Makalah Biologi
Makalah Biologi
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Para ahli biologi berpendapat bahwa makhluk hidup selalu mengalami
perubahan secara perlahan-lahan dalam jangka waktu yang lama sekali. Mungkin,
perubahan- perubahan itu berjalan jauh menyimpang dari struktur aslinya, sehingga
timbullah spesies baru. Jadi, spesies hewan dan tumbuhan yang ada sekarang ini,
bukan lah spesies yang hidu pada masa lampau, yang beberapa diantaranya mungkin
sudah punah. Dari berbagai penelitian yang dilakukan, akhirnya muncullah teori
evolusi.
Semula evolusi hanya merupakan hipotesis saja. Namun berkat kegigihan
para ilmuwan, ditemukanlah beberapa petunjuk tentang evolusi serta mekanisme
evolusi. Didasarkan petunjuk-petunjuk tersebut, evolusi yang semula merupakan
hipotesis kemudian berkembang menjadi teori evolusi.
Teori evolusi masih dipertentangkan hingga saat ini. Banyak teori yang
telah dikemukankan para ahli, tetapi tampaknya belum ada satupun teori yang dapat
menjawab semua fakta dan fenomena tentang sejarah perkembangan makhluk hidup.
Evolusi dalam biologi berarti proses kompleks pewarisan sifat organisme
yang berubah dari generasi ke generasi dalam kurun waktu jutaan tahun. Evolusi
berusaha memahami factor-faktor yang mendorong terbentuknya berbagai makhluk
hidup yang ada di dunia saat ini. Evolusi mempelajari bagaimana spesies tumbuhan
dan hewan dalam jangka waktu tertentu. Evolusi juga mempelajari bagaimana
spesies-spesies yang berbeda dapat memiliki kekerabatan.
1.3 Tujuan
Tujuan makalah ini dimaksudkan, untuk :
1. Untuk memenuhi tugas matakuliah biologi umum mengenai evolusi.
2. Untuk mengetahui asal mula kehidupan .
3. Untuk mengetahui bagaimana pendapat para ahli tentang asal mula
kehidupan.
1.4Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai , yaitu:
1. Untuk Pembaca dan masyarakat pada umumnya, agar dapat mengetahui
pengetahuan dasar tentang evolusi.
2. Mahasiswa/mahasiswi agar dapat memberikan informasi mengenai
pengetahuan tentang evolusi itu seperti apa dan bagaimana, sehingga
mahasiswa dapat memahami bahwa teori mengenai evolusi ini
merupakan aspek penting dalam pembelajaran biologi.
3. Kajian ulang atau acuan bagi pihak pihak tertentu untuk meneliti
lebih lanjut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Devinisi Evolusi
Salah satu pandangan mengenai asal usul kehidupan menyatakan bahwa
kehidupan dibumi terbentuk melalui proses evolusi biologi.
Evolusi ( latin: evolvere membuka gulungan ) adalah proses perubahan
struktur makhluk hidup dari bentuk yang sederhana menjadi bentuk yang lebih
kompleks dan berlangsung dari generasi ke generasi dalam jangka waktu yang sangat
lama. Proses yang sangat lama itu tidak dapat diamati secara langsung sehingga para
pakar hanya dapat berteori.
Evolusi berusaha memahami faktor-faktor yang mendorong terbentuknya
berbagai makhluk hidup yang ada di dunia saat ini. Evolusi mempelajari bagaimana
spesies baru dapat muncul dari berbagai spesies tumbuhan dan hewan dalam jangka
waktu tertentu. Evolusi juga mempelajari bagaimana spesies-spesies yang berbeda
dapat memiliki kekerabatan.
Beberapa pakar mengatakan bahwa teori evolusi merupakan perpaduan antara
gagasan dan kenyataan, yaitu perpaduan antara ide dan fakta. Gagasannya adalah
bahwa makhluk hidup itu mengalami evolusi, dari makhluk hidup tingkat rendah
menjadi makhluk hidup tingkat lebih tinggi. Faktanya berupa fosil, alat tubuh yang
tersisa, domestikasi, embriologi perbandingan, anatomi perbandingan dan petunjuk
biokimiawi. Fakta- fakta tersebut di analisis dan dijadikan petunjuk tidak langsung
tentang terjadinya evolusi.
Dari berbagai fosil yang ditemukan, dapat diketahui bahwa jenis-jenis
makhluk hidup yang hidup pada masa lampau berbeda dengan jenis yang hidup pada
masa sekarang. Beberapa jenis makhluk purba pada saat ini bahkan telah punah dan
hanya tinggal fosilnya saja, misalnya dinosaurus.
1.
b. Evolusi Regresif
Evolusi regresif merupakan proses menuju pada kemungkinan kepunahan.
Hal ini dapat dijumpai melalui peristiwa evolusi yang terjadi pada hewan dinosaurus.
2. Evolusi Berdasarkan Skala Perubahannya
Berdasarkan skala perubahannya, evolusi dapat dibedakan menjadi dua:
a. Makroevolusi
Makroevolusi adalah perubahan evolusi yang dapat mengakibatkan
perubahan dalam skala besar. Adanya makroevolusi dapat mengarah kepada
terbentuknya spesies baru.
b. Mikroevolusi
Berkebalikan dengan makroevolusi, mikroevolusi adalah proses evolusi yang
hanya mengakibatkan perubahan dalam skala kecil. Mikroevolusi ini hanya
mengarah kepada terjadinya perubahan pada frekuensi gen atau kromosom. Ada
beberapa cara dasar yang di mana perubahan evolusi terjadi. Mutasi, migrasi,
pergeseran genetik, dan seleksi alam adalah semua proses yang secara langsung
dapat mempengaruhi frekuensi gen dalam suatu populasi.
3. Evolusi Berdasarkan Hasil Akhir
Berdasarkan hasil akhir, evolusi dapat dibedakan menjadi dua:
a. Evolusi Divergen
Evolusi divergen merupakan proses evolusi yang perubahannya berasal dari
satu spesies menjadi banyak spesies baru. Evolusi divergen ditemukan pada peristiwa
terdapatnya lima jari pada vertebrata yang berasal dari nenek moyang yang sama dan
sekarang dimiliki oleh bangsa primata dan manusia.
b. Evolusi Konvergen
Evolusi konvergen adalah proses evolusi yang perubahannya didasarkan pada
adanya kesamaan struktur antara dua organ atau organisme pada garis sama dari
nenek moyang yang sama. Hal ini dapat ditemukan pada hiu dan lumba-lumba. Ikan
hiu dan lumba-lumba terlihat sama seperti organisme yang berkerabat dekat, tetapi
ternyata hiu termasuk dalam pisces, sedangkan ikan lumba-lumba termasuk dalam
mamalia.
Erasmus Darwin (kakek Charles Darwin), Buffon, Lamarck, dan Alfred R.
Wallace adalah beberapa ilmuwan yang pernah mencetuskan teori evolusi.
Berdasarkan teori yang mereka kemukakan, Charles Robert Darwin menyusun
teorinya sendiri. Teori Darwin lebih sistematis, lengkap,dan disertai fakta-fakta
pendukung sehingga teori darwinlah yang digunakan sebagai pijakan ilmiah hingga
saat ini. Darwin dianggap sebagai Bapak Teori Evolusi.
Kedua spesies kura-kura ini memiliki sedikit perbedaan morfologi yang diakibatkan
oleh perbedaan habitat. Dari hal tersebut pemikiran Darwin tentang variasi mulai
berkembang.
Saat kembali keinggris, Darwin mempelajari beberapa buku, diantaranya
tentang geologi, ekonomi, dan zoologi. Beberapa ilmuwan yang bukunya menarik
perhatian Darwin sebagai berikut:
a. Charles Lyell, menyatakan bahwa batuan, pulau-pulau, dan benua selalu
mengalami perubahan. Ia juga mengemukakan bahwa :
Fosil yang ditemukan di lapisan batuan muda berbeda dengan fosil yang
ditemukan di lapisan batuan tua
Perbedaan tersebut menunjukkan adanya perubahan makhluk hidup secara
perlahan-lahan. Jadi, terdapat hewan-hewan yang dahulu hidup, sekarang
telah punah, dan tinggal fosilnya saja.
b. Sebuah artikel membaca sebuah artikel berjudul An Essay on the principles of
populatian yang ditulis oleh Thomas Robert maltus (1766-1834) pada tahun
1789.dalam artikel itu, malthus menulis bahwa laju pertambahan populasi
manusia cenderung lebih cepat dari pada laju pertambahan produksi bahan
pangan. populasi manusia bertambah menurut deret ukur (2,4,8,16...). Akibatnya,
akan terjadi persaingan atau kompetensi untuk memperoleh bahan pangan.
Malthus menduga jumlah penduduk dikendalikan oleh kelaparan, penyakit, dan
peperangan. Oleh Darwin, prinsip-prinsip tersebut diterapkan pada populasi
hewan dan tumbuhan. Berdasarkan artikel malthus, Darwin berpendapat bahwa
agar dapat bertambah hidup, suatu individu harus berjuang dan akibatnya akan
terjadi kompetisi.
c. Jean Babtiste Lamarck (Biologiwan Prancis, 1744-1829), dalam bukunya
Philosophie zoologique mengemukakan bahwa :
Lingkungan berpengaruh terhadap ciri-ciri yang diwariskan
Ciri-ciri yang diperoleh akibat kondisi lingkungan itu diwariskan kepada
keturunannya
Organ tubuh yang di gunakan terus-menerus akan berkembang, sedangkan
yang tidak digunakan akan tereduksi (mengalami kemunduran).
10
11
12
13
lebih adaptif, akibatnya sulit untuk dilihat predator. Ketika berlangsung revolusi
industri dan sesudahnya, pohon dan daun habitat kupu tersebut tertutup oleh jelaga.
Ini berakibat kupu berwarna gelap lebih adaptif sehingga sulit dilihat predator.
3. Rusa
Rusa merupakan mangsa bagi predator singa atau harimau. Saat berburu,
singa mencari rusa yang berada paling belakang. Biasanya, rusa yang paling
belakang adalah rusa yang larinya lebih lambat. Agar energi yang di keluarkan tidak
terlalu banyak, predator menerkam hewan yang larinya lambat. Ini berarti bahwa
rusa-rusa yang larinya lambat terkena seleksi alam. Pada akhirnya, yang tersisa
adalah populasi rusa yang larinya cepat, yang akan menurunkan sifat-sifat lari cepat
kepada keturunannya.
Makhluk yang lolos seleksi tidak harus selalu makhluk hidup yang memiliki
fisik kuat, misal dapat berlari cepat atau berbadan kuat. Makhluk hidup yang lolos
dari seleksi alam adalah makhluk hidup yang adaptif, yaitu yang mampu beradaptasi
terhadap lingkungannya. Menurut para pakar, bekicot merupakan Mollusca yang
bentuk tubuhnya bertahan dari waktu kewaktu. Ini berarti, bekicot selalu lolos daro
seleksi alam.
merak betina lebih lebih memilih merak jantan dengan bulu ekor yang lebih besar
dan indah.Perkawinan tak acak dapat mengakibatkan alel yang membawa sifat lebih
disukai akan menjadi lebih sering dijumpai dalam populasi, sedangkan alel dengan
sifat yang tidak disukai akan berkurang dan mungkin akan hilang dari populasi.
Perkawinan yang terjadi antar keluarga dekat dapat mengakibatkan frekuensi gen
abnormal atau gen resesif.
Migrasi
14
adaptasi yang baik akan dapat mempertahankan hidupnya, memiliki resistensi yang
tinggi dan dapat melanjutkan keturunannya. Sedangkan individu yang tidak dapat
beradaptasi akan mati selanjutnya akan punah.
Seleksi alam berdasarkan resistensi
Evolusi dan adaptasi tidak selamanya membutuhkan waktu yang relatif lama.
Bakteri yang resisten terhadap penicillin misalnya, dapat terbentuk dengan cepat.
Kejadiannya juga diterangkan berdasar konsep seleksi alam. Dimana dalam suatu
koloni bakteri, hanya sedikit bakteri yang bertahan hidup ketika penicillin diberikan.
Namun beberapa lama kemudian koloni bakteri yang resisten terhadap penicillin
menjadi banyak. Pada peristiwa ini penicillin hanya merupakan faktor pengarah
terhadap perkembangan populasi bakteri yang resisten terhadap antibiotik.
2.6Petunjuk Evolusi
Evolusi dapat dilihat dari dua segi yaitu sebagai proses historis dan cara
bagaimana proses itu terjadi. Sebagai proses historis evolusi itu telah dipastikan
secara menyeluruh dan lengkap sebagaimana yang telah dipastikan oleh ilmu tentang
16
suatu kenyataan mengenai masa lalu yang tidak dapat disaksikan oleh mata. Hal ini
berarti bahwa evolusi itu ada dan merupakan suatu kenyataan yang telah terjadi.
Berikut ini merupakan petunjuk atau bukti-bukti mengenai evolusi.
1.
2.
kekerabatan.
Hubungan kekerabatan tersebut dinyatakan dengan hubungan filogenetis.
Anatomi perbandingan
HOMOLOGI : Organ-organ yang mempunyai bentuk dasar sama, tetapi
fungsinya berbeda. Contoh : Tangan manusia - sayap burung kaki depan
17
3.
Embriologi Perbandingan
Adanya kesamaan perkembangan embrio hewan bersel banyak.
Perkembangan dimulai dari yang umum sekali, kurang umum, dan akhirnya
ke sifat-sifat khusus.
Hewan-hewan yang dalam perkembangan, pada bentuk embrionya serupa,
tetapi bentuk dewasanya berbeda.
18
4.
Peristiwa Domestikasi
Mengubah tanaman/hewan liar menjadi tanaman/hewan yang dapat dikuasai
umbai cacing
tulang ekor
19
6.
Fosil
Fosil Kata fosil berasal dari bahasa latin fossilis yang artinya menggali. Berarti istilah
fosil dapat diartikan sisa-sisa, cetakan, jejak-jejak atau berkas binatang atautumbuhan yang
telah membatu. Fosil memberi banyak sekali informasikehidupan hewan dan tumbuhan purba.
Misalnya : fosil sejarahperkembangan kudaFosil sebagai bukti adanya peristiwa evolusi yang
dapat menentukanumur dengan cara menghitung laju erosi, laju sedimentasi, kandungan
garamdan kadar radio aktif.
Fosil merupakan catatan sejarah yang sangat penting sebagai petunjuk adanya evolusi.
Dari hasil penelitian mengenai fosil di ketahui bahwa pada masa lampau terdapat flora dan
fauna yang sekarang tidak di temukan lagi. Hal ini di sebabkan oleh perbedaan iklim, air,
keadaan tanah,dan sebagainya.
Dengan membandingkan struktur tubuh hewan masa lampau yang telah menjadi fosil
dengan hewan sekarang, dapat di simpulkan ahwa keadaan lingkungan di masa lampau berbeda
dengan sekarang. Perubahan lingkungan terjadi secara bertahap, perubahan ini di ikuti dengan
penyesuaian diri organisme yang ada di dalamnya, sehingga perubahan keadaan di bumi ini
mengakibatkan terjadinya perubahan jenis-jenis makhluk hidup yang menghuninya.
Beberapa fosil temuan para ahli sebagai berikut :
a. Australopithecus ( Australo = selatan ; pithecus = kera ) memiliki kepurbaan sekitar
berkisar antara 2-5 juta tahun ( zaman pliosin ). Fosil-fosilnya pertama kali di
temukan pada tahun 1924 di Afrika Selatan oleh Raymont Dart.
b. Pithecanthropus ( pithecus = kera ; anthropus = manusia ) berumur sekitar 2 juta
tahun. Di Jawa ada tiga jenis pithecanthropus menurut tahap evolusi yaitu :
pithecanthropus robustus, pithecanthropus erectus, pithecanthropus soloensis.
c. Meganthropus palaeojavanicus, hingga saat ini posisinya masih menjadi pertanyaan,
karena hanya ada satu temuan sehingga mungkin masuk pithecanthropus atau
mungkin berdiri sendiri.
20
d. Homo neanderthalensis, fosilnya banyak di temukan di daratan Eropa dan Asia Barat,
dan tidak di jumpai di Indonesia. Manusia ini ada pada peradaban antara tahun
200.000-40000 SM. Manusia Neanderthal merupakan makhluk yang ulet, tidak liar,
mempunyai rongga otak yang hampir sama dengan manusia modern.
e. Homo sapiens di Indonesia di mulai dari yang paling awal ( Homo sapiens awal )
yang sering di sebut Homo wadjakensis ( manusia wajak ). Fosil ini di temukan di
desa Wajak, Tulungagung, Jawa Timur pada tahun 1889 oleh Eugene Dubois,
usianya kira-kira 40.000 tahun.
Dari sekian banyak fosil yang ditemukan, yang paling lengkap dan dapat
digunakan sebagai petunjuk adanya evolusi adalah fosil kuda yang ditemukan oleh
Marsh dan Osborn. Dari studi yang dilakukan dapat dicatat beberapa perubahan
dari nenek moyang kuda (Eohippus) yang hidup 58 juta tahun yang lalu menuju ke
bentuk kuda modern sekarang (Equus), yaitu:
tubuh bertambah besar, dari sebesar kucing hingga sebesar kuda sekarang
leher makin panjang, kepala makin besar, jarak antara ujung mulut hingga
bagian mata menjadi makin jauh
perubahan dari geraham depan dan belakang dari bentuk yang sesuai untuk
makan daun menjadi bentuk yang sesuai untuk makan rumput
adanya reduksi jari kaki dari lima menjadi satu, yaitu jari ketiga yang
selanjutnya memanjang, kemudian disokong teracak
21
7.
22
Contoh mutasi yang merugikan antara lain adalah mutasi yang menghasilkan:
gen letal
23
Seleksi Alam
Terjadinya perubahan pada suatu lingkungan hidup akan mengakibatkan terjadinya 2
hal, yaitu:
a. Organisme yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang baru akan
dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
b. Organisme yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang baru
akan mati atau pindah kedaerah lain yang tidak mengalami perubahan
lingkungan.
Seleksi alam juga dapat berlangsung melalui resistensi (daya tahan) suatu
organisme terhadap faktor tertentu. Penggunaan obat-obatan antibiotik dan
insektisida yang semakin meningkat, menimbulkan dampak negatif yaitu kenaikan
resistensi organisme.
Jika resistensi organisme meningkat terus, maka penggunaan obat-obatan akan
meningkat pula. Koloni bakteri merupakan salah satu contoh terjadinya seleksi alam
berdasarkan resistensi. Secara alamiah ada bakteri yang resisten (bersifat resesif) dan
ada yang tidak resisten (bersifat dominan) sehingga populasi yang bersifat tidak
resisten mendesak yang resisten. Dengan pemberian antibiotik, populasi bakteri yang
tidak resisten menurun, sedangkan yang resisten tetap hidup dan menghasilkan
keturunan yang resistensinya lebih tinggi.
Harold
Hardy
dan
Wilhelm
Weinberg
menyatakan
bahwa
kesetimbangan frekuensi genotip AA, Aa, aa, dan perbandingan gen A dan a dari
generasi ke generasi selalu tetap.
Secara matematis dirumuskan:
p2 + 2pq + q2 = 1
p+q=1
Kondisi Berlakunya Hukum Hardy-Weinberg:
24
secara acak.
Tidak terjadi mutasi.
Tidak terjadi seleksi.
Tidak terjadi migrasi
25
= 2 x 0,96 x 0,04
= 0,0768
Persentase pembw sifat albino = 0,0768 x 100%
= 7,68%
dan
konservasi
lingkungan/memahami
pola
27
BAB III
PENUTUP
2.7Kesimpulan
Evolusi ( latin: evolvere membuka gulungan ) adalah proses perubahan
struktur makhluk hidup dari bentuk yang sederhana menjadi bentuk yang lebih
kompleks dan berlangsung dari generasi ke generasi dalam jangka waktu yang sangat
lama. Proses yang sangat lama itu tidak dapat diamati secara langsung sehingga para
pakar hanya dapat berteori.
Berdasarkan arahnya evolusi dibedakan menjadi dua: Evolusi Progresif dan
Evolusi Regresif. Berdasarkan skala perubahannya: Makroevolusi dan Mikroevolusi
Berdasarkan hasil akhir: Evolusi Divergen dan Evolusi Konvergen.
Tokoh yang pertama yang teorinya tentang evolusi dapat diterima oleh dunia
ilmu pengetahuan adalah Charles Robert Darwin. Karena Teori Darwin lebih
sistematis, lengkap,dan disertai fakta-fakta pendukung sehingga teori darwinlah yang
digunakan sebagai pijakan ilmiah hingga saat ini. Darwin dianggap sebagai Bapak
Teori Evolusi.
Pada tanggal 24 November 1559, Darwin menerbitkan buku berjudul On the
Origin of Species by Means of Natural Selection atau Timbulnya Spesies karena
Seleksi Alam. Dua hal pokok yang terdapat dalam buku tersebut:
1. Spesies-spesies yang ada sekarang berasal dari spesies-spesies terdahulu.
2. Evolusi berjalan melalui Seleksi alam
Contoh-contoh konsep yang mendukung teori Darwin: Percobaan August
Weismann, Kupu-kupu Biston betularia, dan Rusa.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Evolusi: Perkawinan yang Tidak Acak ,
Migrasi, Hanyutan Genetik, Seleksi Alam dan Adaptasi, Petunjuk Evolusi, Adanya
variasi makhluk hidup, Anatomi perbandingan, Embriologi Perbandingan, Peristiwa
Domestikasi, Petunjuk dari Alat Tubuh yang Tersisa, Fosil dan Studi perbandingan
biokimia
28
29