Anda di halaman 1dari 11

POPQ Exam

Pelvic Organ Prolaps Quantification


Pada bulan Juli 1996, sebuah sistem baru untuk mengukur dan menentukan staging support dari
pelvis telah dipublikasikan oleh American Journal of Obstetric and Gynecology. Sistem ini disusun
oleh suatu tim multidisipliner yang dibentuk oleh ICS (International Continence Society) dan
diadopsi oleh ICS, The Society of Gynecologic Surgeon dan American Gynecologic Society. Lima
studi telah menunjukkan bahwa sistem ini mudah digunakan, mudah dipelajari dan diajarkan serta
hanya membutuhkan waktu 2-3 menit untuk pengerjaannya.
Ada 6 poin yang dinilai dalam pemeriksaan POPQ. Enam poin ini dinilai berdasarkan letaknya
terhadap himen. Apabila poin tersebut terlatak diatas himen maka diberi nilai - (negatif), apabila
letaknya dibawah himen maka diberi nilai + (positif)

Point
Aa
Ba
C
D
Ap
Bp

Deskripsi
Garis tengah dinding vagina anterior, 3 cm sebelah
proksimal dari meatus uretra eksternus
Bagian paling distal dari dinding vagina anterior yang
tersisa
Tepi paling distal serviks atau vaginal cuff scar
Forniks posterior (apabila pasien memiliki serviks)
Garis tengah dinding vagina posterior, 3 cm sebelah
proksimal dari himen
Bagian paling distal dari dinding vagina posterior

Nilai
-3 cm sd +3cm
-3cm sd +tvl

-3cm sd +3cm
-3cm sd +tvl

Genital hiatus (gh) - diukur dari tengah meatus uretra eksternus sampai garis tengah himen posterior
Perineal body (pb) - diukur dari batas posterior hiatus genital sampai dengan tengah bukaan anus
Total vaginal length (tvl) - kedalaman vagina ketika poin C dan D berada pada posisi normalnya.
POPQ Staging Criteria
Stage 0
Stage I
Stage II

Aa, Ap, Ba, Bp = -3 cm dan C atau D < - (tvl-2) cm


Tidak memenuhi kriteria stage O dan tepi terluar <-1 cm
Tepi terluar > -1 cm tapi < +1 cm
POPQ Examination 1

Stage III
Stage IV

Tepi terluar >+1cm namun < + (tvl-2) cm


Tepi terluar > + (tvl-2) cm

Ketika pemeriksaan POPQ telah selesai maka pengklasifikasian mulai dari stage 0 sampai dengan
stage IV dapat ditentukan berdasarkan atas bagian prolaps terluar. Pengklasifikasian diperlukan
untuk ringkasan deskriptif dari suatu populasi penelitian, dan bukan untuk membuat
gambaran/deskripsi akan satu pasien untuk diberikan kepada klinisi lain, penilaian prolaps dari
waktu ke waktu ataupun untuk menilai keefektifan suatu tindakan operasi
Instrumen yang digunakan dalam pemeriksaan POPQ antara lain:
1. Bivalve speculum
2. Spekulum sim
3. Ring forcep
4. Penggaris
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Setelah pemeriksaan selesai dilakukan, maka hasil pemeriksaan akan dituliskan ke dalam POPQ
Graph. Selain melakukan pemeriksaan POPQ, pemeriksaan fisik lain juga dilakukan untuk memilih
terapi bedah yang paling efektif, antara lain: rectal examination, Q tube testing, perineal descent
measurement, endoscopic imaging, dan pelvic muscle test.
Untuk memulai pemeriksaan POPQ, pasien diposisikan tegak dengan sudut 45% pada kursi litotomi.
Semua pemeriksaan kecuali pemeriksaan total vaginal length dilakukan dengan pasien melakukan
valsava manuver/mengedan. Sebelum melakukan manipulasi pada pasien, dilakukan pengukuran
genital hiatus dan perineal body. Pemeriksaan lainnya bergantung pada tipe dan perpanjangan
prolaps.
Setelah melakukan pengukuran, maka hasil dari pengukuran akan dituliskan ke dalam sebuah
diagram POPQ

(contoh penulisan diagram POPQ)

Beberapa contoh kasus:


Kasus 1
Semua poin pada kasus ini terletak di atas himen. Yang dilakukan pertama kali adalah mengukur
genital hiatus dan perineal body, baru setelahnya mengukur poin POPQ yang lainnya.

Dari pengukuran, didapatkan genital hiatus +4 cm dan perineal body +6.5cm.


Selanjutnya, masukan bivalve spekulum dan
lakukan pengukuran tepi paling distal serviks (poin
C) dengan menggunakan ring forcep. Pasien
mengedan, dan dilakukan pengukuran. Dari hasil
pengukuran didapatkan nilai C sebesar -6cm.

POPQ Examination 3

Dengan menggunakan spekulum sims, susuri


dan pasang spekulum pada dinding posterior
vagina untuk melakukan pengukuran poin Aa
dan Ba. Lalu perintahkan pasien untuk
mengedan. dan ukur jaraknya ke himen.
Dari hasil pengukuran didapatkan nilai Aa 0 dan
Ba 0 karena letaknya yang sejajar dengan himen.

Susuri dan pasang spekulum dinding anterior


vagina untuk melakukan pengukuran poin Ap
dan Bp. Lakukan hal yang sama dengan
pengukuran poin Aa dan Ba yang telah
dijelaskan sebelumnya.
Dari hasil pengukuran didapatkan nilai untuk
poin Ap sebesar -2cm dan Bp -2cm.

Pada pengukuran total vaginal length


didapatkan nilai -8.5cm. Pada pengukuran total
vaginal length, pasien tidak perlu mengedan.

Pengukuran poin D tidak dilakukan karena pasien sudah tidak memiliki serviks.

Hasil pengukuran kemudian dituliskan ke dalam diagram POPQ:

Kasus 2
Kasus ini merupakan contoh kasus dimana terdapat prolaps dinding vagina anterior yang menonjol
ke lumen ketika pasien sedang mengedan, namun pada kasus ini poin C, Ap dan Bp berada di atas
himen.

Ketika sebagian poin dalam pemeriksaan POPQ nilainya <0 (negatif) dan sebagian lainya >0
(positif) maka yang dukur terlebih dahulu adalah poin yang berada di bawah himen.

POPQ Examination 5

Dari pengukuran, didapatkan genital hiatus 4 cm dan perineal body 4.5cm.


Seperti yang telah disebutkan diatas, pada kasus
seperti ini pengukuran dimulai dari poin-poin
yang terletak dibawah himen. Perintahkan pasien
untuk megedan. Lakukan pengukuran, dan dari
hasil pengukuran didapatkan nilai untuk poin Aa
+1.5cm dan Ba +1.5cm.

Susuri dan pasang spekulum sims pada dinding


anterior vagina untuk melakukan pengukuran poin
Ap dan Bp.
Setelah pasien mengedan dan dilakukan
pengukuran didapatkan nilai untuk poin Ap
sebesar -3cm dan Bp -3cm.

Masukan bivalve speculum untuk mengukur poin


C. Setelah pasien mengedan, lakukan
pengukuran dari himen dampai dengan tepi
paling distal serviks. didapatkan nilai poin C
sebesar -4cm.

Terakhir, lakukan pengukuran total vaginal


length (tanpa pasien mengedan). Nilai tvl
didapatkan sebesar -7.5cm.

Hasil pengukuran kemudian dituliskan ke dalam diagram POPQ:

POPQ Examination 7

Kasus 3
Ini adalah contoh kasus prolaps dengan sebagian poin berada di atas himen dan sebagian lainnya
berada di bawah himen.

Poin D terletak diatas himen. Untuk pengukurannya dapat dilakukan baik dengan visual maupun
dengan palpasi. sebagai contoh, apabila serviks dinilai berada 2 cm proksimal himen, dan
berdasarkan palpasi, forniks posterior berada 2 cm dari serviks, maka untuk poin D adalah-4cm.

Dari pengukuran, didapatkan genital hiatus 6 cm dan perineal body 5cm.

Seperti yang telah disebutkan diatas, pada kasus


seperti ini pengukuran dimulai dari poin-poin yang
terletak dibawah himen. Perintahkan pasien untuk
megedan. Lakukan pengukuran, dan dari hasil
pengukuran, didapatkan nilai untuk poin Aa +2cm
dan bagian paling distal dari dinding anterior yang
tersisa (Ba) +3cm.

Masukan bivalve speculum untuk mengukur poin


C. Setelah pasien mengedan, lakukan pengukuran
dari himen dampai dengan tepi paling distal
serviks. Didapatkan nilai poin C sebesar
-3cm.

POPQ Examination 9

Susuri dan pasang spekulum sim pada dinding


anterior vagina untuk melakukan pengukuran
poin Ap dan Bp.
Setelah pasien mengedan dan dilakukan
pengukuran didapatkan nilai untuk poin Ap
sebesar -2cm dan Bp -2cm.

Hasil pengukuran kemudian dituliskan ke dalam diagram POPQ:

10

Kasus 4
Kasus ini merupakan kasus proplaps dimana terjadi eversi vagina komplit, dengan semua poin POPQ
terletak dibawah himen dan bernilai >0 cm.

Kesemua poin akan berada pada nilai maksimumnya.Untuk poin A berada pada poin maksimumnya
yaitu +3cm. Untuk poin B,C,D akan bernilai sama pada nilai maksimumnya yaitu +10cm.
Hasil pengukuran selanjutnya dituliskan ke dalam diagram POPQ:

POPQ Examination 1
1

Anda mungkin juga menyukai