PENDIDIKAN
KARIR
Presiden Direktur PT. Baba Rafi Indonesia - Pendiri Waralaba Bisnis "Kebab Turki
Baba Rafi", telah beroperasi lebih dari 750 Outlet di Indonesia dan Malaysia.
Presiden Direktur PT. Piramida Zahira-Pendiri Waralaba Bisnis "Piramizza",
sekarang beroperasi lebih dari 75 Outlet di Indonesia.
Presiden Direktur PT. Panen Raya Indonesia - "Ayam Bakar Mas Mono", Restoran
Ayam Panggang operasi 15 outlet di Indonesia.
Wakil Ketua Komite Tetap Pengembangan Kewirausahaan - Indonesia Kamar
Dagang dan Industri.
Motivator dan Mentor Bisnis Kewirausahaan.
PENGHARGAAN
Hendy Setyono adalah pemilik bisnis kuliner kebab Baba Rafi. Memulai usaha dengan
ide yang tidak sengaja melintas dalam pikirannya nyatanya mampu menghantarkan Hendy
menuju puncak kesuksesan. Awal perkenalannya dengan kebab terjadi pada tahun 2003
ketika Hendy mencicipi masakan Timur Tengah. Mencicipi keaslian masakan kebab kedai
yang tersedia Qatar. Kepergiannya ke Qatar bukan dilakukan dengan sengaja untuk mencari
ide bisnis, Ia hanya melakukan kunjungan kepada ayahnya yang bekerja diperusahaan
minyak.
Sejak perkenalan pertamanya dengan kebab, pria kelahiran Surabaya 30 Maret 1983 ini
memiliki keinginan untuk mengenalkan kebab di Indonesia. Alasan Hendy membuka bisnis
kuliner berupa kebab karena rasanya yang enak dan juga pesaing yang masih sedikit. Selain
itu peluang dari masyarakat Indonesia yang berketurunan Arab maupun orang Indonesia yang
pernah mencicipi kebab ketika beribadah haji.
Hendy kemudian melakukan berbagai eksperimen, dan menyimpulkan bahwa kebab khas
Turki merupakan yang paling enak dan paling cocok dengan cita rasa Indonesia. Hendy
kemudian mengusung trade mark berupa “Kebab Turki Baba Rafi”. Setelah kembali ke
Indonesia, Hendy memulai rencana bisnisnya dengan penyusunan strategi bisnis. Pria yang
pernah menuntut ilmu di jurusan Teknik Informatika ITS selama 4 semester ini kemudian
mencari rekan bisnis untuk menunjang usahanya. Hendy kemudian bertemu dengan Hasa
Baraja dan memulai berbagai persiapan untuk bisnis kebabnya.
Hendy dan Hasan melakukan beberapa perubahan pada kebab agar lebih cocok untuk
dipasarkan, yaitu dengan mengurangi aroma cengkeh dan lada yang sangat kuat serta
mengurangi ukuran porsi kebab yang terlalu besar. Untuk mendapatkan racikan resep yang
sesuai dengan selera masyarakat Indonesia dibutuhkan waktu hingga tiga bulan.
Bermodalkan 10 juta rupiah, Hendy berhasil mengoperasikan gerobak kebab pertamanya
pada September 2003. Kesulitan diawal usahanya juga telah dilalui Hendi, mulai dari uang
yang dibawa kabur karyawan, gonta-ganti karyawan hingga terpaksa harus berjualan sendiri.
Mengusung visi kualitas adalah segalanya, Baba Rafi membuat tim khusus untuk quality
control terhadap kualitas rasa disetiap outlet, kebersihan hingga value produk. Penambahan
line khusus pengaduan konsumen juga dipilih sebagai strategi pemasaran.
Inovasi juga dipilih untuk menjaga kualitas produknya. Pemasakan daging dengan diasap,
menyediakan berbagai varian rasa adalah cara Baba Rafi menarik hati konsumennya.
Keberhasilan Hendy ditunjukan dengan banyaknya mitra yang ingin bergabung, hingga saat
ini outlet Kebab Turki Baba Rafi telah mencapai angka 375 outlet dengan omset sekitar 16
miliar tiap tahun.
Selain kebab, PT Baba Rafi Indonesia juga memiliki usaha kuliner lainnya seperti 5 outlet
Piramizza di Surabaya dan Roti Maryam Aba-Aba sebanyak 45 outlet yang tersebar di Jawa
dan Bali. Lebih dari 10 penghargaan telah diraih Hendy karena kesuksesannya menggerakkan
bisnis kulinernya.