Anda di halaman 1dari 11

FARMASI KLINIK DAN RS

Rumah Sakit (visi, misi, struktur organisasi, tugas dan tanggung


jawabnya) perbedaan 2 RS baik tipenya maupun kepemilikan
dan IFRS

DISUSUN OLEH
Alfiyani Agustina
Halida Swastika Aldila
Tria Putri Utami
Vanny Rahmi Gadilis
Ni Nengah Dwiastarini

13330011
13330075
13330077
13330124
15330715

Rumah Sakit
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.44 Tahun 2009
Tentang Rumah Sakit ;
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan
dan gawat darurat. Rumah sakit adalah suatu lembaga komunitas
yang merupakan instrument masyarakat yang menjadi titik fokus
untuk mengkoordinasikan dan menghantarkan pelayanan
kesehatan kepada komunitasnya. Berdasarkan hal tersebut,
rumah sakit dapat dipandang sebagai suatu struktur terorganisasi
yang menggabungkan bersamasama semua profesi kesehatan,
fasilitas diagnostik dan terapi, alat dan perbekalan serta fasilitas
fisik ke dalam suatu sistem terkoordiansI untuk penghantaran
pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Fungsi Rumah sakit


Secara umum fungsi rumah sakit adalah :
penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan
kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit;
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan
melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat
kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis;
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam
pemberian pelayanan kesehatan; dan
penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta
penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan

TUGAS POKOK DAN TANGGUNG


JAWAB RUMAH SAKIT
Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor
44
tahun
2009
Rumah
Sakit
mempunyai
tugas
memberikan
pelayanan
kesehatan
perorangan
secara
paripurna.
Pelayanan
Kesehatan Paripurna adalah pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Misi, Visi dan struktur organisasi


Rumah Sakit
Pernyataan misi dan visi merupakan hasil pemikiran bersama dan
disepakati oleh seluruh anggota rumah sakit. Misi dan visi bersama ini
memberikan fokus dan energi untuk pengembangan organisasi.
Misi rumah sakit merupakan pernyataan mengenai mengapa sebuah
rumah sakit didirikan, apa tugasnya, dan untuk siapa rumah sakit
tersebut melakukan kegiatan.
Visi rumah sakit adalah gambaran keadaan rumah sakit di masa
mendatang dalam menjalankan misinya. Visi merupakan gambaran
mengenai keadaan lembaga di masa depan yang berpijak dari masa
sekarang. Misi dan visi Rumah sakit umum mempunyai misi memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Struktur organisasi rumah sakit paling sedikit terdiri atas Kepala rumah
sakit atau direktur rumah sakit, unsure pelayanan medis, unsure
keperawatan, unsure penunjang medis, komite medis, satuan
pemeriksaan internal, serta administrasi umum dan keuangan.

Klasifikasi rumah sakit


Jenis rumah sakit dan klasifikasinya telah
diatur dalam undang-undang dan
peraturan mentri kesehatan. Jenis rumah
sakit dibedakan berdasarkan
kepemilikannya, jenis pelayanannya serta
afiliansi pendidikan. Sedangkan klasifikasi
rumah sakit dari jenis-jenis tersebut dibagi
dalam 4 tipe yaitu tipe A,B,C,dan D. untuk
rumah sakit swasta dibagi dalam 3 tipe
kelas yaitu pratama, madya, dan utama.

Salah satu yang dibahas dalam presentasi ini adalah jenis rumah
sakit berdasarkan kepemilikannya/pengelolanya yaitu rumah
sakit pemerintah/public dan Rumah sakit swasta. Rumah sakit
pemerintah dibiayai, dipelihara, dan diawasi oleh Departemen
Kesehatan, Pemerintah Daerah, ABRI, dan departemen lain,
termasuk BUMN. Misalnya Rumah Sakit Umum Pusat, Provinsi,
Kabupaten dan lokal. Usaha ini dijalankan berdasarkan usaha
social. Sedangkan Rumah Sakit Swasta dijalankan oleh suatu
yayasan atau swata lain yang umumnya juga berdasarkan sosial
serta tujuan ekonomi (mencari keuntungan).
Pada dasarnya, peraturan yang dilakukan pada kedua jenis rumah
sakit tersebut sama, misalnya penyelenggaraan rumah sakit
bertujuan untuk memberikan pelayanan penyembuhan penyakit,
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, dan pemulihan
kesehatan individu yang bermutu, efisien, efektif, dan merata.
Namun ada beberapa peraturan yang membedakannya yaitu dari
segi penyelenggaraan dan pembiayaan operasionalnya.

Rumah sakit umum pemerintah penyelenggaraannya langsung


dibawah departemen kesehatan sedangkan rumah sakit swasta
penyelenggarannya berasaskan kemandirian dengan prinsip
wirausaha dengan tetap melaksanakan fungsi social, Dimana
Kepemilikan rumah sakit berbentuk yayasan, Perseroan Terbatas
(P.T), koperasi dan atau badan hukum lainnya.
Untuk pembiayaan operasionalnya, Rumah sakit umum
pemerintah mendapat biaya dari pendapatan pajak secara
umum ataupun langsung dari pemerintah pusat atau
departemen kesehatan daru sumber APBN atau APBD yang ada.
Pembiayaan operasional rumah sakit swasta diperoleh dari
pendapatn rutin rumah sakit tersebut. Karena tidak ada subsidi
yang diterima secara rutin setiap bulan. Mulai dari Clining
service sampai direktur utama, gajinya diperoleh dari pendapat
rumah sakit. Termasuk beli obat dan peralatan habis pakai yang
digunakan untuk keperluan pasien

Instalasi Farmasi Rumah


Sakit
IFRS adalah suatu departemen atau unit atau bagian di suatu
rumah sakit di bawah pimpinan seorang apoteker dan dibantu
oleh beberapa orang apoteker yang memenuhi persyaratan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kompeten
secara profesional, tempat atau fasilitas penyelenggaraan yang
bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan serta pelayanan
kefarmasian, yang terdiri atas pelayanan menyeluruh,
mencakup perencanaan, pengadaan, produksi, penyimpanan
perbekalan kesehatan/ sediaan farmasi, dispensing obat
berdasarkan resep bagi penderita rawat tinggal dan rawat jalan,
pengendalian mutu, dan pengendalian distribusi dan
penggunaan seluruh perbekalan kesehatan di rumah sakit, serta
pelayanan farmasi klinis umum dan spesialis, mencakup
pelayanan langsung pada penderita dan pelayanan klinik yang
merupakan program rumah sakit secara keseluruhan.

Untuk setiap rumah sakit dipastikan memiliki instalasi farmasi.


Yang membedakan dari masing-masing rumah sakit adalah obat
yang disediakan. Setiap rumah sakit memeliki formularium
sendiri untuk mengadakan obat dan sumber pengadaan obat.
Sedangkan untuk pelayanan farmasi klinik sebuah rumah sakit
harus selalu mengacu pada pelayanan yang baik seputar obatobat yang diterima pasien serta konseling.
Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit, mempunyai
struktur organisasi minimal di Instalasi Farmasi Rumah Sakit
yaitu :
Administrasi Farmasi
Pengelolaan perbekalan farmasi
Pelayanan farmasi klinik
Manajemen mutu
Fungsi instalasi farmasi rumah sakit secara umum yaitu
Pelayanan Klinik : berkaitan langsung dengan penderita seperti
Pemantauan Terapi Obat, Evaluasi penggunaan obat, konseling,
PIO dll . Pelayanan Non Klinik : pengelolaan perbekalan farmasi.

JABATAN

FUNGSI

KUALIFIKA
SI

Kepala

Mengorgani

Instalasi

sir

&

Farmasi

mengarahkan

Apoteker,
Apt S2, Kursus
manajemen
sesuaikan
Akreditasi IFRS

Koordinato
r

Mengkoordi
nir

beberapa

penyelia

Apoteker,
Ap S2, Kursus
sesuai

ruang

lingkup
Penyelia
Supervisor.

Menyelia

Apoteker,

beberapa

Kursus Farmasi

pelaksana ( 3-5

Rumah Sakit.

pelaksanan
perlu

penyelia)
Pelaksana

Melaksanak

Teknis

an

Kefarmasian

tertentu

Tugas

Apoteker,
Sarjana
Farmasi,
Asisten
Apoteker

Anda mungkin juga menyukai