Jembatan Rangka Batang terdiri dari dua rangka bidang utama yang diikat bersama dengan balokbalok melintang dan pengaku lateral. Rangka batang pada umumnya dipakai sebagai struktur
pengaku untuk jembatan gantung konvensional, karena memiliki kemampuan untuk dilalui angin
(aerodinamis) yang baik. Beratnya yang relatif ringan merupakan keuntungan dalam
pembangunannya, dimana jembatan bisa dirakit bagian demi bagian.
Jembatan rangka batang jarang terlihat memiliki estetika yang baik, namun untuk jembatan rangka
yang panjang dan besar faktor itu tidak begitu kentara karena pengaruh visual dalam skala besar.
Contoh terkenal dari jembatan rangka batang baja yang artistik adalah jembatan Sydney Harbour di
Australia dan jembatan New River George di West Virginia (USA), dimana keduanya merupakan
jembatan rangka batang yang berbentuk pelengkung.
Jembatan rangka batang ada beberapa tipe. Disain, lokasi, dan bahan-bahan peyusunnya menentukan
tipe rangka batang apa yang akan dipakai. Pada awal masa revolusi industri, jembatan balok dengan
tambahan rangka batang berkembang sangat cepat di Amerika. Salah satu rangka batang yang
terkenal adalah rangka batang Howe, yang dipatenkan oleh William pada tahun 1840. Inovasinya
merupakan perkembangan dari rangka batang Kingpost, bedanya ditambahkan batang vertikal
diantara batang diagonalnya.
Kelebihan Jembatan Rangka Batang
Gaya batang utama merupakan gaya aksial
Dengan sistem badan terbuka (open web) pada rangka batang dimungkinkan
jembatan rangka batang dibuat semakin panjang, maka ukuran dari rangka
batang itu sendiri juga harus diperbesar atau dibuat lebih tinggi dengan
sudut yang lebih besar untuk menjaga kekakuannya, sampai rangka batang
itu mencapai titik dimana berat sendiri jembatan terlalu besar sehingga
rangka batang tidak mampu lagi mendukung beban tersebut.
Jembatan Rangka Batang terdiri dari dua rangka bidang utama yang diikat bersama dengan balok-balok
melintang dan pengaku lateral. Rangka batang pada umumnya dipakai sebagai struktur pengaku untuk
jembatan gantung konvensional, karena memiliki kemampuan untuk dilalui angin (aerodinamis) yang
baik. Beratnya yang relatif ringan merupakan keuntungan dalam pembangunannya, dimana jembatan bisa
dirakit bagian demi bagian. Jembatan ini juga ekonomis untuk dibangun karena penggunaan bahan atau
material yang efisien. Semua rangka batang dapat menahan beban-beban yang bekerja dalam bidang
rangkanya. Akan terjadi gaya tarik mapun tekan ditiap-tiap batang jika terdapat beban.
Berikut ini ilustrasi komponen-komponen rangka batang jembatan:
4. Fink Truss
Fink Truss t dirancang oleh Albert Fink dari Jerman pada 1860-an. Jenis jembatan ini dipopulerkan pada
Jalan rel Baltimore dan Ohio.
5. Pratt truss
Pratt Truss memiliki anggota batang berbentuk vertikal dan diagonal yang melandai turun ke arah tengah,
kebalikan dari truss Howe. Model ini dapat dibagi lagi dengan menciptakan pola yang berbentuk Y dan
K .Truss Pratt diciptakan pada tahun 1844 oleh Thomas dan Kaleb Pratt. Truss Ini praktis untuk
digunakan dengan rentang hingga 250 kaki dan merupakan konfigurasi umum untuk jembatan kereta api.
Berikut ini contoh design Pratt Truss .
6. Waddell truss
Waddell "A" truss (1898bridge). Jembatan ini dirancang oleh John Alexander Rendah Waddell.
Bentuknya yang sederhana memudahkan pemasangan pada tapak. Hal itu dimaksudkan untuk digunakan
sebagai jembatan kereta api.
Jembatan rangka batang adalah sebuah jembatan yang terdiri dari batang-batang (biasanya batang lurus)
yang dihubungkan dengan sambungan sendi hingga membentuk rangka segitiga yang akan mengalami
tegangan akibat gaya tarik, gaya tekan, atau kadang-kadang keduanya jika terkena beban-beban dinamis.
Jembatan rangka batang adalah merupakan salah satu tipe jembatan tertua diantara jembatan-jembatan
masa kini. Tipe struktur jembatan mudah didesain dan murah untuk dibangun karena efisien dalam
penggunaan bahan-bahan konstruksi. Untuk keperluan analisis struktur umumnya jembatan-jembatan
rangka batang ditinjau sebagai batang-batang yang dihubungkan dengan sambungan sendi. Analisis yang
lebih rumit mungkin harus dilakukan jika sambungannya dibuat kaku sehingga menyebabkan momen
pada batang yang relatif besar.
Keuntungan-keuntungan dari jembatan-jembatan rangka batang adalah ekonomis, ringan, kuat dan
menggunakan batang-batang yang pendek. Jembatang rangka batang mempunyai kekuatan yang baik
karena mereka terbuat dari segitiga-segitiga yang disusun satu dengan lainnya. Keuntungan lain dari
jembatan rangka batang ini adalah jembatan bisa dibangun pada tempat yang memadai dan setelah selesai
diangkut kemudian dipasang pada tempat yang dimaksud, walaupun ini tidak selalu dapat dilakukan. Ini
membuat jembatan rangka batang sangat cocok untuk digunakan untuk jembatan yang membentang
diatas jalan raya atau kereta, karena dapat meminimalkan gangguan pada lalulintas pada jalan raya atau
kerena api tersebut. Sedangkan kerugian jembatan rangka batang antara lain umumnya membutuhkan
ruang yang lebih luas dan bisa kadang-kadang menjadi gangguan pada pengendara.
Bentuk jembatan rangka batang yang dikenal luas antara lain bentuk rangka batang Warren (the Warren
tuss), rangka batang Pratt (the Pratt truss) dan rangka batang Howe (Howe truss). Rangka batang tipe
Warren adalah yang paling biasa dan juga paling sederhana, hanya segitiga disusun satu dengan lainnya.
Jembatan rangka batang tipe Warren tanpa penyokong vertikal umumnya digunakan untuk jembatan
bentang pendek, sedangkan yang dengan penyokong vertikal dapat digunakan untuk jembatan dengan
bentang yang lebih panjang. Jembatan rangka batang tipe Warren umumnya digunakan untuk jembatan
dengan bentang antara 50 m sampai 100 m. Jembatan rangka batang tipe Pratt dibangun dengan
pendukung diagonal miring kebawah mengarah ketengah kecuali pada bagian ujung-ujung jembatan.
Jembatan rangka batang tipe Howe adalah kebalikan dari rangka batang tipe Pratt, karena bukan miring
kebawah mengarah ketengah bentang tetapi miring keatas mengarah ke tengah bentang. Karena orientasi
batang diagonal ini, maka batang-batang diagonal ini akan mengalami gaya-gaya tekan sehingga mahal
untuk dibangun dan oleh karena itu jarang terlihat.
Beberapa bentuk konfigurasi eksternal rangka batang yang umum digunakan untuk rangka jembatan
selalu berubah-ubah begitu pula pola internalnya Konfigurasi-konfigurasi ini dipengaruhi oleh faktor
eksternal, tinjauan struktural maupun konstruksi. Masing-masing konfigurasi mempunyai tujuan yang
berbeda. Beberapa hal yang menjadi bahasan penting dalam konfigurasi rangka batang adalah :
1. Faktor eksternal
Faktor-faktor eksternal memang bukanlah hal yang utama dalam menentukan konfigurasi rangka batang.
Namun faktor eksternal juga dapat mempengaruhi bentuk-bentuk yang terjadi. Seperti pada bentukbentuk rangka sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu dengan berbagai tujuan bentuk atap
cenderung mempunyai puncak disisi atas.
2. Bentuk-bentuk dasar
Ditinjau dari segi struktural maupun konstruksi, bentukbentuk dasar yang digunakan dalam rangka
batang merupakan respon terhadap pembebanan yang ada. Gaya-gaya internal akan timbul sebagai respon
terhadap momen dan gaya geser eksternal. Momen lentur terbesar pada umumnya terjadi di tengah rangka
batang yang ditumpu sederhana yang dibebani merata, dan semakin mengecil ke ujung. Gaya geser
eksternal terbesar terjadi di kedua ujung, dan semakin mengecil ke tengah. Sehingga akan diperoleh
tipikal bentuk rangka (Gambar 2.12) berdasarkan gaya dalam yang ada.
3. Rangka batang sejajar
Pada rangka batang dengan batang tepi sejajar (Gambar 2.13), momen eksternal ditahan terutama oleh
batang-batang tepi atas dan bawah. Gaya geser eksternal akan dipikul oleh batang diagonal karena
batang-batang tepi berarah horisontal dan tidak mempunyai kontribusi dalam menahan gaya arah vertikal.
Gaya-gaya pada diagonal umumnya bervariasi mengikuti variasi gaya geser dan pada akhirnya
menentukan desain batang.
4. Rangka batang funicular
Rangka batang yang dibentuk secara funicular (Gambar 2.14) menunjukan bahwa secara konsep batang
nol dapat dihilangkan hingga terbentuk konfigurasi bukan segitiga, namun tanpa mengubah kemampuan
struktur dalam memikul beban rencana. Batang-batang tertentu yang tersusun di sepanjang garis bentuk
funicular untuk pembebanan yang ada merupakan transfer beban eksternal ke tumpuan. Batang-batang
lain adalah batang nol yang terutama berfungsi sebagai bracing. Tinggi relatif pada struktur ini
merupakan fungsi dari beban dan lokasinya.
1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Baja sebagai salah satu bahan bangunan struktural semakin banyak dipakai pada konstruksi kuda-kuda
terutama yang berbentang panjang seperti pada bangunan perkantoran, gudang, dan industri. Sementara itu
harga baja relatif mahal, sedangkan faktor biaya menjadi pertimbangan utama pada hampir semua proyek
teknik sipil dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga perawatan. Begitu pula halnya pada konstruksi
kuda-kuda (rangka atap) rangka baja yang menjadi objek pada penelitian ini dimana dikenal ada beberapa
jenis rangka, maka diperlukan perencanaan atau perhitungan yang seksama untuk dapat memilih jenis yang
paling ekonomis namun cukup aman dari beberapa altematif yang ada.
Perumusan Masalah
Jenis rangka Howe dan rangka Pratt seperti Gambar 1 cukup sederhana bentuknya dan sering dipakai sebagai
rangka atap. Biaya konstruksi baja dengan mutu dan tingkat kesulitan yang sama, umumnya ditentukan
berdasarkan berat konstruksi: konstruksi yang lebih ringan merupakan yang lebih murah. Untuk itu perlu
dihitung jenis rangka mana yang lebih ringan dari keduanya.
(a) (b)
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan menghitung dan membandingkan berat rangka Howe dan rangka Pratt sehingga dapat
dipilih mana yang lebih ringan sehingga secara umum lebih ekonomis untuk diterapkan di lapangan.
Tinjauan Pustaka
Batang tarik dan batang tekan sebagai batang struktural sering dijumpai antara lain pada rangka jembatan dan
rangka atap. Rumus-rumus perhitungan batang tarik dan batang tekan yang ditampilkan disini adalah
a. Batang Tarik
Batang tarik dapat berbentuk profil tunggal atau dibuat dari sejumlah profil. Secara umum, pemakaian profil
tunggal lebih ekonomis dari pada profil (penampang) tersusun (Salmon dan Johnson, 1992). Namun batang
tersusun akan diperlukan bila:
a. kapasitas batang tarik profil tunggal tidak memadai;
b. kekuatan profil tuggal tidak mamadai;
c. pengaruh gabungan dari lenturan dan tarikan membutuhkan kekakuan lateral yang lebih besar;
d. detail sambungan memerlukan penampang lintang tertentu;
e. faktor estetika menghendaki demikian.
Perencanaan batang tarik merupakan salah satu masalah teknik strutur yang paling sederhana dan bersifat
langsung. Perencanaan batang tarik pada hakekatnya menentukan luas penampang lintang batang yang cukup
untuk menahan beban kerja dengan faktor keamanan yang memadai terhadap keruntuhan (Salmon dan
Johnson, 1992).
Perencanaan batang tarik didasarkan pada persamaan berikut:
An
N
(1)
dengan:
: tegangan tekan atau tarik
: tegangan dasar/izin
N : gaya batang (gaya normal)
An : luas penampang netto/bersih
Dalam perencanaan batang tarik, walaupun stabilitas bukan merupakan kriteria utama, panjang batang tetap
perlu dibatasi untuk mencegah batang terlalu fleksibel (mudah melentur). Batang tarik yang terlalu panjang
bisa melendut secara berlebihan akibat berat sendiri. Selain itu batang ini juga bisa bergerak jika dibebani
gaya angin seperti pada rangka batang terbuka (Salmon dan Johnson, 1992). Oleh karena itu perlu ditetapkan
kriteria kekakuan yang didasarkan pada angka kelansingan batang seperti Persamaan 2.
240
min
i
L (2)
dengan:
: angka kelangsingan batang
L : panjang batang
imin : jari-jari inersia/girasi profil tersusun terhadap sumbu terlemah
Angka kelangsingan batang () tarik ini harus lebih kecil dari 240 untuk konstruksi primer, dan lebih kecil
dari 300 untuk konstruksi sekunder.
b. Batang Tekan
Berbeda dengan batang tarik, batang tekan sangat tergantung pada kestabilannya (terhadap tekuk). Shanley,
seperti yang dikutip oleh Salmon dan Johnson (1992), menentukan bahwa pada hakekatnya kolom atau
batang tekan masih mampu memikul beban aksial yang lebih besar walaupun telah melentur pada saat telah
mencapai beban yang disebut beban tekuk, yang menyertakan pengaruh inelastis pada sejumlah atau
semua serat penampang lintang.
Perencanaan batang tekan didasarkan pada persamaan berikut:
A
N
(3)
dengan:
: faktor tekuk
A : luas penampang
Nilai faktor tekuk bisa dicari dari Tabel 2 sampai Tabel 5 PPBBI 1983 yang besarnya tergantung dari angka
kelangsingan dan jenis baja.
Penampang profil tersusun seperti Gambar 1(c) perlu dihitung tekuk terhadap sumbu bahan dan sumbu bebas
bahan (x dan iy) yang dihitung dengan Persamaan 4 dan Persamaan 5.
x = Lkx/ix 1.2 1 (4)
iy = (y
2 + m/2 * 1
2) 1.2 1 (5)
Kelangsingan batang tekan dibatasi sampai maksimum 200
Kelangsingan batang tunggal 1 dihitung dengan Persamaan 6.
1 = L1/i1min 50 (6)
Untuk penampang profil tersusun konfigurasi bersilang seperti Gambar 1(b), sumbu terlemahnya adalah
sumbu X. Nilai minimum dari besaran inersia penampangnya dihitung dengan Persamaan 7 dan Persamaan 8.
Imin = Ix =(Ix/2A) (7)
imin = ix = 2 I (8)
Keterangan Persamaan 4Persamaan 8:
x = angka kelangsingan batang terhadap sumbu x
y = angka kelangsingan batang terhadap sumbu y
iy = angka kelangsingan idiil batang terhadap sumbu y
1 = angka kelangsingan batang terhadap sumbu terlemah
ix = jari-jari girasi/inersia terhadap sumbu x
i1min = jari-jari inersia profil tunggal terhadap sumbu terlemah
imin = jari-jari inersia profil tersusun terhadap sumbu terlemah
m = jumlah profil
L1 = jarak antara pelat kopel
Lkx = panjang tekuk batang tersusun terhadap sumbu x
Imin = momen inersia minimum
Ix = momen inersia terhadap sumbu x
I = momen inersia terhadap sumbu x
Dari Persamaan 7 dan 8 didapat bahwa imin penampang sama dengan i profil tunggal. Dengan demikian
patokan awal pemilihan ukuran profil pada penampang profil siku ganda konfigurasi bersilang dapat
didasarkan pada nilai i profil tunggal.
2. METODOLOGI
Langkah-langkah penelitian/perencanaan secara garis besar dapat dilihat pada Gambar 2. Sebelum
perhitungan dimulai terlebih dahulu ditentukan parameter-parameter perencanaan seperti diperlihatkan pada
Tabel 1 dan Gambar 3. Variasi hanya dilakukan pada jenis rangka batang yaitu rangka Howe atau rangka
Pratt. Dimensi rangka batang yang ditetapkan beserta penomoran batangnya diperlihatkan pada Gambar 3