ASKEP Manarik Diri
ASKEP Manarik Diri
MENARIK DIRI
A.
B.
Pengertian.
Perilaku menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi
dengan
orang
lain,
menghindari
hubungan
dengan
orang
lain
( Rawlins,1993 ).
C.
1.
mengakibatkan
individu
menyendiri,
kemampuan
berasal
dari
lingkungan
yang
penuh
permasalahan,
antara
kesuksesan
dan
perjuangan
untuk
meraih
kesuksesan itu sendiri terus berjalan dan penarikan diri dari realitas
diikuti penarikan diri dari keterlibatan secara emosional dengan
lingkungannya yang menimbulkan kesulitan. Semakin klien menjauhi
kenyataan semakin kesulitan yang timbul dalam mengembangkan
hubungan dengan orang lain. Menarik diri juga disebabkan oleh
perceraian, putus hubungan, peran keluarga yang tidak jelas, orang
tua pecandu alkohol dan penganiayaan anak. Resiko menarik diri
adalah terjadinya resiko perubahan sensori persepsi (halusinasi).
2.
D.
Pohon masalah
Masalah Keperawatan.
a.
Resiko
perubahanm
persepsi
sensori:
halusinasi..
b.
c.
2.
Resiko
perubahanm
Data Subjektif
a)
b)
c)
Klien
mengatakan
mencium
bau
tanpa stimulus
d)
e)
Klien
merasa
ada
sesuatu
pada
kulitnya
f)
g)
Klien
ingin
memukul/melempar
barang-barang
2)
Data Objektif
a) Klien berbicar dan tertawa sendiri
b) Klien bersikap seperti mendengar/melihat sesuatu
c) Klien berhenti bicara ditengah kalimat untuk mendengarkan
sesuatu
d) Disorientasi
b.
1)
Data obyektif:
Apatis, ekpresi sedih, afek tumpul, menyendiri, berdiam diri
dikamar, banyak diam, kontak mata kurang (menunduk),
menolak berhubungan dengan orang lain, perawatan diri
kurang, posisi menekur.
2)
Data subyektif:
Sukar didapat jika klien menolak komunikasi, kadang hanya
dijawab dengan singkat, ya atau tidak.
c.
Gangguan
konseps
diri:
Data obyektif:
Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif
tindakan, ingin mencederai diri.
2)
Data subyektif:
Klien mengatakan : saya tidak bisa, tidak mampu, bodoh /
tidak tahu apa apa, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan
perasaan malu terhadap diri.
F.
Diagnosa Keperawatan
1. Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi . berhubungan
dengan menarik diri.
2. Isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.
G.
RENCANA TINDAKAN.
Diagnosa Keperawatan 1: Resiko perubahan persepsi sensori:
halusinasi. Berhubungan dengan menarik diri
1.
Tujuan umum:
Tidak terjadi perubahan persepsi sensori: halusinasi .
2.
Tujuan khusus:
a.
diri,
jelaskan
tuiuan
interaksi,
ciptakan
tidak menjawab
Dengarkan dengan empati : beri kesempatan bicara,
b.
orang lain.
Diskusikan akibat yang dirasakan dari menarik diri.
c.
d.
e.
kegiatan
Beri pujian atas keberhasilan klien
f.
Tujuan umum :
Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal
2.
Tujuan khusus :
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan :
1) Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip
komunikasi terpeutik
2) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif
yang dimiliki
Tindakan :
Diskusikan
kemampuan
dan
aspek
positif
yang
dimilikiklien.
Setiap bertemu klien hindarkan dari penilaian negatif.
b.
Diskusikan
kemampuan
yang
dapat
dilanjutkn
penggunaannya.
c.
Rencanakan
bersama
klien
aktifitas
yang
dapat
d.
e.
DAFTAR PUSTAKA
Azis R, dkk. Pedoman asuhan keperawatan jiwa. Semarang : RSJD Dr.
Amino Gondoutomo. 2003
Boyd MA, Hihart MA. Psychiatric nursing : contemporary practice.
Philadelphia : Lipincott-Raven Publisher. 1998
Keliat BA. Proses kesehatan jiwa. Edisi 1. Jakarta : EGC. 1999
Stuart GW, Sundeen SJ. Buku saku keperawatan jiwa. Edisi 3. Jakarta : EGC.
1998
Stuart, G.W and Sundeen. Principle and practice of psychiatric nursing.
5thed.
St Louis Mosby Year Book.1995
Stuart. G.W and Laraia. Principle and practice of psychiatric nursing.7thed.
St Louis Mosby Year Book. 2001
Townsed, Mary C. Buku Saku Diagnosa Keperawatan pada Keperawatan
Psikiatri:pedoman untuk pembuatan rencana keperawatan. Edisi
ketiga. Alih Bahasa: Novi Helera C.D. Jakarta. EGC. Jakarta1998.
Tim Direktorat Keswa. Standar asuhan keperawatan kesehatan jiwa. Edisi
1. Bandung : RSJP Bandung. 2000