Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
Jamur di alam beranekaragam jenisnya baik yang berukuran makroskopis
maupun yang berukuran mikroskopis. Jamur merupakan organisme yang berperan
penting dalam membusukkan atau menghancurkan sisa-sisa tumbuhan maupun
hewan. Sehingga jamur dapat hidup secara saprofit pada sisa-sisa organisme dan
parasit pada organisme hidup.
Jamur yang beranekaragam jenisnya tersebut biasanya hidup secara
berkelompok walaupun ada yang hidup secara soliter atau sendiri. Salah satu
kelompok jamur yang dapat dilihat secara kasat mata karena ukuran
basidiokarpnya (tubuh buah) yang besar termasuk dalam divisio Basidiomycota.
Basidiomycota merupakan jenis jamur dengan basidiokarp yang tumbuh
dalan aneka bentuk, warna dan ukuran. Jamur dari divisio Basidiomycota
merupakan jamur yang tumbuh secara alami di lingkungan sekitar kita, baik itu di
tanah lembab, batang-batang kayu lapuk/mati, maupun pada tumpukan sampah.
Kebanyakan orang melihat jamur Basidiomycota dalam bentuk cendawan
yang muncul di jalan setapak dan di kebun. Dari aneka jamur Basidiomycota yang
dapat ditemukan ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan bagi manusia.
Beberapa contoh jamur yang menguntungkan adalah Volvariella volvaceae,
Auricularia auricula, dan Schleroderma citrinum dimana jamur tersebut
bermanfaat sebagai bahan makanan. Sedangkan contoh jamur yang merugikan
manusia salah satunya adalah Amanita sp, karena menghasilkan racun sehingga
dapat menyebabkan keracunan bagi yang memakannya.
Keragaman jenis jamur Basidiomycota yang ditemukan di lingkungan
sekitar akan mudah dikenali dan dipelajari melalui sistem klasifikasi (taksonomi).
Dalam sistem klasifikasi jenis jamur yang beragam akan dikelompokkan dalam
takson-takson tertentu. Penempatan jamur ke dalam takson tertentu tersebut
dengan melihat dan mengidentifikasi ciri-ciri dari masing-masing jenis jamur.
Ciri-ciri Basidiomycota yang perlu diperhatikan dalam identifikasi adalah ciri

morfologi yaitu ukuran basidiokarp, warna basidiokarp, bentuk basidiokarp yang


meliput
i tudung, volva, tangkai, annulus (cincin), himenium, lamella (insang),
basidia, basidiospora, cetakan spora dan tipe hifa. Selain itu juga perlu
diperhatikan tentang pola koloni (zonate, radiate, flowery, dll), tekstur permukaan
koloni, dan pola hidup (berkelompok atau soliter), serta faktor lingkungan seperti
tempetatur, kelembaban, dan lokasi tempat hidup. Dengan memperhatikan
berbagai ciri-ciri tersebut diharapkan kita mampu mengidentifikasi berbagai jenis
jamur Basidiomycota dengan mudah.

Basidiomycota hidup sebagai dekomposer pada kayu atau bagian lain tumbuhan.
Basiodiomycota memiliki tubuh buah (basidiokarp) yang besar sehingga mudah
untuk diamati. Bentuk jamur ini ada yang seperti payung, kuping, dan setengah
lingkaran. Tubuh buah Basidiomycota terdiri atas tudung (pileus), bilah (lamella),
dan tangkai (stipe)

Ciri-ciri tentang morfologi Amanita Muscaria:


1. Kopiah berdiameter 5-30 cm, berwarna merah seperti darah
dan diselubungi selubung yang umumnya berwarna putih.
2. Tangkai berukuran 5-20 cm mempunyai suatu cincin dan dasar
seperti bola dengan garis garis seperti kapas. Pada bagian dasar
tangkai berdiameter 1- 3 cm. Biasanya tangkainya berwarna putih
mendekati warna cream dan bersisik.

3. Memiliki Selubung Universal, merupakan penyebab noda putih


yang pada atas kopiah juga sering membentuk lingkaran-lingkaran
konsentris dan pada tangkai yang lebih rendah terdapat gelembung.
4. Memiliki Insang, jumlahnya sedikit tetapiluas dan berwarna
keputih-putihan
5. Mempunyai Cetakan Spora yang berukuran 9-13 x 6,5-9
mikron, bentuknya lonjong, tak berwarna dan lembut

Klasifikasi dari Amanita Muscaria :

Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycot
Class :Homobasidiomycetes
Subclaas : Hymenomycetes
Ordo : Agaricales
Family : Amanitaceae
Genus : Amanita
Spesies : Amanita Muscaria

Gejala gejala bila sesesorang mengkonsumsi jamur ini adalah:


1. Amatoxins
Gejalanya ialah meracuni orang yang mengkonsumsinya, gejala ini
meliputi empat tahap:
Fase Latency
Pada fase ini berlansung sekitar 6-12 jam tetapi keadaan pasien
tidak
begitu mengkhawatirkan hanya mempunyai prasangka tentang sesuatu
sehingga membuat dirinya menjadi tidak tenang.
Fase Gastrointestinal
Pada fase ini orang akan mengalami diare, dehidrasi, muntah
bahkan biasa mengalami sakit abdominal.
Fase ketiga
Fase ini seseorang menjadi kehilangan kesadaran atau seperti
orang terhipnotis.
Fase keempat

Merupakan fase final, pada fase ini orang bisa terkena penyakit
liver dan gagal ginjal, bahkan bisa menyebabkan kematian.
2. Phallotoxins dan Virotoxins
Gejalanya berupa pembengkakan pada hati dan perhentian
arus empedu
3. Phallolysins
Sangat labil terhadap asam dan panas, tetapi tidak berpengaruh
pada orang yang telah teracuni oleh jamur Amanita.
4. Ibotenic acid
Gejala yang ditimbulkan yaitu ataxia, histeris, dan halusinasi.

Anda mungkin juga menyukai