Dengan semangat kerja keras dan dibarengi jiwa entertainer yang dimiliki semenjak
remaja, seorang penjual bakso berhasil merubah nasib yang kelam menjadi gemerlap
menjadi pengusaha muda yang sukses.
Perjalanan hidup Anas Zulham (27), bisa sebagai inspirasi dan referensi bagi orang yang
ingin meniti menjadi pengusaha sukses. Betapa tidak, berawal dari seorang penjual
bakso di depan pasar Lambaro, Aceh Besar, 11 tahun silam, kini telah menjadi seorang
pengusaha sukses di Aceh.
Kesuksesan yang diraihnya sekarang, bukanlah semudah membalikkan telapak tangan,
akan tetapi penuh dengan perjuangan yang berat. Berkat kegigihan dan kesabaran,
Zulham meniti perjuangan sebagai seorang penjual bakso gerobak, hingga kini telah
mampu merubah garis nasib, menjadi pengusaha sukses.
Wartawan Rakyat Aceh, Sulaiman yang menyambanginya, di salah satu bangunan
miliknya yang menyatu dengan pasar di kawasan Beurawae Banda Aceh, tidak ada yang
menyangka bila melihat dari penampilan dan gaya bicaranya yang memperlihatkan Anas
sebagai mantan penjual bakso.
Keberhasilan yang kini di dapat Alumnus Universitas Islam Sultan Agung (Unissula)
Semarang, bidang studi ilmu Manajemen tersebut rupanya tidak berjalan dengan mulus.
Zulham mengakui, menjadi pengusaha sukses sekarang ini sebelumnya telah malangmelintang membuka usaha kecil-kecilan mulai dari penjual bakso berlanjut membuka
empat usaha yang pernah digelutinya seperti usaha caf di jalan Mangkubumi Medan
pada 1999, usaha internet service provider (ISP) di Banda Aceh tahun 2002.
Usaha Warnet Di Lingke Banda Aceh 2003 dan Impor Semen Cap Orang kuat Dari
Malaysia 2005, namun semuanya gagal di tengah jalan.
Ia tak patah arang dan berputus asa, jiwa entertainer yang telah tertanam dan berakar
rupanya tidak menyurutkan niatnya untuk menggapai kesuksesan. Saya kemudian
memperluas pergaulan dengan berorganisasai serta rajin mengikuti berbagai seminar
tentang bagaimana menjadi seorang entertainer sejati, kegagalan bertubi-tubi kemudian
dapat dijadikan sebagai guru paling berharga untuk mendongkrak semangat dan sebagai
pembelajaran, kata pria kelahiran 30 Juni 1971.
Untuk memperkuat kapasitasnya sebagai enternainer pada tahun 2007 ia juga mengikuti
Pendidikan Non Formal pada Study Visit To Singapore International Trade Institute Of
Singapore(ITIS).
Setelah mendapatnya banyak ilmu, ia kembali terjun ke dunia usaha dan membuka toko
meubel dan furniture di Banda Aceh sampa kini masih tetap eksis.
Ia juga pernah menjadi Divisi Marketing Hafara Furniture Jepara ( Teak Garden Export)
1996-1997. Dengan modal semangat keseksesan mulai dirasakannya bertubi-tubi.
Ia kemudian pernah menjabat sebagai Divisi Finance Pt Sawita Abadi Medan (Kelapa
Sawit Dan Logging) pada 1998 dan tahun 2003 sampai 2004 menjabat sebagai
Komisaris PT Dinar Muda Nusantara Banda Aceh yang merupakan agen perjalanan
umroh dari PT Maktour Jakarta.
Pada tahun 1999 ia juga pernah menjadi Wakil Direktur CV Dewi Permai Banda Aceh
(Vendor PT Semen Andalas Indonesia). Pada tahun 2000 menjabat sebagai Direktur CV
Dwi Tunggal Permai Banda Aceh yang bergerak pada bidang Kontraktor dan Supplier.
Sampai saat ini ia juga masih memangku berbagai jabatan penting seperti Direktur
Utama PT Gading Pattaya Banda Aceh (Tour &Travel), Direktur CV Gading Mas Sakti
(agent asuransi surety bond Puri Asih Jakarta), dan Direktur CV Nuansa entertainment
Banda Aceh (event organizer).
Belum sampai di situ saat ini ia juga menjabat sebagai Ketua umum Asosiasi Kontraktor
Seluruh Indonesia (Askindo) Nanggroe Aceh Darussalam. Ia menyatakan jiwa sebagai
enternainer terus ia tularkan kepada para anggota Askindo di 23 kabupaten/kota di
Aceh.
Sehingga nama Anas Zulham saat ini begitu familiar di kalangan pelaku dunia usaha di
Aceh, ia menyatakan punya kiat tersendiri dalam mengahadap konsumen dan rekanan
yaitu selalu mengerjakan sesuatu dengan penuh tanggung jawab.
Jika pelayanan yang kita berikan dari hati rekanan maupun konsumen akan puas
terhadap kinerja kita, mereka akan terus merekomendasikan kehadiran kita kepada
masyarakat, mencari keuntungan itu memang tujuan pengusaha dan kontraktor namun
kualitas pekerjaan yang harus diutamakan.
Ia menegaskan para pengusah harus memprioritaskan pembangunan daerahnya dan
menjadi yang utama ditahan sendiri dengan terus memperkuat kapasitas diri dan
menjadikan sebagai pengusaha yang handal tahan banting dan tentunya yang lebih
penting berkompeten dan tanggung jawab.
Hal itu menurut Anas yang terus dikatakan kepada anggota Askindo maupun saat
menjadi pembicara di berbagai seminar baik yang didakan oleh mahasiswa LSM maupun
NGO lokal dan asing, maka tak jarang, dalam mengisi pembangunan Aceh hari benarbenar pengusaha dan kontraktor berhati bersih.
Dalam menghadapi investasi dari luar negeri seperti yang sedang digenjot pemerintahan
Aceh, Anas menyatakan Pemerintah harus melibatkan pengusaha lokal sebagai mitra
agar dapat menjalin kerjasama dengan iklim investasi dari luar.
Dalam memajukan sector pembangunan dan ekonimi Investasi sangat penting bagi
Aceh, para investor harus dijadikan mitra dan saling bekerjasama tentunya bisa
melakukan tranfer data dan informasi, kata ayah dua anak tersebut.
Aceh Pasca tsunami jelas Anas ibarat gunung emas yang perlo polesan dan banyak
kontraktor mapun para investor berebut ingin masuk ke Aceh, oleh karena itu para
pengusaha lokal dan kontraktor harus gerak cepat mencari peluang.
Dalam mengisi dan menghadapi pembangunan 2009 Anas kembali menekankan para
kontraktor dan kalangan usaha harus mengedepankan profesionalitas dan harus paham
betul apa spek tugas yang diambil, serta jangan hanya mencari keuntungan dan
mengabaikan tugas dan tanggung jawab.
Menjadi pengusaha muda sukses jadi impian semua orang. Tapi hanya sedikit yang bisa
melakukannya. Di tengah kesibukannya berkutat dengan diktat kuliah, Elang Gumilang,
23 tahun sudah memiliki beberapa jenis bidang usaha dengan penghasilan bernominal
sembilan digit.
Seperti halnya figur seorang wiraswastawan, jalan yang ditempuh mahasiswa semester
akhir Fakultas Ekonomi Institut Pertanian Bogor ini mulanya tidaklah mudah. Sejak
SMA, penyabet Juara Pidato Bahasa Sunda di Bogor ini sudah berjualan donat dan roti di
sekolah.
Perasaan malu dan lelah ditepisnya untuk mendapat recehan uang. Perlahan tapi pasti,
uang itu digunakannya sebagai biaya masuk perguruan tinggi. Di kampus,Elang cukup
aktif mengikuti berbagai lomba dan kegiatan. Prestasinya cukup banyak. Hasilnya, Juara
Java Economics FEM IPB pada tahun 2003 berhasil mengumpulkan uang Rp10 juta yang
kemudian dijadikan modal usaha berjualan sepatu dan supplier lampu.
Karena makin pintar berdagang, ia pun merambah ke usaha penyuplaian minyak kelapa
sawit. Setiap hari, ia harus mengangkat galon berisi minyak goreng ke tetangga
sekitarnya. Sadar apa yang dilakukannya adalah kerja otot bukan otak, Elang sempat
putus asa dan ingin berhenti berusaha.
Sempat juga prestasi akademisnya turun. Namun,perjuangan Elang tak sampai di situ.
Naluri bisnis peraih Juara 3 Kompetisi Ekonomi Fakultas Ekonomi (FE) Universitas
Indonesia se- Jabodetabek 2003 ini lantas mendirikan kursus bahasa asing English
Avenue.
Lembaga kursus tersebut didirikan atas dasar patungan dengan 11 temannya. Diakui
Elang, sangat susah mengelola lembaga pendidikan mengingat keterampilan untuk
membuat kurikulum juga minim. Namun, usaha yang dirintisnya ini lambat laun terus
berkembang dengan bantuan teman-temannya.
Hingga kini, Elang hanya bertindak sebagai pemegang saham di lembaga kursus bahasa
asing tersebut. Pada tahun kedua kuliah, Juara 3 Marketing Games 2 FE Universitas
Trisakti 2005 ini merambah ke bisnis properti. Alih profesi ini bukan berarti saya kurang
bersyukur atas hasil yang telah ada. Namun, jika diberi kesempatan dan ada peluang
bergerak di situ, kenapa tidak?
Alhasil, Elang mampu mengakuisisi lahan di dekat Kampus Dermaga IPB Bogor senilai
Rp1,6 miliar. Pantas saja, keuntungan yang diperolehnya pun berlimpah. Belum lagi,
Elang berhasil memenangi tender pekerjaan rehabilitasi Gedung Kantor Seksi Dinas
Pendidikan Dasar Kecamatan Grogol Petamburan DKI Jakarta pada tahun 2006.
Ini hanya usaha bersama lima teman saya. Nasib Ari Chandra Kurniawan, 24 tahun,
lebih dramatis. Ia mengubah hidupnya dari seorang penggemar kehidupan malam
menjadi motivator bertaraf nasional. Penghasilan yang didapatnya pun minimal delapan
digit.
Ia pernah menjadi kuli panggul beras untuk membantu usaha orangtuanya. Sejak
berusia 9 tahun, Archan mencoba berbagai profesi. Mulai penjual koran, penjual ikan,
hingga membuat kacamata dari plastik bekas. Menginjak bangku kuliah, Archan terjun di
dunia penjualan produk multi level marketing, CNI. Tak jarang, Archan sempat
mengalami penolakan dan cercaan saat menawari produknya.
Di sinilah mental wirausahanya diuji saat menawarkan produk dari pintu ke pintu.
Bersama teman-temannya, Archan mendirikan sebuah event organizer (EO) dan telah
berhasil menyelenggarakan berbagai jenis kegiatan berskala nasional.Persinggungan
dengan beragam teman membuat lulusan Sekolah Tinggi Manajemen Transpor Udara
Universitas Trisakti ini masuk ke komunitas Jakarta breakdance.
Archan dengan komunitasnya sering diundang ke kafe maupun diskotik ternama di
Jakarta. Sempat pula menjuarai kompetisi breakdance dan membintangi iklan sepatu.
Ia akhirnya menimba ilmu pada Reza M. Syarif M.A. MBA, seorang motivator dan
grandmaster motivasi Indonesia, yang pernah masuk Museum Rekor Indonesia (MURI)
saat menyelenggarakan seminar motivasi selama 24 jam nonstop.
Setahun menimba ilmu dari Reza M. Syarif, karier Archan langsung melesat. Ia
mendirikan Spinners Club, kumpulan anak muda berbakat, warung tenda 4Rest. Saat ini
dia menjadi Presiden Direktur PT Maha Andalan Gemilang di bawah bendera Maha
Corporation yang bergerak di bidang general trading dan supplier.
Dengan gaya bicara lantang, Archan dijuluki sang provokator dan saat ini menjadi
trainer motivasi dengan mengantongi lebih dari 300 jam terbang. Cita-citanya adalah
memprovokasi para pemuda untuk berani menjadi entrepreneur dan berlomba dalam
berprestasi. Saya juga berniat akan membuat rekor dunia dengan memotivasi 170.845
pemuda saat peringatan Sumpah Pemuda 2010. Pemuda jangan hanya membuat kisah,
tapi harus membuat sejarah.
Sumber :https://danasangmotivator.wordpress.com/2012/08/05/50-pengusahamuda-sukses-indonesia-berusia-di-bawah-45-tahun/
Internet of Things (IoT), sebuah istilah yang belakangan ini mulai ramai ditemui
namun masih banyak yang belum mengerti arti dari istilah ini. Sebetulnya hingga saat ini
belum ada pengertian atau definisi standar mengenai Internet of Things, namun secara
singkat Internet of Things bisa dibilang adalah di mana benda-benda di sekitar kita dapat
berkomunikasi antara satu sama lain melalui sebuah jaringan seperti internet.
Sumber: http://teknojurnal.com/definisi-internet-of-things/
dunia yottabyte (1,0008 byte) di masa depan? Ini bukanlah sebuah tugas untuk
sumber kebenaran tunggal. Pekerjaan ini membutuhkan solusi yang
menghubungkan, setidaknya PLM, ERP, dan kemampuan sistem eksekusi manufaktur
dalam pabrik dan memperluas ke arah pengelolaan aset dan fasilitas, BIM, serta
lingkungan yang sesuai dengan industri.
Jawaban seharusnya dicetuskan oleh protokol, standar, dan arsitektur. Protokol
sangat penting untuk mengomunikasikan komponen otomatisasi, protokol yang
sama juga diperlukan untuk menghubungkan olatform layanan data yang ada dalam
sistem perusahaan. Namun dengan pernyataan "Data adalah bentuk minyak baru",
taruhannya untuk keterbukaan terlalu tinggi. Tanpa sistem pintar, masa depan yang
terhubung dan semua yang terkait dengannya tidak akan mencapai target.
PERCEPAT
PLM dan otomatisasi kerap dianggap sebagai kesatuan, yang akan berdampak
luas pada semua industri.
http://www.bisnol.com/2013/08/ir-ciputra.html
http://renungan-harian-kita.blogspot.co.id/2010/09/kisah-sukses-ir-ciputra.html
http://inspirasisuksesmulia.blogspot.co.id/2013/02/kisah-sukses-pengusahaciputra-bapak.html