Anda di halaman 1dari 5

Prasekolah: Sk Seri Kota puteri

Tajuk: Sang Beruang Hitam Diperdaya oleh Si Musang. Tanpa berfikir panjang, Sang Beruang hitam itu pun
Oleh: Jeshthy Ak Jeffery melakukan perkara yang dikatakan oleh Si Musang. Ia
menebuk lubang dan memasukkan ekornya ke dalam lubang
Yang dihormati, barisan para pengadil yang arif lagi itu dan menunggu ikan menggigit ekornya. Semasa menunggu
bijaksana, guru-guru dan ibubapa serta yang dikasihi rakan- ikan menggigit ekornya, Sang beruang berfikir, “Nasib baik
rakan sekalian. Selamat pagi dan selamat sejahtera. Nama saya terjumpa Si Musang hari ini. Kalau tidak sudah tentu
saya Jeshthy anak Jeffery. Saya bersekolah di Prasekolah saya mati kelaparan.”
Sk Seri Kota Puteri, Masai. Hari ini saya akan menyampaikan Sang Beruang pun menggoyang-goyangkan ekornya
sebuah cerita yang bertajuk ‘Sang Beruang Hitam diperdaya untuk menarik perhatian ikan. Tiba-tiba, ia berasa ekornya
oleh Si Musang.’ semakin berat. Sang Beruang berasa gembira kerana ia
Pada suatu hari, salji telah turun dengan lebat. menyangka ada ikan yang telah menggigit ekornya tetapi ia
Seluruh kawasan telah diliputi dengan salji dan cuaca pada menjadi tamak dan hendak mendapatkan lebih banyak ikan.
hari itu sangat sejuk. Seekor beruang hitam sedang tidur Ia pun menunggu lebih lama tetapi sebenarnya Sang Beruang
dan berehat sepanjang musim itu. itu tidak sedar bahawa ekornya semakin membeku.
Oleh kerana terlalu lapar, Sang Beruang itu keluar Sambil menunggu, Sang Beruang hitam itu
mencari makanan. Ia pergi ke sebatang sungai untuk menggoyang-goyangkan ekornya dengan lebih kuat lagi.
menangkap ikan tetapi air sungai sudah beku. Sang Beruang Semakin kuat, ia menggoyang ekornya, semakin berat
hitam tidak dapat berbuat apa-apa lalu berjalan di rasanya. “Wah, ini mesti sudah banyak ikan menggigit
sepanjang sungai itu dan terjumpa seekor Si Musang yang ekorku!” kata Sang beruang hitam dengan gembiranya.
sedang memakan ikan. Sang Beruang hitam menghampiri Si Selepas itu, Sang beruang hitam pun menarik ekornya
Musang lalu bertanya, “Hai, Sang Musang! Di manakah kamu dari sungai itu dan berharap banyak ikan telah menggigit
mendapatkan ikan itu? Bukankah sungai telah beku? Si ekornya tetapi ia tidak berjaya. Lalu ia pun menarik
Musang lalu memperdayakan Sang Beruang hitam itu. “Aku ekornya dengan kuat dan akhirnya ia berjaya. Seketika
memancing di sungai dan mendapat ikan ini”, kata Si Musang. kemudian, Sang beruang hitam berasa sakit pada
Sang Beruang hitam tidak mempercayai kata-kata Si punggungnya. Ia berasa terkejut apabila mendapati ekornya
Musang. Sang Beruang hitam bertanya lagi. “Macam mana telah terputus.
kamu boleh memancing ikan di sungai yang sudah beku?” Si Sang Beruang hitam itu pun pulang dengan perasaan
Musang itu menjawab, “Saya telah menebuk sebuah lubang menyesal, marah , kelaparan dan kesakitan.
pada permukaan ais ini dan memasukkan ekor saya ke Begitulah kisah Sang beruang yang telah diperdaya
dalamnya. Kemudian, saya menunggu ikan-ikan ini menggigit oleh Si Musang. Kawan-kawan, marilah kita sama-sama
ekor saya. Kamu harus melakukan perkara yang sama jika jadikan pengajaran cerita ini agar lain kali, sebelum
kamu mahu mendapotkan ikan seperti saya juga.” membuat sesuatu, janganlah mempercayai tanpa usul
periksa. Sekian, terima kasih.
Preschool: Sk Seri Kota Puteri filled with water. He was happy and
Title: The Clever Crow then flew down to the jar. But he saw that
By: Muhammad Syazwan there was only a little water left in jar. The
Bin Shariful Bahri crow tried to drink the water by putting his
beak into the jar.
Good morning judges, teacher and However, the mouth of the jar was too
friends. Ladies and gentlemens, my name is small for his beak and the crow could not
Muhammad Syazwan Bin Sahriful Bahri. I am reach the water in it.
from Sk Seri kota Puteri Preschool. Today, I ‘What should I do now? The crow
would like to tell you a story with the title thought. Then he tried to overturn the jar
“The Clever Crow.” but the jar was too heavy. The crow was sad.
One day, a crow was just flying He did know what to do. There was no other
around. It was a hot day. After flying here animal around there to ask for help.
and there, he felt thirsty. He wanted to find The crow then walked around the jar.
water from a pond or river. After searching Suddenly, he stepped on some small stones
for sometime, he still could not find any with his beak and put them into the jar. The
water. water began to rise to the mouth of the jar.
The crow was feeling tired and rested The crow was happy because he could
on a branch of a tree. He closed his eyes and drink the water now. After that, the crow
started to think. flew away happily.
“Where can I get water? I will die of The moral value of this story is we have
thirst if I do not find water. I will not give to use our intelligence to solve problems.
up, “ the crow thought. Thank you.
Then the crow flew again to find water.
While flying across a field, he saw a jar
Prasekolah: Sk Seri Kota puteri
Tajuk: Sumpah Anak Merdeka
Oleh: Nurul Imanizal Bin Mohammed Ali
Kategori: Sajak

Aku anak Merdeka


Bangkit dari persada luka
Berdiri megah di pentas wira
Inginku tebus maruah bangsa.

Aku anak merdeka


Terjaga dari ranjang kecewa
Berpaksi gagah di panggung perkasa
Inginku bela nasib bangsa.

Anda mungkin juga menyukai