TINJAUAN PUSTAKA
kesehatan rawat inap, pengertian BOR (Bed Occupancy Ratio), sejarah, visi, misi
dan rujuan Rumah Sakit Islam Surabaya, beserta pelayanan dan fasilitas yang ada
di sana.
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, gawat darurat dan pelayanan
tindakan medik lain serta dapat sebagai tempat pendidikan tenaga kesehatan dan
penelitian.
Medical Care: is an integral part of social and medical organization, the function
of which is to provide for the population complete health care, both curative and
preventive and whose out patient service reach out to the family and its home
environment; the hospital is also a centre for the training of health workers and
for biosocial research. Suatu bagian yang menyeluruh dari organisasi sosial dan
keluarga dan lingkungan, rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan tenaga
33
34
kesehatan dan untuk latihan biososial. Rumah sakit harus terintegrasi dalam
sistem kesehatan dimana ia berada. Fungsinya adalah sebagai pusat sumber daya
kuratif dan rehabilitatif) yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
Umum sebagai rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan untuk semua
Selain itu rumah sakit juga merupakan salah satu sarana kesehatan yang
cakupan dan efisiensi pelaksanaan rujukan medis dan rujukan kesehatan secara
35
1. Standar Manajemen
mencapai indikator kinerja kesehatan yang ditetapkan daerah. Oleh karena itu,
2. Standar Pelayanan
b. Pelayanan medik spesialistik lainnya seperti poli mata, telinga, hidung dan
tenggorokan (THT), kulit dan kelamin, kesehatan jiwa, syaraf, gigi dan mulut,
c. Pelayanan medik sub spesialistik seperti pelayanan medik umum yang tidak
e. Pelayanan keperawatan.
tiga macam rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Pemerintah (Rumah Sakit Pusat,
Rumah Sakit Provinsi, Rumah Sakit Kabupaten), Rumah Sakit BUMN/ABRI, dan
Rumah Sakit Swasta yang menggunakan dan investasi dari sumber dalam negeri
(PMDN) dan sumber luar negeri (PMA). Jenis rumah sakit yang kedua adalah
Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Jiwa, Rumah Sakit Khusus (mata, paru, kusta,
rehabilitasi, jantung, kanker dan sebagainya). Jenis rumah sakit yang ketiga adalah
rumah sakit kelas A, kelas B (pendidikan dan non pendidikan), Rumah Sakit kelas
tersedia. Pada rumah sakit kelas A tersedia pelayanan spesialistik yang luas
minimal empat spesialistik dasar (bedah, penyakit dalam, kebidanan, dan anak).
rumah sakit swasta, menurut jenisnya termasuk rumah sakit umum, dan menurut
kelas setara rumah sakit tipe C dengan minimal empat spesialistik dasar.
pelayanan. Katagori pasien yang masuk rawat inap adalah pasien yang perlu
37
(1986) bahwa pasien yang masuk pada pelayanan rawat inap mengalami tingkat
sakit.
diubah atau diteruskan, namun juga kembali ke proses untuk didiagnosa ulang.
Jadi rawat inap adalah pelayanan pasien yang perlu menginap dengan cara
menempati tempat tidur di rumah sakit untuk keperluan observasi, diagnosa dan
terapi bagi individu dengan keadaan medis atau pelayanan medik lainnya yang
memerlukan pengawasan dokter dan perawat serta petugas medis lainnya setiap
hari.
Salah satu pengukuran kinerja rumah sakit adalah dengan angka Bed
Occupancy Rate (BOR) .BOR menurut Huffman (1994) adalah “the ratio of
patient service days to inpatient bed count days in a period under consideration.
38
BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. yang
tidur dikalikan dengan jumlah hari dalam satuan waktu Perhitungan BOR sebagai
pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah
antara 60-85% (Depkes RI, 2005). Standar Internasional nilai BOR menurut
BOR = x 100
2.1.4 Sejarah, Visi, Misi dan Tujuan Rumah Sakit Islam Surabaya
Sakit Islam Surabaya (YARSIS) dengan pendirinya antara lain : KH. Zaki
Goefron, KH. Abdul Majib Ridwan, KH. Thohir Syamsudin, H. Husaini Tiway
dan tokoh – tokoh Islam yang lain dan mulai beroperasi sejak tanggal 25 Maret
1975 yang bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal 1395 H. (Peringatan Maulid
Nabi Muhammad SAW.) dengan kapasitas 20 tempat tidur dan kelas rumah sakit
termasuk type Madya (setara tipe C). Sejak beroperasi pada tahun 1975, Rumah
dan prasarana, sampai saai ini tercatat memiliki 111 tempat tidur (TT).
39
Lokasi Rumah Sakit Islam Surabaya yang strategis, tepatnya di Jl. Jend.
sehingga mudah dijangkau dengan alat transportasi apapun di kota Surabaya. Dari
awal berdirinya rumah sakit ini telah mengalami pergantian direktur sebanyak
7 ( tujuh ) kali.
Rumah Sakit Islam Surabaya memiliki visi, misi dan motto. Adapun visi
Rumah Sakit Islam Surabaya adalah menjadi Rumah Sakit Islam pilihan utama
karyawan.
Allah, kepuasan pasien tanggung jawab kami.” Sedangkan tujuan Rumah Sakit
untuk menjaga pelayanan sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan medis
dan etika kedokteran yang telah ditetapkan, dan agar pelayanan medik sesuai
Dan guna meningkatkan mutu dan jangkauan layanan kesehatan di rumah sakit,
diperlukan pengelolaan yang berdaya guna dan berhasil guna, untuk itu Rumah
1. Rawat Jalan :
berpengalaman.
kontrasepsi / KB.
c. Poli Gigi
d. Poliklinik Spesialis
2) Spesialis Anak
6) Spesialis Jantung
7) Spesialis Paru
9) Spesialis Syaraf
jiwanya.
3. Rawat Inap :
42
Fasilitas rawat inap dengan jumlah tempat tidur sebanyak 111 TT (sejak
Fasilitas : 1 kamar untuk 1 orang pasien, AC, tempat tidur untuk penunggu
pasien, Telpon, TV, kamar mandi dengan shower, makanan dengan pilihan
menu.
Fasilitas : 1 kamar untuk 1 orang pasien, AC, tempat tidur untuk penunggu
pasien, telpon, TV, kamar mandi dengan shower, menu makanan dengan
berbagai pilihan.
Fasilitas : 1 kamar untuk 2 orang pasien, AC, kamar mandi di dalam dan TV.
Fasilitas : 1 kamar untuk 2 orang pasien, AC, kamar mandi di dalam dan TV.
Fasilitas : 1 kamar untuk 3 orang pasien, AC, kamar mandi di dalam dan TV.
Fasilitas : 1 kamar untuk 3 orang pasien, AC, kamar mandi di luar dan TV.
perempuan. Fasilitas di masing – masing kamar adalah kipas angin dan kamar
mandi diluar.
43
Fasilitas Kelas II Bersalin : 1 kamar 3 orang, AC, kamar mandi di dalam dan
TV.
Kelas III Bersalin : 1 kamar untuk 8 orang pasien, kipas angin dan kamar
mandi di luar.
- Kelas I ada 2 TT, fasilitas 1 kamar untuk 2 orang pasien, AC, tempat tidur
- Kelas II ada 10 TT, fasilitas 1 kamar untuk 3 orang pasien, AC, tempat
- Kelas III ada 9 TT, fasilitas 1 kamar untuk 4 dan 5 tempat tidur, kipas
Fasilitas : ruangan AC, Box bayi untuk bayi normal dan inkubator untuk bayi
4. Rawat Khusus :
a. Kamar Operasi
b. Kamar Bersalin
5. Penunjang Medik :
44
d. Fisioterapi
e. Gizi
a. Bina Rohani
b. Pemulasaran Jenazah
rumah.
c. Pelayanan Ambulans
Kendaraan ambulans ada 2 unit (1 unit bantuan dari Menteri Kesehatan RI.),
untuk mengantar pasien dan ada fasilitas layanan antar - jemput gratis bagi
involved when individuals or groups select, purchase, use, and dispose of goods,
services, ideas, or experiences to satisfy their needs and desires”. Dapat diartikan
dan bagaiamana jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan
konsumen sebagai studi tentang unit pembelian dan proses pertukaran yang
ide-ide.
berikut :
menghabiskan produknya.
46
kapan, dengan siapa, oleh siapa dan bagaiman barang yang telah dibeli,
pribadi, dan faktor psikografi. 1) Faktor budaya. Kebudayaan merupakan hal yang
peranan yang dimainkan oleh kultur, sub kultur, dan kelas sosial pembeli. Kultur
kultur yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisai anggotanya
yang lebih spesifik mencakup kebangsaan, agama, kelompok, ras, dan daerah
geografis. 2) Faktor sosial. Faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta
peran dan status sosial terdiri dari semua kelompok yang mempunyai pengaruh
langsung atau tidak langsung terhadap pendirian atau perilaku seseorang di tempat
dipengaruhi oleh kharakteristik pribadi, yaitu usia pembeli, dan tahap siklus hidup
pekerjaan, keadaan ekonomis, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep pribadi
faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi : usia, pekerjaan, gaya
force within individuals that impels them to action. This driving force is produces
diartikan bahwa motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan oleh
that cause people to behave as they do. It occurs when a need is aroused that the
consumer whises to satisfy. Once a need has been activated, a state of tension
exists that drives the consumer to attempt to reduce or eliminate that need.”.
adalah teori Freud, Maslow dan Herzberg dalam Kotler (2009) menyatakan
bahwa:
mereka. Ia melihat orang sebagai yang tumbuh makin dewasa dan menekan
banyak dorongan. Dorongan ini tidak pernah hilang atau berada di bawah
motivasinya.
kebutuhan manusia tersusun secara berjenjang, mulai dari yang paling banyak
orang akan memuaskan kebutuhan yang paling penting terlebih dahulu, baru
dissatisfier tidak cukup untuk memotivasi pembelian, harus ada satisfier. Teori
BELAJAR
Kebutuhan, keinginan dan hasrat yang belum terpenuhi Pemenuhan tujuan atau kebutuhan
PROSES KESADARAN
Pengurangan Ketegangan
Gambar 2.1. Model proses motivasi menurut Dugree (Dikutip dari Schiffman
yang ingin dicapai dalam rangkaian tindakan yang diambil untuk mencapai tujuan,
dipilih atas dasar proses berfikir (kesadaran) dan proses belajar sebelumnya
Motivasi merupakan variabel yang sangat penting bagi mereka yang tujuannya
lebih efektif di dalam konteks tujuan konsumen. Salah satu metode penelitian
ssangat berpengaruh terhadap keputusan yang akan diambil. Bila dilihat dari hal
itu maka motivasi yang dimiliki oleh konsumen secara garis besar dapat terbagi
yang akan terjadi untuk jangka panjang. Kecenderungan yang akan terlihat,
konsumen tidak akan merasa puas terhadap produk yang telah dibeli karena
produk tersebut hanya sesuai dengan keinginan kita dalam jangk apendek saja.
sebagai berikut :
meyatakan bahwa persepsi adalah proses dimana individu memilih, mengatur, dan
stimuli ke dalam gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia. Sensasi
datang dan diterima oleh manusia melalui panca indera dan disebut sebagai input
Dari dua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah proses
ditangkap melalui indera (sensasi) dan kemudian diproses oleh penerima stimulus
(persepsi).
PERSEPSI tangapan
2003)
Stimulus merupakan bentuk fisik, visual atau komunikasi verbal yang dapat
a. Stimulus pemasaran
Stimulus pemasaran adalah setiap komunikasi atau stimulus fisik yang didesain
kemasan, isi, ciri-ciri fisik) adalah stimuli utama (primary intrinsic stimulus).
gambar dan simbol atau melalui stimulus lain yang diasosiasikan dengan produk
1) Pengalaman
4) Ekspektasi
1) Penampakan produk
2) Sifat-sifat stimulus
3) Situasi lingkungan
atau versi subyektifnya terhadap realitas yang dibentuk dari faktor-faktor di atas.
Pada waktu seseorang ingin membeli suatu produk baru, sebetulnya ia merespon
bias mempunyai persepsi berbeda tentang obyek yang sama karena tiga proses
pemahaman : atensi selektif, distorsi selektif, dan retensi selektif. Ketiganya akan
attention)
rangsangan . Diperkirakan bahwa rata-rata orang terpapar oleh lebih dari 1.500
iklan atau komunikasi merek sehari. Karena kita tidak dapat mendengarkan semua
ini, kita menyortir sebagian besar rangsangan tersebut, sebuah proses yang disebut
atensi selektif. Atensi selektif berarti bahwa pemasar harus bekerja keras untuk
distortion)
ekspektasi dari merek dan produk yang sudah ada sebelumnya. Distorsi selektif
dapat bekerja untuk keunggulan pemasar yang memiliki merek kuat ketika
55
konsumen mendistorsi informasi merek netral atau tidak jelas untuk membuatnya
lebih positif.
retention)
sikap dan keyakinan. Karena retensi selektif kita akan mengingat poin bagus
tentang sebuah produk yang kita sukai dan melupakan poin bagus tentang produk
pesaing. Retensi selektif sekali lagi bekerja untuk keunggulan merek-merek kuat.
pendapat William McGuire yang menyatakan bahwa ada lima tahap pengolahan
inderanya.
makna stimulus.
56
diartikan bahwa belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen yang
purchase and comsumption knowledge and experience that they apply to future
dan pengalaman pembelian dan konsumsi yang akan ia terapkan pada perilaku
attitudes, and/or behavior”. Dapat diartikan belajar adalah suatu proses dimana
pengalamannya dalam pembelian produk dan merek produk apa yang disukainya.
Schiffman dan Kanuk (2007); Loudon dan Della Bitta (1993) dalam
1. Motivasi (motivation). Motivasi adalah daya dorong dari dalam diri konsumen.
berbagai hal yang berkaitan dengan rumah, misalnya lokasi hunian, bentuk tipe
2. Isyarat (Cues). Motivasi adalah daya dorong bagi seseorang konsumen untuk
motivasi. Iklan, kemasan produk, harga, dan product display adalah stimulus
kebutuhannya.
lalunya.
dalam waktu lama tentang yang disukai atau tidak disukai seseorang, perasaan
emosional, dan kecenderungan tindakan terhadap beberapa objek atau ide. Dapat
pula dikatakan bahwa sikap adalah cara berfikir, merasa dan bertindak melalui
a. Cognitive component
objek. Semakin positif kepercayaan terhadap suatu merek dan kepercayaan maka
b. Affective component
afektif dari suatu sikap kepercayaan tentang suatu produk akan berhubungan
dengan reaksi afektif hal ini akan mempengaruhi bagaimana konsumen bereaksi
c. Behavioral component
Komponen ini adalah respon dari seseorang terhadap objek atau aktivitas.
Orang hampir memiliki sikap dalam segala hal. Sikap menempatkan kita
dalam kerangka pikiran : menyukai atau tidak menyukai sebuah objek, bergerak
menuju atau beralih darinya. Sikap menuntun seseorang untuk berperilaku dalam
cara yang konsisten terhadap suatu objek yang sama. Karena sikap menghemat
energy dan pikiran, sikap sangat sulit diubah. Perusahaan disarankan untuk
menyesuaikan produknya dengan sikap yang ada dan tidak berusaha mengubah
sikap itu.
Kualitas adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu yang
harus dikerjakan dengan baik. Goetsch dan Davis (1994) dalam Fandy Tjiptono
sebagai suatu strategi dasar bisnis yang menghasilkan barang dan jasa yang
eksplisit dan implisit”. Sedangkan definisi kualitas menurut Kotler (2009) adalah
“Seluruh ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada
kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat”. Ini
jelas merupakan definisi kualitas yang berpusat pada konsumen, seorang produsen
dapat memberikan kualitas bila produk atau pelayanan yang diberikan dapat
kualitas hidup kerja harus merupakan suatu pola pikir (mindset), yang dapat
manajemen dan proses produksi barang atau jasa terus menerus tanpa hentinya
yang melihat kontribusi setiap orang pada terciptanya kualitas pelayanan. Model
1. Kualitas desain.
61
Kualitas desain menjelaskan bahwa kualitas jasa ditentukan sejak pertama kali
dan perancangan kombinasi antara elemen jasa dan barang pada paket produk.
Kesalahan kualitas desain bisa menyebabkan kinerja yang buruk dan pengalaman
negatif pelanggan.
paket produk dan elemen diproduksi dan disampaikan kepada pelanggan. Menurut
Ambadar, dkk (2007) kualitas produk merupakan salah satu hal yang penting yang
memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen sehingga bisa menjadi alat ukur
3. Kualitas relasional.
selama proses jasa. Dalam konteks jasa, kualitas relasional bisa diwujudkan
melalui karyawan jasa yang empatik, penuh perhatian , dan customer orinted,
pelanggan.
4. Kualitas hasil.
Kualitas hasil berkaitan dengan produk dan jasa yang dihasilkan oleh
Ekspektasi Pengalaman
himpunan pilihan serta membentuk niat pembelian. Bisaanya dia akan memilih
merek yang disukai (Anna, dkk, 2002). Tetapi ada pula faktor yang
mempengaruhi, seperti sikap orang lain dan faktor keadaan yang tidak terduga.
niat membeli terdapat dua faktor. Pertama, faktor sikap orang lain, dimana faktor
ini dapat mengurangi atau menambah niat konsumen untuk membeli. Kedua,
faktor situasi yang terantisipasi yang muncul dan mengubah niat pembelian.
Faktor situasi
64
Gambar 2.4 Tahap Antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian (Kotler,
2009)
suatu keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh risiko yang dirasakan (Kotler,
2009), yang dapat berupa nilai uang yang dipertaruhkan, ketidakpastian atribut,
memenuhi kebutuhan manusia dan sosial dengan cara menguntungkan.” Selain itu
Kotler dan Keller (2009) juga menjelaskan pemasaran sebagai suatu seni dan ilmu
dalam Kotler dan Keller (2009) adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian
Era yang pertama terjadi sebelum tahun 1998 yaitu marketing 1.0, dimana
Kartajaya dalam buku New Wave Marketing (2008) menyebutnya sebagai era
produk lebih mahal dibanding yang lain, tetapi produk tetap dipilih konsumen,
Kini dan di masa yang akan datang, marketer melihat era akan bergeser ke
arah spiritual dimana pasar harus ditandai dengan nilai-nilai spriritual yang
kukuh. Inilah yang disebut era “Marketing 3.0” yang ditandai spiritual
66
merenungkan esensi diri keberadaan dirinya akan suatu produk. Masa inilah
layanan yang sama dari brand yang sama. Jika terdapat perbedaan layanan,
customer akan bingung dan bukan tidak mungkin akan meninggalkan brand
tersebut.
suatu produk lebih mahal dibanding yang lain, tapi tetap dipilih konsumen, sebab
seperti kasih dan ketulusan maka profit akan datang. Pada tahap ini, merek telah
menjadi “reason for being.” Karena merek itu maka si konsumen diakui
keberadaannya.
melekatkan nilai-nilai pada misi dan visi perusahaan. Gagasan ini akan
dan pemasar untuk menginkorporasikan visi yang lebih manusiawi dalam memilih
tujuan mereka.
Marketing 3.0 ini akan terlihat dari seberapa dalam hubungan hubungan
menjunjung tinggi kejujuran. Jika sudah sampai tahap spiritual sedemikian itu,
68
Marketing 3.0 inilah yang merupakan cikal bakal pemikiran bahwa pada
membuat pasar menjadi datar. Artinya, tidak ada perbedaan status antara marketer
dan customer. Marketer dan customer sama rata. Marketer sudah berbaur dengan
customer-nya.
commercialization. Begitu pula dengan marketing vlue yang bergeser dari brand
ke character, dari service menjadi care, dan dari process menjadi collaboration.
Perubahan dari era legacy ke era new wave ditandai oleh beberapa faktor
Vertical Marketing
Horizontal Marketing
(Dipengaruhi oleh 5 faktor
horisontalisasi pemasaran)
69
faktor teknologi, political legal, ekonomi, budaya sosial dan pasar. Dimana
Collaboration).
70
Menurut Hermawan Kertajaya (2009) new wave marketing mix terdiri dari
1. Co-creation (product)
Dalam konsep new wave marketing mix, kata “product” sudah tergantikan
bentuk barang jadi yang siap dikonsumsi. Sedangkan dalam konsep co-
Sedangkan dalam co-creation, basis value yang utama justru berasal dari
atau departemen. Tidak hanya departemen pemasaran tetapi juga sampai bagian
pertama adalah penemuan ide. Pada tahap ini biasanya di mulai dari studi pasar
2. Currency (price)
4. Conversation (Promotion)
72
Communal Activation
pelanggan yang dapat merekomendasikan produk kepada orang lain atau word of
5. Commercialization (selling)
2.5.3 Sssss
2.5.4 sss
2.6 xxxxxxxx
73
Pengertian FGD
Focus Group Discussion yang sering disingkat sebagai FGD, adalah salah
Dalam bab 2 (dua) penelitian ini penulis menggunakan teori tentang rumah
rawat inap), dan teori tentang kualitas layanan (service quality). Teori-teori
tersebut akan digunakan untuk menjelaskan varibel penelitian yang akan diteliti
Variabel yang akan diteliti terdiri dari varibel bebas dan variabel terikat.
Varibael bebas yang akan digunakan dalam penlitian ini antara lain faktor
74
kualitas layanan (service quality). Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini
adalah keputusan pembelian (keputusan rawat inap). Varibel bebas tersebut akan