ini diadakan oleh siapa
8) Apakah penelitian ini di adakan secar perseorangan atau oleh tim
peneliti ,siapa dan bagaimana penentuannya?
E. Masalah dan pebatasan penelitian
4) Focus sebagai pembatasan penelitian
5) Pertanyaan-pertanyaan penelitian
6) Alasan (untuk menjawab mengapa pertanyaan pertanyaan ini
diajukan )
F. Tujuan,kegunaan dan prospek penelitian
4) Tujuan penelitian
5) Kegunaan pelaksanaan dan hasil penelitian
6) Prospek penelitian (berupa tindakan yang diperkirakan atau kepustaankepustaan yang akan diambil sebagai akibat hasil penelitian ini )
II. ACUAN TEORI
B. .(judulnya sesuai focus penelitian)
4) (subjudulnya sesuai sub-fokus 1 )
5) ..(subjudulnya sesuai subfokus 2)
6) ..petunjuk untuk studi ini
III.METODOLOGI
E. Deskripsi latar penelitian ,entri,dan kehadiran peneliti
4) Deskripsi latar penelitian
5) Tahap-tahap dan jadwal waktu penelitian
6) Sampling,situasi dan subjek
F. Deskripsi peneliti sebagai alat dan metode yang digunakan
G. Tahap-tahap penelitian dan sampling
3) Tahap-tahap dan jadwal waktu penelitian tertentu
4) Sampling,situasi dan subjek
H. Proses pencatatan dan sampling

3) Proses pencatatan data


4) Proses analisis data
IV. penyajian data
D. Deskripsi penemuan (yang diorganisasikan di sekitar pernyataan-pernyataan
penelitian dan pemakai informasi)
3) Deskripsi informasi lainnya (berasal dari dokumen,foto dan lain-lain
4) Deskripsi informasi lainnya (berasal dari dokumen ,fota dan lain-lain)
E. Deskripsi hasil analisis data
3) Penyajian pola,tema,kecenderungan dan motivasi yang muncul dari
data
4) Penyajian kategori,system klasifikasi,dan tipologi
F. Penafisran dan penjelasan
3) Hipotesis kerja:kaitan antara ketegori dengan dimensi antara konsep
dengan konsep
4) Persoalan yang berkaitan dengan sebab dankosekuensinya
V.Teknik pemeriksaan dan keabsahan data
H.
I.
J.
K.
L.
M.
N.

Perpanjangan kehadirat keamatan


Diskusi rekan sejawat
Analisis kasusu negative
Kecukupan referensial
Triangulasi,metode,sumber,peneliti
Pengecekan angota
Auditing

VI.Kesimpulan dan rekomendasi


D. Apa sajakah penemuan penting ?
E. Apa sajakah implikasi dan penemuan tersebut?
F. Apa sajakah rekomendasi-rekomendasi yang diperlukan?
3) Rekomendasi dari pihak subjek
4) Rekomendasi dari pihak peneliti
C. Teknik dan strategi penulisan laporan
Sudah disingung di atas bahwa peneliti dituntut untuk mengusai kemampuan menyusun
laporan.dengan demikian ,jika akan memenuhi tuntutan itu,mempelajari kerangka sebagai
yang dikemukakan di atas belumlah cukup.persoalan lain yang perlu dipahami ialah
bagaimana teknik dan strategi penulisan laporan.
Pembahasan mengenai teknik dan strategi dalam penulisan laporan dalam bagian ini
mencakup langkah-langkah penulisan dan teknik penulisan.

3. Langkah-langkah penelitian laporan


Lincoln dan guba membagi langkah-langkah penulisan itu ke dalam dua tahap besar ,yaitu
tahap awal dan tahap penulisan sebenarnya.kedua penulisan itu menambahkan tahapa awal
itu sebagai tugas organisasi.ada 2 kelompok tugas organisasional yang perlu dilakukan.
Pertama ialah menusun materi data sehingga bahan-bahan itu dapat secepatnya tersedia
apabila diperlukan.tugas ini hendaknya dapat diselesaikan selama pemrosesan data
berlangsung.kategori-kategori yang telah ditemukan dan dituliskan dalam kartu dapat
dipergunakan untuk keperluan penelahan data.yang bersumber dari dokumen,buku,dan
lainnya.
Kedua,penyusunan kerangka laporan.kerangka laporan itu hendaknya dipersiapkan dalam
rangka konsep yang ditemukan dari data.penulisan hendaknya menyadari bahwa kerangka
yang disusun secara awal ini akan beberapa kali mengalami perbahan.yang penting dalam hal
ini agar peneliti mengusahakan supaya seluruh data dapat tercakup dalam kerangka itu.
Ketiga,mengadakan uji silang antara indeks bahan data dengan kerangka yang baru
disusun.pekerjaan ini membosankan,tetapi harus dilakukan Karen hasilnya akan menjadi
dasar penulisan.jika indeks yang disusun terlalu banyak,penulis hendaknya membuat
ikhtisarnya agar mudah di uji silangkan.ui silang dilakukan dengan jalan menelaah indeks
bahan data satu demi satu,kemudian dipertanyakan apakah hal itu sesuai dengan kerangka.
4. Teknik penulisan laporan
Dalam hal ini mencakup tiga hal yaitu car penulisan,gaya penulisan,dan diakhiri dengan
petunjuk umum penulisan.

Anda mungkin juga menyukai