Anda di halaman 1dari 4

Tendon Achilles dibentuk oleh penggambungan

bagian tendon dari muskulus gastrocnemius dan


muskulus soleus dan muskulus plantaris. Ruptur
tendon Achilles merupakan rupture yang paling
sering ditemukan pada atlet. Ruptur tendon Achilles
terjadi pada saat berlari, melompat atau berolaraga
seperti main tenis, bola voli, bola basket, dan
badminton. Kejadian ruptur tendon Achilles
diperkirakan sekitar 18 per 100.000 dan tampaknya
meningkat. Dan sekitar 40 sampai 80% kejadian
rupture tendon Achilles terjadi pada atlet. Dan
biasanya terjadi pada laki-laki dengan presentasi
usia yaitu 40 tahun. Salah satu kemungkinan ada
hubungan rupture tendon Achilles dengan golongan
darah O.1,2
Etiologi
Secara etilogi rupture tendon Achilles ini belum
dimengerti penyebabnya dengan jelas. Tetapi,
secara histology rupture tendon Achilles ini
berkaitan dengan proses degenerative. Proses
degenerative ini juga berhubungan dengan
penurunan suplai darah ke tendon seiring dengan
pertambahan usia. Factor mekanis seperti pronasi
yang berlebihan pada kaki, atau latihan yang salah
dan peralatan olaraga yang buruk juga dapat
berperan dalam peningkatan tekanan pada tendon
yang menyebabkan rupur pada tendon achilles.2
Dalam
jurnal
bone
and
joint
surgery
mengklasifikasikan mekanisme rupture tendon
achiles menjadi 3 bagian yaitu ; pertama mendorong
dengan kaki depan menahan beban sementara
memperluas lutut, Gerakan ini terlihat saat sprint
dimulai dan melompat pada saat olaraga seperti
bermain basket. Kedua, gerakan tiba-tiba, seperti
dorsofleksi tak terduga dari pergelangan kaki
contohnya ketika seseorang tiba-tiba tergelincir ke
dalam lubang atau individu jatuh menuruni tangga.
Dan yang ketiga adalah dorsofleksi kekerasan
plantar yang tertekuk kaki, contohnya ketika
seseorang terjatuh dari ketinggian.3

Hubungan kejadian rupture yendon Achilles


dengan golongan darah
Dalam table di bawah ini merupakan suatu hasil
penelitian yang dilakukan oleh Nicolla et al yang
mencari hubungan golongan darah ABO dengan
rupture tendon achhiles.

Dalam
tabel
diatas menunjukan golongan darah O menunjukan
proporsi yang sangat besar dalam kejadian rupture
tendon achiles, namun dalam penelitian ini, peneliti
belum dapat menunjukan hubungan yang signifikan
antara kejadian ruptur tendon Achilles dengan
golongan darah ABO.4
Penanganan cedera tendon achiles masih
merupakan isu yang kontroversial. Banyak para
peneliti yang mengusulkan tindakan konservatif
dengan memakai immobilisasi gips dengan alasan
untuk menghindari bahaya dari komplikasi anastesi
dan komplikasi operasi berupa infeksi dan parut.
Sedangkan peneliti lain menunjukan bahwa cedera
tendon achiles yang ditangani secara operatif
mempunyai kekuatan otot yang lebih kuat dari yang
non operatif sehingga insiden untuk cedera kembali
setelah intervensi bedah juga lebih sedikit. Pada
tindakan immobilisasi dengan gips yang berlamalama pada tungkai bawah setelah reparasi tendon
achiles ataupun hanya dengan tindakan konservatif
saja akan menimbulkan banyak problem yaitu
berupa atrofi dari otot betis, kekakuan sendi,
memperlama waktu rehabilitasi dan kehilangan
waktu kerja yang cukup lama.
Dalam journal of bone and joint surgery about
treatment of acute Achilles tendon ruptures & acute
rupture of tendon Achilles menjelaskan bahwa
penangan ruptur tendon Achilles sebaiknya tidak
dilakukan operasi untuk mengurangi komplikasi.

Ditemukan penanganan operatif menyebabkan 3


kali lebih besar komplikasi yang ditimbulkan.5,6

menggunakan alat bantu seperti kaki ortose (AFO)


atau brace.

Penanganan ruptur tendon Achilles akut


Penanganan ruptur tendon Achilles dapa
diklasifikasikan
sebagai
operasi
(terbuka
atauperkutan) atau nonoperative (imobilisasi gips
atau
bracing
fungsional).
umumnya,
Pengobatan operatif terbuka telah digunakan untuk
atlet dan muda, fit pasien; Pengobatan operatif
perkutan telah digunakan bagi mereka yang tidak
ingin memiliki perbaikan terbuka (misalnya, untuk
alasan kosmetik); dan pengobatan nonoperative
telah digunakan untuk orang tua.5

Teknik operasi ruptur tendon Achilles kronik


Pada pasien rawan dan telah diberi anestesi dan
control tourniquet paha, kemudian buatlah sayatan
postolateral pada atas tempat terjadinya rupture
tendon Achilles.

Penanganan
konservatip
dilakukan
dengan
pemasangan gips di bawah lutut sampai
pergelangan kaki selama empat minggu. Kemudian
gips ini sampai pergelangan kaki akan dirubah
posisinya ke posisi netral.6
Teknik operasi ruptur tendon Achilles akut.
Setiap pasien yang menjalani operasi bedah terbuka
pada tendon Achilles pada posisi yang rawan
menggunakan anastesi spinal dengan menggunakan
tourniquet pneumatic. Kemudian dibuat sayatan
memanjang 1 cm pada medial tendon Achilles.
Diseksi dilakukan langsung ke bawah paratendon.
Dan diseksi penuh di antara tendon Achilles dan
paratendon. Identifikasi rupturnya dan lakukan
debridement pada tepinya. Kemudian lakukan
jahitan dengan benang yang diserap.7
Penanganan pada pasien rupture tendon Achilles
yang kronik sebaiknya dilakukan dengan
menggunakan terapi bedah rekonstruksi, walaupun
ada beberapa pasien yang dapat diatasi dengan nonbedah. Tujuan utama dari pengobatan non-bedah
untuk mengembalikan panjang normal dan
ketegangan tendon Achilles. Pengobatan non-bedah
dipertimbangkan jika ada hubungan dengan
kemorbiditas. Pengobatan non-bedah biasa pasien

Selanjutnya tuberositas posterior


dari kalkaneus sampai pada ujung rupture dari
tendon Achilles didedah, kemudian lakukan diseksi
untuk melepaskan ujung tendon dari adhesi dan
fibrosis.

Sebuah lubang bor perkutan ukuran cocok untuk


implantasi
ligamentum
Lars
(LAC 20-320 mm, kode LII00205 frame) kemudian
dibuat dari lateral ke medialmelalui aspek
posterosuperior dari kalkaneus.

setelah sintetis ligamen kemudian dilewatkan


melalui lubang bor calcaneal, mulai di sisi lateral
dengan probe.

Sebuah probe kemudian digunakan untuk melewati


ujung
lateral
ligamentum
sintetis
melalui bagian proksimal tendon untuk membuat
Jenis jahitan bunnel dengan berakhir didekat
tendon,

2 ujung yang melewati subkutan menembus tunggul


distal tendon dan ditarik keluar pada tempat
rupturnya.
Augmentation
ini
dikencangkan
sehingga
pergelangan kaki dibawa ke posisi netral.

Kemudian pasang gips mulai dari bawah lutut


sampai pergelangan kaki dan di pelihara hingga 2
minggu.10

Ligamentum sintetis kemudian dijahit dan dikubur


dalam ujung tendon, dan 2 ujung ruptur tendo
Achilles yang didekati dengan penggunaan
beberapa jahitan terputus, setelah yang paratendon
ditutup.

Anda mungkin juga menyukai