Anda di halaman 1dari 6

1

KAJIAN TEKNIS PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR


TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI MABES TNI

BAB I
PENDAHULUAN
1.

Umum.
a.

Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini

berdampak terhadap resiko terjadinya kebocoran data dan informasi, sehingga


perlu konsep yang mampu mewadahi kepentingan keamanan transaksi data
dengan tetap memperhatikan kecepatan dan ketepatan.

Perlunya perangkat

komunikasi berbasis alur dan poros ganda untuk mengantisipasi terjadinya


gangguan pada jalur utama.

Selain perangkat komunikasi juga ketersediaan

Disaster Recovery Center (DRC) sebagai backup system

sangat diperlukan

untuk mengantisipasi terjadinya bencana yang mengakibatkan rusaknya


infrastruktur Data Center, dan kejadian tersebut tidak dapat diprediksi.
b.

Meningkatnya

kegiatan

pembangunan

dan

pengembangan

sistem

informasi di lingkungan TNI mendorong untuk perlunya perluasan jaringan kabel


FO yang meghubungkan dari Satker Mabes TNI ke Data Center Pusinfolahta
TNI.

Belum tersedianya DRC Data Center Mabes TNI dan Angkatan

mengandung resiko yang cukup tinggi terhadap kerusakan dan kehilangan


sistem informasi yang ada.
c.

Melihat dari kondisi tersebut perlu mendapat perhatian khususnya yang

terkait dengan dua permasalahan untuk melakukan pengembangan teknologi


informasi dan komunikasi meliputi gelar jaringan FO untuk memperluas jaringan
sistem informasi Mabes TNI dan pembangunan DRC untuk menjamin akses
serta ketersediaan data dan informasi secara terus menerus termasuk
kemampuan untuk memberikan jaminan keamanan.
2.

Maksud dan Tujuan.


a.

Maksud:

Kajian

ini

memberikan

gambaran

tentang

rencana

pengembangan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi di lingkungan


TNI.
b.

Tujuan:

Sebagai bahan pertimbangan kepada pimpinan dalam

kebijakan lebih lanjut.

3.

Ruang Lingkup dan Tata Urut.


a.

Ruang Lingkup.

Kajian

teknis

ini

disusun

untuk

menganalisa

kebutuhan secara teknis kegiatan pengembangan infrastruktur teknologi


informasi dan komunikasi di lingkungan TNI meliputi arsitektur jarirngan FO
Mabes TNI dan DRC TNI, disusun dengan tata urut sebagai berikut:
1)

Pendahuluan.

2)

Kondisi infrastruktur jaringan FO Mabes TNI dan DRC TNI

3)

Pokok-pokok Permasalahan

4)

Pengembangan infrastruktur jaringan FO Mabes TNI dan DRC TNI

5)

Penutup.

BAB II
KONDISI INFRASTRUKTUR JARINGAN FO MABES TNI DAN DRC TNI
4.

Umum.

Keterbatasan infrastruktur jaringan FO Mabes TNI saat ini dan berlum

tersedianya DRC akan membawa pengaruh terhadap kelancaran operasional sistem


informasi TNI.
5.

Kondisi saat ini.


a.

Jaringan FO Mabes TNI.


1)

Jaringan FO Mabes TNI Cilangkap telah dibangun dengan topologi

Ring yang dibagi dalam 3 Ring yaitu Ring 1 (Gedung Pimpinan, Gedung
B1, Gedung B2 dan Gedung B3), Ring 2 (Gedung Puspen, Gedung Media
Center, Gedung Satkomlek,Gedung Satpamwal, Gedung Satprot dan
Gedung GOR A. Yani), Ring 3 (Gedung Satprov, Satang, Satharpal,
Satbek, Satfaskon, Satkes, Satma dan Setum TNI).
jaringan FO tersebut adalah untuk layanan akses internet

Pemanfaatan
dan sistem

informasi dalam jaringan LAN yang servernya ditempatkan di Data Center


Pusinfolahta TNI.
2)

Jaringan FO Mabes TNI ke Angkatan yaitu:


a)

Dari Pusinfolahta TNI ke Disminpersal.

b)

Dari Pusinfolahta TNI ke Disinfolahtau

c)

Dari Pusinfolahta TNI ke Disinfolahtad belum tergelar.

b.

DRC Data Center Mabes TNI dan Angkatan belum tersedia.

BAB III
POKOK-POKOK PERMASALAHAN
6.

Umum.

Mencermati kondisi dari infrastruktur yang ada saat ini terdapat

beberapa permasalahan yang perlu diatasi agar kedepan dukungan teknologi informasi
dan komunikasi dapat dilakukan secara optimal.
7.

Fakta.
a.

Dengan telah dibangunnya Data Center Mabes TNI yang berada di

Pusinfolahta TNI masih terdapat beberapa Satker yang menempatkan Server di


tempat masing-masing yang secara umum tidak dilengkapi dengan sistem
pengamanan yang memadai.
b.

Jaringan FO untuk Satker Mabes TNI di luar Cilangkap ke Pusinfolahta

TNI belum tergelar dan untuk sementara menggunakan jaringan publik


(internet).
c.

Koneksi dari Data Center Pusinfolahta TNI ke Disinfolahtad belum

menggunakan jaringan FO (menggunakan VPNIP dengan kapasitas 256 kbps).


d.

Belum tersedianya DRC TNI sebagai cadangan Data Center untuk

mengantisipasi terjadinya gangguan kerusakan yang diakibatkan oleh bencana


alam.
8.

Permasalahan.
a.

Keberadaan server sistem informasi Mabes TNI belum dipusatkan di Data

Center Pusinfolahta TNI, hal ini disebabkan karena belum tersedianya jaringan
komunikasi data yang memadai khususnya untuk Satker Mabes TNI di luar
Cilangkap.
b.

Operasional Data Center Mabes TNI dan Angkatan saat ini belum memiliki

DRC sebagai backup, hal ini akan sangat riskan karena ketika terjadi gangguan
operasional pada Data Center akan mengakibatkan sistem tidak jalan.

c.

Koneksi dari Data Center Pusinfolahta TNI ke Data Center Disinfolahtad

dengan VPN IP berkapasitas 256 kbps untuk transfer data dalam jumlah besar
sangat lambat dan sering terputus.

BAB III
PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
JARINGAN FO MABES TNI DAN DRC TNI
9.

Umum.

Melihat dari kondisi saat ini dengan berbagai permasalahan yang

ada, maka perlu upaya untuk mengatasi permasalahan dengan menyusun konsep
pengembangan infrastruktur jaringan FO Mabes TNI dan DRC TNI agar kondisi
infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi TNI kedepan semakin handal..
10.

Pengembangan jaringan FO Mabes TNI.


a.

Pengembangan jaringan FO Mabes TNI diarahkan untuk Satker Mabes

TNI di luar Cilangkap antara lain Kodiklat TNI, Paspampres, Bais TNI,
Kohanudnas, Babek TNI, Pusjarah TNI, Pusjianstra TNI, PMPP, Kogartap I.
Untuk koneksi ke Data Center Disinfolahtad dilakukan gelar jaringan FO ke
Pusterad karena instalasi jaringan FO TNI AD saat ini telah sampai di Pusterad.
b.

Jaringan FO Kemhan saat ini telah terkoneksi ke Data Center Pusinfolahta TNI
dan telah tergelar di wilayah Jakarta dengan topologi Ring terdiri dari Ring
wilayah utara, wilayah selatan, wlayah barat dan wilayah timur.

Untuk lebih

efektif dan efisien gelar jaringan FO Mabes TNI sedapat mungkin memanfaatkan
jaringan FO existing Kemhan dengan menarik dari handhole terdekat ke lokasi
Satker-satker Mabes TNI.
c.

Topologi pengembangan jaringan FO sebagai berikut:

11.

Pembangunan Disater Recovery Center (DRC) TNI. Tujuan dari pembangunan

DRC TNI adalah menciptakan sebuah sistem jaringan yang handal untuk mampu
membackup Data Center Mabes TNI dan Angkatan dengan konsep sebagai berikut:
a.

DRC dengan system container teridiri dari ruang server, ruang power,

ruang monitoring dan ruang seris koridor, dilengkapi dengan security fisik dan
dalam keadaan tertentu dapat dipindahkan ke tempat lain.

Untuk jumlah

countainer sebanyak 2 unit untuk menampung 1 DRC Mabes TNI dan 3 DRC
Angkatan.
b.

Menjamin

keamanan

dan

manajemen

akses

jaringan

berbasis

interoperability dibawah otoritas Pusinfolahta TNI dan Disinfolahta Angkatan


dengan standar keamanan yang memadai.
c.

Menggunakan metode replikasi synchronous dimana memungkinkan

perukaran data secara real-time sehingga sinkronisasi data akan selalu terjaga,
karena pada saat terjadi transaksi penulisan ke dalam disk sumber pada saat
yang bersamaan akan dilakukan terhadap disk target yang ada di lokasi remote.
d.

Memiliki pengamanan jaringan dengan fitur high end yang berbasis smart

device untuk dapat mengatasi gangguan dari luar maupun dari dalam.
e.

Penempatan DRC Countainer TNI berada di PMPP Sentul dengan

pertimbangan bahwa berada dalam suatu ketinggian, di luar kota dan area untuk
penempatan DRC Countainer TNI sangat memungkinkan.
c.

Gambar DRC.

BAB VI
PENUTUP
12.

Kesimpulan.
a.

Pengembangan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi adalah

untuk mendorong terciptanya pemanfaatan teknologi informasi secara aman,


efektif dan efisien dihadapkan dengan tuntutan dan dinamika perkembangan
teknologi informasi saat ini dan yang akan datang.
b.

Pembangunan infrastruktur berbasis interoperability diharapkan akan

mewujudkan manajemen infrastruktur yang modern serta dapat mewadahi


kemudahan dalam pengawasan dan pengendalian serta mempermudah untuk

pemenuhan koneksi dalam berbagai kebutuhan Satker Mabes TNI dan


Angkatan.
13.

Saran.

Mohon dapatnya pengembangan infrastruktur teknologi informasi dan

komunikasi tersebut menjadi prioritas dalam rangka mengoptimalkan dukungan


teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung tugas pokok TNI .
Demikian kajian teknis dibuat untuk memberikan gambaran tentang rencana
pengembangan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi.
Jakarta,

Nopember 2015

Kepala Pusinfolahta TNI

M. Agus Mustofa, M.sc


Marsekal Pertama TNI

Anda mungkin juga menyukai