SKRIPSI
TRISWANTO GINTING
NIM. 120421001
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
karuniaNya serta nikmat kesehatan yang diberikanNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Sarjana ini dengan sebaik-baiknya dan dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya.
Tugas Sarjana ini merupakan salah satu syarat yang harus dilaksanakan
mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikan agar memperoleh gelar sarjana di
Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Adapun
Tugas Sarjana yang dipilih dengan judul ANALISA PENGUJIAN MESIN
PENGERING GABAH DENGAN PENGADUK BEROTARI KAPASITAS
11 KG
Dalam menyelesaikan Tugas Sarjana ini penulis banyak mendapat
dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini dengan ketulusan hati
penulis ingin menghaturkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orang tua dan keluarga tercinta (Ayah) Rorogo Ginting, dan (Ibu) Rita
br Surbakti yang senantiasa memberikan kasih sayang, dukungan, motivasi
dan nasihat yang tak ternilai harganya. Serta kepada kakak saya yaitu
Desmawati br Ginting, Amd, Herlinda br Ginting yang telah banyak memberi
saya semangat.
2. Bapak Tulus Burhanuddin Sitorus, ST. MT, selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak meluangkan waktunya membimbing, memotivasi, dan membantu
penulis dalam menyelesaikan Tugas Sarjana ini.
3. Bapak Suprianto, ST. MT, yang juga banyak membantu dalam memberikan
fasilitas alat penelitian dalam perancangan ini.
4. Bapak Prof.Dr.Ir. Bustami Syam, MSME (Dekan Fakultas Teknik USU),
beserta segenap staf dan jajarannya.
5. Bapak Dr. Ing. Ir. Ikhwansyah Isranuri, selaku Ketua Departemen Teknik
Mesin Fakultas Teknik USU.
10
TRISWANTO GINTING
11
ABSTRAK
Saat musim panen gabah yang jatuh pada waktu musim hujan dimana sinar
matahari tidak setiap hari ada untuk menjemur gabah, petani sering mengalami
kerugian. Gabah yang basah pada saat dipanen akan bertahan kurang lebih 2 hari,
setelah itu akan rusak. Untuk mengatasi hal tersebut, dirancang mesin pengering
gabah sederhana yang menggunakan bahan yang sederhana dan ada disekitar kita.
Mesin ini sangat berguna pada waktu panen raya gabah yang bertepatan dengan
musin hujan. Mesin ini menggunakan reaktor pembakaran sebagai sumber
penghasil udara panas untuk mengeringkan gabah. Bentuk ruang/tempat gabah
adalah drum, memiliki lubang saluran masukan udara panas dari reaktor
pembakaran. pengujian pengeringan gabah yang dilakukan sebanyak 11 kg. Cara
kerja mesin yaitu gabah 11 kg disimpan dalam wadah, bahan bakar dimasukkan
kedalam Reaktor pembakaran berupa arang kayu dan cangkang kemiri lalu
dibakar hingga menjadi bara api, lalu udaradialirkan ke wadah pengering. Selama
9 jam pengeringan, gabah dengan berat 11 kg mengalami penyusutan berat
menjadi 9,3 kg. Setelah selesai pengeringan gabah dilakukan maka diketahui
efisiensi mesin pengering gabah dengan tambahan alat pengaduk berotari ialah
84,54%.
Kata kunci : Pengering gabah, reaktor pembakaran, gabah
12
ABSTRACT
When the grain harvest season falls during the rainy season where sunlight is not
every day there for drying grain, farmers often suffered losses. Wet grain at the
time of harvest will last approximately two days, after which it will be damaged.
To overcome this, a simple grain dryers designed machine that uses simple
ingredients and is around kita.Mesin is very useful at the time of the grain harvest
season coincides with this hujan.Mesin using combustion reactor as a source of
hot air for drying gabah.Bentuk room / where grain is the drum, has holes input
channel hot air from the combustion reactor. Tests conducted grain drying as
much as 11 kg. The workings of the machine is 11 kg of grain stored in a
container, fuel was added to the combustion reactor in the form of charcoal and
pecan shells and burned to embers, then air is passed kewadah dryers. Over 9
hours of drying, grain weighing 11 kg weight shrank to 9.3 kg. After completion of
grain drying is done then known engine efficiency grain dryers with additional
berotari stirrer is 84.54%.
13
DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR .............................................................................................
ABSTRAK ................................................................................................................
iii
ABSTRACT .............................................................................................................
iv
ix
xi
xii
11
11
12
13
14
14
15
17
18
20
21
24
25
25
26
27
28
30
b. Puli ...........................................................................................
37
42
42
45
45
46
47
48
48
49
49
50
50
a. Alat ..............................................................................................
50
1) Puli ...................................................................................
50
51
51
52
15
52
6) Timbangan........................................................................
53
7) Termokopel ......................................................................
53
54
9) Rockwoll ..........................................................................
54
55
56
b. Bahan ...........................................................................................
56
1) Gabah ...............................................................................
56
2) Arang ...............................................................................
57
57
58
59
60
62
4.1
62
4.2
66
66
69
72
4.3
74
4.4
75
75
79
4.5
81
4.6
82
4.7
82
4.8
83
4.9
83
84
16
86
86
86
86
86
89
5.1
Kesimpulan ..........................................................................................
89
5.2
Saran ....................................................................................................
90
91
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
17
12
12
14
15
16
17
19
21
25
27
27
28
31
31
32
37
38
41
43
44
45
46
47
48
48
49
49
Gambar 3.10 : Tutup saluran masuk dan keluar drum pengering ..........
50
50
51
51
18
52
52
53
53
54
54
55
56
56
57
57
58
64
64
66
69
72
78
80
81
88
DAFTAR TABEL
19
Tabel 2.1 Spesifikasi Mutu Beras Giling Pengadaan Dalam Negeri ......
18
32
34
35
36
39
40
62
67
67
68
70
70
72
73
82
83
84
85
85
DAFTAR SIMBOL
20
Simbol
Arti
Satuan
Cp
J/kg.K
QL
Kalor laten
Le
J/kg
Massa zat
kg
Qs
Kalor sensibel
Beda temperatur
Panjang/tebal pelat
koefisien konveksi
W(m2K)
Luas penampang
m2
Koefisien konduksi
W/m.K
Interval waktu
Tgl
Ts
Tb
Tf
Temperatur film
TG
Qc
Qh
Qr
Tekanan Vakum
cmHg
Efisiensi
Massa jenis
kg/cm3
BAB I
PENDAHULUAN
21
ABSTRAK
Saat musim panen gabah yang jatuh pada waktu musim hujan dimana sinar
matahari tidak setiap hari ada untuk menjemur gabah, petani sering mengalami
kerugian. Gabah yang basah pada saat dipanen akan bertahan kurang lebih 2 hari,
setelah itu akan rusak. Untuk mengatasi hal tersebut, dirancang mesin pengering
gabah sederhana yang menggunakan bahan yang sederhana dan ada disekitar kita.
Mesin ini sangat berguna pada waktu panen raya gabah yang bertepatan dengan
musin hujan. Mesin ini menggunakan reaktor pembakaran sebagai sumber
penghasil udara panas untuk mengeringkan gabah. Bentuk ruang/tempat gabah
adalah drum, memiliki lubang saluran masukan udara panas dari reaktor
pembakaran. pengujian pengeringan gabah yang dilakukan sebanyak 11 kg. Cara
kerja mesin yaitu gabah 11 kg disimpan dalam wadah, bahan bakar dimasukkan
kedalam Reaktor pembakaran berupa arang kayu dan cangkang kemiri lalu
dibakar hingga menjadi bara api, lalu udaradialirkan ke wadah pengering. Selama
9 jam pengeringan, gabah dengan berat 11 kg mengalami penyusutan berat
menjadi 9,3 kg. Setelah selesai pengeringan gabah dilakukan maka diketahui
efisiensi mesin pengering gabah dengan tambahan alat pengaduk berotari ialah
84,54%.
Kata kunci : Pengering gabah, reaktor pembakaran, gabah
12
ABSTRACT
When the grain harvest season falls during the rainy season where sunlight is not
every day there for drying grain, farmers often suffered losses. Wet grain at the
time of harvest will last approximately two days, after which it will be damaged.
To overcome this, a simple grain dryers designed machine that uses simple
ingredients and is around kita.Mesin is very useful at the time of the grain harvest
season coincides with this hujan.Mesin using combustion reactor as a source of
hot air for drying gabah.Bentuk room / where grain is the drum, has holes input
channel hot air from the combustion reactor. Tests conducted grain drying as
much as 11 kg. The workings of the machine is 11 kg of grain stored in a
container, fuel was added to the combustion reactor in the form of charcoal and
pecan shells and burned to embers, then air is passed kewadah dryers. Over 9
hours of drying, grain weighing 11 kg weight shrank to 9.3 kg. After completion of
grain drying is done then known engine efficiency grain dryers with additional
berotari stirrer is 84.54%.
13
bagian integral
dari
(Oka dan
22
23
penjemuran gabah pada umumnya membutuhkan waktu tiga hari, namun waktu
yang dibutuhkan dapat mencapai satu minggu jika curah hujan tinggi. Untuk
penjemuran gabah memerlukan waktu hingga 54 jam untuk mencapai kadar air
14,12%
sehingga
perlu
dilakukan
alternatif
pengeringan
gabahuntuk
sendiri
untuk
menambah
pengetahuan
dan
dapat
25
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
26
27
Aman dari tikus dan saluran udaranya baik dan memiliki saluran
drainase yang baik.
c.
29
Air yang di angkut dari biji berlangsung dengan proses penguapan. Perubahan
air menjadi uap air terjadi di permukaan biji. Untuk itu uap harus didifusikan
terlebih dahulu ke permukaan lalu diuapkan. Energi panas harus cukup untuk
menguapkan air dan juga untuk mendifusikan air. Panas
tersebut dapat
sangat
tergantung
pada
cuaca,
sehingga
kontinuitas
proses
penjemuran
adalah
biayanya
rendah
karena
menurun.
Setelah
kenaikan suhu terjadipada seluruh bagian bahan, maka terjadi proses pergerakan
30
air secara difusi dari bahan kepermukaannya dan seterusnya proses penguapan
bahan diulang lagi. Akhirnya setelah air bahan berkurang, tekanan uap air bahan
akan menurun sampai terjadi keseimbangan dengan udara di sekitarnya. Dengan
pengeringan diharapkan kadar air gabah mula-mula sekitar 30% akan turun
sedemikian hingga mencapai kadar air se kitar 12-16%. Pada kadar air 12-16%,
gabah telah cukup siap untuk pengolahan lebih lanjut (penggilingan) ataupun
telah cukup amandalam penyimpanan. Beberapa kendala yang berpengaruh dalam
pengeringan ialah suhu dan kelembaban udara lingkungan, kecepatan aliran udara
pengering, besarnya persentase kandungan air yang ingin dijangkau, power
pengering, efisiensi mesin pengering, dan kapasitas pengeringnya. Kendala
tersebut dapat ditanggulangi sehingga proses pengeringan dapat dilakukan secara
terus menerus tanpa berhenti. Untuk menanggulangi kendala tersebut digunakan
peralatan pengeringan buatan. Energi untuk proses pengeringan dapat diperoleh
dari
31
32
Keterangan :
A. Kipas
33
B. Plenum Chamber
C. Biji kering
D. Bidang pengeringan
E. Biji basah
F. Udara dan uap air keluar
34
35
36
Keterangan :
A. Pemasukan udara segar
B. Kipas (Blower)
C. Pemanas (heater)
D. Tempat masuk bahan basah.
E. Rak/lori/truk
F. Tempat keluar udara
G. Tempat keluar bahan kering
37
38
basah.
Kadar air
39
100 %
40
20%
beras pecah.
Pada skripsi ini penulis membuat mesin pengering padi dengan bahan
bakar biomassa yaitu dengan menggunakan arang dan cangkang kemiri, tanpa
menggunakan bantuan listrik karena akan menambah biaya operasional,
melainkan dengan tenaga manusia. Mesin pengering padi tersebut sangat effesien
bila digunakan ditengah persawahan yang belum terjangkau oleh arus listrik atau
belum tersedia arus listrik, mesin tersebut berkapasitas 11 kg.
Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini, akan dijelaskan cara
41
42
Sehingga panas diruang bakar akan keluar menuju saluran pipa memenuhi tabung
pengatur temperatur dan tersalur kedalam drum pengering. Pada proses ini lah
terjadi proses pengeringan dimana panas akan berpindah pada gabah diharapkan
kadar air pada gabah dapat terangkat dan menjadi uap. Sehingga uap gabah hilang
oleh panas yang ada didalam drum pengering. Untuk membantu proses
pengeringan gabah yang lebih merata perlu dilakukan proses pembalikan atau
pengadukan gabah, pada mesin pengering padi tersebut terdapat pengaduk yang
digerakkan secara manual dimana terdapat tuas pemutar pengaduk gabah, tuas
diputar berlawanan arah jarum jam hal ini dilakukan agar gabah teraduk dan
terbuang kearah atas sehingga tidak menyebabkan pemadatan pada bagian ruang
bawah drum pengering. Pengadukan dilakukan sesering mungkin tapi untuk
pengujian tersebut pengadukan dilakukan setiap 15 menit sekali dalam waktu 1
jam. Setelah padi didalam drum cukup lama atau 6 jam maka proses
43
d. Tekanan udara
Semakin kecil tekanan udara akan semakin besar kemampuan udara untuk
mengangkut air selama pengeringan, karena dengan semakin kecilnya
tekanan berarti kerapatan udara makin berkurang.
e. Kelembapan udara
Semakin lembab udara maka akan semakin lama bahan kering sebaliknya
semakin kering udara semakin cepat pengeringan.
44
Udara dapat dibedakan dalam 2 macam yaitu udara kering atau udara
tanpa kandungan uap didalamnya dan udara basah yaitu udara dengan kandungan
uap air yang tinggi. Udara merupakan campuran dari beberapa gas dengan
perbandingan yang kira-kira tetap, misalnya H2O, O2, N2, CO2 yang kadang
kadang mengandung senyawa berbentuk gas (pencemar).
Gas murni dapat dibagi menurut jumlahnya didalam udara, yaitu:
a. Gas yang jumlahnya tetap diudara misalnya N2, O2 dan gas gas mulia
yaitu Ne, Ar, He, dan Xe.
b. Gas yang jumlahnya tidak tetap diudara yaitu CO2 dan H2O.
c. Gaspengotor misalnya NH3 dan H2S yang berasal dari hasil pemecahan
zat-zat organik atau CO yang berasal dari hasil pembakaran yang tidak
sempurna dipertambangan minyak bumi.
Jumlah gas mulia di udara sangat sedikit sehingga didalam perhitungan
biasanya diabaikan. Komposisi udara kering terdiri dari 76,8 % N2, 32,2 % O2 dan
CO2 sebanyak 0,03 % berdasarkan volume.Tekanan H2O didalam udara, atau
besarnya tekanan atmosfer setelah dikurangi dengan tekanan udara kering disebut
tekanan uap. Tekanan uap jenuh adalah tekanan tertinggi yang dapat dicapai oleh
suatu ruangan pada suhu tertentu.
karena
adanya
perbedaan
suhu
(J.P.HOLMAN, 1986)
Perpindahan panas diklarifikasikan menjadi
a. Perpindahan panas secara konduksi
b. Perpindahan panas secara konveksi
c. Perpindahan panas secara radiasi
45
diantara
benda
atau
material.
Gambar 2.10 : Perpindahan panas secara konduksi (Bekti Widi Admaja, 2011)
Makapersamaannyadapatditulissebagaiberikut
qk = kA
atau
Dimana :
q
46
perpindahanpanasyang
terjadiantarasuatupermukaan
padatdanfluidayangbergerakataumengaliryang
diakibatkanolehadanyaperbedaantemperatur
Perpindahan
panas
konveksidapatterjadidenganbeberapametode,
antaralain:
1) Konveksi paksa
Ialah jika aliran disebabkan oleh pengaruh atau dengan bantuan kipas atau
pompa maka metode ini dikenal sebagai konveksi paksa
2) Konveksi alami
Ialah apabila aliran ini disebabkan oleh perbedaan suhu pada aliran itu
sendiri , maka metode ini dikenal sebagai konveksi alami.
3) Konveksidenganperubahanfase
yaituprosesperpindahanpanaskonveksi
yangdisertaiberubahnyafasefluidasepertipadaprosespendidihan
(boiling)
danpengembunan(kondensasi).
konveksi
(J.P.HOLMAN, 1986)
47
dapat
dinyatakan
sebgai
berikut
=Besarnya lajuperpindahanpanasknveksi(W)
=Koefisienkonveksi(W/m2K)
=Luaspermukaanperpindahanpanaskonveksi(m2)
Gambar 2.12: Perpindahan panas secara radiasi (Bekti Widi Admaja, 2011)
Persamaanperpindahanpanas
radiasi
dapat
dinyatakan
sebgai
(J.P.HOLMAN, 1986)
q =1A1(T14T24)
Dimana :
Q
=Lajuperpindahanpanasradiasi(W)
=Emisivitaspermukaanmaterial
=KonstantaStefanBolztman(5.669x10-8W/m2 k4)
Ts
=Temperaturepermukaanbenda(K)
Tsur
=Temperaturesurrounding(K)
48
berikut:
C.
1) Sabuk-V penampang pendek
2) Tahan lenturan dan kecepatan tinggi
3) Untuk otomobil dan puli dengan diameter kecil. Batas temperature
sampai 90C.
D.
49
50
Sabuk yang kita gunakan pada mesin pengering padi tersebut adalah
sabuk-V, Sebagian besar transmisi sabuk menggunakan sabuk-V karena mudah
dalam penanganannya dan harganya pun murah. kecepatan sabuk direncanakan
untuk 10 samapai 20 m/s pada umumnya, maksimum sampai 25 m/s.
a. Transmisi sabuk- V
Sabuk-V terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium.
Tenunan tetoron atau semacamnya dpergunakan sebagai inti sabuk untuk
membawa tarikan yang besar. Sabuk-V dibelitkan dikeliling alur puli yang
berbentuk V pula. Bagian sabuk yang membelit pada puli ini mengalami
lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya bertambah besar. Gaya gesekan juga
akan bertambah karena pengaruh bentuk baji, yang akan menghasilkan transmisi
yang besar pada tegangan yang relatif rendah hal ini merupakan salah satu
keunggulan sabuk-V dibandingkan dengan sabuk rata. Pada gambar dibawah ini
dijelaskan konstruksi sabuk V.
51
Penggerak
Momen puntir puncak
200%
Motor arus bolak-balik
(momen normal, sangkar
bajing, sinkron), motor
arus searah (lilitan shunt)
3-5
jam
8-10
jam
16-24
jam
3-5
jam
8-10
jam
16-24
jam
Variabel
beban
sangat
kecil
Pengaduk
zat cair,
kipas angin,
blower
(sampai 7,5
kW) pompa
sentrifugal,
konveyor
tugas ringan
1,0
1,1
1,2
1,2
1,3
1,4
Variabel
beban
kecil
Konveyor
sabuk
(pasir,
batubara),
pengaduk,
kipas angin
(lebih dari
7,5 kW),
mesin torak,
peluncur,
mesin
perkakas,
mesin
percetakan,
1,2
1,3
1,4
1,4
1,5
1,6
Variabel
beban
sedang
Konveyor
(ember,
sekrup),
pompa
1,3
1,4
1,5
1,6
1,7
1,8
53
torak,
kompresor,
gilingan
palu,
pengocok,
rootsblower,
mesin
tekstil,
mesin kayu
Variabel
beban
besar
Penghancur,
gilingan
bola atau
batang,
pengangkat,
mesin
pabrik karet
(rol,
kalender)
1,5
1,6
1,7
1,8
1,9
2,0
13
14
15
16
*17
*18
*19
*20
*21
*22
Penampang A
*65
*66
*67
*68
*69
*70
*71
*72
*73
*74
117
*118
119
*120
121
*122
123
124
*125
126
16
17
18
19
20
21
22
23
24
*25
54
Penampang B
*68
*69
*70
*71
*72
*73
*74
*75
*76
*77
*120
121
*122
123
124
*125
126
127
*128
129
*23
*24
*25
*26
*27
*28
*29
*30
*31
*32
*33
*34
*35
*36
*37
*38
*39
*40
*41
*42
*43
*44
*45
*46
*47
*48
*49
*50
*51
*52
*53
*54
*55
*56
*57
*58
*59
*60
*61
*62
*63
*64
*75
*76
*77
*78
*79
*80
*81
*82
*83
*84
*85
*86
*87
*88
*89
*90
*91
*92
*93
*94
*95
*96
*97
*98
*99
*100
*101
*102
*103
*104
*105
*106
*107
*108
*109
*110
*111
*112
*113
*114
*115
*116
127
*128
129
*130
131
132
133
134
*135
136
137
138
139
*140
141
142
143
144
*145
146
147
148
149
*150
151
152
153
154
*155
156
157
158
159
*160
161
162
163
164
*165
166
167
168
*26
*27
*28
*29
*30
*31
*32
*33
*34
*35
*36
*37
*38
*39
*40
*41
*42
*43
*44
*45
*46
*47
*48
*49
*50
*51
*52
*53
*54
*55
*56
*57
*58
*59
*60
*61
*62
*63
*64
*65
*66
*67
*78
*79
*80
*81
*82
*83
*84
*85
*86
*87
*88
*89
*90
*91
*92
*93
*94
*95
*96
*97
*98
*99
*100
101
*102
103
104
*105
106
107
*108
109
*110
111
*112
113
114
*115
116
117
*118
119
*130
131
*132
133
134
*135
136
137
138
139
*140
141
*142
143
144
*145
146
147
*148
149
*150
151
152
153
154
*155
156
157
158
159
*160
161
162
163
164
*165
166
167
168
169
*170
171
Nomor Nominal
55
Nomor Nominal
Nomor Nominal
(inch)
(mm)
(inch)
(mm)
(inch)
(mm)
(inch)
(mm)
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
254
229
305
330
356
381
406
432
457
483
508
532
555
584
610
635
660
686
711
737
762
787
813
838
864
889
914
920
965
991
1016
1041
1067
1092
1119
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
1143
1168
1194
1219
1245
1270
1295
1321
1346
1372
1397
1422
1446
1471
1499
1524
1549
1575
1600
1626
1651
1676
1702
1727
1753
1778
1803
1829
1854
1880
1905
1930
1956
1981
2000
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
2032
2057
2083
2108
2134
2159
2184
2210
2235
2261
2286
2311
2337
2362
2388
2413
2438
2464
2489
2515
2540
2565
2591
2616
2642
2667
2692
2718
2743
2769
2794
2819
2845
2870
2896
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
2921
2946
2972
2997
3023
3048
3073
3099
3124
3150
3175
3200
3226
3251
3277
3302
3327
3355
3378
3404
3429
3454
3480
3505
3531
3556
3581
3607
3632
3658
3683
3708
3734
3759
3785
Dalam tabel 2.5 diperlihatkan panjang keliling sabuk yaitu sebagai berikut
Tabel 2.5 Panjang sabuk-V sempit(sularso dan kiyokatsuSuga, 2004)
Nomor
3V
Panjang
Panjang
56
Nomor
5V
Panjang
Panjang
nominal
sabuk
keliling
(mm)
keliling
pada jarak
bagi
sabuk
(mm)
nominal
sabuk
keliling
(mm)
keliling
pada jarak
bagi
sabuk
(mm)
3V 250
3V 265
3V 280
635
673
711
631
669
707
5V 500
5V 530
5V 560
1270
1346
1422
1262
1338
1414
3V 300
3V 315
3V 355
762
800
851
758
796
847
5V 600
5V 630
5V 670
1542
1600
1702
1516
1592
1694
3V 355
3V 375
3V 400
902
953
1016
898
949
1012
5V 710
5V 750
5V 800
1803
1905
2035
1795
1897
2024
3V 425
3V 450
3V 475
1080
1143
1207
1076
1139
1203
5V 850
5V 900
5V 950
2159
2286
3413
2151
2278
2405
3V 500
3V 530
3V 560
1270
1346
1422
1266
1342
1418
5V 1000
5V 1060
5V 1120
2540
2692
2845
2532
2684
2837
Untuk perhitungan keliling sabuk dapat dilihat pada gambar dibawah ini
57
= +
( )
+ +
b. Puli
Puli adalah sebuah mekanisme yang terdiri dari roda pada sebuah poros
atau batang yang memiliki alur diantara dua pinggiran disekelilingnya. Sebuah
tali, kabel, atau sabuk biasanya digunakan pada alur puli untuk memindahkan
daya. Puli digunakan untuk merubah gaya yang digunakan, meneruskan gerak
rotasi, atau memindahkan beban yang berat. Sitem puli dengan sabuk terdiri dari
dua atau lebih puli yang dihubungkan dengan menggunakan sabuk. Sistem ini
memingkinkan untuk memindahkan daya, torsi, dan kecepatan, bahkan jika puli
memiliki
diameter
yang
berbeda
dapat
meringankan
pekerjaan
untuk
a. Tipe puli
1.) Puli tetap
Puli tetap memiliki poros yang tetap, yang berarti porosnya diam
atau dipasang pada suatu tempat. Puli tetap digunakan untuk merubah arah
gaya pada tali atau sabuk.
b. Ukuran puli V
Diameter nominal puli V dinyatakan sebagai diameter dp (mm) dari suatu
lingkaran dimana lebar alurnya didalam gambar 2.17 menjadi lo dalam tabel
2.6, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Diameter nominal
(diameter
lingkaran jarak
bagi do
a(e)
W*
59
Lo
Ko
71-100
101-125
126 atau lebih
34
36
38
11,95
12,12
12,30
9,2
4,5
8,0
15,0
10,0
125-160
161-200
201 atau lebih
34
36
38
15,86
16,07
16,29
12,5
5,5
9,5
19,0
12,5
200-250
251-315
316 atau lebih
34
36
38
21,18
21,45
21,72
16,9
7,0
12,0
25,5
17,0
355-450
451 atau lebih
36
38
30,77
31,14
24,6
9,5
15,5
37,0
24,0
500-630
631 atau lebih
36
38
36,95
37,45
28,7
12,7
19,3
44,5
29,0
Diameter
min. yang
diizinkan
65
115
175
300
450
Diameter
min. yang
dianjurkan
95
145
225
350
550
3V
5V
8V
Diameter minimum
67
180
315
60
Diameter minimum
yang dianjurkan
100
224
360
61
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
62
63
9
7
10
11
64
Keterangan gambar:
1. Drum pengering gabah
2. Tabung pengatur temperatur panas
3. Tabung ruang bakar (reaktor)
4. Saluran masuk gabah
5. Saluran keluar gabah
6. Ruang bakar
7. Saluran masuk udara dari luar
8. Selang masuk air pengatur temperatur
9. Pipa saluran udara panas menuju drum pengering
10. Pengaduk gabah
11. Tuas pemutar pengaduk gabah
a. Ruang bakar
b.Reaktor luar
Adapun proses pembuatan ruang bakar mesin pengering gabah adalah sebagai
berikut:
1) Pemotongan bahan untuk ruang pembakaran.Gunakan besi setebal 2
mm, adapun ukurannya adalah 1000 mm x 1250 mm untuk bagian
luar dan 1000 mm x 940 mm untuk bagian dalam lalu kedua plat di
roll menjadi bentuk silinder, dengan penutup 300 mm.
2) Pemotongan bahan untuk dudukan alat pembakaran. Plat besi
setebal 3 mm, dengan ukuran 500 mm, dilubangi dengan 400
mmuntuk bagian luar , ukuran 500mm untuk alat bagian dalam
dan dibuat lubang baut ukuran dengan dengan lubang 300 mm
sebanyak 8 lubang (untuk menyatukan reaktor dalam dan reaktor
luar).
3) Pemotongan bahan untuk kaki alat pembakaran. Bahan yang
digunakan alat profil siku ukuran 30 mm x 30 mm dengan panjang
300 mm sebanyak 4 batang.
4) Pemotongan pipa untuk lubang masukan udara kedalam ruang
bakar. Digunakan pipa besi dengan ukuran 1 sepanjang 200 mm.
5) Pemotongan plat untuk bagian bawah alat pembakaran. Plat besi
setebal 2 mm dengan ukuran 400 mm yang dilubangi pada bagian
tengah dengan ukuran pipa 1 , dan plat dengan 300 mm untuk
bagian dalam alat pembakaran dilubangi dengan 100 mm.
6) Pemotongan pipa pemanas udara. Gunakan pipa besi dengan ukuran
Degan panjang 1000 mm sebanyak 5 batang.
Ruang bakar bagian luar (reaktor luar) dilapisi dengan rockwoll dengan
ketebalan 25 mm lalu dilapisi dengan plat aluminium disekeliling ruang bakar,
hal ini dilakukan untuk menjaga temperatur ruang bakar agar panas tidak terlalu
banyak terbuang melalui dinding ruang bakar, karena panas tersebut akan tersalur
melalui pipa saluran udara panas dimana akan sangat mempengaruhi temperatur
yang ada dalam drum pengering.
b. Pipa saluran udara panas ke drum pengering gabah
66
Gunakan pipa besi dengan ukuran 1 dengan ukuran panjang dari ruang
pembakaran sampai tabung pengatur temperatur adalah 400 mm, dari tabung
pengatur temperatur ke drum pengering adalah 250 mm, 180 mm, 770 mm, 520
mm. Balut pipa saluran udara panas dengan rockwoll dengan ketebalan 25 mm
lalu dilapisi kembali dengan plat aluminium yang tipis, untuk merekatkan plat
aluminium dan rockwoll pada pipa digunakan isolasi aluminium foil, buat semua
dinding pipa terlapisi dengan baik sehingga panas dapat tersalur secara optimal
kedrum pengering karena sangat mempengaruhi proses pengeringan.
c. Pengaduk gabah
67
Plat yang digunakan adalah plat galvanil dengan tebal 2 mm, plat tersebut
dipotong bulat dengan 500 mm, pada bagian tengah plat dilubangi dengan 38
mm. Plat kita tarik dengan menggunakan alat sesuai dengan jarak yang telah
dibuat yaitu 90 mm, jarak antara tiap plat 140 mm,dan dibuat sama dengan plat
selanjutnya, plat disusun hingga 7 tingkat.
d. Drum pengering
68
pengering yang akan digunakan pada mesin pengering padi, dengan 600 mm.
e. Rangka/dudukan drum pengering gabah
69
Tuas pemutar berfungsi untuk memutar alat pengaduk yang berada dalam
drum pengering, digunakan bantalan duduk sebagai pemegang tuas pemutar dan
memudahkan dalam memutar tuas, tuas ini diputar secara manual dan berlawanan
arah jarum jam.
yang akan
disalurkan melalui pipa saluran udara panas kedalam drum pengering, bila panas
yang disalurkan kedalam drum pengering melebihi temperatur yang diinginkan
maka tabung tersebut diisi dengan air 1 liter melalui saluran selang masuk yang
telah dibuat, Plat yang digunakan dengan tebal 2 mm, 120 dan tinggi 470
mm.
70
a. Alat
1) Puli
71
4) Bautdan mur
72
5) Plat aluminium
6) Timbangan
73
7) Termokopel
74
9) Rockwoll
d) Kedap suara
e) Tdak berkarat/tidak berjamur
76
b. BAHAN
1) Gabah
2) Arang
77
78
4) Minyak tanah
79
Studi Literatur
Identifikasi
masalah
Tahapan Persiapan
1. Survei bahan
2. modifikasi alat
Reaktor
Drum Pengering
AssemblingAlat
Pengujian
Temperatur reaktor
Temperatur drum
Analisa
1. Perpindahan panas
2. Penyusutan berat gabah
3. Penurunan kadar air
selesai
Pengeringan gabah
81
82
83
BAB IV
ANALISA DATA
Bahan Bakar
24 [kg]
Massa Gabah
11 [kg]
Waktu pembakaran
12 [jam]
9 [jam]
Waktu pengeringan
Massa
Suhudru
gabah
[kg]
[oC]
[WIB]
Setelah
pengeringan
[kg]
13.00
11
36
14.00
14.20
11
40
15.40
10,75
17.00
Waktu
Selesai
Selisih berat
gabah
Hari
pengujian
11
15.20
10,75
0,25
45
16.40
10,60
0,15
10,60
45
18.00
10
0,60
18.20
10
45
19.20
9,45
0,55
19.40
9,45
45
20.40
9,30
0,15
21.00
9,30
45
22.00
9.30
1,7
[WIB]
22.00
Hasil
SELESAI
11
45
22.00
9,3
84
sehingga kadar air pada gabah akan lebih cepat menguap. Pengadukan yang dilakukan sangat
membantu proses penguapan kadar air gabah dimana panas yang bertemperatur 450 C akan
menguapkan kandungan air gabah.
Dari hasil survey lapangan waktu pengeringan secara tradisional yang selama ini
digunakan oleh petani adalah sekitar 3 hari dan lamanya 07:00 16:00 atau sekitar 8 jam/hari
menggunakan
panas
matahari,dengan
temperatur
320C-340C.
Sebelum
melakukan
pengeringan secara tradisional ada beberapa syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu oleh
para petani, diantaranya :
1. Harus memiliki lahan atau tempat pengeringan yang cukup luas dan bersih, dan tempat
yang bebas menerima cahaya matahari.
2. Kondisi cuaca harus cerah dan tidak boleh mendung karena kondisi cuaca mempengaruhi
proses pengeringan.
3. Bebas dari banjir serat bebas dari ganguan unggas atau hewan pengganggu lain.
4. Tebal hamparan gabah yang kering dilahan pengeringan haruslah setipis mungkin yaitu
setinggi 5 - 7 cm dari permukaan tanah, ini berfungsi untuk mendapat hasil pengeringan
yang merata.
5. Gabah harus dibolak balik secara merata minimal 2 jam sekali.
Jadi diketahui perbandingan antara proses pengeringan secara tradisional dengan
menggunakan alat mesin pengering buatan bahwa proses menggunakan alat pengering
buatansangatlah membantu dan menguntungkan dari segi tempat, cuaca dan gangguan
serangga atau hewan.
Hasil pengeringan gabah dapat kita lihat pada gambar dibawah ini, dimana gabah
yang belum dikeringkan terlihat bening/ basah karena belum adanya proses pengeringan
85
86
data-data hasil pengeringan gabah maka dapat dihitung pengurangan kadar air gabah
yaitu sebagai berikut.
Kag =
Jadi Penurunan kadar air produk selama 9 jam pengeringan ialah 15,455 %
87
1 21
21
2
ln 54
2
Dimana :
22
32
2
5 25
ln 43
2
r : diameter [ m ]
: suhu [ K ]
Nilai untuk K diperoleh dari tabel perpindahan panas( Farel HN, 2010):
b. K untuk glasswool
= 0.046 .
Tabel 4.2 : Mencari nilai h1 untuk qr1, data diambil dari tabel perpindahan panas dapat
dilihat pada lampiran
88
Temperatur
K
W/m.K
500
40,7
511
550
43,9
Tabel 4.3: Mencari nilai h2 data diambil dari tabel perpindahan panas dapat dilihat pada
lampiran
Temp. K
W/m.K
400
33,8
437
450
37,3
89
= 33,8 + 2,812
= 36,612
h2 = 36,612 W/m2.K
Tabel 4.4: Mencari nilai h5 data diambil dari tabel perpindahan panas dapat dilihat pada
lampiran
Temp. K
W/m.k
350
30,0
371
400
33,8
30,0 x
3,8
= 30,0 0,42(3,8)
= 30,0 + 1,596
= 31,596
h5 = 31,596W/m2.k
90
qr =
qr =
qr =
qr =
(511 371)
0,1520,15
0,2030,152
1
1
+ 214,90,8
+
+ 214,91
41,404 20,150.8
33,8 20,1651
0,228
0,285
ln
0,203
ln
0,228
1
+ 20,0461
+ 21771
+
31,59620,285 1
31,202
0,013
140
1
0,289
0,116
1.112,124
+ 56,550
140
0,032 + 1,736104 + 0,028 + 3,087103 + 0,414 +
2,005104 + 0,0176
140
0,494
qr1 = 283,4008W
b. Menghitung laju pindahan panas pada pipa
Pipa dari mesin gasifikasi ke tabung temperatur
diketahui ukuran pipa 1 dengan panjang 38 cm = 0.38m setebal 1 mm = 0.001
m, glasswool setebal 2,5 cm = 0,025 m, plat alumunium setebal 0,5mm = 0,0005 m
Gambar 4.4 PenampangPipa dari mesin pembakaran ke tabung temperatur
r1
r2
r3
r4
Tabel 4.5: Mencari nilai h1 untuk qr2 data diambil dari tabel perpindahan panas dapat dilihat
pada lampiran
Temp. K
W/m.K
91
400
33,8
437
450
37,3
33,8 x
3,8
Tabel 4.6: Mencari nilai h4 data diambil dari tabel perpindahan panas dapat dilihat pada
lampiran
Temp. K
W/m.k
350
30,0
371
400
33,8
30,0 x
3,8
= 30,0 0,42(3,8)
92
= 30,0 + 1,596
= 31,596
h4 = 31,596W/m2.k
qr =
qr =
qr =
1 2 1
21
2
ln 43
2
(437 371)
0,0190,018
+ 4 2 4
ln 0,044
0,019
+ 20,0460,38
+
214,90,38
36,61220,180.38
ln 0,04450,044
1
+ 31,59620,0445 0.38
21770,38
31,453
0,054
66
0,839
0,011
qr =
32
2
66
0,031 + 1,518103 + 7,627 + 2,603105 + 0,149
66
7,808
qr2 = 8,452 W
93
r1
r2
mm = 0.001 m, dilapisi glasswool setebal 2,5 cm = 0,025 m dan di tutup dengan plat
alumunium setebal 0,5 mm = 0,0005 m.
r3
W/m.K
400
r4
33,8
437
450
37,3
33,8 x
3,8
W/m.k
350
30,0
371
400
33,8
350 371
30,0
=
350 400 30,0 33,8
21 30,0
=
50
3,8
0,42 =
30,0 x
3,8
= 30,0 0,42(3,8)
= 30,0 + 1,596
= 31,596
h4 = 31,596W/m2.k
qr =
qr =
qr =
1 21
21
2
32
2
ln 43
2
(437 371)
0,0190,018
24
ln 0,0440,019
214,91,72
20,0461,72
36,61220,181,72
0,0445
0,044
ln
1
+ 31,59620,0445 1,72
21771,72
71,184
0,054
66
0,839
0,011
qr =
66
0,014 + 3,355104 + 1,691 + 5,753106 + 0,065
66
1,770
qr3 = 37,288 W
qr total = qr1 + qr2+ qr3
= 283,4008 +8,452 + 37,288
95
= 329,1408 W
1,70
9
= 0,188kg/jam
= 0,188 kg/jam
Dimana :
dw/dt = Laju pengeringan [ %/jam ]
wo
wf
0,188 kg /jam
1,7
Bahan Bakar
Arang
68 [kg]
Massa Gabah
10 [kg]
Waktu pembakaran
65 [jam] 30 [menit]
Massa gabah
Selisih berat
Hari pengujian
[WIB]
[kg]
[oC]
gabah [-10kg}
9.00
10
34
9.30
10
38
10.30
9,976
38
0,024
11.30
9,961
38
0,039
12.30
9,943
38
0,057
13.30
9,931
38
0,069
14.30
9,923
37
0,077
9.00
9,904
34
0,096
II
9.30
9,904
38
0,096
II
10.30
9,883
38
0,117
II
11.30
9,861
38
0,139
II
12.30
9,845
38
0,155
II
13.30
9,831
38
0,169
II
14.30
9,817
38
0,183
II
15.30
9,802
38
0,198
II
16.30
9,786
37
0,214
II
9.00
9,743
34
0,257
III
9.30
9,743
38
0,257
III
10.30
9,725
38
0,275
III
11.30
9,709
38
0,291
III
12.30
9,687
38
0,313
III
13.30
9,668
38
0,332
III
14.30
9,646
38
0,354
III
15.30
9,623
38
0,377
III
16.30
9,609
37
0,391
III
9.00
9,561
34
0,439
IV
9.30
9,561
38
0,439
IV
10.30
9,545
38
0,455
IV
11.30
9,527
38
0,473
IV
12.30
9,501
38
0,499
IV
13.30
9,485
38
0,515
IV
97
14.30
9,471
38
0,529
IV
15.30
9,452
38
0,548
IV
16.30
9,437
37
0,563
IV
9.00
9,393
34
0,607
9.30
9,393
38
0,607
10.30
9,378
38
0,622
11.30
9,355
38
0,645
12.30
9,336
38
0,664
13.30
9,312
38
0,688
14.30
9,294
38
0,706
15.30
9,273
38
0,727
16.30
9,258
37
0,742
9.00
9,203
38
0,797
VI
9.30
9,203
38
0,797
VI
10.30
9,187
38
0,813
VI
11.30
9,164
38
0,836
VI
12.30
9,142
38
0,858
VI
13.30
9,126
38
0,874
VI
14.30
9,105
38
0,895
VI
15.30
9,087
38
0,913
VI
16.30
9,069
37
0,931
VI
9.00
9,021
34
0,979
VII
9.30
9,021
38
0,979
VII
10.30
9,003
38
0,997
VII
11.30
8,987
38
1,013
VII
12.30
8,961
38
1,039
VII
13.30
8,943
38
1,057
VII
14.30
8,926
38
1,074
VII
15.30
8,903
38
1,097
VII
16.30
8,889
37
1,111
VII
9.00
8,843
34
1,157
VIII
9.30
8,843
38
1,157
VIII
98
10.30
8,825
38
1,175
VIII
11.30
8,804
38
1,196
VIII
12.30
8,786
38
1,214
VIII
13.30
8,765
38
1,235
VIII
14.30
8,741
38
1,259
VIII
15.30
8,727
38
1,273
VIII
16.30
8,711
37
1,289
VIII
9.00
8,655
34
1,345
IX
9.30
8,655
38
1,345
IX
10.30
8,634
38
1,366
IX
11.30
8,616
38
1,384
IX
12.30
8,594
38
1,406
IX
13.30
8,471
38
1,529
IX
14.30
8,453
38
1,547
IX
15.30
8,431
38
1,569
IX
16.30
8,431
37
1,569
IX
Grafik penurunan massa gabah untuk mesin pengering gabah sebelum dimodifikasi, dapat
dilihat pada gambar 4.6.
99
10,2
10
9,8
9,923
9,6
9,786
9,609
9,4
9,437
9,2
9,258
9,069
8,8
8,889
8,6
8,711
8,4
8,431
8,2
0
10
100
Bahan Bakar
24 [kg]
Massa Gabah
11 [kg]
Waktu pembakaran
12 [jam]
9 [jam]
Waktu pengeringan
Massa
Suhudru
gabah
[kg]
[oC]
[WIB]
Setelah
pengeringan
[kg]
13.00
11
36
14.00
14.20
11
40
15.40
10,75
17.00
Waktu
Selesai
Selisih berat
gabah
Hari
pengujian
11
15.20
10,75
0,25
45
16.40
10,60
0,15
10,60
45
18.00
10
0,60
18.20
10
45
19.20
9,45
0,55
19.40
9,45
45
20.40
9,30
0,15
21.00
9,30
45
22.00
9.30
1,7
[WIB]
22.00
Hasil
SELESAI
11
45
22.00
9,3
101
Grafik penurunan massa gabah untuk mesin pengering gabah setelah dimodifikasi dengan
menambahkan alat pengaduk, dapat dilihat pada gambar 4.7.
10,75
10,6
10
9,45
9,3
9,3
102
Temperature ( T) 0C
reaktor
diukur ialah pada drum pengering, data temperatur dapat dilihat pada tabel 4.9.
103
M0
TR
TB
Cpd
Diketahui :
M0
: 11Kg
TR
: 45 OC = 318 K
TB
: 34OC = 307 K
Nilai Cpd untuk gabah dapat dilihat dari lampiranSpecic Heat of the Dry Mass of
Agricultural Seeds .
Rice nilai cpd = 1637 J/kg.K , maka :
Q1
= mo . Cpd . ( TR - TB )
= 11 Kg x 1,637 kJ/Kg.K x ( 318 307 )K
= 198,077 Kj
hfg
4.9 Besarnya energi untuk menaikkan suhu produk dan energi penguapan air
Qu= Q1+ Q2
Dimana :
Q1 = panas yang digunakan untuk menaikan suhu produk [ kJ ]
Q2 = panas yang digunakan untuk menguapkan air produk [ kJ ]
Tanpa menggunakan blower
Maka
Qu = Q1 + Q2
= 198,077 kJ + 3838,6 kJ
= 4.036,677 kJ
4.10
Efisiensi Pengeringan
gabah kering
100%
Gabah basah
9,3
100%
11
= 84,54 %
105
4.11
Nama bahan
Jumlah
Harga satuan
@(Rp)
Jumlah (Rp)
Plat 6 mm
1 Lembar
600.000
600.000
Plat galvanil 2 mm
1 Lembar
650.000
650.000
Poros AS
1 Batang
200.000
200.000
Lahar duduk
4 Buah
190.000
760.000
Lahar biasa
1 Buah
30.000
30.000
puli
2 Buah
105.000
210.000
Tali kipas
1 Buah
35000
35.000
Bubut puli
2 Lobang
50.000
100.000
Melubangi plat 6 mm
2 Lobang
25.000
50.000
Baut 21
8 Buah
4.000
32.000
Baut 17
16 Buah
1.500
24.000
Baut 14
17 Buah
1.000
17.000
Cat hitam
1 Kaleng
50.000
50.000
1 Batang
150.000
150.000
3 Buah
15.000
30.000
1 Kali
50.000
50.000
Padi
100kg
5000
500.000
Arang
12 kg
9.500
114.000
Cangkang kemiri
12 kg
1500
18000
Rockwoll/glasswoll
1 Gulung
175.000
175.000
4 Unit
10.000
40.000
5 Buah
5.000
25.000
1 Batang
60.000
60.000
1 Buah
15.000
15.000
Pipa 1 ( 3 meter )
Sambungan T pipa besi
1
Jumlah
Rp 3.835.000
106
Daftar biaya jasa pembuatan untuk mesin pengering gabah setelah dimodifikasi dapat
dilihat pada tabel 4.11
Tabel 4.12 : Daftar biaya jasa pembuatan mesin
No
Nama bahan
Jumlah
Pembuatan drum
pengering
Pembuatan reaktor
pembakaran
Biaya pengangkutan
Harga satuan
@(Rp)
Jumlah (Rp)
1 Unit
2.600.000
2.600.000
1 unit
2.500.00
2.500.000
5 kali
550.000
650.000
Jumlah
Rp 5.750.000
NB: Tulisan merah merupakan nama bahan yang dipergunakan kembali untuk pembuatan
mesin pengering gabah yang baru.
Uraian
Jumlah (Rp)
Biaya listrik
150.000
Biaya operasional
958.500
9.585.000
Rp 10.693.500
107
Untuk harga jual alat ini diambil dari total biaya pembuatan dan keuntungan sebesar
20%.
Biaya total pembuatan alat
= Rp10.693.500
= 20 % x Rp10.693.500
= Rp 2.138.700
Jadi harga jual alat pengering gabah dengan system alat pengaduk adalah total biaya
pembuatan ditambah keuntungan
= Rp 10.693.500+ Rp 2.138.700
= Rp 12.832.200
4.13
B.V
=
=
115 kg /hari
Rp 628.333.33
115 Kg /hari
= Rp5.463,768 /kg
Dari data diatas maka titik impas akan diperoleh :
BEP =
B.T
H.JB.V
Rp 12.832.200
Rp .8.000 Kg Rp 5.463,768 Kg
Rp 12.832.200
Rp 2.536,232 /Kg
= 5.059,552/Kg
= 5.060/Kg
Perhitungan biaya total menggunakan mesin pengering gabah dengan alat pengaduk
ialah 5.060 Kg.
109
45
40
35
30
25
20
15
10
5
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
0
[ Juta Rupiah ]
50
110
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah penulis melakukan perhitungan dan uji coba pada mesin pengering buatan
yaitu mesin pengering gabah dengan pengaduk, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Temperatur drum pengering menggunakan bahan bakar arang dan cangkang kemiri
yaitu 450 C.
2. Proses pengeringan selama 9 jam jumlah bahan bakar yang digunakan ialah 24 kg,
dengan sisa pembakaran bahan bakar seberat 3 kg.
3. Bahan bakar lebih hemat karena cangkang kemiri menghasilkan panas yang lebih
tahan lama.
4. Waktu yang dibutuhkan selama proses pengeringan menjadi lebih singkat,
dibandingkan dengan mesin pengering sebelumnya, karena adanya penambahan
jumlah lubang dan diameter lubang menuju pipa saluran udara panas pada reaktor
dalam sehingga panas yang tersalur kedalam drum pengering menjadi lebih besar.
5. Panas hasil pembakaran lebih cepat memanaskan ruang drum pengering hingga
mencapai temperatur yang tetap yaitu 450C. Karena jarak pipa saluran udara panas
menuju drum pengering telah diperpendek.
6. Gabah dengan berat 11 kg setelah dilakukan proses pengeringan membutuhkan waktu
selama 9 jam lamanya, massa gabah berkurang menjadi 9,3 kg. Dengan hasil
pengurangan kadar air gabah sebanyak 17 %. Dan pengurangan massa gabah ialah 1,7
kg
7. Dibandingkan dengan mesin pengering sebelumnya, mesin pengering gabah dengan
alat pengaduk ini lebih effesien dan menghemat waktu, dimana pengeringan
sebelumnya membutuhkan waktu 65 jam 30 menit, untuk mengeringkan gabah 10 kg
dengan penurunan kadar air 15,69 %, sementara mesin pengering gabah dengan
pengaduk berotari hanya 9 jam dengan mengeringkan gabah 11 kg hasil pengurangan
kadar air gabah sebanyak 17 % dan pengurangan massa gabah ialah 1,7 kg.
111
5.2 Saran
Berdasarkan pengujian dan percobaan yang telah dilakukan, maka penulis
menyarankan kepada semua pihak yang ingin menggunakan dan mengembangkan alat
ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. Perlu dilakukan pemodifikasian pada ruang bakar untuk pembuangan sisa
pembakaran.
2. Perlu dilakukan pembuatan corong masuk untuk memudahkan dalam memasukkan
gabah kedalam drum pengering
3. Pipa saluran udara panas dari ruang bakar menuju drum pengering sebaiknya
diperpendek lagi agar hasil panas pembakaran lebih cepat masuk kedalam drum
pengering.
4. Gunakan puli bertingkat yang menggunakan 2 sabuk bila ingin mengeringkan gabah
dengan kapasitas yang lebih besar, atau transmisi rantai agar saat melakukan
pengadukan tidak terjadi slip saat memutar beban gabah yang lebih besar pada
pengaduk.
5. Bagi mahasiswa yang nantinya akan merevisi alat ini diharapkan bisa merancang alat
pengering gabah dengan proses pengeringan yang lebih baik.
112
DAFTAR PUSTAKA
Sularso, kiyokatsu suga. 1978. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin. Jakarta. PT
Pradnya Paramita.
D.H.Bacon, B.Sc.,R.C. Stephencus, M.Sc (Eng). 1982. Thermodinamics For Thechnician.
TEC Butter Worth.
Gunarif taib, dkk. 1988. Operasi pengeringan pada pengolahan hasil pertanian. Jakarta. Msp
Holman. J.P. 1995. Perpindahan kalor. Diterjemahkan Jafisi,E. Jakarta. Erlangga
Kartasapoetra. 1994. Teknologi penyuluhan pertanian. Jakarta . Bina aksara
Norman W.Desrosier. 2008. Teknologi Pengawetan Pangan terjemahan Muchji Miljohardjo.
Depok . Universitas Indonesia
Raldi Artono Koestor, Dr.Ir. 2002. Perpindahan Kalor. Depok. Salemba Teknika.
Reynolds, W.C., & Perkins, H.C. 1983.Termodinamika Teknik. Jakarta Pusat: Erlangga.
Winarno, dkk. 1997. Pengantar teknologi Pangan. PT. Jakarta. Gramedia.
113
LAMPIRAN 1
DATA HASIL PENGUJIAN
114
Tanggal pengujian
Bahan Bakar
24 [kg]
Massa Gabah
11 [kg]
Waktu pembakaran
12 [jam]
9 [jam]
Waktu pengeringan
Massa
Suhudru
gabah
[kg]
[oC]
[WIB]
Setelah
pengeringan
[kg]
13.00
11
36
14.00
14.20
11
40
15.40
10,75
17.00
Waktu
Selesai
Selisih berat
gabah
Hari
pengujian
11
15.20
10,75
0,25
45
16.40
10,60
0,15
10,60
45
18.00
10
0,60
18.20
10
45
19.20
9,45
0,55
19.40
9,45
45
20.40
9,30
0,15
21.00
9,30
45
22.00
9.30
1,7
[WIB]
22.00
Hasil
SELESAI
11
45
22.00
9,3
115
LAMPIRAN 2
DAFTAR TABEL PERPINDAHAN
PANAS
116
117
118
119
120
121
Seed
Ref
alfalfa
barley
1245
111
beans
1293
111
corn
1534
44
corn
2035
105
outs
1277
46
outs
1282
111
outs
993-1278
112
rapeseed
1553-1569
111
Rice (rough)
1109
46
rice
1637
47
Rice (white)
1197
46
110
122
LAMPIRAN 3
GAMBAR PROSES PENGUJIAN
123
124
125
126
LAMPIRAN 4
TABEL PERHITUNGAN
127
t1
t2
ka
kb
kc
h1
h2
h5
r1
r2
r3
r4
r5
l1
l2
qr1
mencari qr1
511
K
371
K
14,9
w/m2.k
0,046
w/m2.k
177
w/m2.k
41,404
w/m2.k
36,612
w/m2.k
31,596
w/m2.k
0,15
m
0,152
m
0,203
m
0,228
m
0,285
m
0,8
m
1
m
283,4008 W
t1
t2
t3
h550k
h1
h550k
t1
t2
t3
h400K
h2
h450K
mencari h1
500
511
550
40,7
41,404
4
K
K
K
w/m2.k
w/m2.k
w/m2.k
400
437
450
33,8
36,612
37,3
K
K
K
w/m2.k
w/m2.k
w/m2.k
t1
t2
t3
h350K
h5
h400K
128
mencari h5
350
371
400
30
31,596
33,8
K
K
K
w/m2.k
w/m2.k
w/m2.k
t1
t2
ka
kb
kc
h1
h4
r1
r2
r3
r4
l
qr2
Mencari qr2
437
K
371
K
14,9
w/m2.k
0,046
w/m2.k
177
w/m2.k
36,612
w/m2.k
31,596
w/m2.k
0,018
m
0,019
m
0,044
m
0,0445
m
0,38
m
8,452 W
t1
t2
ka
kb
kc
h1
h4
r1
r2
r3
r4
l
qr3
Mencari qr3
437
K
371
K
14,9
w/m2.k
0,046
w/m2.k
177
w/m2.k
36,612
w/m2.k
31,596
w/m2.k
0,018
m
0,019
m
0,044
m
0,0445
m
1,72
m
37,288 W
t1
t2
t3
h400K
h1
h450K
Mencari h1
400
437
450
33,8
36,612
37,3
K
K
K
w/m2.k
w/m2.k
w/m2.k
t1
t2
t3
h350K
h4
h400K
Mencari h4
350
371
400
30
31,596
33,8
K
K
K
w/m2.k
w/m2.k
w/m2.k
t1
t2
t3
h400K
h1
h450K
Mencari h1
400
437
450
33,8
36,612
37,3
K
K
K
w/m2.k
w/m2.k
w/m2.k
t1
t2
t3
h350K
h4
h400K
Mencari h4
350
371
400
30
31,596
33,8
K
K
K
w/m2.k
w/m2.k
w/m2.k
129
qr1
qr2
qr3
qrtotal
mencari qr total
283,4008 W
8,452 W
37,288 W
329,1408 W
Mo
Tr
Tb
Cpd Gabah
Q1
mencari Q1
11
318
307
1,637
198,077
mencari Q2
mu (tanpa menggunakan blower)
hfg
Q2 (tanpa menggunakan blower)
Mencari Qu
Qu (tanpa menggunakan blower)
Kg
K
K
kJ/Kg.K
kJ
1,7
2258
3838,6
Kg
kJ/Kg
kJ
4.036,77 kJ
84,54 %
130