Anda di halaman 1dari 21

PEMERIKSAAN FISIK SISTEM

ENDOKRIN
Rizkia Halimatusyadiyah
Puput Irna Aqdia
Bachtiar Restu Wijaya
Astuti Dewi Fathimah
Lulus Prasetyo
Fitria Rachma Wijayanti
Erna Sari

S1 KEPERWATAN 2B
STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYAH CILACAP
2016/ 2017
PENGERTIAN
Pemeriksaan fisik adalah tindakan
keperawatan untuk mengkaji bagian tubuh
pasien baik secara lokal atau (head to toe)
guna memperoleh informasi/data dari keadaan
pasien secara komprehensif untuk
menegakkan suatu diagnosa keperawatan
maupun kedokteran.
TUJUAN
- Untuk mencari masalah keperawatan
- Untuk menegakkan / merumuskan
diagnose keperawatan/kedokteran
- Untuk membantu proses rencana
keperawatan dan pengobatan
PROSEDUR TINDAKAN
Tahap-tahap pemeriksaan fisik haruskan dilakukan
Secara urut dan menyeluruh dan dimulai dari
bagian tubuh sebagai berikut:
1. Kulit, rambut dan kuku
2. Kepala meliputi: mata, hidung, telinga dan mulut
3. Leher : posisi dan gerakan trachea, JVP
4. Dada : jantung dan paru
5. Abdomen: pemeriksaan dangkal dan dalam
6. Genetalia
7. Kekuatan otot /musculosekletal
8. Neurologi
PENGKAJIAN
A.Data Demografi Usia dan jenis kelamin merupakan
data dasar yang penting.. Beberapa gangguan
endokrin baru jelas dirasakan pada usia tertentu
meskipun mungkin proses patologis sudah
berlangsung sejak lama
B.Riwayat Kesehatan Keluarga Mengkaji kemungkinan
adanya anggota keluarga yang mengalami gangguan
seperti yang dialami klien atau gangguan tertentu
yang berhubungan secara langsung dengan gangguan
hormonal seperti:
-Obesitas
-Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
-Diabetes melitus
C.Riwayat Kesehatan dan Keperawatan Klien
Perawat mengkaji kondisi yang pernah dialami
oleh klien di luar gangguan yang dirasakan
sekarang khususnya gangguan yang mungkin
sudah berlangsung lama bila di hubungkan
dengan usia dan kemungkinan penyebabnya
namun karena tidak mengganggu aktivitas
klien, kondisi ini tidak dikeluhkan.
D.Tanda-tanda seks sekunder yang tidak
berkembang, misalnya amenore, bulu rambut
tidak tumbuh, buah dada tidak berkembang
dan lain-lain.
E.Berat badan yang tidak sesuai dengan usia, misalnya
selalu kurus meskipun banyak makan dan lain-lain.
F.Gangguan psikologis seperti mudah marah, sensitif,
sulit bergaul dan tidak mampuberkonsentrasi, dan
lain-lain
G.Riwayat Diet Perubahan status nutrisi atau gangguan
pada saluran pencernaan dapat saja
mencerminkangangguan endokrin tertentu atau pola
dan kebiasaan makan yang salah dapat menjadi
faktor penyebab, oleh karena itu kondisi berikut ini
perlu dikaji:
1.Adanya nausea, muntah dan nyeri abdomen.
2.Penurunan atau penambahan berat badan yang
drastis
3.Selera makan yang menurun atau bahkanberlebihan
H.Status Sosial Ekonomi Karena status social
ekonomi merupakan aspek yang sangat peka
bagi banyak orang maka hendaknya dalam
mengidentifikasi kondisi ini perawat
melakukannya bersama-sama dengan klien.
Menghindarkan pertanyaan yang mengarah
pada jumlah atau nilai pendapatan melainkan
lebih di fokuskan pada kualitas pengelolaan
suatu nilai tertentu
I.Pengkajian Psikososial Perawat mengkaji
keterampilan koping, dukungan keluarga,
teman, dan handai taulan serta bagaimana
keyakinan klien tentang sehat sakit
J. Masalah Kesehatan Sekarang Atau disebut
juga Keluhan Utama Perawat memfokuskan
pertanyaan pada hal-hal yang menyebabkan
klien meminta bantuan pelayanan seperti:
1.Apa yang di rasakan klien
2.Apakah masalah atau gejala yang dirasakan
terjadi secara tiba-tiba atau perlahan dan
sejak kapan dirasakan
3.Bagaimana gejala itu mempengaruhi
aktivitas hidup sehari-hari
POLA ELIMINASI DAN KESEIMBANGAN CAIRAN

1.Pola eliminasi khususnya urine dipengaruhi oleh


fungsi endokrin secara langsung oleh ADH,
Aldosteron, dan kortisol :
2.Perawat menanyakan tentang pola berkemih dan
jumlah volume urine dan apakah klien sering
terbangunmalam hari untuk berkemih
3.Nyatakan volume urine dalam gelas
untuk memudahkan persepsi klien
4.Eliminasi urine tentu sangat berhubungan erat
dengan keseimbangan air dan elektrolit tubuh
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Gangguan pertumbuhan dan perkembangan


dapat saja terjadi semenjak di dalam
kandungan bila hormon yang mempengaruhi
tumbang fetus kurang seperti hipotiroid pada
ibu. Kondisi ini dapat pula terjadi setelah bayi
lahir artinya selama proses tumbang terjadi
disfungsi GH atau mungkin Gonad dan kelenjar
tiroid
SEKS DAN REPRODUKSI

~Fungsi seksual dan reproduksi sama penting untuk


dikaji baik klien wanita maupun pria.
~Pada klien wanita, kaji siklus menstruasinya
mencakup lama,volume, frekuensi dan perubahan
fisik termasuk sensasi nyeri atau kram abdomen
sebelum, selama dan sesudah haid.
~Untuk volume gunakan satuan jumlah pembalut yang
digunakan, kaji pula pada umur berapa klien
pertamakali menstruasi
~Bila klien bersuami, kaji apakah pernah hamil,
abortus,dan melahirkan
PEMERIKSAAN FISIK

*Inspeksi
Penampilan umum :
1.Apakah Klien tampak kelemahan berat, sedang dan
ringan
2.Amati bentuk dan proporsi tubuh
3.Apakah terjadi kekerdilan atau seperti raksasa
Pemeriksaan Wajah :
1.Fokuskan pada abnormalitas struktur, bentuk dan
ekspresi wajah seperti dahi, rahang dan bibir.
Pemeriksaan Mata :
1.Amati adanya edema periorbital dan exopthalamus serta
ekspresi wajah tampak datar atau tumpul
Pemeriksaan Daerah Leher :
1.Amati bentuk leher apakah tampak membesar, asimetris,
terdapat peningkatan JVP, warna kulit sekitar leher apakah
terjadi hiper/hipopigmentasi dan amati apakah itu merata.
2.Apakah terjadi hiperpigmentasi pada jari, siku dan lutut :
3.Biasanya dijumpai pada orang yg mengalami gangguan kelenjar
Adrenal
4.Apakah terjadi Vitiligo atau hipopigmentasi pada kulit
5.Biasanya tampak pada orang yang mengalami hipofungsi
kelenjar adrenal sebagai akibat destruksi melanosit dikulit oleh
proses autoimun.
6.Amati adanya penumpukan massa otot berlebihan
pada leher bagian belakang atau disebut bufflow neck
atau leher/punuk kerbau. Terjadi pada Klien
hiperfungsi adrenokortikal
Amati keadaan rambut axilla dan dada :
1.Pertumbuhan rambut yang berlebihan pada dada dan
wajah wanita disebut hirsutisme dan amati juga
adanya striae pada buah dada atau abdomen
biasanya dijumpai pada hiperfungsi adrenokortikal
PALPASI
Hanya kelenjar tiroid dan testis yang dapat
diperiksa secara palpasi. Palpasi kelenjar tiroid
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1.Pemeriksa dibelakang klien, tangan diletakkan
mengelilingi leher
2.Palpasi pada jari ke 2 dan 3
3.Anjurkan klien menelan atau minum air
4.Bila teraba kelenjar tiroid, rasakan bentuk,
ukuran, konsisten, dan permukaan
Palpasi pada testis dilakukan dengan cara :
1.Gunakan handscoen, jaga privacy klien
2.Palpasi daerah skrotum, apakah teraba testis
atau tidak
3.Skrotum biasanya akan terangkat ke atas jika
dilakukan rangsangan
AUSKULTASI
Auskultasi pada daerah leher diatas tiroid
dapat mengidentifikasi bunyi " bruit ".
Bunyi yang dihasilkan oleh karena
turbulensi pada arteri tiroidea
PEMERIKSAAN FISIK SISTEM
ENDOKRIN
S1 KEPERWATAN 2B
STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYAH CILACAP
2016/ 2017

Anda mungkin juga menyukai