Anda di halaman 1dari 2

Nama

: Yocha Aliffia Adhana

Kelas

: I-B

NIM

: 1504000046
LAPORAN PRAKTIKUM SEMENTARA

Praktikum : KKPMT IIB


Waktu

: Rabu, 11 Mei 2016, 07.30 11.30 WIB

Tempat

: Laboratorium PMIK

Dosen

: dr. Ali Imam

Uraian Praktikum:
Mengkode ICD-9 Sistem Endokrin
1. Menerima Bahan
Menerima penjelasan mengenai pengkodean tindakan dan operasi penyakit
di sistem endokrin pada ICD-9 dan pengertian dari istilah-istilah asing
yang terdapat pada ICD-9 mengenai tindakan dan operasi patofisiologi
sistem endokrin.
2. Membuka ICD-9
Membahas dan mencari tahu tentang kode tindakan dan operasi
patofisiologi sistem endokrin yang sesuai dengan diagnosis penyakit yang
diberikan dan mengartikan beberapa istilah asing atau istilah tindakan dan
operasi pada ICD-9 yang berkaitan dengan patofisiologi sistem endokrin.
Misalnya, diagnosis penyakit hiperaldosteronisme primer. Sehingga, kode
yang digunakan ialah E26.0 yaitu Primary hyperaldosteronism.
3. Membuka Dorland
Mencari definisi dari istilah-istilah asing yang diperoleh dari hasil
pencarian tindakan dan operasi yang sesuai dengan tindakan dan operasi
patofisiologi sistem endokrin yang telah diberikan. Dengan menggunakan
kamus Dorland, kita dapat dengan mudah memahami arti dari sebuah
tindakan dan operasi patofisiologi sistem endokrin yang

belum kita

ketahui. Misalnya, kode penyakit E25.8 dengan diagnosis Other


adrenogenital disorders. Pengertian disorders pada diagnosis tersebut
dapat kita temukan di Dorland. Disorders berdasarkan kamus Dorland,

memiliki arti ketidakteraturan atau abnormalitas fungsi; keadaan sakit baik


fisik maupun mental. Contoh lainnya ialah pada kode penyakit E26 yaitu
Hyperaldosteronism. Arti dari hyperaldosteronism dalam Dorland ialah
aldosteronisme, yaitu keseimbangan elektrolit abnormal yang disebabkan
oleh sekresi aldosteronn yang berlebihan.
4. Mencari kode pada ICD-9
Menemukan kode tindakan dan operasi patofisiologi sistem endokrin yang
paling tepat dan sesuai dengan diagnosis yang diberikan. Misalnya, kita
akan

mencari

kode

untuk

diagnosis

penyakit

Secondary

Hyperaldosteronism. Maka, hal pertama yang kita lakukan adalah


menentukan lead term dan mencarinya pada ICD-10 volume 3. Lead term
yang

kita

gunakan

pada

diagnosis

penyakit

tersebut

ialah

Hyperaldosteronism yang dapat kita temukan di halaman 328, lalu kita


pilih secondary. Kode yang ditulis pada lead term tersebut ialah E26.1.
sehingga, langkah selanjutnya ialah kita mengecek ulang ketepatan dalam
mengkode diagnosis tersebut dengan membuka ICD-10 volume 1 pada
E26.1 yaitu Secondary hyperaldosteronism.
5. Menentukan kode pada ICD-10
Dari tata cara pencarian kode yang tepat dan sesuai dengan tindakan dan
operasi yang telah dilakukan, kita dapat menentukan kode yang sesuai
dengan tindakan dan operasi patofisiologi sistem endokrin.. Selain itu, hal
terpenting

dalam

menentukan

kode

pada

ICD-9

ialah

dengan

memperhatikan ada tidaknya arsiran pada kode tersebut. Berdasarkan


pencarian kodeyang telah kita lakukan sebelumnya, kode yang tepat untuk
diagnosis penyakit hiperaldosteronisme sekunder ialah E26.1 yaitu
Secondary hyperaldosteronism.

Anda mungkin juga menyukai