Anda di halaman 1dari 12

APLIKASI DIODA SEBAGAI RANGKAIAN

CLIPPER DAN CLAMPER

Disusun Oleh:

Nama : Wahyu Restu Prayugo

NIM : 1704089

PRODI DIII TEKNIK ELEKTRO MEDIK

STIKES WIDYA HUSADA


DAFTAR ISI

BAB I ...................................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1

1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................................................. 1

1.2 RUMUSAN MASALAH .............................................................................................................. 1

1.3 TUJUAN ....................................................................................................................................... 1

BAB II ....................................................................................................................................................... 2

ISI............................................................................................................................................................. 2

2.1 Diode ............................................................................................................................................. 2

2.2 Dioda Rangkaian Clipper .............................................................................................................. 2

2.2.1 Rangkaian Clipper Seri .......................................................................................................... 3

2.2.3 Rangkaian Clipper Positif ....................................................................................................... 4

2.2.4 Rangkaian Clipper Negatif...................................................................................................... 5

2.2.5 Rangkaian Clipper dengan Bias Positif ................................................................................... 5

2.2.6 Rangkaian Clipper dengan Bias Negatif ................................................................................ 6

2.3 Dioda Rangkaian Clamper ............................................................................................................ 6

BAB III .................................................................................................................................................... 10

PENUTUP............................................................................................................................................... 10

3.1 KESIMPULAN ............................................................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perkembangan dunia medis dari waktu ke waktu semakin pesat, tak terkecuali
instrument / alat medis. Salahsatu penemuan yang berkontribusi dalam dunia medisyaitu
ditemukannya sinar X / sinar Rontgen yang mendasari terciptanya Pesawat Rontgen. Pesawat
rontgen merupakan instrument medik yang prinsip kerjanyamengunakan radiasi sinar X, baik
untuk keperluan fluoroskopi maupun radiografie.Penemuan dari Willhem Conrad Rontgen
tersebut telah mendorong perkembangandunia medis terutama dalam pembuatan instrumen
medis. Berawal dari percobaandalam hal perbedaan potensial diantara anoda dan katoda yang
terkandung dalamsuatu gas, yang memicu terjadinya ionisasi sehingga elektron–elektron
akan membebaskan diri dari ikatan atomnya.

Elektron yang terdekat dengan sebuah anoda akan langsung ditarik ke anodasehingga
akan terjadi hole. Kemudian hole ini akan diisi oleh elektron berikutnya,tempat yang
ditinggalkan elektron ini akan menjadi hole lagi dan terjadi pengisian lagioleh elektron
berikutnya, begitu seterusnya, sehingga akan terjadi estafet elektron danterjadilah rangkaian
tertutup sehingga timbul arus elektron yang berkebalikan denganarus listrik yang kemudian
disebut arus tabung. Perpindahan elektron ini akanmenghasilkan seatu gelombang
elektromagnetik yang panjang gelombangnya berbeda-
beda. Gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang 0,1– 1 A inilah
yangkemudian disebut sinar X atau sinar Rontgen.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan permasalahan yang terurai diatas maka penyusun membuat rumusan
masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana aplikasi sinar X pada pesawat rontgen konvensional?


2. Bagai mana perinsip kerja instrument pesawat rontgen konvensional?
3. Apa saja komponen penyusun dari pesawat rontgen?
4. Bagaimana prinsip kerja foto Rontgen?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui aplikasi sinar X pada pesawat rontgen konvensional.
2. Mengetahui perinsip kerja dari instrument pesawat rontgen konvensional.
3. Mengetahui komponen penyusun dari pesawat rontgen.
4. Mengetahui prinsip kerja foto rontgen.

1
BAB II

ISI

2.1 Aplikasi Sinar X Pada Pesawat Rontgen Konvensional

Pesawat rontgen merupakan instrument medis yang bekerjanya mengunakanradiasi


sinar X, baik untuk keperluan fluoroskopi maupun radiografie. Dimana
cikal bakal dari pesawat rontgen ini karena ditemukannya sinar X oleh Willhem ConradRontg
en, kemudian Rontgen melakukan percobaan dengan menggunakan tabung yangterbuat dari
Glass Envelope yang didalamnya terdapat gas Argon atau Xenon, ketikaada beda potensial
diantara anoda dan katoda maka gas–gas tersebut akan terionisasidan elektron-elektron akan
membebaskan diri dari ikatan atomnya.Jika tabrakanelektron tersebut tepat diinti atom maka
disebut peristiwa Breamstrahlung dan apabilamenabraknya dielektron dikulit K, disebut K
Karakteristik. Akibat tabrakan ini akanterbentuk hole-hole karena elektron-elektron yang
ditabrak tersebut terpental.Kemudian hole hole tersebut akan menghasilkan perpindahan
elektron dengan panjanggelombang berbeda–beda, yang kemudian menghasilkan sinar X.

Bermodal dari penemuan Rontgen maka kemudian Collige


menyempurnakan penemuan tersebut dengan memodifikasi tabung yang digunakan. Tabung
yangdigunakan adalah tabung vakum yang didalamnya hanya terdapat 2 elektroda yaituanoda
dan katoda. Tabung jenis ini kemudian disebut Hot Chatoda Tube danmerupakan tabung
yang dipergunakan untuk pesawat Rontgen konvensional yangsekarang.

2.2 Dioda Rangkaian Clipper

Rangkaian ini memiliki kemampuan untuk memotong bagian tertentu dari sinyal
masukan tanpa mengganggu bagian sinyal masukan lainnya yang dilewatkan.

Rangkaian clipper adalah rangkaian yang digunakan untuk membatasi tegangan agar tidak
melebihi dari suatu nilai tegangan tertentu. Rangkaian ini dapat dibuat dari dioda dan sumber
tegangan DC yang ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.

Rangkaian clipper berfungsi untuk membuang polaritas sinyal. Jika sinyal yang ingin
dibuang adalah sinyal polaritas positif maka digunakan clipper positif. Jika sinyal yang ingin
dibuang adalah polaritas sinyal negatif maka digunakan clipper negatif.

2
2.2.1 Rangkaian Clipper Seri

` Rangkaian clipper seri adalah rangkaian clipper yang diodenya berhubungan secara seri
dengan beban. Rangkaian dasar dari clipper seri ini mirip denagan rangkaian penyearah setengah
gelombang. Namun demikian rangkaian ini dapat dibuat dalam berbagai variasi. Berikut ini
adalah petunjuk menganalisa rangkaian clipper seri :

 Bila output rangkaian adalah katoda dioda, maka bagian positif dari sinyal input akan
dilewatkan, dan bagian negatip akan dipotong (berarti clipper negatif).
 Bila output rangkaian adalah anoda dioda, maka bagian negatif dari sinyal input akan
dilewatkan, dan bagian positip akan dipotong (berarti clipper positif). Bila ada perhatikan
polaritas baterai.

Besarnya clipping atau pemotongan sinyal adalah tegangan batrai + tegangan dioda (0,7
untuk Si, 0,3 untuk Ge atau Vz bila menggunakan dioda zener)

Gambar 2. rangkaian clipper seri negatif


Gambar 1. rangkaian clipper seri positif

2.2.2 Rangkaian Clipper Paralel

Rangkaian clipper paralel adalah rangkaian clipper yang diodenya dipasang paraleldengan beban.
Berikut adalah cara menganalisa rangkaian clipper paralel :

 Bila output rangkaian paralel dengan katoda dioda, maka bagian positif dari sinyal

3
4

input akan dilewatkan, dan bagian negatif akan dipotong (berarti clipper negatif).

 Bila output rangkaian parallel dengan anoda dioda, maka bagian negatif dari sinyal
input akan dilewatkan, dan bagian positif akan dipotong (berarti clipper positif).

Baterai dalam rangkaian cliper ini berfungsi untuk batas pemotongan atau level
clipping.

Besarnya clipping atau pemotongan sinyal adalah tegangan batrai +


tegangan dioda (0,7 untuk Si, 0,3 untuk Ge atau Vz bila menggunakan dioda
zener) Jika terdapat baterai, perhatikan polaritasnya.

Gambar 3. rangkaian clipper paralel positif Gambar 4. rangkaian clipper paralel negatif

2.2.3 Rangkaian Clipper Positif

Rangkaian clipper yang memotong level dc positif dari suatu bentuk gelombang, ketika
tegangan input sinusoida (Vin) setengah gelombang positif, maka dioda dibias FORWARD,
sehingga arus mengalir pada diode, sehingga tegangan output adalah sebesar 0,7 volt, yaitu
merupakan tegangan barier dari diode.
5

Gambar 5. Rangkaian Clipper Positif

2.2.4 Rangkaian Clipper Negatif

Rangkaian clipper negatif adalah rangkaian clipper yang memotong level dc negatif
dari suatu bentuk gelombang. Ketika tegangan input sinusoida (Vin) setengah gelombang
negatif, maka dioda dibias REVERSE, sehingga arus mengalir ke beban, sehingga tegangan
output adalah sebesar tegangan input.

Gambar 6. Rangkaian Clipper Negatif

2.2.5 Rangkaian Clipper dengan Bias Positif

Rangkaian clipper bias positif adalah rangkaian clipper yang memotong level dc positif pada
level tertentu sesuai dengan tegangan bias positif yang diberikan. Ketika tegangan input sinusoida
(Vin) setengah gelombang positif, maka dioda akan dibias FORWARD

jika Vin = VBIAS + 0,7 Volt.


6

Gambar 7. Rangkaian Clipper Bias Positif

2.2.6 Rangkaian Clipper dengan Bias Negatif

Rangkaian clipper bias negatif adalah rangkaian clipper yang memotong level dc negatif pada level
tertentu sesuai dengan tegangan bias negatif yang diberikan. Ketika tegangan input sinusoida (Vin)
setengah gelombang negatif, maka dioda akan dibias REVERSE

jika Vin = -VBIAS - 0,7 Volt.

Gambar 8. Rangkaian Clipper Bias Negatif

2.3 Dioda Rangkaian Clamper

Rangkaian clamper digunakan untuk menggeser suatu sinyal ke level DC yang lain.
Rangkaian clamper harus mempunyai sebuah kapasitor, dioda, dan resistor. Selain ketiga
komponen tersebut bisa juga menambahkan sebuah baterai untuk memperoleh pergeseran
tegangan tambahan. Nilai R dan C harus dipilih sedemikian rupa sehingga konstanta waktu
RC cukup besar. Hal ini berguna agar kapasitor tidak membuang tegangan (discharge) pada
saat diode mengalami periode non konduksi (off). Dalam analisis kapasitor kita anggap
mengisis dan membuang semua dalam 5 kali konstanta waktu.
7

Berikut adalah gambar rangkaian clamper sederhana :

 Gambar (a) adalah gambar gelombang kotak yang menjadi sinyal input rangkaian
clamper.
 Gambar (b) adalah gambar rangkaian pada saat 0 – T/2 sinyal input merupakan
positif sebesar +V, sehingga dioda menghantar (ON). Kapasitor mengisi muatan
dengan cepat melalui tahanan dioda yang rendah.
 Gambar (c) adalah kapasitor membuang muatan sangat lambat, karena RC dibuat cukup
lama. Sehingga pengosongan tegangan ini tidak berarti dibanding dengan sinyal output.
 Gambar (d) adalah gambar pada saat sinyal output pada R adalah nol.
 Gambar (e) adalah saat T/2 – T sinyal input berubah ke negatif sehingga dioda tidak
menghantar (OFF).

Besarnya penggeseran pada rangkaian ini bisa juga divariasi dengan cara
menambahkan sebuah baterai secara seri dengan diode. Disamping itu arah penggeseran juga
bisa dibuat ke arah positif dengan cara membalik arah diode. Berikut adalah contoh rangkaian
clamper negatif dan positif :
8

Gambar 9. rangkaian clamper positif Gambar 10. rangkaian clamper negative

2.4 APLIKASI DIODA RANGKAIAN CLIPPER DAN CLAMPER

2.4.1 Aplikasi Rangkaian Clipper (pemotong)


Ada banyak aplikasi untuk dioda clipper. Mereka menemukan aplikasi yang luas
dalam penggunaan televisi untuk memisahkan sinyal sinkronisasi dari sinyal gambar
komposit dan juga dalam pemancar televisi pada saat memproses sinyal gambar. Clipper
juga digunakan untuk pembangkit gelombang yang berbeda seperti trapesium, persegi
atau persegi panjang gelombang. Seri clipper dipekerjakan sebagai pembatas kebisingan di
pemancar FM dengan kliping puncak kebisingan yang berlebihan di atas tingkat tertentu.
Dioda clipper dapat digunakan untuk perlindungan dari berbagai jenis sirkuit. Sebagai
contoh, sebuah sirkuit digital terhadap transien yang dapat menyebabkan kerusakan besar.

Clipper dapat digunakan dalam aplikasi:


 Mereka sering digunakan untuk pemisahan sinkronisasi sinyal dari sinyal gambar
komposit.
 Paku kebisingan yang berlebihan di atas tingkat tertentu dapat dibatasi atau dipotong
dalam pemancar FM dengan menggunakan gunting seri.
 Untuk generasi gelombang baru atau membentuk gelombang yang ada, gunting
digunakan.
 Aplikasi khas dioda clipper adalah untuk melindungi transistor dari transien, sebagai
dioda freewheeling terhubung secara paralel di seluruh beban induktif.
 Sering digunakan setengah gelombang penyearah pada power supply kit adalah contoh
khas clipper a. Ini klip positif atau negatif setengah gelombang input.
 Clippers dapat digunakan sebagai pembatas tegangan dan penyeleksi amplitudo.
9

2.4.2 Aplikasi Rangkaian Clamper (Penggeser)


Rangkaian Clamper (penggeser) digunakan untuk menggeser suatu sinyal ke level dc
yang lain. Untuk membuat rangkain Clamper minimal harus mempunyai sebuah kapasitor,
dioda, dan resistor, disamping itu bisa pula ditambahkan sebuah baterai. Harga R dan C
harus dipilih sedemikian rupa sehingga konstanta waktu RC cukup besar agar tidak terjadi
pengosongan muatan yang cukup berarti saat dioda tidak menghantar. Dalam analisa ini
dianggap didodanya adalah ideal. Sebuah rangkaian clamper sederhana (tanpa baterai) terdiri
atas sebuah R, D, dan C.
Salah satu aplikasi dari rangkaian clamper adalah sebagai “DC restorer” pada
rangkaian penyusun video (video composite) baik itu di bagian pemancar televisi dan
penerima televisi. Sinyal video NTSC (standar video di AS) menunjukkan warna putih
dengan cara mentransmisikan daya minimum (12.5 %) dan menunjukkan warna hitam
dengan mentransmisikan daya yang lebih tinggi yaitu 75%. Tetapi ada lagi level daya yang
lebih tinggi yaitu untuk mentransmisikan sinyal sinkronisasi yang memiliki level daya
sebesar 100%. Sinyal NTSC berisikan kode warna video dan pulsa sinkronisasinya.
Permasalahannya adalah sinyal penyusun warnanya yang nilainya berubah-ubah.
Sebagaimana kita ketahui, video adalah sekumpulan dari gambar. Dan tentu saja komposisi
warna hitam-putih dari gambar satu dengan gambar lainnya pasti berbeda-beda dan ini juga
menyebabkan level daya penyusun warnanya berubah-ubah pula. Karena pulsa sinkronisasi
bercampur dengan sinyal penyusun warnanya, maka level daya pulsa sinkronisasinya juga
ikut berubah apabila level daya penyusun warnanya berubah. Namun level daya pulsa
sinkronisasi ini harus tetap bernilai 100% (tidak boleh naik atau turun). Disinilah fungsi dari
rangkaian clamper yaitu untuk menjepit (clamping) pulsa sinkronisasi agar tegangannya
tetap 100% setelah sinyalnya dimodulasi dengan transmitternya.
Clamper dapat digunakan dalam aplikasi:
 Clampers juga disebut sebagai restorasi arus searah karena mereka menjepit bentuk
gelombang untuk potensi DC tetap.
 Untuk melindungi amplifier dari sinyal yang bersalah besar clampers digunakan.
10

 Clampers dapat digunakan untuk menghilangkan distorsi.


 Untuk meningkatkan waktu pemulihan overdrive clampers digunakan.
 Clampers dapat digunakan sebagai double tegangan atau pengganda tegangan.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Rangkaian dioda pemotong (Clipper) juga dikenal sebagai pembatas tegangan


(voltage limiter). Rangkaian ini digunakan untuk membatasi tegangan sinyal input pada
suatu level tegangan tertentu. Rangkaian ini berguna untuk pembentukan sinyal dan juga
untuk melindungi rangkaian dari sinyal-sinyal yang tidak diinginkan. Sedangkan Rangkaian
clamper adalah rangkaian yang akan melempar sinyal ke level DC yang berbeda. Clamper
tersusun atas kapasitor, dioda, dan komponen resistif. Sumber DC juga dapat ditambahkan
untuk memperoleh pergeseran tegangan tambahan. Nilai R dan C harus dipilih sedemikian
rupa agar kontanta waktu τ = RC cukup besar. Hal ini berguna agar kapasitor tidak
membuang tegangan (discharge) pada saat dioda mengalami perioda non konduksi (OFF).

Anda mungkin juga menyukai