Anda di halaman 1dari 3

Pemeriksaan Urinalisis

Fungsi :

Untuk membantu diagnosis penyakit


Untuk mengetes berbagai jenis penyakit ginjal
Memantau perkembangan penyakit
Memantau efektivitas / komplikasi pengobatan

Tata Cara :

Pasien memastikan sampel urine 1ml urineke-2, yang pertama dibuang


Wadah urine harus steril sebelum urine dikeluarkan harus membersihkan saluran
kenang
Jangan menggunakan urine berantiseptik
Pemeriksaan haraus segera dilakukan karena jika tidak segera diperiksa maka bakteri
akan merubah urium dan amoniak
Lebih baik menggunakan urine setelah bangun tidur karena voleme yang seragam pH
rendah dan urine kental
Pemeriksaan Urine

Makroskopis :

Kimia

Volume
Warna
Kejernihan
Bau
Buih
:
pH
Berat jenih
Glukosa
Keton
Bilirubin
Urabilirugen
Protein
Nitrit
Esterase leukosit

Mikroskopis :

Sedimen urine
Voleme
Bayi (30-50 ml)
Anak 1-14 th (500-1400 ml)
Dewasa (600-1600 ml)
Anuria ( < 100 ml )

Oliguria (100-600 ml) timbul pada penyakit yang mempengaruhi sirkulasi ginjal,
terdapat pada diare berat.
Poliuria ( >1600 ml) dapat terjadi karena hasil intake cairan yang berlebih, penyakit
diabetes, bisa terjadi pada nervous, diabetes, ginjal menaun
Warna Urine :

Normal (kuning tua-muda) dalam urine ada 2 piger :


- urakrom (kuning)
- urotietrin (merah)
- urobin ( orange merah)
Warna kuning ( diabetes melitus)
Warna tua (pekat)
Warna coklat (dehidrasi)
Warna orange (hepatitis)
Warna kehijauan / kecoklatan (bilirubin oksidasi)
Warna hijau (terjadi infeksi pseudomonas)
Warna blue green (karena obat)
Warna pink (Rbrt)
Warna merah (hemoglobin)
Warna hitam (Rb-Rbc menuju mektemoglobin)

Bau Urine :

Amoniak (bakteri, urea)


Busuk (old spesimen, terjadi pes)
Manis (glukosa)
Fruit/buat (keton) terjadi karena kelebihan glukosa sehingga tubuh tidak bisa
mengoksidasi glukosa lalu mengoksidasi lemak menjadi keton kemudian
menyebabkan oksidasi.
Buih (adanya protein, normal : putih, kuning : mengandung pigmen, empedu : gagal
ginjal)

pH Urine :
sehat (4,6 - 8,0)
asidasis (urine asam)
alkolosis (urine basah)
urine segar (5,0 6,0)
pH alakali disebabkan oleh penanganan sampel yang salah, infeksi saluran kemih
ditandai urine kurang jernih, berbau (tes nitrit +), bakteri (+), lekosit(+)
Batu kemih (hematuria, pendarahan / kencing darah)
ISK berkelanjutan menyebabkan kanker serviks
Bj Urine :
Tujuan : untuk mendapatkan nilai keaadan ginjal dalam memekatkan dan mengercerkan urine
Indikator : defect fungsi diani tubulus

Bj orang sehat (1,005 1,035) pemeriksaan Bj menilai kemampuan ginjal


mengkonsentrasikan urine
Faktor yang mempengaruhi :
- Intake cairan
- Produksi keringat
- Pemakaian diuretic
Pemeriksaan Bj (untuk mencari hasil tespemekatan & pengenceran urine)
- Urinometer (Hk. Archimedes)
- Refaktrometer (Indeks refraksi)
- Carik celup (adanya kation)
Faktor yang mempengaruhi tes pemekatan & pengenceran urine :
- Penggunaan obat/makanan tertentu
- Sampel >1 jam
- Tempat urine tidak bersih
- Pasien tidak memenuhi aturan
Pada keadaan normal lepekatan urine diatur oleh ginjal (1,001 1,010)
Pada tes pengenceran ginjal normal dapat mengencerkan urine 1,001 1,004
Pada ginjal yang fungsinya terganggu (ensuflensi). Kemampuan pengenceran kurang
yaitu Bj tetap 1,01. Kemampuan Bj urine tetap < 1,021. ( pada pemeriksaan Bj, urine
tidak boleh diberi pengawet ).
Jenis Sampel Urine :
Urine sewaktu (saat itu juga / tidak waktu tertentu) untuk pemeriksan rutin
Urine pagi (sebelum makan / minum) ada hag untuk pemeriksaan sedimen
Urine tampung 24 jam (diberi bahan pengawet ) untuk pemeriksan kuantitatif
Glukosa :
-

< 0,1% glukosa normal disaring oleh gromerulus muncul dalam urine glukoseria.
gula dalam urine terjadi karena nilai ambang ginjal terlampaui / daya reabsorsi
tubulus menurun
Glukosa tidak dipakai periksa diabetes karena gula yang ada di urine (gula dalam
darah)

Anda mungkin juga menyukai