Anda di halaman 1dari 29

ASSALAMUALAIKUM WR.

WB

>>

>>

>>

>>

>>

>>

DETEKTO
R

Anggota Kelompok:
1. Yayuk Fatmawati (10330056)
2. Jeffi Harkina Senjani (11330055)
3. Indah Puspitasari
(11330065)

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Pengertian Detektor
Detektor merupakan suatu alat yang
sangat peka terhadap adanya radiasi,
yang apabila terkena radiasi akan
memberikan tanggapan (response)
tertentu yang akan menjadi lebih
mudah diamati. Detektor berguna
sebagai alat untuk mengukur dan
menentukan adanya radiasi.
>>

>>

>>

>>

>>

>>

Macam macam Detektor


1. Detektor Isian Gas
2. Detektor Kelipan
3. Detektor
Semikonduktor
4. Detektor Jejak

>>

>>

>>

>>

>>

>>

1. Detektor isian gas

>>

>>

Merupakan detektor yang paling sering


digunakan untuk mengukur radiasi.
Kebanyakan detektor ini berbentuk
silinder dengan sumbu yang berfungsi
sebagai anoda dan dinding silindernya
sebagai katoda sebagaimana terlihat
pada gambar disamping.
Radiasi yang memasuki detektor akan
mengionisasi gas dan menghasilkan ionion positif dan ion-ion negatif (elektron).
Jumlah ion yang akan dihasilkan tersebut
sebanding dengan energi radiasi dan
berbanding terbalik dengan daya ionisasi
gas. Daya ionisasi gas berkisar dari 25 eV
s.d. 40 eV. Ion-ion yang dihasilkan di
dalam
detektor
tersebut
akan
memberikan
kontribusi
terbentuknya
pulsa listrik ataupun arus listrik.
>>

>>

>>

>>

Proportional Counter: Daerah kerja

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Jenis jenis Detektor Isian Gas


Detektor Ion Chamber
Detektor Proporsional
Detektor Geiger Muller

>>

>>

>>

>>

>>

>>

a. Detektor Ion Chamber


Energi rata rata yang diperlukan untuk
pembentukkan pasangan ion lebih tinggi
dari energi ionisasi karena ada mekanisme
yang memungkinkan partikel radioaktif
kehilangan energi tanpa menimbulkan
ionisasi.

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Kelemahan dan Kelebihan


Kelemahan:
pengukuran yang menggunakan detektor ionisasi
menerapkan cara arus. Bila akan menggunakan
detektor ini dengan cara pulsa maka dibutuhkan
penguat pulsa yang sangat baik.
Kelebihan:
dapat membedakan energi yang memasukinya
dan tegangan kerja yang dibutuhkan tidak terlalu
tinggi.
>>

>>

>>

>>

>>

>>

b. Detektor Proporsional
Alat
pantau proporsional beroperasi
pada tegangan yang lebih tinggi daripada
kamar ionisasi.
Berbentuk silinder dengan dinding dan
sumbu silinder sebagai elektrodanya.
Menggunakan ionisasi sekunder untuk
memperbesar muatan yang terbentuk
akibat masuknya partikel radioaktif.

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Kelemahan dan kelebihan


Kelemahan:
jumlah ion atau tinggi pulsa yang
dihasilkan sangat dipengaruhi oleh
tegangan kerja dan daya tegangan untuk
detektor ini harus sangat stabil.
Kelebihan:
detektor ini dapat membedakan energi
radiasi.
>>

>>

>>

>>

>>

>>

c. Detektor Geiger Muller


Bentuk pencacah geiger muller seperti
pada pecacah proposional, diisi dengan
gas.
Elektron hasil ionisasi partikel datang akan
ditarik dengan kuat ke kawat dan
menghasilkan ionisasi sekunder yang lebih
besar daripada detektor proporsional,
menghasilkan pulsa listrik yang tak sensitif
terhadap harga energi atau inisialisasi awal.
>>

>>

>>

>>

>>

>>

Kelebihan dan kelemahan


Kelemahan:
tidak dapat membedakan energi radiasi
yang memasukinya, karena berapapun
energinya jumlah ion yang dihasilkannya
sama dengan energi radiasinya.
Kelebihan:
pulsanya relatif tinggi dan tidak
memerlukan penguat pulsa lagi,
rangkaiannya sederhana.
>>

>>

>>

>>

>>

>>

2. Detektor Kelipan (sintilasi)


Merupakan suatu detektor radiasi yang
menggunakan zat padat , zat cair atau gas
(secara umum disebut sintilator ) yang
atom atomnya mudah tereksitasi oleh
radiasi yang datang sesaat setelah
tereksitasi, sehingga atomatom sintilator
itu segera kembali ke keadaan dasarnya
sambil memancarkan foton .
>>

>>

>>

>>

>>

>>

Jenis jenis Detektor Kelipatan


a. Sintilator Anorganik
b. Sintilator Organik
c. Sintilator Gas

>>

>>

>>

>>

>>

>>

a. Sintilator Anorganik

Di dalam kristal bahan sintilator terdapat pita-pita atau daerah yang


dinamakan sebagai pita valensi dan pita konduksi yang dipisahkan
dengan tingkat energi tertentu. Pada keadaan dasar, ground state,
seluruh elektron berada di pita valensi sedangkan di pita konduksi
kosong. Ketika terdapat radiasi yang memasuki kristal, terdapat
kemungkinan bahwa energinya akan terserap oleh beberapa elektron di
pita valensi, sehingga dapat meloncat ke pita konduksi.
>>

>>

>>

>>

>>

>>

b. Sintilator Organik

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Sintilator organik dapat berupa kristal


Sampel radioaktif yang akan diukur dilarutkan dahulu
ke dalam sintilator cair ini sehingga sampel dan
detektor menjadi satu kesatuan larutan yang homogen.
jika sampel dicampur dengan sintilator cair maka sifat
transparan dari larutan (sintilator cair) akan berkurang.
Semakin pekat konsentrasi sampel maka akan
semakin buruk tingkat transparansinya

>>

>>

>>

>>

>>

>>

>>

>>

>>

>>

>>

>>

C. Sintilator gas
Merupakan campuran gas (mulia).
Cahaya
kelipatan
yang
dihasilkan
merupakan akibat transisi atom. Karena
cahaya yang di pancarkan oleh gas-gas
tadi berada di daerah ultraungu.

>>

>>

>>

>>

>>

>>

3. Detektor semikonduktor
Perangkat material zat padat yang
digunakan sebagai detektor radiasi
pengion dengan prinsip kerja serupa
dengan detektor isian gas.

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Detektor sambungan p n (detektor


sawar muka)

Sambungan semikonduktor dibuat dengan menyambungkan


semikonduktor tipe N dengan tipe P (PN junction). Kutub
positif dari tegangan listrik eksternal dihubungkan ke tipe N
sedangkan kutub negatifnya ke tipe P.

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Hal ini menyebabkan pembawa


muatan positif akan tertarik ke
Lanjutan...
atas (kutub negatif) sedangkan
pembawa muatan negatif akan
tertarik ke bawah (kutub positif),
sehingga terbentuk (depletion
layer) lapisan kosong muatan
pada sambungan PN. Dengan
adanya lapisan kosong muatan
ini maka tidak akan terjadi arus
listrik. Bila ada radiasi pengion
yang memasuki lapisan kosong
muatan ini maka akan terbentuk
ion-ion baru, elektron dan hole,
yang akan bergerak ke kutubkutub
positif
dan
negatif.
Tambahan elektron dan hole
inilah yang akan menyebabkan
terbentuknya pulsa atau arus
listrik.
>>

>>

>>

>>

>>

>>

Contoh detektor sambungan pn


Tipe p : silikon (Si)
menghasilkan
elektron.
Tipe n : boron (B)
menghasilkan hole.

>>

>>

>>

>>

>>

>>

4. Detektor jejak
Jenis- jenis detektor jejak
a.Kamar kabut
b.Kamar gelembung

>>

>>

>>

>>

>>

>>

a. Kamar kabut

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Cara kerja
Kamarnya terdiri atas silinder a yang berisi udara atau
nitrogen dan uap air jenuh. Piston B dapat di gerakkan secara
cepat ke bawah. Jika secara mendadak piston B ditarik, maka
gas dalam tabung mengembang secara cepat (adiabatis)
sehingga terjadi penurunan suhu. Dan uap air di dalam
tabung menjadi kelewat jenuh. Radiasi pengion yang
menembus kamar kabut mengionisasi gas di dalamnya
sepanjang lintasan yang dilalui. Ion ion demikian berlaku
sebagai inti pengembunan. Sehingga akan terlihat bintik-bintik
air sepanjang jejaknya.

>>

>>

>>

>>

>>

>>

b. Kamar Gelembung
Cara kerja:
Medium yang digunakan adalah cairan. Cairan
tersebut ditekan dan dipanaskan sampai suhu
tepat dibawah titik didihnya. Jika secara
mendadak tekanan dikurangi, maka cairan akan
mengalami penurunan suhu. Apabila radiasi
pengion yang melewati cairan menghasilkan ion
ion yang dapat berlaku sebagai pusat
gelembung /sebagai akibat dari keadaan
mendidih.
>>

>>

>>

>>

>>

>>

Wassalamualaikum Wr.Wb

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Anda mungkin juga menyukai