PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengkaji kelayakan Depot Sales Point (DSP)
PT.Pertamina Lubricants di kota Kupang. Pada November 2013, PT. Pertamina (Persero)
secara resmi mendirikan anak perusahaan yang bergerak secara mandiri yakni PT. Pertamina
Lubricantss, dimana merupakan satu-satunya perusahaan lokal yang mendominasi pangsa
Lubricantss (pelumas/oli). Bisnis Lubricantss sudah ada sekitar 25 tahun yang lalu, namun
masih di bawah kendali Pertamina pusat, PT Pertamina (Persero).Kemunculan produkproduk PT Pertamina (Lubricants) didasari beberapa faktor yakni, potensi berkembangnya
sektor industri di Indonesia, seperti pertambangan, teknologi, marine, otomotif, dan lain
sebagainya. Selain itu juga didasari oleh bertambahnya potensi market otomotif (mobil dan
motor) dimana permintaan masyarakat akan perawatan kendaraan bermotor juga semakin
meningkat. PT. Pertamina Lubricantss memiliki tujuh Marketing Operation Region (MOR).
PT. Pertamina Lubricantss MOR V, dipimpin oleh Region Manager Sales V dimana
membawahi enam Sales Executive diantaranya Sr. Sales Executive Retail I Surabaya, Jr.
Sales Executive Retail II Surabaya, Sr. Sales Executive Industry Surabaya, Sales Executive
General Malang, dan Jr. Sales Executive General Balinus. Untuk memenuhi demand
distributor didaerah Nusa Tenggara maka didirikanlah DSP di kota kupang yang melayani
dua distributor. Dalam hal akademik manajemen rantai pasok (Supply Chain Management)
DSP disebut sebagai Distribution Center. Fungsi DSP adalah sebagai tempat penampungan
sementara produk PT. Pertamina Lubricants. Tujuan suatu perusahaan yang berorientasi laba
(profit seeking organization) selain untuk mendapatkan image, sangatlah pasti bertujuan
untuk mendapatkan laba semaksimum mungkin. Laba merupakan salah satu tolak ukur
kesuksesan manajemen dalam mengelola perusahaannya. Seperti yang kita ketahui bahwa
laba merupakan selisih dari pendapatan atas semua biaya yang dikeluarkan selama periode
akuntansi. Demi tercapainya tujuan manajemen keuangan perusahaan, maka diperlukan
aplikasi keempat fungsi manajemen. Seorang manajer keuangan melakukan keempat fungsi
manajemen melalui kegiatan menyusun perencanaan berupa strategi, kebijakan, serta
anggaran. Manajer keuangan pun merealisasikan serta mengarahkan segala sumber daya
untuk melaksanakan strategi, kebijakan, serta anggaran tersebut. Selain itu, manajer keuangan
melakukan pengawasan untuk memastikan segala aktivitas dilaksanakan sesuai dengan yang
telah ditetapkan. Artinya semua kegiatan harus diusahakan sekecil mungkin adanya
penyimpangan antara kenyataan dan harapan. Dalam fungsi ini, diadakan komparasi antara
hasil aktual yang dicapai dengan apa yang telah direncanakan. Hasil dari evaluasi tersebut
akan membuahkan proses pengambilan keputusan yng berkaitan dengan efisiensi perusahaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Cost-Volume-Profit
Analisis cost-volume-profit adalah analisis yang mengukur keterkaitan antarapendapatan
(penjualan = revenue), pengeluaran (biaya = cost), dankeuntungan (profit). Analisis ini
merupakan alat bantu untuk keputusan yangberkaitan dengan pengurangan atau
penambahan harga jual, biaya, dan laba (Hariadi, 2002). Salah satu aspek penting dalam
analisis cost-volume-profit ini bahwa adanya perubahan dalam satu faktor atau lebih yang
mempengaruhi analisis, dapat diadakan penilaain atau evaluasi. Aspek ini sangat penting
bagi manajemen dalam proses penyusunan atau perencanaan anggarn, karena hal ini
memungkinkan diadakan testing untuk menentukan akibat adanya perubahan faktor atau
mempertimbangkan berbagai alternatif. Metode yang digunakan adalah biaya komparatif.
Tabel 2.1 Tabel Komparatif Biaya
Saat Ini
Perubahan
Biaya Variable
Rp xxxxxxx
Rp xxxxxxx
Marjin Kontribusi
Rp xxxxxxx
Rp xxxxxxx
Biaya Tetap
Rp xxxxxxx
Rp xxxxxxx
Laba
Rp xxxxxxx
Rp xxxxxxx
Persen Perubahan
xx%
xx%
berpengaruh pada kegiatan organisasi. Lingkungan ini dapat berupa sumber daya
organisasi baik berupa manusia, modal, peralatan yang dimiliki, teknologi,
pelayanan, keberlanjutan organisasi, manajemen, kepemimpinan dan sebagainya.
Lingkungan internal dibagi dua yaitu strength (kekuatan) dan Weakness (kelemahan)
Histogram
Histogram merupakan bentuk diagram
menggambarkan distribusi frekuensi.
batang
yang
digunakan
untuk
Diagram Lingkaran
Diagram Lingkaran merupakan bentuk lingkaran yang digunakan untuk
menggambarkan persentase antar variabel dalam data
Rata-Rata (Mean)
Perhitungan Mean dalam penelitian adalah dihitung dalam data populasi. Rumus
Mean dalam populasi tertulis dalam persamaan 1.
N
x
i 1
(1)
Standar Deviasi
Varian dan standar deviasi (simpangan baku) adalah ukuran-ukuran keragaman
(variasi) data statistik yang paling sering digunakan
X X
n
i 1
n 1
(2)
s = Standar Deviasi
X
= Jumlah Populasi
X = Rata rata Populasi
n
= Ukuran Data
2.4Biaya Tetap
Biaya Tetap merupakan biaya yang selama kurun waktu operasi selalu tetapjumlahnya
atau tidak berubah walaupun volume kegiatan atau penjualan berubah. Pada PT. Pertamina
Lubricants biaya tetap untuk DSP Kota Kupang yaitu :
1. Biaya Administrasi dan Tata Usaha.
a) Biaya gaji pegawai penunjang
b) Biaya Foto Copy + Pengiriman Dokumen
c) Biaya Telepon/Listrik
2. Biaya Overhead
a) Sewa gudang per tahun/ bila dibangun tanki timbun BBM
b) Biaya angkut dari supply point ke DSP Kupang
c) Biaya angkut dari DSP Kupang ke Gudang Agen
d) Biaya angkut dari supply point langsung ke agen
e) Biaya handling di DSP Kupang
SS Z SL L s
(3)
SS = Safety Stock
Zsl = nilai dari tabel distribusi normal berdasarkan tingkat Service Level (SL)
S = Standar Deviasi atau simpangan baku dari data.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data realisasi pengiriman produk PT
dan data produk PT.Pertamina Lubricants berdasarkan ukuran Kemasan untuk ke Kupang
dari Pantos Logistics yang berada Pabrik PT. Pertamina Lubricants Gresik periode tahun
2015 dan data fixed cost yang dikeluarkan PT. Pertamina Lubricants untuk operasional
area kota Kupang.
3.3Batasan Masalah
1) Batasan dari penelitian ini adalah tidak menyebut ukuran dan nama jenis produk
pelumas yang diproduksi oleh PT. Pertamina Lubricantss dan hanya membandingkan
harga shipping dua perusahaan Shipping yaitu Dakota Cargo & PT. Bandar
Kusumajaya.
2) Data yang diolah peneliti adalah data given berdasarkan data realisasi tahun 2015
3) Data produk pelumas tidak berdasarkan jenis pelumas tetapi berdasarkan kemasan
pelumas. Bentuk kemasan pelumas PT. Pertamina Lubricants dan tidak mengetahui
harga tiap masing-masing produk. Kemasan Pelumas PT. Pertamina Lubricants antara
lain adalah :
a) 20x1L
f) 6x1L
b) 24x0,8L
g) 6x4L
c) 2x10L
h) DR (drum)
d) 4x5L
i) PUJ (pail)
e) 6x0,8L
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1Deskripsi Data Realisasi
Pada Tahun 2015 terdapat fluktuasi permintaan yang sulit diprediksikan akan kebutuhan
pelumas di daerah Nusa Tenggara maka perlu alat pendeskripsi kebutuhan pelumas di daerah
Nusa Tenggara. Alat Pendeskripsi untuk Kebutuhan Pelumas Pertamina dilakukan dengan
menggunakan metode Statistika Deskriptif. Untuk Pendistribusian produk PT. Pertamina
Lubricantss selama tahun 2015 disajikan dalam gambar 1 sebagai berikut.
Gambar 1
Berdasarkan Gambar 1 penjualan tertinggi pada tahun 2015 terjadi pada bulan Oktober
minggu pertama tahun 2015 yaitu 2626 kiloliter. Pola konsumsi konsumen di daaerah Nusa
Tenggara yaitu 3 bulan sekali untuk mengganti minyak pelumas kendaraan mereka.
Gambar 2
Pola konsumen ini digambarkan pada Gambar 2. Pada Gambar 2 menjelaskan bahwa setiap
3 bulan sekali yaitu Januari, April, Juli, dan Oktober permintaan akan pelumas Pertamina
sangat tinggi daripada dua bulan sebelumnya
Gambar 3
Berdasarkan Gambar 3, 91% produk dikirim ke Kota kupang adalah dalam bentuk Box dan
9% berbentuk Drum. Dapat disimpulkan bahwa demand yang diminati di Kota kupang adalah
dalam bentuk kemasan Box.
Gambar 4
Box
33.826
2.819
7.925
475
Drum
3.312
276
570
40
Berdasarkan Tabel 2, Pengiriman terbesar dalam kemasan Box adalah sebesar 7925
kiloliter dan 570 kiloliter untuk kemasan Drum selama bulan oktober 2015 dan pengiriman
terendah adalah (Pujawan & ER, 2010)475 kiloliter untuk kemasan Box dan 40 kiloliter
untuk kemasan drum. Total pengiriman kemasan box adalah 33826 kiloliter, dan 3312
kiloliter untuk. Setelah mendiskripsikan Data Realisasi Pengiriman Produk PT. Pertamina
Lubricants ke Kota Kupang, Analisis berikutnya adalah perhitungan menggunakan data
Pantos Logistics tahun 2015 disajikan dalam Tabel 5 sebagai berikut
Tabel 5
Ukura
n
Box
Drum
PL
Box
31.374
3143
1
Terdapat perbedaan selisih 2.452 unit untuk ukuran box dan 169 drum, selisih ini adalah
safety stock yang ada untuk DSP Kupang selama tahun 2015. Jika menurut (Pujawan & ER,
2010) perhitungan safety stock tahun 2015 untuk kota Kupang disajikan dalam Tabel 6.
Langkah pertama adalah menghitung safety stock setiap jenis kemasan yang harus ada
selama tahun 2015
Tabel 6
jan
feb
mar
apr
mei
jun
Bulan
jul
ags
20x1L
1181
70
683
605
640
380
1098
24x0,8
L
465
50
19
38
50
33
2x10L
896
352
718
417
175
1068
300
1175
1105
135
6341
4x5L
656
177
619
219
731
274
1025
190
380
4301
202
63
115
200
540
315
85
1520
100
365
180
116
191
661
10
Ukuran
30
6x0,8L
817
sep
okt
nop
des
1757
1165
285
8681
157
50
50
912
6x1L
447
6x4L
400
275
601
879
279
320
1071
408
1773
1034
236
7276
DR
300
40
320
280
170
80
447
313
570
383
240
3143
PUJ
42
Total
4387
46
79
80
25
83
76
58
152
44
04
14
11
274
345
18
41
5
22
83
36
87
20
06
10
05
2070
Total
868
1
912
634
1
430
1
152
0
207
0
727
6
314
3
274
438
7
Deviasi
lead time 2
minggu (14
hari)
ZSL = 91%
SS
483,102436
1,341
916
24x0,8L
142,0176045
1,341
269
2x10L
405,0279689
1,341
768
4x5L
313,473178
1,341
594
6x0,8L
166,3284187
1,341
315
6x1L
216,0619951
1,341
410
6x4L
481,544466
1,341
913
DR
153,8265848
1,341
292
PUJ
55,86889415
1,341
106
Pada tabel 7 Safety Stock yang terbesar adalah Produk dengan kemasan 20x1L sebesar
916 unit, dan Safety Stock terendah adalah kemasan PUJ yaitu sebesar 106 unit.
4.2Analisis Biaya
Kebijakan Manajemen saat ini adalah meningkatkan efisiensi perusahaan, salah satu
keputusan yang akan diambil adalah menutup DSP Kota kupang. Sebelum memutuskan
untuk menutup DSP Kupang maka dilakukan penelitian seberapa besar biaya yang
dibutuhkan jika menggunakan DSP dan tanpa DSP.
Tabel 3
NO
.
I
URAIAN
BIAYA OVERHEAD
a.
Sewa gudang per tahun/ bila dibangun tanki timbun BBM
Biaya angkut dari supply point ke DSP Kupang
b.
Biaya angkut dari DSP Kupang ke Gudang Agen
c.
Biaya angkut dari supply point langsung ke agen**)
d.
e.
II
III.
BUKA/ EXISTING
DITUTUP
Rp.
Nil
Rp.
904.379.263
Nil
Nil
Nil
Nil
Rp.
10.000.000
Rp.
904.379.263
Nil
BIAYA VARIABEL
f.
Rp.
21.600.000
g.
Rp.
25.000.000
Nil
h.
Rp.
87.000.000
Nil
Rp.
Rp.
3.000.000
91.032.576
Nil
Nil
Nil
Nil
Biaya Telepone/Listrik
Total
Selisih
* Data realisasi tahun 2015 terlampir di halaman 18 dan 19.
Rp.
237.632.576
1.142.011.839
Dalam persen
Rp.
904.379.263
20,81%
Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa dalam tahun 2015, PT. Pertamina Lubricantss
mengeluarkan biaya sebesar Rp. 1.142.011.839untuk operasional DSP Kupang. Biaya
terbesar terletak pada Biaya angkut dari Supply Point ke DSP Kupang dan penyewaan
gudang sebagai DSP. Jika DSP Kupang ditutup maka akan terjadi efisiensi biaya sebesar
20,81%. Perhitungan pada Tabel 3 tidak memperhitungkan biaya sewa gudang karena
pembayaran sewa gudang dibayar didepan dari PT. Pertamina Lubricants kepada PT.
Pertamina Persero untuk penyewaan DSP diseluruh Indonesia jika diperhitungkan tingkat
efisiensi lebih besar dari 20,81%. Apabila DSP Kupang ditutup efisiensi yang dihasilkan
sebesar Rp 237.632.576.Analisis selanjutnya adalah mengkaji Penutupan DSP kupang akan
dianalisis dengan Analisis S.W.O.T.
1.
2.
3.
Strengths
Pemesanan sesuai kebutuhan pasar
Ready to Sale
Proses administrasi cukup sekali proses
(simple)
Biaya operasional rendah
Opportunities
Effisiensi perusahaan meningkat.
Direct selling
Penjualan bisa dilakukan seperti
tokopedia, lazada, dengan sistem online.
Weaknesses
Tidak mengetahui buffer, dan safety stock
agen.
Agen setempat harus menebus minimal dalam
jumlah 1 container
3. Penebusan
Agen
terkait
dengan
kemampuan
cash
flow,
sehingga
distributor membayar setelah barang
sampai di pelabuhan tujuan pengiriman
1.
2.
1.
2.
3.
4.
Threats
Pemutusan hubungan kerja kepada tenaga
outsourching
Merancang proses distribusi yang baru.
Pemindahan Karyawan yang berada di
DSP kupang
Menyangga Kesiapan Cash flow Agen
kepasar
Berdasarkan Tabel 4 pada kolom Strength menjelaskan bahwa efisisensi biaya akan
terjadi, disisi lain kemampuan cashflow agen belum siap untuk menebus minimal satu
Kontainer. Opportunites yang ditawarkan adalah PT. Pertamina Lubricantss bisa Direct
Selling yang pasti akan terserap pasar. Jika DSP Kupang ditutup maka akan ada perubahan
alur distribusi dan proses administrasi pengiriman. Untuk itu perlu dikajai ulang mulai dari
transparansi data penjualan tiap agen, buffer stock dan safety stock tiap agen agar dapat
membuat model pendistribusian Produk PT. Pertamina Lubricantss ke Kota Kupang dengan
Mudah. Pada kolom Threats terdapat beban biaya pengiriman untuk itu kita perlu
membandingkan biaya pengiriman perusahan pengiriman.
berikut :
Current
Rp 904.379.263
*Perhitungan berada dalam lampiran
Tabel 7
PT. Bandar
Kusumajaya
Rp 816.590.710
Dakota Cargo
Rp 879.405.380
Diketahui bahwa pengiriman dengan menggunakan kapal PT. Bandar Kusumajaya lebih
murah daripada dengan pengiriman sebelumnya dan dengan Dakota Cargo.
BAB V
KESIMPULAN/RINGKASAN DAN SARAN
Berdasarkan Analisis dan Pembahasan pada Bab 4 maka dapat diambil kesimpulan dan
saran sebagai berikut :
5.1Kesimpulan
1) Pola konsumsi Pelumas Pertamina di daerah Nusa Tenggara adalah setiap 3 bulan
sekali, dan ditunjukan pada gambar 1b bahwa jumlah produk PT. Pertamina Lubricantss
pada bulan Januari, april, Juli, Oktober selalu tinggi dsari pada dua bulan sebelumnya.
2) Jika kebijakan manajemen memutuskan untuk effisiensi biaya, disarankan untuk
menutup DSP Kupang. Effisiensi yang dihasilkan sebesar 20,81%. Jika dalam bentuk
Rupiah maka PT. Pertamina Lubricantss dapat menghemat biaya sebesar Rp
237.632.576.
3) Berdasarkan analisis S.W.O.T ancaman yanga akan terjadi adalah merancang pola atau
model pendistribusian ke Kota Kupang yang baru. Kelemahan tanpa menggunakan
DSP adalah terletak pada agen, yaitu kekuatan Cash Flow agen rendah, minimal agen
ahrus memesan satu kontainer produk pelumas Pertamina dan pihak PT. Pertamina
Lubricantss tidak dapat mengetahui Buffer Stock dan Safety Stock para agen yang
berada di daerah Nusa Tenggara, sehingga sulit untuk menjadwalkan kegiatan produksi
dan pengiriman. Tanpa adanya DSP Kupang memberikan keuntungan dalam hal
efsiensi perusahaan dan sistem administrasi lebih singkat karena hanya satu kali proses.
4) Pengiriman dengan Kapal PT. Bandar Kusumajaya lebih murah daripada biaya
pengiriman yang ada saat ini.
5) Perlu ada pembanding lebih banyak untuk perusahaan pengiriman.
5.2Saran
1) Sharing informasi harus transparan terutama pada data penjualan dan stock antara PT.
Pertamina Lubricantss dengan para Agen di Nusa Tenggara.
2) Untuk penelitian selanjutnya, peneliti harus merancang sistem pendistribusian yang
baru sehingga menjaga profitabilitas perusahaan.
3) DSP Kupang layak ditutup karena menghasilkan efisiensi yang signifikan.
DAFTAR PUSTAKA
1.
G., N. & B., 2005. AKUNTANSI MANAJERIAL BUKU 2. 14 ED. JAKARTA: SALAEMBA 4.
LAMPIRAN
Perhitungan PT. Bandar Kusumajaya
januari
20x1L
23620
23,62
15353000
8928
8,928
5803200
2x10L
17920
17,92
11648000
4x5L
13120
13,12
8528000
6x1L
2682
2,682
1743300
6x4L
9600
9,6
6240000
62700
62,7
40755000
168
0,168
109200
90.179.7
00
24x0,8L
DR
PUJ
februari
20x1L
70
1400
1,4
910.000
4x5L
30
600
0,6
390.000
6x4L
275
6600
6,6
4.290.000
DR
40
8360
8,36
5.434.000
11.024.000
Maret
20x1L
24x0,8
L
683
13660
13,66
8.879.000
50
960
0,96
624.000
2x10L
352
7040
7,04
4.576.000
4x5L
177
3540
3,54
2.301.000
6x1L
100
600
390.000
6x4L
601
14424
0,6
14,42
4
9.375.600
DR
320
66880
66,88
43.472.000
69.617.600
April
20x1L
605
12100
12,1
7.865.000
24x0,8L
19
364,8
0,3648
237.120
2x10L
718
14360
14,36
9.334.000
4x5L
619
12380
12,38
8.047.000
6x0,8L
202
969,6
0,9696
630.240
6x1L
365
2190
2,19
1.423.500
6x4L
879
21096
21,096
13.712.400
DR
280
58520
58,52
38.038.000
79.287.260
Mei
20x1L
640
12800
12,8
8.320.000
24x0,8L
38
729,6
0,7296
474.240
2x10L
417
8340
8,34
5.421.000
4x5L
219
4380
4,38
2.847.000
6x0,8L
63
302,4
0,3024
196.560
6x1L
180
1080
1,08
702.000
6x4L
279
6696
6,696
4.352.400
DR
170
35530
35,53
23.094.500
45.407.700
juni
20x1L
24x0,8
L
380
7600
7,6
4.940.000
50
960
0,96
624.000
2x10L
175
3500
3,5
2.275.000
6x4L
320
7,68
4.992.000
DR
80
7680
1672
0
16,72
10.868.000
23.699.000
Juli
20x1L
24x0,8
L
1098
21960
21,96
14.274.000
33
633,6
0,6336
411.840
2x10L
1068
21360
21,36
13.884.000
4x5L
731
14620
14,62
9.503.000
6x0,8L
115
552
0,552
358.800
6x1L
116
696
0,696
452.400
6x4L
1071
25704
25,704
16.707.600
DR
447
93423
93,423
60.724.950
116.316.590
September
20x1L
817
16340
16,34
10.621.000
2x10L
300
4x5L
274
6000
3.900.000
5480
5,48
3.562.000
6x0,8L
200
960
0,96
624.000
6x1L
191
1146
1,146
744.900
6x4L
408
9792
9,792
6.364.800
DR
313
65417
65,417
42.521.050
PUJ
80
320
0,32
208.000
68.545.750
Oktober
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
20x1L
24x0,8
L
2x10L
4x5L
6x0,8L
6x1L
6x4L
DR
175
7
35140
35,14
22.841.000
157
3014,4
3,0144
1.959.360
1175
102
5
23500
23,5
15.275.000
20500
20,5
13.325.000
540
2592
2,592
1.684.800
661
177
3
3966
3,966
2.577.900
42552
42,552
27.658.800
570
119130
119,13
77.434.500
162.756.360
November
20x1L
24x0,8
L
11
1165
23300
23,3
15.145.000
11
50
960
0,96
624.000
2x10L
11
1105
22100
22,1
14.365.000
4x5L
11
190
3800
3,8
2.470.000
6x0,8L
11
315
1512
1,512
982.800
6x1L
11
60
0,06
39.000
6x4L
11
10
103
4
24816
24,816
16.130.400
DR
11
383
80047
80,047
52.030.550
PUJ
11
152
608
0,608
395.200
102.181.950
Desember
20x1L
12
285
5700
5,7
3.705.000
24x0,8L
12
50
960
0,96
624.000
2x10L
12
135
2700
2,7
1.755.000
4x5L
12
380
7600
7,6
4.940.000
6x0,8L
12
85
408
0,408
265.200
6x4L
12
236
5664
5,664
3.681.600
DR
12
240
50160
50,16
32.604.000
47.574.800
2362
0
8928
1792
0
1312
januari
23,6
2
8,92
8
17,9
2
13,1
16534000
6249600
12544000
9184000
0
6x1L
2682
6x4L
DR
9600
6270
0
PUJ
168
2
2,68
2
1877400
9,6
6720000
62,7
0,16
8
43890000
117600
97.116.600
februari
20x1L
70
1400
1,4
980.000
4x5L
600
0,6
420.000
6x4L
30
27
5
6600
6,6
4.620.000
DR
40
8360
8,36
5.852.000
11.872.000
20x1L
24x0,8L
2x10L
4x5L
6x1L
6x4L
DR
68
3
50
35
2
17
7
10
0
60
1
32
0
Maret
1366
0
13,66
9.562.000
960
0,96
672.000
7040
7,04
4.928.000
3540
3,54
2.478.000
600
1442
4
6688
0
0,6
14,42
4
420.000
10.096.800
66,88
46.816.000
74.972.800
20x1L
24x0,8L
2x10L
4x5L
6x0,8L
6x1L
6x4L
DR
60
5
19
71
8
61
9
20
2
36
5
87
9
28
0
April
1210
0
12,1
0,364
364,8
8
1436
0
14,36
1238
0
12,38
0,969
969,6
6
2190
2109
6
5852
0
8.470.000
255.360
10.052.000
8.666.000
678.720
2,19
21,09
6
1.533.000
14.767.200
58,52
40.964.000
85.386.280
Mei
20x1L
640
12800
12,8
8.960.000
24x0,8L
38
729,6
0,7296
510.720
2x10L
417
8340
8,34
5.838.000
4x5L
219
4380
4,38
3.066.000
6x0,8L
63
302,4
0,3024
211.680
6x1L
180
1080
1,08
756.000
6x4L
279
6696
6,696
4.687.200
DR
170
35530
35,53
24.871.000
48.900.600
juni
20x1L
380
7600
7,6
5.320.000
24x0,8L
50
960
0,96
672.000
2x10L
175
3500
3,5
2.450.000
6x4L
320
7680
7,68
5.376.000
DR
80
16720
16,72
11.704.000
25.522.000
Juli
20x1L
1098
21960
21,96
15.372.000
24x0,8L
2x10L
33
633,6
0,6336
443.520
1068
21360
21,36
14.952.000
4x5L
731
14620
14,62
10.234.000
6x0,8L
115
552
0,552
386.400
6x1L
116
696
0,696
487.200
6x4L
1071
25704
25,704
17.992.800
DR
447
93423
93,423
65.396.100
125.264.020
September
20x1L
817
16340
16,34
11.438.000
2x10L
300
6000
4.200.000
4x5L
274
5480
5,48
3.836.000
6x0,8L
200
960
0,96
672.000
6x1L
191
1146
1,146
802.200
6x4L
408
9792
9,792
6.854.400
DR
313
65417
65,417
45.791.900
PUJ
80
320
0,32
224.000
73.818.500
Oktober
20x1L
10
1757
35140
35,14
24.598.000
24x0,8L
10
157
3014,4
3,0144
2.110.080
2x10L
10
1175
23500
23,5
16.450.000
4x5L
10
1025
20500
20,5
14.350.000
6x0,8L
10
540
2592
2,592
1.814.400
6x1L
10
661
3966
3,966
2.776.200
6x4L
10
1773
42552
42,552
29.786.400
DR
10
570
119130
119,13
83.391.000
175.276.080
November
20x1L
11
1165
23300
23,3
16.310.000
24x0,8L
11
50
960
0,96
672.000
2x10L
11
1105
22100
22,1
15.470.000
4x5L
11
190
3800
3,8
2.660.000
6x0,8L
11
315
1512
1,512
1.058.400
6x1L
11
10
60
0,06
42.000
6x4L
11
1034
24816
24,816
17.371.200
DR
11
383
80047
80,047
56.032.900
PUJ
11
152
608
0,608
425.600
110.042.100
Desember
20x1L
12
285
5700
5,7
3.705.000
24x0,8L
12
50
960
0,96
624.000
2x10L
12
135
2700
2,7
1.755.000
4x5L
12
380
7600
7,6
4.940.000
6x0,8L
12
85
408
0,408
265.200
6x4L
12
236
5664
5,664
3.681.600
DR
12
240
50160
50,16
32.604.000
47.574.800
box
kl
dru
m
pa
il
1
25.221.706
949
88
36,532
23.509.324
735
92
34,206
12.692.945
644
40
17,562
23.127.781
1.258
40
32,044
12.261.832
500
40
18,360
12.161.034
475
40
16,960
23.497.180
468
120
34,514
24.838.165
545
120
36,195
25.096.315
1.175
89
36,060
20.952.306
716
80
30,680
38.689.616
1.621
120
55,384
37.335.302
1.222
160
55,476
13.254.875
568
50
19,010
22.868.289
1.276
40
31,279
25.660.619
927
80
36,460
25.393.289
900
80
36,248
24.833.796
643
116
36,940
36.262.282
1.227
131
51,983
37.164.926
1.547
120
53,778
23.083.247
775
80
32,947
10.740.664
100
80
16,720
50.251.212
2.270
153
71,925
21.481.328
160
33,440
73.522.099
2.626
280
107,66
7
26.124.022
2.570
32,358
37.622.992
811
200
56,852
37.983.738
1.918
90
53,300
25.572.594
1.056
63
34,513
12.105.214
100
80
18,288
24.639.560
1.063
80
35,430
25.008.264
1.120
80
36,097
34.703.064
1.035
160
51,008
36.719.683
986
160
54,104
904.379.263
33.826
3.3
12
1.304,3
20
Kriteria
admin support
kupang
production
operator
orang
forklif operator
1
1
Biaya
2.752
.552
2.416
.748
2.416
.748
Total
Biaya dalam seatahun= Total x 12
Total
Biaya
2.752
.552
2.416
.748
2.416
.748
7.586
.048
91.032
.576