Anda di halaman 1dari 10

PEMBAHASAN

PENGERTIAN UUD 1945

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, atau disingkat UUD
1945 adalah hukum dasar tertulis,dan juga konstitusi pemerintahan negara Republik
Indonesia saat ini.
Pada kurun waktu tahun 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan
(amandemen), yang mengubah susunan lembaga-lembaga dalam sistem ketatanegaraan
Republik Indonesia.
Latar belakang terbentuknya UUD 1945 bermula dari janji Jepang untuk memberikan
kemerdekaan bangsa Indonesia di kemudian hari. Janji tinggalah janji, setelah Jepang
berhasil memukul mundur tentara Belanda, malah mereka sendiri yang menindas kembali
bangsa Indonesia, bahkan lebih sadis dari sebelumnya.
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dibentuk
pada tanggal 29 April 1945, adalah Badan yang menyusun rancangan UUD 1945. Pada masa
sidang pertama yang berlangsung dari tanggal 28 Mei sampai dengan tanggal 1 Juni 1945
Ir.Sukarno menyampaikan gagasan tentang "Dasar Negara" yang diberi nama Pancasila.
Kemudian BPUPKI membentuk Panitia Kecil yang terdiri dari 8 orang untuk
menyempurnakan rumusan Dasar Negara. Pada tanggal 22 Juni 1945, 38 anggota BPUPKI
membentuk Panitia Sembilan yang terdiri dari 9 orang untuk merancang Piagam Jakarta yang
akan menjadi naskah Pembukaan UUD 1945. Setelah dihilangkannya anak kalimat "dengan
kewajiban menjalankan syariah Islam bagi pemeluk-pemeluknya" maka naskah Piagam
Jakarta menjadi naskah Pembukaan UUD 1945 yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945
oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pengesahan UUD 1945 dikukuhkan
oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang bersidang pada tanggal 29 Agustus 1945.
Naskah rancangan UUD 1945 Indonesia disusun pada masa Sidang Kedua Badan Penyelidik
Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK). Nama Badan ini tanpa kata "Indonesia" karena
hanya diperuntukkan untuk tanah Jawa saja. Di Sumatera ada BPUPK untuk Sumatera. Masa
Sidang Kedua tanggal 10-17 Juli 1945. Tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengesahkan UUD
1945 sebagai Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.
1

KEDUDUKAN UUD 1945

UUD 1945 adalah:


Hukum dasar yang tertulis (di samping itu masih ada hukum dasar yang tidak tertulis, yaitu
Konvensi)
1. Sebagai (norma) hukum :
a. UUD bersifat mengikat terhadap: Pemerintah, setiap Lembaga Negara/Masyarakat, setiap
WNRI dan penduduk di RI.
b. Berisi norma-norma: sebagai dasar dan garis besar hukum dalam penyelenggaraan negara
harus dilaksanakan dan ditaati.
2. Sebagai hukum dasar:
a. UUD merupakan sumber hukum tertulis (tertinggi) Setiap produk hukum (seperti UU, PP,
Perpres, Perda) dan setiap kebijaksanaan Pemerintah berlandaskan UUD 1945.
b. Sebagai Alat Kontrol Yaitu mengecek apakah norma hukum yang lebih rendah sesuai
dengan ketentuan UUD 1945.

SIFAT UUD 1945

1. UUD 1945 bersifat supel (elastis),


Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa masyarakat itu terus berkembang dan dinamis.
Negara Indonesia akan terus tumbuh dan berkembang seiring dengan perubahan zaman.
Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus tetap menjaga supaya sistem Undang-Undang
Dasar tidak ketinggalan zaman.
2. Rigid
Mempunyai kedudukan dan derajat yang lebih tinggi dari peraturan perundang-undangan
yang lain, serta hanya dapat diubah dengan cara khusus dan istimewa.

FUNGSI UUD 1945


3

Di atas telah dibahas tentang apa yang dimaksud dengan UUD 1945. Dari pengertian
tersebut dapatlah dijabarkan bahwa UUD 1945 mengikat pemerintah, lembaga-lembaga
negara, lembaga masyarakat, dan juga mengikat setiap warga negara Indonesia dimanapun
mereka berada dan juga mengikat setiap penduduk yang berada di wilayah Negara Republik
Indonesia. Sebagai hukum dasar, UUD 1945 berisi norma-norma, dan aturan-aturan yang
harus ditaati dan dilaksanakan oleh semua komponen tersebut di atas.
Undang-undang Dasar bukanlah hukum biasa, melainkan hukum dasar, yaitu hukum
dasar yang tertulis. Dengan demikian setiap produk hukum seperti undang-undang, peraturan
pemerintah, peraturan presiden, ataupun bahkan setiap tindakan atau kebijakan pemerintah
haruslah berlandaskan dan bersumber pada peraturan yang lebih tinggi, yang pada akhirnya
kesemuanya peraturan perundang-undangan tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan
sesuai dengan ketentuan UUD 1945, dan muaranya adalah Pancasila sebagai sumber dari
segala sumber hukum negara. Dalam kedudukan yang demikian itu, UUD 1945 dalam
kerangka tata urutan perundangan atau hierarki peraturan perundangan di Indonesia
menempati kedudukan yang tertinggi.
Dalam hubungan ini, UUD 1945 juga mempunyai fungsi sebagai alat kontrol, dalam
pengertian UUD 1945 mengontrol apakah norma hukum yang lebih rendah sesuai atau tidak
dengan norma hukum yang lebih tinggi, dan pada akhirnya apakah norma-norma hukum
tersebut bertentangan atau tidak dengan ketentuan UUD 1945. Selain itu UUD 1945 juga
memiliki fungsi sebagai pedoman atau acuan dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa
dan bernegara.
Dalam UUD 1945 juga terkandung :
1. Materi pengaturan sistem pemerintahan, termasuk pengaturan tentang kedudukan,
tugas, wewenang dan hubungan antara lembaga-lembaga negara
2. Hubungan negara dengan warga negara baik dibidang politik, ekonomi, sosial dan
budaya maupun hankam.

KASUS MENGENAI UUD 1945

KONTROVERSI AMANDEMEN V UUD 1945

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tatanan struktur kenegaraan berisi aturan, cara, dan adat istiadat yang berlaku
Suatu

Negara

dianggap

telah

memiliki

konstitusi

sejak

Negara

itu

dibentuk

Sumber utama Negara adalah konstitusi, salah satu makna konstitusi adalah UUD 1945
Di Indonesia UUD 1945 dijadikan sebagai landasan Konstitusional yang menjelaskan
mengenai tugas dan wewenang aparat pemerintah. UUD 1945 bersifat elastis sehingga sangat
mungkin terjadi amandemen UUD 1945

B. POKOK PERMASALAHAN
Dari segi substansi dan isinya, UUD 1945, memiliki keterbatasan dan kelemahan yang tidak
dapat dipakai sebagai rujukan konstitusional yang memadai. Yang menjadi masalah saat ini
adalah apakah sebuah UUD yang dulu dibuat masih sesuai dengan corak kehidupan
masyarakat saat ini?
Untuk itu, disini akan sedikit dibahas mengenai amandemen UUD 1945

BAB II
PEMBAHASAN
A. ARTI PENTING AMANDEMEN
5

Amandemen

prosedur

penyempurnaan

tanpa

harus

langsung

mengubah

UUD

pelengkap serta rincian dari UUD asli. Salah satu hak legislatif untuk mengusulkan
perubahan dalam suatu rancangan Undang-Undang yang dimajukan pemerintah
UUD 1945 bersifat elastic didasarkan karena masyarakat terus berkembang dan dinamis
bangsa Indonesia harus tetap menjaga supaya sistem Undang-Undang Dasar tidak
ketinggalan zaman. Maka UUD 1945 diadakan perubahan sejalan dengan kehidupan
masyarakat.

B. ALASAN DAN KESEPAKATAN AMANDEMEN UUD 1945


ALASAN
SEGI HISTORIS
Pembuatan UUD 1945 ditetapkan dalam suasana tergesa gesa
SEGI SUBSTANSI DAN ISI UUD 1945
UUD 1945 memiliki keterbatasan dan kelemahan
SEGI SOSIOLOGIS
Amanat dari rakyat untuk melakukan amandemen
KESEPAKATAN
Dilakukan antar fraksi MPR
terdiri dari pembukaan dan batang tubuh mempunyai kedudukan berlainan, namun terjalin
dalam hubungan bersifat kausal organis
kesepakatan antara fraksi MPR dalam amandemen UUD 1945, antara lain :
1. Tidak mengubah pembukaan UUD 1945
2. Tetap mempertahankan NKRI
6

3. Tetap mempertahankan system presidesiil


4. Bagian penjelasan UUD 1945 yang normatif, dimasukkan dalam batang tubuh
5. Perubahan addendum : satu kesatuan antara perubahan yang diubah dengan yang tidak
diubah

C. AMANDEMEN KE V UUD 1945


amandemen ke I disahkan 19 Oktober 1999, mengenai :
1. kekuasaan pemerintah
2. kementrian Negara
3. DPR

Amandemen ke II Disahkan 18 agustus 2000, mengenai


1.
2.
3.
4.
5.

Pemerintah daerah
Dewan perwakilan rakyat
Wilayah Negara dan penduduk
Hak asasi manusia, pertahanan, dan keamanan
Bendera, bahasa, lambing Negara, lagu kebangsaan

Amandemen ke III Disahkan 10 November 2001, mengenai :


1. Mengatur impeachment
2. Membentuk DPD

Amandemen ke IV Disahkan 10 Agustus 2002


13 pasal diubah dan ditambah, 3 pasal aturan peralihan dan 2 pasal aturan tambahan
Perubahan perubahan memungkinkan ada pihak pro dan kontra terhadap amandemen UUD
1945

Usulan DPD :
7

DPD menginginkan perubahan pasal 22 D UUD 1945. salah satu pasalnya berbunyi DPD
ikut membahas RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,
pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah, pengelolaan SDA dan sumber daya
ekonomi lainnya, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah, serta memberikan
pertimbangan kepada DPR atas RUU anggaran pendapatan dan belanja negara dan RUU
yang
Isi

berkaitan
pasal

dengan

dengan
kehidupan

pajak,
nyata

berlainan

pendidikan
dengan

dan

praktek

yang

agama.
dijalankan

Hal ini dapat dilihat ketika pembahasan RUU, mungkin anggota DPD tidak dilibatkan dan
terkesan diabaikan. Padahal menurut pasal tersebut, pejabat daerah harus dilibatkan dalam
pembahasan
Sehingga

RUU

yang

dimungkinkan

berkaitan
adanya

dengan

pelaksanaan

amandemen

UUD

pemerintah
yang

daerah
ke

Tidak boleh tergesa gesa, perlu penelitian mendalam sehingga memperbaiki tatanan
kenegaraan sebelumnya menjadi lebih baik sesuai situasi dan kondisi kehidupan bangsa
Indonesia yang bermartabat.
KESIMPULAN
UUD 1945 sebagai landasan konstitusional telah mengalami beberapa amandemen pada
tahun 1999, 2000, 2001, 2002 dan saat ini direncanakan amandemen ke V membahas pasal
22 D UUD 1945. Pembuatan amandemen hendaknya menyesuaikan dengan situasi dan
kondisi masyarakat saat ini.
SARAN
proses pembuatan uud 1945 harus lebih memperhatikan hal-hal dari segi teknis dan
substansinya serta lebih teliti dalam menyikapi perkembangan masyarakat Indonesia yang
dinamis

PENUTUP

Alhamdullilahirobbillalamin puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya


kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami berterima kasih kepada semua pihak yang
terkait.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan kita semua.
8

Akhir kata, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahan dalam
pembuatan makalah ini. Tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini yang
jauh dari kata sempurna dan kami menerima saran serta kritik yang bersifat membangun
sehingga ke depannya kami dapat membuat makalah yang lebih baik. Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

www.geofacts.co.cc/.../undang-undang-dasar-1945-sebagai-hukum.html
brekele-bisikanhati.blogspot.com//persandingan-uud-1945.html
www,anakciremai.com//makalah-ppkn-tentang-hubungan-pancasila.html

pdfdatabase.com/search/fungsi-kedudukan-uud-1945.html
Budiyanto. 2005. Kewarganegaraan. Jakarta : Erlangga.
Lubis, M. Solly. 2000. Perkembangan Garis Politik dan Perundang-Undangan
Pemerintah Daerah. Bandung : Alumni.
Huda, Nimatul. 2005. Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta : Raja Grafindo
Husada.
Tikoh, Sumbodo. 1988. Hukum Tata Negara. Bandung : Eresco.
Soehino. 1984. Hukum Tata Negara Teknik Perundang-Undangan. Yogyakarta :
Liberty.

10

Anda mungkin juga menyukai