Konsep utama
Gambaran ikhtisar
Pada bab ini menjelaskan mengenai pengertian dari ’promosi kesehatan dan
aplikasinya dalam praktek kenidanan. Beberapa pendekatan dan contoh
promosi kesehatan yang diutamakan, mempertunjukan jangkauan promosi
kesehatan. Gagasan dari pemberdayaan ditinjau lebih detail, sebagai
pendekatan terpenting dalam promosi kesehatan. Pemikiran mengenai
pilihan dan kendali adalah tantangan dalam promosi kesehatan dan
kebidanan. Baba ini dilanjutkan dengan pilosopi dari definisi kesehatan
dalam bab pertama dan berhubungan dengan peninjauan pendeketan dalam
pengembangan promosi kesehatan.
Hal ini wajar untuk dugaan bahwa keberagaman makna dan gagasan dari
penurunan kemampuan promosi kesehatan untuk diakui sebagai disiplin
ilmu. Aktifitas yang ditemukan untuk meningkatakn kesehatan sering
dinamakan ’promosi kesehatan’. Yeo (1993) memandang promosi kesehatan
sebagai tujuan intervensi lain yang memungkinkan masyarakat untung
mempertinggi kesehtannya. Hal ini diusulkan, bagaimanapun, bahwa
definisi umum dari promosi kesehatan memberikan proses tak berarti dan
membuka interpretasi yang luas (Downie, Tannahill & Tannahill 1996).
WHO mendefinisikan promosi kesehatan sebagai : ”Proses yang
memungkinkan seseorang untuk meningkatkan dan memperbaiki kendali
terhadap kesehatannya” (WHO 1984). Integral dari definisinya adalah
gagasan mengenai pemberdayaan dan penurunan dominasi profesional.
Bagaimanapun, perbedaan sosial ekonomi dan budaya termasuk ke dalam
proses yang memungkinkan tidak diakui. Tones (1992) menyarankan bahwa
promosi kesehatan harus dicoba untuk menjamin penyampaian paling
efisien dari pelayanan kesehatan dan medis. Hal ini harus pemilihan fasilitas
dari gaya hidup sehat dan menciptakan sebuah lingkungan fisik dan sosial
ekonomi yang membantu pengembangan kesehatan dan mengurangi
kemungkinan sakit.
Pengenalan dari promosi kesehatan yang telah diperoleh memiliki banyak
perbedaan pengertian, Tannahill (1985) mengembangkan sebuah contoh dari
promosi kesehatan yang menyediakan kerangka untuk integral jarak aktifitas
untuk promosi kesehatan (lihat Fig. 2.2). Hasil dari bentuk pembelajaran
mengikuti defeinisi : ’Promosi kesehatan terdiri dari usaha untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan mengurangi resiko terkena penyakit,
melalui pendidikan kesehatan, pencegahan, dan perlindungan keehatan’
(Downie, Tannahill & Tannahill 1996 p.60). Pembatasan jangkauan definisi
dari promosi kesehatan ke dalam tiga area pokok dan meninggalkan sedikit
ruang untuk beberapa pemikiran pengertian. Hal ini, bagaimanapun, sulit
untuk didefinisikan promosi kesehatan secara keseluruhan, dan sejajar yang
mungkin digambarkan pokok pilihan dalam Bab 1 yang dicoba untuk
mendefinisikan kesehatan.
Kebutuhan kesehatan
Cerita 1
Geraldine tinggal di kontrakan dengan satu kamar dengan lingkungan
beresiko tinggi. Dia hamil usia 35 minggu dan telah dijanjikan untuk
mendapatkan operasi sectio cesarean karena plasenta previa derajat IV.
Geraldine memiliki dua orang anak, yna keduanya berusia dibawah 5 tahun.
Keduanya penderita penyakit asma. Pasangannya sangan mendukung ketika
berada didekatnya. Sayangnya ia akan pergi ke luar negri untuk 6 bulan.
Geraldine memiliki masalah dengan obat – obatan dan minuman beralkohol
dan dia merasa bahwa ia membutuhkan pertolongan.
Cerita 2
Jade berusia 36 tahun primigravida tua yang kehamilannya sedang
berkembang dan tidak teridentifikasi memiliki faktor resiko yang
merugikan. Suaminya yang seorang pengusha sangat mendukung atas
kehamilannya. Kehamilannya diwaktukan dengan sangat hati – hati
sehingga pada kelahirannya tidak akan ada interfensi dari rencana bisnisnya.
Sayangnya, bagaimanapun, Jade harus melahirkan pada usia kehamilan 38
minggu dengan tujuan untuk menghindari resiko yang lebih berbahaya.
Suaminya tidak dapat menyetujui syarat ini. Dia merasa putus asa jika harus
mendapatkan operasi seksio sesaria dan secepatnya ia butuh konsultasi
Cerita 3
Ben telah menjadi bidan selama 8 tahun, ia sangat tertarik pada pendidikan
antenatal dan dan merasa bertanggung jawab untuk melakukan penelitian. Ia
mengajar pendidikan antenatal dalam kelompok prakteknya dan kelompok
fasilitas nifas.para perempuan dan keluarganya yang mengikuti kelasnya
memprotes mengenai tempat duduk dan mereka merasa kesulitan untuk
duduk, berdiri dan diam untuk beberapa saat. Lantainya tidak nyaman untuk
diduduki dan tidak terdapatnya kantong kacang. Dia sesegera mungkin
membutuhkan kursi dan barang – barang lain yang nyaman untuk 3 tahun ke
belakang.
Cerita 4
Kepala dari kebidanan menyadari akan meningkatnya kebutuhan akan
perbaikan ruang kerja perineal bagi para bidan. Delapan puluh persen dari
bidan yang termasuk kedalam unit maternity mampu dalam perbaikan
perineal, tapi hanya 40% yang menggunakan tekhnik, yang telah ditunjukan
berdasarkan penelitian yang benar – dasar bukti untuk menurunkan kematian
perineal.
Cerita 5
Area pegangan untuk maternity unit ’A’ merupakan bagian terbesar dari
kelompok etnik yang tidak mampu berbahasa inggris, dan buku pelayanan
bagi maternity. Untungnya unit ini dipegang oleh orang – orang yang sangat
mendukung, banyak diantara mereka yang memiliki berbagai macam bahasa
dan bertemu dengan kelompok budayaa. Sejauh 6 mil, maternity unit ’B’
juga memiliki bagian terbesar dari kelompok etnik yang tidak mampu
berbahasa inggris, dan buku pelayanan bagi maternity. Sayangnya, mereka
tidak memperkerjakan pekerja dan bidan serta para perempuan yang
mencoba berkomunikasi satu sama lain, semampunya. Maternity unit ’B ’
membutuhkan kejelasan.
Hal ini sangat jelas bahwa kebutuhan kesehatan bukan apa-apa tapi
pandangan lurus kedepan. Ketika kebijakan pemerintah merefleksikan
kebutuhan kesehatan sebagai prioritas diatas area lainnya menurut pada
konsistensinya yang menjadi kebutuhan besar, isu moral dan konflik suku
dapat terlihat jelas. Seseorang mampu menentang bahwa semua kebutuhan
harus merata. Persepsi pelayanana kesehatan yang merata di dalam
hubungan pembiayaan efektif dengan memperhatikan keuntungan kesehatan
dan ujung dari pemerataan. Pelayanan maternitas dipengaruhi faktor
kebutuhan kesehatan , contohnya, hasil dari survey pelayanan kesehatan
yang memuaskan, taksiran dari kebutuhan populasi, data regarding:
kesakitan, kematian, penghentian merokok, pemberian ASI dan kejadian
kehamilan remaja. Evaluasi dan audit juga merupakan mekanisme untuk
menentukan kebutuhan kesehatan.
Pendekatan pendidikan
Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk menjamin bahwa pencapaian sehat
adalah hal mudah dan dukungan terhadap’sehat untuk semua’. Hal utama
bukan untuk mengubah kebiasaan indiviu, tapi secara positif mempengaruhi
kesehatan masyarakat.
Pendekatan ini menyatakan kemunduran sosial ekonomi sebagai faktor dari
sakit. Hal in dipusatkan dengan membuat lingkungan, perubahan sosial dan
ekonomi dengan rencana kebijakan, aksi politik dan kolaborasi yang lebih
luas dengan pembuat keputusan.
Hal ini bukan suatu ‘hak’ pendekatan atau aturan dari aktifitas promosi
kesehatan. Tabel 2.1 menggambarkan cakupan bervariasi mengenai promosi
kesehatan dalam praktek kebidanan dan pendekatan digunakan untuk
promosi kesehatan.
• Ruang kerja
menyusui meliputi
:
– Informasi,
pengetahuan,
diskusi,
refleksi,
pemberdayaan;
– Pengembangan
kemampuan
• Pendekatan membuat
perubahan keputusan
sosial
• Pendekatan
politik/ aksi
masyrakat tentang
menyusui dengan
lingkungan yang
• Pendekatan ramah
perubahan
perilaku • Lingkup kerja
meliputi:
– Eksplorasi dan
diskusi
– Membangun
premaksud,
maksud, atau
siap untukaksi,
aplikasi strategi
Ketiga wanita • Meningkatkan • Pendekatan menemuiposisi
hamil yang kesadaran efke dari terpusat pada perkiran pasien.
dicatat dalam rokok pada wanita klien
pelayanan hamil, janin dan • Satu ke satu
mternitas dan keluarga, meliputi :
rokok memungkinkan – Eksplorasi nilai
berkelanjutan wanita hamil dan perilaku;
sehingga berhati berhasil – Eksplorasi
– hati demi menghentikannya. alasan mengapa
kehamilannya. • Membangkitkan melanjutkan
kesadaran dari merokok;
manfaaat dari – Membahas
penghentian perilaku meroko
merokok. secara alamiah
• Satu ke satu
dukungan yang
berkelanjutan
• Inklusi dari
keluarga yang
juga merokok
• Fasilitasi dengan
• Pendekatan pemilihan
pendidikan keputusan
• Lingkup kerja
meliputi:
– Informasi,
pengetahuan,
diskusi
• Pengembangan
kemampuan
• Eksplorasi
strategi untuk
menghentikannya
, tetap berhenti
dan
mengutamakan
kebiasaan tidak
merokok
• Informasi dan
diskusi strategi
batasan
kerusakan bagi
wanita yang ingin
terus merokok
• Pendekatan (lihat bab 6)
perubahan • Pendidikan
sosial keluarga
• Aksi politik/
• Pendekatan sosial
perubahan menggunakan
perilaku area bebas rokok
• Lingkup kerja
meliputi:
– Ekspl
orasi siklus
perubahan
kebiasaan posisi
klien
• Aplikasi yang
tepat dari
interfensi promosi
kesehatan
• Pemberdayaan
diri
• Melibatkan
anggota keluarga
• Pemutusan
dukungan,
dukungan dari
masyarakat, seprti
Hanya 5% • Membangkitkan • Pendekatan
wanita hamil kelompok
kesadaran dari terpusat pada
dan nifas yang menghentikan
manfaat olahraga klien
melakukan rokok.
panggul
olahraga
panggul • Satu ke satu
meliputi:
– Ekspl
orasi nilai dan
perilaku;
– Pemb
ahasan manfaat
dari olahraga
panggul
– Ekspl
• Pendekatan orasi strategi
pendidikan untuk jaminan
pemenuhan,
pemberdayaan
diri
• Informasi,
pengetahuan,
diskusi
• Pengembangan
keterampilan,
praktek untuk
nterjaminnya
kompetensi (lihat
bab 8)
• Eksplorasistrat
egi yang
menjamin
kebutuhan utama
• Melanjutkan
pendidikan,
dukungan,
peningkatan
kebutuhan utama,
pemberdayaan
diri
Caplan dan holland (1990) menyarankan bahwa ada empat cara dalam
melihat promosi kesehatan (gambar 2.1), dihasilkan dalam dua dimensi.
Dimensi pertama dipusatkan pada teori dengan fokus terhadap
kemasyarakatan, yang berjarak dari perunahan radikal ke peraturan sosial.
Perubahan radikal dipusatkan dengan perubahan sosial ekonomi dan politik
yang memandang pada gambaran konflik sosial seperti rasis dan
pengelompokan kelas dan grup. Peraturan sosial dipusatkan dengan
kemasyarakatan ditetapkan dengan persatuan dan pemesanan, dimana
institusi melayani untuk bertemu dengan kebutuhan warga, dalam
pendekatan membantu pengembangan budaya dan identitas. Dimensi kedua
dipusatkan pada pengetahuan alamiah dan perkiraan bahwa adanya
pendekatan secara subjektif dan objektif untuk mendapatkan pengetahuan.
Bagaiman promosi kesehatan dilihat sebagai faktor penentu oleh bagaimana
pengetahuan diminta, antara pendekatan objektif dan subjektif atau
penggabungan keduanya. Gambaran contoh pada gambar 2.1 membawa
teori kemasyarakatan bersama dan pendekatan pengetahuan ilmiah,
dihasilkan dalam empat perspektif dalam promosi kesehatan. Setiap
perspektif dipertunjukan dalam kuadran kekeliruan kesehatan dan promosi
kesehatan: perspektif radikal budayawan, perspektif radikal struktural,
persfektif kemanusiaan dan perspektif traditional.
Gambar 2.1 empat paradigma atau perspektif dari promosi kesehatan
(setelah Caplan & Holland 1990, dengan izin dari W.B Saunders)
Radical Nature of
change Society
Objektif
Subjektif
Nature of
Knowledge
HUMANIST TRADITIONAL
Social
regulation
Perspektif budayawan
Hal ini dipusatkan pada pendekatan pemusatan pada klien pendidikan dan
konseling dimana perorangan ditingkatkan untuk mengidentifikasi dan
penggunaan kekuatan kesehatan pribadi. Sehat dilihat dari sudut pandang
holistik.
Perspektif tradisional
Hal ini dipusatkan pada pendekatan medis untuk sehat dan promosi
kesehatan. Sehat dipandang terbebas dari penyakit. Perubahan perilaku
adalah integral pada perspektif promosi kesehatan. Batasan – batasan
diutamakan, dukungan dari pilosofi dominasi medis.
Promosi kesehatan adalah bagian integral dari peran seorang bidan; hal ini,
bagaimanapun, hal ini tidak dikeluarkan dari pekerjaan bidan ari penelitain
etika dengan cermat. Sifat dari promosi kesehatan dalam kebidanan
dicocokan dengan promosi kesehatan bagi ibu dan menjamin lingkungan
yang optimal bagi jann. Tujuan akhirnya adalah untuk memungkinkan
kelahiran yang aman bagi bayi baru lahir pada ibu dan suami yang dimana
keadaan fisik dan psikologinya telah siap menjadi orang tua. Hal ini
dimaksudkan untuk penggunaan gaya hidup sehat bagi janin dan ibu.
Konflik muncul ketika seorang ibu melahirkan dengan batasan – batasan
tanggung jawab untuk menggunakan atau mengubah kebiasaannya bagi
lingkungan yang sehat bagi janin. Hal ini tidak mungkin, bagaimanapun,
bahwa kematian bisa menuntut ibu untuk tidak mengubah kebiasaan seperti
merokok selama kehamilannya. Janin tidak diperhatikan memiliki pribadi
legal sendiri sampai ia lahir. Aksi Ketidakmampuan Kongenital 1976
memberikan bayi hak untuk menuntut kekerasan yang disebabkan oleh
kelalaian oleh ibu atau ayah yang menghasilkan kondisi keterbelakangan
bagi bayi (Diamond 1994). Posisi bidan juga menjamin, sebagai bidan
mengerti implikasi meliputi janin ketika perilaku seperti merokok dan
meminum minuman keras serta penggunaan obat-obat terlarang
berkelanjutan secara teliti kembali di konsepkan dan kehamilan. Strategi
promosi kesehatan dilakukan untuk meningkatkan pelihan hidup sehat tidak
seharusnya dipaksa dan menciptakan ketetapan dari penyalahan korban.
Berdasarkan dari cerita dalam kotak 2.3. Apakah kamu merasa akibat dari
cerita diatas dalam terminologi dari keuntungan sehat dan dapat dibenarkan?
Apakah kamu melihat kata ‘menyusui’ dihilangkan dari percakapan Jasmine
yang telah menyerah untuk menyusui. Meskipun masalah komunikasi verbal
dan non-verbal, penerimaan dan kurangnya kesadaran, kegiatan promosi
kesehatan dalm teori seharusnya mampu mempengaruhi kehidupan
masyarakat dalam cara meningkatkan tapi terlalu sering intensi yang baik
promosi kesehatan menjadi perusak kesehatan potensial.
Kotak 2.3 Studi kasus : Jasmine