Jurnal
of variables over slightly from the initial number of variables. This method was chosen because
according to the phenomena that occur in the company. The results of the analysis conducted are ten
variables that were found to have formed into three factors: the first dominant factor is associated with
conditions excellent truck, driver registration in accordance with the schedule, providing consistency
transporter truck for delivery, and employees habits (delay the work). The factor name is Resource
Factor. The second dominant factor (support factor) is a factor related to the selection of a good
transporter, the amount of the company's fleet is adequate to make deliveries, and corporate policies
right in determining the company target. The factor name is Internal Factors. The third dominant
factor (additional factor) is a factor related to year of manufacture the vehicle and truck service
facilities of the company. The factor name is Service Factor.
Keywords: Third Party Logistics (3PL), Transportation, Factor Analysis
1.
PENDAHULUAN
PT Linfox Logistic Indonesia
merupakan salah satu perusahaan 3PL yang
memiliki target pengiriman untuk jangka
waktu Januari-April 2014 sebesar 1025,
1875, 2100, dan 2100 pengiriman.
Sedangkan berdasarkan data yang penulis
peroleh dalam jangka waktu Januari April
tahun 2014 terjadi pengirirman sebesar 901,
970, 1322, dan 1308 pengiriman, dengan
demikian target perusahaan belum tercapai
dan masih jauh dari harapan. Adapun
rumusan masalah yang diangkat dalam
penelitian ini adalah:
1. Faktor faktor apa saja yang
menyebabkan tidak tercapainya target
pengiriman produk UNILEVER di PT
Linfox Logistic Indonesia?
2. Faktor apa yang dominan dalam tidak
tercapainya target pengiriman produk
UNILEVER di PT Linfox Logistic
Indonesia?
Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1.
Mengetahui faktor - faktor yang
menjadi prioritas penyebab tidak
tercapainya target pengiriman produk
UNILEVER di PT Linfox Logistic
Indonesia.
2.
Mengetahui faktor apa yang dominan
dalam tidak tercapainya pengiriman
produk UNILEVER di PT Linfox
Logistic Indonesia.
2.
MODEL PENGOLAHAN
Berdasarkan rumusan masalah yang
ada penulis menggunakan diagram fishbone
untuk memetakan faktor faktor yang
ditemukan dan menggunakan metode
...
Xp = cp1 F1 + cp2 F2 + cp3 F3 + ... + cpm Fm + p
atau
X1
X2
X 3 c31 c32 c33
... ... ... ...
X c c c
p p1 p 2 p 3
... c1m F1
... c2 m F2
... c3m F3
... ... ...
... c pm Fm
2
3
...
p
(p x 1)
(p x m)
(m x1)
dan
X1, X2,..., Xp adalah variabel asal
F1, F2,..., Fm adalah faktor bersama
(common factor)
cij adalah bobot (loading) dari variabel asal
ke-i pada faktor ke-j
p adalah error
Secara umum, jumlah sampel yang
dianjurkan adalah antara 50 sampai 100
sampel. Secara umum, jumlah sampel
dalam analisis faktor minimal 50
pengamatan. Bahkan seharusnya ukuran
sampel sebanyak 100 atau lebih besar.
Biasanya ukuran sampel dalam analisis ini
dianjurkan memiliki paling sedikit 5 kali
jumlah variabel yang akan diamati, karena
semakin banyak sampel yang dipilih akan
mencapai patokan rasio 10:1, dalam arti
untuk satu variabel ada 10 sampel (Hair,
2010). Dalam pengertian SPSS, hal ini
berarti untuk setiap 1 kolom yang ada,
seharusnya terdapat 10 baris data, sehingga
jika ada 5 kolom (variabel), minimal
seharusnya ada 50 baris data (sampel).
Langkah
langkah
dalam
melakukan
pengolahan
menggunakan
analisis faktor adalah sebagai berikut:
Langkah 1
Pertama dilakukan adalah mengenali
atau
mengidentifikasi
masalah,
menanyakan
pertanyaan
yang
membantu, dan harus bisa dijabarkan
dengan tepat serta pengumpulan data
awal dapat membantu dalam proses
analisis. Data yang dikumpulkan harus
tepat dan konkrit serta lengkap
Langkah 2
r
i 1 j 1
2
ij
rij2 a ij2
i 1 j 1
i 1 j 1
KMO =
sama
dengan
matriks
identitas.
Sehingga untuk menguji kebebasan
antar variabel ini, uji Bartlett
menyatakan hipotesis sebagai berikut:
H0 : = I
H1 : I
Statistik Uji :
1 p
rk
rik
p 1 i 1
, k = 1, 2,...,p
2
rik
p ( p 1) i k
( p 1) 2 1 (1 r ) 2
p ( p 2)(1 r ) 2
Dengan :
rk
= rata-rata elemen diagonal pada
kolom atau baris ke k dari matrik R
(matrik korelasi)
r
= rata-rata keseluruhan dari elemen
diagonal
Daerah penolakan :
Tolak H0 jika
(n 1)
p
2
(
r
r
)
(r k r )2 2( p 1) ( p 2) / 2;
2 ik
(1 r ) i k
k 1
Maka
variabel-variabel
saling
berkorelasi hal ini berarti terdapat
hubungan antar variabel. Jika H0 ditolak
maka analisis multivariat layak untuk
digunakan terutama metode analisis
komponen utama dan analisis faktor.
Langkah 6
Mencari akar ciri dan matriks atau R.
Langkah 7
Mengurutkan akar ciri yang terbentuk
dari terbesar sampai terkecil.
3.
Langkah 8
Mencari proporsi keragaman atau
berguna untuk mengetahui berapa faktor
yang akan terbentuk.
Langkah 9
Mengalokasikan setiap variabel asal
kedalam faktor sesuai dengan nilai
loading.
Langkah 10
Apabila terdapat nilai loading yang
identik atau hampir sama maka lakukan
rotasi baik dengan cara orthogonal
ataupun non orthogonal.
Langkah 11
Setelah yakin dengan faktor yang
terbentuk, maka berikan penamaan pada
faktor tersebut dengan cara melihat
variable variable apa saja yang
menyusun faktor tersebut.
HASIL
PNENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Berdasarkan
dari
pemetaan
menggunakan fishbone diagram pada bab
sebelumnya diperoleh data faktor faktor
yang menyebabkan tidak tercapainya target
pengiriman. Adapun hasil perolehan data
terdapat dalam lampiran dengan keterangan
faktor sebagai berikut:
X1= Kondisi truck prima
X2= Supir registrasi sesuai dengan
jadwal
X3= Pemilihan transporter baik
X4= Jumlah armada perusahaan
memadai untuk melakukan pengiriman
X5= Kebijakan perusahaan tepat dalam
menentukan target perusahaan
X6= Sumber daya manusia yang
memadai
X7= Konsistensi transporter dalam
menyediakan truck untuk pengiriman
X8= Tahun kendaraan
X9=Fasilitas
perusahaan
tentang
pelayanan truck
X10= Kebiasaan karyawan
Dalam penelitian ini penulis
menggunakan rating scale (skala penilaian).
Pada rating scale, data yang diperoleh
adalah data kuantitatif (angka) yang
Anti-Image Matrices
Communalities
Scree Plot
Table
component
matrix
menunjukkan besarnya korelasi tiap
variabel dalam faktor yang terbentuk. Nilai
nilai koefisien korelasi antara variabel
dengan faktor - faktor yang terbentuk
Variabel
X1,
dimasukkan ke faktor 1 karena
loading factor terbesar terdapat pada
faktor (0.776)
Variabel
X2
dimasukkan ke faktor 1 karena
loading factor terbesar terdapat pada
faktor 1 (0.767)
Variabel
X3
dimasukkan ke faktor 2 karena
Variabel
X4
dimasukkan ke faktor 2 karena
loading factor terbesar terdapat pada
faktor 2 (0.845)
Variabel
X5
dimasukkan ke faktor 2 karena
loading factor terbesar terdapat pada
faktor 2 (0.716)
Variabel
X7
dimasukkan ke faktor 1 karena
loading factor terbesar terdapat pada
faktor 1 (0.813)
Variabel
X8
dimasukkan ke faktor 3 karena
loading factor terbesar terdapat pada
faktor 3 (0.898)
Variabel
X9
dimasukkan ke faktor 3 karena
loading factor terbesar redapat pada
faktor 3 (0.845)
Variabel
X10
dimasukkan ke faktor 1 karena
loading factor terbesar terdapat pada
faktor 1 (0.869)
Dengan demikian sembilan variabel
tersebut telah direduksi menjadi 3 faktor
yaitu:
Faktor 1, terdapat empat variabel yang
memiliki korelasi yang kuat dengan
faktor 1, yaitu variabel kondisi truck
prima, supir registrasi sesuai dengan
jadwal, konsistensi transporter dalam
menyediakan truck untuk pengiriman,
dan Kebiasaan karyawan menunda
pekerjaan.
Faktor 2, terdapat tiga variabel yang
memiliki korelasi yang kuat dengan
faktor 2, yaitu variabel pemilihan
transporter baik, jumlah armada
perusahaan memadai untuk melakukan
pengiriman, dan kebijakan perusahaan
tepat dalam menentukan target
perusahaan.
Faktor 3, terdapat dua variabel yang
memiliki korelasi yang kuat dengan
faktor 3, yaitu variabel tahun
kendaraan dan fasilitas perusahaan
tentang pelayanan truck.
3.
4.2. Saran
Berdasarkan
analisis
yang
penulis lakukan terhadap faktor
faktor yang menyebabkan tidak
tercapainya target pengiriman produk
UNILEVER pada PT Linfox Logistic
Indonesia, penulis ingin memberikan
saran pada perusahaan agar dimasa
mendatang dapat mencapai target yang
diinginkan.
a. Berdasarkan
hasil
analisis
perusahaan
seharusnya
bisa
mengelola sumber daya lebih baik
lagi, mulai dari control supir,
transporter,
dan
pegawai
perusahaan sendiri.
b. Faktor internal perusahaan juga
berperan dalam tercapainya target
perusahaan,
maka
dari
itu
perusahaan sebaiknya lebih baik
lagi dalam mengambil suatu
keputusan.
c. Perusahaan
sebaiknya
memperhatikan tentang pelayanan
yang diberikan biarpun tidak
merupakan faktor paling dominan
tapi apabila dilakukan lebih baik
lagi maka perusahaan akan
merasakan
manfaat
untuk
pencapaian target perusahaan.
5.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Analisis
Penentuan
Analisis
Faktor
Dengan
Metode
Air
Putih
Batubara
Tahun
Kesehatan
Masyarakat,
Kabupaten
2013,
Fakultas
Universitas
Menggunakan
Jasa
Komponen
Faktor
Utama
Dominan
transport
and
Analysis
Faktor.
Jurusan
Logistik
Politeknik
Pos
Indonesia
pukul 08.43)
(http://www.academia.edu/1269466/Transp
Bandung.
Widyapurna, Made Prima. (2012). Model
Pemilihan Vendor Trucking Prioritas
Dan Alokasi Order Untuk Delivery
Project Account Perfetti Van Melle
(Case Study : Pt Damco
logistics
companies
Online
(http://adman.staf.upi.edu/2012/07/27/kons
utorial-contoh-kasus-analisis-
Indonesia
Yang
Dalam
Sembiring.2013.
Penerapan
ortasi_dan_Perkembangan_Wilayah,
diakses pada 10 Mei 2014, pukul 19.43)
(http://www.lampungtimurkab.go.id/index.p
hp?
mod=berita&opt=detail_berita&id=822,
diakses pada 10 Mei 2014, pukul 20.18)