Anda di halaman 1dari 30

Mengapa Sistem Code Blue Penting?

SERANGAN JANTUNG
Sumber WHO menyatakan CVDs [Cardio Vascular Disease] adalah
pembunuh nomor satu dan terbesar jumlahnya pada sejarah peradaban
manusia. Jumlah korban yang meninggal dunia setiap tahunnya melebihi
jumlah korban dari penyebab-penyebab lainnya.
CODE BLUE adalah kode isyarat yang digunakan dalam rumah sakit yang
menandakan adanya seorang pasien yang sedang mengalami serangan
jantung [Cardiac Arrest] atau mengalami situasi gagal nafas akut
[Respiratory Arrest] dan situasi darurat lainnya yang menyangkut dengan
nyawa pasien. Dalam bahasa aslinya berbunyi sebagai berikut,"Code Blue is
a declaration of or a state of medical emergency and call for medical
personnel and equipment to attempt to resuscitate a patient especially when
in cardiac arrest or respiratory distress or failure".

Penangan Code Blue memerlukan suatu rangkaian prosedur dan protokol


dari tim yang mempunyai pelatihan khusus terhadap situasi tersebut, sebuah
tim respon cepat dengan tanggap darurat terhadap upaya penyelamatan

nyawa pasien pada tahap yang sangat kritis.


Siapakah yang menjadi anggota Kode Biru? Tak lain adalah semua anggota
praktisi kesehatan dan medis dalam rumah sakit yang prihatin terhadap
kondisi perubahan akut pada pasien.
Bilamana Kode Biru dapat diaktifkan pada perubahan yang akut terhadap
kondisi pasien tersebut? Perubahan akut pada pasien dapat meliputi pada:

1.
2.
3.
4.

Denyut Jantung [Heart Rate]


Tensi Darah [Blood Pressure]
Pernafasan [Respiratory Rate]
Level Sadar [Consciousness]

Mengapa? Karena ada perubahan akut pada status pasien [Acute changes in
patient status]
Rapid Response Team atau Tim Respon Tanggap Darurat Rumah Sakit
adalah para petugas medis yang terlatih dalam penanganan situasi kritis
yang dimaksud tersebut.
Petugas Medis tersebut haruslah mempunyai sertifikasi khusus dalam upaya
pertolongan pertama pada pasien serangan jantung, misalnya Petugas IGD
yang bersertifikat ACLS [Advanced Cardiac Life Support], Perawat ICU
dengan sertifikat CVICU [Cardiovascular Medical ICU] dan lainnya.

Tim Kode Biru:

Dokter IGD [ER]


Perawat ICU/ICCU
Petugas Kardiologi [Cardiologist]
Petugas Farmasi & Lab [Pharmacist]
Terapis Nafas [Respiratory Therapist]
Psikiater, & Petugas Radiologi

Peralatan Tim:
Code Blue / Emergency Trolley

Contoh kasus:
Seorang pasien mengeluh terhadap rasa nyeri pada dada yang
menusuk hingga ke bagian belakang, perawat akan mencoba
menghubungi dokter yang merawat pasien bersangkutan dengan melakukan
komunikasi ke Petugas Telephone Operator, dokter akan hadir untuk
memeriksa kondisi pasien dalam beberapa saat kemudian, dari observasi
tersebut dinyatakanlah kondisi darurat Code Blue.

Petugas Operator akan mendeklarasikan situasi "Code Blue" pada pengeras


suara dengan maksud Tim Respon Cepat dapat mendengarkan panggilan
tersebut dan bergegas menuju lokasi.
Itulah gambaran yang paling sering kita jumpai disini, bahwa lambatnya
pertolongan pertama karena prosedur yang kurang efektif namun terkesan
dipaksakan dengan dalih "sudah terbiasa" menjadi kasus sentinel yang akan
berulang sepanjang masa.
Beberapa detik dapat berarti hidup atau mati dalam kondisi seperti ini.

Kendala yang dihadapi oleh hampir semua rumah sakit adalah bagaimana
memanggil petugas medis yang menjadi anggota Tim Respon Cepat atau
Tim Darurat Kode Biru agar dapat mencapai lokasi pasien tersebut berada
secara bersamaan dalam tempo waktu yang relatif cepat.
Dalam upaya menjangkau tim tersebut, yang adalah tak lain dari para
petugas medis yang sedang berdinas dengan mobilitas yang sangat tinggi,
diperlukan sebuah sarana komunikasi yang cepat dan akurat dengan
penyampaian pesan secara singkat dan bersamaan agar semua anggota tim

dapat menerima informasi tersebut serentak.


Komunikasi Efektif menjadi bagian yang sangat krusial, kritis dan vital
dalam tahapan ini. Seringkali nyawa pasien tak tertolong karean faktor
eksternal dari sistem komunikasi yang kurang memadai dan terasa kurang
berorientasi terhadap keselamatan pasien.
Rumah Sakit telah mempunyai protokol terhadap penanggulangan bencana
alam, mempunyai sistem proteksi kebakaran, namun patut disayangkan
masih terlalu banyak rumah sakit di tanah air kita tercinta ini belum
mengetahui bahwa Sistem Darurat Kode Biru itu juga bagian yang mutlak
diperlukan dalam upaya penanganan pasien dalam kondisi kritis tersebut.
Kendala Utama yang patut dipikirkan lebih mendalam ketika penyiaran
kode biru hanya dilakukan sebatas panggilan layaknya pemanggilan sopir di
parkiran basemen via paging system atau Public Address Systems:

Telephone Operator:

Jalur telepon sedang sibuk karena digunakan


Operator juga belum tersambung karena sedang menerima telepon
Petugas Medis sedang on the phone atau sedang online
Kendala signal HP dokter karena isu kendala dengan jaringan
Dokter bersangkutan sedang melayani pasien lainnya

Kendala Utama Sistem Siar Kode Biru [Broadcasting]:

Apakah disetiap ruang rumah sakit terdapat pengeras suara?


Berapa lama penyiaran darurat itu akan berlangsung, 5 menit atau 10
menit?
Apakah setiap orang dapat dipastikan dapat mendengarkan
pengumuman tersebut?

Untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dilingkungan petugas medik


dengan melakukan evaluasi terhadap sistem prosedur organisasi dengan
memberikan inspirasi untuk mendongkrak kesadaran untuk penyediaan
kesalamatan dan keamanan dalam kualitas tertinggi dari nilai kemanusiaan,
itulah salah satu kutipan dari The Joint Commission's Mission [JCI] dalam
National Patient Safety Goal Standards.
KEBUTUHAN AKAN SISTEM KOMUNIKASI YANG LEBIH BAIK
Dalam upaya JCI mengevaluasi kualitas dan hasil dari performa
keselamatan pasien selama 10 tahun, mereka menemukan secara konsisten
bahwa komunikasi menjadi 3 besar akar penyebab kejadian sentinel yang
mengakibatkan kecelakaan yang fatal bahkan kematian karena
keterlambatan penanganan karena miskinnya sistem yang diterapkan dalam
komunikasi.
SOLUSI KAMI
Sebuah sistem komunikasi sistem jembatan peralatan [Middleware] yang
dapat berintegrasi dengan sistem komunikasi rumah sakit. Panggilan Darurat
dapat dilakukan dengan beberapa cara sekaligus agar dapat memberikan
pesan darurat secara cepat, tepat, bersamaan dalam waktu yang singkat:

Code Blue System dapat diaktifkan melalui beberap Tombol Khusus


Code Blue.
Code Blue System dapat diaktifkan melalui jaringan internal PABX.
Code Blue System dapat diaktifkan melalui jaringan data dengan
aplikasi Web.

Output yang diberikan oleh sistem ini adalah:

Berita Darurat dapat dikirimkan via penyeranta [PAGER]


Berita Darurat dapat dikirimkan via jaringan GSM [SMS]
Berita Darurat dapat dikirimkan via aplikasi browser [Web Based
Apps]

Hubungi kami untuk jadwal presentasi yang lebih mendalam dan lengkap.

Artikel terkait lainnya:


o
o
o

Fusion Messaging Emergency Alert System


Spok Mobile Connect
Estimasi Anggaran Harga Code Blue System

Artikel Terkait lainnya

Single Bedhead atau Wall to Wall?

3 Kesalahan Dalam Memilih Bedhead

Mengapa Sistem Code Blue Penting?

Handrail / Wall Guard, mana lebih baik?

0 comments:

3 Kesalahan Dalam Memilih Bedhead

Dalam dunia kesehatan di lingkungan keperawatan pasien dalam rumah sakit, kita
sering mendapatkan bahwa masih banyak rumah sakit yang salah dalam melakukan
desain kamar pasien yang menggunakan fasilitas layanan panel bedhead.
Kesalahan yang paling fatal adalah meniadakan bedhead dalam kamar pasien, dengan
alasan estetika ruang yang mengkompromikan fungsi pelayanan dalam perawatan
pasien. Bedhead adalah mutlak diperlukan dalam melayani segala kebutuhan pasien
dalam keperawatan.

Fungsi bedhead adalah sebagai satu tempat yang dapat mengintegrasikan dari
penyediaan sumber daya listrik untuk keperluan peralatan medis, tempat dimana alat
panggil perawat dan alat panggil tanda panik / darurat [Nurse Call System] serta
ketersediaan untuk jalur oksigen, suction, dan udara tekan yang sangat diperlukan
dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan dalam rumah sakit.

3 Kesalahan Rumah Sakit memilih bedhead:


No.1. Bedhead berbahan kayu
Kesalahan yang paling sering dilakukan oleh pihak rumah sakit dalam memilih bahan
sebagai bedhead panel. Bahan kayu dalam area keperawatan yang memerlukan upaya
sterilisasi menjadi berat karena bahan kayu adalah non-higienis, berpori dan mudah
terserang rayap, rawan api, dan dalam jangka panjang, kayu tidak dapat bertahan lama
jika terjadi penggantian peralatan yang tertanam dalam bedhead tersebut. Murah
diawal dan sangat mahal dikemudian hari.

Penggunaan bahan yang dapat menjadi tempat kuman dan bakteri berkembang patut
diperhitungkan dalam upaya keselamatan dan kesehatan pasien dalam lingkungan
keperawatan rumah sakit.

Kayu Berpori
Fire Rating Rendah
Rentan Rayap

No. 2. Bedhead Besi


Bahan logam besi lebih mahal dari anggaran kayu, untuk saat ini, namun penggunaan
bahan besi harus diperhatikan terhadap keamanan dan kemudahan yang dapat
dilakukan. Bahan besi dapat berkarat, tak hanya itu saja, bahan besi juga dapat
menghantarkan aliran listrik sebagai konduktor.

Bedhead Besi akan menyulitkan bilamana pemasangan pada dinding berbahan selain
bata, misalnya dinding kamar berbahan gypsum, multiplek, dan sejenisnya.
Pemasangan bedhead besi selain berat, juga tidak mudah dalam pembagian fungsi
jalur peralatan yang akan dipasang didalamnya.

No. 3. Bedhead Baja


Penggunaan bahan baja, selain dari sisi biaya yang lebih mahal, faktor lain adalah
bahan baja tidak mudah untuk dibentuk, bahkan pemasangan peralatan seperti Stop
Kontak Listrik, Alat Panggil Perawat, dan Outlet Gas Medis akan jauh lebih sulit.

Dari sisi penampilan final menjadi kurang menarik ketika panel baja tersebut harus
penyok disekitarnya karena untuk pelobangan skrup untuk menahan lempengan
tersebut.
Proses pelobangan panel berbahan baja mempunyai tingkat kesulitan yang sangat
tinggi, belum lagi ketika proses pemasangan peralatan pendukung layanan rumah
sakit, seperti stop kontak, nurse call, medical gas outlet, dan lainnya.

Solusi Yang Tepat


Bedhead berbahan aluminium yang dilapisi oleh cat bubuk [powdercoat] dimana
bahan aluminium jauh lebih ringan dari besi maupun baja. Sistem modular dengan
penyekat yang dapat disesuaikan dengan peruntukan jenis peralatan yang ada dapat
dengan mudah dilakukan. Bahan aluminium dapat disterilkan dengan mudah, ringan anti karat, dan dapat dipasang pada segala jenis tipe dinding keperawatan dalam
rumah sakit.

Permukaan tanpa pori, dapat disterilkan dengan cairan anti-septik, berbahan logam
anti karat, dapat dibentuk dengan sistem modular.
1. Ringan dan praktis
2. Fleksibel untuk pemasangan
3. Biaya yang terjangkau

Artikel Terkait Lainnya

Single Bedhead atau Wall to Wall?


Cara Pemasangan dan Instalasi Bedhead Yang Tepat
Estimasi anggaran dan biaya pengadaan bedhead panel

Mengapa Sistem Code Blue Penting?


SERANGAN JANTUNG
Sumber WHO menyatakan CVDs [Cardio Vascular Disease] adalah
pembunuh nomor satu dan terbesar jumlahnya pada sejarah peradaban
manusia. Jumlah korban yang meninggal dunia setiap tahunnya melebihi
jumlah korban dari penyebab-penyebab lainnya.
CODE BLUE adalah kode isyarat yang digunakan dalam rumah sakit yang
menandakan adanya seorang pasien yang sedang mengalami serangan
jantung [Cardiac Arrest] atau mengalami situasi gagal nafas akut
[Respiratory Arrest] dan situasi darurat lainnya yang menyangkut dengan
nyawa pasien. Dalam bahasa aslinya berbunyi sebagai berikut,"Code Blue is
a declaration of or a state of medical emergency and call for medical
personnel and equipment to attempt to resuscitate a patient especially when
in cardiac arrest or respiratory distress or failure".

Penangan Code Blue memerlukan suatu rangkaian prosedur dan protokol


dari tim yang mempunyai pelatihan khusus terhadap situasi tersebut, sebuah
tim respon cepat dengan tanggap darurat terhadap upaya penyelamatan
nyawa pasien pada tahap yang sangat kritis.
Siapakah yang menjadi anggota Kode Biru? Tak lain adalah semua anggota
praktisi kesehatan dan medis dalam rumah sakit yang prihatin terhadap
kondisi perubahan akut pada pasien.
Bilamana Kode Biru dapat diaktifkan pada perubahan yang akut terhadap
kondisi pasien tersebut? Perubahan akut pada pasien dapat meliputi pada:

1.
2.
3.
4.

Denyut Jantung [Heart Rate]


Tensi Darah [Blood Pressure]
Pernafasan [Respiratory Rate]
Level Sadar [Consciousness]

Mengapa? Karena ada perubahan akut pada status pasien [Acute changes in
patient status]
Rapid Response Team atau Tim Respon Tanggap Darurat Rumah Sakit
adalah para petugas medis yang terlatih dalam penanganan situasi kritis
yang dimaksud tersebut.
Petugas Medis tersebut haruslah mempunyai sertifikasi khusus dalam upaya
pertolongan pertama pada pasien serangan jantung, misalnya Petugas IGD
yang bersertifikat ACLS [Advanced Cardiac Life Support], Perawat ICU
dengan sertifikat CVICU [Cardiovascular Medical ICU] dan lainnya.

Tim Kode Biru:

Dokter IGD [ER]


Perawat ICU/ICCU
Petugas Kardiologi [Cardiologist]
Petugas Farmasi & Lab [Pharmacist]
Terapis Nafas [Respiratory Therapist]
Psikiater, & Petugas Radiologi

Peralatan Tim:
Code Blue / Emergency Trolley

Contoh kasus:
Seorang pasien mengeluh terhadap rasa nyeri pada dada yang
menusuk hingga ke bagian belakang, perawat akan mencoba
menghubungi dokter yang merawat pasien bersangkutan dengan melakukan
komunikasi ke Petugas Telephone Operator, dokter akan hadir untuk
memeriksa kondisi pasien dalam beberapa saat kemudian, dari observasi
tersebut dinyatakanlah kondisi darurat Code Blue.

Petugas Operator akan mendeklarasikan situasi "Code Blue" pada pengeras


suara dengan maksud Tim Respon Cepat dapat mendengarkan panggilan
tersebut dan bergegas menuju lokasi.
Itulah gambaran yang paling sering kita jumpai disini, bahwa lambatnya
pertolongan pertama karena prosedur yang kurang efektif namun terkesan
dipaksakan dengan dalih "sudah terbiasa" menjadi kasus sentinel yang akan
berulang sepanjang masa.
Beberapa detik dapat berarti hidup atau mati dalam kondisi seperti ini.

Kendala yang dihadapi oleh hampir semua rumah sakit adalah bagaimana
memanggil petugas medis yang menjadi anggota Tim Respon Cepat atau
Tim Darurat Kode Biru agar dapat mencapai lokasi pasien tersebut berada
secara bersamaan dalam tempo waktu yang relatif cepat.
Dalam upaya menjangkau tim tersebut, yang adalah tak lain dari para
petugas medis yang sedang berdinas dengan mobilitas yang sangat tinggi,
diperlukan sebuah sarana komunikasi yang cepat dan akurat dengan
penyampaian pesan secara singkat dan bersamaan agar semua anggota tim

dapat menerima informasi tersebut serentak.


Komunikasi Efektif menjadi bagian yang sangat krusial, kritis dan vital
dalam tahapan ini. Seringkali nyawa pasien tak tertolong karean faktor
eksternal dari sistem komunikasi yang kurang memadai dan terasa kurang
berorientasi terhadap keselamatan pasien.
Rumah Sakit telah mempunyai protokol terhadap penanggulangan bencana
alam, mempunyai sistem proteksi kebakaran, namun patut disayangkan
masih terlalu banyak rumah sakit di tanah air kita tercinta ini belum
mengetahui bahwa Sistem Darurat Kode Biru itu juga bagian yang mutlak
diperlukan dalam upaya penanganan pasien dalam kondisi kritis tersebut.
Kendala Utama yang patut dipikirkan lebih mendalam ketika penyiaran
kode biru hanya dilakukan sebatas panggilan layaknya pemanggilan sopir di
parkiran basemen via paging system atau Public Address Systems:

Telephone Operator:

Jalur telepon sedang sibuk karena digunakan


Operator juga belum tersambung karena sedang menerima telepon
Petugas Medis sedang on the phone atau sedang online
Kendala signal HP dokter karena isu kendala dengan jaringan
Dokter bersangkutan sedang melayani pasien lainnya

Kendala Utama Sistem Siar Kode Biru [Broadcasting]:

Apakah disetiap ruang rumah sakit terdapat pengeras suara?


Berapa lama penyiaran darurat itu akan berlangsung, 5 menit atau 10
menit?
Apakah setiap orang dapat dipastikan dapat mendengarkan
pengumuman tersebut?

Untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dilingkungan petugas medik


dengan melakukan evaluasi terhadap sistem prosedur organisasi dengan
memberikan inspirasi untuk mendongkrak kesadaran untuk penyediaan
kesalamatan dan keamanan dalam kualitas tertinggi dari nilai kemanusiaan,
itulah salah satu kutipan dari The Joint Commission's Mission [JCI] dalam
National Patient Safety Goal Standards.
KEBUTUHAN AKAN SISTEM KOMUNIKASI YANG LEBIH BAIK
Dalam upaya JCI mengevaluasi kualitas dan hasil dari performa
keselamatan pasien selama 10 tahun, mereka menemukan secara konsisten
bahwa komunikasi menjadi 3 besar akar penyebab kejadian sentinel yang
mengakibatkan kecelakaan yang fatal bahkan kematian karena
keterlambatan penanganan karena miskinnya sistem yang diterapkan dalam
komunikasi.
SOLUSI KAMI
Sebuah sistem komunikasi sistem jembatan peralatan [Middleware] yang
dapat berintegrasi dengan sistem komunikasi rumah sakit. Panggilan Darurat
dapat dilakukan dengan beberapa cara sekaligus agar dapat memberikan
pesan darurat secara cepat, tepat, bersamaan dalam waktu yang singkat:

Code Blue System dapat diaktifkan melalui beberap Tombol Khusus


Code Blue.
Code Blue System dapat diaktifkan melalui jaringan internal PABX.
Code Blue System dapat diaktifkan melalui jaringan data dengan
aplikasi Web.

Output yang diberikan oleh sistem ini adalah:

Berita Darurat dapat dikirimkan via penyeranta [PAGER]


Berita Darurat dapat dikirimkan via jaringan GSM [SMS]
Berita Darurat dapat dikirimkan via aplikasi browser [Web Based
Apps]

Hubungi kami untuk jadwal presentasi yang lebih mendalam dan lengkap.

Artikel terkait lainnya:


o
o
o

Fusion Messaging Emergency Alert System


Spok Mobile Connect
Estimasi Anggaran Harga Code Blue System

Handrail / Wall Guard, mana lebih


baik?
Apakah yang dimaksud dengan Handrail pada dinding keperawatan rumah
sakit? Apa pula yang disebut dengan istilah Wall Guard? Dimanakah letak
perbedaan antara keduanya?

Handrail Protection System adalah merupakan sebuah rekayasa proteksi


ganda yang berfungsi untuk membantu pasien dalam berlatih jalan
disepanjang koridor rawat inap sekaligus sebagai pelindung dinding dari
berbagai benturan yang dapat terjadi dalam kegiatan sehari-hari.

Bahan utama Handrail terdiri


dari:
1. Cover luar : High impact PVC
2. Profile retainer: Aluminium ekstrusi
3. Aksesoris: Return, Brackets, & Inside / Outside Elbow
Handrail dipasang pada seluruh koridor area rawat inap pasien, digunakan
sebagai penopang dan pegangan tangan pasien ketika berlatih untuk
pemulihan jalan.

Bahan utama Wall Guard terdiri


dari:
1. Cover luar: High impact PVC
2. Profile retainer: Aluminium ekstrusi
3. Aksesoris: Endcap, Inside, & Outside Corner

Artikel Terkait lainnya

Single Bedhead atau Wall to Wall?

3 Kesalahan Dalam Memilih Bedhead

Mengapa Sistem Code Blue Penting?

Handrail / Wall Guard, mana lebih

Code Blue System RSK Charitas


Palembang
Pada November 2014, kami baru saja menyelesaikan pemasangan sistem Code Blue
di RSK Charitas Palembang. Kami memiliki kesulitan pada instalasi titik Code Blue
ini, karena Rumah Sakit Charitas yang begitu luas, sehingga kami kesulitan dalam hal
wering kabel, dengan di tambahnya titik Code Blue di gedung baru. Tapi itu dijadikan
sebuah tantangan oleh tim lapangan kami, sehingga dalam kurung waktu 2 minggu,
tim kami sanggup menyelesaikan pekerjaan tersebut. Berikut adalah lampiran foto
tombol Code Blue yang sudah terpasang dan digunakan:

Artikel Terkait lainnya

Proyek Ayari Persada saat ini

Instalasi oleh Ayari Persada di MMC

Code Blue System RSK Charitas Palembang

Pembuatan Gudang RSUD Pasar Minggu

0 comments:

Nurse Call Systems

Tacera Nurse Call System

Nurse Call System adalah alat yang berfungsi untuk memanggil Suster , alat
ini sebagai komunikasi khusus antar pasien dan perawat dalam area rumah
sakit, fungsi dari alat ini untuk mendukung dan mengoptimugas para
perawat dalam melayani pasien yang sedang dirawat dalam ruang
rawat inap.
Sistem Nurse call ini di design berdasarkan tujuan komunikasi atau skala
prioritas yang dapat diketahui melalui warna lampu yang menyala serta jenis
nada panggilannya. Dengan begitu perawat dapat mengambil keputusan
mana yang harus didahului berdasarakan prioritas pasien yang memanggil
yang
masuk
ke
meja
nurse
station.
Sistem Nurse Call ini berbasis IP Based Technology. Dimana kami dapat
meremote dari jauh, ketika ada trouble pada pemrograman, dan juga kami
memberikan garansi 5 tahun, apabila terjadi kerusakan pada Alat Panggil
Perawat yang di letakkan di setiap ruangan.
Digital Corridor Display dalam nurse call system berguna dalam memberi
informasi warna prioritas dan nomor alamat kamar pasien. Digital Coridor
Display ini juga bentuknya berupa LED Display berbentuk teks, sehingga
perawat dapat melihat ruangan mana yang memanggil, dan juga
mengeluarkan suara, disesuaikan dengan warna lampu Dom Light.
Ada macam Tipe Call Station

Warna Hijau berfungsi untuk Pagilan normal dari pasien ini prioritas ke
empat.
Warna Kuning berfungsi untuk suster meminta bantuan ini prioritas ke tiga
Warna Merah berfungsi untuk panggilan yang harus di jawab dengan cepat
Warna Biru berfungsi untuk panggilan darurat yang harus menjadi prioritas
tertinggi.

Anda mungkin juga menyukai