OLEH :
3. ASRIANI PO714201171007
D.IV KEPERAWATAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam melakukan pengkajian pada sistem endokrin ini agak sedikit sulit dikarenakan
gambaran klinis atau tanda gejalanya sangat bervariasi. Perlu pemahaman fisiologis dari setiap
Hormon untuk bisa melakukan pemeriksaan pada sistem endokrin ini, data pengkajian itu sendiri
bisa didapat melalui anamnesa dan pemeriksaan Fisik.
B. TUJUAN PENULISAN
C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemeriksaan fisik pada gangguan sistem
endokrin..?
BAB II
PEMBAHASAN
Pemeriksaan diagnostik sistem endokrin agak sedikit sulit dilakukan karena gambaran
klinis atau tanda gejalanya bervariasi. Untuk itu perlu pemahaman fisiologis dari setiap hormon.
Data itu bisa didapat melalui anamnesa dan pemeriksaan Fisik
A. ANAMNESA
1. Data Demografi
a. Identitas klien
b. Identitas penanggung
c. Usia klien
d. Jenis kelamin
Kaji kemungkinan adanya anggota keluarga yang mengalami gangguan seperti yang
dialami klien/pasien atau gangguan secara langsung dengan gangguan hormonal :
Gangguan Tumbang : dicurigai adanya gangguan GH, Kel. Tiroid, dan kelenjar gonad
Kaji kondisi yang pernah dialami oleh Keluarga diluar gangguan yang dirasakan sekarang
khususnya gangguan yang mungkin sudah berlangsung lama karena tidak mengganggu aktivitas,
kondisi ini tidak dikeluhkan, seperti :
Tanda-tanda seks sekunder yang tidak berkembang : amenore, bulu rambut tidak tumbuh,
buah dada tidak berkembang bagi perempuan.
BB yang tidak sesuai dengan usia, misalnya selalu kurus meskipun banyak makan
Gangguan psikologis seperti mudah marah, sensitif, sulit bergaul dan tidak mudah
berkonsentrasi
4. Riwayat Diet :
Perubahan status nutrisi atau gangguan pada saluran pencernaan dapat mencerminkan
gangguan endokrin tertentu, pola dan kebiasaan makan yang salah dapat menjadi faktor
penyebab. Oleh karena itu kondisi berikut perlu dikaji :
Apakah masalah atau gejala yang dirasakan terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan dan
sejak kapan dirasakan
Hal-hal lain yang perlu dikaji karena berhubungan dengan fungsi hormonal secara umum :
6. Tingkat Energi :
Pola eliminasi khususnya urine dipengaruhi oleh fungsi endokrin secara langsung oleh
ADH, aldosteron, dan kortisol.
Secara langsung tumbang dibawah pengaruh GH, Kelenjar tiroid dan kelenjar gonad.
Gangguan tumbang dapat terjadi semenjak dalam kandungan, itu terjadi pada ibu hamil
hipertiroid. Kaji gangguan tumbang yang dialami semenjak lahir atau terjadi selama proses
pertumbuhan.
Kaji secara lengkap dari penambahan ukuran tubuh dan fungsinya: Tingkat intelegensi,
kemampuan berkomunikasi dan rasa tanggung jawab. Kaji juga perubahan fisik dan dampaknya
terhadap kejiwaan.
Pada wanita kaji siklus menstruasi (lamanya), volume, frekuensi dan perubahan fisik
terutama sensasi nyeri atau kram abdomen. Jika bersuami kaji :
Abortus
Melahirkan
Pada Pria kaji apakah mampu ereksi dan orgasme dan kaji juga apakah terjadi perubahan
bentuk dan ukuran alat genitalnya.
B. PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi :
Menyebabkan perubahan fisik sebagai dampaknya terhadap tumbang, keseimbangan cairan dan
elektrolit, seks dan reproduksi, metabolisme dan energi.
Penampilan umum : Apakah pasien tampak kelemahannya :berat, sedang dan ringan
4. Pemeriksaan Wajah :
Fokuskan pada abnormalitas struktur, bentuk dan ekspresi wajah seperti dahi, rahang dan bibir
5. Pada Mata :
Amati adanya edema periorbital dan exopthalamus serta ekspresi wajah tampak datar atau
tumpul.
Amati bentuk leher apakah tampak membesar, asimetris, warna kulit sekitar leher apakah
terjadi hiper/hipopigmentasi dan amati apakah itu merata.
Biasanya tampak pada orang yang mengalami hipofungsi kelenjar adrenal sebagai akibat
destruksi melanosit dikulit oleh proses autoimun.
9. Amati adanya penumpukan massa otot berlebihan pada leher bagian belakang atau disebut
bufflow neck atau leher/punuk kerbau : Terjadi pada K hiperfungsi adrenokortikal.
Pertumbuhan rambut yang berlebihan pada dada dan wajah wanita disebut hirsutisme dan
amati juga adanya striae pada buah dada atau abdomen biasanya dijumpai pada hiperfungsi
adrenokortikal.
Palpasi
Auskultasi :
Auskultasi pada daerah leher diata tiroid dapat mengidentifikasi bunyi " bruit". Bunyi yg
dihasilkan karena turbulensi pada Pembuluh darah tiroidea.
Pengkajian Psikososial
C. PENGKAJIAN DIAGNOSTIK
c. Ct Scan Otak
Untuk melihat kemungkinan adanya tumor pada hipofisis atau hipotalamus
o Spesimen vena 5 cc
Persiapan :
2. Bila klein menggunakan obat-obatan kortisol atau antagonisnya dihentikan dulu 24 jam
sebelumnya
3. Bila obat harus diberikan lampirkan sejenis obat dan dosisnya pada lembaran pengiriman
spesimen
Pelaksanaan :
Hasil :
Normal bila
1. Kadar ACTH dalam darah menurun kortisol darah kurang dari 5 mg/dl
Cara sederhana
Hasil :
1. Normal bila kadar kortisol darah lebih kecil sama dengan 3 mg/dl
Persiapan :
Persiapan klien :
3. Dapat pula di ukur clearance yodium melalui ginjal dengan mengumpul kan urine selama
24jam dan di ukur kadar radioaktif yodium
Hasil
Banyak yodium yang ditahan oleh kalenjer tiroid di hitung dalam persentase
1. Normal : 10-35%
2. Menurun : < 10% (pada hipotiroidisme) 3. Meningkat > 35% (pada tirotoksis,pengobatan
panjang hipertiroidisme)
b. T3 dan T4 Serum
Nilai normal pada dewasa: yodium bebas 0,1-0,6 mg/dl T3 0,2-0,3 mg/dl T4 6-12 mg/dl
c. Upatake T3 Resin
Tujuan mengukur jumlah hormon tiroid (T3) atau thyrcid binding globulin (TBG) tak jenuh
Nilai normal
Tujuan: pengukuran secara tidak langsung jumlah oksigen yang dibutuhkan di bawah kondisi
basal selama beberapa waktu
Persiapan :
Penatalaksanaan
nilai normal :
Pria:
Wanita
Untuk menentukan apakah nodul tiroid tunggal atau majemuk dan berfungsi atau tidak berfungsi
Uptake iodine
a. Percobaan Sulkowitch
Persiapan
Penatalaksanaan
2. Tabung pertama masukkan reagen sulkowitch, tabung kedua hanya sebagai kontrol.
b. Percobaan Ellwort-Howard
Cara pemeriksaannya :
Tujuannya untuk menilai kadar gula darah setelah puasa selama 8-10 jam.
Nilai normal
1. Dewasa : 70-110mg/dl
2. Anak-anak : 60-100mg/dl
3. Bayi : 50-80mg/dl
Persiapan
Pelaksanaan
4. Setelah pengambilan darah, klien diberi minum dan makan serta obat sesuai program.