Anda di halaman 1dari 12

MEDIA-MEDIA MATEMATIKA UNTUK ANAK SD

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara


harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam
bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim kepada penerima pesan. Dalam pengertian ini, guru, buku
teks, dan lingkungan sekolah merupakan
media. Secara lebih khusus, pengertian media
dalam proses belajar mengajar cenderung
diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis,
atau elektronis untuk menangkap, memproses,
dan menyusun kembali informasi visual atau
verbal (Arsyad, 2000).
Dalam beberapa pelajaran media sangat bagus
dalam menunjang pembelajaran, baik itu dalam
pembelajaran matematika.
Pembelajaran merupakan suatu proses usaha yang dilakukan
oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru
sebagai hasil pengalaman dalam interaksi dengan
lingkungannyauntuk mencapai tujuan tertentu. Pada dasarnya
pembelajaran merupakan proses interaksi edukatif antara dua
unsur yaitu siswa yang belajar dan guru yang mengajar, dan
berlangsung dalam suatu ikatan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dari hal tersebut hendaknya kita paham bahwa terjadinya perilaku
belajar pada pihak siswa dan perilaku mengajar pada pihak guru
tidak berlangsung dari satu arah melainkan terjadi secara timbal
balik di mana kedua pihak berperan dan berbuat secara aktif di
dalam suatu kerangka kerja dan menggunakan cara berfikir yang
seyogyanya dipahami dan disepakati bersama.
Kata matematika berasal dari perkataan Latin mathematika
yang mulanya diambil dari perkataan Yunani mathematike yang
berarti mempelajari. Perkataan itu mempunyai asal katanya
mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge,
science).
Kata mathematike berhubungan pula dengan kata lainnya
yang hampir sama, yaitu mathein atau mathenein yang artinya
belajar (berpikir). Jadi, berdasarkan asal katanya, maka perkataan
matematika berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir
(bernalar). Matematika lebih menekankan kegiatan dalam dunia

rasio (penalaran), bukan menekankan dari hasil eksperimen atau


hasil observasi matematika terbentuk karena pikiran-pikiran
manusia, yang berhubungan dengan idea, proses, dan penalara
Manfaat Media
1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga
dapat menumbuhkan motivasi belajar;
2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga
dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya
menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran;
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,
sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga,
apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran;
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab
tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas
lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan,
memerankan, dan lain-lain
Media yang baik yaitu media yang mampu mengaktifkan belajar
siswa. dalam memilih media harus memperhatikan berbagai hal
yaitu:
1. Didasarkan pada media sebagai komponen sistem instruksional
harus:
sesuai dengan tujuan,
karakteristik siswa,
strategi pembelajaran,
alokasi waktu,
2. Kesesuaian dengan ranah belajar yang ingin di capai:
Kognitif
Afektif
Motorik /skill.
3. Karakteristik siswa:
Karakteristik umum
Karakteristik khusus (gaya belajar dll.)
Dibawah ini merupakan media yang dapat membantu siswa dalam
proses pembelajaran matematika yaitu :
1) Media Jam

Nama Media : Jam penunjuk besar suatu sudut


Kegunaan : Media ini digunakan untuk siswa kelas 3 SD,
diharapkan dengan menggunakan media ini dalam pembelajaran
siswa dapat memahami macam-macam sudut, ukuran sudut dan
cara menggambar suatu sudut dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Materi/Pokok bahasan : Macam-macam sudut, besar masingmasing sudut dan cara melukis suatu sudut.
Tujuan : Pemilihan alat peraga dapat mempengaruhi tujuan
pengajaran yang akan dicapai apakah alat peraga tersebut
mampu meningkatkan pemahaman siswa
tentang mata pelajaran matematika yang
merupakan tujuan dari sebuah
pembelajaran.
Media ini digunakan guru dalam
menjelaskan macam-macam sudut, besarnya
sudut dan cara melukis suatu sudut. Hal ini
dilakukan dengan cara memberikan penjelasan
terlebih dahulu kepada siswa dengan
mengaitkan pelajaran mengenai sudut dengan kehidupan seharihari. Dalam hal ini penulis mengaitkan pembelajaran sudut yang
dimaksud dengan jam dinding.
Langkah-langkah pembelajaran :
a) Guru memberikan model jam yang terbuat dari karton kepada
siswa, dimana jam tersebut terdiri dari dua lingkaran dengan
besar salah satunya lebih besar dari lingkaran yang lainnya.
Dimana lingkaran yang lebih besar berisi besar sudut dan
lingkaran yang lebih kecil berisikan angka yang terdapat pada
jam. Selain itu terdapat lingkaran tengah terkecil yang
mempunyai dua warna berbeda, untuk menjelaskan bahwa
setiap warna yang ada menunjukkan besar sudut 30.
b) Guru menjelaskan dengan media, macam-macam sudut dan
besarnya dengan cara memutar jarum jam yang ada pada jam.
Pertama kali memutar pada arah angka jarum jam yang biasa,
kemudian dibalik pada jarum jam yang berisi besar sudutnya.

3. Setelah itu guru memberikan penjelasan jenis-jenis sudut


yang terbentuk dari putaran jarum pada jam tersebut.
c) Setelah menjelaskan jenis-jenis dan besar sudut, guru
memberikan penjelasan cara melukis sudut yang benar.
d) Guru memberikan gambar-gambar sudut kepada siswa, dan
siswa memasangkan nama sudut sesuai dengan gambar yang
disediakan oleh guru dengan dasar putaran jarum jam yang
telah dijelaskan sebelumnya. Jika siswa masih belum paham,
siswa dapat memutar jarum jam yang disediakan, kemudian
digambarnya lagi.
Namun pada media ini tidak hanya untuk mengajarkan besar
sudut, namun dapat juga digunakan untuk mengajarkan waktu
pada anak SD kelas 1
2) Media Sedotan
Alat ini sangat sederhana, dan mudah dalam mendapatkannya.
Walaupun sepele, namun fungsinya banyak, dengan warnanya yang
menarik dan bentuknya yang panjang serta mudah dibawa.
Sedotan juga bisa digunakan untuk membuat alat peraga. Dirangkai
dengan kawat atau benang, maka sedotan bisa untuk menjelaskan
sisi sebuah bangun datar. Selain itu juga dapat mengajarkan
penjumlahan atau pengurangan pada anak kelas 1 SD. Cara dalam
pengurangan menggunakan sedotan yaitu dengan cara:
Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai pengurangan
Siswa mendengarkan informasi dari guru
Nah anak-anak siapa yang sudah menguasai penjumlahan,
nah kalau sudah menguasai penjumlahan, mari kita
mempelajari penguranagn
Siswa memperhatikan contoh dipapan tulis
Tahukah anak-anak simbol pengurangan itu apa?

Nah perhatikan contoh pengurangan berikut anakanak


..
..

Jawab :
27
Jawab :
27

Siswa mendengarkan contoh soal dari guru (guru dapat


memakai media sedotan untuk menghitung, contohnya 10 kue
diumpamakan 10 sedotan, dan 4 kue diumpamakan 4
sedotan, kemudian guru menyuruh siswa untuk mengambil 4
sedotan, lalu secara bersama-sama guru mengajak siswa
untuk menghitung sisa sedotan yang ada
Siswa secara individu menerima LKS (Lembar Kerja Siswa) dari
guru dan menerima 20 sedotan untuk mempermudah dalam
menghitung
Siswa diberi waktu mengerjakan soal pengurangan
Siswa membahas soal jawaban yang sudah dikerjakan
Siswa secara bergantian mendemonstrasikan cara
menemukan jawaban (pengurangan dengan menggunakan
media sedotan)
3) Media Kartu/card
Mengajarkan penjumlahan, penguranagn, perkalian, pembagian.
23 + 5 1kartu
=..
Media ini sangatlah simple ketika digunakan. Pada media
ini guru cukup membuat beberapa kartu yang setiap kartu diberi
soal. Setiap kartu ini wajib dijawab. Cara penggunaan media ini
yaitu :
Contohnya :
Jawab :
27
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap anggota
kelompok bisa terdiri dari 4-5 anak

Setiap kelompok mendapatkan kartu tersebut (1 set kartu berisi


20 kartu)
Cara bermainnya sangat sederhana, anggap saja 5 anak dalam 1
kelompok namanya A, B, C, D, E.
Kemudian menetukan siapa yang akan mencatat hasil skor
Yang pertama kali memegang kartu adalah si A kemudian
memilih salah satu kartu dan membacakan soal pada si B. jika si
B bisa menjawab maka nilainya 5 jika tidak bisa menjawab
nilainya -5. Jika tidak bisa menjawab pertanyaan dapat dilempar
pada si C, jika si C tidak bisa menjawab dilempar ke si D
Namun jangan kwatir, pada kartu sudah terdapat jawaban yang
benar, sehingga anak mudah dalam mengoreksi hasil pertanyaan
temannya
4) Media Jenis-jenis Bangun Datar
Bangun datar adalah bentuk benda yang rata tidak
mempunyai tebal (tebalnya dapat diabaikan terhadap bendanya).
Dalam kehidupan sehari-hari bangun datar adalah gambaran
(bayangan) benda pada bidang datar bangun datar ini digunakan
untuk menerangkan jenis-jenis bangun datar pada anak siswa kelas
1 SD. Media ini sangat mudah dibuat. Dapat dibuat dengan bahan
dasar kardus bekas.
Tujuan model peraga bangun datar adalah:
Model peraga mengenal bangun datar ini digunakan agar
siswa dapat mengenal konsep bangun datar
Cara membelajarkan menggunakan media ini, yaitu:
Siswa bersama guru menyiapkan 1 set alat peraga pola
bangun datar
Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai bangun
datar
Siswa bersama guru Tanya jawab mengenai bangun datar
Kegiatan selanjutnya guru
membagikan media bangun
datar kepada setiap kelompok
dan memberi tugas untuk
menggambar bangun dan
menyebutkan nama bangun
yang sudah siswa dapat
Setelah selesai mengerjakan,
setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya

Kemudian tanggapan dari teman, dan penguatan materi dari


guru
5) Media Tangga Garis Bilangan
Tangga garis bilangan merupakan alat peraga dan sekaligus
merupakan alat permainan bagi siswa. Alat peraga ini manfaatnya
adalah untuk menjelaskan konsep penjumlahan, pengurangan,
perkalian dan pembagian.
Contoh -3 + 5 = .

Jadi, kita berangkat dari -3 dan melompat sebanyak 5 kali ke arah


kanan. Jadi hasilnya adalah 2. Begitu juga untuk pengurangan,
tetapi untuk pengurangan, dia melompat ke kiri sebanyak jumlah
yang ditentukan.
Contoh : -2 3 =

Jadi, hasilnya adalah -5.


Cara mengajarkan menggunakan media ini sangant mudah, yaitu:
Guru memasang media tangga garis bilangan di papan tulis
(gunakan media yang besar atau bisa untuk mengajar klasikal)
Guru menjelaskan manfaat media tersebut
Guru menuliskan soal -2-3 =
Guru menjelaskan cara mengerjakannya, yaitu kita berangkat
dari -2 kemudian melompotat kea rah jiri sebanyak 3. Jadi nilai
-5

Setelah siswa memperhatikan dan paham, guru mengajak


siswa perkelompok maju ke depan kelas untuk menghitung
soal dengan menggunakan media
6) Media penggaris
Untuk mengukur panjang suatu benda dapat digunakan
berbagai jenis alat ukur. Beberapa alat ukur yang digunakan antara

lain : mistar Kebanyakan orang mengukur dengan menggunakan


mistar. Sebagian besar mistar mempunyai skala dalam satuan cm
atau mm. Ada juga mistar yang menggunakan dua skala yaitu cm
dan inci.
Media ini dapat digunakan pada kelas 3 pada materi mencari
luas dan keliling persegi dan pesrsegi panjang. Caranya siswa
diminta guru untuk mengukur buku tulis, tempat pencil, buku paket.
Kemudian siswa mencari luas dan kelilingnya.
7) Media Busur
Dengan alat peraga ini siswa diharapkan dapat mengukur
besar sudut dengan satuan tidak baku dan satuan derajat dengan
benar yang kemudian dikembangkan oleh masing-masing siswa
sesuai dengan tingkat pemahamannya dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari serta hasilnya dapat diterima oleh
masyarakat luas.

Mengukur Besar Sudut dengan Satuan Tidak Baku


Pengukuran sudut dengan satuan tak baku dapat dilakukan
dengan terlebih dahulu menentukan sudut satuan. Apakah yang
dimaksud sudut satuan? Bagaimana bentuknya? mari kita selidiki
dalam kegiatan ayo bermain berikut.
1. Gambarkan sebuah lingkaran pada selembar kertas putih.

2. Bagilah lingkaran tersebut menjadi 8 bagian yang sama


besar, kemudian potonglah satu bagian.

3. Satu bagian dari lingkaran digunakan sebagai alat ukur.


4. Ukurlah sudut-sudut di bawah ini dengan sudut yang kamu
buat dari potongan lingkaran di atas

Ternyata kita bisa mengukur besar suatu sudut dengan sudut lain
yang telah kita buat sebelumnya. Sudut yang kamu buat dan kamu
gunakan untuk mengukur sudut yang lain dapat disebut sebagai
sudut satuan.
8) Tangga Satuan Jarak
Tujuan dibuatnya media ini adalah agar siswa mengetahui satuan
jarak dan cara mengitungnya.

Cara mengajarkan satuan jarak dengan media ini, yaitu


Guru menjelaskan ada 7 tangga dalam media tersebut,
dimana bagian yang teratas adalah Km (kilo meter)- mm (mili
meter).
Jika Km turun menutu hm maka akan dikalikan 10 (setiap
turun 1 tangga dikalikan 10). Dan begitu seterusnya sampai
menuju tangga paling bawah, yaitu mm.
Kemudian guru menjelaskan bahwa naik 1 tangga maka di
bagi 10.
Untuk lebih jelasnya perhatikan soal berikut.

Dari soal di atas guru dapat menjelaskan melalui tangga


satuan jarak.
9) Tabel Perkalian

Tabel perkalian ini bertujuan untuk mengingat atau menghafal


perkalian dengan hasil sampai 100.
Adapun cara membelajarkannya, yaitu:
Siswa diajak mengamati tabel perkalian pada tabel perkalian
tersebut terdapat lambang operasi hitung berkalian (X) di
pojok kiri atas berarti tabel tersebut adalah tabel perkalian.
Siswa diajak mengamati garis bilangan mendatar paling atas
bilangan yang akan dijumlahkan, mulai dari bilangan 0 sampai
dengan 1o.
Siswa juga diajak menggunakan baris bilangan menurun
paling kiri bilangan yang akan dijumlahkan, mulai dari 0
sampai 10.
Siswa diberi petunjuk cara melakukan operasi hitung perkalian
dengan menggunakan tabel perkalian tersebut. Missal 6 x 7
=. Bilangan 6 pada baris bilangan menurun ditarik garis
lurus mendatar kea rah lurus, kemudian bilangan 7 pada baris
bilangan hasil perkalian 6 x 7 = 42
Kemudian guru memberikan soal-soal pada siswa.
10) Kartu Pecahan.
Tujuan dari dibuatnya media ini yaitu untuk melatih siswa
dalam menghitung pecahan. Dibuatnya kartu ini sebagai media
untuk anak dapat berkompetisi dengan temannya dan melatih
seberapa cerdas mereka.
Cara bermain kartu ini yaitu:
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap anggota
kelompok bisa terdiri dari 4-5 anak
Setiap kelompok mendapatkan kartu tersebut (1 set kartu berisi
20 kartu)
Cara bermainnya sangat sederhana, anggap saja 5 anak dalam 1
kelompok namanya A, B, C, D, E.
Kemudian menetukan siapa yang akan mencatat hasil skor
Yang pertama kali memegang kartu adalah si A kemudian
memilih salah satu kartu dan membacakan soal pada si B. jika si
B bisa menjawab maka nilainya 5 jika tidak bisa menjawab
nilainya -5. Jika tidak bisa menjawab pertanyaan dapat dilempar
pada si C, jika si C tidak bisa menjawab dilempar ke si D
Namun jangan kwatir, pada kartu sudah terdapat jawaban yang
benar, sehingga anak mudah dalam mengoreksi hasil pertanyaan
temannya

Lakukan sampai kartu habis.

Anda mungkin juga menyukai