Lochea terbagi menjadi tga jenis, yaitu: loche rubra, lochea sanguilenta, lochea serosa dan lochea
alba.
1
2
3
Berikut ini adalah beberapa jenis lochea yang terdapat pada wanita pada masa nifas:
1.Lochea rubra (cruenta) berwarna merah karena berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban,
set-set desidua, verniks caseosa, lanugo,dan mekoneum selama 2 hari pascapersalinan. Inilah
lochea yang akan keluar selama 2-3 hari postpartum.
2.Lochea sanguilenta berwarna merah kuning berisi darah dan lendir yang keluar pada hari ke 3-7
pascapersalinan.
3.Lochea serosa adalah lohea selanjutnya. Dimlai dengan versi yag lebih pucat dari lochea rubra.
Lochea ini berbentuk serum dan berwarna merah jambu kemudian menjadi kuning. cairan tidak
berdarah lagi pada hari ke 7-14 pascapersalinan. Lochea alba mengandung terutama cairan
serum, jaringan desidua, leukosit, dan eritrosit.
4.Lochea alba adalah lochea yang terakhir. Dimulai dari hari ke-14kemudian makin lama makin
sedikit hngga sama sekali berhenti sampai 1-2 minggu berikutnya. Bentukna seperi cairan putih
berbentuk krim serta terdiri atas leokositdan sel-sel desidua.
Lochea mempunyai bau yang khas, tidak seperti bau menstruasi. Bau ini lebih terasa tercium
pada lochea serosa, bau ini juga akan semakin menyengat apabial bercampur dengan kringat dan
harus cermat membedakannya dengan bau busuk yang menandakan adanya infeksi. Lochea
dimulai sebagai suatu pelepasan cairan dalam jumlah yang banyak pada jam-jam pertama steah
melahirkan. Kemudian lochea ini berkurang jumlahnya sebagai lochea rubra lalu berkurang
sedikit menjadi sanguilenta, serosa dan akhirnya lochea alba. Hal yang biasanya ditemui pada
seorang wanita adalah adanya jumlah lochea yang sedikit pada saat ia berbaring dan jumlahnya
meningkat pada saat ia berdiri. Jumlah rata-rata pengeluaran lochea adalah kira-kira 240-270 ml.
Lochea Alba terdiri dari cairan putih yang biasanya akan keluar 2 minggu
setelah pasca persalinan. Dengan keluarnya Lochea Alba, menandakan
bahwa masa nifas seorang wanita yang sudah melahirkan akan segera
berakhir.
5. Lochea Parulenta
Lochea Parulenta ditandai dengan keluarnya cairan seperti nanah dan
berbau busuk. Biasanya, hal ini terjadi karena adanya infeksi sehingga bila
mengalami Lochea Parulenta harus segera memeriksakan diri ke dokter.
6. Lochiotosis
Lochiotosis merupakan nama yang sering digunakan oleh tim medis ketika
Lochea tidak keluar dengan lancar.
Itulah sedikit informasi yang dapat penulis sampaikan pada kesempatan kali
ini. Sebagai bahan evaluasi, pada artikel ini telah dijelaskan informasi
seputar Lochea, mulai dari pengertian, macam atau jenis Lochea hingga ciricirinya. Lochea merupakan hal yang wajar keluar saat masa nifas setelah
proses persalinan. Namun, jika kondisi tersebut dirasa mengkhawatirkan
seperti keluar cairan seperti nanah dan berbau busuk (Lochea Parulenta)
segera periksakan kondisi tersebut kepada dokter untuk mengetahui apakah
ada infeksi di dalam rahim dan untuk mendeteksi masalah lainnya.
Nah, itulah tadi beberapa aneka macam Lochea. Kalau ada kesalahan
ataupun kekurangan dalam artikel tersebut kami mohon minta maaf. Terima
kasih karena sudah membaca artikel di situs kami dan semoga infonya tadi
bisa bermanfaat!
Referensi :
[1] Tutorialkuliah.blogspot.co.id, TENTANG LOCHEA diakses
dari http://tutorialkuliah.blogspot.co.id/2010/07/tentang-lochea.html 07
November 2015
[2] Blogmakalahkesehatan.blogspot.co.id, Jenis-jenis Locea diakses
darihttp://blogmakalahkesehatan.blogspot.co.id/2013/11/jenis-jenislochea.html 07 November 2015
5) Lochea adalah cairan sekret yang berasal dari hawam uteri dan vagina dalam
masa nifas. Klasifikasi lochea tersebut:
a) Lochea Rubra
Berisi darah segar dan sisa-sia selaput kelaban vames kaseosa lanuga dan
mekonium selama 2 hari pasca melahirkan
b) Lochea Sanguinolenta
Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, keluar pada hari ke 3-7 pasca
persalinan.
c) Lochea serosa
Berwarna kuning cairan tidak berdarah lagi, keluar pada hari ke 7-14 pasca
persalinan
d) Lochea alba
Keluar cairan putih setelah 2 minggu
e) Lochea purulenta
Terjadi infeksi, keluar cairan nanah dan berbau busuk
f) Lochea statis
Lochea tidak lancar keluarnya
6) Ligamen-ligamen, fasia dan diafragma pelvis yang meregang pada waktu
persalinan dan setelah bayu lahir akan menurun dan pulih kembali
4) Pengawasan Nifas
1) Rawat Gabung
Perawatan ibu dan bayi dalam satu ruangan bersama-sama sehingga ibu lebih
banyak memperhatikan bayinya segera membersihkan ASI sehingga
pengeluaran ASI lancar.
2) Pemeriksaan umum
Kesaran penderita
Keluhan yang terjadi setelah persalinan
3) Pemeriksaan khusus
- Fisik : Tekanan daerah, suhu
b. Defekasi: buang air besar (BAB) harus dilakukan 2-3 kali hari pasca
persalinan, karena anema persalinan, diet cairan, obat-obatan analgesik
selama persalinan dan perinemum yang sangat sakit.
8) Senggama
a. Secara fisik aman untuk melalui hubungan suami istri begitu daerah merah
berhenti dan ibu dapat memasukkan 1 jari atau 2 jari ke dalam vagina
tanpa rasa nyeri
9) Keluarga Berencana
Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun sebelum
ibu hamil kembali
10) Pemeriksaan Umum
a. Tanda-tanda vital
- Tekanan Darah
Dalam keadaan tetap/ tidak berubah (normal)
- Nadi dan Suhu
Tidak berubah (normal)
Bila suhu kurang dari 38 (normal) tetapi bila lebih dari 38C berturut-turut
2 hari kemungkinan infeksi
- Respirasi
Tetap/ normal
KONSEP LUKA PERENIUM
1. Pengertian
- Luka perinium adalah terjadinya raptur yang dimulai dari bagian bawah dinding
vagina dekat commisura posterior dan menjalar terus ke kulit perinium dan ke
dalam jaringan-jaringan yang dibawahnya
2. Etiologi
Robekan pada perinium umumnya terjadi pada persalinan dimana:
- Kepala janin terlalu cepat lahir
- Persalinan tidak dipimpin sebagaimana mestinya
- Sebelumnya pada perinium terdapat banyak jaringan parut
- Pada persalinan dengan diskosia bahu
3. Jenis/ Tingkat
Robekan pada perinium dibagi atas 4 tingkatan:
- Tingkat I : Robekan terjadi hanya pada selaput lender vagina dengan atau tanpa
mengenai kulit perinium
- Tingkat II : Robekan mengenai selaput lender vagina dan otot perinci transversalis,
tetapi tidak mengenai otot sprinteram
- Tingkat III : Robekan mengenai perinium sampai dengan otot speringteram
- Tingkat IV : Robekan mengenai perinium sampai dengan otot springteram dan
mukosa rektum
4. Komplikasi
- Terjadinya perdarahan robekan jalan lahir
- Infeksi
Lochea adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina
selama masa nifas.
Lochea
a.
b.
c.
d.
Lokia
Akibat involusi uteri, lapisan luar desidua yang mengelilingi situs plasenta akan
menjadi nekrotik.Desidua yang mati akan keluar bersama dengan sisa cairan.
Percampuran
antara darah dandesidua inilah
yang
dinamakan lokia.
Lokia adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas dan mempunyai reaksi
basa/alkalis yang membuat organisme berkembang lebih cepat dari pada kondisi asam
yang ada pada vaginanormal.
Lokia mempunyai bau yang amis (anyir) meskipun tidak terlalu menyengat dan
volumenya
berbeda-beda
pada
setiap wanita. Lokia mengalami perubahan karena proses involusi.Pengeluaran lokia d
apat dibagi menjadi lokia rubra, sanguilenta, serosa dan alba. Perbedaan masingmasing lokia dapat dilihat sebagai berikut:
Lokia
Rubra
Waktu
1-3 hari
Warna
Ciri-ciri
Serosa
7-14 hari
Kekuningan/
kecoklatan
Alba
>14 hari
Putih
Umumnya
jumlah
lochia
lebih
sedikit
bila wanita postpartum dalam
posisi berbaring daripadaberdiri. Hal ini terjadi akibat pembuangan bersatu
di vagina bagian atas saat wanita dalam posisiberbaring dan kemudian akan mengalir
keluar saat berdiri. Total jumlah rata-rata pengeluaranlokia sekitar 240 hingga 270 ml.
Perubahan Pada Vulva, Vagina dan Perineum
Selama proses persalinan vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan,
setelah beberapa hari persalinan kedua organ ini kembali dalam keadaan
kendor. Rugae timbul kembali pada minggu ke tiga. Himen tampak sebagai tonjolan
kecil dan dalam proses pembentukan berubah menjadi karankulae mitiformis yang
khas bagi wanita multipara. Ukuran vagina akan selalu lebih besar dibandingkan
keadaan
saat
sebelum persalinan pertama.
Perubahan pada perineum pasca melahirkan terjadi pada saat perineum mengalami
robekan.Robekan
jalan
lahir dapat
terjadi
secara
spontan
ataupun
Merupakan cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina pada
masa nifas.Lochea :Rubra : warna merah, terjadi 2 hari post
partumSanguinolenta : darah + lendir, warna merah kuning, pada hari ke-3-7
ppSerosa : warna kecoklatan, terjadi 4-9 hari post partumAlba : putih setelah
2 minggu
Lochea
Bau amis
Perubahan Lochea
1. Lokia rubra/kruenta- Pd hari 1-4 masa nifas- warna merah dan mengandung darah
dari luka plasenta, serabutdecidua, dan korion
2. Lokia serosa- pd hr 5-9 masa nifas- warna kecoklatan, mengandung lebih sedikit
darah, dan lebihbanyak serum yg terdiri dari leukosit dan sisa darah implantasiplasenta
3. Lokia alba- muncul pada hari kesepuluh dan seterusnya- warna lebih pucat,
putih kekuningan, mengandung leukosit selaputlendir serviks dan serabut jaringan yg
mati
Lochea adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina selama masa nifas. Lochea terbagi menjadi
tiga jenis, yaitu : lochea rubra, lochea serosa dan lochea alba.
Pada awal pemulihan post persalinan adalah merah terang, berubah menjadi merah tua atau coklat kemerahmerahan, itu mungkin berisi sedikit gumpalan-gumpalan atau bekuan bekuan. Lochea hanya untuk menunjukkan
pemulihan uterin.
a) Lochea rubra
Lochea rubra terdiri dari sebagian besar darah, decidu dan robekan-robekan tropoblastik dan bakteri (Cunningham
dkk, 1989). Darah memucat, menjadi pink atau coklat setelah 1 sampai 3 hari.
b) Lochea serosa
Lochea serosa terdiri dari darah yang sudah tua (coklat), banyak serum, leukosit dan jaringan sampai kuning cair 3
sampai 10 hari.
c) Lochea alba
Lochea alba terus ada hingga kira-kira 2 sampai 6 minggu setelah persalinan. Kekuningan berisi selaput lendir
leucocye dan kuman yang telah mati.
Jumlah lochia digambarkan seperti sangat sedikit, sedikit, moderat dan berat (Jacobson, 1985) :
a) Sangat sedikit - darah hanya ada pada tisu ketika dihapus atau kurang dari 2,5 cm ( 1 in) pada pembalut.
b) Sedikit kurang dari 10 cm (4 in) noda pada pembalut.
c) Moderat kurang dari 15 cm (6 in) noda pada pembalut.
d) Berat memenuhi pembalut dalam 1 jam.
Lochea
Lochea adalah istilah untuk sekret dari uterus yang keluar melalui vagina selama
puerperium (Varney, 2007; h.960).
(1) Lochea Rubra
Lochea ini muncul pada hari ke 1-4 masa post partum. Cairan yang keluar berwarna
merah karena berisi darah segar, jaringan sisa sisa plasenta, dinding rahim, lemak
bayi, lanugo, dan mekonium.
(2) Lochea Sanguinolenta.
Cairan yang keluar berwarna merah kecoklatan dan berlendir. Berlangsung dari hari
ke 4 sampai ke 7 post partum.
(3) Lochea Serosa
Lochea ini berwarna kuning kecoklatan karena mengandung serum, leukosit dan
robekan/laserasi plasenta. Muncul pada hari ke 7 sampai ke 14 post partum.
(4) Lochea Alba
Mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel, selaput lendir serviks dan serabut
jaringan yang mati. Lochea ini berlangsung selama 2-6 minggu post partum.
Masa persalinan adalah salah satu pengalama yang paling mendebarkan bagi seorang
wanita. Setelah melalui proses persalinan maka wanita akan berada pada masa nifas. Masa
nifas adalah
darah
yang
keluar
dari
seorang
wanita
karena
melahirkan.
Masa
nifas merupakan masa pembersihan rahim, dan proses pemulihan rahim untuk bisa kembali
normal sebagaimana mestinya seperti saat sebelum mengalami kehamilan. Biasanya akan
berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari. Sama halnya seperti masa haid, darah nifas juga
mengandung trombosit, sel-sel degeneratif, sel-sel nekrosis atau sel mati, dan sel-sel
endometrium yang tersisa di dalam rahim.
Setelah melahirkan, maka tubuh pun akan memulai tugas yang baru setelah tugas dalam
menjaga kehamilan usai, maka setelah melahirkan diperlukan pemulihan tubuh, utamanya
rahim. Setelah selama kurang lebih 9 bulan, rahim mengalami pembesaran akibat kehamilan,
saat setelah persalinan tidak serta merta akan berubah sendiri ke dalam bentuk semula.
Perlu ada proses untuk memulihkan kembali kondisi rahim hingga sama seperti saat sebelum
hamil. Dan masa-masa pemulihan tersebut, tepatnya berlangsung pada masa nifas.
Pada masa nifas, maka akan keluar darah yang berasal dari rahim melalui vagina. Untuk
beberapa hari, pengeluaran darah akan berbeda-beda yang ditandai dengan warna dan
struktur darah yang keluar. Darah tersebut dikenal dengan istilah lochea. Lochea merupakan
istilah yang digunakan untuk menggambarkan pengeluaran-pengeluaran dari rahim dan
vagina selama masa nifas. Lochea mempunyai struktur, bau khas dan jumlah yang berbeda
setiap individu. Ada 4 macam lochea yang keluar setelah masa persalinan, yaitu:
Nifas adalah masa yang dimulai setelah melahirkan placenta dan berakhir setelah alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum keadaan hamil. Masa nifas berlangsung selama kira kira 6-8 minggu
Nifas dibagi menjadi 3 priode:
1. Puerpurium dini adalah kepulihan dimana ibu telah diperoleh berddiri dan berjalan-jalan. Dalam agama
islam, dianggap telah bersih dan bekerja setelah 40 hari.
2. Puerpurium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu.
3. Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna bila selama hamil
atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna bias berminggu-minggu,
bulanan atau tahunan.
Nifas dibagi dalam 3 periode :
1. Immediate puerperium : yaitu kepulihan dimana ibu telah dibolehkan berdiri dan berjalan-jalan
mulainya post partum sampai dengan 24 jam.
2. Early puerperium : yaitu mulai dari 1 hari sampai dengan 7 hari post partum.
3. Later puerperium : yaitu mulai dari 7 hari sampai dengan 6 minggu post partum.
B. Sistem Reproduksi pada Masa Nifas
Walaupun istilah involusi saat ini telah digunakan untuk menunjukkan kemunduran yang terjadi pada
setiap organ dan saluran reproduktif, kadang lebih banyak mengarah secara spesifik pada kemunduran
uterus yang mengarah ke ukurannya. (Varneys Midwivery)
Dalam masa nifas, alat-alat genetalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih kembali
seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan alat-alat genital ini dalam keseluruhannya disebut involusi.
(Ilmu Kebidanan, Prof, Dr. dr. Sarwono Prawirohardjo, SpOG)
Perubahan yang terjadi di dalam tubuh seorang wanita sangatlah menakjubkan. Uterus atau rahim yang
berbobot 60 gram sebelum kehamilan secara perlahan-lahan bertambah besarnya hingga 1 kg selama
masa kehamilan dan setelah persalinan akan kembali ke keadaan sebelum hamil. Seorang bidan dapat
membantu ibu untuk memahami perubahan-perubahan ini. Pada masa nifas terjadi perubahan dari tubuh
ibu kekeadaan sebelum hamil,perubahan tersebut adalah hal yang fisiologis bagi perkembangan manusia
sebagai wanita hamil
Yaitu cairan yang dikeluarkan uterus melalui vagina dalam masa nifas.
1) Lochea rubra/crenta
Pada hari ke 1-2 berwarna merah berisa lapisan desidua sisa-sisa chorium, li guor amni, rambut
lanogo, vernik ca seosa dan mungkin mekonium.
2) Lochea sanguilenta
Pada hari ke 3-7 berwarna coklat sedikit darah, banyak serum, selaput lendir leucocy tendum kuman
penyakit dan serabut jaringan yang telah mati.
3) Lochea alba
Setelah 2 minggu berwarna kekuningan berisi selaput lender leucocytendon kuman penyakit dan
jaringan yang telah mati.
Perubahan pengeluaran lochea, menunjukkan keadaan yang abnormal :
a. Perdarahan berkepanjangan
b. Pengeluaran lochea tertahan (lochea statika)
c. Lochea purulenta
d. Rasa nyeri yang berlebihan
e. Dengan memperhatikan bentuk perubahan dapat di duga
f. Terdapat sisa placenta yang merupakan sumber perdarahan
g. Terjadi infeksi intra uterine