Anda di halaman 1dari 5

Menetapkan Penyebab Masalah Mutu Pelayanan Kesehatan[Ilustrasi Bahasan Operasi Sering Tertunda]

Oleh: Kapten CKM Purdiyanto, SKM.,MM.,MKM


Setelah masalah mutu pelayanan kesehatan berhasil ditetapkan,
kegiatank e d u a y a n g d i l a k u k a n d a l a m P r o g r a m M e n j a g a M u t u
a d a l a h m e n e t a p k a n penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan (
Causes of Problem
). Adapun yangd i m a k s u d k a n d e n g a n p e n y e b a b m a s a l a h m u t u d i s i n i i a l a h
f a k t o r - f a k t o r y a n g mempengaruhi timbulnya kesenjangan antara penampilan
pelayanan kesehatan dengan standar yang telah ditetapkan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi tersebut banyak macamnya, yang secara umum dapat dibedakan
atas tiga macam yakni faktor masukan, proses serta lingkungan.Cara menetapkan
penyebab mutu banyak macamnya. Seperti juga yangditerapkan pada waktu
menetapkan masalah mutu, untuk kesederhanaan sertakeberhasilan Program
Menjaga Mutu, cara menetapkan penyebab masalah mutudianjurkan ialah
mempergunakan teknik-teknik kesepakatan kelompok (group decision making),
untuk kemudian diikuti dengan teknik kajian data (survey).J i k a d i t i n j a u d a r i t u j u a n
Program Menjaga Mutu, upaya menetapkan penyebab masalah mutu,
dipandang mempunyai peranan yang amat penting. D e n g a n
diketahuinya penyebab masalah tersebut dapatlah disusun
u p a y a penanggulangan dengan tepat, yang apabila berhasil
d i l a k s a n a k a n p a s t i a k a n berperanan besar dalam mengatasi masalah mutu.
Dengan perkataan lain, tujuan d a r i d i l a k s a n a k a n n y a P r o g r a m
M e n j a g a M u t u t i d a k l a h s e m a t a - m a t a u n t u k mengatasi maslah
m u t u s a j a , m e l a i n k a n b e r u p a y a m e n g a t a s i p e n y e b a b d a r i timbulnya
masalah mutu. Apabila tujuan ini dapat dicapai, dapatlah
diharapkant e r t a n g g u l a n g i n y a p a d a g i l i r a n n y a p a s t i a k a n
b e p e r a n a n b e s a r d a l a m meningkatkan mutu pelayanan.Pemahaman
tentang perlunya pengatasi penyebab masalah. Bukan hanyasekedar mengatasi
masalah, perlulah ditanamkan kepada semua pihak. Karena sesungguhnya dalam
banyak praktek kedokteran yang dilaksanakan saat ini seringditemukan tindakan yang
dilakukan bertujuan hanya untuk mengatasi maslah saja.Misalnya tidak pernah
memikirkan kenapa setiap penderita. Setelah dilakukan

Sebelummenentukanpenyebabmasalahadalahmenentukanlokalmasalah.Setelahditentu
kandimana proses lokasimasalah, adakalanyaharusdilengkapidenganbaganatau diagram
alurlayanan,
kelompokkelompokpemecahanmasalahdapatmelanjutkanlangkahberikutnyayaitumenetapkan
penyebabmasalah.
Kelompokmenentukanpenyebabmasalahmelaluicurahpendapatataukelompokteknik
nominal.Sebagaialatbantu, kelompokdapatmenggunakan diagram tulangikan.

Berikutcaramenggunakan diagram tulangikan.


a. Tulis pertanyaan masalah pada kepala ikan yang berada di sisi kanan.
b. Tentukan kategori duri utama.
Ada yang memulai dari dua penyebab utama yaitu masukan dan proses, kemudian dari
duri utama masing-masing dapat dipisah-pisah ke dalam subduri utama dan sub duri dan
seterusnya sampai tidak dapat diuraikan lagi. Jika tidak dapat diuraikan berarti penyebab
masalah sudah ditemukan. Ada pula yang membuat kategori duri utama langsung dengan
kategori, misalnya manusia, alat, metode, lingkungan, pelatihan, supervisi dan sebagainya.
Hal itu tidak menjadi masalah, yang terpenting adalah duri utama harus relevan dengan
masalah.
c. Kerjakan setiap duri utama secara berurutan. Upayakan mencari penyebab masalah dari
berbagai sudut pandang, seperti sudut pandang pasien dan keluarganya, masyarakat, petugas
layanan kesehatan, kepala pusat layanan kesehatan, pemerintahan daerah, atau dinas
kesehatan sehingga memudahkan penemuan penyebab masalah.
Kesalahan yang sering terjadi dalam menggunakan diagram tulang ikan adalah
sebagai berikut.
a. Membuat duri yang tidak relevan dengan masalah.
b. Membuat penyebab masalah dengan cara menyalahkan orang lain.
c. Menggali terlalu banyak penyebab masalah tanpa memikirkan keterkaitannya
satu sama lain.

Siklus PDCA (Plan, Do, Check, Action)


Rencanakan
Perbaiki
laksanakan
Nilai
PDCA?
Rangkaian kegiatan yang terdiri dari penyususnan rencanan kerja, pelaksanaan kerja,pemerik
sanaan pelaksanaan kerja serta perbaikan yang dilakukan terus menerus danberkesinambunga
n untuk melaksanankan mutu
A.PERENCANAAN (PLAN)
1.Perencanaan adalah kemampuan memilih satu kemungkinan dari pelbagaikemungkinan yan
g tersedia dan dipandang paling tepat untuk mencapai tujuan(Billy E Goetz)
2.Pekerjaan yang menyangkut penyusunan konsep serta kegiatan yang akandilaksanakan untu
k mencapai tujuan yang ditetapkan demi masa depan yanglebih baik (Le Breton)
3.Adalah proses penganalisisan dan pemahaman sistem, merumuskan tujuan umum dantujuan
khusus, memperkirakan segala kemampuan yang dimiliki(Levey danLoomba)
Peranan Perencanaan
1.Pedoman melaksanakan cara penyelesaian masalah sehingga dapat dihindaraiterjadinya kes
alahan
2.Untuk memperoleh dukungan dari Institusi kesehatan
Unsur-unsur dalam perencanaan
1.Judul rencana. Contoh : Upaya menurunkan angka komplikasi infeksi panggul pascainserci
IUD melalui pelatihan tindakan a/antisepsis
2.Rumusan Peryataan dan Uraian Masalah. Contoh : 50% akseptor IUD
yang dilayani diklinik KB PKMI
Jakarta pada bulan Januari 1993 mengalami komplikasi infeksipanggul pasca inserci
Lanjutan
3. Rumusan tujuan. Contoh : Menurunkan angka komplikasi infeksi panggul pasca inserciIU
D di Klinik KB PKMI
Jakarta dari 50% pada bulan Januari 1993 menjadi 10% padabulan Desember 1993
4. Uraian Kegiatan. Contoh:
Melapor kepada Pimpinan RS tentang masalah, penyebab dan cara penyelesaianmasalah
Menyusun rencana kerja selengkapnya
Melaksanakan pelatihan tindakan a/ antisepsis tenaga medis
Melaksanakan pelayanan IUD dengan pengetahuan dan ketrampilan tindakan antisepsis
yang telah dilatihkan
Memantau pelayanan IUD, khususnya tindakan a/antisepsis
yang dialkukan, sertamemperbaikinya jika ada penyimpangan
Menilai hasil yang dicapai
Lanjutan unsur-unsur perencanaan
5.Waktu
6.Pelaksanaan
7.Biaya
8.Metoda dan Kriteria Keberhasilan Penilaian
(Lihat halaman 155)
B. PELAKSANAAN (DO)
Lakukan semua kegiatan yang telah direncanakan secara berurutan
Peliharalah kerjasama dan kekompakan Tim
Jangan segan-segan turun tangan memberikan contoh
C. PEMERIKSAAN (CHECK)
Memeriksa sacara berkala pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan (check).

Tujuan untuk mengetahui apakah semua kegiatan yang telah direncanakan dapatdilaksanakan
dengan baik.
Peranan Pemeriksaan
1.Untuk mengetahu sampai seberapa jauh pelaksanaan cara penyelesaian masalah telahsesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.
2.Bagian mana dari program yang berjalan baik dan tidak
3.Apakah SDM yang dibutuhkan masih tersedia?
4.Apakah pelaksanaan program berjalan sesuai jadwal?
5.Apakah perlu penyempurnaan
Alat bantu untuk memeriksa pelaksanaan rencana kerja
1.Lembaran Pemeriksaan (Check
Sheet) adalah formulir untuk mencatat secara periodiksetiap penyimpangan yang terjadi.
2.Peta Control (Control
Chart) adalah grafik yang menggambarkan besarnyapenyimpangan yang terjadi dalm satu kur
un waktu
Lembaran Pemeriksaan

Nama Pengamat :
Periode Pengamatan :..

D. PERBAIKAN (ACTION)
Melaksanakan perbaikan bila ditemukan penyimpangan
Perlu diadakan pertemuan rutin untuk mendapat Laporan rutin dari Tim pelaksana
Bila ditemukan penyimpangan, tim harus segera melakkan perbaikan
Contoh
Untuk menurunkan tingginya angka komlikasi infeksi panggul pasca IUD di klinik KB PKMI
Jakarta,
yang disebabkan karena pengetahuan dan ketrampilan petugas yangkurang terhadap prinsip s
erta tindakan a/antisepsis dilakukan pelatihan tentang prinsip-prinsip serta tindakana/antisepsi
s terhadap semua petugas klinik Kb
yang bertanggungjawab melayani insersi IUD. Setelah itu secara berkala dilaksanakan pemer
iksaanterhadap teknik a/antisepsis
yang dilakukan pada waktu mentelenggarakan pelayananinsersi IUD. Hasil yang diperoleh a
dalah sebagai berikut:
a. Minggu pertama
Penyimpangan :
Tindakan asepsis daerah perineum tidak benar = 10%
Tindakan asepsis liang senggama tidak benar = 20%
Tindakan asepsis portio utersi tidak benar = 8%
b. Minggu ke dua
Penyimpangan :
Tindakan asepsis daerah perineum tidak benar = 8%
Tindakan asepsis liang senggama tidak benar = 15%
Tindakan asepsis portio utersi tidak benar = 4%
c. Minggu ketiga
Penyimpangan :

Tindakan asepsis daerah perineum tidak benar = 15%


Tindakan asepsis liang senggama tidak benar = 20%
Tindakan asepsis portio utersi tidak benar = 10%
Terjadi peningkatan penyimpangan
Perlu segera dilakukan perbaikan
E. BUKU CATATAN PELAKSANAAN

Anda mungkin juga menyukai