Spektroskopi Molekular
Spektroskopi Molekular
Spektroskopi
Spektroskopi molekuler adalah ilmu yang
mempelajari interaksi antara gelombang
elektromagnetik dengan materi
Metode spektroskopi digunakan untuk
menentukan, mengkonfirmasi struktur
molekul, dan untuk mengetahui kemurnian
suatu senyawa
Spektroskopi Konvensional
Tipe Spektroskopi
ABSORPSI
EMISI
REFLEKSI
SCATTERING
Absorpsi
Berkas radiasi elektromagnet bila
dilewatkan pada sampel kimia maka
sebagian akan terabsorpsi
Energi elektromagnet yang ditransfer ke
molekul sampel akan menaikan tingkat
energi (tingkat tereksitasi)
Eksitasi energi dapat berupa eksitasi
elektronik, vibrasi dan rotasi
Molekul akan dieksitasi sesuai dengan
panjang gelombang yang diserapnya
Hampir semua gugus fungsi organik
memiliki bilangan gelombang serapan
khas di daerah yang tertentu
Vibrasi molekul
Jenis vibrasi:
1. Vibrasi ulur (Stretching Vibration),
yaitu
vibrasi yang mengakibatkan
perubahan panjang ikatan suatu
ikatan
2. Vibrasi tekuk (Bending Vibrations),
yaitu vibrasi yang mengakibatkan
perubahan sudut ikatan antara dua
ikatan
1. Sumber Radiasi
Argon
Tungsten
Deuterium
Xenon
100 160 nm
350 800 nm
160 360 nm
200 900 nm
Spektrofotometer
Absorbansi tinggi : Digunakan untuk larutan
yang sangat pekat.
- Skala alat dapat diatur menjadi 100
satuan dengan
1. Memperbesar lebar celah
2. Memperbesar intensitas sumber
3. Memperbesar sensitivitas detektor
- Standar dengan konsentrasi lebih rendah
dari sample
Spektrofotometer
Absorbansi rendah : Digunakan untuk
larutan yang sangat encer
- Standar dengan konsentrasi lebih tinggi
dari sample
Perbandingan plot absorbansi
terdekat digunakan untuk ketelitian
I
II
III
IV
V
VI
VII
analisis dan
kemudahan
pengukuran
absorbansi
sample
Konsentrasi
0
5
10 (kalibrasi)
40
80
200
280
( g/ml)
Absorbansi
0,025
0,050 0,20
0,40
1,00
1,4
Metode Spektroskopi
Infrared
Identifikasi Gugus Fungsi
Frekuensi dapat dijadikan penentu
gugus fungsi dengan persamaan :
= 1/(2c)(K/)
Metode Spektroskopi
Infrared
Identifikasi Gugus Fungsi
Frekuensi dapat dijadikan penentu gugus fungsi,
dengan klasifikasi seluruh daerah frekuensi IR
menjadi 3 atau 4 bagian.
Pembagian IR
1. Daerah dekat IR ( 0,2-2,5 )
2. Daerah Fundamental (2,5-50)
3. Daerah jauh IR (50-500)
Berdasarkan daerah ulur hidrogen (2,7-3),
daerah ikatan rangkap 3 (3,7-5,4), daerah ikatan
rangkap 2 (5,1-6,5),daerah sidik jari (6, 7-14).
Rata-Rata klasifikasi pada daerah fundamental
Penafsiran hasil
spektroskopi
INFRAMERAH
Komponen grafik
baseline
peak
at h
Co m p o s e r
1. 1. 5
h t t p : / / w ww . m a t h c o m p o s e r . c o m
%T =
intensitas orisinil
x 100
CH3COOH
Mineral Kaolinit
Spektrum infra merah Kaolinit biasanya dicirikan oleh dua
pita kuat untuk getaran ulur O-H Oktahedral antara 38003600 cm-1 bila disiapkan dengan teknik pellet KBr. Dengan
teknik lapis tipis akan terdapat pita ketiga pada 3670cm-1.
Dengan teknik lapis tipis pada daerah sidik jari
menunjukkan adanya pita-pita tajam pada 1150 dan 1080
cm-1 untuk getaran O-Al-OH. Juga Nampak pita tajam
pada 1020 cm-1 untuk getaran Si-O dan pita-pita tajam
pada 910-920 cm-1 untuk getaran Al-OH. Dengan teknik
pellet KBr pita-pita pada 1080 dan 1020 cm-1 tampak
hanya sebagai pita kembar yang tersegeregasi lemah.