Anda di halaman 1dari 39

05/18/16

Pendahuluan
Masa remaja masa topan badai &

stress (storm & stress)


Fisik (12 24 tahun) remaja awal
(12 17 th); remaja akhir (18 24 th)
Keinginan untuk menentukan nasib
sendiri
Masa transisi terarah menjadi
orang yang bertanggungjawab
Karakteristik masa remaja?
05/18/16

Karakteristik masa
remaja

Periode penting
Masa peralihan
Periode perubahan
Usia bermasalah
Pencarian identitas
Usia yang ditakutkan
Tidak realistik
Ambang dari masa dewasa
05/18/16

Tugas perkembangan masa


remaja
Mencari relasi yang lebih matang dengan

teman seusia (laki-perempuan)


Mencapai peran sosial feminim atau maskulin
Menerima fisik dan menggunakan tubuhnya
secara efektif
Meminta, menerima dan mencapai perilaku
bertanggungjawab secara sosial
Mencapai kemandirian secara emosional
Mempersiapkan untuk karir ekonomi
Mempersiapkan untuk menikah dan
berkeluarga
Memperoleh set nilai dan sistem etis untuk
mengarahkan perilaku
05/18/16

Permasalahan Remaja

1.
2.
3.
4.
5.

Jumlah penduduk usia 10 24 th besar (sekitar 60


juta)
Masa transisi kehidupan (youth five life
transitions):
Melanjutkan sekolah (continue learning)
Mencapai pekerjaan (start working)
Memulai berkeluarga (form families)
Menjadi anggota masyarakat (exercise citizenship)
Mempraktikkan hidup sehat (practice healthy life)
Globalisasi liberalisasi norma sikap dan perilaku
remaja
Resiko triad (seksulaitas, narkoba, HIV / AIDS)
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA?????
05/18/16

Permasalahan Remaja

contd

Masalah kaesehatan reproduksi remaja:


1. Seksual pranikah

Dr. Boyke th 1980 (5%); th 2000 (20% - Jakarta,


Surabaya, Banjarmasin); Palu (29.9%)

YKB (1993) 10 31% (n=300 / kota dari 12 kota


besar di Indonesia) pernah melakukan hubungan
seksual pranikah

Situmorang (2001) 27% laki2, 9% wanita (15 24


th) di Medan pernah melakukan hubungan seksual
pranikah

Studi PKBI (1997) 75 dari 100 remaja di Lampung


pernah melakukan hubungan seksual pranikah

Pangkahila (1996) 23.4% dari 633 pelajar SLTA kelas


II (22% laki2; 18% wanita) pernah melakukan
hubungan seksual pranikah
05/18/16

Permasalahan Remaja

contd

90% remaja melakukan light petting


80% remaja melakukan heavy petting
Perilaku onani masturbasi di
Surabaya berkisar 62% (2 kali / hari)
Nonton video porno (..%)
2. Aborsi:
20% dari 2.3 juta kasus aborsi per
tahun dilakukan remaja

05/18/16

Kesehatan Reproduksi
Remaja
Reproduksi proses kehidupan manusia dalam

menghasilkan keturunan demi kelestarian hidup


Kesehatan reproduksi keadaan sejahtera fisik,
mental sosial yang utuh dalam segala hal yang
berkaitan dengan fungsi, peran dan system
reproduksi (Konferensi Internasional
Kependudukan dan Pembangunan, 1994)
Kesehatan reproduksi kesejahteraan fisik,
mental dan sosial yang utuh bukan hanya bebas
dari penyakit atau kecacatan, dalam segala
aspek yang berhubungan dengan sistem
reproduksi, fungsi serta prosesnya (WHO)
Kesehatan reproduksi remaja pada remaja
05/18/16

Mengapa remaja perlu


tahu?
Agar remaja memiliki informasi yang

benar mengenai proses reproduksi


serta berbagai faktor yang ada di
sekitarnya remaja memiliki sikap
dan tingkah laku yang
bertanggungjawab tentang proses
reproduksi

05/18/16

Prasyarat Reproduksi
Sehat
1. Supaya tidak terjadi kelainan anatomis

fisiologis perempuan harus memiliki


ronggga pinggul yang cukup besar untuk
mempermudah persalinan; memiliki
kelenjar penghasil hormon reproduksi
yang sehat DIPERLUKAN GIZI YANG
ADEKUAT
2. Diperlukan landasan psikis yang kuat dan
memadai dimulai sejak bayi
3. Terbebas dari penyakit organ reproduksi
4. Dapat melewati masa hamil dengan aman
05/18/16

10

Ruang lingkup masalah


kespro

1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Ditinjau dari siklus kehidupan keluarga


(Program kerja WHO IX th 1996 2001):
Praktik tradisional yang berakibat buruk
semasa anak-anak (mutilasi, genital,
diskriminasi nilai anak)
Masalah kespro remaja
Tidak terpenuhinya kebutuhan KB
Mortalitas dan morbiditas ibu dan anak
Infeksi saluran reproduksi
Kemandulan
Sindroma pre dan post menopause
Kekurangan hormon osteoporosis
05/18/16

11

Ruang lingkup masalah


kespro contd

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Berdasarkan Masalah reproduksi:


Kesehatan, kesakitan dan kematian
perempuan yang terkait dengan kehamilan
Peranan / kendali sosial budaya terhadap
masalah reproduksi
Intervensi pemerintah terhadap masalah
reproduksi
Tersedianya yan reproduksi dan KB
Kesehatan bayi dan anak
Dampak pembangunan ekonomi, industri dan
perubahan lingkungan terhadap kesehatan
reproduksi
05/18/16

12

Ruang lingkup masalah


kespro contd

1.
2.
3.
4.
5.

Berdasarkan masalah gender dan


seksualitas:
Pengaturan negara terhadap
seksualitas
Pengendalian sosio-budaya terhadap
masalah seksualitas
Seksualitas di kalangan remaja
Status dan peran perempuan
Perlindungan terhadap perempuan
bekerja
05/18/16

13

Ruang lingkup masalah


kespro contd

1.
2.
3.
4.

Berdasarkan masalah kekerasan dan


perkosaan terhadap perempuan:
Kecenderungan penggunaan kekerasan
secara sengaja kepada perempuan
Norma sosial mengenai kekerasan dalam
rumah tangga
Sikap masyarakat mengenai kekerasan
perkosaan terhadap pelacur
Berbagai langkah untuk mengatasi
masalah2 tersebut
05/18/16

14

Ruang lingkup masalah


kespro contd

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Berdasarkan masalah penyakit yang


ditularkan melalui hubungan seksual:
Masalah penyakit menular seksual yang lama
(sifilis, Gonorhea)
Masalah penyakit menular seksual yang baru
(chlamydia, herpes)
Masalah HIV / AIDS
Dampak sosial dan ekonomi dari penyakit
menular seksual
Kebijakan dan program pemerintah dalam
mengatasi masalah penyakit menular seksual
Sikap masyarakat terhadap penyakit menular
seksual
05/18/16

15

Ruang lingkup masalah


kespro contd
Berdasarkan masalah
pelacuran:
1. Demografi pekerja seksual
komersial
2. Faktor2 yang mendorong pelacuran
3. Dampaknya terhadap kesehatan
reproduksi

05/18/16

16

Ruang lingkup masalah


kespro contd

1.
2.
3.
4.
5.

Berdasarkan masalah sekitar


teknologi:
Teknologi reproduksi dengan bantuan
Pemilihan bayi berdasarkan kelamin
Penapisan genetik
Keterjangkauan dan kesamaan
kesempatan
Etika dan hukum yang terkait dengan
teknologi reproduksi
05/18/16

17

Faktor yang mempengaruhi


kespro
1. Faktor sosio-ekonomi dan demografi
2. Faktor budaya dan lingkungan
3. Faktor psikologis
4. Faktor biologis

05/18/16

18

Tujuan kespro

1.
2.
3.

4.

Utama meningkatkan kesadaran kemandirian


wanita remaja dalam mengatur fungsi dan proses
reproduksinya, termasuk kehidupan seksualitasnya,
sehingga hak-hak reproduksinya dapat terpenuhi
peningkatan kualitas hidup
Khusus:
Meningkatnya kemandirian remaja dalam
memutuskan peran dan fungsi reproduksinya
Meningkatnya hak dan tanggungjawab sosial remaja
(wanita) dalam menentukan kapan hamil, jumlah
dan jarak kehamilan
Meningkatnya peran dan tanggungjawab sosial
remaja (pria) terhadap akibat dari perilaku seksual
dan fertilitasnya kepada kesehatan dan
kesejahteraan pasangan dean anak2nya
Dukungan yang menunjang remaja untuk membuat
keputusan yang berkaitan dengan proses
reproduksinya
05/18/16

19

Pengetahuan apa saja yang diperlukan


remaja?
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Pengenalan masalah sistem reproduksi, proses dan


fungsi alat reproduksi
Mengapa remaja perlu mendewasakan usia
perkawinan dan merencanakan kehamilan agar sesuai
dengan keinginan
Penyakit menular seksual dan HIV / AIDS dan
dampaknyan terhadap kespro
Bahaya narkoba dan miras pada kespro
Pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual
Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya
Mengembangkan kemampuan berkomunikasi
termasuk memperkuat kepercayaan diri agar mampu
menangkal hal2 negatif
Hak2 reproduksi
05/18/16

20

1
2

ASSESSMENT

Community
Core:
- Sejarah
- Demografi
- Nilai
- kepercayaan

6
5
ANALYSIS
NURSING DIAGNOSIS
PLAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Physical environment
Health & social services
Economics
Safety & transportation
Politics & government
Communication
Education
Recreation

INTERVENTION
EVALUATION
05/18/16

21

ANALISA DATA
Analisis = mempelajari & menguji data
Tujuan untuk menentukan kebutuhan

kesehatan komunitas, kekuatan


komunitas, pola respon kesehatan, tren
pemanfaatan yankes
Dilakukan berdasarkan hasil pengkajian
melalui 4 langkah
Langkah 1: mengkatogorikan data
(categorize the data)
Contoh
05/18/16

22

ANALISA DATA

contd

Contoh kategori data:


1. Data demografik (family size, age, sex, ethnic,
racial groupings)
2. Data geografik (area boundaries, number & size
of neighborhoods, public spaces, roads )
3. Data sosioekonomik (occupation & income
categories, educational attainment, rental or homeownership patters)

4. Data pelayanan kesehatan (hospitals,


clinics, mental health centers, dll. )
05/18/16

23

ANALISA DATA

contd

Analisa data (sebaiknya) mengikuti

model pengkajian yang digunakan


menentukan kerangka kerja koleksi data
dan membantu dalam analisa data
Langkah 2: meringkas data (summarize
the data) per kategori
Langkah 3: mengidentifikasi perbedaan
data (data gaps, incongruence),
penghapusan data (omission)
Langkah 4: membuat simpulan
(inference)
05/18/16

24

DIAGNOSA KEPERAWATAN
A diagnosis is a statement that

synthesizes assessment data


A diagnosis is a label that both describes
a situation (or state) and implies an
etiology
A nursing diagnosis limits the diagnostic
process to those diagnoses that represent
human responses to actual or potential
health problems that nurses are licensed to
treat (American Nurses Association)
A community nursing diagnosis?
05/18/16

25

DIAGNOSA KEPERAWATAN

contd

A community nursing diagnosis

focuses the diagnosis on a community


usually defined as a group,
population, or cluster of people with at
least one common characteristic (e.g.
geographic location, occupation, ethnicity, housing
condition)

Nursing diagnosis has three parts:

a
description of the problem (P); identification of factors
etiologically related to the problem (E); signs and
symptoms that are characteristic of the problem (S)
05/18/16

26

DIAGNOSA KEPERAWATAN

contd

1. Tidak adekuatnya tingkat

pengetahuan remaja tentang


kesehatan reproduksi remaja
2. Tingginya angka prevalensi PSM di
kalangan remaja
3. Resiko terjadinya induksi haid di
kalangan remaja putri
4. Resiko HIV / AIDS di kalangan
remaja
05/18/16

27

PERENCANAAN
Disebut juga sebagai community-

focused plan (CFP)


Dibuat untuk meningkatkan kesehatan
komunitas
CFP didasarkan pada diagnosa /
masalah keperawatan komunitas berisi
tentang tujuan khusus dan rencana
tindakan untuk mencapai keluaran
yang ditetapkan (desired outcome)
Merupakan proses yang sistematik
dalam melakukan kerjasama
(partnership) dengan komunitas
05/18/16

28

PERENCANAAN

contd

Langkah perencanaan:
1. Langkah 1: memvalidasi diagnosa
keperawatan komunitas
2. Langkah 2: membuat prioritas
3. Langkah 3: menyusun tujuan
4. Langkah 4: membuat rencana
tindakan

05/18/16

29

Langkah 1: memvalidasi
diagnosa

Validasi sangat penting untuk menetapkan

diagnosa secara tepat


Perhatikan hak para pemimpin / tokoh di
komunitas, organisasi, dan penduduk untuk dijaga
kerahasiaannya
Perhatikan juga hak untuk tidak ikut serta dalam
menyusun perencanaan (walaupun NCP sebaiknya disusun
bersama masyrakat)
Masyarakat punya hak untuk mengidentifikasi
kebutuhan kesehatan mereka sendiri & negosiasi
dengan perawat untuk membuat intervensi
Sebaliknya perawat memiliki tanggungjawab untuk
menyediakan informasi yang dibutuhkan selama
proses intervensi
05/18/16

30

Langkah 1: memvalidasi
diagnosa contd
Dalam membentuk kerjasama

dengan masyarakat harus


memperhatikan aspek sosial,
ekonomi, ekologi, isu politik
Perlu juga diperhatikan kebutuhan
kesehatan pada kelompok beresiko
(ibu hamil, infan, anak, lansia)
Perhatikan juga tentang aplikasi
perubahan yang direncanakan (
planned change)
05/18/16

31

Langkah 2: prioritas

Goeppinger & Shuster III dalam Stanhope


& Lancaster (1992) prioritas masalah
didasarkan pada 6 hal:

1.

Kesadaran masyarakat akan masalah (community awareness of


the problem)
Motivasi masyarakat untuk memecahkan masalah (community
motivation to resolve or better manage the problem)
Kemampuan perawat untuk membantu memacahkan masalah
(nurses ability to influence problem solution)
Adanya ahli / pakar yang relevan untuk memecahkan masalah
(availability of expertise relevant to problem solution)
Beratnya konsekuensi yang muncul ketika masalah tidak dapat
dipecahkan (severity of consequences if the problem is unsolved)
Kecepatan pencapaian resolusi masalah (speed with which
resolution can be achieved)

2.
3.
4.
5.
6.

Pembobotan (criteria weights) = 1 - 10


05/18/16

32

Langkah 2: prioritas

Berdasarkan 11 kriteria:

1.

Kesesuaian dengan peran CHN

2.

Resiko terjadi

3.

Resiko parah

4.

Potensi untuk pendidikan kesehatan

5.

Minat masyarakat

6.

Kemungkinan diatasi

7.

Tersedianya sumber:

Tempat

Waktu

Dana

Fasilitas kesehatan

Sumberdaya manusia (petugas /


masyarakat)

contd

Pembobotan (1 5):
1. Sangat rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat tinggi

05/18/16

33

Langkah 3: menetapkan
tujuan
Terdiri atas GOAL & OBJECTIVE (s)
Goal is generally a broad statement

of desired outcome (keluaran yang


ditetapkan)
Objective (s) are the precise
statements of the desired outcome
Objective merupakan pernyataan
perilaku dan dapat diukur (lebih
rinci)
05/18/16

34

TUJUAN
1. Meningkatnya tingkat pengetahuan

remaja tentang kesehatan


reproduksi remaja (indikatornya?)
indikatornya?
2. Penurunan PSM di kalangan remaja
(indikatornya?)
indikatornya?
3. Tidak terjadinya induksi haid di
kalangan remaja putri
(indikatornya?)
indikatornya?
4. Tidak terjadi HIV / AIDS di kalangan
remaja (indikatornya?)
indikatornya?
05/18/16

35

Langkah 4: membuat rencana


tindakan

1.
2.
3.
4.
5.

Didasarkan atas goal / objectives yang telah


dibuat:
Apa yg akan dilakukan
Kapan akan dilakukan
Bgm akan dilakukan
Siapa yg melakukan
Berapa banyak akan dilakukan
Menetapkan aktifitas untuk setiap tujuan
berupa tindakan mandiri, H.E / promkes,
observasi, kolaborasi
Memperhatikan : program, situasi, sumber
daya, program yg lalu
05/18/16

36

Tindakan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Pengenalan masalah sistem reproduksi, proses dan fungsi


alat reproduksi
Pemberian informasi tentang mengapa remaja perlu
mendewasakan usia perkawinan dan merencanakan
kehamilan agar sesuai dengan keinginan
Pemberian informasi tentang penyakit menular seksual
dan HIV / AIDS dan dampaknyan terhadap kespro
Informasi tentang bahaya narkoba dan miras pada kespro
Informasi tentang pengaruh sosial dan media terhadap
perilaku seksual
Informasi tentang kekerasan seksual dan bagaimana
menghindarinya
Mengembangkan kemampuan berkomunikasi termasuk
memperkuat kepercayaan diri agar mampu menangkal
hal2 negatif yang tertkait dengan kespro
Informasi tentang hak2 reproduksi
05/18/16

37

Evaluasi

1.
2.
3.
4.

Difokuskan pada:
Tingkat pemahaman remaja tentang
kesehatan reproduksi remaja
Kejadian / prevalensi PSM di kalangan
remaja
Perilaku induksi haid di kalangan
remaja putri
HIV / AIDS di kalangan remaja
Cek dengan tujuan yang
ditetapkan
05/18/16

38

Suggested readings
1. Anderson, E.T., & McFarlane, J.M.

(1988). Community as client:


Application of the nursing process.
Philadelphia: J.B. Lippincott
Company.
2. Stanhope, M., & Lancaster, J.
(1992). Community health nursing:
Process and practice for promoting
health. St. Louis: Mosby Year Book.
05/18/16

39

Anda mungkin juga menyukai