Anda di halaman 1dari 234

LAMPIRAN A

PERHITUNGAN NERACA MASSA

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Pupuk Amonium Sulfat dari Gypsum Sintetik
Hasil Pengolahan Unit Flue Gas Desulfurization PLTU kapasitas produksi sebesar
30.000 ton/tahun, dengan ketentuan sebagai berikut:
1 tahun operasi = 330 hari kerja
1 hari kerja

= 24 jam

Basis

= 1 jam operasi

Maka kapasitas Amonium sulfat dalam bentuk kristal adalah:


kapasitas produksi

= 30.000

ton
1 tahun 1 hari
x
x
tahun 330 hari 24 jam

= 3,787879 ton/jam
= 3787,879 kg/jam
Kemurnian produk ((NH4 )2SO4)

= 99 %

Air

=1%

Amonium sulfat ((NH4) 2SO4)

= 99 % 3787,879 kg/jam
= 3750 kg/jam

Komposisi bahan baku :

Amonia (NH3)

: 99,5 %

Karbon dioksida (CO2)

: 99,9 %

Asam Sulfat (H2 SO4)

: 98 %

Berat Molekul masing-masing senyawa

CaSO4.2H2O

: 172 kg/kmol

NH3

: 17 kg/kmol

CO2

: 44 kg/kmol

(NH4)2SO4

: 132 kg/kmol

CaCO3

: 100 kg/kmol

(NH4)2CO3

: 96 kg/kmol

H2O

: 18 kg/kmol

H2SO4

: 98 kg/kmol

Universitas Sumatera Utara

A.1

Neraca Massa Absorber (AB-101)


17
NH3
CO2
15
H 2O

19
H 2O
(NH4)2CO3

12
NH3

14
CO2
18
H 2O
(NH4)2CO3

: mereaksikan NH3, CO2, dan H2O menjadi (NH4)2CO 3 sebagai umpan

Fungsi
reaktor

Adapun umpan masuk dalam absorber berupa amonia (NH3), karbon dioksida (CO2),
dan air (H2O). Untuk menghasilkan 1 ton amonium sulfat dibutuhkan 292 kg amonia
dan 374 kg karbon dioksida (Chou, 1995).
Neraca Massa Total
F12 + F14 + F15 + F19 = F17+ F18
Perhitungan :
Umpan masuk Absorber :
o Reaktan 1 (Alur 12), terdiri dari 100 % ammonia
Umpan masuk Amonia

= 985,580 kg/jam

o Reaktan 2 (Alur 14), terdiri dari 100% karbon dioksida


Umpan masuk CO2

= 1262,352 kg/jam

Reaksi :
2NH3 + CO2 + H2O

(NH4)2CO3

Konversi reaksi = 98 % (Chou, 1995)


a.

Neraca Komponen CO2


CO2 yang masuk

= 1262,352 kg/jam = 28,690 kmol/jam

Universitas Sumatera Utara

CO2 yang bereaksi

= 98% CO2 yang masuk


= 98% 28,690 kmol/jam
= 28,116 kmol/jam
= 1237,105 kg/jam

CO2 sisa

= 1262,352 1237,105 kg/jam


= 25,247 kg/jam

b.

Neraca Komponen NH3


NH3 yang masuk

= 985,580 kg/jam = 57,975 kmol/jam

NH3 yang bereaksi

= 2 mol CO2 yang bereaksi


= 2 28,116 kmol/jam
= 56,232 kmol/jam
= 955,945 kg/jam

Amonia sisa

= 985,580 955,945 = 29,635 kg/jam

c. Neraca Komponen H2O


Pada absorber ditambah fresh water dalam jumlah besar karena produk yang
diharapkan berupa amonium carbonat encer sebagai umpan absorber, untuk 170
kg NH3 diperlukan 1000 kg air (Gowariker, 2009). Fresh water yang
ditambahkan (alur 15) sebesar 5797,527 kg/jam
H2O yang masuk

= H2O arus 9 + H 2O arus 12


= 5797,527 kg/jam + 107,505 kg/jam
= 5905,031 kg/jam
= 328,057 kmol/jam

H2O yang bereaksi

= 1 x mol CO2 yang bereaksi


= 28,116 kmol/jam
= 506,088 kg/jam

H2O sisa

= 5905,031 506,088 kg/jam


= 5398,943 kg/jam

Universitas Sumatera Utara

d. Neraca Komponen (NH4)2CO3


(NH4)2CO3 yang masuk (alur 19) diperoleh dari hasil iterasi sebanyak 117,238
kg/jam .
(NH4)2CO3 hasil reaksi

= 28,116 kmol/jam
= 2699,138 kg/jam

(NH4)2CO3 keluar absorber

= 117,238 + 2699,138 kg/jam


= 2816,376 kg/jam

Tabel A.1 Neraca massa absorber


Komponen

Input
F14

NH3

F12

F15

F19

F18

985,580

CO2

F17
29,635

1262,352

25,247

H2O

5797,527 107,505 5398,943

(NH4)2CO3
Jumlah
Jumlah total

A.2

Output

117,238 2816,376
1262,352

985,580 5797,527 224,743 8215,319 54,882


8270,201

8270,201

Neraca Massa Mixer (M-101)


13
H 2O

1
CaSO4.2H2O
M-101

16
CaSO4.2H2O
H2O

Fungsi : mencampur bahan baku gypsum FGD dan air sebelum diumpankan ke
reaktor.

Universitas Sumatera Utara

Neraca Massa Total


F1 + F13 = F16
Perhitungan :
Gypsum FGD yang diperlukan untuk menghasilkan 1 ton amonium sulfat adalah
1325 kg (Chou, 1995), sehingga untuk menghasilkan kapasitas yang diinginkan
diperlukan Gypsum FGD sebanyak 4472,236 kg/jam = 26,001 kmol/jam.
Perbandingan mol antara CaSO4.2H2O dan H2O dalam campuran umpan sebanyak
3:1 maka:
Air yang ditambahkan

= 3 26,001 kmol/jam 18 kg/kmol


= 1404,074 kg/jam

Tabel A.2 Neraca massa mixer


Input (kg/jam )

Komponen
F1
CaSO4.2H2O

F13

4472,236

4472,236

Jumlah Total

A.3

F16

4472,236

H2O
Jumlah

Output (kg/jam )

1404,074

1404,074

1404,074

5876,310

5876,310

5876,310

Neraca Massa Reaktor (R-201)

16
CaSO4.2H2O
H2O
22
CO2
NH3

18
(NH4)2CO3
H 2O

R-201

23
CaSO4.2H2O
H2O
(NH4)2CO3
(NH4)2SO4
CaCO3

Fungsi : Mereaksikan Amonium karbonat dari absorber dengan Gypsum FGD


untuk menghasilkan produk amonium sulfat.

Universitas Sumatera Utara

Neraca Massa Total


F16 + F18 = F22 + F23

Reaksi utama :
(NH4)2CO3 + CaSO4.2H2O

(NH4) 2SO4 + CaCO3 + 2H2O

Reaksi samping :
(NH4)2CO3

2NH3 + CO2 + H2O

Konversi reaksi overall = 83 % ( Chou, 1995 )


Selektifitas

= 97 %

Perhitungan:
Amonium karbonat ((NH4)2CO3) yang masuk dari unit absorber 2816,376 kg/jam =
29,337 kmol/jam. Gypsum FGD

(CaSO4.2H2O) yang masuk dari unit mixer

4472,236 kg/jam = 26,001 kmol/jam. CaSO4 .2H2O yang bereaksi 26,001 kmol/jam
83% 97 % = 20,934 kmol/jam. Sehingga diperoleh (NH4)2SO 4 yang terbentuk
sebanyak 20,934 kmol/jam, CaCO3 yang terbentuk sebanyak 20,934 kmol/jam, dan
H2O yang terbentuk sebanyak 2 x 20,934 = 41,867 kmol/jam.
Massa (NH4)2 SO4 yang terbentuk

= 20,934 kmol/jam 132 kg/kmol


= 2763,249 kg/jam

Massa CaCO3 yang terbentuk

= 20,934 kmol/jam 100 kg/kmol


= 2093,370 kg/jam

Massa H2O yang terbentuk

= 41,867 kmol/jam 18 kg/kmol


= 753,613 kg/jam

Reaksi samping :
(NH4)2CO3

2NH3 + CO2 + H2O

(NH4)2CO3 yang terdekomposisi sebanyak 26,001 83% 3% = 0,647 kmol/jam.


Dengan asumsi reaksi berjalan sempurna, maka NH3 yang terbentuk sebanyak 2
0,647 = 1,295 kmol/jam, CO2 yang terbentuk sebanyak 0,647 kmol/jam, dan H 2O
yang terbentuk sebanyak 0,647 kmol/jam
Massa NH3 yang terbentuk

= 1,295 kmol/jam 17 kg/kmol


= 22,013 kg/jam

Massa CO2 yang terbentuk

= 0,647 kmol/jam 44 kg/kmol

Universitas Sumatera Utara

= 28,487 kg/jam
Massa H2O yang terbentuk

= 0,647 kmol/jam 18 kg/kmol


= 11,654 kg/jam

Jumlah total air keluar (alur 16)

=(5398,943+1404,074+753,613+11,654)kg/jam
= 7568,284 kg/jam

Tabel A.3 Neraca Massa reaktor


Komponen

Input (kg/jam )
F18

(NH4)2CO3

Output (kg/jam )

F16

F22

F23

2816,376

744,587

CaSO4.2H2O
H2O

5398,943

4472,236

817,639

1404,074

7568,284

(NH4)2SO4

2763,249

CaCO3

2093,370

NH3

22,013

CO2

28,487

Jumlah

8215,319

Jumlah Total

A.4

5876,310

50,500

14091,629

14041,129

14091,629

Neraca Massa Filter (FL-201)


24
H 2O

23
CaSO4.2H2O
H2O
(NH4)2CO3
(NH4)2SO4
CaCO3

Fungsi : Memisahkan CaCO3 dan

25
CaSO4.2H2O
H2O
(NH4)2CO3
(NH4)2SO4
CaCO3
27
H 2O
(NH4)2CO3
(NH4)2SO4

gypsum

yang tidak bereaksi dari larutan

amonium sulfat

Universitas Sumatera Utara

Neraca Massa Total


F23 + F24= F25 + F27
Dalam hal ini diasumsikan jumlah air pencuci untuk proses filtrasi sebanyak 20%
dari jumlah massa total arus 20. Amonium sulfat yang terikut dalam cake sebanyak
0,6 % dari amonium sulfat yang masuk filter, amonium karbonat yang terikut cake
sebanyak 2%, dan air yang terikut cake 5%.

Tabel A.4 Neraca massa filter


Komponen

Input (kg/jam)
F23

CaSO4.2H2O

Output (kg/jam)
F24

F25 (Cake)

F27 (Filtrat)

871,639

871,639

(NH4)2SO4

2763,249

16,579

2746,669

(NH4)2CO3

744,587

14,892

729,695

CaCO3

2093,370

2093,370

H2O

7568,284

2808,226

518,826

9857,685

14041,129

2808,226

3515,306

13334,049

Jumlah
Jumlah Total

A.5

16849,355

16849,355

Neraca Massa Tanki Netralisasi (R-202)

26
CO2

27
H 2O
(NH4)2CO3
(NH4)2SO4

4
H2SO4
H 2O

R-202

Fungsi

meningkatkan

konversi

28
H 2O
(NH4)2SO4

amonium

sulfat

dengan

mereaksikan

ammoniumcarbonat yang ada dengan asam sulfat

Universitas Sumatera Utara

Neraca Massa Total


F4 + F27 = F26 + F28
Reaksi :
H2SO4 + (NH4)2CO 3 (NH4)2 SO4 + CO2 + H2O
Dari perhitungan neraca massa di filter didapat mol amonium karbonat mula-mula
7,601 kmol/jam. Larutan asam sulfat yang ditambahkan mempunyai komposisi 98 %
berat asam sulfat dan 2% berat air.
Massa asam sulfat

= 7,601 kmol/jam x 98 kg/kmol


= 744,897 kg/jam

Massa air yang ada

100
2% = 15,202 kg/jam
98

= 744,897

Dengan asumsi reaksi berjalan sempurna, dihasilkan (NH4)2 SO4, CO2 , H2O masingmasing sebanyak 7,601 kmol/jam.
Massa (NH 4)2SO4

= 7,601 kmol/jam x 132 kg/kmol


= 1003,331 kg/jam

Massa CO2

= 7,601 kmol/jam x 44 kg/kmol


= 334,444 kg/jam

Massa H2O hasil reaksi

= 7,601 kmol/jam x 18 kg/kmol


= 136,818 kg/jam

Tabel A.5 Neraca Massa Tanki Netralisasi


Input ( kg/jam )
Komponen

F4

F27

(NH4)2SO4

2746,669

(NH4)CO3

729,695

H2O
H2SO4

15,202

9857,685

Output ( kg/jam )
F28

F26

3750,000

10009,704

744,897

CO2
Jumlah
Jumlah Total

334,444
760,099

13334,49

14094.148

13759,704

334,444

14094.148

Universitas Sumatera Utara

A.6

Neraca Massa Absorber (AB-102)


21
NH3

20
H 2O

17
NH3
CO2
22
CO2
NH3

Fungsi :

19
H2O
(NH4)2CO3

mereaksikan reaktan sisa dari reaktor dengan fresh water untuk

menghasilkan produk amonium sulfate encer sebagai umpan absorber

Neraca Massa Total


F17 + F20 + F22 = F21 + F19
Perhitungan :
2NH3 + CO2 + H2O

(NH4)2CO3

Dari neraca massa di absorber dan reaktor didapat jumlah mol amonia mula-mula
3,038 kmol/jam,

mol CO2 mula-mula 1,221 kmol/jam. Pada reaksi ini karbon

dioksida sebagai reaktan pembatas sehingga (NH4)2CO3 yang terbentuk = 1,221


kmol/jam. Kebutuhan H2O untuk reaksi di scrubber sebesar 1,221 kmol/jam = 21,982
kg/jam. Namun dalam scrubber ditambah fresh water dalam jumlah besar karena
produk yang diharapkan berupa amonium carbonat encer sebagai umpan absorber,
untuk 170 kg NH3 diperlukan 1000 kg air (Gowariker, 2009). Fresh water yang
ditambahkan pada scrubber sebesar 129,487 kg/jam.
Massa (NH4)2CO3

= 1,221 kmol/jam x 96 kg/kmol


= 117,238 kg/jam

Massa NH3 sisa

= (3,038 2(1,221)) kmol/jam x 17 kg/kmol


= 10,126 kg/jam

Massa H2O sisa

= (129,487 21,982)kg/jam
= 107,505 kg/jam

Universitas Sumatera Utara

Tabel A.6 Neraca Massa scrubber


Komponen

Input (kg/jam)
F17

Output (kg/jam)

F22

F20

NH3

29,635

22,013

CO2

25,247

28,487
129,487

(NH4)CO3

Jumlah Total

A.7

F21
10,126

H2O

Jumlah

F19

107,505
117,238

54,882

50,500

129,487

224,743

234,869

10,126

234,869

Neraca Massa Evaporator (EV-201)

29
H 2O

28
H 2O
(NH4)2SO4
30
H 2O
(NH4)2SO4

Fungsi : memekatkan larutan amonium sulfat.


Neraca Massa Total
F28 = F29+ F30
Diketahui pada suhu 85oC kelarutan amonium sulfat 95.3% (Perry & Green, 1999).
Jumlah air yang masuk dari neraca netralisasi (alur 28) 10009,704 kg/jam. Jumlah
amonium sulfat yang masuk dari neraca netralisasi (alur 28) 3750 kg/jam.
H2O dalam cairan keluar evaporator

3750
kg/jam
95,3

= 3934,942 kg/jam
H2O dalam uap keluar evaporator

= 10009,704 3934,942 kg/jam


= 6074,762 kg/jam

Universitas Sumatera Utara

Tabel A.7 Neraca massa evaporator


Komponen

Input (kg/jam)

Output (kg/jam)

F28
(NH4)SO4

F29 (Gas)

F30 (Cairan)

3750,000

3750,000

H2O

10009,704

6074,762

3934,942

Jumlah

13759,704

6074,762

7684,942

Jumlah Total

13759,704

A.8

13759,704

Neraca Massa cristalizer (CR-301)


33
H2O
31
H2O
(NH4)2SO4 (l)

CR-301

34
H2O
(NH4)2SO4 (l)
(NH4)2SO4 (s)

Fungsi : menjenuhkan dan mengkristalkan larutan amonium sulfat.


Neraca Massa Total
F31 = F33 + F34
Diketahui kelarutan amonium sulfat pada suhu 65o C adalah 88% (Perry & Green,
1999).
Jumlah amonium sulfat dari neraca evaporator (alur 30)

= 3750 kg/jam

Jumlah amonium sulfat dari neraca centrifuge (alur 32)

= 40419,922 kg/jam

Jumlah air yang masuk dari neraca evaporator (alur 30)

= 3934,942 kg/jam

Jumlah air dari neraca centrifuge (alur 32)

= 44783,437 kg/jam

Jumlah total amonium sulfat dan air yang masuk (alur 31)

= 92888,301

Asumsi air yang teruapkan

= 3% 92888,301 kg/jam
= 2786,649 kg/jam

Universitas Sumatera Utara

Air dalam cairan

= (3934,942 + 44783,437 - 2786,649) kg/jam


= 45931,730 kg/jam

(NH4)2SO4 yang terlarut

= kelarutan dalam air jumlah massa air


= 88 % 45931,730 kg/jam
= 40419,922 kg/jam

(NH4)2SO4 kristal

= (3750 + 40419,922 - 40419,922) kg/jam


= 3750 kg/jam

Tabel A.8 Neraca massa kristalizer


Input (kg/jam)
Komponen
(NH4)2SO4 (l)

Output (kg/jam)

F31

F34 (Cairan)

44169,922

F33 (Gas)

40419,922

(NH4)2SO4 (s)

3750,000

H2O

48718,379

45931,730

2786,649

Jumlah

92888,301

90101,652

2786,649

Jumlah total

A.9

92888,301

92888,301

Neraca Massa Centrifuge (CF-301)


35
H2O
(NH4)2SO4 (s)
32
H 2O
(NH4)2SO4 (l)
34
H2O
(NH4)2SO4 (l)

Fungsi : memisahkan amonium sulfat kristal yang terbentuk dengan larutannya.


Neraca Massa Total
F34 = F32 + F35
Asumsi air yang menjadi mother liquour 97,5% dan pada produk kristal 2,5%. Dari
neraca massa kristalizer diketahui jumlah air 45931,730 kg/jam sehingga jumlah air
pada produk 2,5% 45931,730 kg/jam = 1148,293 kg/jam.

Universitas Sumatera Utara

Tabel A.9 Neraca massa centrifuge


Input (kg/jam)
Komponen

Output (kg/jam)

F34

F32 (mother liquor)

(NH4)2SO4 (l)

40419,922

(NH4)2SO4 (s)

3750,000

F35 (produk)

40419,922
3750,000

H2O

45931,730

44783,437

1148,293

Jumlah

90101,652

85203,359

4898,293

Jumlah total

90101,652

A.10

90101,652

Neraca Massa Rotary Dryer (RD-301)


36
H2O
35
H2O
(NH4)2SO4 (s)

R
D

37
H2O
(NH4)2SO4 (s)

RD-301

Fungsi : mengurangi kadar air dalam kristal amonium sulfat menjadi 1%.
Neraca Massa Total
F35 = F36+ F37
Tabel A.10 Neraca massa rotary dryer
Komponen

Input (kg/jam)
F35(produk)

Output (kg/jam)
F36 (gas)

F37 (Produk)

(NH4)SO4(s)

3750,000

3750,000

H2O

1148,293

1110,414

37,879

Jumlah

4898,293

1110,414

3878,879

Jumlah Total

4898,293

4898,293

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN B
PERHITUNGAN NERACA ENERGI
Basis perhitungan

: 1 jam operasi

Satuan operasi

: kJ/jam

Temperatur basis

: 298,15 K

Neraca panas ini menggunakan rumus-rumus perhitungan sebagai berikut:


Persamaan untuk menghitung kapasitas panas (Reklaitis, 1983) :
Cp = a + bT + cT 2 + dT 3

Jika Cp adalah fungsi dari temperatur maka persamaan menjadi :


T2

CpdT

= a (T2 T1 ) +

T1

b
c 3
d
2
2
3
4
4
(T2 T1 ) + (T2 T1 ) + (T2 T1 )
2
3
4

Untuk sistem yang melibatkan perubahan fasa persamaan yang digunakan adalah :
T2

Tb

T2

T1

T1

Tb

CpdT = Cpl dT + H Vl + Cp v dT

Perhitungan energi untuk sistem yang melibatkan reaksi :


T

2
2
dQ
= rH r (T ) + N CpdTout N CpdTin
dt
T1
T1

B.1 Data Perhitungan Cp


Berikut ini rumus yang dapat digunakan untuk menghitung kapasitas panas gas.
Cpg = a + bT + cT2 + dT3 + eT4 [J/mol K]
T2

Cpg dT = [a(T2T1) + b/2(T22T12) + c/3(T23T13) + d/4(T24T14)]

T1

Tabel B.1 Nilai konstanta a, b, c, dan d untuk perhitungan Cp gas


Komponen

NH3 (g)

27,550

2,56278E-02

9,90042E-06

-6,68639E-09

CO2(g)

19,02230

7,96291E-02

-7,37067E-05

3,74572E-08

34,047

-9,65E-03

3,30E-05

-2,04E-08

H2O (g)
(Reklaitis,1983)

Universitas Sumatera Utara

Berikut ini rumus yang dapat digunakan untuk menghitung kapasitas panas cairan.
Cpl = a + bT + cT2 + dT3 [J/mol K]
T2

Cpl dT = [a(T2 T1) + b/2(T22 T12) + c/3(T23 T13) + d/4(T24 T14)]

T1

Tabel B.2 Nilai konstanta a, b, c, dan d untuk perhitungan Cp cairan


Komponen

NH3 (l)

2,01E+01

8,46E-01

-4,07E-03

6,61E-06

CO2 (l)

1,10E+01

1,15955

-7,23E-03

1,55E-05

H2O (l)

1,83E+01

4,72E-01

-1,34E-03

1,31E-06

(Reklaitis, 1983)

Tabel B.3 Kapasitas panas cairan H2SO4 (98 %)


Komponen

Suhu, T(K)

H2SO4 (98 %)

Kapasitas panas, Cp (J/mol K)

298,15

138,593

300

138,948

400

158,238

500

177,621

Tabel B.4 Kapasitas panas CaCO3


Komponen

Suhu, T(K)

CaCO3

Kapasitas panas, Cp (J/mol K)

298,15

83,741

300

83,817

400

96,985

500

104,547

(Barin, 1995)

B.2 Estimasi Cp dengan metode Hurst dan Harrison


Perhitungan estimasi kapasitas panas padatan, Cps (J/mol.K), menggunakan metode
Hurst and Harrison dengan rumus:

Keterangan:

Cp= N
E=1 ni E

(Perry & Green, 1999)

= Jumlah unsur dalam senyawa

ni

= Jumlah kemunculan unsur E dalam senyawa

Universitas Sumatera Utara

= Kontribusi unsur E

Dimana kontribusi elemen atomnya dapat dilihat pada tabel berikut (Perry & Green,
1999):
Tabel B.5 Kontribusi unsur dan gugus untuk estimasi Cp
Nilai Kontribusi Atom

E (J/mol.K)

18,74

7,56

12,36

13,42

10,89

Ca

28,25

Berdasarkan rumus di atas maka kapasitas panas padatan pada T = 298,15 K.


Tabel B.6 Kapasitas panas padatan pada T = 298,15 K
Komponen

E (J/mol.K)

(NH4)2SO4

164

(NH4)2CO3

149,11

B.3 Nilai Panas Reaksi Pembentukan (298,15 K)


Nilai panas reaksi pembentukan senyawa yang digunakan:
Tabel B.7 Panas Reaksi Pembentukan Senyawa
Komponen

Panas pembentukan (298,15 K)

CaSO42H2O

-479,33

Kcal/mol

-2006,85884

kJ/mol

H2O

-68,3174

Kcal/mol

-286,03129

kJ/mol

H2SO4

-193,69

Kcal/mol

-810,941292

kJ/mol

CO2

-94,052

Kcal/mol

-393,776914

kJ/mol

CaCO3

-289,5

Kcal/mol

-1212,0786

kJ/mol

NH3

-10,96

Kcal/mol

-45,887328

kJ/mol

(NH4)2CO3

-223,4

Kcal/mol

-935,33112

kJ/mol

(NH4)2SO4 (aq)

-279,33

Kcal/mol

-1169,49884

kJ/mol

(Perry & Green, 1999)

Universitas Sumatera Utara

B.4

Vaporizer Amonia (E-101)

Saturated Steam
T = 393.15 K

9
NH3
H 2O
T = 319.15 K

E-102

6
NH3
H 2O
T = 273.15 K

Kondensat
T = 393.15 K

Panas masuk
298,15

Q = N senyawa Cpl dT
273,15

Alur 6: NH3 (l), H 2O(l) pada suhu 273,15 K dan tekanan 5,5 atm
273,15

Suhu, T(K)

Komponen

CpdT

N (mol/jam)

(J/mol)

Q (kJ/jam)

298 ,15

273,15

NH3 (l)

71889,331

-2095,315

-150630,784

H2O(l)

547,544

-1875,756

-1017,204

Q1

-151647,988

Panas keluar
Alur 9: NH3 (g) pada suhu 273,15 K dan tekanan 4,5 atm
319 ,15

CpdT =

298,151

280

Suhu,

Cp (l ) dT

Cp dT + H
l

319,15

(J/mol)
-109792,716

Vl

298,15

Hvl

298 ,15

T(K)

319 ,15

280

Cp dT
v

280

319 ,15

Cp ( g ) dT

280 ,15

(kJ/Kg)
1236,9

(J/mol)
102355,295

(kJ/jam)
1211625,911

Universitas Sumatera Utara

Besarnya panas yang perlu diberikan agar suhu operasi dapat tercapai adalah :
Q = Qout Qin = (1211625,911 (-151647,988)) kJ/jam = 1363273,899 kJ/jam
Maka untuk memenuhi kebutuhan panas ini digunakan steam.
Data air yang digunakan:
T masuk

= 393,15 K ; tekanan 1,961 atm

Dimana steam yang digunakan saturated steam dengan temperatur 393,15 K


Hl

= 503,8375 kJ/kg

Hv

= 2706,0125 kJ/kg

steam = Hv - Hl
= (2706,0125 503,8375) kJ/kg
= 2202,175 kJ/kg

Steam yang diperlukan adalah:

m=

Q
Pada 393,15 K

1363273,899 kJ/jam
2202,175 kJ/kg
= 619,058 kg/jam
=

B.5

Vaporizer CO2 (E-102)


Saturated Steam
T = 393.15 K

7
NH3
H 2O
T = 319.15 K

E-102

5
CO2
H 2O
T=240.15 K

Kondensat
T = 393.15 K

Panas masuk
298,15

Q = N senyawa Cpl dT
240,15

Universitas Sumatera Utara

Alur 5: CO2 (l), H2O(l) pada suhu 240,15 K dan tekanan 20,5 atm
240.15

Suhu, T(K)

Komponen

CpdT

N (mol/jam)

(J/mol)

Q (kJ/jam)

298.15

240,15

CO2 (l)

26318,856

-5975,145

-157258,991

H2O(l)

103,101

-4276,325

-440,893

Q2

-157699,884

Panas keluar
319 ,15

255,15

CpdT =

298.,15

Cp dT + H
l

Vl

298,15

Hvl

CpdT

298 ,15

T(K)

(kJ/Kg)

(J/mol)

319,15

-121963,570

Cp dT
v

255,15

319 ,15

255 ,15

Suhu,

319 ,15

258515,271

CpdT

255 ,15

(J/mol)
63722,938

(kJ/jam)
200274,639

Besarnya panas yang perlu diberikan agar suhu operasi dapat tercapai adalah :
Q = Qout Qin = (200274,639 (-157699,884)) kJ/jam = 357974,523 kJ/jam
Maka untuk memenuhi kebutuhan panas ini digunakan steam.
Data air yang digunakan:
T masuk

= 393,15 K ; tekanan 1,961 atm

Dimana steam yang digunakan saturated steam dengan temperatur 393,15 K


Hl

= 503,8375 kJ/kg

Hv

= 2706,0125 kJ/kg

steam = Hv - Hl
= (2706,0125 503,8375) kJ/kg
= 2202,175 kJ/kg
Steam yang diperlukan adalah:

m=

Q
Pada 393,15 K

357974,523 kJ/jam
2202,175 kJ/kg
= 162,555 kg/jam
=

Universitas Sumatera Utara

B.6

Absorber (AB-101)
17
NH3
CO2
317,15 K
15
H2O
303,15 K

19
H2O
(NH4)2CO3
317,15 K

Air pendingin
T= 303,15 K

12
NH3
317,15 K

Air pendingin
T= 323,15 K

AB-101

14
CO2
317,15 K

18
H2O
(NH4)2CO3
317,15 K

Panas reaksi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


T

2
2
dQ
= rH r (T ) + N CpdTout N CpdTin
dt
T1
T1

Masuk :
Alur 12: NH 3 (317,15 K; 1 atm)
317 ,15

Suhu T(K)

Komponen

N (mol/jam)

CpdT

(J/mol)

Q (kJ/jam)

298 ,15

317,15

NH3(g)

57975,267

687,360

39849,906

Alur 14: CO2 (317,15 K; 1atm)


317 ,15

Suhu T(K)

Komponen

N (mol/jam)

CpdT

(J/mol)

Q (kJ/jam)

298 ,15

317,15

CO2(g)

28689,815

715,036

20514,258

Alur 15: H 2O (303,15 K; 1 atm)


303,15

Suhu, T(K)

Komponen

N (mol/jam)

CpdT

(J/mol)

Q (kJ/jam)

298 ,15

303,15 H2O(l)

322084,817

374,705

120686,947

Universitas Sumatera Utara

Alur 19: H 2O, (NH 4)2CO3 (317,15 K; 1 atm)


317 ,15

Suhu, T(K)
317,15

Komponen

N (mol/jam)

CpdT

(J/mol)
Q (kJ/jam)

298 ,15

H2O(l)

5972,483

1426,805

8521,570

(NH4)2CO3

1221,230

2833,090

3459,856

Sehingga,
Qin

= Q 12 + Q 14 + Q 19 + Q15
= (39849,906 + 20514,258 + 120686,947 + 8521,570 + 3459,856) kJ/jam
= 193032,537 kJ/jam

Persamaan reaksi yang berlangsung di absorber:


2NH3 + CO2 + H2O

(NH4)2CO3

Panas reaksi pada keadaan standar (298,15 K):


Komponen

Hf (kJ/mol)

NH3

-45,887328

CO2

-393,776914

H2O

-286,03129

(NH4)2CO3

-935,33112

Panas reaksi pada keadaan standar :


Hr298,15 = .Hf
o
o
Hr298
,15 = (1xH f ( NH

4 ) 2 CO3

(2 xH of NH + 1xH of CO + 1xH of H 2O ))
3

= (-935,33112)-((2x(-45,887328)) + (-393,776914)+ (-286,03129))


= -163,7482601 kJ/mol
Panas reaksi, Hr298,15 bernilai negatif (-), maka reaksi adalah eksothermis.
Jumlah panas yang dibutuhkan pada keadaan standar :
r = 28116,01905 mol/jam
Panas Reaksi suhu standar

= r Hr298,15
= 28116,01905 mol/jam -163,7482601 kJ/mol
= -4603949,2 kJ/jam

Universitas Sumatera Utara

Keluar :
Alur 18: H 2O, (NH 4)2CO3 (317,15 K; 1 atm)
317 ,15

Suhu T(K)
317,15

Komponen

N (mol/jam)

H2O(l)
(NH4)2CO3

CpdT

298 ,15

(J/mol)

Q (kJ/jam)

299941,280

1426,805

427957,841

29337,250

2833,090

83115,068

Q10

511072,910

Alur 17: CO2, NH3 (317,15 K; 1atm)


317 ,15

Suhu T(K)
317,15

Komponen

CpdT

N (mol/jam)

(J/mol)

298 ,15

NH3(g)

1743,229

687,360

1198,227

CO2 (g)

573,796

715,036

410,285

Q11

Qout

Q (kJ/jam)

1608,512

= Q 18 + Q 17
= (511072,910 +1608,512) kJ/jam
= 512405,887 kJ/jam

Maka ,
T

2
2
dQ
= rH r (T ) + N CpdTout N CpdTin
dt
T1
T1

= ( (-4603949,2) + 512405,887 - 193032,537) kJ/jam


= - 4284575,85 kJ/jam

Media pendingin yang digunakan adalah air yang masuk pada suhu 303,15 K dan
keluar pada suhu 323,15 K. Air pendingin yang diperlukan :

H (323,15 K) H (303,15 K) = [ H (323,15 K)

H (298,15 K)]

[H (303,15 K) H (298,15 K) ]
=

323,15

303,15

298,15

298,15

Cp H 2O (l ) dT

Cp

H 2O (l )

dT

Universitas Sumatera Utara

= 1878,90978 374,7054825 J/mol


= (1504,204297 J/mol) x 1000 mol/kmol /18 kg/kmol
= 83566,905 J/kg
= 83,566905 kJ/kg
Air pendingin yang diperlukan adalah:

Q
H(323,15 K) - H(303,15 K)
4284575,85
=
83,566905
= 51271,204 kg/jam

m=

B.7 Heater (E-103)


Saturated Steam
T = 393.15 K

18
H 2O
(NH4)2CO3
T =317,15 K

18
H 2O
(NH4)2CO3
T =343,15 K
E-107

E-103
Kondensat
T = 393.15 K

Neraca panas pada pre-heater dapat dihitung sebagai berikut


dQ
= QOUT Q IN
dt

Masuk :
Alur 18: H 2O, (NH 4)2CO3 (317,15 K; 1 atm)
317 ,15

Suhu T(K)
317,15
Qin

CpdT

Q (kJ/jam)

Komponen

N (mol/jam)

H2O(l)

299941,2801

1426,805

427957,841

29337,2495

2833,090

83115,068

(NH4)2CO3

298 ,15

(J/mol)

511072,910

Universitas Sumatera Utara

Keluar :
Alur 18: H 2O, (NH 4)2CO3 (343,15 K; 1 atm)
343,15

Suhu T(K)
343,15

CpdT

(J/mol)

Komponen

N (mol/jam)

H2O(l)

299941,2801

3390,654

1016997,065

29337,2495

6709,950

196851,477

(NH4)2CO3

Q (kJ/jam)

298 ,15

Qout

1213848,542

Sehingga dQ = QOUT Q IN
dt

Q = Q out Q in
= (1213848,542 511072,910) kJ/jam
= 702775,6325 kJ/jam
Maka untuk memenuhi kebutuhan panas ini digunakan steam.
Data steam yang digunakan:
T masuk

= 393,15 K ; tekanan 1,961 atm

Dimana steam yang digunakan saturated steam dengan temperatur 393,15 K


Hl

= 503,8375 kJ/kg

Hv

= 2706,0125 kJ/kg

steam = Hv - Hl
= (2706,0125 503,8375) kJ/kg
= 2202,175 kJ/kg

Steam yang diperlukan adalah:

m=

Q
Pada 393,15 K

702775,6325 kJ/jam
2202,175 kJ/kg
= 319,128 kg/jam
=

Universitas Sumatera Utara

B.8

Tangki Pencampur Gypsum dan Air (M-101)


13
H 2O
T = 303,15 K
Saturated steam
T = 393,15 K

kondensat
T = 393,15 K

1
CaSO4.2H2O
T = 303,15 K
M-101

16
CaSO4.2H2O
H2O
T = 343,15 K

M-101

Masuk :
Alur 1: Gypsum (303,15 K; 1 atm)
303,15

Suhu T(K)

Komponen

(J/mol)

CpdT

N (mol/jam)

Q (kJ/jam)

298 ,15

303,15 Gypsum

26001,372

938,048

24390,535

Alur 13: H 2O(l) (303,15 K; 1atm)


303,15

Suhu T(K)

Komponen

N (mol/jam)

(J/mol)

CpdT

Q (kJ/jam)

298 ,15

303,15 H2O(l)

Qin

78004,115

374,705

29228,570

= Q1 + Q13
= (24390,535 + 29228,570) kJ/jam
= 53619,105 kJ/jam

Laju pencampuran gypsum = (4472,236 kg/jam) (1000 mol/kmol) /(172 kg/kmol)


= 26001,37165 mol/jam
Panas pencampuran gypsum adalah: -0,18 kkal/gmol

= -753,624 J/mol

(Perry &

Green, 1999)
Hs

= laju pencampuran panas pencampuran gypsum


= 26001,37165 mol/jam -753,624 J/mol
= -19595257,71 J/jam = -19595,25771 kJ/jam

Universitas Sumatera Utara

Keluar:
Alur 16: H 2O(l), Gypsum (343,15 K; 1 atm)
343,15

Suhu T(K)
343,15

Komponen

N (mol/jam)

CpdT

(J/mol)
Q (kJ/jam)

298 ,15

H2O(l)

78004,11494

3390,653879

264484,9549

Gypsum

26001,37165

9014,778248

234396,5995

Qout

498881,5544

Sehingga Q = QOut - (Hs + Q In)


= (498881,5544 - (-19595,25771 + 53619,105)) kJ/jam
= 464857,7072 kJ/jam

Maka untuk memenuhi kebutuhan panas ini digunakan steam.


Data steam yang digunakan:
T masuk

= 393,15 K ; tekanan 1,961 atm

Dimana steam yang digunakan saturated steam dengan temperatur 393,15 K


Hl

= 503,8375 kJ/kg

Hv

= 2706,0125 kJ/kg

steam = Hv - Hl
= (2706,0125 503,8375) kJ/kg
= 2202,175 kJ/kg
Steam yang diperlukan adalah:

m=

Q
Pada 393,15 K

464857,7072 kJ/jam
2202,175 kJ/kg
= 211,0902663 kg/jam
=

Universitas Sumatera Utara

B.9 Absorber (AB-102)

21
NH3
T = 317,15 K
Air pendingin
T=303,15K

20
H 2O
T = 303,15 K

17
NH3
CO2
T= 317,15K

AB-102
Air pendingin
T=323,15K

22
CO2
NH3
T = 317,15 K

19
H 2O
(NH4)2CO3

T = 317,15 K

Panas reaksi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


T

2
2
dQ
= rH r (T ) + N CpdTout N CpdTin
dt
T1
T1

Masuk:
Alur 17: CO2, NH3 (317,15 K; 1atm)
317 ,15

Suhu T(K)
317,15

Komponen

N (mol/jam)

CpdT

298 ,15

(J/mol)

Q (kJ/jam)

NH3(g)

1743,229

687,360

1198,227

CO2 (g)

573,796

715,036

410,285

Q11

1608,512

Alur 22: NH 3(g), CO 2(g) (317,15 K; 1 atm)


317 ,15

Suhu T(K)
317,15
Q15

Komponen

N (mol/jam)

CpdT

298 ,15

(J/mol)

Q (kJ/jam)

NH3(g)

1294,868

687,360

890,041

CO2(g)

647,434

715,036

462,939
1352,980

Universitas Sumatera Utara

Alur 20: H 2O(l) (303,15 K; 1 atm)


303,15

Suhu, T(K)

Komponen

N (mol/jam)

303,15 H2O(l)

QIn

CpdT

(J/mol)
Q (kJ/jam)

298 ,15

7193,713

374,705

2695,524

= Q 17 + Q 22 + Q20
= (1608,512 + 1352,980 + 2695,524) kJ/jam
= 5657,016 kJ/jam

Persamaan reaksi yang berlangsung di scrubber:


2NH3 + CO2 + H2O

(NH4)2CO3

Panas reaksi pada keadaan standar (298,15 K):


Komponen

Hf (kJ/mol)

NH3

-45,887328

CO2

-393,776914

H2O

-286,03129

(NH4)2CO3

-935,33112

Panas reaksi pada keadaan standar :


Hr298,15 = .Hf
o
o
Hr298
,15 = (1xH f ( NH

4 ) 2 CO3

(2 xH of NH + 1xH of CO + 1xH of H 2O ))
3

= (-935,33112)-((2x(-45,887328)) + (-393,776914)+ (-286,03129))


= -163,7482601 kJ/mol
Panas reaksi Hr298,15 (-), maka reaksi adalah eksothermis.
Jumlah panas yang dibutuhkan :
r = 1221,230461 mol/jam
Panas Reaksi suhu standar

= r Hr298,15
= 1221,230 mol/jam -163,7482601 kJ/mol
= -199974,3632 kJ/jam

Universitas Sumatera Utara

Keluar:
Alur 19: H 2O, (NH 4)2CO3 (317,15 K; 1 atm)
317 ,15

Suhu T(K)

Komponen

CpdT

N (mol/jam)

(J/mol)

Q (kJ/jam)

298 ,15

317,15

H2O(l)

5972,482

1426,805

8521,570

(NH4)2CO3

1221,230

2833,090

3459,856

Q12

11981,426

Alur 21: NH 3(g) (317,15 K; 1atm)


317 ,15

Suhu T(K)

Komponen

N (mol/jam)

CpdT

(J/mol)

Q (kJ/jam)

298 ,15

317,15 NH3(g)

595,636

687,360

409,417

= Q19 + Q21

Qout

= (11981,426 + 409,417) kJ/jam


= 12390,843 kJ/jam
Maka ,
T

2
2
dQ
= rH r (T ) + N CpdTout N CpdTin
dt
T1
T1

= ((-199974,3632) + 12390,843 - 5657,016) kJ/jam


= - 193240,536 kJ/jam
Media pendingin yang digunakan adalah air yang masuk pada suhu 303,15 K dan
keluar pada suhu 323,15 K. Air pendingin yang diperlukan :
H (323,15 K) H (303,15 K) = [ H (323,15 K)

H (298,15 K)]

[H (303,15 K) H (298,15 K) ]
=

323,15

303,15

298,15

298,15

Cp H 2O (l ) dT

Cp

H 2O (l )

dT

= 1878,90978 374,7054825 J/mol


= (1504,204297 J/mol) x 1000 mol/kmol /18 kg/kmol
= 83566,905 J/kg
= 83,566905 kJ/kg

Universitas Sumatera Utara

Air pendingin yang diperlukan adalah:

Q
H(323,15 K) - H(303,15 K)

m=

193240,536 kJ/jam
83,566905 kJ/kg
= 2312,40507 kg/jam
=

B.10

Cooler (E-202)
Air pendingin
T= 303,15

22
NH3(g)
CO2(g)
T =343,15 K

22
NH3(g)
CO2(g)
T =317,15 K
E-107

E-202
Air pendingin
T = 323.15 K

Neraca panas pada pre-heater dapat dihitung sebagai berikut


dQ
= QOUT Q IN
dt

Masuk:
Alur 22: NH 3(g),CO2(g) (343,15 K; 1 atm)
343,15

Suhu T(K)
343,15

Komponen

N (mol/jam)

CpdT

(J/mol)
Q (kJ/jam)

298 ,15

NH3(g)

1294,868

1645,453

2130,645

CO2(g)

647,434

1719,2543

1113,104

Qin

3243,749

Keluar:
Alur 22: NH 3(g), CO 2(g) (317,15 K; 1 atm)
317 ,15

Suhu T(K)

Komponen

N (mol/jam)

CpdT

(J/mol)

Q (kJ/jam)

298 ,15

317,15

NH3(g)

1294,868

687,360

890,041

CO2(g)

647,434

715,0367

462,939

Qout

1352,980

Q = Qout Qin
= (1352,980 - 3243,749) kJ/jam = -1890,769 kJ/jam

Universitas Sumatera Utara

Media pendingin yang digunakan adalah air yang masuk pada suhu 303,15 K dan
keluar pada suhu 323,15 K. Air pendingin yang diperlukan :
H (323,15 K) H (303,15 K) = [ H (323,15 K)

H (298,15 K)]

[H (303,15 K) H (298,15 K) ]
323,15

Cp

303,15
H 2O (l )

dT

298,15

Cp

H 2O (l )

dT

298,15

= 1878,90978 374,7054825 J/mol


= (1504,204297J/mol) x 1000mol/kmol /18 kg/kmol
= 83566,905 J/kg
= 83,566905 kJ/kg

Air pendingin yang diperlukan adalah:

m=

Q
H(323,15 K) - H(303,15 K)

1890,769 kJ/jam
83,566905 kJ/kg
= 22,626 kg/jam
=

B.11

Reaktor (R-201)
22
CO2
NH3
T =343,15 K

16
CaSO4.2H2O
H2O
T =343,15 K
18
(NH4)2CO3
H 2O
T =343,15 K

Air pendingin
T =303,15 K

23
CaSO4.2H2O
H2O
(NH4)2CO3
(NH4)2SO4
CaCO3
T =343,15 K

R-201
Air pendingin
T =323,15 K

R-201

Panas reaksi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


T

2
2
dQ
= rH r (T ) + N CpdTout N CpdTin
dt
T1
T1

Universitas Sumatera Utara

Masuk :
Alur 18: H 2O, (NH 4)2CO3 (343,15 K; 1 atm)
343,15

Suhu T(K)
343,15

Komponen

N (mol/jam)

CpdT

(J/mol)
Q (kJ/jam)

298 ,15

H2O(l)

299941,20

3390,654

1016997,065

(NH4)2CO3

29337,250

6709,950

196851,477

Q10

1213848,542

Alur 16: H 2O(l), Gypsum (343,15 K; 1 atm)


343,15

Suhu T(K)

Komponen

N (mol/jam)

CpdT

(J/mol)

Q (kJ/jam)

298 ,15

343,15

H2O(l)

78004,115

3390,654

264484,955

Gypsum

26001,372

9014,778

234396,599

Q14

Qin

498881,554

= (1213848,542 + 498881,554) kJ/jam


= 1712730,097 kJ/jam

Persamaan reaksi utama dalam reaktor:


(NH4)2CO3 + CaSO4.2H2O

(NH4)2 SO4 + CaCO3 + 2H2O

Hr = Hf produk - Hf reaktan
Panas reaksi pada keadaan standar (298,15 K):
Komponen

Hf (kJ/mol)

(NH4)2CO3

-935,33112

CaSO4.2H2O

-2006,85884

(NH4)2SO4

-1169,498844

H2O

-286,03129

CaCO3

-1212,0786

Universitas Sumatera Utara

Panas reaksi pada keadaan standar :


Hr298,15 = .Hf
o
o
Hr298
,15 = (((1xH f ( NH

4 ) 2 SO4

) + (1 xH of CaCO3 ) + (2 xH of H 2O )) ((1xH of ( NH

4 ) 2 CO3

) + (1xH of CaSO .2 H O )))

= (((1x-1169,49884) + (1x-1212,0786) + (2x-286,03129)) -((1x-935,33112)


+ (1x-2006,85884)))
= -11,450 kJ/mol
Panas reaksi, Hr298,15 bernilai negatif (-), maka reaksi adalah eksothermis.
Jumlah panas yang dibutuhkan :
r = 20933,70431 mol/jam
= r Hr298,15

Panas reaksi utama suhu standar

= 20933,70431 mol/jam -11,450 kJ/mol


= - 239692,184 kJ/jam
Adapun reaksi samping yang terjadi:
(NH4)2CO3

2NH3 + CO2 + H2O

Hr = Hf produk - Hf reaktan
Panas reaksi pada keadaan standar (298,15 K):
Komponen

Hf (kJ/mol)

NH3

-45,887328

CO2

-393,776914

H2O

-286,03129

(NH4)2CO3

-935,33112

Panas reaksi pada keadaan standar :


Hr298,15 = .Hf
o
o
Hr298
,15 = (( 1xH f ( NH

4 ) 2 CO3

) + (2 xH of NH +1xH of CO +1xH of H 2O ))
3

= (-(-935,33112) + ((2x(-45,887328)) + (-393,776914)+ (-286,03129))


= 163,7482601 kJ/mol

Universitas Sumatera Utara

Panas reaksi, Hr298,15 bernilai positif (+), maka reaksi adalah endotermis.
Oleh karena itu suhu/ panas yang berlebihan perlu dihindarkan.
Jumlah panas yang dibutuhkan :
r = 647,434154 mol/jam
= r H r

Panas total reaksi samping

= 647,434154 mol/jam 163,7482601 kJ/mol


= 106016,2162 kJ/jam
Keluar :
Alur 22: NH 3(g),CO2(g) (343,15 K; 1 atm)
317 ,15

Suhu T(K)

Komponen

N (mol/jam)

CpdT

(J/mol)

Q (kJ/jam)

298 ,15

317,15

NH3(g)

1294,868

1645,453

2130,645

CO2(g)

647,434

1719,254

1113,104

Q15

3243,749

Alur 23: H 2O(l), (NH4)2CO3, Gypsum, CaCO3 , (NH4) 2SO4 (343,13 K; 1 atm)
343,15

Suhu T(K)

Komponen

N (mol/jam)

CpdT

(J/mol)

Q (kJ/jam)

298 ,15

H2O(l)

343., 5

420460,238

3390,654

1425635,136

(NH4)2CO3

7756,111

6709,950

52043,117

Gypsum

5067,667

9014,778

45683,897

CaCO3

20933,704

4027,455

84309,545

(NH4)2SO4

20933,704

7380,000

15440,738

Q16

Qout

1762162,433

= (3243,749 + 1762162,433) kJ/jam


= 1765406,182 kJ/jam

Sehingga
Q

= r.H reaksi utama + r.H reaksi samping + Qout -Qin


= ((-239692,184) + 106016,2162 + 1765406,182 - 1765406,182) kJ/jam
= -80999,882 kJ/jam

Universitas Sumatera Utara

Media pendingin yang digunakan adalah air yang masuk pada suhu 303,15 K dan
keluar pada suhu 323,15 K. Air pendingin yang diperlukan :
H (323,15 K) H (303,15 K) = [ H (323,15 K)

H (298,15 K)]

[H (303,15 K) H (298,15 K) ]
323,15

Cp

303,15
H 2O (l )

dT

298,15

Cp

H 2O (l )

dT

298,15

= 1878,90978 374,7054825 J/mol


= (1504,204297 J/mol) x 1000 mol/kmol /18 kg/kmol
= 83566,905 J/kg
= 83,566905 kJ/kg
Air pendingin yang diperlukan adalah:

Q
H(323,15 K) - H(303,15 K)
80999,882 kJ/jam
=
83,566905 kJ/kg
= 969,282 kg/jam

m=

B.12

Filter (FL-201)

24
H 2O
T=303,15 K

FL-201
23
CaSO4.2H2O
H2O
(NH4)2CO3
(NH4)2SO4
CaCO3
T=343,15 K

25
CaSO4.2H2O
H2O
(NH4)2CO3
(NH4)2SO4
CaCO3
T=334,15 K
27
H 2O
(NH4)2CO3
(NH4)2SO4
T=334,15 K

Universitas Sumatera Utara

Masuk:
Alur 23: H 2O(l), (NH4)2CO3, Gypsum, CaCO3 , (NH4) 2SO4 (343,13 K; 1 atm)
343,15

Suhu T(K)

Komponen

N (mol/jam)

CpdT

(J/mol)

Q (kJ/jam)

298 ,15

H2O(l)

343., 5

420460,238

3390,654

1425635,136

(NH4)2CO3

7756,111

6709,950

52043,117

Gypsum

5067,667

9014,778

45683,897

CaCO3

20933,704

4027,455

84309,545

(NH4)2SO4

20933,704

7380,000

15440,738

Q16

1762162,433

Alur 24: H 2O(l) (303,15 K; 1 atm)


303,15

Suhu T (K)

Komponen

N (mol/jam)

CpdT

(J/mol)

Q (kJ/jam)

298 ,15

303,15

Q in

H2O(l)

156012,546

374,705

58458,756

= (1762162,433 + 58458,756) kJ/jam


= 1820621,190 kJ/jam

Neraca panas pada filter dapat dihitung sebagai berikut


dQ
= QOUT Q IN
dt

Dimana dQ/dt =0, sehingga Q out = Q in


Temperatur pada alur keluar diperoleh dengan menggunakan metode trial and error.
Diperoleh temperatur pada alur keluar filter yaitu Tout = 334,268 K.

Universitas Sumatera Utara

Keluar:
Alur 25
334 , 268

Suhu, T(K)

Komponen

CpdT

N (mol/jam)

(J/mol)

Q (kJ/jam)

298 ,15

CaSO4.2H2O

5067,667

5467,250

27706,202

28823,639

2718,447

78355,524

(NH4)2CO3

155,122

5385,622

835,430

(NH4)2SO4

125,602

5923,426

743,995

20933,704

2867,805

60033,779

H2O(l)
334,268

CaCO3
Q20

167674,930

Alur 27
334 , 268

Suhu, T(K)

Komponen

N (mol/jam)

CpdT

(J/mol)

Q (kJ/jam)

298 ,15

H2O(l)
334,268

547649,144

2718,447

1488754,959

(NH4)2CO3

7600,989

5385,622

40936,052

(NH4)2SO4

20808,102

5923,426

123255,245

Q21

1652946,256

Q out = (167674,930 + 1652946,256) kJ/jam


= 1820621,190 kJ/jam

B.13

Heater H2SO4 (E-201)


Saturated Steam
T = 393.15 K

4
H 2O
H2SO4
T =303,15 K

4
H 2O
H2SO4
T =338,15 K
E-107

E-201
Kondensat
T = 393.15 K

Neraca panas pada pre-heater dapat dihitung sebagai berikut


dQ
= QOUT QIN
dt

Universitas Sumatera Utara

Masuk
Alur 4 :
303,15

Suhu T(K)

Komponen

CpdT

N (mol/jam)

(J/mol)

Q (kJ/jam)

298 ,15

303,15

H2O(l)

844,554

374,705

316,459

H2S04

7600,989

697,778

5303,804

Qin

5620,263

Keluar:
Alur 4 :
338 ,15

Suhu T(K)

Komponen

N (mol/jam)

CpdT

(J/mol)

Q (kJ/jam)

298 ,15

338,15

H2O(l)

844,554

3012,055

2543,844

H2S04

7600,989

5852,285

44483,156

Qout

47026,000

Sehingga Q = QOUT - Q IN
= (47026,000 - 5620,263) kJ/jam
= 41406,736 kJ/jam
Maka untuk memenuhi kebutuhan panas ini digunakan steam.
Data steam yang digunakan:
T masuk

= 393,15 K ; tekanan 1,961 atm

Dimana steam yang digunakan saturated steam dengan temperatur 393,15 K


Hl

= 503,8375 kJ/kg

Hv

= 2706,0125 kJ/kg

steam = Hv - Hl
= (2706,0125 503,8375) kJ/kg
= 2202,175 kJ/kg

Universitas Sumatera Utara

Steam yang diperlukan adalah:

m=

Q
Pada 393,15 K

41406,736 kJ/jam
2202,175 kJ/kg
=18,803 kg/jam
=

B.14

Netralisasi (R-202)
26
CO2
T= 338,15 K

4
H2SO4
H 2O
T= 338,15 K

27
H 2O
(NH4)2CO3
(NH4)2SO4
T =334,15 K

R-202

Air pendingin
T= 303,15 K

28
H 2O
(NH4)2SO4
T= 338,15 K

Air pendingin
T= 323,15 K

Panas reaksi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


T

2
2
dQ
= rH r (T ) + N CpdTout N CpdTin
dt
T1
T1

Masuk:
Alur 4:
338 ,15

Suhu T(K)

Komponen

N (mol/jam)

CpdT

(J/mol)

Q (kJ/jam)

298 ,15

338,15
Q7

H2O(l)

844,554

3012,055

2543,844

H2S04

7600,989

5852,285

44483,156
47026,000

Universitas Sumatera Utara

Alur 27
334 , 268

Suhu T(K)

Komponen

N (mol/jam)

CpdT

(J/mol)

Q (kJ/jam)

298 ,15

H2O(l)
334,268

547649,144

2718,447

1488754,959

(NH4)2CO3

7600,989

5385,622

40936,052

(NH4)2SO4

20808,102

5923,426

123255,245

Q21

Q in

1652946,256

= Q4 + Q27
= (47026,000 + 1652946,256) kJ/jam
= 1699973,255 kJ/jam

Persamaan reaksi yang terjadi di unit netralisasi:

(NH4)2CO3 + H2 SO4

(NH4)2SO 4 + H2O + CO2

Panas reaksi pada keadaan standar (298,15 K):


Komponen

Hf (kJ/mol)

(NH4)2SO4

-1169,498844

CO2

-393,776914

H2O

-286,03129

(NH4)2CO3

-935,33112

H2SO4

-810,941292

Panas reaksi pada keadaan standar :


Hr298,15 = ,Hf
o
o
Hr298
,15 = ((1xH f ( NH

4 ) 2 SO4

+1xH of CO2 +1xH of H 2O ) (1xH of ( NH

3 ) 2 CO3

+1xH of H SO ))
2

= (-1169,498844 - 393,776914 - 286,03129) (-935,33112 - 810,941292)


= -26,24872392 kJ/mol
Panas reaksi, Hr298,15 bernilai negatif (-), maka reaksi adalah eksothermis,
Jumlah panas yang dibutuhkan :
r = 7600,988823 mol/jam

Universitas Sumatera Utara

= r Hr298,15

Panas Reaksi

= 7600,988823 mol/jam -26,24872392 kJ/mol


= -199516,2571 kJ/jam
Keluar:
Alur 28:
338 ,15

Suhu T(K)

Komponen

CpdT

N (mol/jam)

(J/mol)

Q (kJ/jam)

298 ,15

338,15

H2O(l)

556094,688

3012,055

1674987,598

28409,091

6560,000

186363,636

(NH4)2SO4
Q22

1861351,234

Alur 26:
338 ,15

Suhu T(K)

Komponen

CpdT

N (mol/jam)

(J/mol)

Q (J/jam)

298 ,15

338,15 CO2(g)

Q out

7600,989

1523,877

11582,971

= Q28 + Q26
= (1861351,234+ 11582,971)
= 1872934,205 kJ/jam

Sehingga Q

= rHr + Qout Q in
= (-199516,2571 + 1872934,205 - 1699973,255) kJ/jam
= -26555,308 kJ/jam

Media pendingin yang digunakan adalah air yang masuk pada suhu 303,15 K dan
keluar pada suhu 323,15 K, Air pendingin yang diperlukan :
H (323,15 K) H (303,15 K) = [ H (323,15 K)

H (298,15 K)]

[H (303,15 K) H (298,15 K) ]
323,15

Cp H 2O (l ) dT

298,15

303,15

Cp

H 2O (l )

dT

298,15

= 1878,90978 374,7054825 J/mol


= (1504,204297 J/mol) x 1000 mol/kmol /18 kg/kmol
= 83566,905 J/kg
= 83,566905 kJ/kg

Universitas Sumatera Utara

Air pendingin yang diperlukan adalah:


Q
H(323,15 K) - H(303,15 K)
26555,308 kJ/jam
=
83,566905 kJ/kg
= 317,773 kg/jam

m=

B.15

Cooler (E-203)
Air pendingin
T= 303,15

26
CO2(g)
T =317,15 K
E-107

26
CO2(g)
T =338,15 K

E-203
Air pendingin
T = 323.15 K

Neraca panas pada pre-heater dapat dihitung sebagai berikut


dQ
= QOUT Q IN
dt

Masuk:
Alur 26: CO2(g) (338,15 K; 1 atm)
343,15

Suhu T(K)
338,15

Komponen
CO2(g)

N (mol/jam)

CpdT

(J/mol)
Q (kJ/jam)

298 ,15

7600,989

1523,877

Qin

11582,971
11582,971

Keluar:
Alur 26: NH 3(g), CO 2(g) (317,15 K; 1 atm)
317 ,15

Suhu T(K)

Komponen

N (mol/jam)

CpdT

(J/mol)

Q (kJ/jam)

298 ,15

317,15

CO2(g)

7600,989

Qout

715,036

5434,983
5434,983

Q = Qout Qin
= (5434,983- 11582,971) kJ/jam
= -6147,988 kJ/jam

Universitas Sumatera Utara

Media pendingin yang digunakan adalah air yang masuk pada suhu 303,15 K dan
keluar pada suhu 323,15 K. Air pendingin yang diperlukan :
H (323,15 K) H (303,15 K) = [ H (323,15 K)

H (298,15 K)]

[H (303,15 K) H (298,15 K) ]
323,15

Cp

303,15
H 2O (l )

Cp

dT

298,15

H 2O (l )

dT

298,15

= 1878,90978 374,7054825 J/mol


= (1504,204297J/mol) x 1000mol/kmol /18 kg/kmol
= 83566,905 J/kg
= 83,566905 kJ/kg

Air pendingin yang diperlukan adalah:

m=

Q
H(323,15 K) - H(303,15 K)

6147,988 kJ/jam
83,566905 kJ/kg
= 73,570 kg/jam
=

B.16

Evaporator (EV-201)
29
H2O
T = 358,15 K

Saturated steam
T = 393,15 K
28
H 2O
(NH4)2SO4
T =338,15 K

kondensat
T = 393,15 K

EV-201
30
H 2O
(NH4)2SO4
T = 358,15 K

Universitas Sumatera Utara

Masuk:
Alur 28:
338 ,15

Suhu T(K)

Komponen

N (mol/jam)

CpdT

(J/mol)

Q (kJ/jam)

298 ,15

338,15

H2O(l)

556094,688

3012,0545

1674987,598

28409,091

6560,000

186363,636

(NH4)2SO4

Q22

Qin

1861351,234

= 1861351,234 kJ/jam

Keluar :
Alur 30:
358 ,15

Suhu T(K)

Komponen

N (mol/jam)

CpdT

(J/mol)

Q (kJ/jam)

298 ,15

358,15

H2O(l)

218607,905

4529,119

990101,294

28409,091

9840,000

279545,455

(NH4)2SO4

Q25

1269646,749

Alur 29:
358 ,15

Suhu T(K)

Komponen

N (mol/jam)

CpdT

(J/mol)

Q (kJ/jam)

298 ,15

358,15 H2O(g)
Q out

337486,783

2022,896

682700,715

= Q30 + Q29
= 1269646,749 + 682700,715
= 1952347,463 kJ/jam

Pada proses evaporasi terjadi perubahan fasa air dari cairan menjadi uap, Suhu
358,15 K, tekanan 0,58 bar, maka berdasarkan proses interpolasi data, maka
diperoleh (Reklaitis, 1983):
Suhu (K)

Tekanan (bar)

Hvl (kJ/kg)

356,85

0,55

2299,3

358,15

0,56

2296,08

359,15

0,6

2293,6

Universitas Sumatera Utara

Maka
Hvl

= 2296,08 kJ/kg = 2296080 J/kg

Nair Hvl

= 10009,704 kg/jam 2296080 J/kg


= 22983082023 J/jam
= 22983082,023 kJ/jam

= Nair Hvl + Qout Qin

= 22983082,023 + 1952347,463 - 1861351,234 kJ/jam


= 23074078,253 kJ/jam
Maka untuk memenuhi kebutuhan panas ini digunakan steam,
Data steam yang digunakan:
T masuk

= 393,15 K ; tekanan 1,961 atm

Dimana steam yang digunakan saturated steam dengan temperatur 393,15 K


Hl

= 503,8375 kJ/kg

Hv

= 2706,0125 kJ/kg

steam = Hv - Hl
= 2706,0125 503,8375
= 2202,175 kJ/kg

Steam yang diperlukan adalah:


Q
Pada 393,15 K
23074078,253 kJ/jam
=
2202,175 kJ/kg
= 10477,859 kg/jam

m=

Barometric condenser (BC-201)


Uap

Air pendingin
T= 303,15 K

29
H2O(g)
T=358,15 K

BC-201

B.17

29
H2O(l)
T=313,15 K

Universitas Sumatera Utara

Barometric condenser berfungsi untuk mengubah uap air pada alur 26 menjadi
kondensat.
Suhu (K)
303,150

Komponen
H 2O

Cp dt (J/K mol)
374,705

Entalpi uap air pada suhu 358,15 K diperoleh sebagai berikut.


Hv

= 2651,9 kJ/kg

(Geankoplis, 1997)

= 2651,9 kJ/kg x 1000 J/kJ x 18 kg/kmol x kmol/1000mol


= 47734,200 J/mol

Banyak air pendingin yang digunakan untuk mengubah uap aair menjadi kondensat
adalah:

W Hv Cp (T1 273,2)
=
V
Cp (T2 T1 )
W=

(Geankoplis, 1997)

Vx( Hv Cp (T1 273,2)


Cp (T2 T1 )

6074,762 kg / jam x(47734,200 J / mol 374,705 J / K .mol x (303,15 273,2) K )


374,705 J / K .mol x (313,15 303,15) K
= 23521,86 kg / jam

B.18

Crystallizer (CR-301)
33
H2O
T= 338,15 K
31
H 2O
(NH4)2SO4 (l)
T = 358,15 K

CR-301

Air pendingin
T= 303,15 K

Air pendingin
T= 323,15 K
34
H 2O
(NH4)2SO4 (l)
(NH4)2SO4 (s)
T= 338,15 K

Universitas Sumatera Utara

Masuk :
Q31 = Q30 + Q32
Alur 30:
358 ,15

Suhu T(K)

Komponen

N (mol/jam)

CpdT

(J/mol)

Q (kJ/jam)

298 ,15

H2O(l)

358,150

(NH4)2SO4 (l)

2487968,705

4529,119

11268307,225

306211,533

9840,000

3013121,483

Q23

14281428,709

Alur 32:
358 ,15

Suhu, T(K) Komponen

N (mol/jam)

CpdT

(J/mol)

Q (kJ/jam)

298 ,15

H2O(l)

358,15

218607,9049

4529,11936

990101,294

28409,0909

9840

279545,454

(NH4)2SO4

Q25

1269646,749

Qin = Q31 = Q30 + Q32


= (14281428,709+ 1269646,749) kJ/jam
= 15551075,457 kJ/jam
Keluar:
Alur 34:
338 ,15

Suhu T(K)

Komponen

N (mol/jam)

CpdT

(J/mol)

Q (kJ/jam)

298 ,15

H2O(l)
338,15

2551762,774

3012,055

7686048,966

(NH4)2SO4 (s)

28409,091

6560,000

186363,636

(NH4)2SO4 (l)

306211,533

6560,000

2008747,656

Q27

9881160,258

Alur 33:
338 ,15

Suhu T(K)

Komponen

N (mol/jam)

CpdT

(J/mol)

Q (kJ/jam)

298 ,15

338,15

H2O(g)

154813,836

1346,407

208442,409

Universitas Sumatera Utara

Qout = Q34 + Q33


= (9881160,258 + 208442,409) kJ/jam
= 10089602,667 kJ/jam
H kristalisasi 42% larutan

= -11,6 kcal/kg
= -48566,88 J/kg
= -48,56688 kJ/kg

Panas kristalisasi 42% larutan (Qc)

= -48,56688 kJ/kg (3750 +40419,922) kg/jam


= -2145195,318 kJ/jam

Hvl pada suhu 65 oC = 2345,5 kJ/kg


Qvl

(Reklaitis, 1983)

= 2786,649 kg/jam 2345,5 kJ/kg


= 6536085,322 kJ/jam

= Qout + Qc + Qvl Qin


= (10089602.67 -2145195,318 + 6536085,322 15551075,457) kJ/jam
= -1070582,787 kJ/jam

Media pendingin yang digunakan adalah air yang masuk pada suhu 303,15 K dan
keluar pada suhu 323,15 K. Air pendingin yang diperlukan :
H (323,15 K) H (303,15 K) = [ H (323,15 K)

H (298,15 K)]

[H (303,15 K) H (298,15 K) ]
323,15

Cp

303,15
H 2O (l )

dT

298,15

Cp

H 2O (l )

dT

298,15

= 1878,90978 374,7054825 J/mol


= (1504,204297 J/mol) x 1000 mol/kmol /18 kg/kmol
= 83566,905 J/kg
= 83,566905 kJ/kg

Universitas Sumatera Utara

Air pendingin yang diperlukan adalah:

Q
H(323,15 K) - H(303,15 K)
1070582,787 kJ/jam
=
83,566905 kJ/kg
= 12811,086 kg/jam

m=

B.19

Barometric condenser (BC-301)


Uap air

33
H2O(g)
T=338,15 K

BC-301

Air pendingin
T= 303,15 K

33
H2O(l)
T=313,15 K

Barometric condenser berfungsi untuk mengubah uap air pada alur 29 menjadi
kondensat.

Suhu (K)
303,150

Komponen
H 2O

Cp dt (J/K mol)
374,705

Entalpi uap air pada suhu 338,15 K diperoleh sebagai berikut.


Hv

= 2618,3 kJ/kg

(Geankoplis, 1997)

= 2618,3 kJ/kg x 1000 J/kJ x 18 kg/kmol x kmol/1000mol


= 47129,400 J/mol
Banyak air pendingin yang digunakan untuk mengubah uap aair menjadi kondensat
adalah:

W Hv Cp (T1 273,2)
=
V
Cp (T2 T1 )
W=

(Geankoplis, 1997)

Vx( Hv Cp (T1 273,2)


Cp (T2 T1 )

2786,649 kg / jam x(47129,400 J / mol 374,705 J / K .mol x (303,15 273,2) K )


374,705 J / K .mol x (313,15 303,15) K
=10565,19 kg / jam
=

Universitas Sumatera Utara

B.20

Centrifuge (CF-301)

CF-301
CF-301
34
H 2O
(NH4)2SO4 (l)
(NH4)2SO4 (s)
T =338,15 K

35
H 2O
(NH4)2SO4 (s)
T =338,15 K
32
H2O
(NH4)2SO4 (l)
T =338,15 K

Masuk
Alur 34:
338 ,15

Suhu T(K)

Komponen

N (mol/jam)

(J/mol)

CpdT

Q (kJ/jam)

298 ,15

H2O(l)
338,15

2551762,774

3012,0545

7686048,966

(NH4)2SO4 (s)

28409,091

6560,000

186363,636

(NH4)2SO4 (l)

306211,533

6560,000

2008747,656

Q27

Q in

9881160,258

= 9881160,258 kJ/jam

Neraca panas pada centrifuge dapat dihitung sebagai berikut


dQ
= QOUT Q IN
dt

Dimana dQ/dt =0, sehingga Q out = Q in

Keluar:
Alur 32:
340 , 0564

Suhu T(K)

Komponen

N (mol/jam)

CpdT

(J/mol)

Q (kJ/jam)

298 ,15

338,15

H2O(l)
(NH4)2SO4 (l)

Q23

2487968,705

3012,05466

7493897,742

306211,533

6560

2008747,656
9502645,398

Universitas Sumatera Utara

Alur 35:
340 , 0564

Suhu T(K)

Komponen

CpdT

N (mol/jam)

(J/mol)

Q (kJ/jam)

298 ,15

338,15

H2O(l)

63794,069

3012,055

192151,224

(NH4)2SO4 (s)

28409,091

6560,000

186363,636

Q28
Q out

378514,861
= Q32 + Q35
= (9502645,398 + 378514,861) kJ/jam
= 9881160,258 kJ/jam

B.21

Rotary Dryer (RD-301)


36
H 2O
T =373,15 K
35
H 2O
(NH4)2SO4 (s)
T =338,15 K

Saturated steam
T = 393,15 K

RD-301
R
D

37
H2O
(NH4)2SO4 (s)
T =373,15 K

kondensat
T = 393,15 K

Neraca panas pada rotary dryer dapat dirumuskan sebagai berikut:


= NH2O(g) Hvl + Q out + Q in

Masuk :
Alur 35:
338 ,15

Suhu T (K)

Komponen

N (mol/jam)

CpdT

(J/mol)

Q (kJ/jam)

298 ,15

338,15

H2O(l)

63794,069

3012,055

192151,224

(NH4)2SO4 (s)

28409,091

6560,000

186363,636

Q28
Qin

378514,861
= 378514,861 kJ/jam

Universitas Sumatera Utara

Keluar :
Alur 36:
373,15

Suhu T (K) Komponen N (mol/jam)

(J/mol)

CpdT

Q kJ/jam)

298 ,15

373,15 H2O(g)

61689,692

2531,856

156189,575

Alur 37:
373,15

Suhu T (K) Komponen

N (mol/jam)

CpdT

(J/mol)

Q (J/jam)

298 ,15

373,15

H2O(l)
(NH4)2SO4

2104,377

5671,868

11935,749

28409,0901

12300,000

349431,818

Q31

361367,567

Pada suhu 100 OC, tekanan 1,1 atm; Hvl

= 2256,9 kJ/kg

(Reklaitis, 1983)

NH2O(g) Hvl = 2256,9 kJ/kg 1110,414 kg/jam


= 2506094,396 kJ/jam
= Q33 + Q34 + NH2O(g) Hvl

Q out

= 156189,575 + 361367,567 + 2506094,396 Kj/jam


= 3023651,538 kJ/jam

= Qout Qin
= 3023651,538 - 378514,861 kJ/jam
= 2645136,677 kJ/jam

Maka untuk memenuhi kebutuhan panas ini digunakan steam,


Data steam yang digunakan:
T masuk

= 393,15 K ; tekanan 1,961 atm

Dimana steam yang digunakan saturated steam dengan temperatur 393,15 K


Hl

= 503,8375 kJ/kg

Hv

= 2706,0125 kJ/kg

steam = Hv - Hl
= 2706,0125 503,8375 = 2202,175 kJ/kg

Universitas Sumatera Utara

Steam yang diperlukan adalah:

m=

Q
Pada 393,15 K

2645136,677 kJ/jam
2202,175 kJ/kg
= 1201,147 kg/jam
=

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN C
PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN

C. 1 Tangki Penyimpanan Amonia Anhidrat Cair (TK-101)


Fungsi

: Sebagai tempat penyimpanan amonia anhidrat cair

Bahan konstruksi

: Stainless Steel SA283, Grade C

Bentuk

: Tangki silinder horizontal dan tutup torrispherical

Insulation

: 1 layer polyurethane foam dengan tebal 100 mm


(EIGA, 2008)

Jumlah

: 2 unit

Kebutuhan

: 6 hari

Kondisi operasi:
Tekanan

= 5,5 atm = 80,83 psia

Temperatur

= 0 oC = 273,15 K

Laju alir massa

= 985,58 kg/jam

Faktor kelonggaran

= 10%

Tabel C.1 Data pada Tangki Penyimpanan Amonia Anhidrat Cair


Komponen
NH3
H2O
Total

Fraksi berat (kg/m3)


0,995
549,61
0,01
999,87
1.000

campuran (kg/m3)
546,86
5,00
551,86

Hitungan:
(1) Volume tangki
Volume larutan,Vl =

985,58 kg / jam 6 hari 24 jam / hari


= 257,17 m3
3
551,86 kg / m

Volume tangki, Vt =

(1 + 0,1) 257,17 3
m = 141,44 m3
2

(2) Diameter dan lebar shell

(Brownell & Young,1959)

4V D
L= 2
3
D
Direncanakan :
Lebar shell : diameter = L

: nD

Universitas Sumatera Utara

=3

Sehingga persamaan menjadi:

D3 =

12V
(3n + 1)

D3 =

12 141,44 3
m = 54,06 m3
(3(3) + 1)

D = (54,06)1/3 = 3,78 m = 12,41 ft


L = 3 3,78 m = 11,434 m = 37,22 ft
(3) Tebal Shell
Joint efficiency (E)

= 0,85

(Peters, et.al., 2004)

Allowable stress (S)

= 12650 psia

(Peters, et.al., 2004)

Faktor korosi (c)

= 1/64 in/thn = 0,0197 in/thn

(Perry & Green, 1999)

Umur alat (n)

= 10 tahun

Diameter (D)

= 3,78 m = 148,86 in

Jari-jari (R)

= D/2 = 148,86 in/2 = 74,43 in

Tekanan desain

= (1+0,2) 80,83 psia = 96,99 psig

Tebal shell tangki:


PR
+ n.C
SE 0,6P
(96,99 psia) (74,43 in )
=
+ 10 0,0197 in
(12650 psia)(0,85) 0,6(96,99 psia)
= 0,87 in

t=

Tebal shell standar yang digunakan = 1 in

(Brownell & Young,1959)

(4) Tebal tutup tangki


0,885 PL
th =
SE 0,1P
Dimana:
L/D
r/L

th =

=1
= 0,06

0,885PL 0,885 96,99 1148,86


=
=1,19 in
SE 0,1P 12650(0,85) 0,1(96,99)

Tebal tutup atas yang digunakan = 1,25 in.

Universitas Sumatera Utara

C. 2

Tangki Penyimpanan Karbon Dioksida Cair (TK-102)

Fungsi

: Sebagai tempat penyimpanan karbon dioksida cair

Bahan konstruksi

: Stainless Steel SA283, Grade C

Bentuk

: Tangki silinder horizontal dan tutup ellipsoidal

Insulation

: 1 layer polyurethane foam dengan tebal 150 mm


(EIGA, 2008)

Jumlah

: 7 unit

Kebutuhan

: 10 hari

Kondisi operasi:
Tekanan

= 20,5 atm = 301,27 psia

Temperatur

= -33 oC = 240,15 K

Laju alir massa

= 927,91 kg/jam

Faktor kelnggaran

= 10%

Tabel C.2 Data pada Tangki Penyimpanan Karbon Dioksida Cair


Komponen
CO2
H2O
Total
Hitungan:

Fraksi berat (kg/m3)


0,999
987,90
0,001
1000,33
1,000

campuran (kg/m3)
986,92
1,00
987,92

(1) Volume tangki


Volume larutan,Vl =

927,91 kg / jam 10 hari 24 jam / hari


= 225,42 m3
3
987,92 kg / m

Volume tangki, Vt =

(1 + 0,1) 225,42 3
m = 35,42 m3
7

(2) Diameter dan lebar shell

4V D
L= 2
3
D

(Brownell & Young,1959)

Direncanakan :
(3) Lebar shell : diameter = L : nD
n

=5

Sehingga persamaan menjadi:

D3 =

12V
(3n + 1)

Universitas Sumatera Utara

D3 =

12 35,42
m3 = 8,46 m3
(3(3) + 1)

D = (8,46)1/3 = 2,04 m = 6,69 ft = 80,22 in


L = 5 x 2,2 m = 10,19 m = 33,43 ft = 401,12 in
(4) Tebal Shell
Joint efficiency (E)

= 0,85

(Peters, et.al., 2004)

Allowable stress (S)

= 12650 psia

(Peters, et.al., 2004)

Umur alat (n)

= 10 tahun

Faktor korosi (c)

= 1/64 in/thn = 0,0197 in/thn

Diameter (D)

= 80,22 in

Jari-jari (R)

= D/2 = 80,22 in/2 = 40,11 in

Tekanan desain

= (1+0,1) x (20,5 14,69) psia = 364,53 psig

(Perry & Green, 1999)

Tebal shell tangki:


PR
+ n.C
SE 0,6P
(364,53 psia) (40,11 in )
=
+ 10 0,0197in
(12650 psia)(0,85) 0,6(364,53 psia)
= 1,58 in

t=

Tebal shell standar yang digunakan = 1,625 in

(Brownell & Young,1959)

(5) Tebal tutup tangki


Bentuk

: Elipsoidal head

Bahan

: Carbon Steel SA-283 Grade C

PDK
2 SE 0,2 P

th =
Dimana:

K=

[2 + ( D / 2h) ]
2

2 D/h 6 ;
h

= diameter dalam ellipsoidal

D/h

=4

] [

2 + (4 / 2) 2
2 + ( D / 2h) 2
K=
=
=1
6
6
Sehingga :
ts =

364,53 80,22 1
=1,36 in
(2 12650 0,85) (0,2 364,53)

Universitas Sumatera Utara

Tebal tutup atas yang digunakan = 1 1/2 in

C. 3

Gudang Gypsum (G-101)

Fungsi

: Sebagai tempat penyimpanan gypsum

Bahan konstruksi

: Beton

Bentuk

: Gedung berbentuk persegi panjang ditutup atap

Jumlah

: 4 unit

Kebutuhan

: 10 hari

Kondisi operasi

Tekanan

= 1 atm

Temperatur

= 303,15 K

Laju alir massa

= 4472,24 kg/jam = 9859,59 lbm/jam

Faktor kelonggaran

= 20 %

Densitas gypsum

= 70 lb/ft3

Perhitungan desain bangunan:


Laju alir volumetrik = 9859,59 lb/jam x 70 lb/ft3 = 140,85 ft3/jam
Volume gudang (Vt) = (1,2)x(140,85 ft3/jam x 10 hari x 24 jam/hari)/4 unit)
= 10141,30 ft3
Direncanakan:
Tinggi gudang (t)

= 12 m = 39,37 ft

Panjang (p) : Lebar (l) = 3:2


Volume (Vt)

=pxlxt

10141,30 ft3

= 3/2 l x l x 39,37 ft

257,59 ft2

= 3/2 l2

Lebar (l)

= 13,10 ft = 3,99 m

Panjang (p)

= 3/2 x 13,10 ft
= 19,66 ft = 5,99 m

Maka rancangan gudang yang digunakan: panjang 6 m ; lebar 4 m dan tinggi 12 m.

Universitas Sumatera Utara

C. 4

Vaporizer NH3 (E-101)

Fungsi

: menguapkan amonia sebelum diumpankan ke absorber (AB-101)

Jenis

: 1 - 2 Shell and Tube Heat Exchanger

Jumlah

: 1 unit

Asumsi instalasi shell dan tube dari tabel 9 dan 10, hal.841-843 (Kern, 1965)
Shell :
Diameter dalam (ID)

: 8 in

Baffle space (B)

: 5 in

Passes (n)

:1

Tube :
Diameter dalam (ID)

: 0,62

Diameter luar (OD)

: in

BWG

: 16

Pitch (triangular)

: 15/16 in

Passes

:2

Panjang

: 6 ft

Fluida panas : Steam


Laju alir fluida masuk (W)

: 619,058 kg/jam = 1364,796 lbm/jam

Temperatur masuk (T1)

: 120 oC

= 248 oF

Temperatur keluar (T2)

: 120 oC

= 248 oF

Fluida dingin : Amonia


Laju alir fluida masuk (w)

: 1231,974 kg/jam = 2716,053 lbm/jam

Temperatur masuk (t1)

: 0 oC

= 32 oF

Temperatur keluar (t2)

: 46 oC

= 114,8 oF

Panas yang diserap (Q)

:1363273,90 kJ/jam = 1292129,261 Btu/jam

RD yang diijinkan

: 0,001

(1) Neraca panas


Preheat
qp = 144210,567 kJ/jam = 136684,707 btu/jam
vaporization
qv = 1219063,332 kJ/jam = 1155448,95 btu/jam

Universitas Sumatera Utara

(2) t = beda suhu sebenarnya


Tabel C.3 Data Suhu
Fluida panas (oF)

Keterangan

Fluida dingin (o F)

Selisih (o F)

t2 = 114,8

t1 = 133,2

t1 = 32

t2 = 216

Temperatur yang
T1 = 248

lebih tinggi
Temperatur yang

T2 = 248

lebih rendah

T1 T2 = 0
LMTD =

LMTD =

Selisih

t2 t1 = 82,8

t 2 t1
t
ln( 2
)
t1

t 2 t 1
t
ln 2
t 1

216 133,2
216
ln

133,2

= 171,277 oF

Maka t = FT LMTD = 1 171,277 oF = 171,277 oF


(t)p = 171,277 oF
(t)v = 248 oF 114,8 oF = 133,2 oF
(3) Temperatur kalorik (Tc dan tc)
248 + 248
= 248 F
2
32 + 114,8
= 73,4 F
=
2
(4) Design overall coefficient (UD)
T1 + T2
2
t1 + t 2
tc =
2

Tc =

Berdasarkan Tabel 8 (Kern, 1965, hal.840) diperoleh nilai UD antara 200-700


btu/jam.ft. F, diambil 210 btu/jam.ft. F
Dari Tabel 10 (Kern, 1965, hal.843) dengan data OD = in dan BWG =16
didapatkan luas permukaan luar (a) = 0,1963 ft2/ft
Luas permukaan untuk perpindahan panas,

A=

Q
U D t

1292129,261 Btu/jam
Btu
171,277 o F
210
2 o
jam ft F

= 35,92 ft2

35,92 ft
A
= 30,5 buah
=
"
La
6 ft 0,1963 ft 2 /ft
= 32
Jumlah tube standard dari tabel 9 & 10
Nts
Jumlah tube, N t =

Universitas Sumatera Utara

Fluida dingin Shell Side

Fluida panas Tube Side

Preheating:
4. Flow Area (as)

4. Flow Area (at)

B = 5 in

Dari Tabel 10 (Kern, 1965, hal.843)

C = PT OD = 3/16 in

at = 0,302 in2

ID C 'B
144 PT

as =

at =
=

8 163 5

Nt at ' 32 0,302
=
144 n
144 2

0,03356 ft2

15
144 16

= 0,055 ft2
5. Mass Velocity (Gt)

5. Mass Velocity (Gs)

2716,053
W
=
Gs =
as
0,055

Gt =
2

= 48888,951 lbm/ft .jam

w 1364,796
=
0,03356
at

= 40672,736 lbm/ft2.jam

6. Bilangan Reynold (Ret)

6. Bilangan Reynold (Res)


De = 0,55 in = 0,0458 ft

Dari Tabel 10 (Kern, 1965, hal.843)

= 0,11 cP = 0,2661 lbm/ft.jam

untuk OD = in dan BWG = 16

Res =
=

De Gs = 0,0458 48888,951

0,2661

8420,65

Dt = 0,62 in = 0,05167 ft
= 0,013 cP
= 0,03145 lbm/ft.jam

7. Dari Gambar 28 (Kern, 1965, hal.838)


Res = 8420,65

Ret = Dt Gt = 0,05167 40672,736

0,03145

=66821,567

diperoleh jH = 50

8. Pada tc = 73,4
Cp

= 1,14 btu/lbm.oF

= 0,29 btu/jam.ft.oF

Cp

1/ 3

1,14 0,11
=

0,29

1/ 3

= 1,015

Universitas Sumatera Utara

9. ho = jH

ho = 50

k Cp

Ds k

9. hio untuk condensing Steam

1/ 3

= 1500 btu/jam.ft.o F

0,29
1,015
0,0458

= 321,147 btu/jam.ft.0 F

Clean overall coefficient untuk preheating,


Up

Up =

h io h o
1500 321,147
=
h io + h o 1500 + 321,147

= 264,515 Btu/hr.ft2.o F
Clean surface untuk Preheating AP

Ap =

qp
U p + (t ) p

136684,707
264,515 + 171,277

= 3,017 ft2

Vaporization
6. Pada 114,8 oF
De = 0,55 in = 0,0458 ft
= 0,0653 cP = 0,2661 lbm/ft.jam
Bilangan Reynold (Res)
Res =
=

De Gs = 0,04583 48888,951

0,15797

14184,863

7. Dari Gambar 28 (Kern, 1965, hal.838)


Res = 14184,863
diperoleh jH = 63
8. Cp
k

= 1,157 btu/lbm.o F
= 0,29 btu/jam.ft.oF

Cp

1/ 3

1,157 0,0653
=

0,29

1/ 3

= 0,857

Universitas Sumatera Utara

9. ho = jH

ho = 63

k Cp

Ds k

9. hio untuk condensing Steam

1/ 3

= 1500 btu/jam.ft.o F

0,29
0,857
0,0458

= 341,762 btu/jam.ft.0 F
Clean

overall

coefficient

untuk

vaporization, Uv

Uv =

h io h o
1500 341,762
=
h io + h o 1500 + 341,762

= 278,344 Btu/hr.ft2.o F
Clean surface untuk vaporization Av

Av =

qv
1155448,95
=
U v + (t ) v 278,344 + 133,2

= 31,164 ft2
Total clean surface,Ac
Ac = AP + Av =3,017 + 31,164 =34,181 ft2
Clean overall coefficient Uc

Uc =

UA = 277,124
Ac

10 Dirt Factor, Rd

Rd =

UC Ud
= 0,0013
U CU d
Pressure drop

Pressure drop

1. Untuk Ret = 66821,567

Preheat
1.

2.

untuk Res = 8420,65

Dari Gambar 26, hal. 836 diperoleh

Dari Gambar 29, hal. 839 diperoleh

f = 0,00014 ft2/in2

f = 0,00028 ft2/in2

spesifik volum steam tabel 7 kern

Length of preheat zone

= 14,304 ft3/lb

Lp =

L Ap
Ac

Spesifik gravity (s)

= 0,529 ft

s=

1
= 0,0011
14,304 62,5

Universitas Sumatera Utara

3.

No. of crosses

3. Pt

N + 1 = 12 Lp / B
N + 1 = 12 (0,529 / 5) = 1,27

f G2 L n
1
2 5,22.1010 Ds s

= 0,46 psi

S = 0,61

Pressure Drop < 2 psi

Ds = 8/12 = 0,667 ft

Maka spesifikasi dapat diterima

s =
w
Ps =

0 ,14

=1

f Gs 2 Ds (N + 1)
5,22.1010 De s s

= 0,00039 psi

Vaporization
1.

untuk Res = 14184,864


Dari Gambar 29, hal. 839 diperoleh
f = 0,00024 ft2 /in2

2.

Length of vaporization zone


Lv = 6 -0,529 = 5,47 ft

3.

No. of crosses
N + 1 = 12 Lv / B
N + 1 = 12 (5,47 / 5) = 13,129
BM amonia = 17

S outlet liquid = 0,61

Densitas () =

17
359

574 , 5
492

14, 7 90

= 0,248 lb/ft2
outlet liquid =0,6162,5=38,125 lb/ft3
s outlet liquid = 0,0049
s inlet = 0,61
smean = (0,61+0,0049)/2 = 0,307

f Gs 2 Ds (N + 1)
Ps =
5,22.1010 De s s

Universitas Sumatera Utara

= 0,00683 psi
Ps total = 0,00039 + 0,00683
= 0,00721 psi
Pressure Drop < 2 psi
Maka spesifikasi dapat diterima

C. 5

Vaporizer CO2 (E-102)

Fungsi

: menguapkan karbon dioksida sebelum diumpankan ke


absorber (AB-101)

Jenis

: 1 - 2 Shell and Tube Heat Exchanger

Jumlah

: 1 unit

Asumsi instalasi shell dan tube dari tabel 9 dan 10, hal.841-843 (Kern, 1965)
Shell :
Diameter dalam (ID)

: 10 in

Baffle space (B)

: 10 in

Passes (n)

:1

Tube :
Diameter dalam (ID)

: 0,62

Diameter luar (OD)

: 3/4 in

BWG

: 16

Pitch (triangular)

: 1 in

Passes

:2

Panjang

: 6 ft

Fluida panas

: Steam

Laju alir fluida masuk (W)

: 162,555 kg/jam = 358,374 lbm/jam

Temperatur masuk (T1)

: 120 oC

= 248 oF

Temperatur keluar (T2)

: 120 oC

= 248 oF

Fluida dingin

: karbon dioksida

Laju alir fluida masuk (w)

: 1159,885 kg/jam = 2557,123 lbm/jam

Temperatur masuk (t1)

: -33 oC

= -27,4 o F

Temperatur keluar (t2)

: 46 oC

= 114,8 oF

Panas yang diserap (Q)

: 357974,52 kJ/jam = 339293,047 Btu/jam

RD yang diijinkan

: 0,003

Universitas Sumatera Utara

(1) Neraca panas


Preheat
qp = 99459,252 kJ/jam = 94269,17 btu/jam
vaporization
qv = 258515,271 kJ/jam = 245025,169 btu/jam
(2) t = beda suhu sebenarnya
Tabel C.4 Data Suhu
Fluida panas (oF)

Keterangan

Fluida dingin (o F)

Selisih (o F)

t2 = 114,8

t1 = 133,2

t1 = -27,4

t2 = 275,4

Temperatur yang
T1 = 248

lebih tinggi
Temperatur yang

T2 = 248

lebih rendah

T1 T2 = 0
LMTD =

LMTD =

Selisih

142,2

t 2 t1
t
ln( 2
)
t1

t 2 t 1
t
ln 2
t 1

275,4 133,2
= 195,767 oF
275,44
ln

133,2

Maka t = FT LMTD = 1 195,767 oF = 195,767 oF


(t)p = 195,767 oF
(t)v = 248 oF 114,8 oF = 133,2 oF
(3) Temperatur kalorik (Tc dan tc)
248 + 248
= 248 F
2
27,4 + 114,8
= 43,7 F
=
2
(4) Design overall coefficient (UD)
T1 + T2
2
t1 + t 2
tc =
2

Tc =

Berdasarkan Tabel 8 (Kern, 1965, hal.840) diperoleh nilai UD antara 5-50 btu/jam.ft.
F, diambil 30 btu/jam.ft. F
Dari Tabel 10 (Kern, 1965, hal.843) dengan data OD = 3/4 in dan BWG =16
didapatkan luas permukaan luar (a) = 0,1963 ft2/ft
Luas permukaan untuk perpindahan panas,

Universitas Sumatera Utara

A=

Q
U D t

339293,047 Btu/jam
Btu
30
195,767 o F
2 o
jam ft F
57,77 ft 2
=
6 ft 0,1963 ft 2 /ft

A
Jumlah tube, N t =
L a"

Jumlah tube standard dari tabel 9 & 10

Fluida dingin Shell Side


Preheating:

= 52

Fluida panas Tube Side

Dari Tabel 10 (Kern, 1965, hal.843)


at = 0,302 in2

B = 10 in
PT OD = 1/4 in

as =

ID C 'B
144 PT

10 14` 10
144 1

Nt at ' 52 0,302
=
144 2
144 n

0,054 ft2

5. Mass Velocity (Gt)

5. Mass Velocity (Gs)


W
as

at =
=

= 0,173 ft2

Gs =

Nts

= 49 buah

4. Flow Area (at)

4. Flow Area (as)

C =

= 57,77 ft2

2557,12
=
0,12
2

Gt =

w 358,74
=
0,054
at

= 6572,325 lbm/ft2.jam

= 14729,029 lbm/ft .jam


6. Bilangan Reynold (Res)

6. Bilangan Reynold (Ret)

De = 0,73 in = 0,0608 ft

Dari Tabel 10 (Kern, 1965, hal.843)

= 0,0913 cP = 0,22086 lbm/ft.jam

untuk OD = in dan BWG = 16

Res =

De Gs = 0,0608 14729,029
0,22086

= 4056,87
7. Dari Gambar 28 (Kern, 1965, hal.838)

Dt = 0,62 in = 0,05167 ft
= 0,013 cP
= 0,03145 lbm/ft.jam
Ret = Dt Gt = 0 ,05167 6572,325

Res = 4056,87

diperoleh jH = 32

= 10797,726

0,03145

8. Pada tc = 43,7 oF
Cp

= 0,205 btu/lbm.o F

Universitas Sumatera Utara

= 0,0088 btu/jam.ft.oF

Cp

1/ 3

0,205 0,22086
=

0,0088

1/ 3

= 1,726

k Cp
9. ho = jH

Ds k

ho = 32

1/ 3

9. hio untuk condensing Steam


= 1500 btu/jam.ft.o F

0,0088
1,726
0,06083

= 7,998 btu/jam.ft.0F
Clean overall coefficient untuk preheating,
Up

Up =

h io h o
1500 7,998
=
h io + h o 1500 + 7,988

= 7,956 Btu/hr.ft2 .oF

Clean surface untuk Preheating AP

Ap =

qp
U p + (t ) p

94269,17
7,956 + 195,767

= 60,52 ft2
Vaporization
6. Pada 114,8 oF
De = 0,73 in = 0,0608 ft
= 0,02 cP = 0,048 lbm/ft.jam
Bilangan Reynold (Res)
Res =
=

De Gs

18519,613

7. Dari Gambar 28 (Kern, 1965, hal.838)


Res = 18519,613
diperoleh jH = 70

Universitas Sumatera Utara

8. Cp

= 1,157 btu/lbm.o F
= 0,29 btu/jam.ft.oF

Cp

1/ 3

1,157 0,048
=

0,29

1/ 3

= 0,577

k Cp
9. ho = jH

Ds k

ho = 70

9. hio untuk condensing Steam

1/ 3

= 1500 btu/jam.ft.o F

0,29
0,577
0,0608

= 192,853 btu/jam.ft.0 F
Clean

overall

coefficient

untuk

vaporization, Uv

Uv =

h io h o
1500 192,853
=
h io + h o 1500 + 192,853

= 170,883 Btu/hr.ft2.o F
Clean surface untuk vaporization Av

Av =

qv
= 10,765 ft 2
U v + (t ) v

Total clean surface,Ac


Ac =AP + Av = 60,52 + 10,765=71,287 ft2
Clean overall coefficient Uc

Uc =

UA = 32,559
Ac

10 Dirt Factor, Rd

Rd =

UC Ud
= 0,004
U CU d

Pressure drop
Preheat
4.

untuk Res = 4056,87


Dari Gambar 29, hal. 839 diperoleh
f = 0,00035 ft2/in2

Pressure drop
1. Untuk Ret = 10797,726
Dari Gambar 26, hal. 836 diperoleh
f = 0,00025 ft2/in2
spesifik volum steam tabel 7 kern
= 14,304 ft3/lb

Universitas Sumatera Utara

5.

Length of preheat zone

Lp =
6.

L Ap
Ac

Spesifik gravity (s)

s=

= 5,09 ft

1
= 0,0011
14,304 62,5

No. of crosses
6. Pt

N + 1 = 12 Lp / B
N + 1 = 12 (5,09/ 10) = 6,11

f G2 L n
1
2 5,22.1010 Ds s

= 0,021 psi

S = 1,29

Pressure Drop < 2 psi

Ds = 10/12 = 0,83 ft

Maka spesifikasi dapat diterima

0 ,14

s =
w
Ps =

=1

f Gs 2 Ds (N + 1)
5,22.1010 De s s

= 0,00009 psi

Vaporization
3.

untuk Res = 18519,613


Dari Gambar 29, hal. 839 diperoleh
f = 0,00021 ft2/in2

4.

Length of vaporization zone


Lv = 6 -5,09 = 0,9 ft

5.

No. of crosses
N + 1 = 12 Lv / B
N + 1 = 12 (0,9 / 10) = 1,087
BM karbon dioksida = 44
S outlet liquid = 1,29
Densitas () =

44
359

695

492

14, 7 302

= 1,7825 lb/ft2
outlet liquid =1,2962,5=80,625 lb/ft3
s outlet liquid = 0,0354
s inlet = 1,29

Universitas Sumatera Utara

smean = (1,29+0,0354)/2 = 0,6627


Ps =

f Gs 2 Ds (N + 1)
5,22.1010 De s s

= 0,00002 psi
Ps total = 0,00009 + 0,00002
= 0,00011 psi
Pressure Drop < 2 psi
Maka spesifikasi dapat diterima

C.6

Separator Drum (D-101)

Fungsi : Memisahkan gas amonia dari cairan yang keluar dari Vaporizer E-101
Separator Drum-101 (D-101) didesain berupa bejana (tangki) horizontal dengan
tutup dan alas berbentuk segmen torrispherical.
Drum horizontal lebih disukai dari pada drum vertikal bila L/D > 3.
Densitas cairan ( L)

Densitas gas (G)

= 39,36 lb/ft3 x 0,4536 kg/lb x 35,3198 ft3/m3


= 629,75 kg/m3

(Perry & Green, 1999)

= 0.0405 lb/ft3

(Perry & Green, 1999)

Laju alir massa gas masuk (G'):


G'

= 985,5795 kg/jam x 2,2046 lb/kg x 0,0167 jam/menit


= 36,213 lb/menit

Laju alir gas masuk (s):


s

=
=

G'

G
36,213 lb/menit
0,0405 lb/ft 3

= 893,551 ft3/menit
Laju alir massa cairan masuk (g):
g

= 246,395 kg/jam x 2,2046 lb/kg x 0,0167 jam/menit


= 9,053 lb/menit

Laju alir cairan masuk (l):


g
l
=

Universitas Sumatera Utara

9,053 lb/menit
39,36 lb/ft 3

= 0,23 ft3/menit
Holdup cairan di dalam drum = 10 menit
Volume cairan (v)

(Peters, et.al., 2004)

= 0,23 ft /menit x 10 menit


= 2,3 ft3
= 0,0651 m3

Laju pengendapan (u) =


=

0,14 ( L / G ) 1

39,36 lb/ft 3
1
0,14
3
0,0405 lb/ft

= 4,3607 ft/s
Diameter drum (D)

s
u ( / 4)

893,551 ft 3 /menit 1 menit/60s


4,3607 ft/s (3,14/4)

= 2,086 ft
= 0,636 m
= 25,03 in
Tinggi uap minimum (ruang uap minimum untuk uap) 25% dari diameter (Walas,
1990).
Tinggi cairan (H)

= 75% x D
= 75% x 2,086 ft
= 1,564 ft
= 0,4768 m

Menentukan Desain Separator Drum - 01 (D-101)


Separator Drum berupa bejana (tangki) horizontal dengan kedua tutup berbentuk
segmen torrispherical.
Tekanan rencana (Po)

= 5,5 atm x 14,696 psi/atm


= 80,828 psi

Tekanan hidrostatik (Pp) = Lg H


= (629,75 kg/m3) (9,8 m/s2 ) (0,4768 m)

Universitas Sumatera Utara

= 2942,6766 N/m2
= 0,4268 psi
= Po + Pp

Pdesain

= 80,828 psi + 0,4768 psi


= 81,2548 psi
Tekanan operasi maksimum dinaikkan sebesar 10%, maka:
Tekanan operasi (Pop)

= 81,2548 psi + 8,12548 psi


= 89,3803 psi

Material Separator Drum :

Carbon steel SA 283 (A), dengan:

Stress yang diizinkan (S) = 12650 psia


Efisiensi sambungan (E) = 0,85
Faktor korosi (C)

= 0,0197 in/tahun

Umur alat (A)

= 10 tahun

Tebal Silinder (ts)


Tebal silinder (ts):
ts

PR
+CA
S E 0 ,6 P

(89,3803 psi) (25,0295 in/2)


+ (0,0197 in/tahun) (10 tahun)
(12,650 psi) (0,85) - 0,6 (89,3803 psi)

(Brownell & Young,1959)

= 0,3016 in
Standar tebal silinder yang digunakan 3/8 in.

(Brownell & Young,1959)

Tebal Head (th)


Bentuk head = torrispherical
= 0.885 P L + CA
th
S E 0,1P
=

(Brownell & Young,1959)

(0,885)(89,3803 psi) (0,15894 in)


+ (0,0197 in/tahun) (10 tahun)
(12650 psi) (0,85) - 0,1 (89,3803 psi)

= 0,1982 in
Standar tebal head yang digunakan in.

(Brownell & Young,1959)

Universitas Sumatera Utara

C. 7 Ekspander (C-101)
Fungsi
: menurunkan tekanan amonia anhidrat cair dari bertekanan
5,5 atmosfer menjadi 1 atmosfer
Jumlah

: 1 unit

Efisiensi

: 80 %

Laju alir NH3 gas

= 985,5795 kg/jam = 0,2737 kg/s

Densitas

= 549,61 kg/m3 = 34,311 lbm/ft3

Laju volumetrik (Q) = laju alir NH3 gas/ densitas


= 0,2737 kg/s : 549,61 kg/m3 = 0,0005 m3/s = 0,01759 ft3 /s
Diameter pipa ekonomis (De) dihitung dengan persamaan :
De

= 0,363 (Q)0,45( )0,13

(Peters, et.al., 2004)

= 0,363 (0,0005 m3/s)0,45(549,61 kg/m3 )0,13 = 0,02691m = 0,384 in

Dipilih material pipa commercial steel 1/2 inchi Sch 40 (Geankoplis, 1997):

Diameter dalam (ID) = 0,84 in

Diameter luar (OD)

Luas penampang (A) = 0,00211 ft2

= 0,622 in

Tekanan awal (P1)

= 5,5 atm

= 80,827 psia

Tekanan akhir (P2)

= 1 atm

= 14,696 psia

Temperatur out

= 317,15 K

Rasio spesifik (k)

= 1,33

Daya;
k 1

1,31

P
1 k

1,3
80
,
827

1 1,33 14,696 0,01759


k P2 Q
1

14,696
2

=
P=
k 1

1,3 1

= 0,548 kW = 0,735 Hp
Jika efisiensi motor 80% maka daya yang digunakan:
P

0,735 Hp/0,80 = 0,91 Hp

Maka dipilih ekspander dengan daya motor 1 HP

Universitas Sumatera Utara

C. 8

Separator Drum (D-102)

Fungsi : Memisahkan gas CO2 dari cairan yang berasal dari Vaporizer E-102
Separator Drum-102 (D-102) didesain berupa bejana (tangki) horizontal dengan
tutup dan alas berbentuk segmen torrispherical.
Drum horizontal lebih disukai dari pada drum vertikal bila L/D > 4.
Densitas cairan ( L)

Densitas gas (G)

= 29,006 lb/ft3 x 0,4536 kg/lb x 35,3198 ft3 /m3


= 464,64 kg/m3

(Perry & Green, 1999)

= 0,1049 lb/ft3

(Perry & Green, 1999)

Laju alir massa gas masuk (G'):


G'

= 927,908 kg/jam x 2,2046 lb/kg x 0,0167 jam/menit


= 34,09 lb/menit

Laju alir gas masuk (s):


s

=
=

G'

G
34,09 lb/menit
0,1049 lb/ft 3

= 325,034 ft3/menit
Laju alir massa cairan masuk (g):
g

= 231,977 kg/jam x 2,2046 lb/kg x 0,0167 jam/menit


= 8,52 lb/menit

Laju alir cairan masuk (l):


g
l
=

8,52 lb/menit
29,006 lb/ft 3

= 0,2938 ft3/menit
Holdup cairan di dalam drum = 10 menit
Volume cairan (v)

(Peters, et.al., 2004)

= 0,2938 ft3/menit x 10 menit


= 2,9385 ft3
= 0,0832 m3

Laju pengendapan (u) =


=

0,14 ( L / G ) 1

29,006 lb/ft 3
1
0,14
3
0,1049 lb/ft

Universitas Sumatera Utara

= 2,3239 ft/s
Diameter drum (D)

u ( / 4)

325,034 ft 3 /menit x 1 menit/ 60 s


2,3239 ft/s (3,14/4)

= 1,723 ft
= 0,525 m
= 20,679 in
Tinggi uap minimum (ruang uap minimumuntuk uap) 25% dari diameter (Walas,
1990).
Tinggi cairan (H)

= 75% D
= 75% 1,723 ft
= 1,2924 ft
= 0,3939 m

Menentukan Desain Separator Drum - 01 (D-102)


Separator Drum berupa bejana (tangki) horizontal dengan kedua tutup berbentuk
segmen torrispherical.
Tekanan rencana (Po)

= 20,5 atm x 14,696 psi/atm


= 301,268 psi

Tekanan hidrostatik (Pp) = Lg H


= (464,64 kg/m3) (9,8 m/s2) (0,3939 m)
= 1793,768 N/m2
= 0,26 psi
Pdesain

= Po + Pp
= 301,268 psi + 0,26 psi
= 301,528 psi

Tekanan operasi maksimum dinaikkan sebesar 10%, maka:


Tekanan operasi (Pop)

= 301,528 psi + 30,1528 psi


= 331,68 psi

Material Separator Drum :

Carbon steel SA 283 (A), dengan:

Stress yang diizinkan (S) = 12650 psia


Efisiensi sambungan (E) = 0,85

Universitas Sumatera Utara

Faktor korosi (C)

= 0,0197 in/tahun

Umur alat (A)

= 10 tahun

Tebal Silinder (ts)


Tebal silinder (ts):
ts

PR
+CA
S E 0 ,6 P

(331,68 psi) (20,679 in/2)


+ (0,0197 in/tahun) (10 tahun)
(12650 psi) (0,85) - 0,6 (331,68 psi)

(Brownell & Young,1959)

= 0,52 in
Standar tebal silinder yang digunakan 5/8 in.

(Brownell & Young,1959)

Tebal Head (th)


Bentuk head = ellipsoidal dished head
PDK
th
=
+ CA
2 S E 0,2 P
=

(Brownell & Young,1959)

(331,68 psi) (24,1193 in) (1)


+ (0,0197 in/tahun) (10 tahun)
2(12650 psi) (0,85) - 0,2 (331,68 psi)
= 0,517 in

Standar tebal silinder yang digunakan 5/8 in.

(Brownell & Young,1959)

C. 9 Ekspander (C-102)
Fungsi
: menurunkan tekanan karbon dioksida cair dari bertekanan
20,5 atmosfer menjadi 1 atmosfer
Jumlah

: 1 unit

Efisiensi

: 80 %

Laju alir CO 2 gas

= 927,908 kg/jam = 0,257 kg/s

Densitas

= 464,24 kg/m3

Laju volumetrik (Q) = laju alir CO 2 gas/ densitas


= 927,908 kg/jam/ 464,24 kg/m3 = 1,99 m3/jam
= 0,00055 m3/s = 0,019 ft3 /s
Diameter pipa ekonomis (De) dihitung dengan persamaan :
De

= 0,363 (Q)0,45( )0,13

(Peters, et.al., 2004)

= 0,363 (0,00055 m3/s)0,45 (464,24 kg/m3)0,13 = 0,0276 m = 0,395 in

Universitas Sumatera Utara

Dipilih material pipa commercial steel 1/2 inchi Sch 40 (Geankoplis, 1997):

Diameter dalam (ID) = 0,84 in

Diameter luar (OD)

Luas penampang (A) = 0,00211 ft2

= 0,622 in

Tekanan awal (P1)

= 20,5 atm = 305,258 psia

Tekanan akhir (P2)

= 1 atm = 14,696 psia

Temperatur out

= 317,15 K

Daya;
k 1

1,31

P1 k

1,3
305
,
259

k P2 Q
1 1,33 14,696 0,019
1

14
,
696

=
P=
k 1

1,3 1

= 1,3 kW =1,748 Hp
Jika efisiensi motor 80% maka daya yang digunakan:
P

1,748 Hp/0,80 = 2,18 Hp

Maka dipilih ekspander dengan daya 2,5 Hp

C. 10 Absorber (AB-101)
Fungsi : tempat berlangsungnya proses absorbsi antara NH3, CO2, dan H2 O untuk
menghasilkan (NH4 )2CO3 sebagai umpan Reaktor
Bentuk : Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah ellipsoidal
Bahan

: Stainless Steel SS-63 Grade A

Jumlah : 1 unit
Laju alir gas, G

= 2247,931 kg/ jam

Laju alir air, L

= 5905,031 kg/ jam

Densitas gas masuk (G)

= 0,997 kg/m3

Densitas air masuk (L)

= 995,68 kg/m3

Volume gas, Vg

= 2247,931/0,997= 2254,181 m3/ jam

Viskositas gas, g

= 0,0139 cP = 0,0139 x 10-3 kg/ m.s

Viskositas air, l

= 0,8007 cP = 0,8007 x 10-3 kg/ m.s

Berat molekul gas rata- rata = 25,938 kg/kmol

Universitas Sumatera Utara

1. Perhitungan diameter tower


L g
Nilai absis =
G l g

0,5

5905,031
0,997

2247,931 995,68 0,997

0,5

(Treybal, 1981)

= 0,083
Dari Gambar 6.34, Treybal (1981), hal. 195 (Pressure drop gas = 400 N/m2/m)
Diperoleh ordinat

(G ')2 C f l 0,1 J

g ( l g )g c

= 0,07

Packing menggunakan ceramic raching ring 50 mm (tabel 6.3, Treybal hal 198):
Tebal dinding = 6 mm
Cf

= 65

= 0,74

CD

= 135,6

ap

= 92 m2/m3
0,5

0,07 x G ( L G ) gc

=
C x ( ) 0,1 x 1,0
f
L

0,5
0,07 1,2365 (995,68 0,997 ) 1
2
=
= 1,4762 kg / m .s
0 ,1
65 (0,0008007 ) 1

G
G

G ' 1,4762
=
= 0,0569 kmol / m 2 .s
BM 25,938

Laju alir gas, Fg = 2247,931 kg/ jam


Luas penampang tower, A =

4A
Diameter tower , D t =

Fg
G'
0,5

2247,931 / 3600
= 0,423 m 2
1,4762

4 x 0,423
=

0,5

= 0,7341 m

2. Liquid/Gas Hold-Up
Dari Tabel 6.5 Treybal (1981), untuk ceramic raching ring 50 mm:
ds = 0,0725 m; =0,0714 N/m; D g = 2,7 .10-4; Dl = 3,73.10-11
= 1,508 ds0,376 = 1,508 x 0,07250,376 = 0,5622
L

L 5905,031
=
A
0,423

= 13960,467 kg / m 2 . jam

Universitas Sumatera Utara

= 3,8779 kg / m 2 s
3. Gas Hold-Up
Scg =

g
g Dg

1,35.10 5
= 0,05
0,997 2,7.10 4

(Treybal, 1981)

4. Liquid Hold-Up

l
0,8007.10 3
=
= 21559,625
Scl =
l Dl 995,68 x 3,73.10 11

(Treybal, 1981)

Dari tabel 6.5 (Treybal, 1981):

LsW =
LtW

LoW

2,47.10 4
ds

2,47.10 4
=
= 0,0059 m 3 / m 3
1, 21
0,0725

1, 21

(Treybal, 1981)

2,09.10 6 (737,5 3,8779 )


2,09.10 6 (737,5 L')
=
=
= 0,0348 m 3 / m 3
2
2
0,0725
ds
(Treybal, 1981)
= LtW LsW = 0,0348 0,0059 = 0,0289

0 , 5622

Dari tabel 6.5 (Treybal, 1981) diperoleh persamaan:

H=

975,7 L' 0,57 l

0 ,13

2,024 L' 0, 43 1 0,073

l 0,84 (

0 ,1737 0 , 262 log L'

(Treybal, 1981)

0 ,13

975,7 13960,467 0,57 0,8007.10 3


995,68 0,84 0 2,024 13960,467 0, 43 1

0,0714

0,073

0 ,1737 0 , 262 log L '

= 2,263

Lo = LoW H = 0,0289 2,263 = 0,0655

(Treybal, 1981)

(0,0714)
0,0486 0,8007.10 3
=
Ls =
1, 21
0 , 37
1, 21
0,0725 995,68 0,37
d s l
Lt = Lo + Ls = 0,0655 + 0,0057 = 0,0713
0,0486 l

0 , 02

0,99

0 , 02

0 , 99

= 0,0057

5. Perhitungan luas kontak antar muka (interfacial area)


Dari tabel 6.4 (Trebal, 1981) untuk ceramic raschig rings 50 mm:
m = 34,03; n = 0; p = 0,362; = 0,74
n

0
808G ' p
808 1,4762

aAW = m
L' = 34,03
3,877 0,362 = 55,582 m 2 / m 3
0,5
0,5
0,997

aA =

a AW Lo

LoW

55,582 x 0,071
0655 = 125,805 m 2 / m 3
0,0289

Lo = Lt = 0,74 0,0713 = 0,668

Universitas Sumatera Utara

Dari persamaan 6.70 (Treybal, 1981):


Fg S cg

2/3

d s G '
= 1,195
(1 )
Lo
g

1,195 0,0569
Fg =
0,05 2 / 3

0 , 36

0,0725 1,4762

3
0,0135.10 (1 0,668)

0 , 36

= 0,013 kmol / m 2 .s

Dari persamaan 6.72 (Treybal, 1981):

d L'
kl d s
= 25,1 s
DL
l

0 , 45

S cl

0,5

= 2,65.10 5

air

C=

BM air

0 , 45

3,73.10 11

21559,626 0,5
0,0725
kmol / m 2 . det(kmol / m 3 )

0,0725 3,8779
k l = 25,1

0,8007.10

995,68
= 55,315 kmol / m 3
18

FL = kl x C = 2,65.10-5 55,315 = 0,00146 kmol/m2 .det


Fg aA = 0,013 125,805 = 1,668 kmol/m3.det
Fl aA = 0,00146 125,805= 0,184 kmol/m3.det
6. Perhitungan Height of gas phase transfer unit, Htg
Htg =

0,0569
G
=
= 0,0341 m
1,668
Fg a A

(Treybal, 1981)

7. Perhitungan Height of liquid phase transfer unit, Htl


L=

3,878
L'
=
= 0,215 kmol / m 2 . det
18
BM

Htl =

L
0,215
=
= 1,168 m
Fl a A 0,184

(Treybal, 1981)

Faktor absorpsi (A) berkisar antara 1,25-2 (Treybal, 1981), diambil A = 1,25.
Dari lampiran A dapat dihitung fraksi gas:
y1 = 0,27
y2 = 0,0066
x2 = 0
Rasio distribusi kesetimbangan:

Universitas Sumatera Utara

L
0,215 kmol / m 2 . det
=
= 3,028
GA 0,0569 kmol / m 2 . det 1,25

m=

N toG

y mx 2
1 1
1
1
0,27 0
x 1 + ln
ln 1
1
+

A A
y 2 mx 2
0,0066 0 1,25 1,25
=
=
= 10,981
1
1
1
1
A
1,25

8. Perhitungan Height of transfer unit, HtoG


HtoG

= HtG +

H
mG
H tL = H tG + tL
L
A

= 0,0341 +

1,168
1,25

= 0,968
9. Perhitungan tinggi absorber
Tinggi packing, z :
z = HtoG x NtoG = 0,968 10,981 = 10,636 m
Tinggi head packing, h :
h = Dt = x 0,7341= 0,183 m
Tinggi absorber, HAb:
HAb = 10,636 + 2(0,183) = 11 m
10. Perhitungan tebal dinding
Tekanan gas 1 atm = 1,013125 bar = 14,69 psia
Diameter, D = 0, 7341m = 28,90 in
Joint effisiency, E = 0,85
Allowable stress, S = 500 psia
Faktor kelonggaran = 20%
Direncanakan umur alat, A = 10 tahun
Pdesign = (1+0,2) 14,69 = 17,628 psia
t =

PxD
+ CA
2S x E 1,2 P

17,628 28,9
+ 0,125 10 = 1,86 in
2 x 500 x 0,85 1,2 14,69

Maka, dipilih plate dengan tebal 2 in.

Universitas Sumatera Utara

C. 11 Blower (JB-101)
Fungsi

: Mengalirkan gas amonia dan karbon dioksida dari absorber


(AB-101) Ke absorber (AB-102)

Jenis

: blower sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

Bahan konstruksi

: carbon steel

Kondisi operasi
Suhu

: 44 C = 317 K

Tekanan

: 1 atm

Laju alir gas

= 54,88 kg/jam

Tabel C.5 Komposisi gas keluar


Komponen

BM

Laju alir

Fraksi mol

(kmol/jam)

(%)

% mol x BM

Karbon dioksida

44

0,5738

24,76

10,896

Amonia

17

1,7432

75,24

12,790

Total
Densitas campuran gas =

23,686

23,686 273
%mol BM 273 K

=
= 0,91 kg/m3

22,4 317
22,4
T (K )

Laju alir volumetrik gas, Q =

54,88 kg / jam
0,91kg / m3

= 60,26 m3/jam = 35,47 ft3 / menit


Daya blower dapat dihitung dengan persamaan,
P=

144 efisiensi Q
33000

(Perry & Green, 1999)

Efisiensi blower, 75 %
Sehingga,
P=

144 0,75 35,47


= 0,12 HP
33000

maka dipilih blower dengan daya motor 0,25 HP

Universitas Sumatera Utara

C. 12 Pompa Amonium karbonat (P-103)


Fungsi

: memompa amonium karbonat dari tangki absorber ke reaktor

Jenis

: pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

Bahan kontruksi : Commercial Steel

Kondisi operasi :
-

Tekanan

= 1 atm

Temperatur

= 70oC

Laju alir massa

= 8215,319 kg/jam = 5,031 lbm/s

Densitas

= 1113,888 kg/m3 =69,538 lbm/ft3

Viskositas campuran

= 1,58 cP = 0,0011 lbm/ft.jam = 0,019 Pa s

Laju alir volumetrik,

Q = F/ = 5,031 lbm/s/ 69,538 lbm/ft3


= 0,0723 ft3/s =0,002 m3 /s

Perhitungan:
1. Perencanaan pompa
Desain pompa : Di,opt

= 0,363 (Q)0,45 ()0,13

(Peters, et.al., 2004)

= 0,363 (0,002 m3/s )0,45 (1113,888 kg/m3)0,13


= 0,0557 m
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis, 1997), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal

: 2,5 in

Schedule number

: 40

Diameter Dalam (ID) : 2,469 in = 0,2058 ft


Diameter Luar (OD) : 2,875 in = 0,2395 ft
Inside sectional area : 0,0332 ft2
2. Pengecekan bilangan Reynold, N Re
kecepatan rata-rata, V:
2

V = Q/Ai

= 0,0723 ft3/s / 0,0332 ft = 2,1779 ft/s

NRe

= VD/
= (69,538 lbm/ft3).(2,1779 ft/s).( 0,2058 ft)/( 0,0011)
= 29448,8916 (aliran turbulen)

Untuk pipa Commercial Steel, harga = 0,000046 m (Geankoplis, 1997)

Universitas Sumatera Utara

Pada N Re = 29448,8916 dan /D = 0,0007


diperoleh harga faktor fanning,untuk turbulen f = 0,0055 (Fig.2.10.3) (Geankoplis,
1997)
3. Friction loss

1 Sharp edge entrance = hc

A v2
= 0,5 1 2
A1 2 .g c

= 0,5 (1 0 )

2,1779 2
= 0,0369ft.lbf/lbm
2(1)(32,174 )

v2
2,1779 2
= 2(0,75)
2 elbow 90 = hf = n.Kf.
2.g c
2(32,174)

v2
2,1779 2
= 1(2,0)
= 0,1474 ft.lbf/lbm
1 check valve = hf = n.Kf.
2.g c
2(32,174)

Pipa lurus 30 ft = Ff = 4f

= 0,1106 ft.lbf/lbm

L.v 2
D.2.g c

2
(
30)(
. 2,1779 )
= 0,2365 ft.lbf/lbm
= 4(0,0055)
(0,2058).2.(32,174)

1 Sharp edge exit = hex

A1 v 2

= 1
A
2 2. .g c

2,1779 2
= (1 0 )
= 0,0737 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174 )

Total friction loss : F = 0,605 ft.lbf/lbm


4. Kerja yang diperlukan, Wf
Dari persamaan Bernoulli:
gc (v22 v12 )+g/gc (z2 - z2 )+(P2 -P1)/ + F + Ws = 0
dimana : v1= v2 ; v2 = 0 ; P1= P2 ; P = 0 maka
tinggi pemompaan z = 20 ft
0 + 32,174/32,174. (20) + 0 + 0,605 + Ws = 0
-Ws = 20,605 ft.lbf/lbm
5. Daya pompa, Wp
Effisiensi pompa , = 80 %
Ws = - x Wp
Wp = 25,756 ft.lbf/lbm

Universitas Sumatera Utara

Daya pompa : P

= m x Wp
= 5,031 lbm/s 25,756 ft.lbf/lbm x

1 hp
550 ft.lbf / s

= 0,24 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 0,25 HP

C.13

Heater amonium karbonat (E-103)

Fungsi

memanaskan amonium karbonat untuk umpan reaktor

Jenis

1 - 2 Shell and Tube Heat Exchanger

Jumlah

1 unit

Asumsi instalasi shell dan tube dari tabel 9 dan 10, hal.841-843 (Kern,1965)
Shell :
Diameter dalam (ID)

: 8 in

Baffle space (B)

: 8 in

Passes (n)

:1

Tube :
Diameter dalam (ID)

: 0,482

Diameter luar (OD)

: in

BWG

: 10

Pitch (square)

: 1 in

Passes

:2

Panjang

: 12 ft

Fluida panas

: Steam

Laju alir fluida masuk (W)

: 319,1284 kg/jam = 703,56 lbm/jam

Temperatur masuk (T1)

: 120 oC

= 248 oF

Temperatur keluar (T2)

: 120 oC

= 248 oF

Fluida dingin

: Amonium karbonat

Laju alir fluida masuk (w)

: 8215,319 kg/jam = 18111,772 lbm/jam

Temperatur masuk (t1)

: 44 oC

= 111,2 oF

Temperatur keluar (t2)

: 70 oC

= 158 oF

Panas yang diserap (Q)

:702775,63 kJ/jam = 666100,158 Btu/jam

RD yang diijinkan

: 0,003

Universitas Sumatera Utara

(2) t = beda suhu sebenarnya


Tabel C.6 Data Suhu
Fluida panas (oF)

Keterangan

Fluida dingin (o F)

Selisih (o F)

t2 = 158

t1 = 90

t1 = 111,2

t2 = 136,8

Temperatur yang
T1 = 248

lebih tinggi
Temperatur yang

T2 = 248

lebih rendah

T1 T2 = 0
LMTD =

LMTD =

Selisih

t2 t1 = 46,8

t 2 t1
t
ln( 2
)
t1

t 2 t 1
t
ln 2
t 1

136,8 90
136,8
ln

90

= 111,771 oF

Maka t = FT LMTD = 1 111,71 oF = 111,771 oF


(3) Temperatur kalorik (Tc dan tc)

T1 + T2
248 + 248
= 248 F
=
2
2
t +t
111,2 + 158
tc = 1 2
= 134,6 F
=
2
2
(4) Design overall coefficient (UD)
Tc =

Berdasarkan Tabel 8 (Kern,1965,hal.840) diperoleh nilai UD antara 50-100


btu/jam.ft. F, diambil 100 btu/jam.ft. F
Dari Tabel 10 (Kern,1965,hal.843) dengan data OD = in dan BWG =10
didapatkan luas permukaan luar (a) = 0,1963 ft2/ft
Luas permukaan untuk perpindahan panas,

A=

Q
=
U D t

666100,158 Btu/jam
Btu
100
111,771o F
jam ft 2 o F

Jumlah tube, N t =

A
L a"

= 59,594 ft2

59,594 ft 2
= 25,299 buah
12 ft 0,1963 ft 2 /ft

Jumlah tube standard dari tabel 9 & 10

Nts

= 26

Universitas Sumatera Utara

Fluida dingin Shell Side

Fluida panas Tube Side

4. Flow Area (as)

4. Flow Area (at)

B = 8 in

Dari Tabel 10 (Kern,1965,hal.843)

C = PT OD = 1/4 in

at = 0,182 in2

ID C 'B
144 PT

as =

at =

= 0,111 ft2

W
as

0,0164 ft2

5. Mass Velocity (Gt)

5. Mass Velocity (Gs)


Gs =

26 0,182
Nt at '
=
144 n
144 2

18111,772
0,111

Gt =

w 703,56
=
at 0,0164

= 42820,245 lbm/ft2.jam

= 163005,95 lbm/ft2.jam
6. Bilangan Reynold (Res)

6. Bilangan Reynold (Ret)

De = 0,95 in = 0,079 ft

Dari Tabel 10 (Kern,1965,hal.843)

= 1,517 cP = 3,671 lbm/ft.jam

untuk OD = in dan BWG = 10

Res =

De Gs = 0,079 163005,95

3,671

= 3515,075

Dt = 0,482 in

= 0,04 ft

= 0,013 cP
= 0,03145 lbm/ft.jam

7. Dari Gambar 28 (Kern,1965,hal.838)


Res = 3515,075

Ret = Dt Gt = 0 ,04 42820,245

0,03145

= 54691,239

diperoleh jH = 4,5
8. Pada tc = 134,6
Cp

= 0,727 btu/lbm.o F

= 2,78 btu/jam.ft.oF

Cp

1/ 3

0,727 3,671
=

2,78

1/ 3

= 0,986
9. ho = jH

ho = 4,5

k Cp

Ds k

1/ 3

9. hio untuk condensing Steam


= 1500 btu/jam.ft.o F

2,78
0,986
0,079

Universitas Sumatera Utara

= 155,928 btu/jam.ft.0 F
11. Clean overall coefficient, UC

Uc =

h io h o
1500 155,928
=
h io + h o 1500 + 155,928

= 141,245 Btu/hr.ft2.o F
12. Faktor pengotor
Rd=

U C U D 141,245 97,304
=
= 0,003
U C U D 141,245 97,304

Pressure drop

Pressure drop

13. untuk Res = 3515,075

13. Untuk Ret = 54691,239

Dari Gambar 29, hal. 839 diperoleh

Dari Gambar 26, hal. 836 diperoleh

f = 0,00035 ft2/in2

f = 0,00016 ft2/in2

Spesifik gravity (s) = 1,114

Spesifik gravity (s) = 1

Ds = 8 in = 0,667 ft

t = 1

0 ,14

= 1

14. No. of casses

f Gt 2 L n
=
5,22.1010 Dt s t

14. Pt

N + 1 = 12 L / B

= 0,0034 psi

N + 1 = 12 (12 / 8) = 18

15. Ps =

f Gs 2 Ds ( N + 1)
5,22.1010 De s s

= 0,024 psi

15. Gt = 42820,245 lbm/ft2 .jam


Dari

27

hal.

837

diperoleh: v2/2g = 0,0005

Pressure Drop < 10 psi


Maka spesifikasi dapat diterima

Gambar

Pr =
=

4n v 2

s 2g
0,004 psi

Pf = Pt + Pr
= 0,0034 + 0,004
= 0,007 psi
Pressure Drop < 2 psi
Maka spesifikasi dapat diterima

Universitas Sumatera Utara

C. 14 Screw Conveyor (SC-101)


Fungsi

: Mengangkut gypsum ke tangki pencampur

Bahan konstruksi

: Carbon steel

Bentuk

: horizontal screw conveyor

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi

Tekanan

= 1 atm

Temperatur

= 303,15 K

Laju alir massa

= 4472,24 kg/jam = 9859,59 lbm/jam

Faktor kelonggaran

= 20 %

Densitas gypsum

= 70 lb/ft3

Laju alir desain

= 1,2 x 4472,24 kg/jam = 5366,68 kg/jam


= 11831,51 lbm/jam

Kapasitas desain

= 11831,51 lb/jam / 70 lb/ft3 = 160,02 ft3/jam


= 2,82 ft3 /menit

Dari tabel 5.4 a Walas dipilih diameter conveyor sebesar 6 in, sehingga conveyor
untuk 30% full beroperasi pada:
Kecepatan putar () = (160,02 ft3/jam x 120)/ 180 = 112,68 rpm = 113 rpm
Dari tabel 5.4 c Walas dipilih bearing factor untuk self lubricating bronze sebesar
Bearing factor (f)

= 54

faktor Hp

= 0,70

Direncanakan:
Tinggi (h)

= 12 ft

Panjang (l)

= 100 ft

Daya ( P ) = [{(s x BM ) + (F x Q x ) }x L + (0,51 x h x 30000)]/ 106

[{

)}

= (54 x172kg / kmol ) + 0,70 x169,02 ft 3 / jam x 70 lb / ft 3 x100 ft + (0,51 x12 x 30000 ) / 106
=1,94 Hp

Universitas Sumatera Utara

C. 15 Bucket Elevator (BE-101)


Fungsi

: Mengangkut gypsum dari screw conveyor ke feed bin

Bentuk

: continuous bucket elevator

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi
Tekanan

= 1 atm

Temperatur

= 303,15 K

Laju alir massa

= 4472,24 kg/jam = 9859,59 lbm/jam

Faktor kelonggaran

= 12 %

Densitas gypsum

= 70 lb/ft3

Laju alir desain

= 1,2 x 4472,24 kg/jam = 5008,9 kg/jam


= 5,01 ton/jam =1,39 kg/s
= 11831,51 lbm/jam

Untuk kapasitas tersebut, berdasarkan Perrys Chemical Engineering Handbook 7th


edition P.21-8, didapat spesifikasi bucket elevator sebagai berikut:
Ukuran bucket elevator

= width x projection x depth


= 6 in 4 in 4 in

Bucket spacing

= 12 in

Putaran head shaft

= 43 rpm

Lebar belt

= 7 in

Kecepatan

= 225 ft/min

Tinggi elevator = lift

= 50 ft = 15,24 m

Power poros

= 0,70

Rasio daya/ tinggi

= 0,02Hp/ft

Power yang digunakan, P :

P = 0,07 m0, 63Z


Dimana:
P

= daya (kW)

= laju alir massa (kg/s)

= tinggi elevator (m)

Sehingga

P = 0,07 (1,39)0, 63 (15,24)


=1,31 Hp

Universitas Sumatera Utara

Efisiensi motor

= 80 %

Tenaga motor yang dipakai

= 1,31 Hp/80 % = 1,64 Hp

C. 16 Feed Hopper (FB-101)


Fungsi

: Sebagai tempat penampungan sementara umpan gypsum ke


tangki pencampur.

Bentuk

: silinder tegak terbuka dasar berbentuk conis (kerucut)

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi

Tekanan

= 1 atm

Temperatur

= 303,15 K

Laju alir massa

= 4472,24 kg/jam = 9859,59 lbm/jam

Densitas gypsum

= 70 lb/ft3 = 1121,29 kg/m3

Sudut kemiringan

= 42

(Walas, 1990)

Direncanakan:
Daya tampung

= 50 kg/jam

Volume feed hopper = (50 kg/jam) / (1121,29 kg/m3)


= 0,04 m3/jam
Faktor kelonggaran

= tan 42 = 2,29

Volume total

= (1+ 2,29) x 0,04 m3 /jam = 0,15 m3/jam

Dimana:

V=

3,625
D3
12

Sehingga:
1/ 3

12 xV
D=

3,625 x

12 x 0,15 m3 / jam
=
= 0,54 m = 21,14 in
3,625 x 3,14

Diameter

= tinggi tangki

hs

= 0,54 m

tinggi total bin = (1+ 0,625) x 0,54 m = 0,87 m = 34,35 in


P Desain

= (1+ 2,29) x (1x14,7) psia = 48,37 psia

Tebal dinding feed hopper


Bahan

= Stainless steel SA-285 Grade C

Universitas Sumatera Utara

Joint efficiency (E)

= 0,85

(Peters, et.al., 2004)

Allowable stress (S)

= 12650 psia

(Peters, et.al., 2004)

Umur alat (n)

= 10 tahun

Faktor korosi (c)

= 0,01563 in/tahun

Diameter (D)

= 0,54 m = 21,14 in

Jari-jari (R)

= D/2 = 21,14 in/2 = 10,57 in

(Perry & Green, 1999)

Tebal shell :
PR
+ n.C
SE 0,6P
(48,37 psia) (10,57 in )
=
+ 10 x 0,01563in
(12650 psia)(0,85) 0,6(48,37 psia)
= 0,20 in

t=

Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in.

C. 17 Mixer (M-101)
Fungsi

: Sebagai tempat pembentukan slurry gypsum

Bahan konstruksi

: Stainless Steel SA283, Grade C

Bentuk

: Silinder horizontal beralas datar, tutup elipsoidal

Jumlah

: 1 unit

Kebutuhan rancangan

: 2 jam

Kondisi operasi

Tekanan

= 1 atm = 14,7 psia

Temperatur

= 343,15 K

Laju alir massa

= 5876,31 kg/jam

Faktor kelonggaran

= 20%
Tabel C.7 Data pada Mixer Tank

Komponen
Gypsum
air
Total

F (kg/jam) (xi)
4472,24 0,76
1404,07 0,24
5876,31 1,00

(kg/m3)
1121,29
977,81

campuran (kg/m3 )
853,37
233,64
1087,01

(Cp) ln ().xi
5000,00
6,48
0,41
-0,22
6,27

campuran
(Cp)
526,78

Universitas Sumatera Utara

Hitungan:
a.

Volume tangki

Volume larutan,Vl =

5876,31 kg / jam 2 jam


= 10,81 m3
3
1087,01 kg / m

Volume tangki, Vt =

(1 + 20%) x10,81
m3 = 12,97 m3
1

b.

Diameter dan lebar shell

Direncanakan :
Hs : Di = 1 : 1
Hh : Di = 1 : 4
Dimana:
Hs = tinggi shell
Hh = tinggi head
Di = diameter dalam tangki
Volume silinder tangki (Vs)

Vs =

Di2 .H s =

Di2 ( Di ) =

.Di3

(Perry & Green, 1999)

Volume alas tutup tangki (Vh)


Vh =

.Di2 .H h =

1
.Di2 . Di = .Di3
6
4 24

(Perry & Green, 1999)

Volume tangki = Vs + Vh
12,97 m3 =
12,97 m3 =

.Di3 +

24

.Di3 x 2

7
. .Di3
24

Di = 5,19 m = 206,45 in
Hs = Di = 5,19 m = 206,45 in
Hh =

1
1
.Di = .15,194 m = 1,30 m = 51,61 in
4
4

H total = Hs +2 H h = 5,19 m + 2 x 1,30 m = 7,78 m


c.

Tebal Shell

Joint efficiency (E)

= 0,85

(Peters, et.al., 2004)

Allowable stress (S)

= 12650 psia

(Peters, et.al., 2004)

Universitas Sumatera Utara

Umur alat (n)

= 10 tahun

Faktor korosi (c)

= 1/64 in/tahun = 0,0197 in/tahun

Diameter (D)

= 5,19 m = 206,45 in

Jari-jari (R)

= D/2 = 206,45 in/2 = 103,23 in

Tinggi cairan (Hs)

= 5,19 m

(Perry & Green,1999)

Tekanan larutan (Ph) = Hs x 9,8 kg/m2 x


= 5,19 m x 9,8 kg/m2 x 1087,01 kg/m3 = 55271,48 Pa
= 8,02 psia
Tekanan desain (Po) = 1 x 14,7 psia = 14,7 psia
Tekanan operasi (P) = 8,02 psia + 14,7 psia = 22,71 psia
Tebal shell tangki:
PR
+ n.C
SE 0,6P
(22,71 psia) (103,23 in )
=
+ 10 x0,0197in
(12650 psia)(0,85) 0,6(22,71 psia)
= 0,46 in

t=

Tebal shell standar yang digunakan = 1/2 in

(Brownell & Young,1959)

d. Tebal tutup tangki


Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell.
Tebal tutup atas yang digunakan = 1/2 in
e. Menghitung Jacket Pemanas
Jumlah steam ( 120 oC ) = 211,09 kg/jam
Vsteam =

211,09 kg / jam
= 186,81 m3 / jam
1,1299 kg / m3

Asumsi jarak jacket dengan shell


Diameter dalam jaket (D1 )

= 5 in

= diameter dalam + (2 x tebal dinding) +


(2 x jarak jaket)
= 206,45 in + (2 x 0,5 in) + (2 x 5 in)
= 208,20 in

Tinggi jaket

= tinggi tangki = 206,45 in

Tebal dinding jaket ( tj )


Bahan

: Carbon Steel Plate SA-285 grade C

H jaket

= 208,20 in = 17,02 ft = 5,19 m

Universitas Sumatera Utara

PH = PH =

( H 1) a (17,02 1)(67,86)
=
= 7,64 Psia
144
144

Pdesain = (14,6959 x 1) + 7,64 psia = 22,33 psia


PR
+ n. C
SE 0,6P
(22,33) (208,20 in/2)
=
+ 10 tahun x (0,0194) = 0,63 in
(12650)(0,85) psia 0,6(22,33) psia

tj =

Dipilih tebal jaket standar

= 3/4 in

(Brownell & Young, 1959)

Diameter luar jaket (D2)

= D1 + 2 . tebal jaket
= 206,45 in + ( 2 x 0,75 in )
= 209,70 in

Luas yang dilalui steam ( A )


A=

(D
4

2
2

D12 =

(209,702 208,202 ) = 492,08 in2 = 0,37 m2

Kecepatan superficial steam ( v )


V p 186,81m3 / jam
588,45 m / jam
=
= 588,45 m / jam =
= 0,16 m / s
v=
2
3600 s / jam
A
0,37 m

Perancangan Sistem Pengaduk


Jenis pengaduk : turbin kipas daun enam
Jumlah baffle : 6 buah
Untuk turbin standar (Mc Cabe et.al., 1999), diperoleh :
Da/Dt = 1/3 ; Da

= 1/3 x 17,02 ft

E/Da = 1

;E

= 5,67 ft

L/Da =

;L

= 1/4 x 5,67 ft

= 1,42 ft

W/Da = 1/5 ; W

= 1/5 x 5,67 ft

= 1,13 ft

J/Dt

= 1/12 x 17,02 ft

= 0,47 ft

= 1/12 ; J

= 5,67 ft

Dimana:
Dt = diameter tangki
Da = Diameter impeller
E = tinggi turbin dari dasar tangki
L = panjang blade pada turbin
W = lebar blade pada turbin
J = lebar baffle
Kecepatan pengadukan, N = 2 putaran/detik

Universitas Sumatera Utara

Bilangan Reynold,
NRe =

.N .( Da)2 67,86 lb / ft 3 (2 rps ) (5,67 ft )2


=
= 111.096,27
0,35 lb.s / ft

NRe > 10.000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus:

K T .N 3 .D a
gc
5

P=

(Mc Cabe et.al., 1999)

KT = 1,65

(Mc Cabe et.al., 1999)

1,65 (2 put/det)3 .(5,67ft)5 (67,86 lbm/ft3 ) x 1hp


32,174 lbm.ft/lbf.det 2 x550
= 297,99 Hp

P=

Efisiensi motor penggerak = 80%


Daya motor penggerak =

297,99 Hp
= 372,49 Hp
0,8

C. 18 Pompa FGD Gypsum (P-101)


Fungsi

: memompa FGD Gypsum dari mixer ke reaktor

Jenis

: Positive displacement (Rotary Pump)

Jumlah

: 1 unit

Bahan kontruksi : Commercial Steel


Kondisi operasi :
-

Tekanan

= 1 atm

Temperatur

= 70oC

Laju alir massa

= 5876,31 kg/jam = 3,598 lbm/s

Densitas

= 1087,01 kg/m3 = 67,86 lbm/ft3

Viskositas campuran

= 526,78 cP = 0,354 lbm/ft.jam = 0,5268 Pa s

Laju alir volumetrik,

= F/ = 3,5986 lbm/s/ 67,86 lbm/ft3


= 0,053 ft3/s =0,0015 m3 /s

Perhitungan:
1. Perencanaan pompa
Desain pompa : Di,opt

= 0,133 (Q)0,4 ()0,2

(Peters, et.al., 2004)

= 0,133 (0,0015 m3/s )0,4 (0,5268 Pa s)0,2


= 0,0087 m = 0,342 inc
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis, 1997), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal

: 1/2 in

Universitas Sumatera Utara

Schedule number

: 40

Diameter Dalam (ID)

: 0,622 in = 0,0518 ft

Diameter Luar (OD)

: 0,84 in = 0,07 ft

Inside sectional area

: 0,0021 ft2

2. Pengecekan bilangan Reynold, N Re


kecepatan rata-rata, V:
2

V = Q/Ai = 0,053 ft3 /s / 0,0021 ft = 25,1328 ft/s


= VD/

NRe

= (67,86 lbm/ft3).(25,1328 ft/s).( 0,0518 ft)/( 0,354)


= 249,7389 (aliran laminar)
Untuk pipa Commercial Steel, harga = 0,000046 m (Geankoplis, 1997)
Pada N Re = 249,7389
diperoleh harga faktor fanning,untuk laminar f = 16/249,7389= 0,0641
3. Friction loss

1 Sharp edge entrance = hc

A v2
= 0,5 1 2
A1 2 .g c

= 0,5 (1 0)

25,1328 2
= 4,908 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174)

25,1328 2
v2
= 2(0,75)
2.g c
2(32,174)

2 elbow 90 = hf = n.Kf.

1 check valve = hf = n.Kf.

Pipa lurus 30 ft = Ff = 4f

= 14,724 ft.lbf/lbm

25,1328 2
v2
= 1(2,0)
= 19,633 ft.lbf/lbm
2.g c
2(32,174)

L.v 2
D.2.g c

= 4(0,0641)

(30)(. 25,1328 )2 = 1455,973 ft.lbf/lbm


(0,0518).2.(32,174)
2

1 Sharp edge exit = hex

A1 v 2

= 1
A2 2. .g c
25,1328 2
= (1 0)
= 9,816 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174)

Universitas Sumatera Utara

Total friction loss : F = 1505,054 ft.lbf/lbm

4. Kerja yang diperlukan, Wf


Dari persamaan Bernoulli:
gc (v22 v12 )+g/gc (z2 - z2 )+(P2 -P1)/ + F + Ws = 0
dimana : v1= v2 ; v2 = 0 ; P1= P2 ; P = 0
Maka:
tinggi pemompaan z = 11 ft
0 + 32,174/32,174. (11) + 0 + 1505,054 + Ws = 0
-Ws = 1516,054 ft.lbf/lbm
5. Daya pompa, Wp
Effisiensi pompa , = 80 %
Ws = - x Wp
Wp = 1895,068 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
= 3,5986 lbm/s 1895,068 ft.lbf/lbm x

1 hp
550 ft.lbf / s

= 12,4 hp

Maka dipilih pompa dengan daya motor 12,5 HP

C. 19 Pompa Amonium karbonat (P-102)


Fungsi

: memompa amonium karbonat dari absorber 2 ke absorber 1

Jenis

: pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

Bahan kontruksi : Commercial Steel


Kondisi operasi :
-

Tekanan

= 1 atm

Temperatur

= 44oC

Laju alir massa

= 224,743 kg/jam = 0,1376 lbm/s

Densitas

= 1158,92 kg/m3 =72,349 lbm/ft3

Viskositas campuran

= 1,57 cP = 0,0011 lbm/ft.jam = 0,016 Pa s

Laju alir volumetrik, Q

= F/ = 0,01376lbm/s/ 72,349 lbm/ft3


= 0,0019 ft3/s =0,0001 m3/s

Universitas Sumatera Utara

Perhitungan:
1. Perencanaan pompa
Desain pompa : Di,opt

= 0,363 (Q)0,45 ()0,13

(Peters, et.al., 2004)

= 0,363 (0,0001 m3/s )0,45 (1158,92 kg/m3 )0,13


= 0,0109 m = 0,429 inc
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis, 1997), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal

: 1/2 in

Schedule number

: 40

Diameter Dalam (ID)

: 0,622 in = 0,0518 ft

Diameter Luar (OD)

: 0,84 in = 0,07 ft

Inside sectional area

: 0,0021 ft2

2. Pengecekan bilangan Reynold, N Re


kecepatan rata-rata, V:
2

V = Q/Ai

= 0,0019 ft3/s / 0,0021 ft = 0,9016 ft/s

NRe

= VD/
= (72,349 lbm/ft3).(0,9016 ft/s).( 0,0518 ft)/( 0,0011)
= 3204,77 (aliran turbulen)

Untuk pipa Commercial Steel, harga = 0,000046 m (Geankoplis, 1997)


Pada N Re = 17984,226 dan /D = 0,0029
diperoleh harga faktor fanning,untuk turbulen f = 0,011(Fig.2.10.3) (Geankoplis,
1997)

3. Friction loss

1 Sharp edge entrance = hc

A2 v 2

= 0,5 1
A
1 2 .g c

0,9016 2
= 0,5 (1 0)
= 0,0063 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174)

0,9016 2
v2
= 2(0,75)
2.g c
2(32,174)

2 elbow 90 = hf = n.Kf.

1 check valve = hf = n.Kf.

= 0,0189 ft.lbf/lbm

0,9016 2
v2
= 1(2,0)
= 0,0253 ft.lbf/lbm
2.g c
2(32,174)

Universitas Sumatera Utara

Pipa lurus 30 ft = Ff = 4f

L.v 2
D.2.g c

= 4(0,011)

(30)(. 0,9016 )2 = 0,3217 ft.lbf/lbm


(0,0518).2.(32,174)
2

1 Sharp edge exit

= hex

A1
v2

= 1
A2 2. .g c

0,9016 2
= (1 0)
= 0,0126 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174)

Total friction loss : F = 0,3848 ft.lbf/lbm

4. Kerja yang diperlukan, Wf


Dari persamaan Bernoulli:
gc (v22 v12 )+g/gc (z2 - z2 )+(P2 -P1)/ + F + Ws = 0
dimana : v1= v2 ; v2 = 0 ; P1= P2 ; P = 0
Maka:
tinggi pemompaan z = 37 ft
0 + 32,174/32,174. (37) + 0 + 0,3848 + Ws = 0
-Ws = 37,385 ft.lbf/lbm
5. Daya pompa, Wp
Effisiensi pompa , = 80 %
Ws

= - x Wp

Wp

= 46,731 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
= 0,1376 lbm/s 46,731 ft.lbf/lbm x

1 hp
550 ft.lbf / s

= 0,01 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 0,05 HP

C. 20 Absorber (AB-102)
Fungsi : tempat berlangsungnya proses absorbsi antara NH3, CO2, dan H2 O untuk
menghasilkan (NH4 )2CO3
Bentuk : Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah ellipsoidal
Bahan

: Stainless Steel SS-63 Grade A

Universitas Sumatera Utara

Jumlah

: 1 unit

Laju alir gas, G

= 105,382 kg/ jam

Laju alir air, L

= 129,487 kg/ jam

Densitas gas masuk (G)

= 0,9512 kg/m3

Densitas air masuk (L)

= 995,68 kg/m3

Volume gas, Vg

= 105,382/0,9512 = 110,786 m3/ jam

Viskositas gas, g

= 0,0133 cP = 0,0133 x 10-3 kg/ m.s

Viskositas air, l

= 0,8007 cP = 0,8007 x 10-3 kg/ m.s

Berat molekul gas rata- rata = 24,741 kg/kmol


1. Perhitungan diameter tower
L g
Nilai absis =
G l g

0,5

129,487
0,9512

105,382 995,68 0,9512

0,5

(Treybal, 1981)

= 0,0379
Dari gambar 6.34, Treybal (1981), hal. 195 (Pressure drop gas = 400 N/m2/m)
Diperoleh ordinat

(G ')2 C f l 0,1 J

= 0,08

g ( l g )g c

Packing menggunakan ceramic raching ring 50 mm (tabel 6.3, Treybal hal 198):
Tebal dinding = 6 mm
Cf

= 65

= 0,74

CD

= 135,6

ap

= 92 m2/m3
0,5

0,08 x G ( L G ) gc

=
0 ,1

(
)
1
,
0

C
x
x
f
L

0,5
0,08 0,9512 (995,68 0,9512) 1
2
=
= 1,541 kg / m .s
0 ,1
65 (0,0008007 ) 1

G ' 1,5414
=
= 0,0623 kmol / m 2 .s
BM 24,741

Laju alir gas, Fg = 2247,931 kg/ jam


Luas penampang tower, A =

Fg
G'

105,382 / 3600
= 0,019 m 2
1,541

Universitas Sumatera Utara

4A
Diameter tower , D t =

0,5

4 x 0,019
=

0,5

= 0,155 m

2. Liquid/Gas Hold-Up
Dari Tabel 6.5 Treybal (1981), untuk ceramic raschig rings 50 mm:
ds = 0,0725 m; =0,0714 N/m; D g = 2,7 .10-4; Dl = 3,73.10-11
= 1,508 ds0,376 = 1,508 x 0,07250,376 = 0,5622
L

L 129,487
=
A
0,019

= 6818,198 kg / m 2 . jam
= 1,894 kg / m 2 s
3. Gas Hold-Up
Scg =

g Dg

1,35.10 5
= 0,0517
0,9512 2,7.10 4

(Treybal, 1981)

4. Liquid Hold-UpIU

l
0,8007.10 3
=
= 21559,625
Scl =
l Dl 995,68 x 3,73.10 11

(Treybal, 1981)

Dari tabel 6.5 (Treybal, 1981):

LsW =
LtW

2,47.10 4
ds

1, 21

2,47.10 4
=
= 0,0059 m 3 / m 3
1, 21
0,0725

(Treybal, 1981)

2,09.10 6 (737,5 L')


2,09.10 6 (737,5 1,894
=
=
2
0,07252
ds

LoW = LtW LsW = 0,0233 0,0059 = 0,0174

)0,5622

= 0,0233 m 3 / m 3

(Treybal, 1981)

Dari tabel 6.5 (Treybal, 1981) diperoleh persamaan:

H=

975,7 L' 0,57 l

0 ,13

2,024 L' 0, 43 1 0,073

l 0,84 (

0 ,1737 0 , 262 log L'

(Treybal, 1981)

0 ,13

975,7 6818,198 0,57 0,8007.10 3


995,68 0,84 0 2,024 6818,198 0, 43 1

0,0714

0,073

0 ,1737 0 , 262 log L '

= 2,0497

Universitas Sumatera Utara

Lo = LoW H = 0,0174 2,0497 = 0,0356


Ls =

0,0486 l

0 , 02

0,99

(Treybal, 1981)

(0,0714)
0,0486 0,8007.10 3
=
1, 21
0,0725 995,68 0,37
0 , 02

d s l
Lt = Lo + Ls = 0,0356 + 0,0057 = 0,0414
1, 21

0 , 37

0 , 99

= 0,0057

5. Perhitungan luas kontak antar muka (interfacial area)


Dari tabel 6.4 (Trebal, 1981) untuk ceramic raching ring 50 mm:
m = 34,03; n = 0; p = 0,362; = 0,74
n

0
808G ' p
808 1,5414

aAW = m
L' = 34,03
1,894 0,362 = 42,88 m 2 / m 3
0,5
0,5

0,9512
g

a AW Lo

aA =

LoW

42,88 x 0,0356
= 87,895 m 2 / m 3
0,0174

Lo = Lt = 0,74 0,0414 = 0,698


Dari persamaan 6.70 (Treybal, 1981):
Fg S cg

2/3

d s G '
= 1,195
(1 )
Lo
g

1,195 0,0623
Fg =
0,0517 2 / 3

0 , 36

0,0725 1,5414

3
(
)

0
,
0135
.
10
1
0
,
698

0 , 36

= 0,0134 kmol / m 2 .s

Dari persamaan 6.72 (Treybal, 1981):

d L'
kl d s
= 25,1 s
DL
l

0 , 45

S cl

0,5

= 1,919.10 5

C=

air
BM air

0 , 45

3,73.10 11

21559,626
0
,
0725

2
3
kmol / m . det(kmol / m )

0,0725 1,894
k l = 25,1

3
0,8007.10

0,5

995,68
= 55,315 kmol / m 3
18

FL = kl x C = 1,919.10-5 55,315 = 0,00106 kmol/m2.det


Fg aA = 0,0134 87,895 = 1,182 kmol/m3.det
Fl aA = 0,00106 87,895 = 0,0933 kmol/m3.det
6. Perhitungan Height of gas phase transfer unit, Htg
Htg =

G
0,0623
=
= 0,0526 m
Fg a A
1,182

(Treybal, 1981)

Universitas Sumatera Utara

7. Perhitungan Height of liquid phase transfer unit, Htl


L=

L'
1,894
=
= 0,105 kmol / m 2 . det
BM
18

Htl =

L
0,105
=
= 1,127 m
Fl a A 0,0933

(Treybal, 1981)

Faktor absorpsi (A) berkisar antara 1,25-2 (Treybal, 1981), diambil A = 1,25.
Dari lampiran A dapat dihitung fraksi gas:
y1 = 0,45
y2 = 0,043
x2 = 0
Rasio distribusi kesetimbangan:
m=

L
0,105 kmol / m 2 . det
=
= 1,351
GA 0,0623 kmol / m 2 . det 1,25

N toG

y mx 2
1 1
1
1
0,45 0
x 1 + ln
ln 1
1
+

A A
y 2 mx 2
0,043 0 1,25 1,25
=
=
= 5,291
1
1
1
1
A
1,25

8. Perhitungan Height of transfer unit, HtoG


HtoG

= HtG +

H
mG
H tL = H tG + tL
L
A

= 0,0526 +

1,127
1,25

= 0,954
9. Perhitungan tinggi absorber
Tinggi packing, z :
z = HtoG x NtoG = 0,954 5,291 = 5,05 m
Tinggi head packing, h :
h = Dt = x 0,155 = 0,0388 m
Tinggi absorber, HAb:
HAb = 5,05 + 2(0,0388) = 5,128 m
10. Perhitungan tebal dinding
Tekanan gas 1 atm = 1,013125 bar = 14,69 psia
Diameter, D = 0, 155 m = 6,1 in

Universitas Sumatera Utara

Joint effisiency, E = 0,85


Allowable stress, S = 500 psia
Faktor kelonggaran = 20%
Direncanakan umur alat, A = 10 tahun
Pdesign = (1+0,2) 14,69 = 17,628 psia
t =

PxD
+ CA
2S x E 1,2 P

17,628 6.1
+ 0,125 10 = 1,4 in
2 x 500 x 0,85 1,2 14,69

Maka, dipilih plate dengan tebal 1,5 in.

C. 21 Reaktor (R-201)
Fungsi

: Sebagai tempat melangsungkan reaksi antara gypsum dan


larutan amonium karbonat

Jenis

: tangki berpengaduk turbin kipas enam daun dengan tutup dan


alas ellipsoidal

Bahan konstruksi

: Stainless Steel SA240, Grade A

Jumlah

: 1 uni

Kondisi operasi
Tekanan (P)

: 1 atm

Temperatur (T)

: 343,15 K
Tabel C.8 Data pada Reaktor (R-201)

(kg/m3)
Komponen
F (kg/jam)
xi
(NH4)2CO3
2816,38 0,1425
768,89
CaSO4.2H2O
4472,24 0,2263
1121,29
(NH4)2SO4
2763,25 0,1398
1091,43
CaCO3
2093,37 0,1059
704,81
H2O
7568,28 0,3829
977,81
NH3
22,01 0,0011
384,16
CO2
28,49 0,0014
146,56
19764,02 1,0000

campuran (kg/m3)
109,57
253,73
152,59
74,65
374,44
0,43
0,21
965,62

(Cp)
1,58
5000,00
2,18
230,00
0,41
0,00
0,00

campuran
(Cp)

Universitas Sumatera Utara

ln ().xi
0,07
1,93
0,11
0,58
-0,35
-0,01
-0,02
2,30

10,01

Laju massa

= 14091,63 kg/jam

Densitas

= 965,62 kg/m3

Keamanan

= 20 %

Waktu tinggal ()

= 5 jam

(1) Ukuran tangki,

14091,63 kg / jam x 5 jam


= 72,97 m3
3
965,62 kg / m

Volume larutan

Faktor kelonggaran

= 20 %

Volume tangki

= (1 + 20%) . ( ) .(Vo)
= (1,2) x 72,97 m3 = 87,58 m3

Perbandingan tinggi dengan diameter tangki (D : Hs) = 4 : 5


Volume silinder (Vs)=

5
1 2
25
D (H s ) = D D =
D 3
4
4
4
16

Tutup dan alas tangki berbentuk ellipsoidal dengan rasio axis major terhadap minor
adalah 2 : 1, sehingga,
Tinggi head (H h) =

1
D
6

(Halaman 80, Brownell & Young, 1959)


1
V2 tutup ellipsoidal (Vh) = D 2 (H h )(2 ) = D 2 D (2 ) = D 3
4
12
4
6

( )

( )

5

19
Vt = Vs + Vh = D 3 + D 3 =
D 3
16
12
48
Diameter tangki (D) =

48 xVt
=
19

48 x87,56
= 4,13 m
19

= 162,60 in = 13,55 ft
Tinggi silinder (Hs),
Hs =

5
5
D=
(4,13 m) = 5,16 m
4
4

Tinggi tutup ellipsoidal (Hh) =


Tinggi tangki (HT)

1
1
D = (4,13 m) = 0,69 m
6
6

= Hs + (H h .2) = 5,16 m + [(0,69 m).(2)] = 5,85 m

Universitas Sumatera Utara

(2) Tekanan desain,


Volume tangki

= 87,56 m3

Volume cairan

= 72,97 m3

Tinggi tangki

= 5,85 m

Tinggi cairan dalam tangki = diameter shell untuk tangki berpengaduk aliran
turbulen (Mc Cabe et.al, 1999).
Tinggi cairan

= 4,13 m = 162,60 in

Tekanan hidrostatis

= ( umpan) (g) (tinggi cairan dalam tangki)


= (965,62 kg/m3) (9,8 m/s2) (4,13 m)
= 39,08 kPa = 5,67 psia

Tekanan operasi (Po) = Po + Phidrostatik


= (1x14,7 psia) + 5,67 psia
= 24,44 psia
Faktor keamanan untuk tekanan = 20%
Tekanan design (Pd) = (1 + fk) Poperasi
= (1 + 0,2) (24,44 psia)
= 29,32 psia
(3) Tebal dinding (d) tangki (bagian silinder)
Joint efficiency (E)

= 0,85

(Peters, et.al., 2004)

Allowable stress (S)

= 18700 psia

(Peters, et.al., 2004)

Umur alat (n)

= 10 tahun

Faktor korosi (c)

= 0,35 in/tahun = 0,014 in/tahun (Perry & Green, 1999)

PD
+ n.C
SE 0,6P
(29,32) (160,62 in)
=
+ 10 tahun x 0,014 in / tahun
(18700)(0,85) psia 0,6(160,62 psia)
= 1,30 in

t=

Tebal shell standar yang digunakan = 1 3/8 in

(Brownell & Young,1959)

(4) Tebal tutup tangki,


Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell.
Tebal tutup atas yang digunakan = 1 3/8 in.
(5) Pengaduk (impeller)
Jenis

: turbin kipas enam daun

Universitas Sumatera Utara

Jumlah baffle

: 6 buah

Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh:


Da/Dt = 1/3

; Da

= 1/3 13,55 ft = 4,52 ft

E/Da = 1

; E

= 4,52 ft

L/Da =

; L

= 13,55 ft = 3,70 ft

W/Da = 1/5

; W

= 1/5 13,55 ft = 2,96 ft

; J

= 1/12 13,55 ft = 1,13 ft

J/Dt

= 1/12

dengan:
Dt

= diameter tangki

Da

= diameter impeller

= tinggi turbin dari dasar tangki

= panjang blade pada turbin

= lebar blade pada turbin

= lebar baffle

Asumsi : Kecepatan pengadukan, N = 1,5 putaran/det


camp

= 965,62 kg/m3

= 60,28 lbm/ft3

camp

= 10,01 Cp

= 0,01 lb/ft det

Bilangan Reynold,

N Re

N (D a )2
=

(Geankoplis, 1997)

(60,28 lbm/ft )(1,5 rps) (4,52 ft )


=
3

N Re

0,01 lb/ft.s

= 274204,74

NRe > 10.000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus:

K .n 3 .D a
P= T
gc
Kt = 1,65
5

(McCabe, 1999)
(McCabe, 1999)

1hp
1,65 (1,5put/det)3 .(4,52 ft)5 (60,28 lbm/ft3 )
P=

2
550 ft.lbf/det
32,174 lbm.ft/lbf.det
= 35,69 Hp
Efisiensi motor penggerak = 80%
Daya motor penggerak =

35,69 Hp
= 44,61 Hp
0,8

(6) Menghitung Jaket Pendingin


Jumlah air pendingin (30oC) = 969,28 kg/jam

(Lampiran B)

Universitas Sumatera Utara

= 995,68 kg/m3 = 62,16 lb/ft3 (Kern, 1965)

Densitas air pendingin

Laju alir air pendingin (Qw) = 969,28 kg/jam3 = 0,97 m3 /jam = 0,0003 m3/s
995,68 kg/m

Ditetapkan jarak jaket ()

= 5 in sehingga :

Diameter dalam jaket (D1)

= diameter dalam + (2 x tebal dinding)


+ (2 x jarak jaket)
= 160,62 in + [2 (1,375 in) + (2 x 5 in)]
= 175,35 in

(7) Tebal dinding jacket


Bahan

: Carbon Steel Plate SA-285 grade C

H jaket

= 4,13 m = 160,62 in = 13,55 ft

PH =

( H 1) a (13,55 1)(62,16)
=
= 5,42 psia
144
144

Pdesain = (1+0,2){(14,7 psia x 1) + 5,42 psia} = 24,14 psia


PR
+ n. C
SE 0,6P
(24,14 psia) (160,62 in/2)
=
+ 10 tahun x (0,01563 in / tahun) = 1,29 in
(12650)(0,85) psia 0,6(24,14) psia

tj =

Dipilih tebal jaket standar

= 1,375 in

(Brownell & Young, 1959)

Diameter luar jaket (D2)

= D1 + 2 . tebal jaket

= 175,35 in + ( 2 x 1,375 in )
= 177,95 in
(8) Luas yang dilalui air pendingin (A)
A=

(D22-D12) =

(177,95 2 175,35 2) = 719,82 in2 = 0,46 m2

Kecepatan air pendingin (v),

0,97 m3 /jam
Qw
v=
=
= 2,10 m/jam = 0,000582 m/s
A
0,46 m 2
(9) Desain cerobong untuk tempat keluaran gas buangan (CO2 dan NH3) :
Tabel C.9 Data Cerobong Reaktor 201
Komponen
CO2
NH3

F (kg/jam)
28,49
22,01
50,50

xi
0,56
0,44
1,00

(kg/m3)
146,56
384,16

campuran (kg/m3 )
82,68
167,45
250,13

Universitas Sumatera Utara

Laju alir = 50,50 kg/jam


Densitas = 250,13 kg/m3
Direncanakan cerobong berbentuk silinder tanpa tutup, untuk faktor keamanan maka
didesain dengan :
H = 10 m
D = 0,5 m = 19,68 in
P desain = (1+20%) x 14,7 psia = 17,64 psia
Sehingga tebal dinding cerobong :

PR
+ n.C
SE 0,6P
(17,64 psia) (19,68 in)
=
+ 10 tahun x 0,11 in / tahun
(12650)(0,85) psia 0,6(17,64 psia)

t=

= 1,13 in
Dipilih tebal cerobong = 1 1/4 in

C. 22 Blower (JB-201)
Fungsi

: Mengalirkan gas amonia dan karbon dioksida dari Reaktor


(R-201) Ke Cooler (E-202)

Jenis

: blower sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

Bahan konstruksi

: carbon steel

Kondisi operasi
Suhu

: 70 C = 343 K

Tekanan

: 1 atm

Laju alir gas

= 50,49 kg/jam
Tabel C.10 Komposisi gas

Komponen

BM

Laju alir

Fraksi mol (%) % mol x BM

(kmol/jam)
Karbon dioksida

44

0,6474

33,3

14,667

Amonia

17

1,2949

66,7

11,333

Total

26,000

Universitas Sumatera Utara

Densitas campuran gas =

26 273
%mol BM 273 K

=
= 0,924 kg/m3

22,4 343
22,4
T (K )

Laju alir volumetrik gas, Q =

50,45 kg / jam
0,924 kg / m3

= 54,663 m3/jam = 32,17 ft3 / menit


Daya blower dapat dihitung dengan persamaan,
P=

144 efisiensi Q
33000

(Perry & Green, 1999)

Efisiensi blower, 75 %
Sehingga,
P=

144 0,75 32,117


33000

= 0,1 HP

Maka dipilih blower dengan daya motor 0,1 HP

C. 23 Cooler CO2 NH3 (E-202)


Fungsi

: Menurunkan suhu karbon dioksida dan amonia

Jenis

: Double pipe heat exchanger

Dipakai

: Pipa 2 1 1/4 in IPS, 8 ft

Jumlah

: 1 unit

Fluida panas

: Gas CO2 dan NH3

Laju alir fluida masuk (W) : 50,499 kg/jam = 111,333 lbm/jam


Temperatur masuk (T1)

: 70 oC

= 158 oF

Temperatur keluar (T2)

: 44 oC

= 111,2 oF

Fluida dingin

: Air

Laju alir fluida masuk (w) : 22,625 kg/jam = 49,881 lbm/jam


Temperatur masuk (t1)

: 30 oC

= 86 oF

Temperatur keluar (t2)

: 50 oC

= 122 oF

Panas yang diserap (Q)

: 1890,7696 kJ/jam = 1792,096 Btu/jam

Perhitungan
(1) t = beda suhu sebenarnya

Universitas Sumatera Utara

Tabel C.11 Data Suhu


Fluida panas (oF)

Keterangan

Fluida dingin (o F)

Selisih (o F)

t2 = 122

t1 = 36

t1 = 86

t2 = 25,2

Temperatur yang
T1 = 158

lebih tinggi
Temperatur yang

T2 = 111,2

lebih rendah

T1 T2 = 46,8
LMTD =

LMTD =

Selisih

t2 t1 = 36

t 2 t1
t
ln( 2
)
t1

t 2 t 1
t
ln 2
t 1

25,2 36
25,2
ln

36

= 30,28oF

(5) Temperatur kalorik (Tav dan tav)


158 + 111,2
T1 + T2
= 134,6 F
=
2
2
86 + 122
t + t2
= 104F
=
= 1
2
2

Tav =

t av

Fluida panas : anulus

Fluida dingin: pipa

(3) Luas aliran,


D2 =

(3) D =

2,067
= 0,1723 ft
12

1,66
D =
= 0,1383 ft
1
12

(Tabel 11, Kern,

1965)
(D 2 D 2 )
2
1
a =
a
4
= 0,00826 ft 2

ap =

(D 2 D 2 )
2
1
D
1
= 0,076 ft

(4) Kecepatan massa

D 2
4

= 0,0104ft 2

(4) Kecepatan massa


dengan menggunakan persamaan 7.2
(Kern, 1965)

Gp =

Diameter ekivalen = De
De =

1,38
= 0,115 ft
12

lb m
49,881
= 4804,8
0,0104
jam ft 2

(5) Pada tav = 104 F, diperoleh:


= 0,7 cP = 1,694 lbm/ft, jam

Re =
p

DG p

(Kern, 1965)

Universitas Sumatera Utara

0,115 4804,8
= 326,1818
1,694

Ga =

W
aa

Re p =

Ga =

111,333
0,00826

(6) Taksir J H dan diperoleh

= 13463,741

J H = 4,5

lb m
jam ft 2

(5) Pada Tav = 134,6 F

= 0,0139 cP

(7) Pada tav = 104 F,


c = 1 Btu/(lbm)( 0F)
k = 0,3785 Btu/(jam)(ft2)( 0F/ft)

= 0,0337 lbm/ft, jam


(Gambar 15, Kern, 1965)

Re a =

(Gambar 24, Kern, 1965)

D G
e
a

0,076 13463,741
0,0337
= 30366,92

Re a =

(6) Dari gambar 24 diperoleh


JH =100

1
1
c 3 1 1,694 3
=
= 1,648

k
0,3785
1
k c 3
(8)hi = J
H D k
w

hi = 4,5

0 ,14

0,3785
1,648 1
0,115

= 24,408 Btu/(jam)(ft2)(0F)
(9) Koreksi hio terhadap permukaan

(Kern, 1965)

Persamaan 6.5 Kern, 1965

(7) Pada Tav = 134,6 F, maka


0

c = 0,348 Btu/lbm , F
k = 0,0133 Btu/(jam)(ft2)( 0F/ft)

hi0 = hi

ID
1,38
= 24,408
OD
1,66

= 20,29 Btu/(jam)(ft2)(0F)

1
1
c 3 0,46 0,0317 3
=

k
0,0147
= 0,958
(8) Dari pers 6.15b
0 ,14
1
k c 3
h0 = J
H De k
w

= 100

0,0133
0,958 1
0,076

= 16,802 Btu/(jam)(ft2)(0F)

Universitas Sumatera Utara

(10) Koefisien Keseluruhan bersih (Clean Overall coefficient, UC)

UC =

h io h o 16,802 20,29
=
= 9,19 Btu/jam.ft 2 .F
h io + h o 16,802 + 20,29

(11) Koefisien Keseluruhan desain

1
1
1
=
+ RD =
+ 0,002 (jam)(ft2)(0 F)/Btu
UD UC
9,19
UD = 9,025 Btu/(jam)(ft2)(0 F)
(13) Luas permukaan yang diperlukan
Q = U D A t
Luas Penampang, A =

Q
1792.096
=
= 6,557 ft2
U D t 9,025 30,28

Panjang yang diperlukan =

6,557
= 15,075 ft
0,435

Berarti diperlukan 1 pipa hairpin 8 ft yang disusun seri


Luas sebenarnya

= 1 x 2 x 8 x 0,435 = 6,96 ft2

UD =

Q
31792,096
=
= 8,5 Btu/(jam)(ft2)(0F)

A t 6,96 130,28

RD =

U C U D 9,19 8,5
=
= 0,008 (jam)(ft2)(0F)/Btu
9,19 8,5
UC UD

Pressure drop
Fluida panas : anulus

Fluida dingin : inner pipe

(1) De untuk pressure drop berbeda

(1) Untuk Rep = 326,1818, aliran laminar

dengan heat transfer

jadi menggunakan persamaan :

De = (D2 D 1)

f = 0,0267

= (0,1723 0,1383) ft = 0,0339 ft

S = 1; = 1 62,5 = 62,5 lb/ft3

Rea = 13525,379
f = 0,0035 +

0,264
13525,379 0,42

= 0,008

(Kern, 1965)
S = 1,11; = 1,11 62,5 = 69,624 lb/ft3

Universitas Sumatera Utara

(2)
(2)

Fa =

4fG a L
2g 2 D e

Fp =

4fG a L
2g 2 D e

= 0,0007

= 0,0001 ft

Ga
13463,741
fps
(3) V =
=
3600 3600 69,624
= 0,0537 fps
V2
Fi = 3 '
2g
0,0537 2
= 3
2 32,2

Pa =

(3) Pp =

0,0001 62,5
= 4,5 .10 5 psi
144

Pp diterima ,
Pp yang diperbolehkan < 10 psi

= 0,00013 ft

(0,0007 + 0,00013) 69,624


psi
144

= 0,0004 psi
Pa diterima ,
Pa yang diperbolehkan < 2 psi

C. 24 Rotary Vacuum Filter (FL-201)


Fungsi

: untuk memisahkan cake dari filtrate

Bahan

: Carbon Steel

Total

: 1 unit

Kondisi Operasi:
Tekanan

: 1 atm

Temperatur masuk

: 343,15 K

Temperatur Keluar

: 303,15 K

Laju massa feed

: 16849,35 kg/jam

Densitas campuran

: 965,62 kg/m3

Universitas Sumatera Utara

Filtrat
Tabel C.12 Data pada filtrat
F
Komponen (kg/jam)
(NH4)2SO4
2746,67
(NH4)CO3
729,69
H2O
9857,68
Total
13334,05

xi
0,21
0,05
0,74
1,00

campuran
(kg/m3)
(kg/m3)
1096,59
225,89
768,89
42,08
977,81
722,88
990,84

(Cp)
2,18
1,58
0,41
campuran (Cp)

Laju alir filtrat

= 13334,05 kg/jam

Densitas filtrat

= 990,84 kg/m3

Volume filtrat

13334,05 kg / jam
990,84 kg / m3

ln ().xi
0,16
0,03
-0,67
-0,48
0,62

= 13,46 m3/jam

Cake
Tabel C.13 Data pada Cake
Komponen
CaSO4.2H2O
H2O
(NH4)2SO4
(NH4)2CO3
CaCO3

F (kg/jam)
871,64
518,83
16,58
14,89
2093,37
3515,31

xi
0,25
0,15
0,00
0,00
0,60
1,00

(kg/m3)
1121,29
977,81
1096,59
768,89
704,81

Laju alir cake

= 3515,31 kg/jam

Densitas cake

= 850,49 kg/m3

Volume cake

3515,31 kg / jam
850,49 kg / m3

campuran (kg/m3)
278,03
144,32
5,17
3,26
419,72
850,49

(Cp)
5000,00
0,41
2,18
1,58
230,00

campuran
(Cp)

= 4,13 m3/jam

Data (Walas, 1990):


Specific resistance of the cake () = 2,21E+11 m/kg
Time of formation (tF) = 34,60 min
Ketebalan cake (L)

= 1 cm = 0,01 m

Cloth resistance (Rf) = 1,00E+10 m-1


1-o

= 0,23

Universitas Sumatera Utara

ln ().xi
2,11
-0,13
0,00
0,00
3,24
5,22

185,47

= 0,06

= 500 torr = 66661,18 Pa


pa = 7 kPa =7000 Pa
ps = 1 atm = 101325 Pa

ps

Porosity, =1 1 o x1+
pa

(Walas, 1990)

101325 Pa
ps
= 0,73
=1 (1 )x1+ =1 (0,23) x 1+
7000 Pa
pa

Cycle time (tc)

= 5 min = 300 s

fk

= 0,30

Laju cake
3515,31kg / jam
=
=1,17
Laju cake Laju air 3515,31kg / jam 518,33 kg / jam)
(Laju massa cake Laju massa air dalam cake )
Cx =
Laju massa feed
m=

(3515,31kg / jam 518,83 kg / jam )


16849,35 kg / jam

= 0,18

air C x 977,81kg / m3
=
= 219,74 kg pada tan/ m3 filtrat
cs =
(1 mC x ) (1 1,17 x 0,18)
Debit aliran (Q)

= Laju massa feed/ densitas campuran

= 16849,35 kg/jam : 965,62 kg/m3


= 17,45 m3/jam = 0,0048 m3/s
Dimana:
Q=

V
;
t

Q=

V
A x P
=
t ( Rf + Cs V )
A

L=

cs
V
s (1 ) A

Sehingga diperoleh:

V 0,01m x 965,62 kg / m3 (1 0,73)


=
= 0,01m3 / m 2
3
A
219,74 kg pada tan/ m filtrat
Luas penyaringan efektif (A):

V
AxP = Q x ( Rf + Cs )
A
3
=17,45 m / jam x 0,0006 N .s / m 2 x
A

((1,00E + 10 ) + (0,23 x 219,74 kg pada tan/ m

= 25,88 m

filtrat x 0,01m3 / m 2 / 66661,18 Pa

Universitas Sumatera Utara

= 25,88 m2 = 278,62 ft2

Maka untuk A = 25,88 m2 = 26 m2 , volume filter:


V/A

= 0,01 m3 /m2

Volume (V)

= 0,01 m3 /m2 x 26 m2 = 0,30 m3

Kecepatan (v) =

V / A 0,01m3 / m 2
=
= 4,0 E 5 m / s
tc
300 s

Dengan A = 278,62 ft2 maka dari Tabel 11.12 Walas dipilih desain rotary vacuum
filter sebagai berikut:
Panjang

= 12,00 ft

Diameter drum

= 8,00 ft

Kecepatan putaran minimum = fk/tc = 0,30/300,00 s = 0,0010 rps

C. 25 Pompa Amonium sulfat (P-203)


Fungsi

: memompa amonium sulfat dari filter ke unit netralisasi

Jenis

: pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

Bahan kontruksi : Commercial Steel


Kondisi operasi :
-

Tekanan

= 1 atm

Temperatur

= 65oC

Laju alir massa

= 13334,049 kg/jam = 8,1657 lbm/s

Densitas

= 990,84 kg/m3 =61,85 lbm/ft3

Viskositas campuran

= 0,62 cP = 0,0004 lbm/ft.jam = 0,0006 Pa s

Laju alir volumetrik, Q = F/ = 8,1657 lbm/s/ 61,85 lbm/ft3

= 0,132 ft3/s =0,0037 m3 /s


Perhitungan:
1. Perencanaan pompa
Desain pompa : Di,opt

= 0,363 (Q)0,45 ()0,13

(Peters, et.al., 2004)

= 0,363 (0,0037 m3/s )0,45 (990,84 kg/m3)0,13


= 0,072m = 2,833 inc
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis, 1997), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal

: 3 in

Universitas Sumatera Utara

Schedule number

: 40

Diameter Dalam (ID)

: 3,068 in = 0,2557ft

Diameter Luar (OD)

: 3,5 in = 0,2916 ft

Inside sectional area

: 0,0513 ft2

2. Pengecekan bilangan Reynold, N Re


kecepatan rata-rata, V:
2

V = Q/Ai

= 0,132 ft3/s / 0,05131 ft = 2,5733 ft/s

NRe

= VD/
= (61,85 lbm/ft3).(2,5733 ft/s).( 0,2557 ft)/( 0,0004)
= 97681,258 (aliran turbulen)

Untuk pipa Commercial Steel, harga = 0,000046 m (Geankoplis, 1997)


Pada N Re = 97681,258 dan /D = 0,0006 diperoleh harga faktor fanning,untuk
turbulen f = 0,0053(Fig.2.10.3) (Geankoplis, 1997)
3. Friction loss

A v2
1 Sharp edge entrance = hc = 0,5 1 2
A1 2 .g c

= 0,5 (1 0)

2,5733 2
= 0,05 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174)

2,5733 2
v2
= 2(0,75)
2.g c
2(32,174)

2 elbow 90 = hf = n.Kf.

1 check valve = hf = n.Kf.

Pipa lurus 30 ft = Ff = 4f

= 0,154 ft.lbf/lbm

2,5733 2
v2
= 1(2,0)
= 0,2058 ft.lbf/lbm
2.g c
2(32,174)

L.v 2
D.2.g c

2
(
30)(
. 2,5733 )
= 0,256 ft.lbf/lbm
= 4(0,0053)
(0,2557 ).2.(32,174)

1 Sharp edge exit = hex

A1
v2

= 1
A2 2. .g c

= (1 0)

2,5733 2
= 0,1029 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174)

Total friction loss : F = 0,7705 ft.lbf/lbm


4. Kerja yang diperlukan, Wf

Universitas Sumatera Utara

Dari persamaan Bernoulli:


gc (v22 v12 )+g/gc (z2 - z2 )+(P2 -P1)/ + F + Ws = 0
dimana : v1= v2 ; v2 = 0 ; P1= P2 ; P = 0
Maka:
tinggi pemompaan z = 11 ft
0 + 32,174/32,174. (11) + 0 + 0,7705+ Ws = 0
-Ws = 11,77 ft.lbf/lbm
5. Daya pompa, Wp
Effisiensi pompa , = 80 %
Ws

= - x Wp

Wp

= 14,713 ft.lbf/lbm

Daya pompa : P = m x Wp
= 8,1657 lbm/s 14,713 ft.lbf/lbm x

1 hp
550 ft.lbf / s

= 0,22 hp

Maka dipilih pompa dengan daya motor 0,25 HP

C. 26 Tangki Penyimpanan H2SO4 98 % (TK-201)


Fungsi

: Sebagai tempat penyimpanan H 2SO4 98 %

Bahan konstruksi

: Stainless Steel SA240, Grade A tipe 304

Bentuk

: Tangki silinder vertikal dan tutup torrispherical

Jumlah

: 4 unit

Kebutuhan

: 20 hari

Kondisi operasi

Tekanan

= 1 atm

Temperatur

= 298,15 K

Laju alir massa

= 760,10 kg/jam

Faktor kelonggaran

= 20 %

Tabel C.14 Data pada Tangki Penyimpanan H 2SO4 98 %


Komponen
H2SO4
H2O
Total

F (kg/jam)
744,90
15,20
760,10

Fraksi berat
0,98
0,02
1,00

(kg/m3)
1826,10
997,08

campuran (kg/m3)
1789,58
19,94
1809,52

Universitas Sumatera Utara

Hitungan:
1.

Volume tangki

Volume larutan,Vl =

760,10 kg / jam 20 hari 24 jam / hari


= 201,63 m3
3
1809,52 kg / m

Volume tangki, Vt =

(1 + 0,2) x 201,63 3
m = 60,49 m3
4

2.

Diameter dan lebar shell

Untuk tekanan 0-250 psia, digunakan Di : hs = 1 : 3


Sehingga :
1
3
Volume shell (Vs) : Vs = Di2 hs = Di3
4
4

Volume tutup (Vh) : Vh =

1
Di3
24

Volume tangki, V = Vs + Vh
3 1
19
V = ( + ) Di3 =
Di3
4 24
24
1/ 3

24 x 60,49
Di =

19 x

= 2,90 m = 9,51 ft = 114,09 in

hs = 3 x 2,90 m = 8,69 m = 28,52 ft


3.

Tebal Shell

Joint efficiency (E)

= 0,85

(Peters, et.al., 2004)

Allowable stress (S)

= 18700 psia

(Peters, et.al., 2004)

Umur alat (n)

= 10 tahun

Faktor korosi (c)

= 0,35 mm/tahun = 0,014 in/tahun

= 2,90 m = 114,09 in

= D/2 = 114,09 in/2 = 57,04 in

Tekanan desain

= [(1+0,2) x (1 x 14,7)] + 14,7 psia = 32,33 psig

(Perry & Green, 1999)

Tebal shell tangki:


PR
+ n.C
SE 0,6P
(32,33 psia) (57,04 in )
=
+ 10 x 0,014in
(12650 psia)(0,85) 0,6(32,33 psia)
= 0,254 in

t=

Tebal shell standar yang digunakan = 3/8 in.

Universitas Sumatera Utara

4.

Tebal tutup tangki

Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell.
Tebal tutup atas yang digunakan = 3/8 in

6.

Straight-flange dan tinggi tutup

Dari tabel 5.11 Brownell & Young, untuk tebal head 0,25 in diperoleh panjang
standar untuk sf (straight-flange) untuk tangki bertutup torrispherical adalah:
sf = 2 - 2,25 in
Dipilih 2 in
hh : Di = 1 : 4
hh = x 2,90 m = 0,72 m = 28,52 in
Tinggi total = hs + hh = 8,69 m + 0,72 m = 9,42 m = 370,78 in

C. 27 Pompa Asam sulfat (P-201)


Fungsi

: memompa asam sulfat dari tangki penyimpanan ke unit netralisasi

Jenis

: pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

Bahan kontruksi : Stainless Steel


Kondisi operasi :
-

Tekanan

= 1 atm

Temperatur

= 30oC

Laju alir massa

= 760,098 kg/jam = 0,4655 lbm/s

Densitas

= 1826,1 kg/m3 = 114 lbm/ft3

Viskositas campuran = 19 cP = 0,0128 lbm/ft.jam = 0,019 Pa s

Laju alir volumetrik, Q

= F/ = 0,4655 lbm/s/ 114 lbm/ft3


= 0,0041 ft3/s =0,0001 m3/s

Perhitungan:
1. Perencanaan pompa
Desain pompa : Di,opt

= 0,133 (Q)0,4 ()0,13

(Peters, et.al., 2004)

= 0,133 (0,0001 m3/s )0,4 (0,019 Pa s)0,13


= 0,0016 m
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis, 1997), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal

: 1/8 in

Universitas Sumatera Utara

Schedule number

: 40

Diameter Dalam (ID)

: 0,269 in = 0,0224 ft

Diameter Luar (OD)

: 0,405 in = 0,0337 ft

Inside sectional area

: 0,0004 ft2

2. Pengecekan bilangan Reynold, N Re


kecepatan rata-rata, V:
2

V = Q/Ai

= 0,0041 ft3/s / 0,0004 ft = 10,208 ft/s

NRe

= VD/
= (114 lbm/ft3).(10,208 ft/s).( 0,0224 ft)/( 0,0128)
= 2043,2038 (aliran laminar)

Untuk pipa Commercial Steel, harga = 0,000046 m (Geankoplis, 1997)


Pada N Re = 2043,2038
diperoleh harga faktor fanning,untuk laminar f = 16/2043,2038 = 0,0078
3. Friction loss

1 Sharp edge entrance = hc

A v2
= 0,5 1 2
A1 2 .g c

= 0,5 (1 0)

10,208 2
= 0,8097 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174)

10,208 2
v2
= 2(0,75)
2.g c
2(32,174)

2 elbow 90 = hf = n.Kf.

1 check valve = hf = n.Kf.

Pipa lurus 30 ft = Ff = 4f

= 2,429 ft.lbf/lbm

10,208 2
v2
= 1(2,0)
= 3,2387 ft.lbf/lbm
2.g c
2(32,174)

L.v 2
D.2.g c

2
(
30)(
. 10,208 )
= 67,883 ft.lbf/lbm
= 4(0,0078)
(0,0224).2.(32,174)

1 Sharp edge exit = hex

A1 v 2

= 1
A2 2. .g c
10,208 2
= (1 0)
= 1,6194 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174)

Total friction loss : F = 75,979 ft.lbf/lbm


4. Kerja yang diperlukan, Wf

Universitas Sumatera Utara

Dari persamaan Bernoulli:


gc (v22 v12 )+g/gc (z2 - z2 )+(P2 -P1)/ + F + Ws = 0
dimana : v1= v2 ; v2 = 0 ; P1= P2 ; P = 0
Maka:
tinggi pemompaan z = 10 ft
0 + 32,174/32,174. (10) + 0 + 75,979 + Ws = 0
-Ws = 85,979 ft.lbf/lbm
5. Daya pompa, Wp
Effisiensi pompa , = 80 %
Ws

= - x Wp

Wp

= 107,474 ft.lbf/lbm

Daya pompa : P = m x Wp
= 0,4655 lbm/s 107,474 ft.lbf/lbm x

1 hp
550 ft.lbf / s

= 0,09 hp

Maka dipilih pompa dengan daya motor 0,1 HP

C. 28 Heater asam sulfat (E-201)


Fungsi

: Menaikkan suhu asam sulfat sebagai umpan reaktor

Jenis

: Double pipe heat exchanger

Dipakai

: Pipa 2 1 1/4 in IPS, 20 ft

Jumlah

: 1 unit

Fluida panas

: Steam

Laju alir fluida masuk (W) : 18,8027 kg/jam = 41,453 lbm/jam


Temperatur masuk (T1)

: 120 oC

= 248 oF

Temperatur keluar (T2)

: 120 oC

= 248 oF

Fluida dingin

: Asam sulfat

Laju alir fluida masuk (w) : 744,896 kg/jam = 1642,225 lbm/jam


Temperatur masuk (t1)

: 30 oC

= 86 oF

Temperatur keluar (t2)

: 65 oC

= 149 oF

Panas yang diserap (Q)

41406,736 kJ/jam = 39245,859 Btu/jam

Universitas Sumatera Utara

Perhitungan
(1) t = beda suhu sebenarnya
Tabel C.15 Data Suhu
Fluida panas (oF)

Keterangan

Fluida dingin (o F)

Selisih (o F)

t2 = 149

t1 = 99

t1 = 86

t2 = 162

Temperatur yang
T1 = 248

lebih tinggi
Temperatur yang

T2 = 248

lebih rendah

T1 T2 = 0
LMTD =

LMTD =

Selisih

t2 t1 = 63

t 2 t1
t
ln( 2
)
t1

t 2 t 1
t
ln 2
t 1

162 99
162
ln

99

= 127,925 oF

(6) Temperatur kalorik (Tav dan tav)


248 + 248
T1 + T2
= 248 F
=
2
2
86 + 149
t + t2
= 117,5 F
=
= 1
2
2

Tav =
t av

Fluida panas : anulus, Steam


(3) Luas aliran,
D2 =

(3) D =

2,067
= 0,1723 ft
12

1,66
D =
= 0,1383 ft
1
12

(Tabel 11, Kern, 1965)


(D 2 D 2 )
2
1
a =
a
4
= 0,00826 ft 2

Diameter ekivalen = De
(D 2 D 2 )
2
1
D
1
= 0,076 ft

De =

Fluida dingin: pipa, mother liquor


1,38
= 0,115 ft
12

ap =

D 2
4

= 0,0104ft 2

(4) Kecepatan massa


dengan menggunakan persamaan 7.2
(Kern, 1965)

Gp =

lb m
1642,2251
= 158185,751
0,0104
jam ft 2

(5) Pada tav = 117,5 F, diperoleh:


= 12 cP = 29,04 lbm/ft, jam

Universitas Sumatera Utara

(4) Kecepatan massa

Re =
p

W
Ga =
aa
Ga =

Re p =

41,453
0,00826

= 5012,966

lb m
jam ft 2

(Kern, 1965)

0,115 158185,751
= 626,424
29,04

(6) Taksir J H dan diperoleh


J H = 4,9
(Gambar. 24, Kern, 1965)

(5) Pada Tav = 248 F

DG p

(7) Pada tav = 117,5 F,

= 0,0131 cP
= 0,0317 lbm/ft, jam
(Gambar.15, Kern, 1965)

c = 0,36 Btu/(lbm)( 0F)


k = 0,21 Btu/(jam)(ft2)(0 F/ft)

1
1
c 3 0,36 29,04 3

=
= 3.678
0.21
k

D G
a
Re a = e

0,076 5012,966
Re a =
0,0317
= 12041,28
(6) Dari gambar 24 diperoleh
J H = 43

1
k c 3
(8)hi = J
H D k
w

hi = 4,9

0 ,14

0,21
3,678 1
0,115

= 32,916 Btu/(jam)(ft2)(0F)
(Kern, 1965)

(7) Pada Tav = 248 F, maka

(9) Koreksi hio terhadap permukaan


Persamaan 6.5 Kern, 1965

c = 0,46 Btu/lbm ,0F


k = 0,0147 Btu/(jam)(ft2)(0F/ft)

1
1
c 3 0,46 0,0317 3
=

k
0,0147
= 0,997

hi0 = hi

ID
1,38
= 32,916
OD
1,66

= 27,364 Btu/(jam)(ft2)( 0F)

(8) Dari pers 6.15b


0 ,14
1
k c 3
h0 = J
H De k
w

= 43

0,0147
0,997 1
0,076

= 8,278 Btu/(jam)(ft2)(0 F)

Universitas Sumatera Utara

(10) Koefisien Keseluruhan bersih (Clean Overall coefficient, UC)

UC =

h io h o 27,364 8,278
=
= 6,355 Btu/jam.ft 2 .F
h io + h o 27,364 + 8,278

(11) Koefisien Keseluruhan desain

1
1
1
=
+RD =
+ 0,002 (jam)(ft2)(0 F)/Btu
UD UC
6,355
UD = 6,276 Btu/(jam)(ft2)(0 F)
(13) Luas permukaan yang diperlukan
Q = U D A t
Luas Penampang, A =

Q
39245,859
=
= 48,882 ft2
U D t 6,276 127,925

Panjang yang diperlukan =

48,882
= 112,373 ft
0,435

Berarti diperlukan 3 pipa hairpin 20 ft yang disusun seri


Luas sebenarnya

= 3 x 2 x 20 x 0,435 = 52,2 ft2

UD =

Q
39245,859
=
= 5,877 Btu/(jam)(ft2)(0F)
A t 52,2 127,925

RD =

U C U D 6,355 5,877
=
= 0,012 (jam)(ft2)(0F)/Btu
6,355 5,877
UC UD

Pressure drop
Fluida panas : anulus, Steam

Fluida dingin : inner pipe, Air

(1) De untuk pressure drop berbeda

(1) Untuk Rep = 626,424, aliran laminar

dengan heat transfer

jadi menggunakan persamaan :

De = (D2 D1)

f = 0,0211

= (0,1723 0,1383) ft = 0,0339 ft

S = 1,84; = 1,84 62,5 = 115 lb/ft3

Rea = 5363,166
f = 0,0035 +

0,264
= 0,01
5363,166 0,42
(Kern, 1965)

S = 1; = 1 62,5 = 62,5 lb/ft3

Universitas Sumatera Utara

(2)
(2)

Fa =

4fG a L
2g 2 D e

Fp =

4fG a L
2g 2 D e

= 0,000116

= 0,199 ft

Ga
5012,965
fps
(3) V =
=
3600 3600 62,5
= 0,022 fps
V2
Fi = 3 '
2g
0,022 2
= 2,31.10 5 ft
= 3
2 32,2

Pa =

(3) Pp =

0,199 115
= 0,159 psi
144

Pp diterima ,
Pp yang diperbolehkan < 10 psi

(0,00116 + 2,31.10 5 ) 62,5


psi
144

= 0,0005 psi
Pa diterima ,
Pa yang diperbolehkan < 2 psi

C. 29

Reaktor (R-202)

Fungsi

: Sebagai tempat melangsungkan reaksi antara reaktan


amonium karbonat sisa dan asam sulfat

Jenis

: tangki berpengaduk turbin enam daun dengantutup dan alas


ellipsoidal

Bahan konstruksi

: Stainless Steel SA240, Grade A

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi :
Tekanan (P)

: 1 atm

Temperatur (T)

: 338,15 K

Laju massa

= 14094,15 kg/jam

Densitas

= 1057,61 kg/m3

Keamanan

= 20 %

Waktu tinggal ()

= 1 jam

Universitas Sumatera Utara

Tabel C.16 Data pada Reaktor (R-202)


Komponen
(NH4)2SO4
(NH4)2CO3
H2SO4
H2O
CO2

F (kg/jam)
2746,67
729,69
744,90
9872,89
334,44
14428,59

xi
0,19
0,05
0,05
0,68
0,02

(kg/m3)
1137,41
827,21
1797,60
998,96
987,92

campuran (kg/m3)
216,52
41,83
92,80
683,55
22,90
1057,61

(Cp)
2,38950
1,73782
7,50000
0,43555
0,00002

campuran
(Cp)

1. Ukuran tangki,

Volume larutan

14094,15 kg / jam x 1 jam


=13,33 m 3
3
1057,61 kg / m

Faktor kelonggaran

= 20 %

Volume tangki

= (1,2) x 13,33 m3 = 15,99 m3

Perbandingan tinggi dengan diameter tangki (D : Hs) = 4 : 5


Volume silinder (Vs)=

1
5
25
D 2 (H s ) = D D =
D 3
4
4
4 16

Tutup dan alas tangki berbentuk ellipsoidal dengan rasio axis major terhadap minor
adalah 2 : 1, sehingga,
Tinggi head (H h) =

1
D
6

(Halaman 80, Brownell & Young, 1959)


1
V2 tutup ellipsoidal (Vh) = D 2 (H h )(2 ) = D 2 D (2 ) = D 3
4
12
4
6

( )

Vt = Vs + Vh =

( )

19
5
1
D 3 + D 3 =
D 3
16
12
48
3

Diameter tangki (D) =

48 xVt
19 =

48 x15,99 m3
19
= 2,34 m

= 92,25 in = 7,69 ft
Tinggi silinder (Hs),
Hs =

5
5
D=
(2,34 m) = 2,93 m
4
4

Tinggi tutup ellipsoidal (Hh) =

1
1
D = (2,34 m) = 0,39 m
6
6

Universitas Sumatera Utara

ln ().xi
0,17
0,03
0,10
-0,57
-0,25
-0,53

0,59

Tinggi tangki (HT)

= Hs + (H h .2) = 2,34 m + [(0,39 m).(2)] = 3,71 m

2. Tekanan desain,
Tinggi cairan dalam tangki = diameter shell untuk tangki berpengaduk aliran
turbulen (Mc Cabe et.al, 1999).
Tinggi cairan = 2,34 m = 92,25 in
Tekanan hidrostatis

= ( umpan) (g) (tinggi cairan dalam tangki)


= (1057,61 kg/m3) (9,8 m/s2) (2,34 m)
= 24,29 kPa

Poperasi = Po + Phidrostatik
= (1x101,325 kPa) + 24,29 kPa
= 125,61 kPa = 18,22 psia
Faktor keamanan untuk tekanan = 20%
Pdesign = (1 + fk) Poperasi
= (1 + 0,2) (18,22 psia) = 21,86 psia
3. Tebal dinding (d) tangki (bagian silinder),
Joint efficiency (E)

= 0,85

(Peters, et.al., 2004)

Allowable stress (S)

= 18700 psia

(Peters, et.al., 2004)

Umur alat (n)

= 10 tahun

Faktor korosi (c)

= 0,35 in/tahun = 0,014 in/tahun

(Perry & Green, 1999)

PR
+ n.C
SE 0,6P
(21,86) (92,25 in/2)
=
+ 10 tahun x 0,014 in / tahun
(18700)(0,85)psia 0,6(21,86 psia)
= 0,2035 in

t=

Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in

(Brownell & Young,1959)

4. Tebal tutup tangki,


Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell.
Tebal tutup atas yang digunakan = 1/4 in.
5. Pengaduk (impeller),
Jenis

: turbin enam daun

Jumlah baffle : 6 buah


Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh:
Da/Dt = 1 /3

; Da

= 1/3 7,69 ft = 1,54 ft

E/Da = 1

; E

= 1,54 ft

Universitas Sumatera Utara

L/Da =

; L

= 7,69 ft = 0,38 ft

W/Da = 1/5

; W

= 1/5 7,69 ft = 0,31 ft

; J

= 1/12 7,69 ft = 0,64 ft

J/Dt

= 1/12

dengan:
Dt

= diameter tangki

Da

= diameter impeller

= tinggi turbin dari dasar tangki

= panjang blade pada turbin

= lebar blade pada turbin

= lebar baffle

Asumsi : Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/det


camp

= 1057,61 kg/m3

= 66,02 lbm/ft3

camp

= 0,59 Cp

= 0,0004 lb/ft det

Bilangan Reynold,

N Re =

N Re =

N (D a )2

(66,02 lbm/ft )(1 rps) (1,54 ft )


3

0,0004 lb/ft.s

(Geankoplis, 1997)
2

= 392990,67

NRe > 10.000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus:

K .n 3 .D a
P= T
gc
Kt = 0,32
5

(McCabe, 1999)
(McCabe, 1999)

0,32 (1 put/det)3 .(1,54 ft)5 (66,02 lbm/ft3 )


1hp
P=

2
32,174 lbm.ft/lbf.det
550 ft.lbf/det
= 0,01Hp
Efisiensi motor penggerak = 80%

0,01 Hp
= 0,0128 Hp
0,8
6. Menghitung Jaket Pendingin,
Daya motor penggerak =

Jumlah air pendingin (30oC) = 317,77 kg/jam

(Lampiran B)

Densitas air pendingin (30oC) = 995,68 kg/m3 = 62,16 lb/ft3 (Kern. 1965)
= 0,32 m3 /jam
Laju alir air pendingin (Qw) = 317,77 kg/jam
3
995,68 kg/m

Ditetapkan jarak jaket ()

= 5 in sehingga :

Universitas Sumatera Utara

Diameter dalam jaket (D1)

= diameter dalam + (2 x tebal dinding) +


(2 x jarak jaket)
= 92,25 in + [2 (1,25 in) + (2 x 5 in)]
= 104,75 in

7. Tebal dinding jacket


Bahan

: Stainless Steel SA283, Grade C

H jaket

= 2,34 m = 92,25 in = 7,69 ft

PH = PH =

( H 1) a (7,69 1)(62,16)
=
= 22,94 kPa = 2,89 psia
144
144

Pdesain = (1+20%)[(14,7 psia x 1) + 2,89 psia] = 21,10 psia


PR
+ n. C
SE 0,6P
(21,10psia) (92,25 in/2)
=
+ 10 tahun x (0,01563 in / tahun) = 0,2013 in
(12650)(0,85) psia 0,6(21,10) psia

tj =

Dipilih tebal jaket standar

= 0,25 in

Diameter luar jaket (D2)

= D1 + 2 . tebal jaket

(Brownell & Young, 1959)

= 104,75 in + ( 2 x 0,25 in )
= 105,16 in
8. Luas yang dilalui air pendingin (A),
A=

(D22-D12) =

(105,16 in 2 104,75 in 2) = 66,84 in2 = 0,04 m2

Kecepatan air pendingin (v),


v=

0,32 m3/jam
Qw
=
= 7,38 m/jam = 0,12 m/s
A
0,04 m 2

9. Desain cerobong untuk tempat keluaran gas buangan (CO2 dan NH3) :
Laju alir = 334,44 kg/jam
Densitas = 987,92 kg/m3
Direncanakan cerobong berbentuk silinder tanpa tutup, untuk faktor keamanan maka
didesain dengan :
H = 10 m
D = 0,5 m = 19,68 in
P desain = (1+20%) x 14,7 psia = 17,64 psia
Sehingga tebal dinding cerobong :

Universitas Sumatera Utara

PR
+ n.C
SE 0,6P
(17,64 psia) (19,68 in)
=
+ 10 tahun x 0,11 in / tahun
(18700)(0,85) psia 0,6(17,64 psia)
= 0,1509 in

t=

Dipilih tebal cerobong =1/4 in

C. 30 Blower (JB-202)
Fungsi

: Mengalirkan karbon dioksida dari Reaktor (R-201) ke

tangki T-102
Jenis

: blower sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

Bahan konstruksi

: carbon steel

Kondisi operasi
SuhU

: 65 C = 338 K

Tekanan

: 1 atm

Laju alir gas

= 334,4435 kg/jam

BM kerbon dioksida = 44 kg/kmol


Densitas campuran gas =

44 273
BM 273 K

=
= 1,586 kg/m3

22,4 338
22,4 T ( K )

Laju alir volumetrik gas, Q =

334,435 kg / jam
1,586 kg / m3

= 210,8 m3/jam = 124,073 ft3 / menit


Daya blower dapat dihitung dengan persamaan,
P=

144 efisiensi Q
33000

(Perry & Green, 1999)

Efisiensi blower, 75 %
Sehingga,
P=

144 0,75 124,073


= 0,4 HP
33000

Maka dipilih blower dengan daya motor 0,5 HP

Universitas Sumatera Utara

C. 31 Cooler CO2 (E-203)


Fungsi

: Menurunkan suhu karbon dioksida sebagai umpan absorber

Jenis

: Double pipe heat exchanger

Dipakai

: Pipa 2 1 1/4 in IPS, 12 ft

Jumlah

: 1 unit

Fluida panas

: Gas CO2

Laju alir fluida masuk (W) : 334,443 kg/jam = 737,325 lbm/jam


Temperatur masuk (T1)

: 65 oC

= 149 oF

Temperatur keluar (T2)

: 44 oC

= 111,2 oF

Fluida dingin

: Air

Laju alir fluida masuk (w) : 73,57 kg/jam = 162,19 lbm/jam


Temperatur masuk (t1)

: 30 oC

= 86 oF

Temperatur keluar (t2)

: 50 oC

= 122 oF

Panas yang diserap (Q)

: 6147,988 kJ/jam = 5827,145 Btu/jam

Perhitungan
(2) t = beda suhu sebenarnya
Tabel C.17 Data Suhu
Fluida panas (oF)

Keterangan
Temperatur yang

T1 = 149

lebih tinggi
Temperatur yang

T2 = 111,2

lebih rendah

T1 T2 = 37,8
LMTD =

LMTD =

Selisih

Fluida dingin (o F)

Selisih (o F)

t2 = 122

t1 = 27

t1 = 86

t2 = 25,2

t2 t1 = 36

t 2 t1
t
ln( 2
)
t1

t 2 t 1 25,2 27
=
t 2
25,2
ln

ln
27
t 1

= 26,09oF

(7) Temperatur kalorik (Tav dan tav)


Tav =

149 + 111,2
T1 + T2
= 130,2 F
=
2
2

Universitas Sumatera Utara

t av =

t1 + t 2
2

86 + 122
= 104F
2

Fluida panas : anulus

Fluida dingin: pipa

(3) Luas aliran,


D2 =

(3) D =

2,067
= 0,1723 ft
12

1,38
= 0,115 ft
12

ap =

1,66
D =
= 0,1383 ft
1
12

D 2
4

= 0,0104ft 2

(Tabel 11, Kern, 1965)


a

(D 2 D 2 )
2

= 0,00826 ft 2

Diameter ekivalen = De
(D 2 D 2 )
2
1
De =
D
1
= 0,076 ft

(4) Kecepatan massa

(4) Kecepatan massa

Ga =

dengan menggunakan persamaan 7.2

W
aa

(Kern, 1965)

Gp =

737,325
Ga =
0,00826
= 89165,804

lb m
jam ft 2

(5) Pada Tav = 130,1 F

(5) Pada tav = 104 F, diperoleh:


= 0,7 cP = 1,694 lbm/ft, jam

= 0,017 cP
= 0,0411 lbm/ft, jam

(Gambar 15, Kern, 1965)

Re a =

lb m
162,194
= 15623,2
0,0104
jam ft 2

D G
e
a

Re =
p

Re p =

DG p

(Kern, 1965)

0,115 15623,2
= 1060,607
1,694

0,076 89165,804
0,017
= 165043,53

Re a =

(6) Dari gambar 24 diperoleh


JH =375

(Kern, 1965)

(6) Taksir J H dan diperoleh


J H = 4,5

(Kern, 196

Universitas Sumatera Utara

(7) Pada Tav = 130,1 F, maka

(7) Pada tav = 104 F,

c = 0,215 Btu/lbm ,0 F

c = 1 Btu/(lbm)( 0F)

k = 0,01123 Btu/(jam)(ft2)(0 F/ft)

k = 0,3785 Btu/(jam)(ft2)( 0F/ft)

1
1
c 3 0,215 0,017 3
=

k
0,01123
= 0,923

1
1
c 3 1 1,694 3
= 1,648
=

k
0,3785
1
k c 3
(8)hi = J
H D k
w

(8) Dari pers 6.15b


0 ,14
1
k c 3
h0 = J
H De k
w

= 375

hi = 4,5

0 ,14

0,3785
1,648 1
0,115

= 24,408 Btu/(jam)(ft2)(0 F)

0,01123
0,923 1
0,076
2

(9) Koreksi hio terhadap permukaan

= 51,09 Btu/(jam)(ft )( F)

Persamaan 6.5 Kern, 1965


hi0 = hi

ID
1,38
= 24,408
OD
1,66

= 20,29 Btu/(jam)(ft2)(0F)

(10) Koefisien Keseluruhan bersih (Clean Overall coefficient, UC)

UC =

h io h o 20,29 51,09
= 14,52 Btu/jam.ft 2 .F
=
h io + h o 20,29 + 51,09

(11) Koefisien Keseluruhan desain

1
1
1
=
+ RD =
+ 0,002 (jam)(ft2)(0 F)/Btu
UD UC
14,52
UD = 14,113 Btu/(jam)(ft2 )(0F)
(13) Luas permukaan yang diperlukan
Q = U D A t
Luas Penampang, A =

Q
5827,145
=
= 15,826 ft2
U D t 14,113 26,09

Panjang yang diperlukan =

15,826
= 36,38 ft
0,435

Universitas Sumatera Utara

Berarti diperlukan 2 pipa hairpin 12 ft yang disusun seri


Luas sebenarnya

= 2 x 2 x 12 x 0,435 = 20,88 ft2

UD =

Q
5827,145
=
= 10,69 Btu/(jam)(ft2)(0F)
A t 20,88 26,09

RD =

U C U D 14,52 10,69
= 0,02 (jam)(ft2)(0 F)/Btu
=
U C U D 14,52 10,69

Pressure drop
Fluida panas : anulus

Fluida dingin : inner pipe

(1) De untuk pressure drop berbeda

(1) Untuk Rep = 1060,607, aliran laminar

dengan heat transfer

jadi menggunakan persamaan :

De = (D2 D1)

f = 0,017
S = 1; = 1 62,5 = 62,5 lb/ft3

= (0,1723 0,1383) ft = 0,0339 ft


Rea = 73510,133
f = 0,0035 +

0,264
73510,1330,42

= 0,006

(Kern, 1965)
S = 1,51; = 1,51 62,5 = 94,93 lb/ft3

(2)

Fp =

(2)

4fG a L
2g 2 D e

4fG a L
Fa =
= 0,035
2g 2 D e

= 0,0022 ft
(3) Pp =

(3) V =

Ga
89165,804
fps
=
3600 3600 94,93

= 0,26 fps

0,0022 62,5
= 9,5 .10 4 psi
144

Pp diterima
Pp yang diperbolehkan < 10 psi

V2
Fi = 3 '
2g
0,26 2
= 0,00317 ft
= 3
2 32,2

Pa =

(0,035 + 0,0031) 94,93


psi
144

= 0,025 psi Pa diterima,Pa yang


diperbolehkan < 2 psi

Universitas Sumatera Utara

C. 32 Pompa Amonium sulfat (P-204)


Fungsi

: memompa amonium sulfat dari unit netralisasi ke evaporator

Jenis

: pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

Bahan kontruksi : Commercial Steel


Kondisi operasi :
-

Tekanan

= 1 atm

Temperatur

= 65oC

Laju alir massa

= 13759,704 kg/jam = 8,4264 lbm/s

Densitas

= 1090,479 kg/m3 =68,077 lbm/ft3

Viskositas campuran = 1,8427 cP = 0,0012 lbm/ft.jam = 0,0018 Pa s

Laju alir volumetrik, Q = F/ = 8,4264 lbm/s/ 68,0768 lbm/ft3


= 0,1238 ft3 /s =0,0035 m3/s

Perhitungan:
1. Perencanaan pompa
Desain pompa : Di,opt

= 0,363 (Q)0,45 ()0,13

(Peters, et.al., 2004)

= 0,363 (0,0035 m3/s )0,45 (1090,479 kg/m3)0,13


= 0,0708 m = 2,786 inc
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis, 1997), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal

: 3 in

Schedule number

: 40

Diameter Dalam (ID) : 3,068 in = 0,2557 ft


Diameter Luar (OD)

: 3,5 in = 0,2916 ft

Inside sectional area

: 0,0513 ft2

2. Pengecekan bilangan Reynold, N Re


kecepatan rata-rata, V:
2

V = Q/Ai = 0,1238 ft3/s / 0,0513 ft = 2,4128 ft/s


NRe

= VD/
= (68,077 lbm/ft3).(2,4129 ft/s).( 0,2557 ft)/( 0,0012)
= 33914,93 (aliran turbulen)

Untuk pipa Commercial Steel, harga = 0,000046 m (Geankoplis, 1997)

Universitas Sumatera Utara

Pada N Re = 33914,93 dan /D = 0,0006 diperoleh harga faktor fanning,untuk turbulen


f = 0,0011(Fig.2.10.3) (Geankoplis, 1997)
3. Friction loss

1 Sharp edge entrance = hc

A v2
= 0,5 1 2
A1 2 .g c

= 0,5 (1 0)

2,4128 2
= 0,0452 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174)

2,4128 2
v2
= 2(0,75)
2.g c
2(32,174)

2 elbow 90 = hf = n.Kf.

1 check valve = hf = n.Kf.

Pipa lurus 30 ft = Ff

= 4f

= 0,1357 ft.lbf/lbm

2,4128 2
v2
= 1(2,0)
= 0,1809 ft.lbf/lbm
2.g c
2(32,174)
L.v 2
D.2.g c

2
(
30)(
. 2,4128 )
= 0,4671 ft.lbf/lbm
= 4(0,0011)
(0,2557 ).2.(32,174)

1 Sharp edge exit = hex

A1 v 2

= 1
A2 2. .g c

2,4128 2
= (1 0)
= 0,0905 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174)

Total friction loss : F = 0,9195 ft.lbf/lbm


4. Kerja yang diperlukan, Wf
Dari persamaan Bernoulli:
gc (v22 v12 )+g/gc (z2 - z2 )+(P2 -P1)/ + F + Ws = 0
dimana : v1= v2 ; v2 = 0 ; P1= P2 ; P = 0
Maka:
tinggi pemompaan z = 30 ft
0 + 32,174/32,174. (30) + 0 + 0,9195+ Ws = 0
-Ws = 30,9195 ft.lbf/lbm
5. Daya pompa, Wp
Effisiensi pompa , = 80 %
Ws

= - x Wp

Wp

= 38,649 ft.lbf/lbm

Universitas Sumatera Utara

Daya pompa : P = m x Wp
= 8,426 lbm/s 38,649 ft.lbf/lbm x

1 hp
550 ft.lbf / s

= 0,6 hp

Maka dipilih pompa dengan daya motor 0,6 HP

C. 33 Evaporator (EV-201)
Fungsi

menguapkan air untuk pemurnian amonium sulfat

Jenis

1 - 2 Shell and Tube Heat Exchanger

Jumlah

1 unit

Asumsi instalasi shell dan tube dari tabel 9 dan 10, hal.841-843 (Kern,1965)
Shell :
Diameter dalam (ID)

: 25 in

Baffle space (B)

: 10 in

Passes (n)

:1

Tube :
Diameter dalam (ID)

: 0,87

Diameter luar (OD)

: 1 in

BWG

: 16

Pitch (triangular)

: 1 1/4 in

Passes

:2

Panjang

: 16 ft

Fluida panas

: Steam

Laju alir fluida masuk (W) : 10477,858 kg/jam = 23099,845 lbm/jam


Temperatur masuk (T1)

: 120 oC

= 248 oF

Temperatur keluar (T2)

: 120 oC

= 248 oF

Fluida dingin

: amonium sulfat

Laju alir fluida masuk (w) : 13759,7 kg/jam = 30335,114 lbm/jam


Temperatur masuk (t1)

: 65 oC

= 149 oF

Temperatur keluar (t2)

: 85oC

= 185 oF

Panas yang diserap (Q)

: 23074078,25 kJ/jam = 21869920,433 Btu/jam

RD yang diijinkan

: 0,001

Universitas Sumatera Utara

(1) Neraca panas


Preheat
qp = 90996,229 kJ/jam = 86247,784 btu/jam
vaporization
qv = 22983082,023 kJ/jam = 21783758,619 btu/jam
(2) t = beda suhu sebenarnya
Tabel C.18 Data Suhu
Fluida panas (oF)

Keterangan

Fluida dingin (o F)

Selisih (o F)

t2 = 185

t1 = 63

t1 = 149

t2 = 99

36

36

Temperatur yang
T1 = 248

lebih tinggi
Temperatur yang

T2 = 248

lebih rendah

T1 T2 = 0
LMTD =

LMTD =

Selisih

t 2 t1
t
ln( 2
)
t1

t 2 t 1
t
ln 2
t 1

99 63
99
ln
63

= 79,648 oF

Maka t = FT LMTD = 1 79,648 oF = 79,648 oF


(t)p = 79,648 oF
(t)v = 248 oF 185 oF = 63 oF
(3) Temperatur kalorik (Tc dan tc)
T1 + T2
2
t1 + t 2
tc =
2

Tc =

248 + 248
= 248 F
2
149 + 185
= 167 F
=
2

(4) Design overall coefficient (UD)


Berdasarkan Tabel 8 (Kern, 1965, hal.840) diperoleh nilai UD antara 100-500
btu/jam.ft. F, diambil 250 btu/jam.ft. F
Dari Tabel 10 (Kern, 1965, hal.843) dengan data OD = 1 in dan BWG =16
didapatkan luas permukaan luar (a) = 0,2618 ft2/ft
Luas permukaan untuk perpindahan panas,

Universitas Sumatera Utara

A=

Q
U D t

21869920,433 Btu/jam
Btu
250
79,648 o F
2 o
jam ft F
A
L a"

Jumlah tube, N t =

1098,319t 2
= 262 buah
16 ft 0,2618 ft 2 /ft

Jumlah tube standard dari tabel 9 & 10


Fluida dingin Shell Side
Preheating:

Fluida panas Tube Side

at = 0,594 in2

C = PT OD = 1/4 in

ID C 'B
144 PT

25 14` 10
144 1 14

= 0,347 ft

5. Mass Velocity (Gs)


W
as

at =

30335,114
=
0,347

= 87365,128 lbm/ft2.jam

Nt at ' 282 0,594


=
144 n
144 2

= 0,581 ft2
5. Mass Velocity (Gt)
Gt =

Gs =

= 282

Dari Tabel 10 (Kern,1965,hal.843)

B = 10 in

Nts

4. Flow Area (at)

4. Flow Area (as)

as =

= 1098,319 ft2

w 23099,844
=
0,581
at

= 39716,045 lbm/ft2.jam
6. Bilangan Reynold (Ret)
Dari Tabel 10 (Kern,1965,hal.843)
untuk OD = 1 in dan BWG = 16
Dt = 0,87 in = 0,0725 ft

6. Bilangan Reynold (Res)


De = 0,72 in = 0,06 ft
= 1,87 cP = 4,524 lbm/ft.jam
Res =

De Gs = 0,06 86365,128

4,524

= 0,013 cP
= 0,03145 lbm/ft.jam
Ret = Dt Gt = 0,0725 39716,045

0,03145

= 91560,22

= 1158,761
7. Dari Gambar 28 (Kern, 1965, hal.838)
Res = 1158,761
diperoleh jH = 18

Universitas Sumatera Utara

8. Pada tc = 167oF
Cp

= 0,786 btu/lbm.o F

= 2,299 btu/jam.ft.o F

Cp

1/ 3

0,786 4,524
=

2,299

1/ 3

= 1,157

k Cp
9. ho = jH

Ds k

ho = 18

1/ 3

10. hio untuk condensing Steam


= 1500 btu/jam.ft.o F

2,299
1,157
0,06

= 797,929 btu/jam.ft.0 F
Clean overall coefficient untuk preheating,
Up

Up =

h io h o
1500 797,929
=
h io + h o 1500 + 797,929

= 520,857 Btu/hr.ft2.o F

Clean surface untuk Preheating AP

Ap =

qp
U p + (t ) p

86247,784
520,857 + 79,648

= 2,079 ft2
Vaporization
6. Pada 185 oF
De = 0,72 in = 0,06 ft
= 0,33 cP = 0,798 lbm/ft.jam
Bilangan Reynold (Res)
Res =
=

De Gs = 0,06 86365,128

0,798

6566,313

7. Dari Gambar 28 (Kern, 1965, hal.838)


Res = 6566,313
diperoleh jH = 45

Universitas Sumatera Utara

= 1,01 btu/lbm.oF

8. Cp

= 0,402 btu/jam.ft.o F

Cp

1/ 3

1,01 0,798
=

0,402

1/ 3

= 1,26

k Cp
9. ho = jH

Ds k

ho = 45

9. hio untuk condensing Steam

1/ 3

= 1500 btu/jam.ft.o F

0,402
1,26
0,06

= 380,383 btu/jam.ft.0 F
Clean

overall

coefficient

untuk

vaporization, Uv

Uv =

h io h o
1500 380,383
=
h io + h o 1500 + 380,383

= 303,435 Btu/hr.ft2.o F
Clean surface untuk vaporization Av

Av =

qv
= 1139,525 ft 2
U v + (t ) v

Total clean surface,Ac


Ac = AP + Av =2,079 + 1139,525
=1141.60 ft2
Clean overall coefficient Uc

Uc =

UA = 303,871
Ac

10 Dirt Factor, Rd

Rd =

UC Ud
= 0,00101
U CU d

Pressure drop
Preheat
7.

untuk Res = 1158,761


Dari Gambar 29, hal. 839 diperoleh

Pressure drop
1. Untuk Ret = 91560,22
Dari Gambar 26, hal. 836 diperoleh
f = 0,00015 ft2/in2
spesifik volum steam tabel 7 kern

Universitas Sumatera Utara

8.

f = 0,00045 ft2/in2

= 14,304 ft3/lb

Length of preheat zone

Spesifik gravity (s)

Lp =
9.

L Ap
Ac

s=

= 0,029 ft

No. of crosses
7. Pt

N + 1 = 12 Lp / B
N + 1 = 12 (0,029 / 10) = 0,0349
S = 1,158

f G2 L n
1
2 5,22.1010 Ds s
= 0,89 psi

Pressure Drop < 2 psi

Ds = 25/12 = 2,0833 ft

Maka spesifikasi dapat diterima

0 ,14

s =
w
Ps =

1
= 0,0011
14,304 62,5

=1

f Gs 2 Ds (N + 1)
5,22.1010 De s s

= 0,00007 psi

Vaporization
5.

untuk Res = 6566,313


Dari Gambar 29, hal. 839 diperoleh
f = 0,0003 ft2 /in2

6.

Length of vaporization zone


Lv = 16 -0,029= 15,971 ft

7.

No. of crosses
N + 1 = 12 Lv / B
N + 1 = 12 (15,971 / 10) = 19,165
BM karbon dioksida = 49,069
S outlet liquid = 1,158
Densitas () =

49,069
14 , 7
359
492
29 , 5
644.67

= 0,209 lb/ft2
outlet liquid =1,15862,5=72,375 lb/ft3
s outlet liquid = 0,0059
s inlet = 1,158

Universitas Sumatera Utara

smean = (1,158+0,0059)/2 = 0,582

f Gs 2 Ds (N + 1)
5,22.1010 De s s

Ps =

= 0,0506 psi
Ps total = 0,00007+ 0,0506
= 0,05023 psi
Pressure Drop < 10 psi
Maka spesifikasi dapat diterima

C. 34 Pompa Amonium sulfat (P-205)


Fungsi

: memompa amonium sulfat dari evaporator ke cristallizer

Jenis

: pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

Bahan kontruksi : Commercial Stee


l
Kondisi operasi :
-

Tekanan

= 1 atm

Temperatur

= 85oC

Laju alir massa

= 7684,942 kg/jam = 4,7062 lbm/s

Densitas

= 1173,515 kg/m3 =73,26 lbm/ft3

Viskositas campuran

= 2,7125 cP = 0,0018 lbm/ft.jam = 0,0027 Pa s

Laju alir volumetrik, Q = F/ = 4,7062 lbm/s/ 73,26 lbm/ft3


= 0,0642 ft3/s =0,0018 m3/s
Perhitungan:

1.

Perencanaan pompa

Desain pompa : Di,opt

= 0,363 (Q)0,45 ()0,13

(Peters, et.al., 2004)

= 0,363 (0,0018 m3/s )0,45 (1173,515 kg/m3)0,13


= 0,0532 m = 2,049 in
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis,1997), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal

: 2,5 in

Schedule number

: 40

Diameter Dalam (ID)

: 2,469 in = 0,2058 ft

Diameter Luar (OD)

: 2,875 in = 0,2395 ft

Universitas Sumatera Utara

Inside sectional area

: 0,0332 ft2

2. Pengecekan bilangan Reynold, N Re


kecepatan rata-rata, V:
2

V = Q/Ai = 0,0642 ft3/s / 0,0332 ft = 1,9338 ft/s


= VD/

NRe

= (73,26 lbm/ft3).(1,9338 ft/s).( 0,2058 ft)/( 0,0018)


= 15991,687 (aliran turbulen)
Untuk pipa Commercial Steel, harga = 0,000046 m (Geankoplis, 1997)
Pada N Re = 15991,687 dan /D = 0,0007
diperoleh harga faktor fanning,untuk turbulen f = 0,007(Fig.2.10.3) (Geankoplis,
1997)
3.

Friction loss

A v2
1 Sharp edge entrance = hc = 0,5 1 2
A1 2 .g c

= 0,5 (1 0)

1,9338 2
= 0,0291 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174)

1,9338 2
v2
= 2(0,75)
2 elbow 90 = hf = n.Kf.
2.g c
2(32,174)

1,9338 2
v2
= 1(2,0)
= 0,1162 ft.lbf/lbm
1 check valve = hf = n.Kf.
2.g c
2(32,174)

L.v 2
Pipa lurus 30 ft = Ff = 4f
D.2.g c

= 0,0872ft.lbf/lbm

2
(
30)(
. 1,9338 )
= 0,2373 ft.lbf/lbm
= 4(0,007)
(0,2058).2.(32,174)

1 Sharp edge exit = hex

A1 v 2

= 1
A
2 2. .g c

1,9338 2
= (1 0)
= 0,0581 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174)

Total friction loss : F = 0,5278 ft.lbf/lbm


4. Kerja yang diperlukan, Wf
Dari persamaan Bernoulli:

Universitas Sumatera Utara

gc (v22 v12 )+g/gc (z2 - z2 )+(P2 -P1)/ + F + Ws = 0


dimana : v1= v2 ; v2 = 0 ; P1= P2 ; P = 0
Maka:
tinggi pemompaan z = 34 ft
0 + 32,174/32,174. (34) + 0 + 0,5278 + Ws = 0
-Ws = 34,528 ft.lbf/lbm
5.

Daya pompa, Wp
Effisiensi pompa , = 80 %
Ws

= - x Wp

Wp

= 43,159 ft.lbf/lbm

Daya pompa : P = m x Wp
= 4,7062 lbm/s 43,159 ft.lbf/lbm x

1 hp
550 ft.lbf / s

= 0,37 hp

Maka dipilih pompa dengan daya motor 0,4 HP

C. 35 Barometric Condensor (E-204)


Fungsi

: untuk mengkondensatkan uap yang dihasilkan evaporator

Jenis

: Direct Counter flow barometric condensor

Laju air pendingin (W)

= 23521,86 kg/jam

Laju uap

= 6074,762 kg/jam

Faktor kelonggaran

= 20 %

Hold-up

= 1,5 detik

(Lampiran B)

1. Ukuran tangki:
Laju uap

= 6074,762 kg/jam

Densitas uap

= 0,612 kg/m3

Volume uap

= 6074,762 kg/jam / 0,612 kg/m3 = 9917,61 m3/jam

Laju air pendingin

= 23521,86 kg/jam

Densitas Air (303,15 K)

= 995,68 kg/m3

Volume air pendingin = 23521,86 kg/jam : 995,68 kg/m3


= 23,62 m3/jam
Volume campuran

= 9917,61 m3/jam + 23,62 m3/jam = 9941,236 m3/jam


= 9941,236 m3/jam x 1 jam/3600 detik x 1,5 detik

Universitas Sumatera Utara

= 4,14 m3
Volume tangki

= 1,2 x 4,14 m3 = 4,97 m3

2. Diameter dan tinggi shell


Tinggi shell : diameter (Hs : D) = 3 : 2
Tinggi Head : diameter (Hh : D ) = 1 : 4
Volume shell (Vs) =

1
3
D 2 Hs = Di 3
4
8

1
3
Volume tutup tangki (Vh) = 24 Di

Volume tangki V = Vs + Vh = 1,4393 D3


Di

= (4,97 m3 /1,4393)1/3 = 1,51 m = 59,5 in

Hs

= 1,5 x 1,51 m = 2,26 m

Diameter tutup = diameter tangki


Hh

= 1,51 m/4 = 0,377 m

Tinggi tangki total = Hs + 2 Hh = 1,51 m + (2 x 0,377 m) = 3,023 m

3. Tebal shell tangki


Densitas Air (323,15 K)

= 998,07 kg/m3

Volume cairan

= 4,14 m3

Volume tangki

= 4,97 m3/jam

Tinggi cairan dalam tangki

= (4,97 m3/4,14 m3) x 2,26 m = 2,72 m

Tekanan hidrostatik

= x gx l = 2,72 m x 9,8 m/s2 x 998,07 kg/m3


= 26612,107 Pa = 3,86 psia

Tekanan operasi

= 1x 14,7 psia = 14,7 psia

Tekanan desain

= 3,86 psia + 14,7 psia = 18,559 psia

Direncanakan bahan konstruksi Stainles Steel SA-283 grade C


Joint efficiency (E)

= 0,85

(Peters, et.al., 2004)

Allowable stress (S)

= 12650 psia

(Peters, et.al., 2004)

Umur alat (n)

= 10 tahun

Faktor korosi (c)

= 0,0194 in/tahun

(Perry & Green, 1999)

Universitas Sumatera Utara

PR
+ n.C
SE 0,6P
(18,559) (59,51in/2)
=
+ 10 tahun x 0,0194 in / tahun
(12650)(0,85)psia 0,6(18,559 psia)
= 0,248 in

t=

Tebal shell standar yang digunakan = 1/2 in

(Brownell & Young,1959)

C. 36 Crystallizer (CR-301)
Fungsi

: membentuk kristal amonium sulfat

Tipe

: OSLO Crystallizer

Bahan

: Stainless Steel SA-240 grade A

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi:
Tekanan

: 0,56 atm

Temperature

: 338,15 K

Faktor kelonggaran

: 20 %

Tabel C.19 Data pada Crystallizer


Komponen F (kg/jam)
(NH4)2SO4 (l)
40419,92
(NH4)2SO4 (s)
3750,00
H2O
48718,38
Total
92888,30

(xi)
0,44
0,04
0,52

(kg/m3)
1238,28
1419,96
998,96

campuran (kg/m3 )
538,83
57,33
523,94
1120,10

Laju umpan masuk

= 92888,30 kg/jam

Densitas campuran

= 1120,10 kg/m3

Viskositas campuran

= 0,98 Cp

Volume cairan masuk

= 82,93 m3/jam

Waktu tinggal

= 2 jam

(Cp)
2,39
2,39
0,44
campuran
(Cp)

Volume cairan dalam tangki = 82,93 m3/jam x 2 jam = 165,86 m3


Volume tangki

= (1+20%) x 165,86 m3 = 199,03 m3

Universitas Sumatera Utara

ln ().xi
0,38
0,04
-0,44
-0,02
0,98

Diameter dan tinggi shell


Tinggi shell : diameter (Hs : D) = 3 : 2
Tinggi Head : diameter (Hh : D ) = 1 : 4
Volume shell (Vs) =

1
3
D 2 Hs = Di 3
4
8

1
3
Volume tutup tangki (Vh) = 24 Di

Volume tangki V = Vs + Vh = 1,4393 D3


Di

= (199,03 m3 /1,4393)1/3 = 5,17 m = 203,59 in

Hs

= 1,5 x 5,17 m = 7,76 m

Diametr tutup = diameter tangki


Hh

= 5,17 m/4 = 1,29 m

Tinggi tangki total = Hs + 2 Hh = 5,17 m + (2 x 1,29 m) = 10,34 m


Tebal shell tangki
Volume cairan

= 165,68 m3

Volume tangki

= 199,03 m3

Tinggi cairan dalam tangki

= (199,03 m3/165,68 m3) x 5,17 m = 9,31 m

Tekanan hidrostatik

= x gx l = 9,31 m x 9,8 m/s2 x 1120,10 kg/m3


= 102174,51 Pa = 14,82 psia

Tekanan operasi

= 0,56 x 14,7 psia

= 8,23 psia

Tekanan desain

= 14,82 psia + 8,23 psia = 23,05 psia

Direncanakan bahan konstruksi Stainless Steel SA-240 grade A


Joint efficiency (E)

= 0,85

(Peters, et.al., 2004)

Allowable stress (S)

= 18750 psia

(Peters, et.al., 2004)

Umur alat (n)

= 10 tahun

Faktor korosi (c)

= 0,013 in/tahun

(Perry & Green, 1999)

PR
+ n.C
SE 0,6P
(23,53 psia) (205,59 in/2)
=
+ 10 tahun x 0,013 in / tahun
(18750)(0,85)psia 0,6(23,05 psia)
= 1,41 in

t=

Tebal shell standar yang digunakan = 1 1/2 in

(Brownell & Young,1959)

Universitas Sumatera Utara

Steam Jet Vacuum System


Data:
- Jumlah uap yang dihisap jet ejector (Wb)

= 2786,65 kg/jam

- Tekanan motive steam (Poa)

= 100 lbf/in2

- Tekanan uap yang dihisap ejector (Pob)

= 8,23 lbf/in2

- Tekanan uap yang keluar dari ejector (Po3)

= 14,7 lbf/in2
= 0,014 ft2

Direncanakan: - Luas nozzle (At)


Perhitungan:
Perbandingan maximum compression,

Po3 14,7
=
= 1,80
Pob 8,23

Perbandingan tekanan uap dengan tekanan steam,

Pob 1,80
=
= 0,08
Poa 100

Berdasarkan Gambar 10.102 (Perry & Green, 1999), untuk

Po3
= 1,80 dan
Pob

Pob
A
= 0,08 diperoleh perbandingan area optimum 2 = 25 dan perbandingan uap
Poa
At
yang dihisap dengan steam yang masuk

Wb
= 1,8 lb/1 lb steam
Wa

Sehingga: - Luas mixing section, A2 = 0,35 ft2


- Jumlah motive steam yang diperlukan,
Wa = 3413,06 lb/jam = 1548,14 kg/jam

C. 37 Pompa amonium sulfat (P-301)


Fungsi

: memompa amonium sulfat dari crystallizer ke centrifuge

Jenis

: pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

Bahan kontruksi : Commercial Steel


Kondisi operasi :
-

Tekanan

= 1 atm

Temperatur

= 65oC

Laju alir massa

= 90101,652 kg/jam = 55,178 lbm/s

Densitas

= 1123,84 kg/m3 =70,1594 lbm/ft3

Viskositas campuran

= 2,6 cP = 0,0017 lbm/ft.jam = 0,0026 Pa s

Universitas Sumatera Utara

Laju alir volumetrik, Q = F/ = 55,178 lbm/s/ 70,1594 lbm/ft3

= 0,7865 ft3/s =0,0223m3/s


Perhitungan:
1. Perencanaan pompa
Desain pompa : Di,opt

= 0,363 (Q)0,45 ()0,13


3

(Peters, et.al., 2004)


0,45

= 0,363 (0,0223 m /s )

(1123,84 kg/m3 )0,13

= 0,1633 m = 6,429 in
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis, 1997), dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal

: 8 in

Schedule number

: 40

Diameter Dalam (ID)

: 7,981 in = 0,6651 ft

Diameter Luar (OD)

: 8,625 in = 0,7185 ft

Inside sectional area

: 0,3474 ft2

2. Pengecekan bilangan Reynold, N Re


kecepatan rata-rata, V:
2

V = Q/Ai = 0,7865 ft3/s / 0,3474 ft = 2,2639 ft/s


NRe

= VD/
= (70,1594 lbm/ft3 ).(2,2639 ft/s).( 0,6651 ft)/( 0,0017)
= 60463,015 (aliran turbulen)

Untuk pipa Commercial Steel, harga = 0,000046 m (Geankoplis, 1997)


Pada N Re = 60463,015 dan /D = 0,0002
diperoleh harga faktor fanning,untuk turbulen f = 0,005(Fig.2.10.3) (Geankoplis,
1997)
3. Friction loss

1 Sharp edge entrance = hc

A2 v 2
= 0,5 1
A1 2 .g c

= 0,5 (1 0 )

2,2639 2
= 0,0398 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174 )

v2
2,2639 2
= 2(0,75)
2.g c
2(32,174)

2 elbow 90 = hf = n.Kf.

1 check valve = hf = n.Kf.

= 0,1195 ft.lbf/lbm

v2
2,2639 2
= 1(2,0)
= 0,1593 ft.lbf/lbm
2(32,174)
2.g c

Universitas Sumatera Utara

Pipa lurus 30 ft = Ff

= 4f

L.v 2
D.2.g c

= 4(0,005)

(30)(. 2,2639 )2 = 0,0719 ft.lbf/lbm


(0,6651).2.(32,174)
2

1 Sharp edge exit = hex

A1 v 2

= 1
A2 2. .g c

2,2639 2
= (1 0 )
= 0,0796 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174 )

Total friction loss : F = 0,4701 ft.lbf/lbm


4. Kerja yang diperlukan, Wf
Dari persamaan Bernoulli:
gc (v22 v12 )+g/gc (z2 - z2 )+(P2 -P1)/ + F + Ws = 0
dimana : v1= v2 ; v2 = 0 ; P1= P2 ; P = 0
Maka:
tinggi pemompaan z = 6 ft
0 + 32,174/32,174. (34) + 0 + 0,5278 + Ws = 0
-Ws = 36,633 ft.lbf/lbm
5. Daya pompa, Wp
Effisiensi pompa , = 80 %
Ws

= - x Wp

Wp

= 45,791 ft.lbf/lbm

Daya pompa : P = m x Wp
= 55,178 lbm/s 45,791 ft.lbf/lbm x

1 hp
550 ft.lbf / s

= 4,59 hp

Maka dipilih pompa dengan daya motor 5 HP


C. 38 Centrifuge (CF-301)
Fungsi
: memisahkan Kristal dari larutan induk
Bahan

: Stainless Steel SA-240 grade A

Jenis

: Knife-discharge bowl centrifuge

Jumlah

: 1unit

Kondisi Operasi:
Tekanan

: 1 atm

Temperatur

:338,15 K

Universitas Sumatera Utara

Laju alir

= 90101,65 kg/jam

Densitas

= 1123,84 kg/m3

Viskositas Campuran = 1 cp
Laju alir volume campuran = 80,17 m3/jam = 352,99 galon/menit

Aliran Mother Liquid


Tabel C.20 Data Aliran Mother Liquid
Komponen
(NH4)2SO4 (l)
H2O
Total

F (kg/jam)
40419,92
44783,44
85203,36

(xi)
0,47
0,53

(kg/m3)
1238,28
998,96

campuran (kg/m3 )
587,43
525,06
1112,49

(Cp)
2,39
0,44

camp
(Cp)

ln ().xi
0,41
-0,44
-0,02

0,98

Aliran produk
Tabel C.21 Data Aliran produk
Komponen
(NH4)2SO4 s
H2O

F (kg/jam)
3750,00
1148,29
4898,29

(xi)
0,77
0,23

(kg/m3)
1419,96
998,96

campuran (kg/m3 )
1087,09
234,18
1321,27

(Cp)
2,39
0,44
camp
(Cp)

Laju volume liquid

= 85203,36 kg/jam : 1112,49 kg/m3 = 76,59 m3/jam

Laju massa solid

= 4898,29 kg/jam = 4,9 ton/jam

Desain centrifuge untuk laju produk > 4,9 ton/jam, rancangannya sebagai berikut
(Perry & Green, 1999) :
Jenis

: Knife-discharge bowl centrifuge

Diameter bowl : 68 in = 1,73 m


R

: 0,86 m

: 900 rev/min

: 94,2 rad/s = 5652 rpm

Kecepatan partikel : R x = 0,86 m x 94,2 rad/s = 81,35 m/s

Universitas Sumatera Utara

ln
().xi
0,67
-0,19
0,47
1,60

Gaya sentrifuse,

mt =

Fc
0,0109 xrxN 2

(Geankoplis, 1997)

dimana:
Fc

= Gaya sentrifugal (N)

= kecepatan sudut

= jari-jari bowl

mt =

Fc
0,0109 xrxN 2

Fc = mt 0,0109 xrxN 2
Fc = 90101,65 kg/jam x1 jam / 3600 s x 0,0109 x 0,86 m x (900 rev/min :1min/ 60 s) 2
= 53,01 N
Daya yang dibutuhkan (P)
= 5,984 x 10-10 x Sg x Q x (w.rp) 2 ..................( Perry & Green, 1999)

Dimana ; P = Daya (Hp)


Q = Laju alir volume campuran =80,17 m3/jam
= 352,99 galon/menit
Sg = Spesifik gravity umpan =

1123,84 kg / m 3
= 1,13
998,96 kg / m 3

= kecepatan angular = 5652 rpm


rp = radius centrifuge = 0,86 m
sehingga :
P = 5,984 x 10-10 x 1,13 x 352,99 [ (5652)(0,86)]2
= 0,00116 Hp
Jika efesiensi 80%, maka P = 0,00145 Hp

C.39

Pompa mother liquor

Fungsi

: memompa mother liquor dari centrifuge ke cristallizer

Jenis

: pompa sentrifugal

Jumlah

: 1 unit

Bahan kontruksi : Commercial Steel

Universitas Sumatera Utara

Kondisi operasi :
-

Tekanan

= 1 atm

Temperatur

= 65oC

Laju alir massa

= 85203,359 kg/jam = 52,178 lbm/s

Densitas

= 1246,407 kg/m3 =77,8111 lbm/ft3

Viskositas campuran

= 2,609 cP = 0,0018 lbm/ft.jam = 0,0026 Pa s

Laju alir volumetrik, Q = F/ = 52,178 lbm/s/ 77,8111 lbm/ft3


= 0,67 ft3 /s =0,019 m3/s

Perhitungan:
1. Perencanaan pompa
Desain pompa : Di,opt = 0,363 (Q)0,45 ()0,2

(Peters, et.al.,2004)

= 0,363 (0,019 m3/s )0,45 (1246,407 kg/m3)0,2


= 0,154 m = 6,065 inc
Dari Appendiks A.5 Geankoplis,1997, dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal

: 8 in

Schedule number

: 40

Diameter Dalam (ID)

: 7,981 in = 0,6651 ft

Diameter Luar (OD)

: 8,625 in = 0,718 ft

Inside sectional area

: 0,3474ft2

2. Pengecekan bilangan Reynold, N Re


kecepatan rata-rata, V:
2

V = Q/Ai = 0,6706 ft3/s / 0,3474 ft = 1,9303 ft/s


NRe = VD/
= (77,8111 lbm/ft3 ).(1,9303 ft/s).( 0,665 ft)/( 0,0018)
= 56978,41 (aliran turbulen)
Untuk pipa Commercial Steel, harga = 0,000046 m (Geankoplis, 1997)
Pada N Re = 56978,41 dan /D = 0,0002
diperoleh harga faktor fanning,untuk turbulen f = 0,0051(Fig.2.10.3)
(Geankoplis, 1997)
3. Friction loss

A v2
1 Sharp edge entrance = hc = 0,5 1 2
A1 2 .g c

Universitas Sumatera Utara

1,9303 2
= 0,029 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174)

= 0,5 (1 0)

1,9303 2
v2
= 2(0,75)
= 0,0869 ft.lbf/lbm
2 elbow 90 = hf = n.Kf.
2.g c
2(32,174)

1,9303 2
v2
= 1(2,0)
= 0,1158 ft.lbf/lbm
1 check valve = hf = n.Kf.
2.g c
2(32,174)

L.v 2
Pipa lurus 30 ft = Ff = 4f
D.2.g c
2
(
30)(
. 1,9303 )
= 0,0579ft.lbf/lbm
= 4(0,0051)
(0,665).2.(32,174)
2

4. 1 Sharp edge exit = hex

A
v2
= 1 1
A2 2. .g c

1,9303 2
= 0,0581 ft.lbf/lbm
= (1 0)
2(1)(32,174)

Total friction loss : F = 0,3428 ft.lbf/lbm


5. Kerja yang diperlukan, Wf
Dari persamaan Bernoulli:
gc (v22 v12 )+g/gc (z2 - z2 )+(P2 -P1)/ + F + Ws = 0
dimana : v1= v2 ; v2 = 0 ; P1= P2 ; P = 0
Maka:
tinggi pemompaan z = 34 ft
0 + 32,174/32,174. (34) + 0 + 0,3428 + Ws = 0
-Ws = 34,3428 ft.lbf/lbm
6. Daya pompa, Wp
Effisiensi pompa , = 80 %
Ws

= - x Wp

Wp

= 42,928 ft.lbf/lbm

Daya pompa : P

= m x Wp
= 52,178 lbm/s 42,928 ft.lbf/lbm x

1 hp
550 ft.lbf / s

= 4,1 HP
Maka dipilih pompa dengan daya 4,5 HP

Universitas Sumatera Utara

C. 40

Barometric Condensor (E-301)

Fungsi

: untuk mengkondensatkan uap yang dihasilkan crystallizer

Jenis

: Direct Counter flow barometric condensor

Laju air pendingin

= 10565,19 kg/jam

Laju uap

= 2786,65 kg/jam

Faktor kelonggaran

= 20 %

Hold-up

= 1,5 detik

1. Ukuran tangki:
Laju uap

= 2786,65 kg/jam

Motive steam

= 1548,14 kg/jam

Densitas uap

= 0,65 kg/m3

Volume uap

= (2786,65 + 1548,14) kg/jam / 0,65 kg/m3

(Lampiran C)

= 6681,75 m3/jam
Laju air pendingin

= 23521,86 kg/jam

Densitas Air (303,15 K)

= 995,68 kg/m3

Volume air pendingin

= 10565,19 kg/jam : 995,68 kg/m3


= 10,61 m3/jam
= 6681,75 m3/jam + 10,61 m3/jam = 6692,36 m3/jam

Volume campuran

= 6692,36 m3/jam x 1 jam/3600 detik x 1,5 detik


= 2,79 m3
Volume tangki

= 1,2 x 2,79 m3 = 3,35 m3

2. Diameter dan tinggi shell


Tinggi shell : diameter (Hs : D) = 3 : 2
Tinggi Head : diameter (Hh : D ) = 1 : 4
Volume shell (Vs) =

1
3
D 2 Hs = Di 3
4
8

1
3
Volume tutup tangki (Vh) = 24 Di

Volume tangki V = Vs + Vh = 1,4393 D3


Di

= (3,35 m3 /1,4393)1/3 = 1,32 m = 52,15 in

Hs

= 1,5 x 1,32 m = 1,98 m

Diametr tutup = diameter tangki

Universitas Sumatera Utara

Hh

= 1,32 m/4 = 0,33 m

Tinggi tangki total = Hs + 2 Hh = 1,32 m + (2 x 0,33 m) = 2,65 m


3. Tebal shell tangki
Densitas Air (323,15 K)

= 998,07 kg/m3

Volume cairan

= 2,79 m3

Volume tangki

= 3,35 m3/jam

Tinggi cairan dalam tangki

= (3,35 m3/2,79 m3) x 1,98 m = 2,38 m

Tekanan hidrostatik

= x gx l = 2,38 m x 9,8 m/s2 x 998,07 kg/m3


= 23323,42 Pa = 3,38 psia

Tekanan operasi

= 1x 14,7 psia = 14,7 psia

Tekanan desain

= 3,38 psia + 14,7 psia = 18,08 psia

Direncanakan bahan konstruksi Stainles Steel SA-283 grade C


Joint efficiency (E)

= 0,85

(Peters, et.al., 2004)

Allowable stress (S)

= 12650 psia

(Peters, et.al., 2004)

Umur alat (n)

= 10 tahun

Faktor korosi (c)

= 0,0194 in/tahun

(Perry & Green, 1999)

PR
+ n.C
SE 0,6P
(18,08) (52,155 in/2)
=
+ 10 tahun x 0,0194 in / tahun
(12650)(0,85)psia 0,6(18,08 psia)
= 0,24 in

t=

Tebal shell standar yang digunakan = 1/2 in

C. 41

(Brownell & Young,1959)

Screw Conveyor (SC-301)

Fungsi

: Mengangkut amonium sulfat ke rotary dryer

Bahan konstruksi

: Carbon steel

Bentuk

: horizontal screw conveyor

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi

Tekanan

= 1 atm

Temperatur

= 338,15 K

Laju alir massa

= 4898,29 kg/jam

Faktor kelonggaran

= 20 %

Universitas Sumatera Utara

Densitas

= 945,45kg/m3 = 59,22 lb/ft3

Laju alir desain

= 1,2 x 4898,29 kg/jam = 5877,95 kg/jam


= 12958,67 lb/jam

Laju volumetrik

= 5877,95 kg/jam / 945,45kg/m3 = 6,22 m3/jam


= 219,55 ft3/jam

Dari tabel 5.4 a Walas dipilih diameter conveyor sebesar 9 in, sehingga conveyor
untuk 30% full beroperasi pada:
Kecepatan putar () = (6,22 m3/jam x 50 )/280 = 39,21 rpm = 43 rpm
Dari tabel 5.4 c Walas dipilih bearing factor untuk self lubricatingbronze sebesar
Bearing factor (f)

= 96

faktor Hp

=0

Direncanakan:
Tinggi (h)

= 12 ft

Panjang (l)

= 100 ft

Daya ( P) = [{(s x BM ) + (F x Q x ) }x L + (0,51 x h x 30000 )]/ 106

[{

)}

= (96 x132kg / kmol ) + 0 x 219,55 ft 3 / jam x 59,22 lb / ft 3 x100 ft + (0,51 x12 x 30000 ) / 106
= 1,11 Hp

C. 42 Rotary Drier (RD-303)


Fungsi

: mengurangi kadar air dalam kristal amonium sulfat menjadi 1%.

1. Menentukan Diameter Dryer


Kondisi operasi :

Temperatur umpan masuk

: 65 oC

Temperatur produk keluar

: 100 oC

Temperatur udara masuk

: 120 oC

Umpan ammonium sulphate masuk

: 4898,293

Kapasitas panas

: 6560 J/K mol = 49,697 J/K kg

Massa velocity udara diizinkan

: 0,5 5 kg/s.m2 (Perry & Green, 1999)

Dipilih velocity udara (G)

: 0,25 kg/s.m2

Laju udara kering masuk drier (Gs)

: 1201,147 kg/jam = 0.334 kg/s

Universitas Sumatera Utara

Diameter dryer :
D2

D2

Gs

xG

0,334 kg / s
3,14

x 0,25 kg / s.m 2

= 1,7 m
D

= 0,85 m
= 2,788 ft

2. Menghitung panjang dryer


Jumlah unit transfer (Nt)

: 1,5 2,5

(Perry & Green, 1999)

Dipilih 2,5
L

= 0,1 x Cp x G 0,48 x D x Nt

= (0,1) (49,697) 0,250,48 (0,85) 2,5 = 5,429 m

3. Menghitung putaran dryer


Kecepatan putaran dryer rata rata adalah 0,25-0,5 m/s
Dipilih kecepatan putaran
N

(Perry & Green, 1999)

= 0,4 m/s

n
(xD )

0,4 m / s
(3,14 0,85 m )

= 0,149 rps
= 8,991 rpm
Koreksi N D = 25 30
= 8,991 2,788
= 25,07 (memenuhi)

4. Menentukan waktu tinggal


Hold up mempunyai range 3 12 % volume

(Perry & Green, 1999)

Dipilih 6 % volume, maka:


V

= r2 L
= 3,14 (0,85/2 m)2 5,429 m

Universitas Sumatera Utara

= 3,079 m3
Faktor keamanan sebesar 20 %
Vdryer = (1 + 0,2) 3,079
= 3,696 m3
Diketahui bulk density Ammonium sulphate adalah = 58 lb/ft3 = 929,067 kg/m3
Hold up = 6 % Vdryer
= 6 % 3,696 m3
= 0,2217 m3
Maka waktu tinggal adalah
=

(Hold up ).
feedrate

(0,2217 m

929,067 kg / m 3
4898,293 kg / jam
3

= 0,042 jam
= 2,52 menit
5. Menentukan tenaga dryer
Tenaga dryer dapat dihitung dengan persamaan
Range, Hp

= 0,5.D2 1.D2

diambil Hp

= 0,75 D2

(Perry & Green, 1999)

= 0,75 (2,788)2
= 5,83 Hp
6. Menentukan time of passage dari dryer
Slope drier (m/m) range 0 0,08 m/m, dipilih 0,04 m/m
Konstanta meterial yang dihandle (B)

: 5.(dp)0,5

Diameter partikel

: 5 mikron = 5.10-6 m

Sehingga B

: 5 50,5
: 11,180 mikron

Feed rate umpan


F

:
=

jumlah material masuk (kg / jam)

xD

4898,293 kg / jam
3,14
x 0,85m
4

Universitas Sumatera Utara

= 7340,421 kg/m jam


= 2,039 kg/m s
Time of passage dari drier dapat dihitung dengan persamaan

0,23.L

S .(N ) .D
0,9

0,6.B.G.L
F

(Perry & Green, 1999)

0,23 5,429 m
0,6 11,18.10 6 m 0,25 kg / s m 2 5,429 m
+
0,9
2,039 kg / ms
0,04 m / m (0,149 rps ) 0,85 m

maka harga = 202,693 s = 3,378 menit

7. Menentukan overall heat transfer area


Va

10.G 0,16
D

(Perry & Green, 1999)

10 0,25 kg / sm 2
=
0,85 m

0 ,16

= 9,423 kg/s m3
8. Menentukan jumlah flight
Range jumlah flight untuk Rotary dryer : 2 3,5 D

(Perry & Green, 1999)

Dipilih 2,5 D
Sehingga jumlah flight

= 2,5 2,788
= 6,97 7 buah

C. 43 Bucket Elevator (BE-301)


Fungsi

: Mengangkut amonium sulfat dari rotary dryer ke feed bin

Bentuk

: continuous bucket elevator

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi

Tekanan

= 1 atm

Temperatur

= 378,15 K

Laju alir massa

= 3787,88 kg/jam

Faktor kelonggaran

= 12 %

Densitas gypsum

= 58,04 lb/ft3

Laju alir desain

= 1,2 x 3787,88 kg/jam = 4240 kg/jam

Universitas Sumatera Utara

= 4,24 ton/jam =1,18 kg/s


Untuk kapasitas tersebut, berdasarkan Perrys Chemical Engineering Handbook 7th
edition P.21-8, didapat spesifikasi bucket elevator sebagai berikut:
Ukuran bucket elevator

= width x projection x depth


= 6 in x 4 in x 4 in

Bucket spacing

= 12 in

Putaran head shaft

= 43 rpm

Lebar belt

= 7 in

Kecepatan

= 225 ft/min

Tinggi elevator = lift

= 50 ft = 15,24 m

Power poros

= 0,70

Rasio daya/ tinggi

= 0,02Hp/ft

Power yang digunakan, P :

P = 0,07 m0, 63Z


Dimana:
P

= daya (kW)

= laju alir massa (kg/s)

= tinggi elevator (m)

Sehingga

P = 0,07 (1,18) 0, 63 (15,24)


= 0,79 Hp
Efisiensi motor

= 80 %

Tenaga motor yang dipakai

= 0,79 Hp/80 % = 0,99 Hp

Maka standar daya yang digunakan adalah 1Hp.

C. 44 Feed Hopper (FB-301)


Fungsi

: Sebagai tempat penampungan sementara produk amonium

sulfat menuju gudang


Bentuk

: silinder tegak terbuka dasar berbentuk conis (kerucut)

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi

Tekanan

= 1 atm

Temperatur

= 303,15 K

Universitas Sumatera Utara

Laju alir massa

= 3787,88 kg/jam = 8350,84 lb/jam = 3,78 ton/jam

Densitas

= 58,04 lb/ft3 = 929,76 kg/m3

Direncanakan:
Daya tampung

= 50 kg/jam

Volume feed hopper = (50 kg/jam) / (929,76 kg/m3)


= 0,05 ft3 /jam = 0,0015m3/jam
Dimana:
3,625
V=
D3
12
Sehingga:
1/ 3

12 xV
D=

3,625 x

12 x 0,0015 m3 / jam
=
= 0,12 m = 4,61in
3,625 x 3,14

Diameter

= tinggi tangki

hs

= 0,12 m

tinggi total bin = (1+ 0,625) x 0,12 m = 0,19 m = 7,49 in


P Desain

= 1 x 14,7 psia = 14,7 psia

Tebal dinding feed hopper


Bahan

= Stainless steel SA-285 Grade C

Joint efficiency (E)

= 0,85

(Peters, et.al., 2004)

Allowable stress (S)

= 12650 psia

(Peters, et.al., 2004)

Umur alat (n)

= 10 tahun

Faktor korosi (c)

= 0,01563 in/tahun

= 0,12 m = 7,49 in

= D/2 = 7,49 in/2 = 3,745 in

(Perry & Green, 1999)

Tebal shell :
PR
+ n.C
SE 0,6P
(14,7 psia) (3,745 in )
=
+ 10 x 0,01563in
(12650 psia)(0,85) 0,6(14,7 psia)
= 0,16 in

t=

Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in.

Universitas Sumatera Utara

C. 45 Belt Conveyor (BC-302)


Fungsi

: Mengangkut amonium sulfat ke gudang

Bahan konstruksi

: Carbon steel

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi

Tekanan

= 1 atm

Temperatur

= 303,15 K

Laju alir massa

= 3787,88 kg/jam

Faktor kelonggaran

= 20 %

Densitas

= 929,76 kg/m3 = 58,04 lb/ft3

Laju alir desain

= 1,2 x 3787,88 kg/jam = 4545,45 kg/jam


= 4,545 ton/jam

Incline

= 5o

Angle of repose

= 20o

Panjang belt conveyor = 1200 ft


Dari tabel 5.5a Walas, tebal belt 24 inchi, maka kecepatan yang dibutuhkan:
V

= (4,545 ton/jam : 132) x 100 = 3,44 ft/min

Berdasarkan tabel 5.5b Walas kecepatan maksimum yang direkomendasikan 350


fpm. Oleh karena itu kecepatan 3,44 fpm masih dapat diterima.
Panjang conveyor

= 1200/ Cos 5o = 1205 ft

Tinggi conveyor

= 1200 tan 5o = 105 ft

Daya horizontal

= (0,4 + L/300)(W/100)
= (0,4 x 1205/300)(4,545/100) = 0,2 Hp

Daya vertikal

= 0,001HW = 0,001 x 105 x 4,545 = 0,48 Hp

Daya empty

= 4,545 x 3,1 : 100 = 0,11 Hp (tabel 5.5c Walas)

Daya total

= 0,2 Hp + 0,48 Hp + 0,11 Hp = 0,78 Hp

Efisiensi

= 80 %

Daya desain

= 0,78/80% = 0,98 Hp

Standar daya yang digunakan 1 Hp.

Universitas Sumatera Utara

C. 46 Gudang Amonium Sulfat (G-301)


Fungsi

: Sebagai tempat penyimpanan produk amonium sulfat

Bahan konstruksi

: Beton

Bentuk

: Gedung berbentuk persegi panjang

Jumlah

: 1 unit

Kebutuhan

: 10 hari

Kondisi operasi
Tekanan

= 1 atm

Temperatur

= 303,15 K

Laju alir massa

= 3787,88 kg/jam

Kapasitas gudang

= 3787,88 kg/jam x 10 hari x 24 jam/hari


= 909090,91kg

Asumsi 1 sak

= 25 kg

Jumlah kemasan plastik

= 909090,91kg / 25 kg/sak = 36364 sak

Densitas

= 929,76 kg/m3

Pupuk amonium sulfat dijual dalam kemasan @ 25 kg dengan massa jenis 929,76
kg/m3 dan faktor kelonggaran volume 10 % maka :
25 kg/sak
= 0,0296 m3/ sak
929,76 kg/m3

Volume kemasan

= (1+10%) x

Volume total kemasan

= 0,0296 m3 / sak x 36364 sak = 1075,56 m3

Faktor kelonggaran jalan di gudang

: 20 % dari volume total kemasan

Faktor kelonggaran penyusunan di gudang : 20% dari volume total kemasan


Total faktor kelonggaran gudang: 40 % dari volume total kemasan
Sehingga volume total gudang yang dibutuhkan:
V = (1 + 40%) x 1075,56 m3 = 1505,77 m3

Direncanakan tinggi susunan


Panjang gudang : Lebar gudang: Tinggi gudang = 3 : 2 : 1
Volume (V)

= p x l x t = 3/2 l x l x 1/2 l = 3/4 l3

Lebar (l)

4 x1505,77 m3
=

Panjang (p)

= 3/2 x (12,62 m) = 18,92 m

Tinggi (t)

= 1/2 x (12,62 m) = 6,31 m

1/ 3

=12,62 m

Universitas Sumatera Utara

Rancangan desain gudang


P

= 19 m

= 13 m

= 12 m

C. 47

Tangki Penampung Kondensat

Fungsi

: Sebagai tempat penampung air kondensat

Bahan konstruksi

: Beton

Bentuk

: persegi

Jumlah

: 1 unit

Kebutuhan

: 10 hari

Kondisi operasi
Tekanan

= 1 atm

Temperatur

= 303,15 K

Laju alir massa

= 8861,41 kg/jam

Kapasitas tangki

= 8861,41 kg/jam x 10 hari x 24 jam/hari = 2126738,67 kg

Densitas air

= 995,68 kg/m3

Faktor kelonggaran

= 10 %

Volume air

= 2126738,67 kg / 995,68 kg/m3 = 2135,97 m3

Volume tangki

= (1 + 10%) x 2135,97 m3 = 2349,56 m3

Direncanakan rancangan:
Panjang tangki : Lebar tangki: Tinggi tangki = 3 : 2 : 1
Volume (V)

= p x l x t = 3/2 l x l x 1/2 l = 3/4 l3


1/ 3

Lebar (l)

4 x 2349,56 m3
=

= 14,63 m

Panjang (p) = 3/2 x (14,63 m) = 21,95 m


Tinggi (t) = 1/2 x (14,63 m) = 7,32 m

C. 48

Gudang Penyimpanan CaCO3

Fungsi

: Sebagai tempat penampung CaCO3

Bahan konstruksi

: Beton

Bentuk

: persegi

Jumlah

: 1 unit

Universitas Sumatera Utara

Kebutuhan

: 10 hari

Kondisi operasi

Tekanan

= 1 atm

Temperatur

= 303,15 K

Laju alir massa

= 3515,31 kg/jam

Densitas

= 852,07 kg/m3

Faktor kelonggaran

= 10 %

Laju alir volumetrik = 3515,31 kg/jam / 852,07 kg/m3 = 4,13 m3/jam


Volume gudang

= (1+10%) x 4,13 m3/jam x 10 hari x 24 jam/hari


= 1089,16 m3

Direncanakan rancangan:
Panjang gudang : Lebar gudang: Tinggi gudang = 3 : 2 : 1
Volume (V)

= p x l x t = 3/2 l x l x 1/2 l = 3/4 l3

Lebar (l)

4 x1089,16 m3
=

Panjang (p)

= 3/2 x (11,32 m) = 16,99 m

Tinggi (t)

= 1/2 x (11,32 m) = 5,66 m

1/ 3

= 11,32 m

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN D
PERHITUNGAN SPESIFIKASI ALAT UTILITAS
D.1 Screening (SC)
Fungsi

: menyaring partikel-partikel padat yang besar

Jenis

: bar screen

Jumlah

: 1

Bahan konstruksi

: stainless steel

Kondisi operasi:
- Temperatur

= 30 C

- Densitas air ()

= 995,68 kg/m3

Laju alir massa (F)

(Geankoplis, 1997)

= 30413,6954 kg/jam
30413,6954 kg / jam 1 jam / 3600 s
= 0,0085 m3/s
3
995,68 kg / m

Laju alir volume (Q) =

Dari tabel 5.1 Physical Chemical Treatment of Water and Wastewater


Ukuran bar:
Lebar bar = 5 mm; Tebal bar = 20 mm;
Bar clear spacing = 20 mm; Slope = 30
Direncanakan ukuran screening:
Panjang screen = 2 m
Lebar screen

= 2m

Misalkan, jumlah bar = x


Maka,

20x + 20 (x + 1) = 2000
40x = 1980
x = 49,5 50 buah

Luas bukaan (A2) = 20(50 + 1) (2000) = 2.040.000 mm2 = 2,04 m2


Untuk pemurnian air sungai menggunakan bar screen, diperkirakan Cd = 0,6 dan
30% screen tersumbat.
Head loss (h) =

Q2
2

2 g Cd A 2

(0,0085) 2
2 (9,8) (0,6) 2 (2,04) 2

= 2,45E-06 m dari air

Universitas Sumatera Utara

= 0,0025 mm dari air


2000

2000

20

Gambar D.1 Sketsa sebagian bar screen , satuan mm (dilihat dari atas)

D.2 Pompa Screening (PU-01)


Fungsi

: Memompa air dari sungai ke bak pengendapan (BS)

Jenis

: Pompa sentrifugal

Bahan konstruksi

: Commercial steel

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi:
-

Temperatur

= 30 oC

Densitas air ()

= 995,68 kg/m3 = 62,1586 lbm/ft3

(Geankoplis, 1997)

Viskositas air ()

= 0,8007 cP = 0,0005 lbm/ftjam

(Geankoplis, 1997)

Laju alir massa (F)

= 30413,6954 kg/jam = 18,6253 lbm/detik

Debit air/laju alir volumetrik, Q =

F
=

18,6253 lb m /detik
62,1586 lb m /ft 3

= 0,2996 ft3/s = 0,0085 m3/s


Desain pompa
Di,opt = 0,363 (Q)0,45() 0,13

(Peters, et.al., 2004)

= 0,363 (0,0085 m3/s)0,45 (995,68 kg/m3) 0,13


= 0,1041 m = 4,0994 in
Dari Appendiks A.5 (Geankoplis, 1997), dipilih pipa commercial steel :
-

Ukuran nominal

: 5 in

Schedule number

: 40

Diameter Dalam (ID)

: 5,0470 in = 0,4206 ft = 0,1282 m

Diameter Luar (OD)

: 5,5630 in = 0,4636 ft

Luas penampang dalam (At)

: 0,1390 ft2

Universitas Sumatera Utara

Kecepatan linier: v =

0,2996 ft 3 / s
Q
=
= 2,1557 ft/s
A
0,1390 ft 2
=

Bilangan Reynold : N Re

v D

(62,1586 lbm / ft 3 )(2,1557 ft / s)(0,4206 ft )


0,0005 lbm/ft.s
= 104737,3008

Karena NRe > 4000, maka aliran turbulen.


Dari Figure 2.10-3 (Geankoplis, 1997):
-

Untuk pipa commercial steel, diperoleh: = 0,000046

Untuk N Re = 104737,3008 dan

= 0,0004 , diperoleh f = 0,005

Friction loss:
1 Sharp edge entrance: hc

A2 v 2
(2,1557) 2

= 0,5 1
= 0,5 (1 0)
A1 2
2(1)(32,174)

= 0,0361 ft.lbf/lbm

2 elbow 90:

hf

(2,1557) 2
v2
= n.Kf.
= 2(0,75)
= 0,1083 ft.lbf/lbm
2.g c
2(32,174)

1 check valve: hf

(2,1557) 2
v2
= n.Kf.
= 1(2)
2.g c
2(32,174)

Pipa lurus 70 ft: Ff

(70)(. 2,1557 )
L.v 2
= 4f
= 4(0,0045)
(0,2957 ).2.(32,174)
D.2.g c

= 0,1444 ft.lbf/lbm
2

= 0,2164 ft.lbf/lbm
2

1 Sharp edge exit: hex

A
v2
2 (2,3551)
= n 1 1
= 1 (1 0 )
A2 2. .g c
2(1)(32,174 )

= 0,0722 ft.lbf/lbm
Total friction loss: F = 0,5774 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli:

P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2

(Geankoplis,1997)

dimana : v1 = v2 ; P1 P2 ; Z = 50 ft

Universitas Sumatera Utara

maka : 0 +

32,174 ft / s 2
(50 ft ) + 0 + 0,5774 + Ws = 0
32,174 ft.lbm / lbf .s 2

Ws = 50,5774 ft.lbf/lbm
Untuk efisiensi pompa 80 %, maka:
Ws
50,5774
Wp

= Wp
= 0,8 Wp
= 63,2218 ft.lbf/lbm

Daya pompa : P = m Wp
=

1 hp
30413,6954
lbm / s 63,5489 ft.lbf / lbm
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s

= 2,1410 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 2,25 hp.

Tabel D.1 Spesifikasi Pompa Pengolahan Air


Pompa
PU 02
PU 03
PU 04
PU 05
PU 06
PU 07
PU 08
PU 09
PU 10
PU 11
PU 12
PU 13
PU 14
PU 15
PU 16
PU 17
PU - 18
PU - 19

Laju alir (kg/jam) D optimum (in)


30413,6954
4,0994
1,5207
0,0430
0,8212
0,0716
30413,6954
4,0994
30413,6954
4,0994
3382,5064
1,5258
0,5234
1,6638
2070,1847
1,2233
0,5234
0,0379
3382,5064
1,5258
1,1109
0,0361
3382,5064
1,5258
0,0059
0,0061
2070,1847
1,2233
101864,9916
7,0624
16912,5319
3,1480
7330,9130
2,1610
1.092,8908
0,9027

ID (in) V (ft/s)
5,0470 0,0152
0,2690 0,0274
0,2690 0,0152
5,0470 2,1557
5,0470 2,1557
2,0670 1,4303
2,0670 0,1734
1,3800 1,9611
0,2690 0,0121
2,0670 1,4303
0,2690 0,0179
2,0670 1,4303
0,2690 0,0001
1,3800 1,9611
7,9810 2,8889
3,5480 2,4254
2,4690 2,1742
1 1,7867

Daya (Hp)
Daya standar (Hp)
1,2914E+00
1,5000
4,5429E-05
0,0500
2,4189E-05
0,0500
2,2046E+00
2,2500
1,5959E+00
1,7500
1,9730E-02
0,0500
1,2220E-01
0,2500
4,9791E-02
0,0500
9,5504E-02
0,0500
9,5504E-02
0,2500
1,8398E-05
0,0500
2,2771E-01
0,2500
2,2816E-07
0,0500
8,8719E-02
0,2500
4,3602E+00
4,5000
2,3847E-01
0,2500
2,1337E-01
0,2500
1,7010E-02
0,0500

Universitas Sumatera Utara

D.3 Bak Sedimentasi (BS)


Fungsi
: untuk mengendapkan lumpur yang terikut dengan air.
Jumlah

:1

Jenis

: beton kedap air

Kondisi penyimpanan

: temperatur = 30 oC
tekanan

= 1 atm

Laju massa air

: 30413,6954 kg/jam

Densitas air

: 995,68 kg/m3 = 62,1585 lbm/ft3

Laju air volumetrik, Q =

30413,6954 kg/jam
F
=
= 0,0085 m 3 /s
995,68 kg/m 3 x60 men / jam
= 0,2996 ft3 /s = 17,9784 ft3/menit

Desain Perancangan :
Bak dibuat dua persegi panjang untuk desain efektif (Kawamura, 1991).
Perhitungan ukuran tiap bak :
Kecepatan pengendapan 0,1 mm pasir adalah (Kawamura, 1991) :

0 = 1,57 ft/menit atau 8 mm/s


Desain diperkirakan menggunakan spesifikasi :
Kedalaman tangki 10 ft
Lebar tangki 2 ft
Kecepatan aliran v =

Q 17,9784 ft 3 /menit
=
= 0,8989 ft/menit
At
10 ft x 2 ft

Desain panjang ideal bak :

h
L = K
0

(Kawamura, 1991)

dengan : K = faktor keamanan = 1,5


h = kedalaman air efektif ( 10 16 ft); diambil 10 ft.
Maka : L = 1,5 (10/1,57) . 0,8989 ft
= 8,5884 ft
Diambil panjang bak = 8,6 ft = 2,6213 m
Uji desain :
Waktu retensi (t) : t =

Va
Q

= panjang x lebar x tinggi


laju alir volumetrik

Universitas Sumatera Utara

(10 x 2 x 8,6) ft 3
= 9,5670 menit
17,9784 ft 3 / min

Desain diterima ,dimana t diizinkan 6 15 menit (Kawamura, 1991).


Surface loading :

Q laju alir volumetrik


=
Aluas permukaan masukan air

17,9784
ft3/min (7,481 gal/ft3 )
=
2 ft x 8,6 ft
= 7,8196 gpm/ft2
Desain diterima, dimana surface loading diizinkan diantara 4 10 gpm/ft2
(Kawamura, 1991).
Headloss (h); bak menggunakan gate valve, full open (16 in) :
h = K

1,5 [0,8989 ft/min. (1min/60s) . (1m/3,2808ft) ] 2


v2
=
2g
2 x 9,8 m / s 2
= 0,000153 m dari air.

D.4

Tangki Pelarutan Alum [Al2(SO4 )3] (TP-01)

Fungsi

: Membuat larutan alum [Al2(SO4)3]

Bentuk

: Silinder tegak dengan alas dan tutup datar

Bahan konstruksi

: Carbon steel SA-283, Grade C

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi:
Temperatur

= 30 oC

Tekanan

= 1 atm

Al2 (SO4)3 yang digunakan

= 50 ppm

Al2 (SO4)3 yang digunakan berupa larutan 30% (% berat)


Laju massa Al2(SO4 )3

= 1,5207 kg/jam

Densitas Al2(SO4) 3 30%

= 1363 kg/m3 = 85,0898 lbm/ft3 (Perry & Green, 1999)

Kebutuhan perancangan

= 30 hari

Faktor keamanan

= 20%

Universitas Sumatera Utara

Desain Tangki
a. Ukuran Tangki
Volume larutan, Vl =

1,5207 kg/jam 24 jam/hari 30 hari


= 2,6777 m3
0,3 1363 kg/m 3

Volume tangki, Vt = 1,2 2,6777 m3 = 3,2132 m3


Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi tangki, D : H = 2 : 3

1
D 2 H
4
1
3
3,2132 m 3 = D 2 D
4
2
3
3,2132 m 3 = D 3
8
V=

Maka: D = 1,3974 m; H = 2,0961 m


Tinggi cairan dalam tangki

2,6777
2,096 = 1,7468 m
3,2132

b. Tebal Dinding Tangki


Tekanan hidrostatik: P = g h
= 1363 kg/m3 9,8 m/det2 1,7468 m
= 23,3323 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
PT = 23,3323 kPa + 101,325 kPa = 124,6573 kPa
Faktor kelonggaran = 5%
Maka, Pdesign = (1,05) (124,6573 kPa ) = 130,8901 kPa
Joint efficiency = 0,8

(Brownell & Young, 1959)

Allowable stress = 12650 psia = 87218,714 kPa

(Brownell & Young, 1959)

Tebal shell tangki:

PD
2SE 1,2P
(130,8901 kPa) (1,3794 m)
=
2 (87218,714 kPa) (0,8) 1,2 (130,8901 kPa)
= 0,0013 m = 0,0517 in

t=

Faktor korosi = 1/8 in


Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,0517 in + 1/8 in = 0,1767 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in

(Brownell & Young, 1959)

Universitas Sumatera Utara

c. Daya pengaduk
Jenis pengaduk

: flat 6 blade turbin impeller

Jumlah baffle

: 4 buah

Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh:


Da/Dt = 1/3

; Da

= 1/3 1,3974 m = 0,4658 m = 1,5282 ft

E/Da = 1

; E

= 0,4658 m

L/Da = 1/4

; L

= 1/4 0,4658 m

= 0,1165 m

W/Da = 1/5

;W

= 1/5 0,4658 m

= 0,0932 m

J/Dt = /12

; J

= /12 1,3974 m

= 0,0948 m

dengan:
Dt = diameter tangki
Da = diameter impeller
E = tinggi turbin dari dasar tangki
L = panjang blade pada turbin
W = lebar blade pada turbin
J

= lebar baffle

Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/det


Viskositas Al2(SO4 )3 30% = 6,7210-4 lbm/ftdetik

(Othmer, 1998)

Bilangan Reynold,

N Re =

N Re =

N (D a )2

(85,0898)(1)( 1,5282) 2
6,72 10 4

(Geankoplis, 1997)

= 295716,1183

NRe > 10.000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus:

K T .n 3 .D a
P=
gc

(McCabe,1999)

KT = 6,3

(McCabe,1999)

6,3 (1 put/det) 3 (1,5282 ft) 5 (85,0898 lbm/ft 3 )


1 hp
P=

2
550 ft lbf/det
32,174 lbm.ft/lbf.det
= 0,2525 hp
Efisiensi motor penggerak = 80 %

Universitas Sumatera Utara

Daya motor penggerak =

0,2525
= 0,3156 hp
0,8

Maka daya motor yang dipilih adalah 1/2 hp

D.5

Tangki Pelarutan Soda Abu (Na2CO3 ) (TP-02)

Fungsi

: Membuat larutan soda abu (Na2CO3)

Bentuk

: Silinder tegak dengan alas dan tutup datar

Bahan konstruksi

: Carbon Steel SA-283 Grade C

Jumlah

: 1 unit

Data:
Temperatur

= 30 C

Tekanan

= 1 atm

Na2CO3 yang digunakan

= 27 ppm

Na2CO3 yang digunakan berupa larutan 30 % (% berat)


Laju massa Na2CO 3

= 0,8212 kg/jam

Densitas Na2CO3 30 %

= 1327 kg/m3 = 82,8423 lbm/ft3 (Perry & Green, 1999)

Kebutuhan perancangan

= 30 hari

Faktor keamanan

= 20%

Desain Tangki
a. Ukuran tangki
Volume larutan, Vl =

0,8212 kg/jam 24 jam/hari 30 hari


0,3 1327 kg/m 3

= 1,4852 m3
Volume tangki, Vt = 1,2 1,4852 m3
= 1,7822 m3
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder tangki, D : H = 2 : 3

1
D 2 H
4
1
3
1,7822 m 3 = D 2 D
4
2
3
1,7822 m 3 = D 3
8
V=

Maka: D = 1,1481 m; H = 1,7222 m


b. Tebal dinding tangki

Universitas Sumatera Utara

Tinggi cairan dalam tangki =

volume cairan tinggi silinder


volume silinder

1,4852
1,7222 = 1,4352 m
1,7822

Tekanan hidrostatik, Phid = g h


= 1327 kg/m3 9,8 m/det2 1,4352 m
= 18,6640 kPa
Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa
Poperasi = 18,6640 kPa + 101,325 kPa = 119,9890 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %
Maka, Pdesain = (1,05) (119,9890 kPa) = 125,9885 kPa
Joint efficiency = 0,8

(Brownell & Young, 1959)

Allowable stress = 12650 psia = 87218,714 kPa

(Brownell & Young, 1959)

Tebal shell tangki:

PD
2SE 1,2P
(125,9885 kPa) (1,1481 m)
=
2(87218,714 kPa)(0,8) 1,2(125,9885 kPa)
= 0,0013 m = 0,0517 in

t=

Faktor korosi = 1/8 in


Maka tebal shell yang dibutuhkan

= 0,0517 in + 1 /8 in = 0,1659 in

Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in

(Brownell & Young, 1959)

c. Daya pengaduk
Jenis pengaduk

: flat 6 blade turbin impeller

Jumlah baffle

: 4 buah

Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh:


Da/Dt = 1/3

; Da = 1/3 1,1481 m = 0,3827 m = 1,2556 ft

E/Da = 1

; E = 0,3827 m

L/Da =

; L = 0,3827 m = 0,0957 m

W/Da = 1/5

; W = 1/5 0,3827 m = 0,0765 m

J/Dt

= 1/12

; J = 1/12 1,1481 m= 0,0957 m

Universitas Sumatera Utara

dengan:
Dt = diameter tangki
Da = diameter impeller
E = tinggi turbin dari dasar tangki
L = panjang blade pada turbin
W = lebar blade pada turbin
J

= lebar baffle

Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/det


Viskositas Na2CO 3 30 % = 3,6910-4 lbm/ftdetik

(Othmer, 1998)

Bilangan Reynold,

N Re

N (D a )2
=

N Re =

(Geankoplis, 1997)

(82,8423)(1)(0,3827 3,2808)2
3,69 10 4

= 353947,4322

NRe > 10.000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus:

K T .n 3 .D a
gc
5

P=

(McCabe,1999)

KT = 6,3

(McCabe,1999)

6,3.(1 put/det) 3 .(0,3827 3,2808 ft) 5 (82,8423 lbm/ft 3 )


1hp

2
550 ft.lbf/det
32,174 lbm.ft/lbf.det
= 0,0920 hp

P=

Efisiensi motor penggerak = 80%


Daya motor penggerak =

0,0920
= 0,1151 hp
0,8

Maka daya motor yang dipilih 1/20 hp

D.6

Clarifier (CL)

Fungsi

: Memisahkan endapan (flok-flok) yang terbentuk karena


penambahan alum dan soda abu

Tipe

: External Solid Recirculation Clarifier

Bentuk

: Circular desain

Bahan konstruksi

: Carbon Steel SA-283, Grade C

Jumlah

: 1 unit

Universitas Sumatera Utara

Kondisi operasi:
Temperatur

= 30 oC

Tekanan

= 1 atm

Laju massa air (F1 )

= 30413,6954 kg/jam

Laju massa Al2(SO4)3 (F2 )

= 1,5207 kg/jam

Laju massa Na2CO 3 (F3)

= 0,8212 kg/jam

Laju massa total, m

= 30416,0373 kg/jam = 8,4489 kg/s

Densitas Al2(SO4) 3

= 2,71 gr/ml

(Perry & Green, 1999)

Densitas Na2CO3

= 2,533 gr/ml

(Perry & Green, 1999)

Densitas air

= 0,9975 gr/ml

(Perry & Green, 1999)

Reaksi koagulasi:
Al2 (SO4)3 + 3 Na2CO3 + 3 H 2O 2 Al(OH)3 + 3 Na2SO4 + 3CO2
Dari Metcalf & Eddy (1991) diperoleh bahwa untuk clarifier tipe upflow (radial):
-

Kedalaman air = 3-5 m

Settling time = 1-3 jam

Dipilih : Kedalaman air (H) = 3 m


Settling time = 1 jam
Diameter dan Tinggi Clarifier
Densitas larutan,

(30416,0373)
30413,6954 1,5207 0,8212
+
+
995,68
2710
2533

Volume cairan, V =

= 995,7278 kg/m3

30416,0373 kg / jam 1 jam


= 30,5465 m 3
995,7278

V = D2H

4V 1 / 2 4 30,5465
D= (
) =

H
3,14 3

1/ 2

= 3,6015 m

Maka, diameter clarifier = 3,6015 m


Tinggi clarifier = 1,5 3,6015 = 5,4023 m
Tebal Dinding Tangki
Tekanan hidrostatik:
Phid

= g h
= 995,7278 kg/m3 9,8 m/det2 3 m

Universitas Sumatera Utara

= 29,2744 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
P = 29,2744 kPa + 101,325 kPa = 130,5994 kPa
Faktor kelonggaran

= 5%

Maka, Pdesign

= (1,05) (130,5994) kPa = 137,1294 kPa

Joint efficiency

= 0,8

(Brownell & Young, 1959)

Allowable stress

= 12650 psia = 87218,714 kPa

(Brownell & Young, 1959)

Tebal shell tangki:

t=

PD
2SE 1,2P

(137,1294 kPa) (3,6015 m)


2 (87218,7140 kPa) (0,8) 1,2 (137,1294 kPa)
= 0,0035 m = 0,1395 in
=

Faktor korosi = 1/8 in


Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,1395 in + 1/8 in = 0,2645 in
Tebal shell standar yang digunakan = 3/8 in

(Brownell & Young, 1959)

Daya Clarifier
P = 0,006 D2
dimana:

(Ulrich, 1984)

P = daya yang dibutuhkan, kW

Sehingga, P = 0,006 (3,6015)2 = 0,0778 kW = 0,1044 hp


Maka, daya motor yang dipilih adalah 1/4 hp

D.7

Sand Filter (SF)

Fungsi

: Menyaring partikel-partikel yang masih terbawa dalam air


yang keluar dari Clarifier (CL)

Bentuk

: Silinder tegak dengan alas dan tutup elipsoidal

Bahan konstruksi

: Carbon steel SA-283, Grade C

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi:
Temperatur

= 30 oC

Tekanan

= 1 atm

Laju massa air

= 30413,6954 kg/jam

Densitas air

= 995,68 kg/m3 = 62,1586 lbm/ft3

(Geankoplis, 1997)

Universitas Sumatera Utara

Faktor keamanan

= 20%

Sand filter dirancang untuk penampungan 1 /4 jam operasi.


Sand filter dirancang untuk volume bahan penyaring 1/3 volume tangki.
Desain Sand Filter
a. Volume tangki
Volume air: Va =

30413,6954 kg/jam 0,25 jam


= 7,6364 m3
3
995,68 kg/m

Volume air dan bahan penyaring: Vt = (1 + 1/3) 7,6364 = 10,1819 m3


Volume tangki = 1,2 10,1819 m3 = 12,2183 m3
b. Diameter tangki
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi, D : H = 3 : 4

1
D 2 H
4
1
4
12,2183 m 3 = D 2 D
4
3
1
12,2183 m 3 = D 3
3
V=

Maka:

D = 2,2685 m
H = 3,0246 m

c. Diameter dan tinggi tutup


Diameter tutup = diameter tangki = 2,2685 m
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi tutup D : H = 4 : 1
Tinggi tutup

1
2,2685 = 0,5671 m
4

Tinggi tangki total = 3,0246 + 2(0,5671) = 4,1589 m


d. Tebal shell dan tutup tangki
Tinggi penyaring

Tinggi cairan dalam tangki =


Phidro

1
3,0246 = 0,7562 m
4

7,6364 m 3
3,0246 m = 1,8904 m
12,2183 m 3

= g h
= 995,68 kg/m3 9,8 m/det2 1,8904 m
= 18,4458 kPa

Ppenyaring

= g l

Universitas Sumatera Utara

= 2089,5 kg/m3 9,8 m/det2 0,7562 m


= 15,4839 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
PT = 18,4458 kPa + 15,4839 kPa + 101,325 kPa = 135,2548 kPa
Faktor kelonggaran = 5%
Maka, Pdesign

= (1,05) (135,2548 kPa) = 142,0175 kPa

Joint efficiency

= 0,8

Allowable stress

= 12650 psia = 87218,714 kPa (Brownell & Young, 1959)

(Brownell & Young, 1959)

Tebal shell tangki:


PD
2SE 1,2P
(142,0175 kPa) (2,2685 m)
=
2 (87218,714 kPa) (0,8) 1,2 (142,0175 kPa)
= 0,0023 m = 0,0910 in

t=

Faktor korosi = 1/8 in


Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,0910 in + 1 /8 in = 0,2160 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in
Tutup terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki dan ditetapkan tebal
tutup 1/4 in.

D.8

Tangki Utilitas I (TU-01)

Fungsi

: Menampung air sementara dari Sand Filter (SF)

Bentuk

: Silinder tegak dengan alas dan tutup datar

Bahan konstruksi

: Carbon Steel SA-283, Grade C

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi:
Temperatur

= 30 oC

Tekanan

= 1 atm

Laju massa air

= 30413,6954 kg/jam

Densitas air

= 995,68 kg/m3

Kebutuhan perancangan

= 3 jam

Faktor keamanan

= 20%

(Geankoplis, 1997)

Universitas Sumatera Utara

Desain Tangki
a. Volume tangki
Volume air, Va =

30413,6954 kg/jam 3 jam


= 91,6370 m3
995,68 kg/m 3

Volume tangki, Vt = 1,2 91,6370 m3 = 109,9643 m3


b. Diameter tangki
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder, D : H = 2 : 3

1
V = D 2 H
4
1
3
109,9643 m 3 = D 2 D
4
2
3
109,9643 m 3 = D 3
8
Maka, D = 4,5369 m
H = 6,8054 m
c. Tebal tangki
Tinggi air dalam tangki =

91,6370 m 3
6,8054 m = 5,6712 m
109,9643 m 3

Tekanan hidrostatik: P

= g h
= 995,68 kg/m3 9,8 m/det2 5,6712 m
= 55,3375 kPa

Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa


P = 55,3375 kPa + 101,325 kPa = 156,6625 kPa
Faktor kelonggaran = 5%
Maka, Pdesign

= (1,05) (156,6625 kPa) = 164,4956 kPa

Joint efficiency

= 0,8

Allowable stress

= 12650 psia = 87218,714 kPa (Brownell & Young, 1959)

(Brownell & Young, 1959)

Tebal shell tangki:

PD
2SE 1,2P
(164,4956 kPa) (4,5369 m)
=
2 (87.218,714 kPa) (0,8) 1,2 (164,4956 kPa)
= 0,0054 m = 0,2108 in

t=

Faktor korosi

= 1/8 in

Universitas Sumatera Utara

Maka tebal shell yang dibutuhkan

= 0,2108 in + 1/8 in = 0,3358 in

Tebal shell standar yang digunakan

= 3/8 in

(Brownell & Young, 1959)

Tangki Pelarutan Asam Sulfat (H2SO4) (TP-03)

D.9
Fungsi

: Membuat larutan asam sulfat

Bentuk

: Silinder tegak dengan alas dan tutup datar

Bahan konstruksi

: Low Alloy Steel SA-203 grade A

Jumlah

: 1 unit

Kondisi pelarutan:
Temperatur

= 30 C

Tekanan

= 1 atm

H2SO4 yang digunakan mempunyai konsentrasi 5% (% berat)


Laju massa H2 SO4

= 0,5234 kg/jam

Densitas H2 SO4

= 1061,7 kg/m3 = 66,2801 lbm/ft3 (Perry & Green, 1999)

Kebutuhan perancangan

= 30 hari

Faktor keamanan

= 20%

Desain Tangki
a. Diameter tangki
Volume larutan, Vl =

0,5234 kg/hari 30 hari


= 7,0984 m3
3
0,05 1061,7 kg/m

Volume tangki, Vt = 1,2 7,0984 m3 = 8,5180 m3


Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder tangki, D : H = 2 : 3.

1
D 2 H
4
1
3
8,5180 m 3 = D 2 D
4
2
3
8,5180 m 3 = D 3
8
V=

Maka:

D = 1,9340 m
H = 2,9010 m

b. Tebal Dinding Tangki


Tinggi larutan H2 SO4 dalam tangki =

7,0984 m 3
2,9010 m = 2,4175 m
8,5180 m 3

Tekanan hidrostatik: Phid = g h

Universitas Sumatera Utara

= 1061,7 kg/m3 9,8 m/det2 2,4175 m


= 25,1534 kPa
Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa
Poperasi = 25,1534 kPa + 101,325 kPa = 126,4784 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %.
Maka, Pdesign = (1,05) (126,4784 kPa) = 132,8024 kPa
Joint efficiency = 0,8

(Brownell & Young, 1959)

Allowable stress = 12650 psia = 87218,7140 kPa

(Brownell & Young, 1959)

Tebal shell tangki:


PD
2SE 1,2P
(132,8024 kPa) (1,1907 m)
=
2(87218,714 kPa)(0,8) 1,2(132,8024 kPa)
= 0,0018 m = 0,0725 in

t=

Faktor korosi

= 1/8 in

Maka tebal shell yang dibutuhkan

= 0,0725 in + 1 /8 in = 0,1975 in

Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in

(Brownell & Young, 1959)

c. Daya Pengaduk
Jenis pengaduk

: flat 6 blade turbin impeller

Jumlah baffle

: 4 buah

Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh:


Da/Dt = 1/3

; Da = 1/3 1,9340 m = 0,6447 m

E/Da = 1

; E = 0,6447 m

L/Da =

; L = 0,6447 m = 0,1612 m

W/Da = 1/5

; W = 1/5 0,6447 m = 0,1289 m

J/Dt = 1 /12

; J = 1 /12 1,9340 m = 0,1612 m

Kecepatan pengadukan, N = 2 putaran/det


Viskositas H2 SO4 5% = 0,012 lbm/ftdetik

(Othmer, 1998)

Bilangan Reynold:

N Re =

N Re =

N (D a )2

(Geankoplis, 1997)

(66,2801)(1) (0,6447 3,2808) 2


0,012

= 49416,0774

Universitas Sumatera Utara

Untuk N Re > 10000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus:

K T .n 3 .D a
gc
5

P=

(McCabe,1999)

KT = 6,3

(McCabe,1999)

6,3.(2 put/det) 3 .(0,6447 3,2808 ft) 5 (66,2801 lbm/ft 3 )


1hp

2
550 ft.lbf/det
32,174 lbm.ft/lbf.det
= 1,9975 hp

P=

Efisiensi motor penggerak = 80 %


Daya motor penggerak =

1,9975
= 2,4968 hp
0,8

Maka daya motor yang dipilih 2 1/2 hp.

D.10

Penukar Kation/Cation Exchanger (CE)

Fungsi

: Mengikat kation yang terdapat dalam air umpan ketel

Bentuk

: Silinder tegak dengan alas dan tutup elipsoidal

Bahan konstruksi

: Carbon Steel SA-283 Grade C

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi:
Temperatur

= 30 oC

Tekanan

= 1 atm

Laju massa air

= 3382,5064 kg/jam

Densitas air

= 995,68 kg/m3

Kebutuhan perancangan

= 1 jam

Faktor keamanan

= 20%

(Geankoplis, 1997)

Ukuran Cation Exchanger


Dari Tabel 12.4, The Nalco Water Handbook, diperoleh:
-

Diameter penukar kation

= 2 ft = 0,6096 m

Luas penampang penukar kation

= 3,14 ft2

Tinggi resin dalam cation exchanger

= 2,5 ft = 0,7620 m

Tinggi silinder

= (1 + 0,2) 2,5 ft = 3 ft = 0,9144 m

Diameter tutup = diameter tangki

= 0,6096 m

Universitas Sumatera Utara

Rasio axis

= 2:1

Tinggi tutup =

1 0,6096
= 0,1524 m

2 2

(Brownell & Young, 1959)

Sehingga, tinggi cation exchanger = 2 0,9144 m + 0,1524 m = 1,9812 m


Tebal Dinding Tangki
Tekanan hidrostatik: Phid = g h
= 995,68 kg/m3 9,8 m/det2 0,7620 m
= 7,4354 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
PT = 7,4354 kPa + 101,325 kPa = 108,7604 kPa
Faktor kelonggaran

= 5%

Maka, Pdesain

= (1,05) (108,7604 kPa) = 114,1985 kPa

Joint efficiency

= 0,8

(Brownell & Young, 1959)

Allowable stress

= 12650 psia = 87218,714 kPa

(Brownell & Young, 1959)

Tebal shell tangki:

PD
2SE 1,2P
(114,1985 kPa) (0,6069 m)
=
2(87.218,714 kPa)(0,8) 1,2(114,1985 kPa)
= 0,0005 m = 0,0197 in

t=

Faktor korosi = 1/8 in


Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,0197 in + 1/8 in = 0,1447 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in

(Brownell & Young, 1959)

Tutup terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki dan ditetapkan tebal tutup
1/4 in.

D.11

Tangki Pelarutan NaOH (TP-04)

Fungsi

: Membuat larutan natrium hidroksida (NaOH)

Bentuk

: Silinder tegak dengan alas dan tutup datar

Bahan konstruksi

: Carbon Steel SA-283 Grade C

Jumlah

: 1 unit

Universitas Sumatera Utara

Data:
Laju alir massa NaOH

= 1,1109 kg/jam

Waktu regenerasi

= 24 jam

NaOH yang dipakai berupa larutan 4% (% berat)


Densitas larutan NaOH 4%

= 1518 kg/m3 = 94,7662 lbm/ft3

(Perry & Green, 1999)


Kebutuhan perancangan

= 30 hari

Faktor keamanan

= 20%

Desain Tangki
a. Diameter tangki
Volume larutan, V1 =
Volume tangki

(1,1109 kg / jam)(24 jam / hari )(30 hari )


= 13,1733 m3
3
(0,04)(1518 kg / m )

= 1,2 13,1733 m3 = 15,8079 m3

Ditetapkan perbandingan tinggi tangki dengan diameter tangki D : H = 2 : 3

1
D 2 H
4
1
3
15,8079 m 3 = D 2 D
4
2
3
15,8079 m 3 = D 3
8
V=

Maka:

D = 2,3767 m
H = 3,5650 m

b. Tebal dinding tangki


Tinggi larutan NaOH dalam tangki =

13,1733 m 3
3,5650 m = 2,9709 m
15,8079 m 3

Tekanan hidrostatik: Phid = g h


= 1518 kg/m3 9,8 m/det2 2,9709 m
= 44,1956 kPa
Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa
Poperasi = 44,1956 kPa + 101,325 kPa = 145,5206 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %. Maka,
Pdesign = (1,05) (145,5206) = 152,7967 kPa
Joint efficiency = 0,8

(Brownell & Young, 1959)

Universitas Sumatera Utara

Allowable stress = 12650 psia = 87218,7140 kPa

(Brownell & Young, 1959)

Tebal shell tangki:


PD
2SE 1,2P
(152,7967 kPa) (2,3767 m)
=
2(87218,714 kPa)(0,8) 1,2(152,7967 kPa)
= 0,0026 m = 0,1026 in

t=

Faktor korosi

= 1/8 in

Maka tebal shell yang dibutuhkan

= 0,1206 in + 1/8 in = 0,2276 in

Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in

(Brownell & Young, 1959)

c. Daya pengaduk
Jenis pengaduk

: flat 6 blade turbin impeller

Jumlah baffle

: 4 buah

Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh:


Da/Dt = 1/3

; Da = 1/3 2,3767 m = 0,7922 m

E/Da = 1

; E = 0,7922 m

L/Da =

; L = 0,7922 m = 0,1981 m

W/Da = /5

; W = 1/5 0,7922 m = 0,1584 m

J/Dt = 1 /12

; J = 1/12 2,3767 m = 0,1981 m

Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/det


Viskositas NaOH 4% = 4,302.10-4 lbm/ft.det

(Othmer, 1998)

Bilangan Reynold:

N Re

N (D a )2
=

N Re =

(Geankoplis, 1997)

(94,7662)(1) (0,7922 3,2808) 2


0,0004

= 1488135,8117

Untuk N Re > 10000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus:

K T .n 3 .D a
gc
5

P=

KT = 6,3

(McCabe,1999)
(McCabe,1999)

6,3.(1 put/det) 3 .(0,7922 3,2808 ft) 5 (94,7662 lbm/ft 3 )


1hp

2
550 ft.lbf/det
32,174 lbm.ft/lbf.det
= 4,002 hp

P=

Universitas Sumatera Utara

Efisiensi motor penggerak

= 80 %

Daya motor penggerak

4,002
= 5,002 hp
0,8

Maka daya motor yang dipilih 5,25 hp.

D.12

Penukar Anion/Anion Exchanger (AE)

Fungsi

: Mengikat anion yang terdapat dalam air umpan ketel

Bentuk

: Silinder tegak dengan alas dan tutup elipsoidal

Bahan konstruksi

: Carbon steel SA-283, Grade C

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi:
Temperatur

= 30 oC

Tekanan

= 1 atm

Laju massa air

= 3382,5064 kg/jam

Densitas air

= 995,68 kg/m3

Kebutuhan perancangan

= 1 jam

Faktor keamanan

= 20%

(Geankoplis, 1997)

Ukuran Anion Exchanger


Dari Tabel 12.4, The Nalco Water Handbook, diperoleh:
-

Diameter penukar kation

= 2 ft = 0,6096 m

Luas penampang penukar kation

= 3,14 ft2

Tinggi resin dalam cation exchanger

= 2,5 ft

Tinggi silinder = (1 + 0,2) 2,5 ft = 3 ft = 0,9144 m


Diameter tutup = diameter tangki = 0,6096 m
Rasio axis
Tinggi tutup =

= 2:1

1 0,6096
= 0,1524 m

2 2

(Brownell & Young, 1959)

Sehingga, tinggi cation exchanger = 2 0,9144 m + 0,1524 m = 1,9812 m


Tebal Dinding Tangki
Tekanan hidrostatik: Phid = g h
= 995,68 kg/m3 9,8 m/det2 0,7620 m
= 7,4354 kPa

Universitas Sumatera Utara

Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa


PT = 7,4354 kPa + 101,325 kPa = 108,7604 kPa
Faktor kelonggaran

= 5%

Maka, Pdesain

= (1,05) (108,7604 kPa) = 114,1985 kPa

Joint efficiency

= 0,8

(Brownell & Young, 1959)

Allowable stress

= 12650 psia = 87218,714 kPa

(Brownell & Young, 1959)

Tebal shell tangki:

PD
2SE 1,2P
(114,1985 kPa) (0,6069 m)
=
2(87.218,714 kPa)(0,8) 1,2(114,1985 kPa)
= 0,0005 m = 0,0197 in

t=

Faktor korosi = 1/8 in


Maka tebal shell yang dibutuhkan

= 0,0197 in + 1/8 in = 0,1447 in

Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in

(Brownell & Young, 1959)

Tutup terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki dan ditetapkan tebal tutup
1/4 in.

D.13

Tangki Pelarutan Kaporit [Ca(ClO)2] (TP-05)

Fungsi

: Membuat larutan kaporit untuk klorinasi air domestik

Bentuk

: Silinder tegak dengan alas dan tutup datar

Bahan konstruksi

: Carbon Steel SA-283 Grade C

Jumlah

: 1 unit

Data:
Kaporit yang digunakan

= 2 ppm

Kaporit yang digunakan berupa larutan 70% (% berat)


Laju massa kaporit

= 0,0059 kg/jam

Densitas larutan kaporit 70% = 1272 kg/m3 = 79,4088 lbm/ft3


(Perry & Green, 1999)
Kebutuhan perancangan

= 90 hari

Faktor keamanan

= 20%

Universitas Sumatera Utara

Desain Tangki
a. Diameter tangki
Volume larutan, V1 =
Volume tangki

(0,0059 kg / jam)(24 jam / hari )(90 hari )


= 0,0143 m3
(0,7)(1272 kg / m 3 )

= 1,2 0,0143 m3 = 0,0172 m3

Ditetapkan perbandingan tinggi tangki dengan diameter tangki D : H = 2 : 3

1
D 2 H
4
1
3
0,0172 m 3 = D 2 D
4
2
3
0,0172 m 3 = D 3
8
V=

Maka: D = 0,2445 m
H = 0,3668 m
b. Tebal dinding tangki
Tinggi larutan NaOH dalam tangki =

0,0143 m 3
0,3668 m = 0,3075 m
0,0172 m 3

Tekanan hidrostatik: Phid = g h


= 1272 kg/m3 9,8 m/det2 0,3075 m
= 3,8104 kPa
Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 3,1544 kPa
Poperasi = 3,8104 kPa + 101,325 kPa = 105,1354 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %.
Maka, Pdesign = (1,05) (105,1354 kPa) = 110,3921 kPa
Joint efficiency = 0,8

(Brownell & Young, 1959)

Allowable stress = 12650 psia = 87218,7140 kPa (Brownell & Young, 1959)

Tebal shell tangki:


PD
2SE 1,2P
(110,3921 kPa) (0,2445 m)
=
2(87218,714 kPa)(0,8) 1,2(110,3921 kPa)
= 0,0002 m = 0,0076 in

t=

Faktor korosi

= 1/8 in

Universitas Sumatera Utara

Maka tebal shell yang dibutuhkan

= 0,0076 in + 1/8 in = 0,1326 in

Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in

(Brownell & Young, 1959)

c. Daya Pengaduk
Jenis pengaduk

: flat 6 blade turbin impeller

Jumlah baffle

: 4 buah

Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh:


Da/Dt = 1/3

; Da = 1/3 0,2445 m = 0,0815 m

E/Da = 1

; E = 0,0815 m

L/Da =

; L = 0,0815 m = 0,0204 m

W/Da = 1/5

; W = 1/5 0,0815 m = 0,0163 m

J/Dt = 1 /12

; J = 1/12 0,2445 m = 0,0204 m

Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/det


Viskositas kaporit = 0,0007 lbm/ft.det

(Othmer, 1998)

Bilangan Reynold:

N Re =

N Re =

N (D a )2

(Geankoplis, 1997)

(79,4088)(1) (0,0815 3,2808) 2


0,0007

= 8451,2772

Untuk N Re < 10000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus:

K L .n 2 .D a
gc
3

P=

(McCabe,1999)

KL = 71

P=

(McCabe,1999)

71.(1 put/det) 3 .(0,0815 3,2808 ft) 5 (0,0007 lbm/ft.s)


1hp

2
550 ft.lbf/det
32,174 lbm.ft/lbf.det

= 3,6876 10 -9 hp
Efisiensi motor penggerak = 80 %
Daya motor penggerak =

3,6876 10 -9
= 4,6095 10-9 hp
0,8

Maka daya motor yang dipilih 1/20 hp.

Universitas Sumatera Utara

D.14

Tangki Utilitas II (TU-02)

Fungsi

: Menampung air untuk didistribusikan ke domestik

Bentuk

: Silinder tegak dengan alas dan tutup datar

Bahan konstruksi

: Carbon Steel SA-283, Grade C

Kondisi operasi:
Temperatur

= 30 oC

Tekanan

= 1 atm

Laju massa air

= 2070,1847 kg/jam

Densitas air

= 995,68 kg/m3

Kebutuhan perancangan

= 24 jam

Faktor keamanan

= 20%

(Geankoplis, 1997)

Desain tangki
a. Volume tangki
Volume air, Va =

2070,1847 kg/jam 24 jam


= 49,9000 m3
3
995,68 kg/m

Volume tangki, Vt = 1,2 49,9000 m3 = 59,8800 m3


b. Diameter tangki
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder, D : H = 2 : 3

1
D 2 H
4
1
3
59,8800 m 3 = D 2 D
4
2
3
59,8800 m 3 = D 3
8
V=

Maka, D = 3,7049 m
H = 5,5573 m
Tinggi air dalam tangki =

49,9 m 3
5,5573 m = 4,6311 m
59,88 m 3

c. Tebal tangki
Tekanan hidrostatik: Ph

= g h
= 995,68 kg/m3 9,8 m/det2 4,6311 m
= 45,1887 kPa

Universitas Sumatera Utara

Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa


P = 45,1887 kPa + 101,325 kPa = 146,5137 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %
Maka, Pdesign = (1,05) (146,5137 kPa) = 153,8393 kPa
Joint efficiency = 0,8

(Brownell & Young, 1959)

Allowable stress = 12650 psia = 87218,714 kP

(Brownell & Young, 1959)

Tebal shell tangki:

PD
2SE 1,2P
(153,8393 kPa) (3,7049 m)
=
2 (87218,714 kPa) (0,8) 1,2 (153,8393 kPa)
= 0,0041 m = 0,1610 in

t=

Faktor korosi

= 1/8 in

Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,1610 in + 1/8 in = 0,2860 in


Tebal shell standar yang digunakan = 3/8 in

D.15

(Brownell,1959)

Menara Pendingin Air /Water Cooling Tower (CT)

Fungsi

: Mendinginkan air pendingin bekas dari temperatur 50oC


menjadi 30oC

Jenis

: Mechanical Draft Cooling Tower

Bahan konstruksi

: Carbon Steel SA53 Grade B

Kondisi operasi:
Suhu air masuk menara (T L2) = 50 oC = 122 oF
Suhu air keluar menara (T L1 ) = 30 oC = 86 oF
Suhu udara (TG1)

= 30 0C = 86 oF

Dari Gambar 12-14, Perry (1999) diperoleh suhu bola basah, Tw = 770F.
Dari kurva kelembaban, diperoleh H = 0,02 kg uap air/kg udara kering.
Dari Gambar 12-14, Perry (1999) diperoleh konsentrasi air = 2,3 gal/ft2menit
Densitas air (50 oC)

= 998,07 kg/m3

Laju massa air pendingin

= 101864,9913 kg/jam

Laju volumetrik air pendingin

= 101864,9913 / 998,07 = 102,0620 m3/jam

Kapasitas air, Q

= 102,0620 m3/jam 264,17 gal/m3 / 60 menit/jam

(Geankoplis, 1997)

= 449,3618 gal/menit

Universitas Sumatera Utara

Faktor keamanan

= 20%

Luas menara, A

= 1,2 (kapasitas air/konsentrasi air)


= 1,2 (449,3618 gal/menit/(2,3 gal/ft2 .menit)
= 234,4497 ft2

Laju alir air tiap satuan luas (L) =

101864,9913 kg/jam 1 jam (3,2808 ft) 2


339,3127 ft 2 3600 s 1 m 2

= 1,2991 kg/s.m2

Perbandingan L : G direncanakan = 5 : 6
Sehingga laju alir gas tiap satuan luas (G) = 1,0826 kg/s.m2

Perhitungan Tinggi Menara


Dari Pers. 9.3-8, Geankoplis (1997):
Hy1 = (1,005 + 1,88 0,02).103 (30 0) + 2,501.106 (0,02)
= 81298 J/kg
Dari Pers. 10.5-2, Geankoplis (1997) diperoleh:
G (Hy2 Hy1)

= L (4,187.103).( TL2 - T L1)

1,0826 (Hy2 81298)

= 1,2991 (4,187.103).(50-30)

Hy2

= 181786 J/kg

500

Entalphy Hy [J/kgx103]

450

garis operasi
garis kesetimbangan

400
350
300
250
200
150
100
50
0
0

20

40
Temperatur ( C )

60

80

Gambar D.2 Grafik Entalpi dan Temperatur Cairan pada Cooling Tower (CT)

Universitas Sumatera Utara

Ketinggian menara, z =

M.kG.a.P

Hy 2

Hy1

dHy
Hy * Hy

(Geankoplis, 1997)

Tabel D.1 Perhitungan Entalpi dalam Penentuan Tinggi Menara Pendingin


T

Hy

Hy*

1/(Hy*-Hy)

30,0000

81,298

96,3857

0,0663

32,2000

92,352

112,1000

0,0506

35,0000

106,420

128,9000

0,0445

37,8000

120,488

148,2000

0,0361

40,6000

134,557

172,1000

0,0266

43,3000

148,123

197,2000

0,0204

46,1000

162,191

224,5000

0,0160

50,0000

181,786

248,5667

0,0150

0.07
1/(Hy*-Hy) x E-03

0.06
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
0
60.000

80.000

100.000

120.000

140.000

160.000

180.000

200.000

Hy x E-03

Gambar D.3 Kurva Hy terhadap 1/(Hy*Hy)

Luasan daerah di bawah kurva dari Hy = 81.298 sampai 206.908 pada Gambar D.3
adalah

Hy 2

Hy1

dHy
Hy * Hy

= 3,2023

Estimasi kG.a = 1,207.10-7 kg.mol /s.m3 (Geankoplis, 1997).


Maka ketinggian menara , z =

1,0826 3,2023
29 1,207 10 7 1,013 10 5

= 9,7767 m

Universitas Sumatera Utara

Diambil performance menara 90%, maka dari Gambar 12-15, Perry (1999) diperoleh
tenaga kipas 0,03 Hp/ft2.
Daya yang diperlukan = 0,03 Hp/ft2 234,4497 ft2 = 7,0335 hp
Digunakan daya standar 7,25 hp

D.16

Deaerator (DE)

Fungsi

: Menghilangkan gas-gas yang terlarut dalam air umpan ketel

Bentuk

: Silinder horizontal dengan tutup elipsoidal

Bahan konstruksi

: Carbon Steel SA283 Grade C

Kondisi operasi:
Temperatur

= 90 oC

Tekanan

= 1 atm

Laju massa air

= 16912,5319 kg/jam

Densitas air

= 995,68 kg/m3

Kebutuhan perancangan

= 1 hari

Faktor keamanan

= 20%

(Geankoplis, 1997)

Perhitungan:
a. Ukuran tangki
Volume air, Va =

16912,5319 kg/jam 24 jam


= 407,6619 m3
3
995,68 kg/m

Volume tangki, Vt = 1,2 407,6619 m3 = 489,1942 m3


Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi tangki, D : H = 2 : 3

1
D 2 H
4
1
3
489,1942 m 3 = D 2 D
4
2
3
489,1942 m 3 = D 3
8
V=

Maka: D = 7,4617 m
H = 11,1926 m
Tinggi cairan dalam tangki

407,6619
11,1926 = 9,3272 m
489,1942

b. Diameter dan tinggi tutup

Universitas Sumatera Utara

Diameter tutup = diameter tangki = 7,4617 m


Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi tutup, D : H = 4 : 1
Tinggi tutup =

1
7,4617 m = 1,8654 m
4

(Brownel

l & Young, 1959)


Tinggi tangki total = 11,1926 + 2(1,8654) = 14,9235 m
c. Tebal tangki
Tekanan hidrostatik
P = g h
= 995,68 kg/m3 9,8 m/det2 9,3272 m
= 91,0114 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
P = 91,0114 kPa + 101,325 kPa = 192,3364 kPa
Faktor kelonggaran = 5%
= (1,05) (192,3364 kPa) = 201,9533 kPa

Maka, Pdesign

Joint efficiency = 0,8

(Brownell & Young, 1959)

Allowable stress = 12650 psia = 87218,714 kPa

(Brownell & Young, 1959)

Tebal shell tangki:


PD
2SE 1,2P
(201,9533 kPa) (7,4617 m)
=
2(87218,714 kPa)(0,8) 1,2(201,9533 kPa)
= 0,0108 m = 0,4259 in

t=

Faktor korosi = 1/4 in


Maka tebal shell yang dibutuhkan

= 0,4259 in + 1/4 in = 0,6759 in

Tebal shell standar yang digunakan = 7/8 in

(Brownell & Young, 1959)

Tutup terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki dan ditetapkan tebal
tutup 7/8 in.

D.17

Ketel Uap (KU)

Fungsi

: Menyediakan uap untuk keperluan proses

Jenis

: Water tube boiler

Bahan konstruksi

: Carbon steel

Universitas Sumatera Utara

Kondisi operasi :
Uap jenuh yang digunakan bersuhu 120 oC dan tekanan 1,961 atm.
Dari steam table, Reklaitis (1983) diperoleh panas laten steam 2202,175 kJ/kg =
946,7798 Btu/lbm.
Kebutuhan uap = 16912,5319 kg/jam = 37285,9451 lbm/jam

Menghitung Daya Ketel Uap


W =

34 ,5 P 970 ,3
H

dimana:

= Daya boiler, hp

= Kebutuhan uap, lbm/jam

= Panas laten steam, Btu/lbm

Maka,

P=

37285,9451 946,7798
= 1054,5545 hp
34,5 970,3

Menghitung Jumlah Tube


Luas permukaan perpindahan panas, A = P 10 ft2/hp = 1054,5545 hp 10 ft2 /hp
= 10545,5449 ft2
Direncanakan menggunakan tube dengan spesifikasi:
-

Panjang tube

= 30 ft

Diameter tube

= 3 in

Luas permukaan pipa, a = 0,9170 ft2 / ft

(Kern, 1965)

Sehingga jumlah tube:


Nt

(10545,5449 ft 2 )
A
=
=
L a'
30 ft 0,9170 ft 2 / ft

Nt

= 383,3350 buah

Nt

= 384 buah

D.18 Tangki Bahan Bakar (TB)


Fungsi

: Menyimpan bahan bakar Solar

Bentuk

: Silinder tegak dengan alas dan tutup berbentuk ellipsoidal

Bahan konstruksi

: Carbon steel SA-53, grade B

Universitas Sumatera Utara

Jumlah

: 4 unit

Kondisi operasi

: Temperatur 30 C dan tekanan 1 atm

Laju volume solar

= 1.227,8690 L/jam

Densitas solar

= 0,89 kg/l = 55,56 lbm/ft3

Kebutuhan perancangan

= 7 hari

(Bab VII)
(Perry & Green, 1999)

Perhitungan Ukuran Tangki :


Volume solar

= 1.227,8690 L/jam x 7 hari x 24 jam/hari /1000 = 206,282 m3

Faktor keamanan

= 20 %

Kebutuhan solar (Va) = 1,2 x 206,282 m3


= 247,5384 m3
Volume tangki, Vt = 247,5384 m3/ 4 unit = 61,8846 m3
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder, D : H = 1 : 2

1
D 2 H
4
1
V = D 2 (2D )
4
1
V = D 3
2
V=

Tutup tangki berbentuk ellipsoidal dengan rasio axis major terhadap minor 2:1,
sehingga :
(Brownell dan Young, 1959)
Tinggi head (H h) = 1/6 D
Volume tutup (Vh) ellipsoidal = /4 D2H h
= /4 D2 (1/6 D)
= /24 D3
Volume tangki (V)
V = Vs + 2Vh
V =

V=
61,8846 m3

1 3 1
D + D 3
12
2
7
D 3
12
7
D 3
12

Di

= 3,2328 m = 127,2756 in

Hs

= 6,4656 m

Diameter dan tinggi tutup


Diameter tutup

= diameter tangki

= 3,2328 m

Universitas Sumatera Utara

Hh

= 1 D = 1 3,2328

= 0,5388 m

Ht (Tinggi tangki)

= Hs + 2Hh

= 7,5432 m

Tebal shell tangki


Tinggi cairan dalam tangki =

206,2820 m 3
x 6,4656 = 5,3880 m
247,5384 m 3

Tebal Dinding Tangki


Tekanan hidrostatik
Phid = x g x l = 890,0712 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 5,3880 m = 46,9979 kPa
Tekanan operasi, Po = 1 atm = 101,3250 kPa
Poperasi = 46,9979 + 101,3250 = 148,3229 psia
Faktor kelonggaran = 5 %.
Maka, Pdesign = (1,05)( 148,3229) = 155,7390 kPa = 22,5880 psia
Joint efficiency

= 0,85

(Brownell & Young, 1959)

Allowable stress

= 12650 psia = 87.218,714 kPa

(Brownell & Young, 1959)

Faktor korosi

= 0,015625 in/tahun.

Umur alat

= 10 tahun

Tebal shell tangki:

t=

PD
2SE 1,2P

(22,5880 psia) (127,2756 in)


+ (10 tahun x 0,015625 in / tahun)
2(12650 psia)(0,85) 1,2(22,5880 psia)
= 0,1767 in

t=

Maka tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN E
PERHITUNGAN ASPEK EKONOMI

Dalam rencana pra rancangan pabrik Amonium sulfat digunakan asumsi


sebagai berikut:
Pabrik beroperasi selama 330 hari dalam setahun.
Kapasitas 30.000 ton/tahun.
Perhitungan didasarkan pada harga peralatan tiba di pabrik atau purchased
equipment delivered (Peters, et.al.,2004).
Harga alat disesuaikan dengan nilai tukar dollar terhadap rupiah adalah :
US$ 1 = Rp 9190,- (Bank Mandiri, 06 April 2012).

E.1

Modal Investasi Tetap (Fixed Capital Investment)

E.1.1 Modal Investasi Tetap Langsung (MITL)


A. Modal untuk Pembelian Tanah Lokasi Pabrik
Harga tanah pada lokasi pabrik di daerah Segoromadu,Gresik, Jawa Timur
berkisar Rp 1.000.000,-/m2 (gresik.olx.co.id. 2012). Biaya perataan tanah
adalah 5% dari harga tanah keseluruhan (Hal. 240, Peters, et.al.,2004).

Luas tanah seluruhnya

= 12900 m2

Harga tanah seluruhnya

= 12900m2 Rp 1000000/m2
= Rp 12.900.000.000,-

Biaya perataan tanah

= 0,05 x Rp 12.900.000.000
= Rp 645.000.000,-

Biaya administrasi

= Rp 2.000.000,-

Maka modal untuk pembelian tanah (A) adalah Rp 13.547.000.000,-

Universitas Sumatera Utara

B. Harga Bangunan
Tabel E.1 Perincian Harga Bangunan, dan Sarana Lainnya
Harga
No
Nama Bangunan
L (m2)
(Rp/m2)
1

Pos keamanan

Areal bahan baku

Jumlah (Rp)

30

1.000.000

30.000.000

1200

1.250.000

1.500.000.000

Parkir

200

500.000

100.000.000

Taman*)

100

250.000

25.000.000

Perumahan karyawan

500

1.250.000

625.000.000

Ruang kontrol

100

1.250.000

125.000.000

Areal proses

2600

2.500.000

6.500.000.000

Areal produk

2300

1.250.000

2.875.000.000

Perkantoran

300

1.250.000

375.000.000

10

Laboratorium

150

1.250.000

187.500.000

11

Poliklinik

40

1.250.000

50.000.000

12

Kantin

100

500.000

50.000.000

13

Tempat ibadah

50

1.000.000

50.000.000

14

Gudang peralatan

200

1.250.000

250.000.000

15

Bengkel

200

1.250.000

250.000.000

16

Unit pemadam kebakaran

80

1.250.000

100.000.000

17

Unit pengolahan air

1050

2.500.000

2.625.000.000

18

Ruang boiler

200

3.000.000

600.000.000

19

Unit pembangkit listrik

200

2.500.000

500.000.000

20

Unit pengolahan limbah

200

2.500.000

500.000.000

21

Areal perluasan*)

1000

250.000

250.000.000

22

Jalan*)

1000

1.000.000

1.000.000.000

23

Perpustakaan

50

1.250.000

62.500.000

24

Sarana olahraga*)

50

1.250.000

62.500.000

25

Areal antar bangunan

1000

1.250.000
-

1.250.000.000
19.942.500.000

Total

12900

Universitas Sumatera Utara

Ket * : sarana pabrik


Harga bangunan saja

= Rp 12.209.500.000,-

Harga sarana

= Rp 1.337.500.000,-

Total biaya bangunan dan sarana (B) = Rp 13.547.000.000,C. Perincian Harga Peralatan
Harga peralatan yang di impor dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan
berikut (Peters, et.al.,2004) :

X I
Cx = Cy 2 x
X 1 I y
m

dimana: Cx = harga alat pada tahun 2012


Cy = harga alat pada tahun dan kapasitas yang tersedia
X1 = kapasitas alat yang tersedia
X2 = kapasitas alat yang diinginkan
Ix = indeks harga pada tahun 2012
Iy = indeks harga pada tahun yang tersedia
m = faktor eksponensial untuk kapasitas (tergantung jenis alat)
Untuk menentukan indeks harga pada tahun 2012 digunakan metode regresi
koefisien korelasi:
r=

[n X i Yi X i Yi ]
(n X i 2 (X i )2 ) (n Yi 2 (Yi )2 )

Tabel E.2 Harga Indeks Marshall dan Swift


No.
Tahun (Xi)
Indeks (Yi)
Xi.Yi
1
1987
814
1617418
2
1988
852
1693776
3
1989
895
1780155
4
1990
915,1
1821049
5
1991
930,6
1852824,6
6
1992
943,1
1878655,2
7
1993
964,2
1921650,6
8
1994
993,4
1980839,6
9
1995
1027,5
2049862,5
10
1996
1039,1
2074043,6
11
1997
1056,8
2110429,6

(Montgomery, 1992)

Xi
3948169
3952144
3956121
3960100
3964081
3968064
3972049
3976036
3980025
3984016
3988009

Yi
662596
725904
801025
837408,01
866016,36
889437,61
929681,64
986843,56
1055756,25
1079728,81
1116826,24

Universitas Sumatera Utara

12
13
14

1998
1999
2000

1061,9
1068,3
1089

2121676,2
2135531,7
2178000

3992004
3996001
4000000

1127631,61
1141264,89
1185921

15
16

2001
2002

1093,9
1102,5

2188893.9
2207205

4004001
4008004

1196617,21
1215506,25

Total

31912

15846,4

31612010,5

63648824 15818164,44

Sumber: Tabel 6-2, Peters, et.al. et al, 2004

Data :

n = 16

Xi = 31912

Yi = 15846,4

XiYi = 31612010,5 Xi = 63648824

Yi = 15818164,44

Dengan memasukkan harga-harga pada Tabel LE 2, maka diperoleh harga


koefisien korelasi:
r =

(16) . (31612010,5) (31912)(15846,4)


[(16). (63648824) (31912)] x [(16)( 15818164,44) (15846,4) ]
0,9808 = 1
Harga koefisien yang mendekati +1 menyatakan bahwa terdapat hubungan

linier antar variabel X dan Y, sehingga persamaan regresi yang mendekati adalah
persamaan regresi linier.
Persamaan umum regresi linier, Y = a + b X
dengan:

= indeks harga pada tahun yang dicari (2012)

= variabel tahun ke n 1

a, b = tetapan persamaan regresi


Tetapan regresi ditentukan oleh :

b=

(Montgomery, 1992)

(n X i Yi ) (X i Yi )
(n X i 2 ) (X i )2

Yi. Xi 2 Xi. Xi.Yi


a =
n.Xi 2 (Xi) 2
Maka :
b = 16 .( 31612010,5) (31912)(15846,4)
16. (63648824) (31912)
= 18,7226

Universitas Sumatera Utara

a = (15846,4)( 63648824) (31912)(31612010,5)


16. (63648824) (31912)
= -36351,9196

Sehingga persamaan regresi liniernya adalah:


Y=a+bX
Y = 18,7226X 36351,9196
Dengan demikian, harga indeks pada tahun 2011 adalah:
Y = 18,7226 (2012) 36351,9196
Y = 1318,05
Perhitungan harga peralatan adalah menggunakan harga faktor eksponsial (m)
Marshall & Swift. Harga faktor eksponen ini beracuan pada Tabel 6-4, Peters, et.al.
et al, 2004. Untuk alat yang tidak tersedia, faktor eksponensialnya dianggap 0,6
(Peters, et.al.,2004).
Contoh perhitungan harga peralatan:
a. Tangki Penyimpanan Asam sulfat (T-104)
Kapasitas tangki , X2 = 60,49 m3. Dari Gambar LE.1 berikut, diperoleh untuk
harga kapasitas tangki (X1) 1 m adalah (Cy) US$ 9400. Dari tabel 6-4, Peters, et.al.,
2004, faktor eksponen untuk tangki adalah (m) 0,49. Indeks harga pada tahun 2002
(Iy) 1102,5.

Purchased cost, dollar

10

103

102

Capacity, gal
104

105

105

Mixing tank with agitator

10

304 Stainless stell

Carbon steel
310 kPa (30 psig) Carbon-steel tank (spherical)

103
10-1

P-82
Jan,2002

10
Capacity, m

10

103

Gambar E.1 Harga Peralatan untuk Tangki Penyimpanan (Storage) dan Tangki
Pelarutan.(Peters et.al., 2004)

Universitas Sumatera Utara

Indeks harga tahun 2012 (Ix) adalah 1318,05. Maka estimasi harga tangki untuk (X2 )
60,49 m3 adalah :

60,49
Cx = US$ 9457
1
Cx = US$ 84.398,-

0 , 49

1318,05
1102,5

C x = Rp 775.614.524,-/unit
Dengan cara yang sama diperoleh perkiraan harga alat lainnya yang dapat dilihat
pada Tabel E.3 untuk perkiraan peralatan proses dan Tabel E.4 untuk perkiraan
peralatan utilitas.
Untuk harga alat impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai berikut:
-

Biaya transportasi

= 5%

Biaya asuransi

= 1%

Bea masuk

= 15 %

(Rusjdi, 2004)

PPn

= 10 %

(Rusjdi, 2004)

PPh

= 10 %

(Rusjdi, 2004)

Biaya gudang di pelabuhan

= 0,5 %

Biaya administrasi pelabuhan = 0,5 %

Transportasi lokal

= 0,5 %

Biaya tak terduga

= 0,5 %

Total

= 43 %

Untuk harga alat non impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai
berikut:
-

PPn

= 10 %

(Rusjdi, 2004)

PPh

= 10 %

(Rusjdi, 2004)

Transportasi lokal

= 0,5 %

Biaya tak terduga

= 0,5 %

Total

= 21 %

Universitas Sumatera Utara

Tabel E.3 Estimasi Harga Peralatan Proses


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44

Kode
TK-101
TK-102
TK-201
C-101
C-102
AB-101
AB-102
R-201
R-202
JB-101
JB-102
JB-103
M-101
D-101
D-102
SC-101
SC-301
BE-101
BE-301
BC-301
CR-301
EV-201
CF-301
E-204
E-301
RD-301
E-101
E-102
E-103
E-201
E-202
E-203
FL-201
P-101
P-102
P-103
P-201
P-202
P-203
P-204
P-205
P-301
P-302
G-101

Unit
2
7
4
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

Ket*)
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
NI
NI
NI
NI
NI
NI
NI
NI
NI
NI
NI

Harga / Unit (Rp)


1.175.983.905
596.695.509
775.614.524
24.007.300
45.177.473
144.2297217
567.284.151
2608733.782
716.230.922
40.989.945
38.072.054
8.4554161
320.859.251
51.642.060
54.148.573
251.971.496
294.788.912
255.209.322
251.971.496
255.209.322
827.8863228
1446.217.228
1125.892.569
29.993.422
18.556.126
27963961
23.582.297
36.653.874
26.947.159
16382.990
4.890.535
9.454.295
1315.157.346
35.092.895
11.134003
36.991.420
14.117.487
46.279.563
45.111.675
44.163.130
35.568.274
77.128.621
8.1294.651
43.280.535

Harga Total (Rp)


2.351.967.809
4.176.868.563
3.102.458.094
24.007.300
45.177.473
144.2297217
567.284.151
2608733.782
716.230.922
40.989.945
38.072.054
8.4554161
320.859.251
51.642.060
54.148.573
251.971.496
294.788.912
255.209.322
251.971.496
255.209.322
827.8863228
1446.217.228
1125.892.569
29.993.422
18.556.126
27963961
23.582.297
36.653.874
26.947.159
16382.990
4.890.535
9.454.295
1315.157.346
35.092.895
11.134003
36.991.420
14.117.487
46.279.563
45.111.675
44.163.130
35.568.274
77.128.621
8.1294.651
43.280.535

Universitas Sumatera Utara

Lanjutan Tabel E.3 Estimasi Harga peralatan proses.............................(Lanjutan)


No

Kode

Unit

45
46
47

G-301
Insulasi NH3
Insulai CO2

1
2
7

Ket *

Harga/unit (Rp)

NI
I
I
Total

Harga total (Rp)

43.733.074
8.240.031
10.229.283
Rp

43.733.074
16.480.062
71.604.982
29.896.977.305

Impor (I)

Rp

29.383.081.976

Non impor (NI)

Rp

513.895.329

Tabel E.4 Estimasi Harga Peralatan Utilitas


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33

Kode

Unit
SC
1
BS
1
CL
1
SF
1
TU-I
1
CT
1
DE
1
KU
4
CE
1
AE
1
TP-01
1
TP-02
1
TP-03
1
TP-04
1
TP-05
1
TU-2
1
TB
4
Refrigeration
1
PU-01
1
PU-02
1
PU-03
1
PU-04
1
PU-05
1
PU-06
1
PU-07
1
PU-08
1
PU-09
1
PU-10
1
PU-11
1
PU-12
1
PU-13
1
PU-14
1
PU-15
1

Ket*)
NI
NI
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
NI
NI
NI
NI
NI
NI
NI
NI
NI
NI
NI
NI
NI
NI
NI

Harga / Unit (Rp)


18.803.544
8.000.000
554.920.929
48.814.329
462.274.363
259.080.381
1.754.477.432
194.279.756
137.868.929
137.868.929
81.886.148
61.345.060
132.031.142
178.755.448
6.312.769
343.304.122
555.671.162
98.486.152
59.158.985
48.422.342
58.815.947
48.422.342
248.382.820
248.382.820
216.934.369
108.124.374
240.747.796
44.911.398
216.934.369
51.106.826
216.934.369
9.226.509
240.747.796

Harga Total (Rp)


18.803.544
8.000.000
554.920.929
48.814.329
462.274.363
259.080.381
1.754.477.432
777.119.024
137.868.929
137.868.929
81.886.148
61.345.060
132.031.142
178.755.448
6.312.769
343.304.122
2.222.684.646
98.486.152
59.158.985
48.422.342
58.815.947
48.422.342
248.382.820
248.382.820
216.934.369
108.124.374
240.747.796
44.911.398
216.934.369
51.106.826
216.934.369
9.226.509
240.747.796

Universitas Sumatera Utara

Tabel E.4 Estimasi Harga Peralatan Utilitas........................... (Lanjutan)


No
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45

Kode
PU-16
PU-17
PU-18
PU-19
PU-20
PU-21
PU-22
PU-23
BP
BPA
BN
Generator

Unit
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2

Ket*)
NI
NI
NI
NI
NI
NI
NI
NI
NI
NI
NI
NI

Harga / Unit (Rp)


273.576.718
258.235.485
249.084.234
16.149.086
43.125.491
43.125.491
43.125.491
43.125.491
75.000.000
75.000.000
75.000.000
100.000.000

Total

Harga Total (Rp)


273.576.718
258.235.485
249.084.234
16.149.086
43.125.491
43.125.491
43.125.491
43.125.491
75.000.000
75.000.000
75.000.000
200.000.000
Rp 10.735.833.894

Impor (I)

Rp

7.158.743.651

Non Impor (NI)

Rp

3.577.090.243

Keterangan*) : I untuk peralatan impor, sedangkan NI untuk peralatan non impor.

Total harga peralatan tiba di lokasi pabrik (purchased-equipment delivered) adalah:


= 1,43 x ( Rp 29.383.081.976,- + Rp 7.158.743.651,- )
+ 1,21 x ( Rp 513.895.329,- + Rp 13.577.090.243,- )
= Rp 57.204.903.188,Biaya pemasangan diperkirakan 39 % dari total harga peralatan (Peters, et.al.,2004).
Biaya pemasangan = 0,39 Rp 57.204.903.188,- = Rp 22.309.912.243,-

Harga peralatan + biaya pemasangan (C) :


= Rp 57.204.903.188,- + Rp 22.309.912.243,= Rp 79.514.815.432,

Instrumentasi dan Alat Kontrol


Diperkirakan biaya instrumentasi dan alat kontrol 26% dari total harga
peralatan (Peters, et.al.,2004).
Biaya instrumentasi dan alat kontrol (D)

= 0,26 Rp 57.204.903.188,= Rp 14.873.274.829,-

Universitas Sumatera Utara

Biaya Perpipaan
Diperkirakan biaya perpipaan 31% dari total harga peralatan
(Peters, et.al.,2004).
= 0,31 Rp 57.204.903.188,-

Biaya perpipaan (E)

= Rp 17.733.519.988 , Biaya Instalasi Listrik


Diperkirakan biaya instalasi listrik 10% dari total harga peralatan
(Peters, et.al.,2004).
= 0,1 Rp 57.204.903.188,-

Biaya instalasi listrik (F)

= Rp 5.720.490.319, Biaya Insulasi


Diperkirakan biaya insulasi 20% dari total harga peralatan
(Peters, et.al.,2004).
= 0,2 Rp 57.204.903.188,-

Biaya insulasi (G)

= Rp 11.440.980.638, Biaya Inventaris Kantor


Diperkirakan biaya inventaris kantor 3% dari total harga peralatan
(Peters, et.al.,2004).
Biaya inventaris kantor (H)

= 0,03 Rp 57.204.903.188,= Rp 1.716.147.096,-

Biaya Perlengkapan Kebakaran dan Keamanan


Diperkirakan biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan 2% dari total harga
peralatan (Peters, et.al.,2004).
Biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan ( I )
= 0,02 Rp 57.204.903.188,= Rp 1.144.098.064, Sarana Transportasi
Untuk

mempermudah

pekerjaan,

perusahaan

memberi

fasilitas

sarana

transportasi ( J ) seperti pada tabel berikut :

Universitas Sumatera Utara

Tabel E.5 Biaya Sarana Transportasi


No.

Jenis Kendaraan

Unit

1
2
3
4
5
6

Direktur
Manajer
Bus karyawan
Truk
Mobil pemasaran
Mobil pemadam
kebakaran

1
3
2
5
4
2

Tipe
Fortuner
Kijang innova
Bus
Truk dyna
Pick up L-300
truk tangki

Harga/ Unit
(Rp)
377.000.000
160.200.000
204.350.000
198.250.000
105.000.000
400.000.000

Total

Harga Total
(Rp)
377.000.000
640.000.000
408.700.000
991.250.000
420.000.000
800.000.000
3.636.950.000

Total MITL = A + B + C + D + E + F + G + H + I + J
= Rp 162.874.276.365,E.1.2 Modal Investasi Tetap Tak Langsung (MITTL)
Biaya Pra Investasi
Diperkirakan 7% dari total harga peralatan (Peters, et.al.,2004).
Biaya Pra Investasi (K)

= 0,07 Rp 57.204.903.188,= Rp 4.004.343.223,-

Biaya Engineering dan Supervisi


Diperkirakan 30% dari total harga peralatan (Peters, et.al.,2004).
Biaya Engineering dan Supervisi (L) = 0,30 Rp 57.204.903.188,= Rp 17.161.470.957, Biaya Legalitas
Diperkirakan 4% dari total harga peralatan (Peters, et.al.,2004).
Biaya Legalitas (M)

= 0,04 Rp 57.204.903.188,= Rp 2.288.196.128,-

Biaya Kontraktor
Diperkirakan 19% dari total harga peralatan (Peters, et.al.,2004).
Biaya Kontraktor (N)

= 0,19 Rp 57.204.903.188,= Rp 10.868.931.606-

Biaya Tak Terduga


Diperkirakan 37% dari total harga peralatan (Peters, et.al.,2004) .
Biaya Tak Terduga (O)

= 0,37 Rp 57.204.903.188,-

Universitas Sumatera Utara

= Rp 21.165.814.180,Total MITTL = K + L + M + N+O


= Rp 55.488.756.093,Total MIT

= MITL + MITTL
= Rp 162.874.276.365,- + Rp 55.488.756.093,= Rp 218.363.032.458,-

E.2

Modal Kerja
Modal kerja dihitung untuk pengoperasian pabrik selama 3 bulan (= 90 hari).

E.2.1

Persediaan Bahan Baku

A. Bahan baku proses


1. Amonia (NH3)
Kebutuhan

= 927,9084 kg/jam

Harga H3PO4 = Rp 1.500 /kg


Harga total

(www.alibaba.com, 2012)

= 330 hari 24 jam/hr 927,9084 L/jam Rp 1500


= Rp 11.023.551.405,-

2. Karbon dioksida (CO2)


Kebutuhan

= 1159,8855 kg/jam

Harga

= Rp 2.500,-/Kg

Harga total

= 330 hari 24 jam/hari 1159,8855 kg/jam Rp2500,-/Kg

(Antara news,2012)

= Rp 22.965.732.095,3. FGD Gypsum


Kebutuhan

= 4472,236 kg/ jam

Harga

= Rp 75,-/kg

Harga total

= 330 hari 24 jam/hari x 4472,236 kg/ jam x Rp 75,-/kg

(www.alibaba.com, 2012)

= Rp 2.656.508.138,4. Asam sulfat


Kebutuhan

= 744,896 kg/ jam

Harga

= Rp 1200/kg

Harga total

= 330 hari 24 jam/hari 744,896 kg/ jam Rp 1200,-/kg

(www.katalogindustri.com, 2012)

= Rp 7.079.500.182,-

Universitas Sumatera Utara

B.

Bahan baku utilitas

1. Alum, Al2(SO4)3
Kebutuhan

= 1,5207 kg/jam

Harga

= Rp 1.500 ,-/kg

Harga total

= 330 hari 24 jam/hari 1,5207 kg/jam Rp 1.500,- /kg

(www.indonetwork.co.id,2012)

= Rp 18.065.916,2. Soda abu, Na2CO3


Kebutuhan

= 0,8212 kg/jam

Harga

= Rp 6.000,-/kg

Harga total

= 330 hari 24 jam/hari 0,8212 kg/jam Rp 6.000,-/kg

(P.T Noah Funtastic Pools, 2012)

= Rp 39.023.424,3. Kaporit
Kebutuhan

= 0,0059 kg/jam

Harga

= Rp 17.000,-/kg

Harga total

= 330 hari 24 jam/hari 0,0059 kg/jam Rp 17.000,-/kg

(P.T Noah Funtastic Pools, 2012)

= Rp 794.376,4. H2SO4
Kebutuhan

= 0,5234 kg/jam

Harga

= Rp 1200/kg

Harga total

= 330 hari 24 jam x 0,5234 kg/jam Rp 1200,-/kg

(www.katalogindustri.com, 2012)

= Rp 4.974.394,5.

NaOH
Kebutuhan

= 1,1109 kg/jam

Harga

= Rp 6200,-/kg

Harga total

= 330 hari 24 jam 1,1109 kg/jam Rp 6200,-/kg

(www.indonetwork.co.id. 2012)

= Rp 54.549.634,6. Solar
Kebutuhan

= 1379,618 L/jam

Harga solar untuk industri = Rp 9350,-/liter


Harga total

(PT.Pertamina, 2012)

= 330 hari 24 jam/hari 1379,618 L/jam Rp 9350,-/liter


= Rp 102.163.470.472,-

Universitas Sumatera Utara

Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 1 tahun
(330 hari) adalah = Rp 146.006.270.035,Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 3 bulan
adalah = 39.819.864.555,-

E.2.2 Kas
A. Gaji Pegawai
Tabel E.6 Perincian Gaji Pegawai
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33

Jabatan
Dewan Komisaris
Direktur
Staff Ahli
Sekretaris
Manajer Produksi
Manajer Teknik
Manajer Umum & Keuangan
Manajer Pembelian & Pemasaran
Kepala Bagian Proses
Kepala Bagian Laboratorium R & D
Kepala Bagian Utilitas
Kepala Bagian Listrik
Kepala Bagian Instrumen
Kepala Bagian Pemeliharaan Pabrik
Kepala Bagian Keuangan
Kepala Bagian Administrasi
Kepala Bagian Personalia
Kepala Bagian Humas
Kepala Bagian Keamanan
Kepala Bagian Pembelian
Kepala Bagian Penjualan
Kepala Bagian Gudang/Logistik
Kepala Bagian Keselamatan Kerja
Karyawan Proses
Karyawan Laboratorium R & D
Karyawan Utilitas
Karyawan Unit Pembangkit Listrik
Karyawan Instrumentasi Pabrik
Karyawan Pemeliharaan Pabrik
Karyawan Bagian Keuangan
Karyawan Bagian Administrasi
Karyawan Bagian Personalia
Karyawan Bagian Humas

Jumlah
3
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
40
20
20
8
8
20
4
4
4
4

Gaji/orang (Rp)
10.000.000
25.000.000
15.000.000
4.000.000
13.000.000
13.000.000
13.000.000
13.000.000
10.000.000
8.000.000
8.000.000
8.000.000
8.000.000
8.000.000
10.000.000
6.000.000
6.000.000
6.000.000
4.500.000
6.000.000
8.000.000
5.000.000
5.000.000
4.000.000
3.000.000
3.000.000
3.000.000
3.000.000
3.000.000
3.000.000
3.000.000
3.000.000
3.000.000

Total gaji (Rp)


30.000.000
25.000.000
30.000.000
4.000.000
13.000.000
13.000.000
13.000.000
13.000.000
10.000.000
8.000.000
8.000.000
8.000.000
8.000.000
8.000.000
10.000.000
6.000.000
6.000.000
6.000.000
4.500.000
6.000.000
8.000.000
5.000.000
5.000.000
160.000.000
60.000.000
60.000.000
24.000.000
24.000.000
60.000.000
12.000.000
12.000.000
12.000.000
12.000.000

Universitas Sumatera Utara

Tabel E.6 Perincian Gaji Pegawai............................................. (Lanjutan)


No
34
35
36
37
38
39
40
41

Jabatan
Karyawan Pembelian
Karyawan Penjualan/Pemasaran
Petugas Keamanan
Karyawan Gudang/Logistik
Dokter
Perawat
Petugas Kebersihan
Supir
Total

Jumlah
10
10
8
14
2
3
8
8
221

Gaji/orang (Rp) Total Gaji (Rp)


3.000.000
30.000.000
3.000.000
30.000.000
1.800.000
14.400.000
1.800.000
25.200.000
3.200.000
6.400.000
1.800.000
5.400.000
1.000.000
8.000.000
1.200.000
9.600.000
812.500.000

gaji pegawai selama 3 bulan = Rp 2.437.500.000,-

B. Biaya Administrasi Umum


Diperkirakan 20 % dari gaji pegawai = 0,2 Rp 2.437.500.000,= Rp 487.500.000,C. Biaya Pemasaran
Diperkirakan 20 % dari gaji pegawai = 0,2 Rp 2.437.500.000,= Rp 487.500.000,D. Pajak Bumi dan Bangunan
Dasar perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) mengacu kepada UndangUndang RI No. 20 Tahun 2000 Jo UU No. 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan
Hak atas Tanah dan Bangunan sebagai berikut:

Yang menjadi objek pajak adalah perolehan hak atas tanah dan atas bangunan
(Pasal 2 ayat 1 UU No.20/00).

Dasar pengenaan pajak adalah Nilai Perolehan Objek Pajak (Pasal 6 ayat 1 UU
No.20/00).

Tarif pajak ditetapkan sebesar 5% (Pasal 5 UU No.21/97).

Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak ditetapkan sebesar Rp.
30.000.000,- (Pasal 7 ayat 1 UU No.21/97).

Besarnya pajak yang terutang dihitung dengan cara mengalikkan tarif pajak
dengan Nilai Perolehan Objek Kena Pajak (Pasal 8 ayat 2 UU No.21/97).

Maka berdasarkan penjelasan di atas, perhitungan PBB ditetapkan sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

Wajib Pajak Pabrik


Nilai Perolehan Objek Pajak
Tanah

Rp

12.900.000.000,-

Bangunan

Rp

12.209.500.000,-

Total NJOP

Rp

Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak

25.109.500.000,-

(Rp.

Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak

Rp

Pajak yang Terutang (5% x NPOPKP)

Rp

Tabel E.7 Perincian Biaya Kas


No.
Jenis Biaya
1
Gaji Pegawai
2
Administrasi Umum
3
Pemasaran
4
Pajak bumi dan bangunan

30.000.000,-
25.139.500.000,1.256.975.000,-

Jumlah (Rp)
2.437.500.000,487.500.000,487.500.000,1.256.975.000,4.669.475,000-

Total
E. Biaya Start Up

Diperkirakan 8 % dari Modal Investasi Tetap (Peters, et.al.,2004).


= 0,08 Rp 218.363.032.458,= Rp 17.469.042.597,F. Piutang Dagang

PD =

IP
HPT
12

dimana:

PD

= piutang dagang

IP

= jangka waktu kredit yang diberikan (1 bulan)

HPT

= hasil penjualan tahunan

Penjualan :
1.

Harga jual Amonium sulfat

= Rp 11.900,-/kg

Produksi Amonium sulfat

= 3787,87 kg/jam

Hasil penjualan Amonium sulfat tahunan


= 3787,87 kg/jam 24 jam/hari 330 hari/tahun Rp 11.900,- /kg
= Rp 357.000.000.000,-

Universitas Sumatera Utara

2. Harga jual kalsium karbonat


Produksi kalsium karbonat

= Rp 290/kg
= 3515,306 kg/jam

Hasil penjualan kalsium karbonat tahunan


= 3515,306 kg/jam 24 jam/hari 330 hari/tahun Rp 290,- /kg
= Rp 8.073.954.694,Piutang Dagang

1
(Rp 357.000.000.000,- + Rp 8.073.954.694,-)
12

= Rp 30.422.829.558,-

Perincian modal kerja dapat dilihat pada tabel di bawah ini.


Tabel E.8 Perincian Modal Kerja
No.
Modal Kerja
1.
Bahan baku proses dan utilitas
2.
Kas
3.
Start up
4.
Piutang Dagang
Total
Total Modal Investasi

Jumlah Bulanan (Rp)


39.819.864.555,4.669.475,000,17.469.042.597,30.422.829.558,92.381.211.709,-

= Modal Investasi Tetap + Modal Kerja


= Rp 218.363.032.458,- + Rp 92.381.211.709,= Rp 310.744.244.168,-

Modal ini berasal dari:


- Modal sendiri

= 60 % dari total modal investasi


= 0,6 Rp 310.744.244.168,= Rp 186.446.546.501,-

- Pinjaman dari Bank = 40 % dari total modal investasi


= 0,4 Rp 310.744.244.168,= Rp 124.297.697.667,-

Universitas Sumatera Utara

E.3

Biaya Produksi Total

E.3.1 Biaya Tetap (Fixed Cost = FC)


A. Gaji Tetap Karyawan
Gaji tetap karyawan terdiri dari gaji tetap tiap bulan ditambah 2 bulan gaji
yang diberikan sebagai tunjangan, sehingga (P)
Gaji total = (12 + 2) Rp 812.500.000,= Rp 11.375.000.000,B. Bunga Pinjaman Bank
Bunga pinjaman bank adalah 10 % dari total pinjaman (Bank Mandiri, 2012).
= 0,1 Rp 124.297.697.667,-

Bunga bank (Q)

= Rp 12.429.769.767,C. Depresiasi dan Amortisasi


Pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 1 (satu) tahun harus dibebankan sebagai biaya untuk
mendapatkan,

menagih,

dan

memelihara

penghasilan

melalui

penyusutan

(Rusdji,2004). Pada perancangan pabrik ini, dipakai metode garis lurus atau straight
line method. Dasar penyusutan menggunakan masa manfaat dan tarif penyusutan
sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia

No. 17 Tahun 2000 Pasal 11

ayat 6 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel E.9 Aturan depresiasi sesuai UU Republik Indonesia No. 17 Tahun 2000
Kelompok Harta
Berwujud

Masa Tarif
(tahun) (%)

Beberapa Jenis Harta

I. Bukan Bangunan
1.Kelompok 1

25

2. Kelompok 2

12,5

Mobil, truk kerja

3. Kelompok 3

16

6,25

Mesin industri kimia, mesin industri mesin

20

Mesin kantor, perlengkapan, alat perangkat/


tools industri.

II. Bangunan
Permanen

Bangunan sarana dan penunjang

Sumber : Waluyo, 2000 dan Rusdji,2004

Universitas Sumatera Utara

Depresiasi dihitung dengan metode garis lurus dengan harga akhir nol.
D=

PL
n

dimana: D

= depresiasi per tahun

= harga awal peralatan

= harga akhir peralatan

= umur peralatan (tahun)

Tabel E.10 Perhitungan Biaya Depresiasi sesuai UURI No. 17 Tahun 2000
Umur
Komponen
Biaya (Rp)
Depresiasi (Rp)
(tahun)
Bangunan
13.547.000.000
25
541.880.000
Peralatan proses dan utilitas
79.514.815.432
16
4.969.675.964
Instrumentrasi dan pengendalian proses
14.873.274.829
5
2.974.654.966
Perpipaan
17.733.519.988
5
3.546.703.998
Instalasi listrik
5.720.490.319
5
1.144.098.064
Insulasi
11.440.980.638
5
2.288.196.128
Inventaris kantor
1.716.147.096
5
343.229.419
Perlengkapan keamanan dan kebakaran
1.144.098.064
5
228.819.613
Sarana transportasi
3.636.950.000
8
454.618.750
TOTAL
Rp 16.491.876.901,Semua modal investasi tetap langsung (MITL) kecuali tanah mengalami
penyusutan yang disebut depresiasi, sedangkan modal investasi tetap tidak langsung
(MITTL) juga mengalami penyusutan yang disebut amortisasi.
Pengeluaran untuk memperoleh harta tak berwujud dan pengeluaran lainnya
yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan dapat dihitung dengan amortisasi dengan
menerapkan taat azas (UURI Pasal 11 ayat 1 No. Tahun 2000). Para Wajib Pajak
menggunakan tarif amortisasi untuk harta tidak berwujud dengan menggunakan masa
manfaat kelompok masa 4 (empat) tahun sesuai pendekatan prakiraan harta tak
berwujud yang dimaksud (Rusdji, 2004).
Untuk masa 4 tahun, maka biaya amortisasi adalah 25 % dari MITTL. sehingga :
Biaya amortisasi

= 0,25 Rp 55.488.756.093,= Rp 13.872.189.023,-

Universitas Sumatera Utara

Total biaya depresiasi dan amortisasi (R)


= Rp 16.491.876.901,-+ Rp 13.872.189.023,= Rp 30.364.065.924,-

D. Biaya Tetap Perawatan


1. Perawatan mesin dan alat-alat proses
Perawatan mesin dan peralatan dalam industri proses berkisar 2 sampai 20%,
diambil 10% dari harga peralatan terpasang di pabrik (Peters, et.al.,2004).
Biaya perawatan mesin

= 0,1 Rp 79.514.815.432,= Rp 7.951.481.543,-

2. Perawatan bangunan
Diperkirakan 10 % dari harga bangunan (Peters, et.al.,2004).
= 0,1 Rp 13.547.000.000,-

Perawatan bangunan

= Rp 1.354.700.000,3. Perawatan kendaraan


Diperkirakan 10 % dari harga kendaraan (Peters, et.al.,2004).
= 0,1 Rp 3.636.950.000,-

Perawatan kenderaan

= Rp 363.695.000
4. Perawatan instrumentasi dan alat kontrol
Diperkirakan 10 % dari harga instrumentasi dan alat kontrol

(Peters,

et.al.,2004).
= 0,1 Rp 14.873.274.829,-

Perawatan instrumen

= Rp 1.487.327.483,5. Perawatan perpipaan


Diperkirakan 10 % dari harga perpipaan (Peters, et.al.,2004).
= 0,1 Rp 17.733.519.988,-

Perawatan perpipaan

= Rp 1.773.351.999,6. Perawatan instalasi listrik


Diperkirakan 10 % dari harga instalasi listrik (Peters, et.al.,2004).
Perawatan listrik

= 0,1 Rp 5.720.490.319,= Rp 572.049.032,-

Universitas Sumatera Utara

7. Perawatan insulasi
Diperkirakan 10 % dari harga insulasi (Peters, et.al.,2004).
Perawatan insulasi

= 0,1 Rp 11.440.980.638,= Rp 1.144.098.064,-

8. Perawatan inventaris kantor


Diperkirakan 10 % dari harga inventaris kantor (Peters, et.al.,2004).
Perawatan inventaris kantor = 0,1 Rp 1.716.147.096,= Rp 171.614.710,9. Perawatan perlengkapan kebakaran
Diperkirakan 10 % dari harga perlengkapan kebakaran (Peters, et.al.,2004).
Perawatan perlengkapan kebakaran = 0,1 Rp Rp 1.144.098.064,= Rp 114.409.806,-

Total biaya perawatan (S)

= Rp 14.932.727.637,-

E. Biaya Tambahan Industri (Plant Overhead Cost)


Biaya tambahan industri ini diperkirakan 20 % dari modal investasi tetap
(Peters, et.al.,2004).
Plant Overhead Cost (T)

= 0,2 x Rp 218.363.032.458,= Rp 43.672.606.492,-

F. Biaya Administrasi Umum


Biaya administrasi umum selama 1 tahun (U) = Rp 1.950.000.000,-

G. Biaya Pemasaran dan Distribusi


Biaya pemasaran selama 1 tahun

= Rp 1.950.000.000,-

Biaya distribusi diperkirakan 50 % dari biaya pemasaran, sehingga :


Biaya distribusi = 0,5 Rp 1.950.000.000,-= Rp 975.000.000,Biaya pemasaran dan distribusi (V)

= Rp 2.925.000.000,-

H. Biaya Laboratorium, Penelitan dan Pengembangan


Diperkirakan 5 % dari biaya tambahan industri (Peters, et.al.,2004).
Biaya laboratorium (W)

= 0,05 x Rp 43.672.606.492,= Rp 2.183.630.325,-

Universitas Sumatera Utara

I. Hak Paten dan Royalti


Diperkirakan 1% dari modal investasi tetap (Peters, et.al.,2004).
Biaya hak paten dan royalti (X) = 0,01 x Rp 218.363.032.458,= Rp 2.183.630.325,J. Biaya Asuransi
1. Biaya asuransi pabrik. adalah 3,1 permil dari modal investasi tetap
langsung (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia-AAJI, 2009).
= 0,0031 Rp 162.874.276.365,= Rp 504.910.257,2. Biaya asuransi karyawan.
Biaya asuransi pabrik adalah 4,24% dari gaji (PT. Jamsostek, 2007).
Maka biaya asuransi karyawan

= 0,0424 x Rp 9.750.000.000,= Rp 413.400.000,-

Total biaya asuransi (Y)

= Rp 918.310.257,-

K. Pajak Bumi dan Bangunan


Pajak Bumi dan Bangunan (Z) adalah Rp. 1.256.975.000
Total Biaya Tetap

= P + Q + R + S + T + U +V + W + X + Y + Z
= Rp. 124.191.715.725,-

E.3.2 Biaya Variabel


A. Biaya Variabel Bahan Baku Proses dan Utilitas per tahun
Biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 330 hari adalah
Rp 146.006.170.035,B. Biaya Variabel Tambahan
1. Perawatan dan Penanganan Lingkungan
Diperkirakan 1% dari biaya variabel bahan baku
Biaya variabel Perawatan dan Penanganan Lingkungan:
= 0,01 Rp 146.006.170.035,= Rp 1.460.061.700,-

2. Biaya Variabel Pemasaran dan Distribusi

Universitas Sumatera Utara

Diperkirakan 10 % dari biaya variabel bahan baku


Biaya Pemasaran dan Distribusi = 0,1 Rp 146.006.170.035,= Rp 14.600.617.003,Total biaya variabel tambahan

= Rp 16.060.678.704,-

C. Biaya Variabel Lainnya


Diperkirakan 5 % dari biaya variabel tambahan
= 0,05 Rp 16.060.678.704,= Rp 803.033.935,-

Total biaya variabel

= Rp 162.869.882.674,-

Total biaya produksi

= Biaya Tetap + Biaya Variabel


= Rp 124.191.715.725,- + Rp 162.869.882.674,= Rp 287.061.598.399,-

E.4

Perkiraan Laba/Rugi Perusahaan

E.4.1 Laba Sebelum Pajak (Bruto)


Laba atas penjualan = total penjualan total biaya produksi
= Rp 365.073.954.694,- - Rp 287.061.598.399,= Rp 78.012.356.295,Bonus perusahaan untuk karyawan 0,5 % dari keuntungan perusahaan
= 0,005 Rp 78.012.356.295,- = Rp 390.061.781,Pengurangan bonus atas penghasilan bruto sesuai dengan UURI No. 17/00
Pasal 6 ayat 1 sehingga :
Laba sebelum pajak (bruto)

= Rp 78.012.356.295,- Rp 390.061.781,= Rp 77.622.294.514,-

E.4.2 Pajak Penghasilan


Berdasarkan UURI Nomor 36 Pasal 17 ayat 1b Tahun 2008, Tentang
Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak
Penghasilan (http://www.dpr.go.id/undang2/uu08/uu08-36, 2011),wajib Pajak badan
dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah sebesar 28%. Undang-undang ini mulai
berlaku terhitung tanggal 1 Januari 2009. Maka pajak penghasilan yang harus
dibayar adalah:

Universitas Sumatera Utara

PPh

= 28% Rp 77.622.294.514,- = Rp 21.734.242.464,-

Laba setelah pajak

= Rp 77.622.294.514,- - Rp 21.734.242.464,= Rp 55.888.052.050,-

E.5

Analisa Aspek Ekonomi

A. Profit Margin (PM)


PM =

Laba sebelum pajak


100 %
total penjualan

Rp 77.622.294.514,x 100%
Rp 365.073.954.694,-

PM =

= 21,26 %

B. Break Even Point (BEP)


BEP =

Biaya Tetap
100 %
Total Penjualan Biaya Variabel

Rp 124.191.715.725 100%
Rp 365.073.954.694 - Rp 162.869.882.674,-

BEP =

= 61,42 %

Kapasitas produksi pada titik BEP

= 61,42 % 30.000 ton/tahun


= 18425,699 ton/tahun

Nilai penjualan pada titik BEP

= 61,42 % Rp 365.073.954.694,= Rp 224.224.766.332,-

C. Return on Investment (ROI)


ROI

Laba setelah pajak


100 %
Total modal investasi

ROI

55.888.052.050,x 100%
Rp 310.744.244.168,-

= 17,99 %
D.

Pay Out Time (POT)


POT

1
x 1 tahun
0,1799

Universitas Sumatera Utara

POT

= 5,56 tahun

E. Return on Network (RON)


RON =

Laba setelah pajak


100 %
Modal sendiri

RON =

Rp 55.888.052.050,x 100%
Rp 186.446.546.501,-

RON = 29,98 %

F. Internal Rate of Return (IRR)


Untuk menentukan nilai IRR harus digambarkan jumlah pendapatan dan
pengeluaran dari tahun ke tahun yang disebut Cash Flow. Untuk
memperoleh cash flow diambil ketentuan sebagai berikut:
-

Laba kotor diasumsikan mengalami kenaikan 10 % tiap tahun

Masa pembangunan disebut tahun ke nol

Jangka waktu cash flow dipilih 10 tahun

Perhitungan dilakukan dengan menggunakan nilai pada tahun ke 10

Cash flow adalah laba sesudah pajak ditambah penyusutan.


Dari Tabel E.11, diperoleh nilai IRR = 31,04 %

Universitas Sumatera Utara

Harga (milyar rupiah))

400.000

Biaya tetap
Biaya variabel

300.000

Biaya produksi
Penjualan

200.000

100.000

0.000
0

10

20

30

40

50

60

70

80

90 100 110

Kapasitas Produksi (%)


Gambar E.2 Grafik Break Event Point (BEP)

Universitas Sumatera Utara

Tabel. E.11 Data Perhitungan Internal Rate of Return (IRR)


Thn

Laba sebelum
pajak (Rp)

Pajak (Rp)

Laba Sesudah
pajak (Rp)

Penyusutan
(Rp)

Net Cash Flow


(Rp)

P/F pada i
= 31%

PV pada
i = 31 %

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9

77622294514
85384523965
93922976361
103315273998
113646801397
125011481537
137512629691
151263892660
166390281926

21734242464
23907666710
26298433381
28928276719
31821104391
35003214830
38503536313
42353889945
46589278939

55888052050
61476857255
67624542980
74386997278
81825697006
90008266707
99009093377
108910002715
119801002987

30364065924
30364065924
30364065924
30364065924
30364065924
30364065924
30364065924
30364065924
30364065924

-310744244168
86252117974
91840923179
97988608905
104751063203
112189762931
120372332631
129373159302
139274068640
150165068911

1
0.7634
0.5827
0.4448
0.3396
0.2592
0.1979
0.1510
0.1153
0.0880

-310744244168
65841311431
53517232783
43587474397
35569131172
29080157344
23817649650
19540924834
16058312222
13216828626

1
0.7576
0.5739
0.4348
0.3294
0.2495
0.1890
0.1432
0.1085
0.0822

-310744244168
65342513617
52709437086
42604335758
34503465293
27995199987
22755327447
18527919936
15110499237
12342511453

10

183029310119

51248206833

131781103285

30364065924

162145169210

0.0672

10894092481

0.0623

10096357086

378870773

P/F pada
i = 32 %

PV pada
i = 32 %

-8756677269

378870773
(32% 31% )
IRR = 31 %+
378870773 (8756677269)

= 31,04 %

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai