Intrusi Air Laut Fix PDF
Intrusi Air Laut Fix PDF
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Air merupakan sumberdaya alam yang terbatas menurut waktu dan tempat. Pengolahan
dan pelestariannya merupakan hal yang mutlak perlu dilakukan. Air tanah adalah salah satu
sumber air yang karena kualitas dan kuantitasnya cukup potensial untuk dikembangkan guna
memenuhi kebutuhan dasar makhluk hidup. Air tanah merupakan salah satu komponen dalam
peredaran air di bumi yang dikenal sebagai siklus hidrologi. Dengan demikian air tanah adalah
salah satu sumberdaya alam yang dapat diperbaharui, tetapi hal ini tidak berarti sumberdaya
ini dapat dieksploitasi tanpa batas.
Eksploitasi air tanah yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan dampak negatif
terhadap keseimbangan alam itu sendiri. Pengembangan sumber air tanah harus berdasar pada
konsep pengawetan, yaitu memanfaatkan air tanah secara optimal, mencegah pemborosan
dengan menjaga skala prioritas pemakaian dan menjaga kelestarian alam. Air merupakan
komponen yang sangat penting bagi kehidupan di muka bumi.
Siklus air ini berawal dari sistem energi matahari yang merupakan energi yang berperan
cukup penting bagi siklus hidrologi memancarkan energinya sehingga air yang berasal dari
danau, rawa, sungai maupun dari laut secara tetap mengalami evaporasi menjadi uap air yang
naik ke atmosfer. Angin akan mengangkut uap air pada jarak yang sangat jauh dan akan
berkumpul membentuk awan, setelah mengalami jenuh akan berubah menjadi butiran-butiran
air. Butiran air yang jatuh ke permukaan bumi juga disebut dengan hujan. Turunnya hujan ke
bumi ini mengakhiri siklus hidrologi dan akan dimulai dengan siklus yang baru.
Berdasarkan perlakukan batuan terhadap airtanah, maka batuan (sebagai media air)
dapat dibedakan menjadi empat (Hendrayana, H, 1994). yaitu :
1. Akuifer yaitu batuan yang mempunyai susunan sedemikian rupa sehingga dapat
menyimpan dan mengalirkan air dalam jumlah yang berarti dibawah kondisi lapangan.
Dengan demikian batuan ini berfungsi sebagai lapisan pembawa air yang bersifat
permeabel. Contoh : pasir, batupasir, kerikil, batugamping dan lava yang berlubanglubang.
MIRNA MELATI
2411131037
Teknik Sipil
Universitas Jendral Ahmad Yani
2. Akuitar yaitu suatu tubuh batuan yang mempunyai susunan sedemikian rupa, sehingga
dapat menyimpan air, tetapi hanya dapat mengalirkan dalam jumlah yang terbatas.
Dengan demikian batuan ini bersifat semi permeabel. Contoh : pasir lempungan,
lempung pasiran.
3. Akuiklud yaitu suatu tubuh batuan yang mempunyai susunan sedemikian rupa,
sehingga dapat menyimpan air, tetapi tidak dapat mengalirkan air dalam jumlah yang
berarti. Dengan demikian batuan ini bersifat kebal air. Contoh : lempung, lanau, tuf
halus, serpih.
4. Akuifug yaitu suatu tubuh batuan yang tidak dapat menyimpan dan mengalirkan air.
Dengan demikian batuan ini bersifat kebal air. Contoh batuan beku yang kompak dan
padat.
Bentuk topografi pada suatu daerah dapat mempengaruhi airtanah pada daerah tersebut.
Pesatnya pembangunan menyebabkan bertambahnya kebutuhan hidup, termasuk
kebutuhan akan sumberdaya lahan dan air bersih. Kebutuhan lahan di kawasan
perkotaan semakin meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan kegiatan
sosial ekonomi yang menyertainya.
Daerah dataran rendah, yang merupakan daerah yang cenderung lebih cepat
berkembang dibandingkan daerah yang memiliki topografi lebih tinggi. Penggunaan lahan di
daerah dataran ini dari tahun ketahun mengalami perubahan yang mengarah menjadi daerah
pusat kota, pemukiman, perkantoran, dan wilayah industri. Perkembangan ini merupakan
gejala wajar dari perkembangan kota. Topografi yang berbentuk dataran ini dapat berfungsi
sebagai daerah discharge karena frekuensi pengambilan airtanah yang relatif besar ini karena
pada daerah ini perkembangan penduduk tumbuh pesat.
Daerah transisi, yaitu daerah antara topografi dataran tinggi dan dataran rendah, dapat
berfungsi sebagai daerah recharge meskipun dalam jumlahnya relatif kecil, karena daerah ini
masih memiliki kemampuan untuk meresapkan air (infiltrasi) yang relatif lebih tinggi daripada
daerah dataran yang sudah tidak memiliki daerah resapan akibat pesatnya pembangunan.
Daerah ini juga belum mengalami perubahan tataguna lahan yang cukup signifikan.
Daerah dataran tinggi, daerah ini terletak di lereng kaki gunung. Daerah lereng gunung
ini dapat berfungsi sebagai daerah recharge yang cukup potensial, karena pada daerah ini
tataguna lahan masih didominasi oleh hutan dan tidak ada perubahan lahan yang cukup
MIRNA MELATI
2411131037
Teknik Sipil
Universitas Jendral Ahmad Yani
signifikan sehingga airtanah lebih banyak meresap daripada mengalir sebagai run off. Sebagai
contoh perubahan tataguna lahan yang terus berkembang dari tahun ketahun pada gambar.
Penyedotan air tanah yang berlebihan itu, akan berdampak masuknya air laut yang
bersalinitas tinggi masuk menggantikan fungi air tanah yang bersalinitas rendah di dalam tanah.
Tersedotnya air tanah dengan intensitas yang tinggi akan berbanding lurus dengan masuknya
air laut ke dalam tanah. Akibat penyedotan air tanah yang berlebihan ini, permukaan tanah
turun dan intrusi makin besar. Menurut Direktur Keadilan Perkotaan Institut Hijau Indonesia,
Selamet Daroyni, laju penurunan tanah Jakarta meningkat drastis dari 0,8 cm per tahun pada
kurun 1982 1992 menjadi 18-26 cm per tahun pada 2008, terutama di daerah Jakarta Utara.
Dengan melihat tingkat penurunan tanah tersebut, ada pakar yang memprediksi, Jakarta akan
tertelan bumi pada tahun 2050.
Amblesnya jembatan jalan RE Martadinata yang menjadi salah satu bagian vital
perekonomian Indonesia merupakan salah satu contoh dari kerakusan akibat ulah manusia
dalam memanfaatkan sumberdaya alam yang berlebihan (eksploitasi).Dari permasalahan
diatas, maka penulis sangat setuju dengan penulisan makalah tentang intrusi air laut. Melihat
Indonesia adalah Negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia yang secara tidak
langsung kota-kota besar berada di daerah pesisir pantai atau mendapat pengaruh dari laut.
Berbagai pengaruh yang ditimbulkan oleh laut, maka perlu pengkajian yang mendalam dan
menanggani permasalahan intrusi air laut.
1.2
Permasalahan Masalah
Pada decade terakhir ini telah terjadi pertumbuhan penduduk yang sangat pesat di dunia, dan
hal tersebut menyebabkan eksploitasi air bawah tanah terus meningkat dengan pesat.
Fenomena ini telah menyebabkan dampak negative terhadap kuantitas maupun kualitas air
bawah tanah, antara lain penurunan muka Air bawah tanah, fluktuasi yang semakin besar
serta penurunan kualitas air bawah tanah, serta terjadinya intrusi air laut di beberapa wilayah.
Dengan demikian perlu dilakukan upaya nyata dan terpadu untuk meminimalkan dampak
negative tersebut, baik oleh pemerintah masyarakat maupun swasta. adapun rumusan masalah
yang akan dibahas :
1. Apa factor penyebab intrusi air laut ?
2. Apa saja dampak intrusi air laut ?
MIRNA MELATI
2411131037
Teknik Sipil
Universitas Jendral Ahmad Yani
1.3
Tujuan
MIRNA MELATI
2411131037
Teknik Sipil
Universitas Jendral Ahmad Yani
BAB II
TEORI PENDUKUNG
2.1 Pengertian
2.1.1 Air Tanah
Menurut Herlambang (1996) air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah
yang terdapat didalam ruang antar butir-butir tanah yang meresap ke dalam tanah dan
bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut akifer. Lapisan yang mudah dilalui
oleh air tanah disebut lapisan permeable, seperti lapisan yang terdapat pada pasir atau
kerikil, sedangkan lapisan yang sulit dilalui air tanah disebut lapisan impermeable,
seperti lapisan lempung atau geluh. Lapisan yang dapat menangkap dan meloloskan air
disebut akuifer. Menurut Krussman dan Ridder (1970) dalam Utaya (1990) bahwa
macam-macam akifer sebagai berikut:
Macam macam akifer sebagai berikut :
a. Akifer Bebas (Unconfined Aquifer) yaitu lapisan lolos air yang hanya sebagian
terisi oleh air dan berada di atas lapisan kedap air. Permukaan tanah pada aquifer
ini disebut dengan water table (preatiklevel), yaitu permukaan air yang mempunyai
tekanan hidrostatik sama dengan atmosfer.
b. Akifer Tertekan (Confined Aquifer) yaitu aquifer yang seluruh jumlahnya air yang
dibatasi oleh lapisan kedap air, baik yang di atas maupun di bawah, serta
mempunyai tekanan jenuh lebih besar dari pada tekanan atmosfer.
c. Akifer Semi tertekan (Semi Confined Aquifer) yaitu aquifer yang seluruhnya jenuh
air, dimana bagian atasnya dibatasi oleh lapisan semi lolos air dibagian bawahnya
merupakan lapisan kedap air.
d. Akifer Semi Bebas (Semi Unconfined Aquifer) yaitu aquifer yang bagian bawahnya
yang merupakan lapisan kedap air, sedangkan bagian atasnya merupakan material
berbutir halus, sehingga pada lapisan penutupnya masih memungkinkan adanya
gerakan air. Dengan demikian aquifer ini merupakan peralihan antara aquifer bebas
dengan aquifer semi tertekan.
Tolman (1937) dalam Wiwoho (1999) mengemukakan bahwa air tanah dangkal
pada akifer dengan material yang belum termampatkan di daerah beriklim kering
menunjukan konsentrasi unsur-unsur kimia yang tinggi terutama musim kemarau. Hal
MIRNA MELATI
2411131037
Teknik Sipil
Universitas Jendral Ahmad Yani
ini disebabkan oleh adanya gerakan kapiler air tanah dan tingkat evaporasi yang cukup
besar. Besar kecilnya material terlarut tergantung pada lamanya air kontak dengan
batuan. Semakin lama air kontak dengan batuan semakin tinggi unsur-unsur yang
terlarut di dalamnya. Disamping itu umur batuan juga mempengaruhi tingkat
kegaraman air, sebab semakin tua umur batuan, maka semakin tinggi pula kadar garamgaram yang terlarut di dalamnya.
Todd (1980) dalam Hartono (1999) menyatakan tidak semua formasi litologi dan
kondisi geomorfologi merupakan akifer yang baik. Berdasarkan pengamatan lapangan,
akifer dijumpai pada bentuk lahan sebagai berikut:
a. Lintasan air (water course), materialnya terdiri dari aluvium yang mengendap di
sepanjang alur sungai sebagai bentuk lahan dataran banjir serta tanggul alam. Bahan
aluvium itu biasanya berupa pasir dan karikil.
b. Lembah yang terkubur (burried valley) atau lembah yang ditinggalkan (abandoned
valley), tersusun oleh materi lepas-lepas yang berupa pasir halus sampai kasar.
c. Dataran (plain), ialah bentuk lahan berstruktur datar dan tersusun atas bahan
aluvium yang berasal dari berbagai bahan induk sehingga merupakan akifer yang
baik.
d. Lembah antar pegunungan (intermontane valley), yaitu lembah yang berada
diantara dua pegunungan, materialnya berasal dari hasil erosi dan gerak massa
batuan dari pegunungan di sekitarnya.
e. Batu gamping (limestone), air tanah terperangkap dalam retakan-retakan atau
diaklas-diaklas. Porositas batu gamping ini bersifat sekunder. Batuan vulkanik,
terutama yang bersifat basal. Sewaktu aliran basal ini mengalir , ia mengeluarkan
gas-gas. Bekas-bekas gas keluar itulah yang merupakan lubang atau pori-pori dapat
terisi air.
MIRNA MELATI
2411131037
Teknik Sipil
Universitas Jendral Ahmad Yani
(Luscinzky
dan
scwarzenski,
1966)
dan
di
Indonesia.
Di berbagai belahan dunia sudah terjadi yang dikenal dengan intrusis air laut dan
apabila ini dibiarkan maka akan meluas dan membuat kualitas air tanah semakin
menurun setiap harinya. Air laut akan tercermin dari harga daya hantar listrik, Na+ dan
Cl- yang tinggi dalam suatu conto air. Hasil analisis kimia dari conto air dari 52 sumur
pantau di Jakarta menunjukan bahwa sumur pantau yang terdapat di Jalan Tongkol
(Jakarta Utara dekat Pelabuhan Sunda Kelapa, Kamal Muara dan Tegal Alur yang
menunjukkan adanya pengaruh dari air laut. Begitu pula umur air, yang sangat muda,
dan kandungan isotop stabil oksigen dan Deuterium, yang relative berat, di tiga sumur
tersebut menunjukkan adanya pengaruh dari air laut.
Sumur lain menunjukkan umur air tanah yang sangat tua (8.000 30. 000 tahun)
dan kandungan isotop stabil relative ringan. Tetapi dari hasil pengamatan pada
konstruksi sumur ternyata sumur telah rusak akibat adanya penurunan muka tanah,
sementara air permukaan dan air tanah dangkal di sekitar daerah tersebut yang memang
sudah terkena pengaruh air laut, masuk ke dalam sumur melalui dinding sumur yang
keropos. Intrusi air laut terhadap air tanah dalam di lokasi ini pun menjadi tidak valid.
Di Jalan Tongkol dan Marunda, dalam kawasan berikat, ada juga sumur pantau yang
tinggi harga daya hantar listrik, Na+ dan Cl-, tekanan hidrostatis di kedua sumur ini
sangat tinggi, artesis, dan umurnya juga sangat tua. Rasa asin air di sumur ini lebih
disebabkan oleh air formasi dan bukan air laut masa kini.
MIRNA MELATI
2411131037
Teknik Sipil
Universitas Jendral Ahmad Yani
Gambar 2.1 Penampang melintang pertemuan air tanah dan air laut
Air laut memiliki berat jenis yang lebih besar dari pada air tawar akibatnya air laut akan
mudah mendesak airtanah semakin masuk. Secara alamiah air laut tidak dapat masuk jauh ke
daratan sebab airtanah memiliki piezometric yang menekan lebih kuat dari pada air laut,
sehingga terbentuklah interface sebagai batas antara airtanah dengan air laut. Keadaan tersebut
merupakan keadaan kesetimbangan antara air laut dan airtanah.
MIRNA MELATI
2411131037
Teknik Sipil
Universitas Jendral Ahmad Yani
lebih
ke
hulu.
Tetapi
karena
tinggi
air
yang
terjadi
adalah
dari
daratan
MIRNA MELATI
2411131037
Teknik Sipil
Universitas Jendral Ahmad Yani
BAB III
PEMBAHASAN
Teknik Sipil
Universitas Jendral Ahmad Yani
siklus air dan proses intrusi air laut, memiliki vegetasi yang keberadaannya akan
menjaga ketersediaan cadangan air permukaan yang mampu menghambat
terjadinya intrusi air laut ke arah daratan. Kerapatan jenis vegetasi di sempadan
pantai dapat mengontrol pergerakan material pasir akibat pergerakan arus setiap
musimnya. Kerapatan jenis vegetasi dapat menghambat kecepatan dan memecah
tekanan terpaan angin yang menuju ke pemukiman penduduk.
Fluktuasi air tanah di daerah pantai
Apabila fluktuasi air tanah tinggi maka kemungkinan intrusi air laut lebih mudah terjadi
pada kondisi air tanah berkurang. Rongga yang terbentuk akibat airtanah rendah maka
air laut akan mudah untuk menekan airtanah dan mengisi cekungan/rongga airtanah.
Apabila fluktuasinya tetap maka secara alami akan membentuk interface yang
keberadaannya tetap.
Adapun faktor faktor yang mempercepat terjadinya intrusi air laut :
1. Pengambilan air tanah yang melebihi kapasitas
MIRNA MELATI
2411131037
Teknik Sipil
Universitas Jendral Ahmad Yani
Teknik Sipil
Universitas Jendral Ahmad Yani
2. Menyebabkan
daun
menjadi
layu
dan
perubahan
metabolisme
akar.
Berkurangnya kualitas air tanah karena sudah bercampur dengan air asin/ garam dan
susah untuk mendapatkan air bersih. Bila hal ini dibiarkan, maka akan berdampak lebih
besar terutama menganggu keseimbangan air tanah dengan air asin. Selain itu juga
daerah yag terkena intrusi ini akan semakin luas terutama bagian hilirnya.
MIRNA MELATI
2411131037
Teknik Sipil
Universitas Jendral Ahmad Yani
2. Subsurface Barrier
Membuat penghalang dibawah tanah sebagai pembatas antara air asin dan air tawar
dapat semacam dam dari lempung, beton, bentonite maupun aspal.
MIRNA MELATI
2411131037
Teknik Sipil
Universitas Jendral Ahmad Yani
MIRNA MELATI
2411131037
Teknik Sipil
Universitas Jendral Ahmad Yani
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dengan meningkatnya permasalahan air bawah tanah di Indonesia yang semakin komplek,
khususnya mulai terjadinya intrusi air asin ke daerah pantai, yaitu seperti yang terjadi di kota-kota
besar sudah selayaknya dilakukan usaha-usaha pengendalian dan pengawasan terhadap
kelestarian lingkungan berupa program penyelamatan yang mendesak yaitu :
1. Mengurangi pemompaan air bawah tanah di daerah-daerah tertentu misalnya daerah
pantai.
2. Memperketat pemberian izin pembuatan sumur bor.
3. Meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan pembuatan sumur bor.
4. Menambah cadangan air bawah tanah dengan pengisian buatan ("artificial recharge").
5. Membuat sumur bor pantau di tempat-tempat tertentu yang dilengkapi dengan pencatat
muka air bawah tanah ("water level recorder").
MIRNA MELATI
2411131037