Anda di halaman 1dari 7

ANALISA PEMILIHAN ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENINJAU KONDISI

PADA SUMUR X LAPANGAN Y

PROPOSAL
TUGAS AKHIR
Oleh :
RETNO WULANDARI
NIM 12.01.141
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik
pada Jurusan Teknik Perminyakan

JURUSAN S1 TEKNIK PERMINYAKAN


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI
BALIKPAPAN
2016

ANALISA PEMILIHAN ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENINJAU KONDISI


PADA SUMUR X LAPANGAN Y

PROPOSAL
TUGAS AKHIR
Oleh :
RETNO WULANDARI
NIM 1201141
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan Sarjana Teknik
pada Jurusan Teknik Perminyakan
Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas Bumi Balikpapan
Disetujui oleh :
Pembimbing I

Pembimbing II

Karmila, ST,MT

Ir. Andry Halim, MM

NIDN : 1120018103

NUPN: 9911005765
Mengetahui:
Ketua Jurusan

Ir. Yudiaryono, MT
NIDN : 1105045502

I.

JUDUL
ANALISA PEMILIHAN ARTIFICIAL LIFT DENGAN MENINJAU
KONDISI PADA SUMUR X LAPANGAN Y

II.

LATAR BELAKANG MASALAH


Penurunan tekanan reservoir merupakan salah satu masalah yang akan
dihadapi setelah sekian lama kita memproduksikan oil atau gas pada suatu
sumur. Dengan turunnya tekanan reservoir maka sumur tidak mampu
mengalirkan oil atau gas secara alami (natural flow), maka dari itu
diperlukannya artificial lift untuk membantu mengalirkan oil atau gas agar bisa
sampai ke permukaan.
Pemilihan artificial lift yang tepat dapat meningkatkan laju alir dari
sumur tersebut. Ada berbagai macam artificial lift yang biasa digunakan yaitu
Suckerod Pump, Electrical Submersible Pump, dan Gas Lift. Setiap artificial lift
memiliki kelebihan masing-masing, maka dari itu diperlukan pemilihan
artificial lift yang sesuai dengan kondisi dari sumur yang dapat dilihat dari PI,
BHP, dan juga masalah pada sumur tersebut apakah memiliki masalah seperti
kepasiran ataupun scaling, yang mana jika pemilihan artificial lift ini tidak
sesuai dengan kondisi sumur dapat tidak memaksimalkan produksi oil atau gas
dari sumur tersebut.
Pada sumur yang memiliki masalah kepasiran yang cukup tinggi dapat
menggunakan artificial lift jenis gas lift. Gas lift ini sendiri memanfaatkan gas
yang berlebih dari dalam reservoirnya yang digunakan sebagai media bantu
dalam mendorong oil ke permukaan. Sedangkan pada Suckerod Pump dan
electrical submersible pump pada kondisi sumur gas tidak dapat digunakan
dikarenakan dapat terjadi pump off dan gas lock.

III.

MAKSUD DAN TUJUAN


Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui artificial lift
yang sesuai dengan kondisi Sumur X.

IV.

TINJAUAN PUSTAKA
Pada sumur Gas dapat menggunakan Gas Lift sebagai sistem
pengangkatan untuk memproduksikan fluida dari dalam sumur sumur minyak
bumi. Dengan menginjeksikan gas bertekanan tinggi kedalam annulus, dan
kemudian kedalam tubing produksi sehingga terjadi proses aerasi yang
mengakibatkan berkurangnya berat kolom fluida dalam tubing, sehingga
tekanan reservoir dapat mengalirkan fluida ke permukaan.
Syarat untuk dapat menggunakan sistem ini adalah ketersediaan gas
bertekanan tinggi yang digunakan proses aerasi fluida dalam lubang sumur, gas
dapat berasal dari sumur gas yang masih memiliki tekanan tinggi.
Performa sebuah sumur gas lift dipengaruhi oleh dua parameter penting
yaitu kedalaman titik injeksi dan laju aliran gas yang diinjeksikan. Kedua
paramater ini merupakan hasil dari perhitungan dengan mempertimbangkan
faktor-faktor lain seperti performa reservoir, ketersediaan gas injeksi, tekanan
kerja gas injeksi.
Secara garis besar, komponen utama dari suatu sistem gas lift dapat
dikelompokkan ke dalam peralatan permukaan (surface equipments), dan
peralatan dalam sumur (downhole equipments). Peralatan permukaan meliputi
sumber gas tekanan tinggi (sumur gas atau kompresor), pipa saluran gas injeksi,
dan meter pengukur laju aliran gas injeksi (umumnya DP flowmeter).
Sedangkan peralatan dalam sumur meliputi satu atau beberapa gas lift
mandrel (GLM) dan katup gas lift (gas lift valve) yang dipasang di dalam
mandrel.
Sumur minyak yang beroperasi dengan sistem gas lift pada umumnya
memiliki beberapa GLM yang ditempatkan di titik-titik kedalaman tertentu di
sepanjang tubing produksinya. Penempatan GLM yang baik pada proses

komplesi awal (initial completion) akan sangat menunjang tercapainya


performa optimal dari satu sumur minyak. Hal ini mengingat bahwa kadangkadang diperlukan penataan ulang terhadap letak dan setting katup gas lift
untuk mendapatkan kondisi operasi yang diinginkan. Penambahan atau
perubahan letak GLM dikarenakan initial completion yang kurang baik, atau
konversi sebuah sumur menjadi sumur gas lift hanya dapat dilakukan dengan
kerja ulang (workover) berupa pencabutan tubing dari dalam sumur. Hal ini
tentu saja memerlukan biaya tinggi, terutama untuk sumur-sumur di anjungan
lepas pantai.

V.

METODOLOGI PENDEKATAN
Metode yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah desain Gas lift
dengan menggunakan Prosper.

VI.

DATA YANG DIBUTUHKAN


Data yang dibutuhkan antara lain data parameter reservoir, data produksi, well
profile.

VII.

PESERTA KERJA PRAKTEK


No
1

Nama
Retno Wulandari

VIII. RENCANA DAFTAR ISI


HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PERSEMBAHAN
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

Nim
1201141

Semester
VIII

Jurusan
Teknik Perminyakan

DAFTAR GAMBAR
DAFTAR SIMBOL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Maksud dan Tujuan
1.3 Ruang Lingkup Masalah
1.4 Manfaat penelitian
BAB II TINJAUAN UMUM PADA LAPANGAN MUARA BADAK
2.1 Sejarah Singkat PT.VICO Muara Badak
2.2 Kondisi Geologi Daerah Penelitian
BAB III TEORI DASAR
3.1 Produktivity Index (PI)
3.2 Inflow Performance Relationship (IPR)
3.3 Kurva IPR Satu Fasa
3.4 Kurva IPR Dua Fasa
3.5 Kurva IPR Tiga Fasa
3.6 Artificial Lift
3.7 Gas Lift
3.7.1 Prinsip Kerja Continous Gas Lift
3.7.2 Perencanaan dan Perhitungan Desain Continous Gas Lift
3.8 Sifat Fisik Fluida
3.8.1 Gas Liquid Ratio
3.8.2 Gas Oil Ratio
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian
4.2 Proses Pengambilan dan Pengolahan Data
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB VI PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
X.

RENCANA DAFTAR PUSTAKA


1. Beggs, H.D . Piping System Performance, Gas Production Operation.,
1984.
2. Beggs, Brown K.E . Inflow Performance, The Technology of Artificial
Lift Methods. 1977
3. Begg, H. Dale. Artificial Lift Design, Production Optimization Using
Nodal Analysis. 1991
4. Brown, Kermit E . Artificial Lift System, The Technology of Artificial
Lift Methods. 1977.
5. Rubiandini, Rudi . Gas Lift Equipment, Artificial Lift. 2010.

Anda mungkin juga menyukai