Semikonduktor PDF
Semikonduktor PDF
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Ilmu Bahan Listrik
yang dibina oleh Bapak Drs. Hari Putranto
oleh;
Robi Ramandhani
110534406820
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mengingat bahwa semi konduktor sudah umum digunakan pada bahan komposisi
elektronika dan pengunaannya yang luas seperti pada IC, Transistor, Dioda, LED dan
sebagainya. Sehingga pada saat ini dibutuhkan tentang pengetahuan komposisi bahan
dan akibat dari komponen saat teraliri arus listrik dan tegangan. Para pembaca diharapkan
dapat mengerti tentang bahan penyusun semi konduktor sehingga tidak asing lagi tentang
percampuran bahan atau doping.
B. TUJUAN
Setelah
membaca
makalah
ini
pembaca
diharapkan
dapat
mengerti
tentang
DAFTAR ISI
Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
Pembahasan
A. Orbit-orbit Elektron . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
B. Tinjauan Umum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
C. Semi Konduktror . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .9
1) Pengertian Dasar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
2) Semi Konduktor Insintrik dan Eksintrik . . . . . . . . 11
3) Bahan-bahan Jenis-P dan Jenis-N . . . . . . . . . . . . . .16
4) Karakteristik Arus dan Tegangan Dioda . . . . . . . . 27
Daftar Pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 28
PEMBAHASAN
A. ORBIT ORBIT ELEKTRON
Sekitar tahun 600 SM, orang-orang Yunani menemukan bahwa amber yang digosok
mempunyai satu jenis muatan listrik dan gelas yang digosok mempunyai muatan listrik dari jenis
yang lain. Dalam 1750 Franklin menyebut jenis yang pertama muatan yang positif dan jenis yang
kedua muatan yang negatif. Dalam 189, Thomson menemukan elektro dan telah membuktikan,
bahwa muatan negatif. Penemuan ini diikuti dengan penemuan proton, (bermuatan positif) dan
neutron (tidak bermuatan). Dengan demikian sekarang kita mengetahui,bahwa bahan tersusun
dari atom-atom denagn inti dipusat dan elektron yang mengelilinginya. Oleh karena itu inti
mengandung proton dan neutron maka muatannya positif. Apabila sebuah atom bermuatan
netral, Banyaknya elektron yang mengelilingi inti sama dengan banyaknya proton dalam inti.
1. Atom Boron
Gayagaya dalam atom membatasi gerakgerak elektron dalam satu daerah dalam
dimensi tiga yang disebut kulitkulit. Gambar dibawah atom Boron yang dipersederhana ini akan
memberikan informasi yang sama dan lebih mudah untuk digambar. Perhatikan kelima proton
yang ada didalam inti, kedua elektron didalam lintasan yang kecil dan ketiga elektron yang
berada didalam lintasan yang besar.
Apabila digambar dalam dua dimensi sebuah kulit nampak sebagi sebuah lintasan yang
melingkar. Selanjutnya kulit yang pertama kita sebut sebagai orbit yang pertama dan kulit yang
kedua sebagai lintasan yang kedua sebagai lintasan yang kedua dan seterusnya.
2. Konduktor.
Perak (disingkat Ag) mempunyai konduktivitas yang paling tinggi diantara logam-logam.
Tembaga (Cu) mempunyai konduktivitas tertinggi nomor dua, selanjutnya emas (Au)
mempunyai konduktivitas nomor tertinggi ketiga. Yang menyebabkan konduktivitas yang tinggi
apabila kita memandang struktur atomnya atomnya yang diperlihatkan pada Gb.II. Inti atom
mengandung 29 proton. Apabila atom tembaga secara listrik netral, dua elektron yang berada
dalam dua orbt pertama, 8 ada dalam orbit yang kedua, 18 ada dalam orbit yang ketiga dan satu
yang ada dikeempat. Inti yang positif menarik elektron-elektron yang terdekat daengan gaya
yang paling besar. Gaya tarikan ini berkurang untuk orbit yang lebih besar. Memang satu
elektron yang berada dalam satu orbit yang paling yang luar adalah demikian jauh dari inti,
sehingga tidak merasakan gaya tarikan tersebut. Oleh gaya tarikan tersebut demikian lemah,
maka elektron yang sering kali disebut elektron bebas. Dalam sepotong kawat tembaga, elektron
bebas dapat dengan mudah berpindah dari satu atom ke atom yang didekatnya. Oleh karena itu
maka sedikit saja tegangan diberikan melintas sepotong kawat tembaga sudah dapat
menghasilkan arus besar.
29P
Inti dan elektron-elektron dalam tidak penting bagi kita. Perhatian kita dalam sebagian
dari buku ini pada lintasan yang palig luar, yang juga disebut lintasan valensi. Lintasan ini
menentukan bagaimana sebuah atom bergabung dalam atom lainnya, bagaimana konduktivitas
bahan ini dan sebagainya. Untuk menekan pentingnya lintasan valensi.
Konduktror-konduktor yang terbaik (perak, tembaga dan emas) mempunyai tembaga
inti seperti Gb.II. Gagasan pokoknya adalah satu elektron dalam lintasan yang besar yang
mengelilingi inti. Oleh karena itu gaya tarikan inti lemah, elektron valensi yang terasing (dari
elektron-elektron dalam) ini dapat dengan mudah berpindah bebas dari satu atom ke atom
berikutnya.
3. Semikonduktor
Germanium (Ge) dan Silikon (Si) adalah contoh-contoh semikonduktor, yaitu bahanbahan yang tidak merupakan konduktor maupun isolator. Elektron-elektron yang mengelilingi
tersebar dalam berbagai lintasan mengikuti pola:
2, 8, 18. . . . . 2n2
B. TINJAUAN UMUM
Setiap orang berkecimpung dalam lapangan keteknikan, misalnya tukang, ahli teknik,
maupun pembuat desain, seharusnya mengetahui pengetahuan yang memadai mengenai bahanbahan yang berhubungan dengan pekerjaan mereka sehari- hari. Bagi mereka, memiliki
pengetahuan mengenai jenis- jenis bahan dan sifat dari bahan- bahan adalah sangat perlu.
Dengan pengetahuan tersebut mereka tahu bagaimana memerlukan bahan-bahan yang mereka
pakai dengan sebaik-baiknya atau memanfaatkan dan menghindari penggunaan yang berbahaya.
Mereka tahu apa yang harus dipakai untuk suatu maksud tertentu, dapat mencari alternatif bahan
pengganti dan sebagainya.
Bahan- bahan tersebut ada yang berbentuk padat, cair dan gas. Wujud bahan tertentu juga
bisa berubah karena pengaruh suhu. Selain pengelompokan berdasarkan wujud tersebut dalam
teknik listrik bahan- bahan juga dapat dikelompokan sebagai berikut:
1) Bahan Besi,
2) Bahan Penghantar,
3) Bahan Penyekat,
4) Bahan Setengah Penghantar,
5) Bahan Magnetis,
6) Bahan Superkonduktor,
7) Bahan Nuklir,
8) Bahan khusus ( Bahan untuk pembuatan kontak- kontak, untuk sekering dan sebagainya)
Bahan pengantar (conductor) adalah bahan yang menghantarkan listrik dengan mudah.
Bahan ini mempunyai daya hantar listrik (electrical conductivity) yang besar dan tahanan listrik
yang kecil. Bahan penghantar listrik berfungsi menghantarkan arus listrik. Perhatikan fungsi
kabel, kumparan atau lilitan pada alat listrik yang anda jumpai. Juga pada saluran transmisi atau
distribusi. Dalam teknik listrik, bahan penghantar yang sering dijumpai adalah tembaga dan
aluminium.
Bahan Penyekat (insulating materials) adalah bahan yang berfungsi untuk menyekat
(misalnya antara 2 penghantar); agar tidak terjadi aliran listrik atau kebocoran arus apabila kedua
penghantar tersebut bertegangan. Jadi bahan penyekat harus mempunyai tahanan jenis besar dan
tegangan tenbus yang tinggi. Bahan penyekat yang sering dijumpai dalam teknik listrik adalah
gelas, keramik, mika, tekstil, perspan, plastic, karet, bakelit, ebonite dan sebagainya.
Bahan Setengah Penghantar (semi konduktor material) adalah bahan yang mempunyai
daya hantar lebih kecil dibanding konduktor, tetapi lebih besar dibanding bahan isolator. Dalam
elektronika banyak dipakai semi konduktor dari bahan Germanium (Ge) dan Silikon (Si). Dalam
keadaan aslinya Ge dan Si adalah bahan pelikan dan merupakan isolator. Dipabrik bahan-bahan
tersebut diberi kotoran. Jika bahan tersebut dikotori oleh aluminium maka akan memperoleh
baahn semi konduktor type P (bahan yang kekurangan elektron dan bersifat positf). Jika dikotori
oleh phospor maka akan diperoleh jenis semi konduktor jenis N (bahan yang kelebihan elektron
dan bersifat negatif). Ge mempunyai daya hantar lebih tinggi dibandind Si, sedangkan Si lebih
tahan panas dibanding Ge.
Bahan Superkonduktor. Pada tahun 1911, Kamerligh Onnes mengukur perubahan
tahanan listrik yang disebabkan oleh perubahan suhu Hg dalam helium cair. Dia menemukan
tahanan listrik tiba- tiba hilang pada suhu 4, 1530 K. Sampai saat ini telah ditemukan sekitar 24
unsur hantaran super dan masih banyak lagi panduan dan senyawa yang menunjukan sifat sifat
hantaran super. Temperatur kritisnya berkisar antara 10 sampai 190 K. Bahan bahan lead (timah),
tin (timah patri),aluminum dan mercry, pada suhu mendekati 00 K mempunyai sensitivitas nol.
Bahan Nuklir. Bahan nuklir sering digunakan sebagai bahan bakar reactor nuklir.
Reaktor nuklir adalah pesawat yang mengandung bahan- bahan dalam keadaan dan kondisi
terkendali. Dengan sendirinya syarat agar suatu bahan dapat dipergunaakn sebagai bahan bakar
nuklir yang dapat mengadakan fisi (pembelahan atom). Dalam bahan bakar nuklir digunakan
bahan bakar uranium 235, plutonium-239, uranium-233
C. SEMIKONDUKTOR
1) Pengertian Dasar
Sesuai dengan namanya, semi konduktor (setengah penghantar) mempunyai daya hantar
yang besarnya antara harga daya hantar konduktor dan daya hantar isolator. Sifat tersebut
dipengaruhi oleh susunan pita konduksi dan pita valensi bahan. Pengetahuan mengenai hal
tersebut perlu bagi setiap orang yang memilih profesi dibidang elektronika yang penggunannya
tidak terbatas pada arus lemah saja. Adapun macam- macam dan penggunaan bahan semi
konduktor antara lain seperti tabel dibawah ini:
Penggunaannya
Thermistor (PTC)
Konvermasi thermoelektrik
Germaniun (Ge)
Dioda, Transistor
Plezo Resistor
Silikon (Si)
Dioda, Transistor, IC
Varistor
Pembangkitan Thermoelektrik
Selenium (Se)
Rectifier
Dioda Penerangan
Dioda Penerangan
Foto Sel
Foto Sel
Pita Konduksi
Pita Konduksi
6 eV
0,2 S/D 5,3 eV
Pita Valensi
Pita Valensi
Semi Konduktor
Konduktor
Isolator
Si ( eV)
0, 044
0, 049
0, 039
0, 045
0, 057
0, 065
0 ,16
Ge ( eV)
0, 012
0, 013
0, 010
0, 010
0,010
0, 011
0, 011
a.
Sebagai contoh; Si mempunyai celah energi 1eV ini adalah perkiraan beda energi antara 2 inti
ion yang terdekat dengan jarak 10A (10-10 m). Maka dari itu, diperlukan medan 1 V /10-10 m
untuk memggeraknan elektron diatas bagian pita valensi ke bagian bawah pita konduksi. Namun
gradien sebesar itu kurang praktis.
Kemungkinan lain untuk keadaan transisi yaitu tumpang tindih kedua pita dapat diperoleh
dengan pemanasan. Pada suhu kamar ada juga beberapa elektron yang melintasai celah energi
dan hal ini menyebabkan terjadinya semi konduksi.
Pada semi konduktor intrinsik, konduksi tersebut oleh disebabkan oleh proses intrinsik dari
bahan adanya pengaruh tambahan. Kristal- kristal Si dan Ge murni adalah semi konduktor
instrinsik. Elektron-elektron yang dikeluarkan dari bagian teratas bagian pita valensi ke bagian
pita thermal adalhan penyebab konduksi. Banyaknya elektron yang terkuat untuk bergerak celah
energi dapat dihitung dengan distribusi kemungkinan Fermi-Dirac sebagai berikut:
Dimana :
Ef
E- EF
Eg
Karena nilai 1 pada penyebut dapat diabaikan, maka persamaan 11- 1 diatas dapat ditulis:
P (E) = e (-Eg/ 2KT) . . . . . . . . . . (11- 2)
Pada suhu 00 C semua pita elektron berada di pita valensi. Pada daerah ini kemungkinan adanya
elektron adanya didaerah 0 > E > EF adalah 100 % atau P() = 1; semua keadaan terdapat
elektron. Untuk E > EF, P (E) = 0 kemungkinan elektron di daerah E > EF adlah 0 %, semua
keadaan diatas EF adalah kosong kalau energy elektron E sama besarnya dengan kemungkinan P
(E). Karena perpindahan elektron- elektron dari pita valensi, maka pada pita valensi terjadi
lubang di setiap tempat yang ditinggalkan elektron tersebut.Suatu semi konduktor intrinsik
mempunyai pita lubang yang sama dengan pita valensi dsan elektron pada pita konduksi. Pada
pemakaian, elektron yang lari ke pita valensi, misalnya karena panas dapt dipercepat
menggunakan keadaan kosong yang memungkinkan pada pita konduksi. Pada waktu yang Sama
lubang- lubang pada pita valensi juga bergerak tetapi berlawanan arah dengan gerakan elektron.
Konduktivitas dari semi konduktor intrinsik tergantung konsentrasi muatan pembawa tersebut
yaitu ne dan NH.
Pada Gb. IV ditunjukkan kristal Si yang di doping dengan P. Pada gambar tersebut, 4 dari 5
elektron kelima dari atom P tidak mempunyai dengan atom semula dan dapat diasumsikan
berputar mengelilngi inti hydrogen. Namun demikian, mempunyai sebuah perbedaan yang
penting.
Elektron Bebas
Si
Si
Si
Si
Si
P
Si
Si
Si
Elektron dari phosphor adalah bergerak pada Medan listrik dari Kristal silikon dan bukan pada
ruang bebas seperti halnya pada atom H. Hal ini membawa akibat konstanta dielektrik dari
Kristal dari perhitungan orbital dan radius orbit elektron menjadi sangat besar kira kira 80 A0
dibandingkan 0, 5 A0 dari orbit hydrogen. Ini dapat diartikan bahwa elektron ke- 5 tersebut bebas
dari tingkat energinya berdekatan dengan pita konduksi lebih cepat terlaksan dari pada pita
eksistansi
Dari pita valensi kristal Si.Atom P dinamakan mendonorkan elektronnya pada semi konduktor.
Tingkat energy dari elektron ke- 5 dinamakan tingkat donor. Semi konduktor yang didonorkan
dari elemen-elemen pada nomor kolom 4 (mendonorkan muatan negatif) disebut semi konduktor
tipe n.
elektron
elektron
elektron
hole
Kalau atom yang menggantikan 1 atom Germanium tadi atom yang mempunyai 5
elektron bebas maka kristal Germanium mempunyai kelebihan 1 elektron. Atom yang
menggantikan tadi disebut atom donor. Contoh atom donor adalah phosphor, arsen, dan
antinomy. Letak atom donor pada celah energi lebih dekat dengan pita konduksi. Germainum
yang kelebihan 1 elektron tersebut disebut bahan jenis N.
Bahan P banyak mengandung hole sedangkan elektron bebasnya sedikit hole merupakan
mayoritas dan elektron merupakan minoritas. Bahan jenis ini berlaku pada akseptor (lebih
banyak menarik elektron). Bahan jenis N banyak mengandung elektron bebas sehingga elektron
bebas merupakan mayoritas dan hole sebagai minoritas. Oleh karena itu bahan jenis-N sanggup
member banyak elektron bebas dan berlaku sebagai donor.
Pada bahan semi kondukor yang bertindak sebagai pembawa muatan adalah hole dan
elektron bebas. Pada bahan jenis P pembawa muatan adalah hole, sedang pembawa muatan pada
bahan jenis N adalah elektron bebas.
a) Persambungan P N
Pada suhu ruang, suatu semi konduktor tipe P mempunyai pembawa muatan dengan
sebagian terbesar berupa lubang-lubang yang dihasilkan dengan pemasukan tak-murnian,dan
sebagian kecil berupa elektron-elektron bebas yang dihasilkan oleh energy terminal.Di pihak
lain,dalam semikonduktor tipe n,sebagian terbesar dari pembawa muatan adalah elektronelektron bebas dan hanya mengandung lubang-lubang yang berjumlah kecil.Jika dipakai secara
terpisah,baik semikonduktor tipe n maupun semikonduktor tipe p,masing-masing tidak lebih
berguna dari sebuah penghambat (resistor) karbon.Tetapi,dengan memasukkan tak-murnian ke
dalam suatu kristal sedemikian rupa hingga stengahnya bertipe n dan sisanya bertipe p,maka
hasilnya berupa suatu penghantar satu arah.Pembahasan berikut ini akan menjelaskan mengapa
demekian halnya.
Kita tinjau suatu atom yang netral.Atom ini mempunyai elektron dan proton yang sama
jumlahnya.Misalkan bahwa ialah satu elektronnya disingkirkan.Sebagai akibatnya,atom tersebut
mempunyai satu muatan positif dan disebut ion positif.Sebaliknya,jika suatu atom netral diberi
satu elektron tambahan,atom akan bermuatan negative dan dikenal sebagai ion negatif.
ii.
iii.
iv.
Pada suhu ruang, diode silicon mempunyai potensial barier kurang lebih sebesar 0, 7 V
(sekitar 0, 3 V untuk diode Ge).
Tingkatan-tingkatan Energi
Tegangan yang terpasang dari luar menurunkan pembawa tingkat-tingkat energi elektron
bebas di sebelah n dari persambungan. Hal ini sebab tingkat-tingkat energi elektron bebas di
sebelah n dari persambungan. Ini adalah sebab mengapa pita energi n menjadi turun jauh di
bawah pita energi p. Dalam keadaan in elektron-elektron bebas tidak dapat menyeberangi
persambungan karena orbit-orbitnya terlampau kecil untuk menyamai orbit-orbit yang lebuh
besar pada sisi p.
Kebocoran Permukaan
Selain arus pembawa minortas yang baru dijelaskan itu, pada permukaan kristal dapat
terjadi arus balik yang kecil. Seba atom-atom pada permukaan kristal mempunyai ikatan kovalen
yang terputus, maka kulit kristal itu penuh dengan lubanglubang dan meruapakn saluran yang
brhambatan tinggi bagi arus yang bersangkutan. Arus kebocoran permukaan ini tidak bergantung
pada suhu tetapi bergantung pada tegangan. Makin besar tegangan balik yang diberikan, makin
besar pula kebocoran permukaan itu.
Arus Balik
Arus balik total adalah jumlah dari arus pembawa minoritas dan arus kebocora
permukaan. Pada suhu ruang, arus balik yang terjadi sangat kecil dibandingkan dengan arus
maju. Sebagai contoh dioda 1N914 (dioda silicon yang sering terdapat dipasaran) mempunyai
arus balik sekitar 25 nA, pada pra tegangan balik sebesar 20 V. Kecuali untuk penerapanpenerapan yang sangat menuntut kecermatan-kecermatan, arus balik dari suatu dioda silikon
biasanya diabaikan saja karena terlalu kecil pengaruhnya.
Perbandingan Silikon terhadap Germanium
Kita tinjau kembali gambaran tentang celah terlarang antara celah valensi dan pita
konduksi. Dari waktu ke waktu, suatu elektron valrnsi akan pindah le dalam pita konduksi
dengan bantuan energi themal. Peristiwa ini akan menciptakan suatu elektron bebas dari suatu
lubang yang akan memperbesar aus pembawa minoritas. Celah terlarang dari silikon lebih besar
daripada celah terlarang germanium. Dengan kata lain germaiun lebih peka dari pada silikon
terhadap kenaikan suhu. Ini adalah sebab mengapa dioda silikon mempunyai arus balik yang
lebih kecil dari pada dioda germanium dan ini pula sebabnya silikon dan bukan germanium yang
telah menjadi menjari standart industri.
Sebuah dioda mempunyai karakteristik yang menyatakan hubungan antara arus dan
tegangannya. Karakteristiek perlu diketahui sehungga dioda dapat dipergunakan sesuai dengan
kebutuhannya. Ada 2 macam karakteristik dioda, yaitu karakteristik catu maju dan terbalik.
Berikut alat-alat atau komponen yang menggunakan bahan semi konduktor;
a.
b.
c.
Dioda Foto
Dioda foto adalah suatu diode tergantung
tergantung kuat cahaya yang ada padanya (dioda foto diberi terbalik).
d.
DAFTAR PUSTAKA
Darsono dan Suhadi. 1977. Ilmu Bahan Listrik I. Jakarta: Proyek Pengadaan Buku Pendidikan
Menegah Teknologi.
Muhaimin. 1991. Bahan-bahan Listrik untuk Politeknik. Jakarta: Andi Offset.
Sumanto, Drs. 1996. Pengetahuan Bahan untuk Mesin dan Listrik. Jakarta: Andi Offset.
Barmawi Malvino, Tjia. 1985. Aproksimasi Rangkaian Semi Konduktor (Pengantar Transistor
Rangkaian Terpadu). Jakarta: Erlangga.