Anda di halaman 1dari 13

http://kamalmustafa.com/article-asal-usul-agama-kaum-sikh.htm(23/8/2010.

13:23)

Article : Asal Usul Agama Kaum Sikh

Ramai yang tak tahu asal-usul agama Sikh kat Malaysia nie, so aku ada kumpulkan beberapa
fakta mengenainya.

Sikhisme adalah salah satu agama terbesar di dunia. Agama ini berkembang terutamanya pada
abad ke-16 dan 17 di India. Kata Sikhisme berasal dari kata Sikh, yang bererti “murid” atau
“pelajar”.

Kepercayaan-kepercayaan utama dalam Sikhisme adalah:

 Percaya dalam satu Tuhan yang pantheistik. Kalimat pembuka dalam naskah-naskah Sikh
hanya sepanjang dua kata, dan mencerminkan kepercayaan dasar seluruh umat yang taat
pada ajaran-ajaran dalam Sikhisme: Ek Onkar (Satu Tuhan).
 Ajaran Sepuluh Guru Sikh (serta para cendekiawan Muslim dan Hindu yang diterima)
dapat ditemukan dalam Guru Granth Sahib.

Sikhisme dipengaruhi pergerakan perubahan dalam agama Hindu (misalnya Bhakti, monisme,
metafisika Weda, guru ideal, dan bhajan) serta Islam Sufi. Agama ini berangkat dari adat-adat
sosial dan struktur dalam agama Hindu dan Islam (contohnya sistem kasta dan purdah). Filsafat
dalam Sikhisme bercirikan logika, keseluruhan (bersifat komprehensif), dan pendekatan yang
sederhana terhadap masalah-masalah spiritual mahupun material. Teologinya penuh
kesederhanaan. Dalam etika Sikh, tidak ada konflik antara tugas peribadi terhadap diri sendiri
dengan masyarakat.

Sikhisme berasal dari daerah Punjab di India, namun kini pengikutnya juga dapat ditemukan di
berbagai penjuru dunia yang mempunyai komunitas India. Di Asia Tenggara, umat Sikh banyak
ditemukan di Malaysia dan Singapura. Kaum  Sikh dapat dikenali melalui namanya yang
kebanyakan diakhiri Singh untuk lelaki dan Kaur untuk wanita.

Sri Guru Granth Sahib adalah Guru para pemeluk agama Sikh.

Guru Gobind Singh (1666-1708), Guru kesepuluh dalam tradisi Sikh, mengukuhkan teks suci
Guru Granth sebagai penggantinya, dan dengan demikian mengakhiri garis sukses para Guru
yang manusiawi, dan meninggikan teks kitab itu menjadi Guru Granth Sahib. Sejak saat itu, teks
ini tidak hanya tetap menjadi kitab suci para pemeluk sikh, tetapi juga dianggap oleh mereka
sebagai perwujudan yang hidup dari ke-Sepuluh Guru.Guru Granth Sahib, sebagai sumber atau
pedoman dalam doa, menduduki tempat yang sentral dalam Sikhisme.

Guru Granth pertama kali dikompilasikan oleh Guru Sikh kelima, Guru Arjan Dev (1563-1606),
dari nyanyian-nyanyian suci dari kelima Guru Sikh pertama dan para orang suci lainnya dari
tradisi-tradisi Hindu dan Islam.Penulis asli dari Adi Granth ini adalah Bhai Gurdas dan
belakangan Bhai Mani Singh. Setelah Guru Sikh kesepuluh meninggal dunia, banyak salinan
tulisan tangan disiapkan untuk disebarkan oleh Baba Deep Singh.

‘Guru Granth Sahib’ adalah sebuah kitab yang tebal, dengan 1430 halaman, yang dikompilasikan
dan disusun pada masa Guru-guru Sikh, dari 1469 hingga 1708.Kitab ini dikompilasikan dalam
bentuk nyanyian-nyanyian suci yang memuji Tuhan dan yang menggambarkan seperti apa Tuhan
itu dan cara hidup yang benar. Kitab ini ditulis dengan huruf Gurmukhi, dan terutama dalam
bahasa Punjabi kuno tetapi juga menggunakan garis-garis yang digunakan untuk bahasa-bahasa
lain, termasuk bahasa Braj, Punjabi, Khariboli (Hindi), Sansekerta, dialek-dialek regional, dan
bahasa Persia.
Makna dan peranan dalam Sikhisme

Kaum Sikh menganggap Guru Granth Sahib sebagai otoritas tertinggi di dalam komuniti mereka.
Kitab ini memainkan peranan sentral dalam kehidupan devosi dan ritual Sikh. Tempat Guru
Granth Sahib dalam kehidupan devosi Sikh didasarkan pada dua prinsip atau keyakinan dasar.
Yang pertama ialah bahwa teks di dalam Adi Granth adalah wahyu suci, sehingga tidak boleh
diubah-ubah, dan kedua, bahwa semua jawapan mengenai agama dan moral dapat ditemukan di
dalam teks tersebut. Nyanyian-nyanyian dan ajaran-ajaran yang terkandung di dalam kitab suci
Sikh disebut Gurbani atau “Firman Sang Guru” dan kadang-kadang Dhurbani atau “Fiman
tuhan”. Dengan demikian, dalam teologi Sikh, firman ilahi yang diungkapkan adalah Sang Guru
ini (Guru Granth Sahib).Karena kitab suci ini memperoleh otoritasnya dari para Guru Sikh, ia
pun disebut Guru Granth, ertinya “Kitab Guru”.
Karya sejumlah orang suci yang menyumbang bagi tersusunnya Guru Granth Sahib secara
kolektif dirujuk sebagai Bhagat Bani atau “Firman Umat”. Para orang suci ini tergolong pada
latar belakang sosial dan keagamaan yang berbeda-beda, termasuk Hindu dan Muslim, tukang
sepatu dan bahkan mereka yang haram disentuh. Meskipun para Bhagat Sikh ini tidak
memperoleh status Guru dalam Sikhisme, karya-karya mereka sama-sama dihormati dengan
karya para Guru Sikh dan tidak ada perbedaan yan dibuat antara karya seorang Bhagat Sikh
dengan seorang Guru Sikh. Inti sari doktrin ini ialah bahwa Guru Granth Sahib, yang
mengandung ajaran lengkap dari para Guru Sikh, adalah pengganti satu-satunya dan terakhir
dalam garis suksesi para Guru. Siapapun yang mengklaim status sebagai Guru yang hidup
dianggap sebagai penyesat.
Sejarah

Pekerjaan menuliskan ajaran-ajaran Guru Nanak, Guru pertama dan pendiri Sikhisme, dimulai
pada masa hidupnya.Ketika Guru Angad menjadi Guru kedua umat Sikh, Guru Nanak
memberikan kepadanya kumpulan nyanyian dan pengajarannya dalam bentuk sebuah “pothi”
(naskah). Guru Angad menambahkan 63 dari komposisinya sendiri dan berikutnya menurunkan
naskah yang telah diperluas itu kepada Guru yang ketiga, Amar Das. Guru Amar Das
menyiapkan sejumlah naskah, yang ditambahkannya dengan 974 komposisinya sendiri, serta
karya-karya berbagai Bhagat. Naskah-naskah ini, yang dikenal sebagai Goindwal pothis,
menyebutkan pesan Guru Amar Das tentang mengapa Bhagat Bani diikutsertakan dan
bagaimana para Bhagat itu dipengaruhi oleh Guru Nanak.Guru keempat juga menyusun
nyanyian-nyanyian dan menyimpannya dalam sebuah pothi.

Guru kelima, Arjan Dev, dengan maksud mengkonsolidasikan Bani (firman Ilahi) dari para Guru
sebelumnya dan untuk mencegah masuknya komposisi-komposisi yang palsu ke dalam teks yang
asliya, memutuskan untuk mengkompilasikan Adi Granth.Naskah kuno Sikh Tawarikh Guru
Khalsa menyebutkan bahwa Guru Arjan Dev mengeluarkan sebuah Hukamnamah (perintah
resmi), yang isinya meminta sumbangan dari siapapun yang dapat membuatnya. Semua sumber
dan isi Bani ditinjau kembali, baik yang berasal dari para Guru sebelumnya maupun dari para
bhagat. Penelitian Guru Arjan Dev atas teks-teks itu berusaha untuk mengatur dan mengukuhkan
otentisias dari wahyu yang ada. Guru Arjan memulai pekerjaan menyusun Adi Granth sejak
1599.

Sepuluh Guru Sikh


Kesepuluh Guru dalam Sikhisme adalah:

Menjadi
# Nama Lahir Wafat Usia Ayah Ibu
Guru pada
Guru Nanak 20 Agustus 22 September
1 15 April 1469 69 Mehta Kalu Mata Tripta
Dev 1507 1539
Guru Angad 7 September 31 Maret 29 Maret
2 48 Baba Pheru Mata Ramo
Dev 1539 1504 1552
3 Guru Amar 25 Maret 5 Mei 1479 1 September 95 Tej Bhan Bakht Kaur
Das 1552 1574 Bhalla
Guru Ram 30 Agustus 24 September 1 September Baba Hari Mata Daya
4 47
Das 1574 1534 1581 Das Kaur
Guru Arjan 28 Agustus 15 April Guru Ram
5 30 Mei 1606 43 Mata Bhani
Dev 1581 1563 Das
Guru Har Mata
6 30 Mei 1606 19 Juni 1595 3 Maret 1644 49 Guru Arjan
Gobind Ganga
Guru Har 28 Februari 26 Februari 6 Oktober Baba Mata Nihal
7 31
Rai 1644 1630 1661 Gurditta Kaur
Mata
Guru Har 6 Oktober 30 Maret Guru Har
8 7 Juli 1656 8 Krishan
Krishan 1661 1664 Rai
Kaur
Guru Tegh 20 Maret 11 November Guru Har
9 1 April 1621 54 Mata Nanki
Bahadur 1665 1675 Gobind
Guru
11 November 22 Desember 7 Oktober Guru Tegh
10 Gobind 42 Mata Gujri
1675 1666 1708 Bahadur
Singh

Guru Granth Sahib adalah teks suci yang dianggap oleh para pengikut Sikhisme sebagai Guru
kesebelas mereka.

Sejarah kedatangan orang Sikh Di Malaysia


Sejarah kedatangan orang Sikh adalah sama jika dibandingkan dengan imigran – imigran iaitu
pada awal kurun ke 19. Faktor ekonomi dilihat sebagai penyebabkan kedatangan imigran –
imigran Sikh secara beramai – ramai ke negara – negara Asia Tenggara seperti Burma, Indonesia
dan Malaya. Masalah kekurangan tanah, bertambahnya jumlah penduduk serta bencana alam
menyemarakkan lagi semangat mereka untuk ke Asia Tenggara. Tersedianya peluang – peluang
pekerjaan yang banyak dalam pelbagai bidang serta polisi imigrasi yang agak liberal,
menggalakkan penghijrahan beramai – ramai ke Malaya yang ketika itu diperintah oleh Inggeris.

Pada pertengahan abad ke 19 aramai orang Sikh telah berhijrah ke Malaysia ( Tanah Melayu ).
Pihak British telah menggunakan orang – orang Sikh dari India yang merupakan salah satu
daripada tanah jajahan British untuk berkhidmat dalam pasukan keselamatan kerana mereka
mempunyai susuk badan yang tegap. Pada peringkat awal penghijrahan orang Sikh tertumpu ke
negeri Perak. Anutan Sikh menjadi elemen penting untuk menyatupadukan orang Sikh dalam
pasukan “Perak Armed Police” (PAP). Ini juga merupakan faktor utama mengapa boleh
terjalinnya hubungan yng kukuh di kalangan orang – orang Sikh dalam pasukan keselamatan ini.
( Sushila, 1990:43-44).
Pada kurun ke 20 pula orang Sikh yang berhijrah ke Malaysia mula berkhidmat di sektor
kerajaan mahupun swasta. Mereka telah bekerja sebagai jaga, bekerja di sektor pertanian,
menternak lembu, menjadi buruh dan peminjam wang ( money lenders).

Penempatan awal orang Sikh di Malaya tertumpu di pantai barat iaitu di Pulau Pinang, Perak,
Wilayah Persekutuan dan Selangor. Bandar – bandar yang menjadi tumpuan orang Sikh
termasuklah Ipoh, Taiping, Kuala Lumpur dan Seremban. Oleh kerana kumpulan mereka kecil
dibandingkan dengan kumpulan etnik yang lain, maka mereka didapati berselerak luas. Jika
terdapat lebih kurang dua puluh keluarga di satu – satu kawasan penempatan, maka penempatan
itu dikenali sebagai kampung Benggali. Misalannya seperti di Kampung Benggali, Taiping dan
Tanjung Rambutan.

Orang Sikh yang termasuk juga golongan orang Punjabi adalah dirujuk sebagai satu “komuniti
agama”. Mereka membeza – bezakan satu kumpulan yang lain dengan berdasarkan sistem kasta
dan juga pembahagian kawasan. Bahasa ibunda orang Sikh adalah bahasa Punjabi tetapi terdapat
banyak dialek yang digunakan oleh mereka di kawasan – kawasan yang berkaitan. Orang Sikh
secara umum dapat dikategorikan sebagai “Arora Sikh”, “Jat Sikh”, “Khatri Sikh”, Mazhbi Sikh”
mengikut pengkhususan pekerjaan mereka.

Orang Sikh Jat seterusnya dibahagikan kepada 3 kumpulan mengikut pembahagian kawasan di
tempat asal nenek moyang mereka di Lembah Indus. Ketiga – tiga kumpulan ini adalah Jat
Majha, Jat Malwa dan Jat Doabia, iaitu ketiga – tiga ini merujuk kepada sempadan – sempadan
juga cawangan Sungai Indus.

Anutan Agama
Pengasas – pengasas agama Sikh muncul apabila negara India sedang berada dalam pengelutan
kuasa di antara puak Islam dan Hindu. Perkataan Sikh dalam bahasa Sanskrit “shisya”
bermaksud “disciple” manakala dalam bahasa Punjabi, perkataan Sikh bermakna penuntut /
penganut. Guru Nanak Dev Ji (1469 – 1539) telah mengasaskan tapak kepada kemunculan
agama Sikh. Suasana politik serta keagamaan dan sosial yang tidak menyenangkan di India
menyebabkan beliau mencari arah baru untuk membawa keamanan bagi umat manusia. Selepas
Guru Nanak meninggal dunia, terdapat 9 orang guru lain yang telah berjasa bagi kaum Sikh.

Kitab suci orang Sikh iaitu “Granth sahib” merupakan sumbangan penulisan Guru – guru Sikh
yang dikenali sebagai “Bani” (Artha – artha suci). Namun yang demikian jika ditinjau secara
mendalam jelas terdapat sumbangan – sumbangan tokoh – tokoh Islam dan doktrin Hinduisme.

Namun apa yang penting di dalam agama Sikh ialah kepercayaan dalam kesatuan Tuhan dan
menyamakan Tuhan dengan “kebenaran” atau “Sach”. Kepercayaan asas di dalam Sikhisme
terdapat di dalam “Japji” atau dikenali sebagai “mool mentra”. Setiap penganut agama Sikh
adalah dikehendaki untuk mengetahui “Japji” dan membacanya pada setiap subuh.

Sikhisme menerima teori “karma” atau “reinkamasi” dan setiap individu akan melalui beberapa
kali putaran hiudup yang berlainan untuk mencapai nirvana. Adalah dipercayai bahawa terdapat
lapan puluh empat ribu juta kali putaran hidup atau “Junn” kesemuanya. Pendek atau panjang
putaran yang dilalui oleh seseorang di dalam dunia ini untuk mencapai nirvana adalah
bergantung kepada dosa yang dilakukannya. Sikhisme menafikan pemujaan sungai – sungai,
dewa –dewa ataupun bertafakur dan adalah sia – sia melakukannya sekiranya minda manusia
tidak suci.

Sikhisme menolak sistem kasta dan mengamalkan keseronokan di antara manusia.


Walaubagaimanapun, pada praktikalnya kaum Sikh tidak terlepas dari membeza- bezakan di
antara satu sama lain. “Gurudwara” atau pintu Tuhan merupakan sahaja kaum yang paling utama
di kalangan masyarakat Sikh. Walau di mana sahaja kaum Sikh berada tumpuan utama diberikan
kepada penubuhan sebuah “giridwara” sebelum menceburi lain – lain bidang. Kekuatan kolektif
orang Sikh adalah berpusat dan berputar sekeliling ‘Gurudwara”.

“Gurudwara” merupakan simbol suci orang – orang Sikh yang harus dihormati kerana di situlah
tempatnya kaum Sikh berkumpul untuk mengetahui ajaran Sikh. Di dalam “Gurudawa” semua
manusia adalah sama dan layanan yang sama perlu diberikan tanpa mengira kasta, warna kulit,
kedudukan sosio ekonomi mahupun kewarganegaraan.

Satu lagi ciri unik dari sudut pandangan agama Sikh ialah peraturan 5K iaitu “kanga”, “kirpan”,
“kerah”, “kesh”, dan ‘keshairah”. Lima K ini ialah tanggungjawab setiap orang Sikh untuk
menyimpan rambut, memakai sikat khas di rambut, serta memakai gelang khas di tangan kanan ,
menyimpan pisau khas serta memakai sejenis seluar khas. Setiap orang Sikh dikehendaki melalui
ritus pembaptisan atau mengambil “ amrit” dalam hidupnya sebagai menandakan bahawa beliau
telah bersetuju mengikuti pengajaran Guru Grantu Sahib.

Perkahwinan
Sikhisme mengesyorkan hidup berkeluarga atau “ grithstashram” dan berumahtangga. Seseorang
Sikh tidak seharusnya hidup terasing malahan perlu untuk berusaha untuk pembangunan
komunitinya. Institusi perkauman merupakan satu institusi yang suci dan harus bagi setiap orang
Sikh. Melalui perkahwinan kasih sayang di antara dua buah keluarga menjadi rapat.

Perkahwinan dalam masyarakat Sikh adalah di atur oleh ibu bapa dan saudara mara. Ini adalah
kerana masyarakat Sikh merupakan satu komuniti yang kecil maka merisik dan menyelidik latar
belakang seseorang mudah dilakukan. Adalah menjadi tanggungjawab ibu bapa dan keluarga
untuk mencari pasangan hidup yang baik bagi anak – anak. Tambahan pula perkahwinan adalah
asas kepada kesedaran kasta.

Waktu yang menjadi pilihan untuk merisik adalah semasa musim – musim perayaan dan upacara
sembahyang di “Gurudwara”. Suasana ini memberikan kesempatan kepada golongan yang lebih
tua untuk mengetahui latar belakang keluarga, taraf pendidikan, pekerjaan, dan lain – lain hal
mengenai gadis atau lelaki. Selalunya pihak gadis akan melamar si lelaki dan bukan sebaliknya.

Walaupun agama Sikh melarang sistem kasta namun masyarakat Sikh yang dikaji hampir
keseluruhannya berpegang kuat kepada idea kasta kecuali dalam kes berkahwin campur.

number of view: 112


Posted in Article | Tags: Article, Asal Usul Agama Kaum Sikh, Kaum Sikh Di Malaysia,
Orang Sikh Di Malaysia, Sejarah kedatangan orang Sikh Di Malaysia, Sikhisme
Vaisakhi(http://ms.wikipedia.org/wiki/Vaisakhi)23/08/201013:45
Dari Wikipedia Bahasa Melayu, ensiklopedia bebas.

Lompat ke: pandu arah, gelintar

Vaisakhi
ਵਸਾਖੀ

Juga
Vasakhi, Baisakhi
dinamakan

Diraikan oleh Penganut agama Sikh seluruh dunia

Jenis Kegamaan

Keutamaan Kelahiran Khalsa, dan musim menuai baru

1 Vaisakh (atau 14 April dalam kalendar


Tarikh
Gregory; dahulunya 13 April)

Perayaan Pesta

Sembahyang, perarakan, mengibar bendera


Amalan
Nishan Sahib

Vaisakhi (bahasa Panjabi: ਵਸਾਖੀ, vaisākhī, juga dikenali sebagai Baisakhi) ialah salah satu
pesta menuai kuno di Punjab, yang juga menandakan bermulanya tahun suria baru dan musim
menuai baru. Vaisakhi juga membawa kepentingan keagamaan bagi penganut agama Sikh[1].
Vaisakhi jatuh pada hari pertama bulan Vaisakh dalam kalendar Nanakshahi suria, bersamaan
dengan 14 April dalam kalendar Gregory.

Vaisakhi merupakan salah satu perayaan yang utama dalam kalendar Sikh, memperingati
penubuhan Khalsa pada tahun 1699;inilah Tahun Baru Sikh,sebenarnya. Vaisakhi juga disambut
sebagai bermulanya tahun baru oleh bangsa India di Bengal Barat, Kerala, dan sesetengah rantau
lain di India. Kepentingan tertentu yang dihubungkan dengan perayaan ini menonjolkan
kepelbagaian antara rantau di luar Punjab. Di Himachal Pradesh, Dewi Hindu Jwalamukhi dipuja
pada hari Vaisakhi, sementara di Bihar, dewa matahari Surya diberi penghormatan.[2] Perayaan
ini disambut sebagai Rongali Bihu di Assam, Naba Barsha di Bengal, Puthandu di Tamil Nadu,
Vishu (atau Vaishakhi) di Kerala, dan Tahun Baru Sinhala/Tamil di Sri Lanka. Selain Punjab,
Vaisakhi juga disambut sebagai pesta menuai di beberapa negeri lain di utara India, termasuk
Haryana, Himachal Pradesh dan Uttaranchal.
Isi kandungan
[sorok]

 1 Vaisakhi dalam agama Sikh - Panj Piare


 2 Sambutan
 3 Lihat juga
 4 Rujukan
 5 Pautan luar

[sunting] Vaisakhi dalam agama Sikh - Panj Piare


Guru Gobind Singh, guru Sikh Kesepuluh mengasas Khalsa (Hamba-hamba Tuhan) pada
perhimpunan Vaisakhi tahun 1699, di Keshgarh Sahib berhampiran Anandpur, di mana beliau
bersedia untuk para pengikut berjumpa dengan beliau di Pesta Vasakhi di Anandpur. Pada hari
itu Guru Gobind Singh meminta seorang lelaki dalam jemaah yang sanggup mengorbankan
nyawa diri demi perjuangannya tampil ke hadapan. Lelaki itu bernama Daya Singh, dan dia
mengikut Guru ke dalam khemah beliau. Sewaktu Guru keluar dari khemah, pedang beliau
diwarnai darah; maka beliau meminta seorang lagi. Seorang demi seorang Dharam Singh,
Himmat Singh, dan Sahib Singh ctampil ke hadapan. Seorang demi seorang mereka memasuki
khemah Guru, dan Guru keluar sendiri dengan pedang berdarah. Para pengikut berasa gementar,
sehingga kelima-lima lelaki itu keluar dari khemah, lalu dinamai Panj Piare atau lima orang
tersayang.

Guru mencurahkan air ke dalam sebiji mangkuk untuk direnjiskan pada lima orang itu dalam
upacara inisasi yang serba ringkas. Beliau membaca doa sambil mengacau air dengan sebilah
pedang keluli yang pendek; melambangkan perlunya kekuatan. Isteri Guru, Mata Sundri,
kemudian tampil ke hadapan lalu meletakkan beberapa hablur gula ke dalam air suci atau amrit
sebagai peringatan bahawa kekuatan mesti diimbangi dengan kebaikan resmi. Setelah selesai
upacara, barulah Guru merenjiskan amrit pada kelima-lima orang itu.

Guru mengisytiharkan lima orang pengikut itu sebagai ahli-ahli terawal sebuah masyarakat
orang-orang setaraf yang lama, bergelar Khalsa atau "suci". "Tentera keramat" ini bertujuan
membaktikan sepanjang umur mereka untuk membantu yang lain dan mengejar keadilan demi
segala insan tanpa mengira agama. Panj Pyare itu diminta memakai lima lambang tersendiri
identiti baru mereka, iaitu Lima K.

Sebagai langkah menghapuskan pembahagian sosial, nama keluarga Panj Pyare digugurkan oleh
Guru, terutamanya kerana nama keluarga dikaitkan dengan kasta seseorang - kemudian Guru
mengurniakan gelaran Singh (yang bermaksud "singa") kepada Panj Pyare (dan semua lelaki
Sikh) sebagai peringatan perlunya keberanian. Pada masa yang sama, Guru mengurniakan
gelaran "Kaur" ("puteri") pada semua perempuan Sikh untuk menekankan maruah dan
kesetarafan sepenuhnya. Kemudian, Guru berlutut menghadap kelima-lima pengikut itu lalu
meminta mereka menginisiasi beliau. Maka, Khalsa menjadi sebuah masyarakat di mana tuan
dan pengikut adalah setaraf.

Bagi orang-orang Sikh, perayaan bermusim ini juga amat penting sebagai memperingati
penubuhan Akal Khalsa (Tentera kepada Yang Abadi) di Anandpur Sahib. Akal Khalsa
memainkan peranan penting dalam menentang pemerintahan Empayar Mughal. Berabad-abad
kemudian, anak lelaki sulung kebanyakan keluarga Hindu di Punjab ditahbiskan sebagai Sikh
agar membolehkan anak-anak itu berlatih dan menjadi pahlawan dan berjuang demi rakyat
jelatan. Kanak-kanak lelaki lain pula menjaga keluarga, orang tua dan tanah.

[sunting] Sambutan
Bagi menyambut perayaan, para penganut berkumpul di gurdwara atau tempat ibadah Sikh.
Sambutan bermula awal apabila penganut, yang membawa bunga dan persembahan pergi ke
gurdwara sebelum subuh. Perarakan sekitar bandar juga satu kebiasaan Vaisakhi merupakan hari
kelahiran Khalsa (Orang-orang Suci) dan para penganut Sikh diberi identiti yang jelas tatalaku
untuk diikuti.

[sunting] Lihat juga


 Pesta menuai

[sunting] Rujukan
1. ↑ "Sikhism holy days: Vaisakhi". BBC.
http://www.bbc.co.uk/religion/religions/sikhism/holydays/vaisakhi.shtml. Retrieved 2007-07-
08.
2. ↑ "hinduism info". BBC. http://www.bbc.co.uk/religion/religions/hinduism/. Retrieved 2008-02-
12.

[sunting] Pautan luar


 Baisakhi
 Vaisakhi - History on SikhismGuide.org
 Baisakhi Resource - Established on the tercentenary, the definitive guide on religious
significance of Vaisakhi.
 Video on Baisakhi - Detailed video on the Vaisakhi Day and Saakhis of Guru Gobind Singh Ji.
 Vaisakhi Festival Birmingham 2007 - Photographs of the largest Vaisakhi Open Air Celebration
outside India, attracting over 65,000 people.

 Topik-topik Sikhisme  

Guru: Guru Nanak | Guru Angad | Guru Amar Das | Guru Ram Das | Guru Arjun | Guru Har
Gobind | Guru Har Rai | Guru Har Krishan | Guru Teg Bahadur | Guru Gobind Singh |
Guru Granth Sahib | Bhagat Sikhisme

Falsafah: Kepercayaan dan prinsip | Nilai | Larangan | Teknik dan kaedah | Amalan yang lain

Ardās | Amrit Sanskar | Chaṛdī Kalā | Dasvand | Lima K | Kirat Karō | Kirtan | Langar |
Amalan:
Nām Japō | Simran | Tiga Tunggak Sikhisme | Vaṇḍ Chakkō

Guru Granth Sahib | Adi Granth | Dasam Granth | Sarbloh Granth | Bani | Chaupai |
Kitab:
Jaap Sahib | Japji Sahib | Mool Mantar | Rehras | Sukhmani | Tav-Prasad Savaiye

Sejarah | Ek Onkar | Gurdwara | Harmandir Sahib | Sejarah | Khalsa | Khanda |


Lebih: Kesusasteraan | Muzik | Nama | Tempat | Politik | Satguru | Kategori: Orang Sikh |
Waheguru | Bhagat Farid | Bhagat Kabir | Sejarah Punjab | Sardar | Takhat
Diambil daripada "http://ms.wikipedia.org/wiki/Vaisakhi"
Kategori: Agama Sikh | Perayaan

MASYARAKATSIKH
http://www.jkkn.gov.my/v2/?page_id=45(23/8/2010,13:44)
Sejarah kedatangan orang Sikh adalah sama jika dibandingkan dengan imigran – imigran iaitu
pada awal kurun ke 19. Faktor ekonomi dilihat sebagai penyebabkan kedatangan imigran –
imigran Sikh secara beramai – ramai ke negara – negara Asia Tenggara seperti Burma, Indonesia
dan Malaya. Masalah kekurangan tanah, bertambahnya jumlah penduduk serta bencana alam
menyemarakkan lagi semangat mereka untuk ke Asia Tenggara. Tersedianya peluang – peluang
pekerjaan yang banyak dalam pelbagai bidang serta polisi imigrasi yang agak liberal,
menggalakkan penghijrahan beramai – ramai ke Malaya yang ketika itu diperintah oleh Inggeris.

Pada pertengahan abad ke 19 aramai orang Sikh telah berhijrah ke Malaysia ( Tanah Melayu ).
Pihak British telah menggunakan orang – orang Sikh dari India yang merupakan salah satu
daripada tanah jajahan British untuk berkhidmat dalam pasukan keselamatan kerana mereka
mempunyai susuk badan yang tegap. Pada peringkat awal penghijrahan orang Sikh tertumpu ke
negeri Perak. Anutan Sikh menjadi elemen penting untuk menyatupadukan orang Sikh dalam
pasukan “Perak Armed Police” (PAP). Ini juga merupakan faktor utama mengapa boleh
terjalinnya hubungan yng kukuh di kalangan orang – orang Sikh dalam pasukan keselamatan ini.
( Sushila, 1990:43-44).

Pada kurun ke 20 pula orang Sikh yang berhijrah ke Malaysia mula berkhidmat di sektor
kerajaan mahupun swasta. Mereka telah bekerja sebagai jaga, bekerja di sektor pertanian,
menternak lembu, menjadi buruh dan peminjam wang ( money lenders).

Penempatan awal orang Sikh di Malaya tertumpu di pantai barat iaitu di Pulau Pinang, Perak,
Wilayah Persekutuan dan Selangor. Bandar – bandar yang menjadi tumpuan orang Sikh
termasuklah Ipoh, Taiping, Kuala Lumpur dan Seremban. Oleh kerana kumpulan mereka kecil
dibandingkan dengan kumpulan etnik yang lain, maka mereka didapati berselerak luas. Jika
terdapat lebih kurang dua puluh keluarga di satu – satu kawasan penempatan, maka penempatan
itu dikenali sebagai kampung Benggali. Misalannya seperti di Kampung Benggali, Taiping dan
Tanjung Rambutan.

Orang Sikh yang termasuk juga golongan orang Punjabi adalah dirujuk sebagai satu “komuniti
agama”. Mereka membeza – bezakan satu kumpulan yang lain dengan berdasarkan sistem kasta
dan juga pembahagian kawasan. Bahasa ibunda orang Sikh adalah bahasa Punjabi tetapi terdapat
banyak dialek yang digunakan oleh mereka di kawasan – kawasan yang berkaitan. Orang Sikh
secara umum dapat dikategorikan sebagai “Arora Sikh”, “Jat Sikh”, “Khatri Sikh”, Mazhbi Sikh”
mengikut pengkhususan pekerjaan mereka.

Orang Sikh Jat seterusnya dibahagikan kepada 3 kumpulan mengikut pembahagian kawasan di
tempat asal nenek moyang mereka di Lembah Indus. Ketiga – tiga kumpulan ini adalah Jat
Majha, Jat Malwa dan Jat Doabia, iaitu ketiga – tiga ini merujuk kepada sempadan – sempadan
juga cawangan Sungai Indus.

Anutan Agama
Pengasas – pengasas agama Sikh muncul apabila negara India sedang berada dalam pengelutan
kuasa di antara puak Islam dan Hindu. Perkataan Sikh dalam bahasa Sanskrit “shisya”
bermaksud “disciple” manakala dalam bahasa Punjabi, perkataan Sikh bermakna penuntut /
penganut. Guru Nanak Dev Ji (1469 – 1539) telah mengasaskan tapak kepada kemunculan
agama Sikh. Suasana politik serta keagamaan dan sosial yang tidak menyenangkan di India
menyebabkan beliau mencari arah baru untuk membawa keamanan bagi umat manusia. Selepas
Guru Nanak meninggal dunia, terdapat 9 orang guru lain yang telah berjasa bagi kaum Sikh.

Kitab suci orang Sikh iaitu “Granth sahib” merupakan sumbangan penulisan Guru – guru Sikh
yang dikenali sebagai “Bani” (Artha – artha suci). Namun yang demikian jika ditinjau secara
mendalam jelas terdapat sumbangan – sumbangan tokoh – tokoh Islam dan doktrin Hinduisme.

Namun apa yang penting di dalam agama Sikh ialah kepercayaan dalam kesatuan Tuhan dan
menyamakan Tuhan dengan “kebenaran” atau “Sach”. Kepercayaan asas di dalam Sikhisme
terdapat di dalam “Japji” atau dikenali sebagai “mool mentra”. Setiap penganut agama Sikh
adalah dikehendaki untuk mengetahui “Japji” dan membacanya pada setiap subuh.

Sikhisme menerima teori “karma” atau “reinkamasi” dan setiap individu akan melalui beberapa
kali putaran hiudup yang berlainan untuk mencapai nirvana. Adalah dipercayai bahawa terdapat
lapan puluh empat ribu juta kali putaran hidup atau “Junn” kesemuanya. Pendek atau panjang
putaran yang dilalui oleh seseorang di dalam dunia ini untuk mencapai nirvana adalah
bergantung kepada dosa yang dilakukannya. Sikhisme menafikan pemujaan sungai – sungai,
dewa –dewa ataupun bertafakur dan adalah sia – sia melakukannya sekiranya minda manusia
tidak suci.

Sikhisme menolak sistem kasta dan mengamalkan keseronokan di antara manusia.


Walaubagaimanapun, pada praktikalnya kaum Sikh tidak terlepas dari membeza- bezakan di
antara satu sama lain. “Gurudwara” atau pintu Tuhan merupakan sahaja kaum yang paling utama
di kalangan masyarakat Sikh. Walau di mana sahaja kaum Sikh berada tumpuan utama diberikan
kepada penubuhan sebuah “giridwara” sebelum menceburi lain – lain bidang. Kekuatan kolektif
orang Sikh adalah berpusat dan berputar sekeliling ‘Gurudwara”.

“Gurudwara” merupakan simbol suci orang – orang Sikh yang harus dihormati kerana di situlah
tempatnya kaum Sikh berkumpul untuk mengetahui ajaran Sikh. Di dalam “Gurudawa” semua
manusia adalah sama dan layanan yang sama perlu diberikan tanpa mengira kasta, warna kulit,
kedudukan sosio ekonomi mahupun kewarganegaraan.

Satu lagi ciri unik dari sudut pandangan agama Sikh ialah peraturan 5K iaitu “kanga”, “kirpan”,
“kerah”, “kesh”, dan ‘keshairah”. Lima K ini ialah tanggungjawab setiap orang Sikh untuk
menyimpan rambut, memakai sikat khas di rambut, serta memakai gelang khas di tangan kanan ,
menyimpan pisau khas serta memakai sejenis seluar khas. Setiap orang Sikh dikehendaki melalui
ritus pembaptisan atau mengambil “ amrit” dalam hidupnya sebagai menandakan bahawa beliau
telah bersetuju mengikuti pengajaran Guru Grantu Sahib.

Perkahwinan
Sikhisme mengesyorkan hidup berkeluarga atau “ grithstashram” dan berumahtangga. Seseorang
Sikh tidak seharusnya hidup terasing malahan perlu untuk berusaha untuk pembangunan
komunitinya. Institusi perkauman merupakan satu institusi yang suci dan harus bagi setiap orang
Sikh. Melalui perkahwinan kasih sayang di antara dua buah keluarga menjadi rapat.

Perkahwinan dalam masyarakat Sikh adalah di atur oleh ibu bapa dan saudara mara. Ini adalah
kerana masyarakat Sikh merupakan satu komuniti yang kecil maka merisik dan menyelidik latar
belakang seseorang mudah dilakukan. Adalah menjadi tanggungjawab ibu bapa dan keluarga
untuk mencari pasangan hidup yang baik bagi anak – anak. Tambahan pula perkahwinan adalah
asas kepada kesedaran kasta.

Waktu yang menjadi pilihan untuk merisik adalah semasa musim – musim perayaan dan upacara
sembahyang di “Gurudwara”. Suasana ini memberikan kesempatan kepada golongan yang lebih
tua untuk mengetahui latar belakang keluarga, taraf pendidikan, pekerjaan, dan lain – lain hal
mengenai gadis atau lelaki. Selalunya pihak gadis akan melamar si lelaki dan bukan sebaliknya.

Walaupun agama Sikh melarang sistem kasta namun masyarakat Sikh yang dikaji hampir
keseluruhannya berpegang kuat kepada idea kasta kecuali dalam kes berkahwin campur.

BUDAYA MAKAN INDIA


ROTI CANAI, PARATHA, PURI DAN CHAPATI
ROTI CANAI, PARATHA, PURI DAN CHAPATI

http://www.scribd.com/doc/3536902/BUDAYA-MAKAN-DI-MALAYSIASIVIK-2008(23/8)
Paratha dan puri ialah makanan kegemaran kaum Sikh. Capati yang diolah dari gandum tulin

mempunyai banyak khasiat dan makanan sesuai untuk penyakit kencing manis dan darah tinggi. Roti-roti ini

sedap dimakan bersama dal, kari dan sambal.

( http://kamal1.livejournal.com/864.html)23/8 q

Anda mungkin juga menyukai