Anda di halaman 1dari 2

Persamaan keadaan van der Waals

Gas yang mengikuti hukum Boyle dan hokum Charles, disebut gas ideal.
Namun, didapatkan, bahwa gas yang kita jumpai, yakni gas nyata, tidak secara
ketat mengikuti hukum gas ideal.
Semakin rendah tekanan gas pada temperatur tetap, semakin kecil deviasinya dari
perilaku ideal. Semakin tinggi tekanan gas, atau dengan dengan kata lain, semakin
kecil jarak intermolekulnya, semakin besar deviasinya. Paling tidak, ada dua alasan
yang menjelaskan hal ini. Pertama, definisi temperatur absolut didasarkan asumsi
bahwa volume gas real sangat kecil sehingga bisa diabaikan.Molekul gas pasti
memiliki volume nyata walaupun mungkin sangat kecil. Selain itu, ketika
jarak antarmolekul semakin kecil, beberapa jenis interaksi antarmolekul akan
muncul. Fisikawan Belanda Johannes Diderik van der Waals (18371923) mengusulkan persamaan keadaan gas nyata, yang dinyatakan sebagai
persamaan keadaan van der Waals atau persamaan van der Waals. Ia memodifikasi
persamaan gas ideal dengancara sebagai berikut: dengan menambahkan koreksi
pada p untuk mengkompensasi interaksi antarmolekul; mengurango dari suku V
yang menjelaskan volume real molekul
gas. http://www.scribd.com/doc/36787993/Persamaan-Keadaan
Persamaan van der Waals didasarkan pada tiga perbedaan yang telah disebutkan
diatas dengan memodifikasi persamaan gas ideal yang sudah berlaku secara
umum. Pertama, van der Waals menambahkan koreksi pada P dengan
mengasumsikan bahwa jika terdapat interaksi antara molekul gas dalam suatu
wadah, maka tekanan riil akan berkurang dari tekanan ideal (Pi) sebesar nilai P.
Nilai P merupakan hasil kali tetapan besar daya tarik molekul pada suatu
jenis jenis gas (a) dan kuadrat jumlah mol gas yang berbanding terbalik terhadap
volume gas tersebut, yaitu:
Kedua, van der Waals mengurangi volume total suatu gas dengan volume molekul
gas tersebut, yang mana volume molekul gas dapat diartikan sebagai perkalian
antara jumlah mol gas dengan tetapan volume molar gas tersebut yang berbeda
untuk masing-masing gas (V nb).
Dalam persamaan gas ideal (PV = nRT), P (tekanan) yang tertera dalam persamaan
tersebut bermakna tekanan gas ideal (Pi), sedangkan V (volume) merupakan
volume gas tersebut sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan van der Waals
untuk gas nyata adalah:
Dengan mensubtitusikan nilai P, maka persamaan total van der Waals akan
menjadi:
Nilai a dan b didapat dari eksperimen dan disebut juga dengan tetapan van der
Waals. Semakin kecil nilai a dan b menunjukkan bahwa kondisi gas semakin
mendekati kondisi gas ideal. Besarnya nilai tetapan ini juga berhubungan dengan
kemampuan gas tersebut untuk dicairkan. Berikut adalah contoh nilai a dan b pada
beberapa gas.

a (L2 atm mol-2)

b (10-2 L mol-1)

H2

0.244

2.661

O2

1.36

3.183

NH3

4.17

3.707

C6 H 6

18.24

11.54

Daftar nilai tetapan van der Waals secara lengkap dapat dilihat dalam
buku Fundamentals of Physical Chemistry oleh Samuel Maron dan Jerome Lando
pada tabel 1-2 halaman 20. Pada persamaan van der Waals, nilai Z (faktor
kompresibilitas):
Untuk memperoleh hubungan antara P dan V dalam bentuk kurva pada persamaan
van der Waals terlebih dahulu persamaan ini diubah menjadi persamaan derajat
tiga (persamaan kubik) dengan menyamakan penyebut pada ruas kanan dan
kalikan dengan V2 (V - nb), kemudian kedua ruas dibagi dengan P, maka diperoleh:
Kurva P terhadap V dalam persamaan van der Waals

Anda mungkin juga menyukai