Modul Arcgis PDF
Modul Arcgis PDF
i|Hal
Judul
Kata Pengantar
Puji sykur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat
dan berkah-Nya
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Modul Pelatihan GIS ini
tepat pada waktunya.Modul pelatihan ini sengaja disusun untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan Training GIS tingkat dasar bagi para aparatur PDAM di
empat wilayah yakni
kni Kota Makassar, Kabupaten Maros, Gowa dan Takalar.
Panduan ini disusun sebagai kontribusi kepada pemerintah daerah Sulawesi
Selatan dalam mendukung program peningkatan pelayanan air bersih bagi
masyarakat Sulawesi selatan secara umum dan kawasan Maminasata
Mamina
secara
khusus. Program pelatihan ini terselenggara atas kerjasama multipihak antara
JICA, PDAM serta PT Geomatik.
Buku ini berisikan materi-materi
materi dasar penguasaan teknologi yang berbasis
Sistem Informasi Geografis (SIG) baik berupa teori-teori
teori
dasar hingga applikasi
penggunaan
aan software ArcGIS, seperti teknik
te
penguasaan dasar software,
penggunaan tools, metode input data, analisis sederhana hingga layout peta.
Disamping itu, buku ini juga menjelaskan tentang penggunaan GPS serta
dilengkapi dengan data-data
data yang dapat digunakan sebagai file-file
file
latihan.
Konsultan juga berharap buku ini dapat membantu pihak PDAM dalam
mengimplementasikan pemanfaatan teknologi GIS dalam mengelola berbagai
macam data informasi berkaitan dengan jaringan perpipaan sehingga berperan
penting dalam upaya peningkatan pelayanan air bersih ke masyarakat.
Konsultan juga menyadari bahwa modul ini tidak lepas dari kekeliruan dan
kesalahan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun tentunya sangat
diharapkan terutama bagi pengembangan
embangan modul-modul
modul
ini dimasa yang akan
datang. Pada kesempatan ini kami selaku konsultan pelaksana tidak lupa untuk
mengahaturkan terima kasih kepada seluruh instansi terkait serta pihak-pihak
pihak
yang telah banyak membantu dalam pembuatan buku panduan serta
ser
pelaksanaan pelatihan SIG ini.
Makassar 2010
Geomatik
ii | H a l
Daftar Isi
BAGIAN 2................................................................................................... 17
BAGIAN 1..................................................................................................... 1
ArcCatalog ........................................................................................... 7
Definisi ............................................................................................... 24
ArcMap ................................................................................................ 9
BAGIAN 3 ................................................................................................... 31
Digitasi On Screen.............................................................................. 32
iii | H a l
Overlay .............................................................................................. 46
Intersect ............................................................................ 46
Union................................................................................. 47
Proximity ........................................................................................... 47
Menambah kolom...............................................................34
Buffer ................................................................................ 47
Near .................................................................................. 48
Query .................................................................................36
Sorting ...............................................................................36
BAGIAN 4 ................................................................................................... 52
Undershoot ........................................................................40
Layout.................................................................................................... 53
Overshoot ..........................................................................40
Gap ....................................................................................42
Smooth ..............................................................................43
Geoprocessing....................................................................................... 44
Extract ............................................................................................... 45
Clip ....................................................................................45
iv | H a l
BAGIAN 1
bagian ini terdiri :
Pengantar SIG
1|Hal
Pengantar SIG
Air merupakan salah satu dari tiga persoalan (pangan, energi dan air)
krusial dunia saat ini dan element vital yang menunjang seluruh
kehidupan di muka bumi ini. Disisi lain, air juga dapat berubah menjadi
sesuatu yang menghancurkan kehidupan itu sendiri. Banjir baik yang
data secara tiba-tiba (bandang) atau yang menggenangi dalam jangka
waktu lama dapat menimbulkan korban jiwa, merusak segala macam
aset penghidupan dan dapat menjadi penghantar berbagai macam
penyakit yang berujungnya pada bencana besar bagi ummat manusia.
Oleh karenanya, manusia perlu memanfaatkan air dan alam sebagai suatu
kesatuan dengan bijak.
Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan dengan jumlah
penduduk terbanyak ke-empat di Dunia, merupakan negara nomor lima
terbesar di dunia dalam ketersediaan air per kapita. Namun, hal ini tidak
dibarengi dengan pemanfaatan yang baik, pengelolaan air Indonesia
justru dapat dikatakan buruk. Hal ini dapat dilihat bahwa meski memiliki
cadangan air yang banyak, sebahagian besar daerah di Indonesia justru
dilanda kekeringan, layanan air bersih di perkotaan yang sangat
minim,bahkan konon jaringan air minum hanya mampu menjangkau 40
persen penduduknya. Oleh sebab itu, Indonesia perlu berbenah diri
terutama dalam mengelola air bersih, peningkatan kualitas dan kuantitas
sarana dan prasarana, pengelolaan sumber-sumber air, penyadaran
prilaku masyarakat, dan lain sebagainya.
Salah satu metode dalam mengelola sumberdaya air kita adalah
dengan memetakan seluruh potensi dan masalah yang berkaitan air
bersih di Indonesia. Dengan demikian kita dapat melihat persoalan air ini
2|Hal
Dilihat dari definisinya, SIG adalah suatu sistem yang terdiri dari
berbagai komponen yang tidak dapat berdiri sendiri-sendiri. Memiliki
perangkat keras komputer beserta dengan perangkat lunaknya belum
berarti bahwa kita sudah memiliki SIG apabila data geografis dan
sumberdaya manusia yang mengoperasikannya belum ada.
Sebagaimana sistem komputer pada umumnya, SIG hanyalah sebuah
alat yang mempunyai kemampuan khusus. Kemampuan sumberdaya
manusia untuk memformulasikan persoalan dan menganalisa hasil akhir
sangat berperan dalam keberhasilan sistem SIG.
Jadi secara umum, SIG merupakan suatu sistem komputer yang
memiliki empat kemampuan utama dalam menangani data, yakni :
a. memasukan data (Input Data).
b. mengeluarkan data / informasi.
c. Manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan data).
d. Analisis dan manipulasi data.
Komponen Utama
Komponen utama SIG terdiri atas :
1. Hardware
Hardware SIG teridiri dari komputer, GPS, Printer, Plotter, dan lainlain. Dimana perangkat keras ini berfungsi sebagai media dalam
pengolahan/pengerjaan SIG. Mulai dari tahap pengambilan data
hingga ke produk akhir baik itu peta cetak, CD, dan lain-lain.
2. Software
Software SIG merupakan sekumpulan program applikasi yang dapat
memudahkan kita dalam melakukan berbagai macam pengolahan
data, penyimpanan, editing, hingga layout, ataupun analisis
keruangan.
3. Brainware
Data Spasial
Data spasial mempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda
dari data lain, yaitu informasi lokasi dan informasi atribut yang dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Informasi lokasi atau informasi spasial. Contoh yang umum adalah
informasi lintang dan bujur, termasuk diantaranya informasi datum
dan proyeksi. Contoh lain dari informasi spasial yang bisa digunakan
untuk mengidentifikasikan lokasi misalnya adalah Kode Pos.
2. Informasi deskriptif (atribut) atau informasi non spasial. Suatu
lokalitas bisa mempunyai beberapa atribut atau properti yang
berkaitan dengannya ; contohnya jenis bencana, kependudukan,
pendapatan per tahun,dan lain-lain .
3|Hal
4|Hal
5|Hal
Pengenalan Software
ArcToolbox
Terdiri dari kumpulan aplikasi yang berfungsi sebagai tools/perangkat
dalam melakukan berbagai macam analisis keruangan.
ArcGlobe
aplikasi ini berfungsi untuk menampilkan peta-peta secara 3D ke
dalam bola dunia dan dapat dihubungkan langsung dengan internet.
ArcScene
ArcScene merupakan aplikasi yang digunakan untuk mengolah dan
menampilkan peta-peta ke dalam bentuk 3D.
Catatan:
Struktur data untuk pelatihan kali ini adalah seperti pada gambar
dibawah ini .
File data tersimpan ke dalam tiga buah
folder yakni :
- Raster
Folder ini memuat data-data raster
yang digunakan selama pelatihan.
- Tabulasi
Folder ini berisi data-data tabel baik
dalam format excel, word ataupun pdf.
Gambar Peta folder data pelatihan
- Vektor
Folder ini memuat beberapa contoh data vektor baik titik, garis
maupun polygon.
Untuk memudahkan pelatihan kali ini, anda diharapkan dapat mengkopi
keseluruhan data ke dalam drive C di computer anda.
6|Hal
ArcCatalog
Tampilan Utama
ArcCatalog akan sangat membantu dalam hal pengaturan file-file spasial
ataupun peta-peta yang akan dibuat dan dibutuhkan dalam sebuah
proyek GIS.
3. Layar tampilan, kolom ini juga terbagi tiga, yaitu Content untuk
menampilkan file-file yang ada dalam suatu directory, Preview untuk
menampilkan data/informasi yang ada pada file-file peta yang dipilih
atau untuk menampilkan gambar peta dari file tersebut, serta
Metadata yang berfungsi untuk menampilkan metadata atau
keterangan tambahan suatu file atau project.
7|Hal
Menampilkan Data
area (polygon)
garis (line/polyline)
titik (point)
8|Hal
ArcMap
Secara umum, ArcMap merupakan software yang berfungsi untuk
membantu kita dalam membuat peta, mengedit data, dan menampilkan
hasil analisis.
Tampilan utama software ini cukup sederhana, yang hanya terbagi atas
tiga komponen utama, yakni :
Conecting Data
Gambar
Menu bar,
9|Hal
10 | H a l
3
2
1
Peta atau tema yang telah dimasukkan ke ArcMap akan tampil di kolom
legenda seperti pada gambar di bawa ini.
Untuk dapat menampilkan gambar dari setiap
tema/peta maka kita harus member tanda
centang pada tema/peta yang mau kita
tampilkan
. Tanda centang ini berfungsi
sebagai tombol on/off untuk peta-peta yang
akan di tampilkan atau tidak.
Merubah posisi tema
Kita juga dapat merubah posisi tema dengan
cara mendrag ke atas ataupun ke bawah tema
yang diinginkan.
11 | H a l
10
11
12
13
14
12 | H a l
3. Kemudian klik sebuah pada layer, dari hasil identify akan muncul
keterangan seperti kotak dialog dibawah ini :
Nama Layer
(primary display
field)
Nama
feature
(primary
display field)
13 | H a l
Lalu pilih Labels. Kemudian beri tanda centang pada Label feature in
this layer. Kemudian pada Label Field pilih kolom yang mau ditampilkan
informasinya. Untuk mengatur jenis huruf dan besar termasuk style-nya
style
juga dapat langsung dilakukan pada symbol. Sedangkan untuk
un
peletakan
label dapat di atur pada Placement Properties.
Properties
Mengukur jarak
Untuk mengukur jarak sebuah
feature dalam ArcMap dapat
dilakukan dengan menggunakan
measure tools
Jika kita ingin menampilkan kombinasi data dengan symbol warna yang
terdegradasi dari terang ke gelap atau sebaliknya maka dapat dilakukan
14 | H a l
Mengunakan find
Find merupakan tools yang digunakan untuk mencari informasi ataupun
data yang tersimpan dalam suatu feature ataupun atribut database.
1. Untuk menggunakan find, klik icon find
muncul tampilan seperti di bawah.
kemudian akan
15 | H a l
Menggunakan Hyperlink
Untuk memperkaya penyajian informasi terhadap suatu objek/features
ArcGIS juga dilengkapi dengan tools Hyperlink. Dengan hyperlink ini kita
dapat menampilkan tambahan informasi pada objek tersebut berupa
foto/gambar (image), link dengan informasi dalam format lain seperti
word, excel, pdf hingga dalam bentuk film. Fungsi utama hyperlink
adalah menghubungkan data vektor ke file-file lain, terutama file-file
dokumen, multimedia atau web. Langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut:
Masukkan tema data yang akan dibuatkan hyperlink ke arcmap. Contoh
pada file C:\PELATIHAN_SIG\DATA\VEKTOR\hyperlink.shp. Kemudian
buka data tabelnya, tambahkan kolom dengan nama link, karakter 50,
type text
16 | H a l
BAGIAN 2
bagian ini terdiri :
Sub bagian ini menjelaskan berbagai jenis data yang digunakan dalam
GIS, model hingga struktur file masing-masing tema peta.
17 | H a l
18 | H a l
Raster
Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang
dihasilkan dari sistem Penginderaan Jauh. Pada data raster, obyek
geografis direpresentasikan sebagai struktur
ur sel grid yang disebut dengan
pixel (picture element). Pada data raster, resolusi (definisi visual)
tergantung pada ukuran pixel-nya.
nya. Dengan kata lain, resolusi pixel
menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili
oleh setiap pixel pada citra. Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang
direpresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster
sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas
batas yang berubah secara
gradual, seperti jenis tanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah,
tana
dsb. Keterbatasan utama dari data raster adalah besarnya ukuran file;
semakin tinggi resolusi grid-nya
nya semakin besar pula ukuran filenya.
ekonomis dalam hal ukuran file dan presisi dalam lokasi, tetapi sangat
sulit untuk digunakan dalam komputasi matematik. Sebaliknya, data
raster biasanya membutuhkan ruang penyimpanan file yang lebih besar
dan presisi lokasinya lebih rendah, tetapi lebih mudah digunakan secara
matematis.
19 | H a l
Data dari sistem Penginderaan Jauh (antara lain citra satelit, fotoudara) Data Pengindraan Jauh dapat dikatakan sebagai sumber data
yang terpenting bagi SIG karena ketersediaanya secara berkala. Dengan
adanya bermacam-macam satelit di ruang angkasa dengan
spesifikasinya masing-masing, kita bisa menerima berbagai jenis citra
satelit untuk beragam tujuan pemakaian. Data ini biasanya
direpresentasikan dalam format raster.
Gambar gabungan data citra dan vector.
Tahapan SIG
20 | H a l
Struktur Data
Project
Vegetasi
Pemukiman
Jaringan
Jalan
Kondisi
Realitas
Gambar
disamping
memperlihatkan metode
tumpang susun (overlay)
setiap
layer
dalam
pemetaan daerah beresikobencana.
Dimana peta tersebut
terdiri atas tiga layer, yakni
layer
pertama
lokasi
kejadian bencana yang
disimbolkan dengan titik.
Project
merupakan rangkaian keseluruhan kegiatan
dalam SIG, mulai dari proses input data hingga layout. Dalam
ArcGIS, file project akan disimpan dalam format MXD .
ESRI Shape file
Shapefile merupakan komponen file utama software ArcGIS. Dimana
shapefile adalah sebuah system penyimpanan data vektor, dimana
umumnya mengacu pada kumpulan file yang terdiri atas :
File Utama
- *.shp shape format dan merupakan penyimpan vektor geometris.
- *.shx shape index, merupakan file yang menyimpan indeks dari
vektor geometris yang ada pada shp.
- *.dbf atribut format, merupakan file yang menyimpan datadata/informasi dalam bentuk tabular (kolom) dari masingmasing shape dalam bentuk dBase III.
File Tambahan
- *.prj projection format, menyimpan informasi tentang system
koordinat dan proyeksi yang digunakan.
- *.sbn & *.sbx merupakan sapasial index dari masing-masing feature.
Terdapat tiga kategori utama file shape, yaitu :
Point
Line
Polygon
21 | H a l
Data Frame
Raster File
Tampilan file raster, jika dilihat dengan menggunakan
ArcMap ataupun ArcCatalog.
Tabular File
Tampilan untuk file tabular atau file excel (format
office 2003 & 2007) dalam ArcMap maupun
ArcCatalog.
Coverage
Coverage merupakan sebuah
model penyimpanan data
vector
yang
memiliki
georeferensi dan attributnya.
2. Untuk dapat berpindah dari satu data frame ke frame yang lain,
maka kita perlu mengaktifkan frame yang ingin di tempati untuk
bekerja.
Klik kanan pada Data Frame > kemudian pilih Activate
22 | H a l
23 | H a l
24 | H a l
b. Proyeksi kerucut
Gambar
c. Proyeksi azimut atau planar.
25 | H a l
26 | H a l
Berikut ini disajikan ilustrasi pembagian zona UTM untuk seluruh dunia.
27 | H a l
28 | H a l
29 | H a l
Proyeksi peta ini juga dapat diterapkan pada data-data raster. Langkahlangkahnya juga serupa, perbedaannya hanyalah pada tools yang
dipergunakan.
Arctoolbox> Data management Tools > Projection and transformation >
Raster> Project Raster
30 | H a l
BAGIAN 3
bagian ini terdiri :
5. Desktop Mapping
Desktop Mapping
dan Geoprocessing
6. Geoprocessing
Sub bagian ini menjelaskan tentang dasar-dasar pengolahan data
spasial meliputi geometric calculation, extrac, overlay dan buffer.
31 | H a l
Desktop Mapping
Membuat Tema/Peta
Membuat tema /peta baru hanya bisa dilakukan menggunakan
ArcCatalog. Pada menu bar di ArcGIS, pilih icon ArcCatalog
Selanjutnya, ArcMap akan langsung terkoneksi dengan ArcCatalog.
Setelah itu, kemudian pilih lokasi tempat penyimpanan file peta/tema
yang akan di buat.
Contoh:
Tema/peta yang dibuat akan
disimpan
di
C:/PELATIHAN_GIS/LATIHAN
Kemudian pada ArcCatalog,
arahkan krusor ke drive C:/
kemudian
cari
folder
PELATIHAN_SIG.
Selanjutnya
pada Contents, klik Kanan
kemudian pilih New > Shapefile.
Akan muncul tampilan Create New
Shapefile. Pada tampilan ini kita bisa
mengatur judul atau tema/peta yang
akan dibuat.
Feature Type untuk memilih jenis
data/peta yang akan dibuat (point, line
atau polygon).
Digitasi On Screen
Digitasi on screen merupakan suatu tehnik digitasi atau proses konversi
dari data format raster ke dalam format vektor. Pada tehnik ini, peta yang
akan digitasi terlebih dahulu harus dibawa ke dalam format raster baik
itu melalui proses scanning dengan alat scanner atau dengan pemotretan.
Jika peta tersebut merupakan citra hasil foto udara ataupun satelit maka
tinggal dimasukkan ke dalam ArcMap.
Untuk dapat membuat tema / peta baru kita terlebih dahulu harus
mengaktifkan tool untuk Editing
. Klik kiri pada icon di samping, maka
akan muncul menu bar tambahan untuk editing.
32 | H a l
Digitasi Line
Untuk mendigit misalnya jalan, tukar target editing menjadi layer garis.
Ikuti gambar pada peta dan gunakan crete new feature
untuk
menggambar dan gunakan edit
untuk modify.
Digitasi Point
Caranya buat terlebih dahulu shapefile point kemudian aktifkan
Editor>Start Editing. Gunakan
untuk membuat titik, pastikan target
berada pada layer yang benar. Isikan data yang berkaitan, misal field titik
ketinggian, nama kota dan lain sebagainya. Simpan melalui Editor> save
edits
33 | H a l
Digitasi Polygon
1
Langkahnya sama dengan digitasi point dan line, ganti target menjadi
polygon misalnya pemukiman dan mulai digit kembali.
1 = field merupakan
kepala kolom
2 = row merupakan
baris data biasa juga
disebut sebagai record
Attribut
merupakan
informasi
yang
terdapat pada masingmasing baris atau
kolom data.
Menambah kolom
Gambar Hasil Digitasi Area
34 | H a l
Long integer
Float
Double
Range Maksimum
Nilai maksimal
32.000 minimal 32.000
Nilai maksimal
2.147.483.647
minimal
-2.147.483.648
38
Maksimal 1.2 x10
38
minimal -3.4 x10
308
Maksimal 1.8 x10
38
minimal -2.2 x10
Text
250 karakter
Date
Ukuran
(bytes)
Fungsi
4
8
Menghapus kolom
Mengisi Data
Langkah selanjutnya adalah mengisi data pada kolom tabel yang telah
dibuat sebelumnya. Misalnya field Ttk_ketinggian dengan nama kolom
ketinggian.
Langkahnya Editor>Star Editing kemudian munculkan
attributenya dengan cara klik kanan pada Ttk_ketinggian > open
attribute table. Atur sedemikan rupa antara lembar kerja dengan view
tabelnya untuk memudahkan pengisian data. Select gambar atau baris
pada tabel kemudian isi data berdasarkan data pada gambar peta.
35 | H a l
Query
Query merupakan salah satu tool yang sangat membantu kita dalam
melakukan penyortiran/pemilahan/pemilihan berbagai macam jenis data
dengan jumlah sangat banyak. Untuk dapat melakukan Query di tabel
data, pilih Option kemudian Select by attributes ....
Registrasi Peta
Registrasi peta merupakan salah satu proses dalam input data, dimana
data image / citra yang akan digunakan sebagai peta dasar harus
dikoreksi terlebih dahulu posisinya terhadap permukaan bumi.
Proses regsitrasi atau rectifikasi ini dilakukan jika kita memiliki peta-peta
dasar dalam bentuk hardcopy (cetakan). Contohnya adalah peta sketsa
(mental map), ataupun peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) cetakan
BAKOSURTANAL. Untuk dapat mengolah peta tersebut maka terlebih
dahulu dilakukan konversi dari peta hardcopy menjadi digital. Tehniknya
adalah dengan menggunakan bantuan scanner. Hasil scan inilah yang
kemudian kita registrasi atau rectifikasi untuk memperoleh posisi yang
tepat di permukaan bumi.
Sorting
Dimaksudkan untuk mensortir data pada tabel baik itu dari nilai terkecil
atau sebaliknya maupun dari A ke Z maupun sebaliknya. Langkahlangkahnya adalah sebagai berikut:
Klik Kanan Pada Kepala Kolom maka akan muncul
box seperti disamping kemudian pilih Advanced
Sorting.
36 | H a l
120005
5002
0405
5
121004
120005
Sistem koordinat
Latitude Longitude
Transver Mercator
5002
0405
121004
X
Longitude/ Bujur
Easting / M Timur
Y
Latitude / Lintang
Northing / M Utara
(degree ) +
minute
60
37 | H a l
Atau
minute
(degree ) +
+ second
60
60
contoh :
koordinat Lintang Bujur 120o 3025 dan 05o4030 maka :
60
Kemudian klik kiri satu kali untuk menandai posisi tepat pada
perpotongan garisnya dan dilanjutkan dengan klik kanan.
Kemudian pilih input x and y...
Jika pada image telah di tandai maka
akan muncul tanda tambah dengan garis
halus.Kemudian akan muncul kolom
untuk memasukkan nilai x dan y.
( 3060 ) = 5,675
60
38 | H a l
Toolbar Editor
Tampilan standar toolbar editor standar dan bagian-bagiannya adalah
sebagai berikut :
Fillet Tool. Digunakan untuk membuat lengkungan (kurva pada
pertemuan 2 garis)
Extend Tool. Digunakan untuk memanjangkan garis hingga
menyentuh garis yang terpilih.
Explode Tool. Digunakan untuk memecahkan fitur yang terdiri atas
banyak bagian (multipart fitur) menjadi banyak fitur tunggal
(singlepart fitur).
Smooth Tool. Digunakan untuk menghaluskan garis yang terpilih
dengan cara mengubah segment yang kasar menjadi beberapa
segment yang halus dengan penambahan titik-titik node/verteks.
Circle Tool. Digunakan untuk menggambar lingkaran. Gunakan
tombol R untuk menentukan radius lingkaran.
Rectangle Tool. Digunakan untuk menggambar segi empat. Tekan
dan Tahan tombol SHIFT pada keyboard untuk membuat bujur
sangkar.
Split Tool. Digunakan untuk memotong garis
39 | H a l
Undershoot
Overshoot
40 | H a l
Langkah
penyelesaiannya adalah
dengan menggunakan
Explode Tool.
Editor>Star
Editing
kemudian select garis
yang akan dipisahkan
lalu klik icon Explode
Tool dan hasilnya akan
seperti pada gambar
Langkah penyelesaiannya
adalah
dengan
menggunakan Split Tool.
Editor>Star
Editing
kemudian select garis yang
akan dipotong dan klik icon
split lalu arahkan kursor ke
garis yang akan dipotong.
Gambar prosedur pengolahan gambar overshoot
Hasilnya akan seperti pada gambar. Selanjutnya tinggal delete garis yang
berlebih tadi.
Memisahkan Feature
41 | H a l
Gap
Dengan menarik salah satu vertex maka akan ada polygon yang saling
bertampalan (gambar lingkaran merah). Untuk menghapus polygon yang
bertampalan select polygon A>Editor>clip
selanjutnya muncul
box clip, buffer distance tetap 0,000 lalu pilih discard the area that
intersect dan OK
Menggabung Feature
Adapun langkah penyelesaiannya adalah tentukan polygon mana yang
menjadi patokan. Misalnya polygon yang menjadi patokan pada polygon
A.
Langkah-langkahnya Editor>Star Editing double klik pada polygon B higga
muncul vertex lalu tarik salah satu vertex hingga menutup celah dan
melewati area dari polygon B
42 | H a l
objek tersebut akan lebih tampak dan dan umumnya garis pinggirnya
berubang menjadi lebih tebal dan berwarna cyan.
Jika objek/featurenya terlah
terpilih
maka
tinggal
menggunakan icon delete
,
hasilnya akan menghilangkan
data/tema yang telah terpilih
tadi.
Smooth
Memotong Polygon/garis
43 | H a l
Geoprocessing
Geoprocessing merupakan sebuah proses dalam SIG yang dipergunakan
untuk mengolah data-data spasial. Geoprosesing dicirikan dari adanya
data awal (data input/dataset) kemudian dilanjutkan dengan perintah
proses tertentu pada data input tersebut sehingga menghasilkan data
baru.
terintegrasi. Jadi tidak perlu menambah lisensi lagi untuk tiap tools
tambahannya.
Pada modul kali ini, kita akan mencoba beberapa tools sederhana dalam
geoprocessing, yakni :
Geometric Calculation
Gambar Ilustrasi langkah kerja geoprosesing.
Geoprosesing ini merupakan salah satu komponen penting dalam GIS.
Dimana pada prosesnya pengolahan datanya melibatkan antara unsur
data spasial
dengan unsur visual / tampilannya. Lebih lanjut,
geoprosesing merupakan kumpulan beberapa proses analysis, model dan
script untuk pengolahan data. Untuk ArcGIS, geoporsesing dapat dijumpai
pada ArcToolbox yang juga terbagi atas beberapa bagian, yakni :
3D Analyst Tools
Analysis Tools
Cartography Tools
Conversion tools
Data Management Tools
Geocoding tools
Geostatistical Analyst Tools
Linear Referencing Tools
Spatial Analyst Tools
Spatial Statistic Tools
44 | H a l
Extract
Extract sesuai namanya merupakan salah satu tools yang terdapat pada
ArcToolboox yang berfungsi dalam mengambil atau memotong suatu
polygon, polyline atau point.
Clip
Perintah ini adalah untuk membuat data baru dari dua layer yang
berbeda. Skema hasil dari Clip dapat dilihat pada gambar berikut ini.
INPUT
Gambar Ilustrasi
CLIP INPUT
OUTPUT
Clip Feature
45 | H a l
2. Pilih perintah Clip pada ArcToolBox, pilih data layer pertama adalah
indonesia dan clip feature nya adalah latihan.
Overlay
Overlay merupakan salah satu tools yang terdapat pada ArcToolboox
yang berfungsi untuk menggabungkan berbagai macam informasi yang
ada dalam suatu polygon. Overlay terdiri atas beberapa model analisis
antara lain :
Intersect
Perintah ini seperti perintah pada Split.
Input
Intersect
Feature
Output
46 | H a l
Union
Perintah ini seperti perintah pada Clip.
Input
Output
Proximity
Proximity merupakan salah satu fungsi analisis dasar dalam GIS, fungsi ini
digunakan untuk menghitung beberapa hal antara lain :
- Membuat sempadan baik pada jalan, bangunan sungai dan lain-lain.
- Membuat zona-zona penyangga (buffer) untuk berbagai macam
kerpeluan.
- Menghitung jarak terdekat maupun terjajuh dari suatu lokasi
ataupun area, dan lain-lain.
Adapun model analysis Proximity ini terbagi atas :
Buffer
Secara garis besar analysis buffer terbagi atas 2, yakni buffer dan Multiple
Ring Buffer. Berikut ini ilustrasi penggunaan ke dua jenis analysis ini pada
polygon, garis dan titik.
Gambar Buffer Menu 1
Langkah kerja :
1. Terlebih dahulu masukkan tema/layer/peta pada ArcMap, tema
tersebut dapat berupa titik, garis mapun polygon.
Gambar Ilustrasi buffer pada garis dan titik.
47 | H a l
2. Setelah itu, tentukan sistem proyeksi pada peta yang ada, untuk
melakukan analysis buffer maka sebaiknya peta tersebut harus
dalam format UTM.
3. Pada ArcToolbox, pilih Analysis tools>Proximity > Buffer
4. Selanjutnya akan muncul tampilan Buffer menu seperti pada gambar
di atas. Tentukan peta yang akan di buffer pada Input Features, serta
nama dan lokasi file luarannya pada Output Features.
5. Pada Distance masukkan jarak yang di inginkan serta satuannya.
Kemudian pilih Ok untuk eksekusi akhir.
Tabular Analysis
Selain
penggunaan
analysis
gabungan antara basis data
dengan gambar visual, kita juga
dapat
melakukan
analysis
sederhana yang langsung pada
tabel-tabel basisdata.
Analisis
pada tabel ini disebut sebagai
Tabular analysis, diaman kita
menggunakan
tools
field
calculator
Near
Near digunakan untuk menghitung jarak terdekat antara suatu feature
dengan feature yang lain.
48 | H a l
1. Jika kita ingin memilih atau memilah bahagian tertentu pada suatu
tema/peta maka terlebih dahulu kita harus menyeleksi lokasi
tersebut. Baik dengan menggunakan Selection Tools/Query ataupun
dengan memilih langsung pada basis data masing-masing peta/tema.
Prosesing Tambahan
Koversi Vektor
Konversi data dari vector ke vector dapat dilakukan dengan beberapa
cara antara lain Menggunakan Data > Data Export
Langkah kerja
49 | H a l
Kemudian kita akan diminta memasukkan tema / layer vektor titik yang
ingin diketahui posisinya. Hasilnya akan diperoleh dalam bentuk basisi
data pada tema atau layer tersebut.
50 | H a l
Jika kita ingin merubah polygon ataupun garis menjadi titik disetiap node
atau disetiap simpul garis /polygonnya, maka kita menggunakan
Data management tools > Features > Feature verticies to point
Untuk kedua perintah di atas, anda akan diminta untuk memasukkan
nama file yang akan di konversi/dirubah berikut juga nama file hasil /
luaran / outputnya.
51 | H a l
BAGIAN 4
bagian ini terdiri :
7. Layout Peta
Sub bagian ini menjelaskan konsep layout peta dan prosedur layout
peta di Arcmap.
8. Pengenalan GPS
Sub bagian ini menjelaskan tentang pengenalan GPS, prosedur
penggunaan hingga cara download data ke peta.
52 | H a l
Layout
Layout Sederhana
Dalam proses pembuatan peta, fase akhir adalah layout atau tata letak
peta. Layout peta sebaiknya mengikuti kaidah dan komponen kartografi.
Hal ini agar nantinya peta yang dihasilkan dapat dengan mudah dibaca
ataupun diinterpretasi oleh orang lain yang menggunakannya. Peta-peta
yang menarik, informatif dan akurat tentunya merupakan salah satu
komponen penting dalam merepresentasikan data untuk berbagai
kerperluan. Berikut ini langkah-langkah dalam pembuatan peta :
1. Tahapan layout dimulai dengan mempersiapkan seluruh tema yang
akan ditampilkan, baik dari segi simbologi, pewarnaan, dan skala
tampilannya.
2. Selanjutnya pada menu bar pilih view > Layout View
Atau pilih tools Layout View
yang ada dibahagian bawah, tepat
sudut kiri layar kerja
Ketika berada pada layout view maka akan aktif fungsi layout yang
terdiri dari zoom in dan out
, pan
, fix zoom in dan zoom
out
, whole page (full extent) , zoom 100%
, go to back
extent dan go to forward extent
,zoom control
dan changed layout .
3. Mengatur kertas
Pengaturan orientasi kertas dan ukuran kertas yang akan digunakan
dalam layout dapat dilakukan pada menu File > Page and Print Setup
Di menu Paper dapat
diatur ukuran kertas
dan arah orientasi
apakah
potrait
ataupun landscape,
dimana pengaturan
ini
sebaiknya
disesuaikan dengan
Kebutuhan.
4. Memasukkan Element Peta
a. Memasukkan Judul Peta
Judul peta dapat dimasukkan dengan menggunakan icon insert >
title
Atau dengan menggunakan icon insert >text
b. Memasukkan gambar peta ke dalam layout
Jika pada saat awal kita telah membuat atau mempersiapkan
tema/peta yang akan dilayout, ketika kita beralih ke format
layout maka peta tersebut akan otomatis tampil dalam layout.
Namun untuk memasukkan tema/peta lain juga dapat dilakukan
dengan insert frame, Pada menu Insert > Data Frame
Selanjutnya pada lembar layout akan muncul frame
baru, ukurannya tinggal kita sesuaikan dengan tata
letak yang kita akan buat/rencanakan.
c. Memasukkan Arah mata angin / orientasi peta
Orientasi peta dilakukan dengan memberi tanda arah mata angin
pada peta, hal ini diperlukan sebagai orentasi /acuan dalam
53 | H a l
Gambar a
54 | H a l
55 | H a l
5. Tata Letak
Tata letak juga sangat berpengaruh dalam penyajian informasi yang
ada pada suatu tema peta. Peta yang baik seharusnya memiliki
berbagai macam informasi antara lain :
a. Judul Peta
b. Skala peta (batang atau angka)
c. Keterangan / legenda peta
d. Orientasi arah (umumnya digunakan arah utara)
e. Peta Indeks atau peta tunjuk
f. Sumber peta
g. Informasi tambahan (tahun pembuatan, instansi /lembaga
pembuat, dll)
Berikut ini adalah contoh format layout peta sederhana, dimana :
56 | H a l
Standar tools
Pengenalan GPS
Global Positioning System (GPS) merupakan
sistem navigasi ruang angkasa yang dapat
menentukan posisi benda dimana saja pada
bumi. Sistem navigasi GPS menggunakan
kumpulan 24 satelit pada ketinggian orbit
sekitar 11.000 mil diatas bumi dengan 4 satelit
pada masing-masing bidang orbit yang
berbeda. Satelit tersebut mengitari bumi
secara konstan sebanyak 2 kali dengan waktu
kurang dari 24 jam.
Layout tools
57 | H a l
Tidak dipungut biaya untuk koneksi dan menerima sinyal data posisi
daris satelit.
muka bumi, navigasi bagi pecinta alam, saat ini pada beberapa
tempat seperti di Amerika dan Eropa digunakan juga pada kendaraan
bermotor yang dapat memberi petunjuk arah dan peta jalan yang
akan dilalui dan tujuan.
Maritim/ Kelautan untuk keperluan di bidang kelautan, GPS dipasang
pada perahu motor atau kapal yang digunakan sebagai alat navigasi
laut yang dapat menunjukkan arah dan posisi kapal tersebut pada
muka bumi, dipakai juga untuk keperluan penangkapan ikan dengan
tambahan bantuan alat sonar dan sebagainya.
Avionics Digunakan juga pada pesawat-pesawat komersial sebagai
bagian alat navigasi udara, dan juga pada balon udara.
Pemetaan/ GIS (Geographics Information System)/ Survei. Selain
hal tersebut di atas GPS dimanfaatkan secara khusus untuk
memperoleh data untuk pembuatan peta survey suatu daerah
berupa kontour dan juga untuk keperluan data geografi/ GIS.
58 | H a l
59 | H a l
Sumber Kesalahan
GPS secara garis besar terdiri atas 2 perangkat utama, yakni Satelit
Pemancar dan Penerima (reciever). Satelit GPS secara umum
memancarkan dua macam sinyal gelombang mikro kemudian pesawat
penerima GPS menggunakan sinyal tersebut untuk melakukan triangulasi
posisi(perhitungan) yang hendak ditentukan dengan cara mengukur lama
perjalanan waktu sinyal dikirimkan dari satelit, kemudian mengalikannya
dengan kecepatan cahaya untuk menentukan secara tepat berapa jauh
pesawat penerima GPS dari setiap satelit.
60 | H a l
61 | H a l
5. Tombol find
berfungsi untuk
membantu
kita
dalam
melakukan
pengecekan terhadap titik yang telah
diambil sebelumnya. Caranya, tekan tombol
find, kemudian pada layar akan tampil
menu Find, setelah itu pilih waypoint dan
tekan enter. Setelah itu kita tinggal memilih
titik yang ingin di cek ataupun di cari. GPS
kemudian akan memberikan tampilan
informasi titik tersebut.
Kita juga bisa melihat posisi titik tersebut pada peta dengan memilih
Map atau mengecek arahnya dari GPS dengan memilih GO TO.
Selain berfungsi menentukan posisi, GPS juga memiliki beberapa fungsi
tambahan, antara lain :
Penerimaan Satelit, mengukur trip (perjalanan), peta, kompas, ketinggian,
pasang surut, dan lain-lain.
3. Untuk mendownload data dari GPS, pada menu bar, pilih utilities dan
kemudian pilih Get Unit ID, ini berfungsi agar Mapsource mengenali
GPS yang akan di download datanya. Kemudian, pada tampilan Get
62 | H a l
Unit ID, pilih Find Device, setelah Device dikenali kemudian close.
ArcGIS saat ini belum mampu untuk membaca langsung data dari
Mapsource. Oleh sebab itu kita perlu terlebih dahulu melakukan konversi
data. Data GPS tersebut sebaiknya dikonversi menjadi data CAD (dxf atau
dbf atau txt ataupun gpx).
1. Terlebih dahulu pilih waypoint ataupun data
yang akan dirubah kedalam format dxf. Pilihan
dapat dilakukan pada kolom content waypoint
dengan menggunakan bantuan shift.
Cara lain adalah dengan memilih langsung pada
peta dengan menggunakan icon select.
Waypoint yang terpilih akan berubah warna
63 | H a l
menjadi kuning.
3. Selanjutnya buka ArcMap dan masukkan data GPS yang telah
dirubah ke dalam format dxf tersebut, dengan menggunakan icon
..Add Data
4. Setelah tampil di ArcMap, kita bisa merubahnya ke dalam bentuk
shapefile dengan cara
Klik kanan pada layer > Data Export > masukkan nama dan lokasi
file > ok
64 | H a l
GPSMAP 76CSX
Antena Internal
Tombol Perbesar/Perkecil
Tombol Pindah Halaman
Tombol untuk melakukan pencarian posisi
Tombol on/off/lampu untuk layar
Antena
Tombol-tombol
fungsi
65 | H a l
Cover
GPS Antenna
USB Connector
port
Quit/Compass Key
Perbesar/Perkecil
Zoom
Menu/Find
tombol
Cover
baterai
Power/
Backlight
Key
Ring
Pengunci
baterai
66 | H a l
Modul Pelatihan ini mengurai secara ringkas teori dasar-dasar SIG (sistem informasi geografis) mulai
dari definisi,komponen, tahapan-tahapan SIG, konsep layer, data dan struktur data, sistem koordinat
dan proyeksi hingga tehnik penguasaan dasar software ArcGIS meliputi penggunaan tools, metode
input data, analisis sederhana, sampai teknik layout peta dan penggunaan GPS (Global Positioning
System). Modul ini juga dilengkapi dengan data-data yang dapat digunakan sebagai file-file latihan
yang tersimpan dalam DVD.