166 484 1 PB
166 484 1 PB
Abstrac
Nglanggran Formation and Sambipitu Formation been known to have a diverse facies distribution, so
interesting as the study sedimentology and stratigraphy. Reconstruction facies and depositional
environment on the top Nglanggran Formation and bottom Sambipitu Formation. Data taken from Kali
Ngalang. Facies analysis carried out based on the data measured stratigraphy, petrography, microfossil,
and traces fossil. Based on the analysis of facies, it is known that the Nglanggran formation deposition
the transition area or zone tidal, at the beginning of Sambipitu Formation deposited on area tidal because
there are traces fossil Thalasionides and Chondrites, in the model Walker facies belongs to the
surroundings channeled suprafan lobes, occurs regression thus precipitated breccia polimik in the area
of the upper fan channel fill, occurred transgression and deposited sandstones on the environment
smooth - channelled suprafan lobes, occurs transgression so deposited siltstone on the environment
smooth portion of suprafan lobes, the siltstone has fossil foraminifera plangtonik indicate the relative
age of the area lived N4 - N5 ( Early Miocene) and Foraminifera Bentonik indicate that the research
areas including Neritic zone middle to upper Bathyal (Rauwerda, 1984) with a depth of 10 to 500 m.
Based on the volcanic facies models Bogie and Mackenzie, 1998, andesite breccia unit into the proximal
facies, tuff and breccia polimik into medial facies, sandstone and siltstone units included in distal facies
Kata kunci : Depositional, fasies model, Nglanggran Formation, Sambipitu Formation, Transgretion,
Regretion
77
PENDAHULUAN
Interpretasi lingkungan pengendapan
terbentuk.
Struktur
sedimen
tersebut
bagian
digunakan
secara
meluas
dalam
batupasir gampingan
berguna
untuk
interpretasi
lingkungan
bawah,
masih
dangkal
sedimen
tersebut
disebabkan
oleh
terseret
masuk
dalam
turbid.
yang
batupasirnya
menarik
untuk
melakukan
pengkajian
bahwa dalam
mempelajari lingkungan
untuk
antara
pengendapan
sangat
penting
lingkungan
(sedimentary
sedimentasi
environment)
dengan
untuk
memberikan
informasi
terkait
peralihan
lingkungan
Nglanggran
berubah
secara
Lokasi
Penelitian
Gambar 1. Lokasi penelitian yang berada di Dusun Karanganyar, Desa Ngalang, Kecamatan Gedang
Sari, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan
metode pengamatan langsung di lapangan
yaitu pengukuran stratigrafi terukur (
measuring section) dari sebagian Formasi
Nglanggran
Sambipitu
menuju
di
Kali
kontak
Formasi
Ngalang
dan
dan
biologi
berlangsung
yang
pembentukan,
transportasi
dan
pengendapan sedimen.
FISIOGRAFI
Daerah penelitian termasuk dalam
KAJIAN PUSTAKA
Lingkungan pengendapan adalah
bagian dari permukaan bumi dimana proses
fisik, kimia dan biologi berbeda dengan
daerah yang berbatasan dengannya (Selley,
Jawa
(Gambar
2)
(van
Bemmelen,
yaitu
zona
1949)
Pegunungan
Ngalang,
dusun
Karanganyar.
79
Gambar 2. Fisiografi bagian Tengah dan Timur Pulau Jawa (Van Bemmelen, 1949 dalam
Hartono, 2010) . Kotak merah daerah penelitian.
Formasi
STRATIGRAFI REGIONAL
Urutan
Selatan
bagian
stratigrafi
barat
Pegunungan
diusulkan
di
diperkirakan
juga
Semilir
pada
saat
pembentukan
Formasi
sedimentasi
di
breksi
Pada
batupasir
polimik,
formasi
aglomerat,
ini
lebih
berselang-seling
breksi
didominasi
dengan
batugamping
berlapis,
dan
Wonosari
diperkirakan
mempunyai
hubungan
menjari dengan
Pliosen
batuan-batuan
Endapan
terjadi
sejak
tersebut
Kala
diperkirakan
Pleistosen
sampai
sekarang.
lingkungan
pada
berada
(Gambar 3).
pada
Secara
koordinat
Stratigrafi Terukur
Dari hasil stratigrafi terukur pada
Satuan Breksi
kuning
kecoklatan
dengan
tekstur
Data Petrografi
Sayatan tipis pada penelitian ini
berjumlah 2 sayatan.
komposisi
terdapat
dan lumpur
lingkungan
batuan sourcenya..
penyusun
batuan
daerah
(Gambar
5).
Nikol Sejajar
Nikol Silang
Nikol Sejajar
Nikol Silang
Data Mikrofosil
Data foraminifera yang didapat
LP
Nama
Fosil
mendapat
model
Foto
lingkungan
sp.
LP 14
A
Dentalina
sp.
LP
Nama
Fosil
Foto
Globigerinoides
trilobuss
(REUSS,1850)
Globorotalia
obesa ( BOLLI)
LP
14A
Bathysipon sp.
di
jadikan
pedoman
pengendapan,
karena
Globigerinoides
primordius
(Blow
and
sp.
merupakan
kunci
Globorotalia
lingkungan
ini.
siakensis
ditemukan
menunjukan
(LeRoy)
pengendapan
Banner )
yang
diketemukan
utama
penetuan
Foraminifera
berkisar
yang
lingkungan
antara
Neritic
84
dilapangan
banyak
Sambipitu.
Dari
pengamatan
85
Munculnya
bahwa
Chondrites
daerah
penelitian
Thompson
Pandita
lingkungan
pengendapannya
berupa
2003
),
menyebut
Berdasarkan
fosil
bahwa
Zoophycus.
jejak
Tidal.
jejak Thalasinoides
jelas memeliki
sangat
berbeda
Fasies
dengan
Chondrites.
mengalami
penurunan
karena
batuan
berdaasarkan
mulai
Daerah
penelitian
mengalami
penurunan
dengan
terbukti
bahwa
daerah
telitian
bahwa
lintasan
termasuk
setelah
perkembangan
MS
terbentuk
dengan
konsep
sikuen
adanya
breksi
dengan
di
ukuran
Bouma
daerah
yaitu
telitian
menunjukkan
87
Walker (1984).
PEMBAHASAN
ini
mengandung
fosil
jejak
daerah
ini
terbentuk
pada
sehingga
terendapkan
fasies
batuan gunungapi
yang lebih
halus.(
Gambar 12).
batupasir
terendapkan
kasar
dengan
88
Globorotalia
berumur N4 N5.
CT4 dan
masuk
kedalam
sikuen
MS.
CT4 dan
MS
14).
dimasuk
portion
of
suprafan
lobes
Jika
termasuk dalam
siakensis.
dapat
disimpulkan
bahwa
diatas
permukaan
laut
dengan
pola
Satuan Batulanau
KESIMPULAN
Kuat
Tekan
Batuan
Sumber
Gempa
diendapkan
batulanau
pada
mengindikasikan
bahwa
daerah
berdasarkan
model
fasies
DAFTAR PUSTAKA
Blow, W.H,. 1969, Late Middle Eocene to
Recent Planctonic Foraminiferal
Biostrtigraphy.
Boggs, Sam J.R,. 1995, Principle Of
Sedimentology and Stratigraphy
Fourth Edition, Prentice Hall, New
Jearsey.
Bogie, I. dan Mackenzie, K. M. , 1998, The
application of a volcanic facies
models to an andesitic stratovolcano
hosted geothermal system at Wayang
Windu, Java, Indonesia. Proceedings
of 20th NZ Geothermal Workshop,
h.265-276.
Bothe, A.Ch.D., 1929. Djiwo Hills and
Southern Range. Fourth Pacific
Science Congress Excursion Guide,
14h.
Bouma., 1962, Bouma Sequence, The
Geological Society of London. Dunham,
1962, Clasification of Carbonate
Rock According Depositional
Texture, AAPG.
Ekdale, A.A., Bromley, R.G and
Pemberton, S.G., 1984, Ichnology:
The use of Trace Fossils in
Sedimentology and Stratigraphy,
SEPM,
Tulsa-Oklahoma.
90
91